Teknologi Informasi

Information Society (Masyarakat Infomasi)

Dipublikasikan oleh Admin pada 11 April 2024


Information society adalah masyarakat yang melakukan kegiatan distribusi, penggunaan, dan manipulasi informasi dalam aktivitas Ekonomi, Politik, dan Budaya secara signifikan. Tujuannya untuk mendapatkan keuntungan kompetitif secara internasional melalui penggunaan Teknologi Informasi dengan cara kreatif dan produktif. Pengetahuan ekonomi adalah mitra dimana kekayaan diciptakan melalui eksploitasi pemahaman tentang Ekonomi. Orang-orang yang memiliki sarana dalam masyarakat tersebut disebut sebagai warga Digital.

Pengertian Masyarakat Informasi

Istilah dan konsep masyarakat informasi muncul dan berkembang sejak tahun 1970-an. Hingga kini, definisi masyarakat informasi ini masih menjadi perdebatan. Istilah masyarakat informasi sering dipakai untuk mendiskripsikan sebuah masyarakat dan sebuah ekonomi yang menggunakan sarana teknologi informasi dengan intensitas tinggi dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat tersebut menggunakan teknologi yang sama atau kompatebel untuk berbagai kegiatan pribadi, sosial, pendidikan, bisnis, bahkan untuk mengisi waktu luang. Teknologi tersebut mempunyai kemampuan untuk mengirim, menerima, dan pertukaran data digital dengan cepat antara tempat-tempat terlepas dari jarak.

Di bidang Bisnis, sebagian besar transaksi keuangan seperti yang dilakukan perbankan telah menggunakan teknologi informasi, seperti layanan bank internet [e-banking], mobile banking, dan lainnya. Manusia modern tak bisa lepas dari teknologi informasi dalam melakukan aktivitas sehari-hari, yang dilakukan melalui mailing listemail, serta berinteraksi dengan komunitas dunia maya.

Jadi bisa dikatakan bahwa pengolahan informasi adalah inti dari kegiatan manusia modern dengan menggunakan teknologi baru. Hal ini memiliki implikasi pada segala aspek kehidupan masyarakat dan mengubah cara manusia modern dalam melakukan berbagai aktivitas di bidang Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan, bahkan dalam memanfaatkan waktu luang untuk mengkonsumsi dan memproduksi

Rogers pada 1986 memberikan definisi bahwa masyarakat informasi merupakan sebuah bangsa yang meyoritas angkatan kerjanya menjadi pekerja informasi.

Ciri-ciri information society 

Beberapa ciri-ciri information society adalah sebagai berikut:

  1. Adanya level intensitas informasi yang tinggi (kebutuhan akan informasi yang tinggi) dalam kehidupan masyarakatnya sehari-hari pada organisasi-organisasi yang ada, dan tempat-tempat kerja.
  2. Penggunaan teknologi informasi untuk kegiatan sosial, pengajaran dan bisnis, serta kegiatan-kegiatan lainnya.
  3. Kemampuan pertukaran data digital yang cepat dalam jarak yang jauh.
  4. Masyarakat yang sadar akan informasi dan mendapatkan informasi secara cukup.
  5. Menjadikan informasi sebagai komoditas bernilai ekonomis.
  6. Mengakses informasi super highway (berkecepatan tinggi).
  7. Distribusi informasi berubah dari tercetak menjadi elektronik dengan karakteristik informasi terbaru, journal, prediksi.
  8. Sistem layanan berubah dari manual ke elektronis (e-service).
  9. Sektor ekonomi bergeser dari penghasil.
  10. barang ke pelayanan jasa.
  11. Kompetisi bersifat global & ketat.
  12. Informasi menjadi modal penting untuk mewujudkan kesejahteraan
  13. Adanya peradaban saat informasi sudah menjadi komoditas utama
  14. Interaksi antarmanusia sudah berbasis teknologi informasi dan komunikasi

Manfaat information society

Menjadi information society, masyarakat akan:

  1. Terbuka, diiringi dengan sikap kritis dan tidak apriori.
  2. Demokratis, dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat, dan masyarakat informasi lebih demokratis dibandingkan masyarakat industri.
  3. Desentralisasi, pembagian kekuasaan, adanya otonomi daerah.
  4. Bidang pekerjaan dari manufacture ke jasa, ciri pekerjaan berbasis ilmu pengetahuan, otomasi, problem solving dan inovasi.
  5. Ketergantungan kepada ICT, komputer merupakan sahabat demokrasi yang paling penting sejak ditemukannya kotak suara.

