Sistem dan teknik jalan raya

Retribusi Pengendalian Lalu Lintas

Dipublikasikan oleh Siti Nur Rahmawati pada 22 Agustus 2022


Retribusi pengendalian lalu lintas dalam bahasa Inggris disebut sebagai road pricing adalah pungutan yang diberlakukan kepada pengguna jalan yang memasuki suatu koridor atau kawasan yang dilakukan untuk membatasi jumlah kendaraan yang melewati koridor atau kawasan sehingga terjadi peningkatan kinerja lalu lintas dan peningkatan pelayanan angkutan umum.

Sejarah

Singapura merupakan salah satu negara yang pertama sekali menerapkan sistem ini, yang diawali pada tanggal 2 Jun1 1975 dengan Area Licencing Scheme (ALS) yang pada awalnya merupakan suatu sistem dimana kendaraan yang masuk kawasan ALS diwajibkan berpenumpang 4 atau lebih dan kalau kurang dari itu pengendara wajib membayar Sing $ 3 untuk setiap kali masuk pada jam pembatasan lalu lintas diterapkan atau Sing $ 60 untuk satu bulan. Sistem ini kemudian berubah menjadi Electronic Road Prizing (ERP)[2] pada tahun 1998. Sistem ini kemudian diikuti oleh beberapa kota didunia seperti kota Bergen di Norwegia pada tahun 1986., di London pada tahun 2003, dan beberapa kota lainnya.

Perkembangan di Indonesia

Dengan diundangkannya Undang-undang No 22 Tahun 2009 tentang lalu Lintas dan Angkutan Jalan, dalam pasal 133 ayat (3) dicantumkan bahwa:

Pembatasan Lalu Lintas dapat dilakukan dengan pengenaan retribusi pengendalian Lalu Lintas yang diperuntukkan bagi peningkatan kinerja Lalu Lintas dan peningkatan pelayanan angkutan umum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Dengan demikian penerapan Retribusi Pengendalian lalu Lintas sudah dapat diterapkan di Indonesia. Jakarta merupakan kota pertama yang sedang mempersiapkan skema retribusi pengendalian lalu lintas dalam rangka melancarkan arus lalu lintas dan sekaligus dapat mengurangi pemborosan akibat kemacetan yang cukup significant.

 

Sumber Artikel: id.wikipedia.org

Selengkapnya
Retribusi Pengendalian Lalu Lintas

Sistem dan teknik jalan raya

Pita Penggaduh

Dipublikasikan oleh Siti Nur Rahmawati pada 22 Agustus 2022


Pita Penggaduh adalah kelengkapan tambahan pada jalan yang berfungsi untuk membuat pengemudi lebih meningkatkan kewaspadaan menjelang suatu bahaya. Pita penggaduh berupa bagian jalan yang sengaja dibuat tidak rata dengan menempatkan pita-pita setebal 10 sampai 40 mm melintang jalan pada jarak yang berdekatan, sehingga bila mobil yang melaluinya akan diingatkan oleh getaran dan suara yang ditimbulkan bila dilalui oleh ban kendaraan.

Pita penggaduh biasanya ditempatkan menjelang perlintasan sebidang, menjelang sekolah, menjelang pintu tol atau tempat-tempat yang berbahaya bila berjalan terlalu cepat.

Standar pita penggaduh

  • pita penggaduh dapat berupa suatu marka jalan atau bahan lain yang dipasang melintang jalur lalu lintas dengan ketebalan maksimum 4 cm.
  • lebar pita penggaduh minimal 25 cm
  • jarak antara pita penggaduh minimal 50 cm
  • pita penggaduh yang dipasang sebelum perlintasan sebidang minimal 3 pita penggadu
  • pita penggaduh sebaiknya dibuat dengan bahan thermoplastik atau bahan yang mempunyai pengaruh yang setara yang dapat memengaruhi pengemudi.

 

Sumber Artikel: id.wikipedia.org

Selengkapnya
Pita Penggaduh

Sistem dan teknik jalan raya

Markah Jalan

Dipublikasikan oleh Siti Nur Rahmawati pada 22 Agustus 2022


Markah jalan adalah suatu alat atau benda yang berada di permukaan jalan yang berfungsi untuk memberi suatu informasi tentang jalan. Markah jalan juga dapat diterapkan di fasilitas lain yang digunakan kendaraan untuk parkir maupun daerah khusus dengan kegunaan lainnya.

