Sistem dan teknik jalan raya
Dipublikasikan oleh Siti Nur Rahmawati pada 22 Agustus 2022
Retribusi pengendalian lalu lintas dalam bahasa Inggris disebut sebagai road pricing adalah pungutan yang diberlakukan kepada pengguna jalan yang memasuki suatu koridor atau kawasan yang dilakukan untuk membatasi jumlah kendaraan yang melewati koridor atau kawasan sehingga terjadi peningkatan kinerja lalu lintas dan peningkatan pelayanan angkutan umum.
Sejarah
Singapura merupakan salah satu negara yang pertama sekali menerapkan sistem ini, yang diawali pada tanggal 2 Jun1 1975 dengan Area Licencing Scheme (ALS) yang pada awalnya merupakan suatu sistem dimana kendaraan yang masuk kawasan ALS diwajibkan berpenumpang 4 atau lebih dan kalau kurang dari itu pengendara wajib membayar Sing $ 3 untuk setiap kali masuk pada jam pembatasan lalu lintas diterapkan atau Sing $ 60 untuk satu bulan. Sistem ini kemudian berubah menjadi Electronic Road Prizing (ERP)[2] pada tahun 1998. Sistem ini kemudian diikuti oleh beberapa kota didunia seperti kota Bergen di Norwegia pada tahun 1986., di London pada tahun 2003, dan beberapa kota lainnya.
Perkembangan di Indonesia
Dengan diundangkannya Undang-undang No 22 Tahun 2009 tentang lalu Lintas dan Angkutan Jalan, dalam pasal 133 ayat (3) dicantumkan bahwa:
Pembatasan Lalu Lintas dapat dilakukan dengan pengenaan retribusi pengendalian Lalu Lintas yang diperuntukkan bagi peningkatan kinerja Lalu Lintas dan peningkatan pelayanan angkutan umum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dengan demikian penerapan Retribusi Pengendalian lalu Lintas sudah dapat diterapkan di Indonesia. Jakarta merupakan kota pertama yang sedang mempersiapkan skema retribusi pengendalian lalu lintas dalam rangka melancarkan arus lalu lintas dan sekaligus dapat mengurangi pemborosan akibat kemacetan yang cukup significant.
Sumber Artikel: id.wikipedia.org
Sistem dan teknik jalan raya
Dipublikasikan oleh Siti Nur Rahmawati pada 22 Agustus 2022
Pita Penggaduh adalah kelengkapan tambahan pada jalan yang berfungsi untuk membuat pengemudi lebih meningkatkan kewaspadaan menjelang suatu bahaya. Pita penggaduh berupa bagian jalan yang sengaja dibuat tidak rata dengan menempatkan pita-pita setebal 10 sampai 40 mm melintang jalan pada jarak yang berdekatan, sehingga bila mobil yang melaluinya akan diingatkan oleh getaran dan suara yang ditimbulkan bila dilalui oleh ban kendaraan.
Pita penggaduh biasanya ditempatkan menjelang perlintasan sebidang, menjelang sekolah, menjelang pintu tol atau tempat-tempat yang berbahaya bila berjalan terlalu cepat.
Standar pita penggaduh
Sumber Artikel: id.wikipedia.org
Sistem dan teknik jalan raya
Dipublikasikan oleh Siti Nur Rahmawati pada 22 Agustus 2022
Markah jalan adalah suatu alat atau benda yang berada di permukaan jalan yang berfungsi untuk memberi suatu informasi tentang jalan. Markah jalan juga dapat diterapkan di fasilitas lain yang digunakan kendaraan untuk parkir maupun daerah khusus dengan kegunaan lainnya.
Markah jalan digunakan di permukaan jalan untuk mengarahkan dan memberi informasi kepada pengendara maupun pejalan kaki. Keseragaman bentuk markah merupakan faktor penting untuk meminimalkan kebingungan dan keraguan atas arti markah tersebut. Telah ada upaya antarnegara untuk melakukan standardisasi bentuk markah jalan.
Upaya-upaya untuk mengembangkan sistem markah jalan juga telah ada, salah satunya melalui terobosan teknologi seperti retrorefleksi, usia yang lebih lama, dan biaya pemasangan yang lebih murah.
Kini, markah jalan digunakan untuk menyampaikan berbagai informasi kepada pengendara yang mencakup masalah navigasi, keselamatan, dan penegakan hukum. Markah jalan juga digunakan dalam sistem bantuan pengendara tingkat lanjut dan nantinya dalam mobil otonom untuk mengetahui kondisi lingkungan jalan.