Tren Perkembangan Masyarakat

  • Peradaban manusia terus berkembang seiring perkembangan zaman dan perkembangan Media, serta teknologi. Terkadang seperti radikal karena lompatan teknologi yang demikian pesat. Ada empat tahapan dalam peradaban manusia.
  1. Masyarakat Pre-Agraris: Masyarakat yang hidup dalam sebuah kelompok kecil yang mata pencahariannya dengan berburu binatang dan Bercocok tanam. Budaya mereka tergantung pada kata-kata untuk mengirimkan ide-ide di antara mereka sendiri dan antar generasi. Tokoh-tokoh masyarakat, Dukun dan pendongeng menjadi penyebar informasi, bahkan karya-karya mereka masih dikenal hingga saat ini dalam cerita rakyat, seperti Odyssy, Homer Illiad, dan sebagainya.
  2. Masyarakat Agraris: masyarakat yang mengandalkan sumber alam untuk kehidupan. Umumnya mereka dalam bekerja tidak membutuhkan keterampilan (skill). Secara teknologi, peralatan yang dipakai untuk berkerja umumnya masih manual. Sektor produksi dalam masyarakat agraris seperti bidang pertanian, pertambangan, perikanan, dan peternakan
  3. Masyarakat Industri: Masyarakat industri dimulai di Inggris pada abad ke-18 yang ditandai oleh perubahan sangat cepat dalam teknologi dan pembuatan barang-barang setelah diketemukan Mesin uap yang dampaknya telah mengubah proses dan cara kerja manusia. Dalam masyarakat industri, modal menjadi kekuatan utama. Untuk menunjang pekerjaan, dibutuhkan skill khusus, seperti ahli Mesin dan lain-lain. Model produksi di bidang ekonomi seperti Produksi, distribusi barang, konstruksi berat, dan sebagainya.
  4. Masyarakat Informasi: Dalam masyarakat informasi, sumber daya yang diolah adalah Informasi, yakni berupa transmisi data dan komputer. Sumber daya yang dibutuhkan dalam era ini adalah pengetahuan sehingga membutuhkan sumber daya manusia yang berketerampilan tinggi, yakni kaum Profesional. Masyarakat informasi membutuhkan teknologi cerdas dengan menerapkan Ilmu pengetahuan dan Teknologi. Model produksi di bidang ekonomi pada era ini seperti, Transportasi, Perdagangan, Asuransi, Realestate, 09Kesehatan, Pendidikan, Riset, Pemerintahan, dan lain sebagainya.

Masyarakat informasi juga sering diaggap sebagai penerus masyarakat industri atau disebut masyarakat pascaindustri, masyarakat pengetahuan, masyarakat Telematika, masyarakat jaringan. Penanda dari era ini adalah adanya perubahan yang sangat cepat baik di bidang teknologi, informasi, ekonomi, budaya, dan sebagainya.

Perkembangan information society

Perkembangan teknologi informasi menyebabkan ketergantungan manusia terhadap teknologi informasi semakin tinggi. Seiring berkembangnya teknologi, jumlah penggunanya pun juga turut meningkat.Masyarakat menjadi Konsumen informasi dan juga memproduksi informasi. Seluruh masyarakat dunia menghabiskan rata-rata sekitar separuh waktu hidupnya untuk berhubungan dengan teknologi informasi, baik melalui upload video di youtube, menulis dan merespons status di media sosial seperti facebook dan tweeter, menulis dan menjawab email, dan sebagainya. Maka sekarang ini manusia bekerja dan bermain dalam lingkup masyarakat informasi. Teknologi informasi terus berkembang setiap generasi. Media konvensional dikombinasikan dengan Media baru telah mengubah pola konsumsi media dan kehidupan masyarakat. Hampir setiap orang menggunakan telepon seluler dan email untuk menunjang berbagai aktivitas yang dilakukannya sehari-hari. Media konvensional telah masuk ke Media baru yakni media digital dan jaringan Telekomunikasi yang menawarkan gaya hidup baru, menciptakan pekerjaan baru, dan isu-isu sosial yang baru