Markah jalan digunakan di permukaan jalan untuk mengarahkan dan memberi informasi kepada pengendara maupun pejalan kaki. Keseragaman bentuk markah merupakan faktor penting untuk meminimalkan kebingungan dan keraguan atas arti markah tersebut. Telah ada upaya antarnegara untuk melakukan standardisasi bentuk markah jalan.

Upaya-upaya untuk mengembangkan sistem markah jalan juga telah ada, salah satunya melalui terobosan teknologi seperti retrorefleksi, usia yang lebih lama, dan biaya pemasangan yang lebih murah.

Kini, markah jalan digunakan untuk menyampaikan berbagai informasi kepada pengendara yang mencakup masalah navigasi, keselamatan, dan penegakan hukum. Markah jalan juga digunakan dalam sistem bantuan pengendara tingkat lanjut dan nantinya dalam mobil otonom untuk mengetahui kondisi lingkungan jalan.

Markah berupa peralatan

Markah berupa peralatan dapat diletakkan, dipasang, maupun ditanam di permukaan jalan, yang reflektif ataupun yang tidak. Kebanyakan markah bentuk ini bersifat permanen, tetapi ada pula yang dapat dipindahkan.

Paku jalan

Warna reflektor paku jalan di Indonesia; merah di sisi kiri, kuning di sisi tengah, serta putih di sisi kanan jalan.

Paku jalan digunakan untuk menyertai markah jalan sebagai reflektor pada malam hari. Paku jalan ada yang berbentuk bundar (salah satunya mata kucing), persegi, dan persegi panjang. Sebagai reflektor, paku jalan dilengkapi dengan pemantul cahaya yang dapat berwarna putih, kuning/oranye, hijau, merah, dan biru.

Alat pengarah lalu lintas

Alat pengarah lalu lintas adalah berupa kerucut lalu lintas (traffic cone). Kerucut lalu lintas terbuat dari plastik atau karet dan dilengkapi dengan reflektor berwarna putih. Kerucut lalu lintas umumnya berwarna oranye, kuning, merah muda, atau merah karena kecerahannya.

Barier

Barier (pembagi jalur atau lajur jalan) berfungsi untuk mengatur lalu lintas dengan jangka waktu sementara dan membantu untuk melindungi pengendara, pejalan kaki, dan pekerja dari daerah yang berpotensi tinggi akan menimbulkan kecelakaan. Barier dapat terbuat dari plastik/karet yang diisi air (water barrier) atau beton (concrete barrier)

Markah berupa tanda

Bahan

Markah jalan dapat berupa:

  • Cat
  • Bebatuan
  • Termoplastik
  • Preformed thermoplastic
  • Preformed polymer tape
  • Epoksi

Markah membujur

Markah membujur adalah tanda yang sejajar dengan sumbu jalan. Markah membujur yang dihubungkan dengan garis melintang yang dipergunakan untuk membatasi ruang parkir pada jalur lalu lintas kendaraan, tidak dianggap sebagai markah jalan membujur.[2]

Markah yang termasuk markah membujur adalah markah membujur berbentuk:

  • utuh
  • putus-putus
  • ganda utuh dan putus-putus
  • ganda utuh

Penggunaan

Contoh penggunaan pada ruas jalan yang lain:

Jalan dengan tiga lajur dan dua arah

Jalan Nasional dengan tiga lajur dan dua arah

Jalan dengan tiga lajur dan dua arah menggunakan pemisah garis ganda

Jalan Nasional dengan tiga lajur dan dua arah menggunakan pemisah garis ganda

Jalan dengan tiga lajur dan dua arah menggunakan pemisah garis ganda utuh-putus

Jalan Nasional dengan tiga lajur dan dua arah menggunakan pemisah garis ganda utuh-putus

Jalan empat lajur dengan dua jalur yang dipisah median jalan

Jalan Nasional atau Tol empat lajur dengan dua jalur yang dipisah median jalan

Markah melintang

Markah melintang adalah tanda yang tegak lurus terhadap sumbu jalan, seperti pada garis henti di Zebra cross atau di persimpangan. Semua markah melintang memiliki warna putih. Markah ini dapat berupa garis yang berbentuk:

  • garis utuh
  • garis putus-putus

Penggunaan

Berikut contoh penggunaan markah melintang pada jalan:

Garis henti pada persimpangan jalan 2 arah

Garis henti pada persimpangan jalan 1 arah

 

Garis henti pada persimpangan jalan 1 arah dengan 3 lajur

Garis henti pada penyebrangan orang (zebra cross)

Markah serong

Markah serong adalah tanda yang membentuk garis utuh yang tidak termasuk dalam pengertian markah membujur atau markah melintang, untuk menyatakan suatu daerah permukaan jalan yang bukan merupakan jalur lalu lintas kendaraan. Semua markah serong memiliki warna putih pada penggunaannya. Markah ini dapat berupa:

  • garis utuh yang dibatasi dengan rangka garis utuh
  • garis utuh yang dibatasi dengan rangka garis putus-putus

Markah serong (chevron)

 

Markah lambang

Markah lambang adalah tanda yang mengandung arti tertentu untuk menyatakan peringatan, perintah dan larangan untuk melengkapi atau menegaskan maksud yang telah disampaikan oleh rambu lalu lintas atau tanda lalu lintas lainnya.

Markah panah

Markah tulisan pada Zona Selamat Sekolah

Markah lambang pada Ruang Henti Khusus Sepeda Motor

Diagram busway (a)Jalur perlintasan busway (b)Jalur khusus busway

 

Sumber Artikel: id.wikipedia.org

Selengkapnya
Markah Jalan

Sistem dan teknik jalan raya

Teknik Lalu Lintas

Dipublikasikan oleh Siti Nur Rahmawati pada 22 Agustus 2022


Teknik lalu lintas adalah cabang ilmu teknik sipil yang memanfaatkan ilmu teknik untuk keamanan dan efisiensi pergerakan dan transportasi barang dan benda di jalan raya. Fokus utama adalah keamanan dan efisiensi debit lalu lintas, geometri jalan, trotoar, penyebrangan, jalur sepeda, lampu lalu lintas, dan sebagainya. Teknik lalu lintas berhubungan dengan bagian fungsional dari sistem transportasi.

Tipikal proyek teknik lalu lintas terkait dengan desain alat kendali lalu lintas dan modifikasinya sesuai dengan kebutuhan lalu lintas terkini. Teknik lalu lintas juga terkait dengan investigasi jalan yang menjadi lokasi kecelakaan lalu lintas berkali-kali. Pengaturan debit lalu lintas, seperti pengubahan jalur, sementara maupun permanen, juga dilakukan di dalam teknik lalu lintas dengan berbagai pertimbangan seperti adanya konstruksi atau terkait dengan rencana pengembangan daerah pemukiman atau komersial baru. Pengaturan lalu lintas secara otomatis banyak membutuhkan ilmu dari bidang keteknikan lain seperti teknik komputer dan teknik listrik.

Di dalam memecahkan permasalahan lalu lintas, para pakar teknik lalu lintas perlu mengenali permasalahan yang terjadi dengan mengumpulkan informasi geometrik jalan, besarnya arus lalu lintas, kecepatan lalu lintas, hambatan/tundaan lalu lintas, data kecelakaan lalu lintas. Seluruh data yang dikumpulkan selanjutnya dianalisis untuk kemudian direncanakan usulan perbaikan geometrik, pembangunan fasilitas pengaman jalan, pemasangan rambu lalu lintas, marka jalan atau melakukan pembatasan gerakan lalu lintas tertentu.

Perbaikan geometrik dapat berupa pelebaran jalan, perubahan radius tikung, pembangunan pulau-pulau lalu lintas, mengurangi tanjakan, membangun jalur rangkak pada tanjakan yang tinggi, memberikan prioritas bagi angkutan umum seperti Busway dan berbagai langkah lainnya.

Perbaikan fasilitas transportasi secara periodik pernah menjadi perhatian utama dari teknik sipil dalam menjaga lalu lintas, namun kini dengan penggunaan sensor dan program komputer yang mengukur debit lalu lintas (jumlah maupun massa kendaraan), usia pakai fasilitas transportasi bisa ditentukan sehingga perawatan bisa dilakukan tepat waktu.