Markah berupa peralatan
Markah berupa peralatan dapat diletakkan, dipasang, maupun ditanam di permukaan jalan, yang reflektif ataupun yang tidak. Kebanyakan markah bentuk ini bersifat permanen, tetapi ada pula yang dapat dipindahkan.
Paku jalan
Warna reflektor paku jalan di Indonesia; merah di sisi kiri, kuning di sisi tengah, serta putih di sisi kanan jalan.
Paku jalan digunakan untuk menyertai markah jalan sebagai reflektor pada malam hari. Paku jalan ada yang berbentuk bundar (salah satunya mata kucing), persegi, dan persegi panjang. Sebagai reflektor, paku jalan dilengkapi dengan pemantul cahaya yang dapat berwarna putih, kuning/oranye, hijau, merah, dan biru.
Alat pengarah lalu lintas
Alat pengarah lalu lintas adalah berupa kerucut lalu lintas (traffic cone). Kerucut lalu lintas terbuat dari plastik atau karet dan dilengkapi dengan reflektor berwarna putih. Kerucut lalu lintas umumnya berwarna oranye, kuning, merah muda, atau merah karena kecerahannya.
Barier
Barier (pembagi jalur atau lajur jalan) berfungsi untuk mengatur lalu lintas dengan jangka waktu sementara dan membantu untuk melindungi pengendara, pejalan kaki, dan pekerja dari daerah yang berpotensi tinggi akan menimbulkan kecelakaan. Barier dapat terbuat dari plastik/karet yang diisi air (water barrier) atau beton (concrete barrier)
Markah berupa tanda
Bahan
Markah jalan dapat berupa:
Markah membujur
Markah membujur adalah tanda yang sejajar dengan sumbu jalan. Markah membujur yang dihubungkan dengan garis melintang yang dipergunakan untuk membatasi ruang parkir pada jalur lalu lintas kendaraan, tidak dianggap sebagai markah jalan membujur.[2]
Markah yang termasuk markah membujur adalah markah membujur berbentuk:
Penggunaan
Contoh penggunaan pada ruas jalan yang lain:
Jalan dengan tiga lajur dan dua arah
Jalan Nasional dengan tiga lajur dan dua arah
Jalan dengan tiga lajur dan dua arah menggunakan pemisah garis ganda
Jalan Nasional dengan tiga lajur dan dua arah menggunakan pemisah garis ganda
Jalan dengan tiga lajur dan dua arah menggunakan pemisah garis ganda utuh-putus
Jalan Nasional dengan tiga lajur dan dua arah menggunakan pemisah garis ganda utuh-putus
Jalan empat lajur dengan dua jalur yang dipisah median jalan
Jalan Nasional atau Tol empat lajur dengan dua jalur yang dipisah median jalan
Markah melintang
Markah melintang adalah tanda yang tegak lurus terhadap sumbu jalan, seperti pada garis henti di Zebra cross atau di persimpangan. Semua markah melintang memiliki warna putih. Markah ini dapat berupa garis yang berbentuk:
Penggunaan
Berikut contoh penggunaan markah melintang pada jalan:
Garis henti pada persimpangan jalan 2 arah
Garis henti pada persimpangan jalan 1 arah
Garis henti pada persimpangan jalan 1 arah dengan 3 lajur
Garis henti pada penyebrangan orang (zebra cross)
Markah serong
Markah serong adalah tanda yang membentuk garis utuh yang tidak termasuk dalam pengertian markah membujur atau markah melintang, untuk menyatakan suatu daerah permukaan jalan yang bukan merupakan jalur lalu lintas kendaraan. Semua markah serong memiliki warna putih pada penggunaannya. Markah ini dapat berupa:
Markah serong (chevron)
Markah lambang
Markah lambang adalah tanda yang mengandung arti tertentu untuk menyatakan peringatan, perintah dan larangan untuk melengkapi atau menegaskan maksud yang telah disampaikan oleh rambu lalu lintas atau tanda lalu lintas lainnya.