Masyarakat jejaring sosial

Sosiolog dari University of Toronto, Wellman, berpendapat bahwa Masyarakat pada skala apapun yang terbaik dilihat sebagai jaringan dibanding kelompok yang dibatasi dalam struktur herarki. Hal itulah yang menyebabkan pengguna jejaring sosial berkembang pesat karena tidak ada batasan hierarki dalam berkomunikasi. Masyarakat jejaring sosial (social network society) tumbuh karena kebutuhan untuk mengekspresikan ide-ide dan pemikiran manusia berkaitan dengan situasi Politik, Ekonomi, Sosial, dan Budaya yang disebabkan oleh penyebaran jaringan, dan teknologi Digital. Jaringan sosial muncul akibat pengaruh modernisasi, Kapitalisme industri, dan kebutuhan manusia untuk melakukan berbagai aktivitasnya secara cepat tanpa batasan ruang dan waktu.

Media baru

Perkembangan Teknologi informasi dengan munculnya Internet mempunyai dampak signifikan pada perubahan cara berkomunikasi dalam masyarakat. Munculnya beragam gadget dengan berbagai vitur telah mengubah gaya hidup manusia dalam bersosialisasi dengan memanfaatkan perangkat teknologi informasi yang ada. Seiring dengan itu, media informasi juga berkembang pesat dengan hadirnya media baru, seperti media sosial, televisi digital, cyberspace, dan sebagainya. Saat ini telah terjadi transformasi dari masyarakat industri ke masyarakat informasi. Daniel Bell (1973) berpendapat bahwa pengetahuan dan Informasi akan menjadi kunci sukses ekonomi dan pembangunan sosial. Munculnya media baru menciptakan banyak penulis yang lebih suka menuangkan opininya di masyarakat jejaring sosial (network society).

  • Fenomena media baru telah mengubah budaya Masyarakat yang tercermin pada:
  1. Terus bertambahnya pengguna Media sosial sebagai sarana untuk berinteraksi dan juga menjajakan barang dan jasa. Indonesia tercatat menjadi salah satu Negara yang perkembangan pengguna media sosialnya sangat tinggi. Data Kementerian Komunikasi dan Informatika tahun 2014 menyebutkan pengguna internet di Indonesia mencapai 82 juta orang. Dari angka tersebut, 95 persen menggunakan internet untuk mengakses jejaring sosial. Indonesia menempati peringkat ke-empat pengguna facebook terbesar setelah Amerika Serikat, Brazil dan India Pengguna Internet.
  2. Berbagai situs Web berlomba menyajikan informasi tercepat.
  3. Pergerakan Politik memanfaatkan Media sosial untuk kampanye karena dianggap cukup efektif untuk menyampaikan visi dan misi para kandidat.

Media Sosial

Media sosial didifinisikan sebagai sebuah kelompok Aplikasi berbasis Internet dengan menggunakan teknologi Web 2.0 yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user generated content. Media sosial bisa dikatakan sebagai alat komunikasi berbasis internet. Ciri-cirinya, bersidat umum, bersifat bebas, bersifat cepat, dan interaktif. Beberapa contoh media sosial yang dipakai oleh masyarakat informasi untuk berkomunikasi antara lain, bloggerfriendsterlinkedlnmy spacefacebooktwitterwiser, dan google+, whatsapp, dan instagram.

Perkembangan pengguna media sosial sangat cepat, termasuk di Indonesia, karena melalui Media sosial manusia bisa saling membagi ide, bekerjasama, dan berkolaborasi untuk menciptakan kreasi, berpikir, berdebat, dan menemukan teman baru atau teman lama yang sudah lama tidak berjumpa. Bahkan, melalui media sosial, banyak juga yang menemukan pasangan hidup. Keinginan manusia untuk mengaktualisasikan diri dan kebutuhan untuk menciptakan personal branding membuat media sosial berkembang sangat pesat. Banyak Perusahaan membangun wadah sendiri untuk membangun Komunikasi di antara karyawannya. Sementara itu, manusia secara pribadi menggunakan Jejaring sosial untuk membuat halaman pribadi yang kemudian terhubung dengan pengguna jejaring sosial lainnya untuk berkomunikasi dan berbagi informasi. Teknologi internet dan Telepon seluler yang terus berkembang memudahkan orang-orang untuk berkomunikasi dengan melakukan update status di media sosial. Terjadinya fenomena besar terhadap arus informasi menyebabkan Media sosial berkembang sangat pesat dan secara bertahap menggantikan media konvensional dalam memberikan Informasi.