 

Sumber Artikel: id.wikipedia.org

Selengkapnya
Teknik Lalu Lintas

Operation Engineering and Management

Efisiensi

Dipublikasikan oleh Siti Nur Rahmawati pada 22 Agustus 2022


Efisiensi adalah kemampuan yang sering terukur untuk menghindari pemborosan bahan, energi, tenaga, uang, dan waktu dalam melakukan sesuatu atau dalam menghasilkan hasil yang diinginkan. Dalam arti yang lebih umum, itu adalah kemampuan untuk melakukan sesuatu dengan baik, berhasil, dan tanpa pemborosan. Seperti yang didefinisikan oleh Deborah Stone, efisiensi adalah "dengan demikian bukan tujuan itu sendiri. Ini bukan sesuatu yang kita inginkan untuk kepentingannya sendiri, melainkan karena efisiensi membantu kita mencapai lebih banyak hal yang kita hargai."

Dalam istilah yang lebih matematis atau ilmiah, ini menandakan tingkat kinerja yang menggunakan input paling sedikit untuk mencapai jumlah output tertinggi. Ini sering secara khusus terdiri dari kemampuan aplikasi spesifik upaya untuk menghasilkan hasil tertentu dengan jumlah atau kuantitas minimum pemborosan, biaya, atau upaya yang tidak perlu. Efisiensi mengacu pada input dan output yang sangat berbeda di berbagai bidang dan industri. Pada tahun 2019, Komisi Eropa mengatakan: "Efisiensi sumber daya berarti menggunakan sumber daya bumi yang terbatas secara berkelanjutan sambil meminimalkan dampak terhadap lingkungan. Ini memungkinkan kita untuk menciptakan lebih banyak dengan lebih sedikit dan memberikan nilai lebih besar dengan lebih sedikit input.

Efisiensi dan efektivitas

Efisiensi sangat sering dikacaukan dengan efektivitas. Secara umum, efisiensi adalah konsep yang dapat diukur, secara kuantitatif ditentukan oleh rasio output yang berguna terhadap total input yang berguna. Efektivitas adalah konsep sederhana untuk dapat mencapai hasil yang diinginkan, yang dapat dinyatakan secara kuantitatif tetapi biasanya tidak memerlukan matematika yang lebih rumit daripada penjumlahan. Efisiensi seringkali dapat dinyatakan sebagai persentase dari hasil yang idealnya dapat diharapkan, misalnya jika tidak ada energi yang hilang karena gesekan atau penyebab lain, dalam hal ini 100% bahan bakar atau input lain akan digunakan untuk menghasilkan hasil yang diinginkan. Dalam beberapa kasus, efisiensi dapat diukur secara tidak langsung dengan nilai non-persentase, mis. impuls tertentu.

Cara yang umum tetapi membingungkan untuk membedakan antara efisiensi dan efektivitas adalah pepatah "Efisiensi adalah melakukan sesuatu dengan benar, sedangkan efektivitas adalah melakukan hal yang benar." Pepatah ini secara tidak langsung menekankan bahwa pemilihan tujuan dari suatu proses produksi sama pentingnya dengan kualitas proses itu. Pepatah ini populer dalam bisnis namun mengaburkan pengertian yang lebih umum dari "efektivitas", yang akan/seharusnya menghasilkan mnemonik berikut: "Efisiensi adalah melakukan sesuatu dengan benar; efektivitas adalah menyelesaikan sesuatu." Hal ini memperjelas bahwa efektivitas, misalnya jumlah produksi yang besar, juga dapat dicapai melalui proses yang tidak efisien jika, misalnya, pekerja bersedia atau terbiasa bekerja lebih lama atau dengan upaya fisik yang lebih besar daripada di perusahaan atau negara lain atau jika mereka dapat bekerja lebih lama. terpaksa melakukannya. Demikian pula, sebuah perusahaan dapat mencapai efektivitas, misalnya jumlah produksi yang besar, melalui proses yang tidak efisien jika mampu menggunakan lebih banyak energi per produk, misalnya jika harga energi atau biaya tenaga kerja atau keduanya lebih rendah daripada pesaingnya.