Markah panah
Markah tulisan pada Zona Selamat Sekolah
Markah lambang pada Ruang Henti Khusus Sepeda Motor
Diagram busway (a)Jalur perlintasan busway (b)Jalur khusus busway
Sumber Artikel: id.wikipedia.org
Sistem dan teknik jalan raya
Dipublikasikan oleh Siti Nur Rahmawati pada 22 Agustus 2022
Teknik lalu lintas adalah cabang ilmu teknik sipil yang memanfaatkan ilmu teknik untuk keamanan dan efisiensi pergerakan dan transportasi barang dan benda di jalan raya. Fokus utama adalah keamanan dan efisiensi debit lalu lintas, geometri jalan, trotoar, penyebrangan, jalur sepeda, lampu lalu lintas, dan sebagainya. Teknik lalu lintas berhubungan dengan bagian fungsional dari sistem transportasi.
Tipikal proyek teknik lalu lintas terkait dengan desain alat kendali lalu lintas dan modifikasinya sesuai dengan kebutuhan lalu lintas terkini. Teknik lalu lintas juga terkait dengan investigasi jalan yang menjadi lokasi kecelakaan lalu lintas berkali-kali. Pengaturan debit lalu lintas, seperti pengubahan jalur, sementara maupun permanen, juga dilakukan di dalam teknik lalu lintas dengan berbagai pertimbangan seperti adanya konstruksi atau terkait dengan rencana pengembangan daerah pemukiman atau komersial baru. Pengaturan lalu lintas secara otomatis banyak membutuhkan ilmu dari bidang keteknikan lain seperti teknik komputer dan teknik listrik.
Di dalam memecahkan permasalahan lalu lintas, para pakar teknik lalu lintas perlu mengenali permasalahan yang terjadi dengan mengumpulkan informasi geometrik jalan, besarnya arus lalu lintas, kecepatan lalu lintas, hambatan/tundaan lalu lintas, data kecelakaan lalu lintas. Seluruh data yang dikumpulkan selanjutnya dianalisis untuk kemudian direncanakan usulan perbaikan geometrik, pembangunan fasilitas pengaman jalan, pemasangan rambu lalu lintas, marka jalan atau melakukan pembatasan gerakan lalu lintas tertentu.
Perbaikan geometrik dapat berupa pelebaran jalan, perubahan radius tikung, pembangunan pulau-pulau lalu lintas, mengurangi tanjakan, membangun jalur rangkak pada tanjakan yang tinggi, memberikan prioritas bagi angkutan umum seperti Busway dan berbagai langkah lainnya.
Perbaikan fasilitas transportasi secara periodik pernah menjadi perhatian utama dari teknik sipil dalam menjaga lalu lintas, namun kini dengan penggunaan sensor dan program komputer yang mengukur debit lalu lintas (jumlah maupun massa kendaraan), usia pakai fasilitas transportasi bisa ditentukan sehingga perawatan bisa dilakukan tepat waktu.
Sumber Artikel: id.wikipedia.org
Operation Engineering and Management
Dipublikasikan oleh Siti Nur Rahmawati pada 22 Agustus 2022
Efisiensi adalah kemampuan yang sering terukur untuk menghindari pemborosan bahan, energi, tenaga, uang, dan waktu dalam melakukan sesuatu atau dalam menghasilkan hasil yang diinginkan. Dalam arti yang lebih umum, itu adalah kemampuan untuk melakukan sesuatu dengan baik, berhasil, dan tanpa pemborosan. Seperti yang didefinisikan oleh Deborah Stone, efisiensi adalah "dengan demikian bukan tujuan itu sendiri. Ini bukan sesuatu yang kita inginkan untuk kepentingannya sendiri, melainkan karena efisiensi membantu kita mencapai lebih banyak hal yang kita hargai."
Dalam istilah yang lebih matematis atau ilmiah, ini menandakan tingkat kinerja yang menggunakan input paling sedikit untuk mencapai jumlah output tertinggi. Ini sering secara khusus terdiri dari kemampuan aplikasi spesifik upaya untuk menghasilkan hasil tertentu dengan jumlah atau kuantitas minimum pemborosan, biaya, atau upaya yang tidak perlu. Efisiensi mengacu pada input dan output yang sangat berbeda di berbagai bidang dan industri. Pada tahun 2019, Komisi Eropa mengatakan: "Efisiensi sumber daya berarti menggunakan sumber daya bumi yang terbatas secara berkelanjutan sambil meminimalkan dampak terhadap lingkungan. Ini memungkinkan kita untuk menciptakan lebih banyak dengan lebih sedikit dan memberikan nilai lebih besar dengan lebih sedikit input.