Media Interaktif

Media baru merupakan konsep dan metode baru dalam berkomunikasi di dunia digital yang memungkinkan kelompok-kelompok Masyarakat untuk berkumpul secara online dan berbagi, menjual barang, bertukar informasi. Karakteristik struktural paling penting dari Media baru adalah:

  1. Integrasi teknologi telekomunikasi.
  2. Revolusi komunikasi yakni dengan memunculkan media interaktif. Interaktivitas adalah urutan aksi dan reaksi melalui link download, atau berinteraksi melalui situs web yang dipakai sebagai sarana masyarakat untuk berinteraksi.
  3. Teknis karakteristik media baru adalah kode digital

Warung Masyarakat Informasi

  • Kementerian Komunikasi dan informatika mendirikan Warung Masyarakat Informasi (Wamasif)untuk mengatasi kesenjangan dalam mengakses Informasi di Masyarakat. Wamasif merupakan salah satu bentuk pengembangan implementasi dari akses Komunikasi dimana masyarakat yang berada di suatu wilayah dapat berkomunikasi dan mengakses informasi secara global, serta melakukan pemasaran dan penjualan melalui internet Warung Masyarakat Informasi.

Optimalisasi Wamasif dilakukan untuk mewujudkan masyarakat informasi Indonesia yang ditargetkan tercapai pada tahun 2015. Selain untuk mengatasi kesenjangan dalam mengakses informasi, Wamasif bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan masyarakat sehingga berdampak pada peningkatan perekonomian Indonesia. Sosialisasi Wamasif dilakukan dengan pendekatan Komunitas, misalnya kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), dunia Pendidikan, dan Pelayanan publik. Konten dari Wamamsif antara lain meliputi informasi tentang UMKM, informasi kesehatan,dan aplikasi Perpustakaan digital.Sejumlah Wamasif telah dilengkapi dengan akses Buku sekolah elektronik.

Efek Media Sosial

Pada era internet, masyarakat modern sangat akrab dengan media sosial. Tom Sheffield, seorang ilmuwan kognitif dari Universitas Sheffield, Inggris mengatakan bahwa manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial. Akibatnya, orang-orang menikmati Informasi sosial yang tersedia melalui webemail, dan Media sosial. Ada dua alasan mengapa efek media sosial sangat adiktif .

  1. Seperti halnya slot mesin undian, sebagian besar adalah sampah. Namun mempunyai efek adiktif karena manusia begitu tertarik dan terus ingin memainkannya karena berharap mendapat jackpot Internet bikin kecanduan Diarsipkan 2014-08-15 di Wayback Machine..Membaca email atau aktivitas berselancar di internet juga mengaktifkan respons flight-or-flightWeb juga sering memiliki isi (content) penting yang memerlukan tindakan atau respons cepat, misalnya tugas kantor.
  2. Media sosial sangat adiktif karena tidak adanya batas-batas di dalamnya sehingga setiap manusia bebas menuangkan ide-ide. Mungkin semula orang tersebut hanya ingin melakukan pencarian di Wikipidia, tetapi kemudian membuka situs-situs lainnya.

Dampak Positif

Beberapa dampak positif media sosial sebagai berikut:

  1. Menghimpun Keluarga dan teman. Keluarga, family, dan saudara, yang tersebar di berbagai lokasi dapat saling berkomunikasi dan berinteraksi melalui media sosial.
  2. Sebagai media penyebar informasi: Informasi yang terbaru dan up to date dengan sangat mudah tersebar melalui situs Jejaring sosial.
  3. Memperluas jalinan pertemanan. Dengan menggunakan jejaring sosial, pengguna bisa berkomunikasi dengan siapa saja, bahkan dengan orang-orang yang belum dikenal dari berbagai penjuru dunia. Selain itu, media sosial juga dipakai sebagai sarana berkomunikasi teman-teman lama untuk reuni.
  4. Sebagai media promosi dalam Bisnis. Banyak pengguna menjajakan barang dagangannya melalui Media sosial sehingga memunculkan pengusaha kecil.
  5. Media pertukaran data. Dengan menggunakan jejaring situ-situs web, para pengguna internet di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat.