Ketidakefisienan

Inefisiensi adalah tidak adanya efisiensi. Macam-macam inefisiensi antara lain:

  • Inefisiensi alokasi mengacu pada situasi di mana distribusi sumber daya antara alternatif tidak sesuai dengan selera konsumen (persepsi biaya dan manfaat). Misalnya, sebuah perusahaan mungkin memiliki biaya terendah dalam hal "produktif", tetapi hasilnya mungkin tidak efisien dalam hal alokasi karena biaya "benar" atau sosial melebihi harga yang bersedia dibayar konsumen untuk unit ekstra produk. Ini benar, misalnya, jika perusahaan menghasilkan polusi (lihat juga biaya eksternal). Konsumen akan lebih suka bahwa perusahaan dan pesaingnya menghasilkan lebih sedikit produk dan membebankan harga yang lebih tinggi, untuk menginternalisasi biaya eksternal.
  • Inefisiensi distributif mengacu pada distribusi pendapatan dan kekayaan yang tidak efisien dalam suatu masyarakat. Penurunan utilitas marjinal kekayaan, secara teori, menunjukkan bahwa distribusi kekayaan yang lebih egaliter lebih efisien daripada distribusi inegalitarian. Inefisiensi distributif sering dikaitkan dengan ketimpangan ekonomi.
  • Inefisiensi ekonomi mengacu pada situasi di mana "kita bisa melakukan pekerjaan yang lebih baik," yaitu, mencapai tujuan kita dengan biaya lebih rendah. Ini adalah kebalikan dari efisiensi ekonomi. Dalam kasus terakhir, tidak ada cara untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik, mengingat sumber daya dan teknologi yang tersedia. Kadang-kadang, jenis efisiensi ekonomi ini disebut sebagai efisiensi Koopman.
  • Inefisiensi Keynesian dapat didefinisikan sebagai penggunaan sumber daya yang tidak lengkap (tenaga kerja, barang modal, sumber daya alam, dll.) karena permintaan agregat yang tidak memadai. Kami tidak mencapai output potensial, sementara menderita pengangguran siklis. Kita bisa melakukan pekerjaan yang lebih baik jika kita menerapkan pengeluaran defisit atau kebijakan moneter ekspansif.
  • Inefisiensi pareto adalah situasi di mana satu orang tidak dapat dibuat lebih baik tanpa membuat orang lain menjadi lebih buruk. Dalam praktiknya, kriteria ini sulit diterapkan di dunia yang terus berubah, begitu banyak penekanan ukuran Kaldor-Hicks efisiensi dan inefisiensi: situasi tidak efisien jika seseorang dapat dibuat lebih baik bahkan setelah kompensasi yang dibuat lebih buruk, terlepas dari apakah kompensasi benar-benar terjadi.
  • Inefisiensi produktif mengatakan bahwa kita dapat menghasilkan output tertentu dengan biaya lebih rendah—atau dapat menghasilkan lebih banyak output dengan biaya tertentu. Misalnya, perusahaan yang tidak efisien akan memiliki biaya operasi yang lebih tinggi dan akan berada pada kerugian kompetitif (atau memiliki keuntungan yang lebih rendah daripada perusahaan lain di pasar). Lihat Sickles and Zelenyuk (2019, Bab 3) untuk diskusi yang lebih luas.
  • Inefisiensi pasar sumber daya mengacu pada hambatan yang mencegah penyesuaian penuh pasar sumber daya, sehingga sumber daya tidak digunakan atau disalahgunakan. Misalnya, pengangguran struktural dihasilkan dari hambatan mobilitas di pasar tenaga kerja yang mencegah pekerja pindah ke tempat dan pekerjaan di mana ada lowongan pekerjaan. Dengan demikian, pekerja yang menganggur dapat hidup berdampingan dengan lowongan pekerjaan yang tidak terisi.
  • X-inefisiensi mengacu pada inefisiensi dalam "kotak hitam" produksi, yang menghubungkan input ke output. Jenis inefisiensi ini mengatakan bahwa kita dapat mengatur orang atau proses produksi dengan lebih efektif. Seringkali masalah "moral" atau "kelembaman birokrasi" menyebabkan inefisiensi X.

Inefisiensi produktif, inefisiensi pasar sumber daya, dan inefisiensi X dapat dianalisis menggunakan analisis data envelopment dan metode serupa.