Efisiensi dan efektivitas
Efisiensi sangat sering dikacaukan dengan efektivitas. Secara umum, efisiensi adalah konsep yang dapat diukur, secara kuantitatif ditentukan oleh rasio output yang berguna terhadap total input yang berguna. Efektivitas adalah konsep sederhana untuk dapat mencapai hasil yang diinginkan, yang dapat dinyatakan secara kuantitatif tetapi biasanya tidak memerlukan matematika yang lebih rumit daripada penjumlahan. Efisiensi seringkali dapat dinyatakan sebagai persentase dari hasil yang idealnya dapat diharapkan, misalnya jika tidak ada energi yang hilang karena gesekan atau penyebab lain, dalam hal ini 100% bahan bakar atau input lain akan digunakan untuk menghasilkan hasil yang diinginkan. Dalam beberapa kasus, efisiensi dapat diukur secara tidak langsung dengan nilai non-persentase, mis. impuls tertentu.
Cara yang umum tetapi membingungkan untuk membedakan antara efisiensi dan efektivitas adalah pepatah "Efisiensi adalah melakukan sesuatu dengan benar, sedangkan efektivitas adalah melakukan hal yang benar." Pepatah ini secara tidak langsung menekankan bahwa pemilihan tujuan dari suatu proses produksi sama pentingnya dengan kualitas proses itu. Pepatah ini populer dalam bisnis namun mengaburkan pengertian yang lebih umum dari "efektivitas", yang akan/seharusnya menghasilkan mnemonik berikut: "Efisiensi adalah melakukan sesuatu dengan benar; efektivitas adalah menyelesaikan sesuatu." Hal ini memperjelas bahwa efektivitas, misalnya jumlah produksi yang besar, juga dapat dicapai melalui proses yang tidak efisien jika, misalnya, pekerja bersedia atau terbiasa bekerja lebih lama atau dengan upaya fisik yang lebih besar daripada di perusahaan atau negara lain atau jika mereka dapat bekerja lebih lama. terpaksa melakukannya. Demikian pula, sebuah perusahaan dapat mencapai efektivitas, misalnya jumlah produksi yang besar, melalui proses yang tidak efisien jika mampu menggunakan lebih banyak energi per produk, misalnya jika harga energi atau biaya tenaga kerja atau keduanya lebih rendah daripada pesaingnya.
Ketidakefisienan
Inefisiensi adalah tidak adanya efisiensi. Macam-macam inefisiensi antara lain:
Inefisiensi produktif, inefisiensi pasar sumber daya, dan inefisiensi X dapat dianalisis menggunakan analisis data envelopment dan metode serupa.
Ekspresi matematika
Efisiensi sering diukur sebagai rasio keluaran yang berguna terhadap masukan total, yang dapat dinyatakan dengan rumus matematika r=P/C, di mana P adalah jumlah keluaran yang berguna ("produk") yang dihasilkan per jumlah C ("biaya" ) dari sumber daya yang dikonsumsi. Ini mungkin sesuai dengan persentase jika produk dan bahan habis pakai dikuantifikasi dalam unit yang kompatibel, dan jika bahan habis pakai diubah menjadi produk melalui proses konservatif. Misalnya, dalam analisis efisiensi konversi energi mesin kalor dalam termodinamika, produk P mungkin merupakan jumlah keluaran kerja yang berguna, sedangkan C yang dapat dikonsumsi adalah jumlah masukan panas suhu tinggi. Karena kekekalan energi, P tidak pernah bisa lebih besar dari C, sehingga efisiensi r tidak pernah lebih besar dari 100% (dan bahkan harus lebih kecil pada suhu yang terbatas).
Dalam ilmu pengetahuan dan teknologi
Dalam fisika
- Dalam termodinamika: Efisiensi konversi energi, ukuran kerugian termodinamika hukum kedua
- Efisiensi radiasi, rasio daya terpancar terhadap daya yang diserap pada terminal antena
- Efisiensi volumetrik, dalam desain mesin pembakaran internal untuk RAF
Dalam ilmu ekonomi
Dalam ilmu lain
Sumber Artikel: en.wikipedia.org
Operation Engineering and Management
Dipublikasikan oleh Siti Nur Rahmawati pada 22 Agustus 2022
Pengalihan "Efektif" ke sini. Untuk album berdasarkan Efek Samping, lihat Efektif (album). Untuk database protein yang disekresikan bakteri yang diprediksi, lihat Efektif (database).
Jangan bingung dengan Afektifitas.