Dampak negatif

Beberapa dampak media sosial sebagai berikut:

  1. Tindak kejahatan: Banyak orang menggunakan Media sosial sebagai alat untuk melakukan tindak kejahatan. Kejahatan dunia maya (cybercrime), di antaranya carding, hacking, cracking, phising, dan spamming.
  2. Pornografi: Media sosial sering dipakai untuk menyebarkan pornografi dan Kekerasan.
  3. Mengurangi Produktivitas: Sifat adiktif dari efek media sosial membuat orang enggan bekerja, anak-anak malas belajar sehingga kurang produktif.
  4. Mengurangi Privasi: Kebebasan dalam menuangkan ide di media sosial menyebabkan banyak persoalan pribadi di bawa ke ranah dunia maya dan menjadi konsumsi Publik.
  5. Gangguan kesehatan fisik: Dengan menatap layar gawai terlalu lama terlebih dalam jangka waktu panjang, dapat mengganggu kesehatan seperti miopi.

Disadur dari: id.wikipedia.org

Selengkapnya
Information Society (Masyarakat Infomasi)

Teknologi Informasi

Macam - Macam Node Jaringan Di Computer Network

Dipublikasikan oleh Muhammad Ilham Maulana pada 13 Februari 2024


Terlepas dari media transmisi fisik apa pun, jaringan dibangun dari blok bangunan sistem dasar tambahan, seperti pengontrol antarmuka jaringan, repeater, hub, jembatan, sakelar, router, modem, dan firewall. Peralatan tertentu sering kali berisi banyak blok penyusun sehingga dapat menjalankan banyak fungsi.

Network interfaces

Pengontrol antarmuka jaringan (NIC) adalah perangkat keras komputer yang menghubungkan komputer ke lingkungan jaringan dan memiliki kemampuan untuk memproses data jaringan tingkat rendah. Misalnya, NIC mungkin memiliki konektor untuk menghubungkan kabel atau antena untuk transmisi dan penerimaan nirkabel, dan sirkuit terkait.

Dalam jaringan Ethernet, setiap kartu jaringan memiliki alamat MAC (Media Access Control) unik, yang biasanya disimpan di pengontrol dan memori non-volatilnya. Untuk menghindari konflik alamat antar perangkat jaringan, keunikan alamat MAC dijaga dan dikelola oleh Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE). Alamat MAC Ethernet panjangnya enam oktet. Tiga oktet paling signifikan dicadangkan untuk mengidentifikasi produsen kartu jaringan. Pabrikan tersebut, hanya menggunakan awalan yang ditetapkan, secara unik menetapkan tiga oktet paling tidak signifikan dari setiap antarmuka Ethernet yang mereka produksi.

Repeaters and hubs

Repeater adalah perangkat elektronik yang menerima sinyal jaringan, membersihkannya dari kebisingan yang tidak perlu, dan memulihkannya. Sinyal tersebut disiarkan ulang dengan daya yang lebih tinggi atau melewati rintangan sehingga sinyal dapat menempuh jarak yang lebih jauh tanpa degradasi. Sebagian besar konfigurasi twisted pair Ethernet memerlukan repeater untuk kabel yang panjangnya lebih dari 100 meter. Dalam kasus serat optik, repeater dapat ditempatkan pada jarak puluhan atau bahkan ratusan kilometer. Repeater bekerja pada lapisan fisik model OSI, namun masih memerlukan waktu untuk memulihkan sinyal. Hal ini dapat menyebabkan penundaan propagasi, yang mempengaruhi kinerja jaringan dan mempengaruhi pengoperasian yang benar. Akibatnya, banyak arsitektur jaringan membatasi jumlah repeater yang dapat digunakan pada jaringan, seperti aturan Ethernet 5-4-3. Repeater Ethernet multiport dikenal sebagai hub Ethernet. Selain memulihkan dan mendistribusikan sinyal jaringan, hub pengulang membantu mendeteksi tabrakan dan mengisolasi kegagalan jaringan. Hub dan repeater LAN sebagian besar sudah ketinggalan zaman karena adanya switch jaringan saat ini.

Bridges and switches

Jembatan jaringan dan switch jaringan berbeda dari hub karena mereka meneruskan frame hanya ke port yang terlibat dalam komunikasi, sementara hub terus meneruskan ke semua port. Bridge hanya memiliki dua port, namun switch dapat dianggap sebagai jembatan multi-port. Switch biasanya memiliki banyak port, memungkinkan topologi perangkat bintang dan switch tambahan secara seri.