Ekspresi matematika

Efisiensi sering diukur sebagai rasio keluaran yang berguna terhadap masukan total, yang dapat dinyatakan dengan rumus matematika r=P/C, di mana P adalah jumlah keluaran yang berguna ("produk") yang dihasilkan per jumlah C ("biaya" ) dari sumber daya yang dikonsumsi. Ini mungkin sesuai dengan persentase jika produk dan bahan habis pakai dikuantifikasi dalam unit yang kompatibel, dan jika bahan habis pakai diubah menjadi produk melalui proses konservatif. Misalnya, dalam analisis efisiensi konversi energi mesin kalor dalam termodinamika, produk P mungkin merupakan jumlah keluaran kerja yang berguna, sedangkan C yang dapat dikonsumsi adalah jumlah masukan panas suhu tinggi. Karena kekekalan energi, P tidak pernah bisa lebih besar dari C, sehingga efisiensi r tidak pernah lebih besar dari 100% (dan bahkan harus lebih kecil pada suhu yang terbatas).

Dalam ilmu pengetahuan dan teknologi

Dalam fisika

  • Kerja yang berguna per kuantitas energi, keuntungan mekanik atas keuntungan mekanik ideal, sering dilambangkan dengan huruf kecil Yunani (Eta):
  1. Efisiensi listrik
  2. Efisiensi konversi energi
  3. Efisiensi mekanis
  4. Efisiensi termal, rasio kerja yang dilakukan terhadap energi panas yang dikonsumsi
  • Penggunaan energi yang efisien, tujuan memaksimalkan efisiensi

           - Dalam termodinamika: Efisiensi konversi energi, ukuran kerugian termodinamika hukum kedua

            - Efisiensi radiasi, rasio daya terpancar terhadap daya yang diserap pada terminal antena

            - Efisiensi volumetrik, dalam desain mesin pembakaran internal untuk RAF

  • Rasio angkat-ke-tarik
  • Efisiensi Faraday, elektrolisis
  • Efisiensi kuantum, ukuran sensitivitas perangkat fotosensitif
  • Efisiensi kisi, generalisasi pemantulan cermin, diperluas ke kisi difraksi

Dalam ilmu ekonomi

  • Teknologi peningkatan produktivitas
  • Efisiensi ekonomi, sejauh mana pemborosan atau fitur lain yang tidak diinginkan dapat dihindari
  • Efisiensi pasar, sejauh mana pasar tertentu menyerupai pasar ideal yang efisien
  1. Efisiensi Pareto, keadaan tidak mungkin membuat satu individu menjadi lebih baik, tanpa membuat individu lain menjadi lebih buruk
  2. Efisiensi Kaldor-Hicks, versi efisiensi Pareto yang tidak terlalu ketat
  3. Efisiensi alokatif, distribusi barang yang optimal
  4. Upah efisiensi, membayar pekerja lebih dari tarif pasar untuk meningkatkan produktivitas
  • Efisiensi bisnis, pendapatan relatif terhadap pengeluaran, dll.
  • Gerakan Efisiensi, Era Progresif (1890–1932), menganjurkan efisiensi dalam ekonomi, masyarakat, dan pemerintah

Dalam ilmu lain

  • Dalam komputasi:
  1. Efisiensi algoritmik, mengoptimalkan kecepatan dan kebutuhan memori program komputer.
  2. Efisiensi penyimpanan, efektivitas penyimpanan data komputer
  3. Faktor efisiensi, dalam komunikasi data
  • Efisiensi (statistik), ukuran keinginan estimator
  • Efisiensi material, membandingkan kebutuhan material antara proyek konstruksi atau proses fisik
  • Efisiensi administratif, mengukur transparansi dalam otoritas publik dan kesederhanaan aturan dan prosedur untuk warga negara dan bisnis
  • Dalam biologi:
  1. Efisiensi fotosintesis
  2. Efisiensi ekologis

 

Sumber Artikel: en.wikipedia.org

Selengkapnya
Efisiensi

Operation Engineering and Management

Efektivitas

Dipublikasikan oleh Siti Nur Rahmawati pada 22 Agustus 2022


Pengalihan "Efektif" ke sini. Untuk album berdasarkan Efek Samping, lihat Efektif (album). Untuk database protein yang disekresikan bakteri yang diprediksi, lihat Efektif (database).

Jangan bingung dengan Afektifitas.

Efektivitas adalah kemampuan untuk menghasilkan hasil yang diinginkan atau kemampuan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. Ketika sesuatu dianggap efektif, itu berarti memiliki hasil yang diinginkan atau diharapkan, atau menghasilkan kesan yang dalam dan jelas.