Efektivitas adalah kemampuan untuk menghasilkan hasil yang diinginkan atau kemampuan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. Ketika sesuatu dianggap efektif, itu berarti memiliki hasil yang diinginkan atau diharapkan, atau menghasilkan kesan yang dalam dan jelas.
Etimologi
Asal kata "efektif" berasal dari kata Latin effectīvus, yang berarti kreatif, produktif atau efektif. Itu muncul dalam bahasa Inggris Tengah antara tahun 1300 dan 1400 M.
Penggunaan
Dalam matematika dan logika, efektif digunakan untuk menggambarkan metode metalogis yang sesuai dengan kriteria prosedur yang efektif.
Dalam teori grup, elemen grup bertindak secara efektif (atau setia) pada suatu titik, jika titik tersebut tidak ditentukan oleh tindakan tersebut.
Dalam fisika, teori yang efektif, mirip dengan teori fenomenologis, merupakan kerangka kerja yang dimaksudkan untuk menjelaskan efek tertentu (yang teramati) tanpa klaim bahwa teori tersebut memodelkan proses yang mendasarinya (tidak teramati) dengan benar.
Dalam perpindahan panas, efektivitas adalah ukuran kinerja penukar panas saat menggunakan metode NTU.
Dalam kedokteran, efektivitas berkaitan dengan seberapa baik pengobatan bekerja dalam praktik, terutama seperti yang ditunjukkan dalam uji klinis pragmatis, sebagai lawan kemanjuran, yang mengukur seberapa baik kerjanya dalam uji klinis penjelasan atau penelitian penelitian laboratorium.
Dalam manajemen, efektivitas berkaitan dengan menyelesaikan hal-hal yang benar. Peter Drucker mengingatkan kita bahwa "efektivitas dapat dan harus dipelajari".
Dalam interaksi manusia-komputer, efektivitas didefinisikan sebagai "keakuratan dan kelengkapan tugas pengguna saat menggunakan sistem".
Dalam ilmu militer, efektivitas adalah kriteria yang digunakan untuk menilai perubahan yang ditentukan dalam sistem target, dalam perilaku, kemampuan, atau asetnya, terkait dengan pencapaian keadaan akhir, pencapaian tujuan, atau penciptaan efek, sedangkan efektivitas tempur adalah: "...kesiapan suatu unit militer untuk terlibat dalam pertempuran berdasarkan pertimbangan perilaku, operasional, dan kepemimpinan. Efektivitas tempur mengukur kemampuan suatu kekuatan militer untuk mencapai tujuannya dan merupakan salah satu komponen dari keseluruhan militer efektivitas."
Istilah terkait
Kemanjuran, efisiensi, dan efektivitas adalah istilah yang, dalam beberapa kasus, dapat dipertukarkan dengan istilah efektivitas. Kata efektif kadang-kadang digunakan secara kuantitatif, "menjadi sangat efektif atau tidak terlalu efektif". Namun, baik efektivitas maupun efektivitas tidak menginformasikan tentang arah (positif atau negatif) dan perbandingan dengan standar efek yang diberikan. Kemanjuran, di sisi lain, adalah sejauh mana efek yang diinginkan tercapai; kemampuan untuk menghasilkan jumlah yang diinginkan dari efek yang diinginkan, atau keberhasilan dalam mencapai tujuan tertentu. Berlawanan dengan istilah efisiensi, fokus efikasi adalah pencapaian seperti itu, bukan sumber daya yang dihabiskan untuk mencapai efek yang diinginkan. Oleh karena itu, yang efektif belum tentu manjur, dan yang manjur belum tentu efisien.
Sinonim lain untuk efektivitas meliputi: pengaruh, kemampuan, kesuksesan, bobot, kinerja. Antonim keefektifan antara lain: tidak berguna, tidak efektif.
Secara sederhana, efektif berarti mencapai efek, dan efisien berarti menyelesaikan tugas atau pekerjaan dengan sedikit pemborosan. Sebagai ilustrasi: misalkan Anda membangun 10 rumah, sangat cepat dan murah (efisien), tetapi tidak ada yang membelinya. Berbeda dengan membangun 5 rumah dengan anggaran dan waktu yang sama dengan 10 rumah tetapi Anda mendapatkan semua 5 terjual dan pembeli senang (efektif). Anda mendapatkan hasil yang diinginkan dengan menjual rumah Anda dan pelanggan yang senang (efek).
Sumber Artikel: en.wikipedia.org