Etimologi

Asal kata "efektif" berasal dari kata Latin effectīvus, yang berarti kreatif, produktif atau efektif. Itu muncul dalam bahasa Inggris Tengah antara tahun 1300 dan 1400 M.

Penggunaan

Dalam matematika dan logika, efektif digunakan untuk menggambarkan metode metalogis yang sesuai dengan kriteria prosedur yang efektif.

Dalam teori grup, elemen grup bertindak secara efektif (atau setia) pada suatu titik, jika titik tersebut tidak ditentukan oleh tindakan tersebut.

Dalam fisika, teori yang efektif, mirip dengan teori fenomenologis, merupakan kerangka kerja yang dimaksudkan untuk menjelaskan efek tertentu (yang teramati) tanpa klaim bahwa teori tersebut memodelkan proses yang mendasarinya (tidak teramati) dengan benar.

Dalam perpindahan panas, efektivitas adalah ukuran kinerja penukar panas saat menggunakan metode NTU.

Dalam kedokteran, efektivitas berkaitan dengan seberapa baik pengobatan bekerja dalam praktik, terutama seperti yang ditunjukkan dalam uji klinis pragmatis, sebagai lawan kemanjuran, yang mengukur seberapa baik kerjanya dalam uji klinis penjelasan atau penelitian penelitian laboratorium.

Dalam manajemen, efektivitas berkaitan dengan menyelesaikan hal-hal yang benar. Peter Drucker mengingatkan kita bahwa "efektivitas dapat dan harus dipelajari".

Dalam interaksi manusia-komputer, efektivitas didefinisikan sebagai "keakuratan dan kelengkapan tugas pengguna saat menggunakan sistem".

Dalam ilmu militer, efektivitas adalah kriteria yang digunakan untuk menilai perubahan yang ditentukan dalam sistem target, dalam perilaku, kemampuan, atau asetnya, terkait dengan pencapaian keadaan akhir, pencapaian tujuan, atau penciptaan efek, sedangkan efektivitas tempur adalah: "...kesiapan suatu unit militer untuk terlibat dalam pertempuran berdasarkan pertimbangan perilaku, operasional, dan kepemimpinan. Efektivitas tempur mengukur kemampuan suatu kekuatan militer untuk mencapai tujuannya dan merupakan salah satu komponen dari keseluruhan militer efektivitas."

Istilah terkait

Kemanjuran, efisiensi, dan efektivitas adalah istilah yang, dalam beberapa kasus, dapat dipertukarkan dengan istilah efektivitas. Kata efektif kadang-kadang digunakan secara kuantitatif, "menjadi sangat efektif atau tidak terlalu efektif". Namun, baik efektivitas maupun efektivitas tidak menginformasikan tentang arah (positif atau negatif) dan perbandingan dengan standar efek yang diberikan. Kemanjuran, di sisi lain, adalah sejauh mana efek yang diinginkan tercapai; kemampuan untuk menghasilkan jumlah yang diinginkan dari efek yang diinginkan, atau keberhasilan dalam mencapai tujuan tertentu. Berlawanan dengan istilah efisiensi, fokus efikasi adalah pencapaian seperti itu, bukan sumber daya yang dihabiskan untuk mencapai efek yang diinginkan. Oleh karena itu, yang efektif belum tentu manjur, dan yang manjur belum tentu efisien.

Sinonim lain untuk efektivitas meliputi: pengaruh, kemampuan, kesuksesan, bobot, kinerja. Antonim keefektifan antara lain: tidak berguna, tidak efektif.

Secara sederhana, efektif berarti mencapai efek, dan efisien berarti menyelesaikan tugas atau pekerjaan dengan sedikit pemborosan. Sebagai ilustrasi: misalkan Anda membangun 10 rumah, sangat cepat dan murah (efisien), tetapi tidak ada yang membelinya. Berbeda dengan membangun 5 rumah dengan anggaran dan waktu yang sama dengan 10 rumah tetapi Anda mendapatkan semua 5 terjual dan pembeli senang (efektif). Anda mendapatkan hasil yang diinginkan dengan menjual rumah Anda dan pelanggan yang senang (efek).

 

Sumber Artikel: en.wikipedia.org

Selengkapnya
Efektivitas
« First Previous page 650 of 773 Next Last »