Bridge dan switch beroperasi pada lapisan data (Layer 2) model OSI dan menjembatani lalu lintas antara dua atau lebih segmen jaringan untuk membentuk satu jaringan area lokal. Keduanya merupakan perangkat yang meneruskan frame data antar port berdasarkan alamat MAC setiap frame. Mereka belajar memetakan port fisik ke alamat MAC dengan memeriksa alamat sumber frame yang diterima dan meneruskan frame hanya jika diperlukan. Jika tujuannya adalah MAC tujuan yang tidak diketahui, perangkat mengirimkan kueri ke semua port kecuali sumber dan menemukan lokasinya dalam respons.

Bridge dan switch berbagi jaringan dan domain tabrakan, namun tetap mempertahankan satu domain siaran. Segmentasi jaringan menggunakan bridging dan switching membantu membagi jaringan besar yang padat menjadi sekelompok jaringan yang lebih kecil dan lebih efisien.

Routers

Router adalah perangkat jaringan yang meneruskan paket antar jaringan dengan memproses informasi alamat atau perutean yang terdapat dalam paket tersebut. Informasi perutean sering kali diproses bersama dengan tabel perutean. Sebuah router menggunakan tabel peruteannya sendiri untuk menentukan ke mana harus meneruskan paket dan tidak memerlukan penerusan paket, yang tidak efisien dalam jaringan yang sangat besar.

Modems

Modem (modulator-demodulator) digunakan untuk menghubungkan node jaringan dengan kabel yang awalnya tidak ditujukan untuk lalu lintas jaringan digital, atau secara nirkabel. Untuk melakukan hal ini, sinyal digital memodulasi satu atau lebih sinyal pembawa untuk menghasilkan sinyal analog yang dapat disesuaikan untuk memberikan karakteristik yang diperlukan untuk transmisi. Modem awal memodulasi sinyal audio yang dikirim melalui saluran telepon biasa. Modem masih umum digunakan pada saluran telepon yang menggunakan teknologi saluran pelanggan digital dan sistem televisi kabel yang menggunakan teknologi DOCSIS.

Firewalls

Firewall adalah perangkat jaringan atau perangkat lunak yang mengontrol keamanan jaringan dan aturan akses. Firewall ditempatkan pada koneksi antara jaringan internal yang aman dan jaringan eksternal yang berpotensi tidak aman seperti Internet. Firewall biasanya dikonfigurasi untuk menolak permintaan akses dari sumber yang tidak dikenal sambil mengizinkan operasi dari sumber yang teridentifikasi. Peran penting firewall dalam keamanan jaringan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya serangan cyber.

Disadur dari: https://en.wikipedia.org/wiki/Computer_network

Selengkapnya
Macam - Macam Node Jaringan Di Computer Network

Teknologi Informasi

Sejarah sistem Antarmuka Pengguna (UI)

Dipublikasikan oleh Muhammad Ilham Maulana pada 13 Februari 2024


Sejarah antarmuka pengguna dapat dibagi menjadi beberapa fase berikut sesuai dengan jenis antarmuka pengguna yang dominan:

1945–1968: Antarmuka Pertama.

IBM 029 card punch

IBM 029

Di era kuno, daya komputasi sangat langka dan mahal. Antarmuka pengguna masih belum sempurna. Pengguna harus beradaptasi dengan komputer dan bukan sebaliknya; antarmuka pengguna dianggap mubazir dan perangkat lunak dirancang untuk memaksimalkan pemanfaatan prosesor dengan overhead sesedikit mungkin.

Sisi masukan antarmuka mesin pengemas sebagian besar berupa kartu berlubang atau bahan serupa seperti pita kertas. Sisi pencetakan menambahkan printer linier ke materi ini. Selain operator sistem dan konsol, tidak ada interaksi manusia secara real-time dengan mesin pemukul.

Mengirimkan sejumlah pekerjaan ke mesin terlebih dahulu melibatkan pembuatan setumpuk kartu yang menjelaskan program dan kumpulan data. Kartu program tidak dilubangi oleh komputer itu sendiri, namun dengan penekanan tombol pada mesin khusus seperti mesin tik yang terkenal besar, tak kenal ampun, dan rentan terhadap kegagalan mekanis. Antarmuka perangkat lunak juga tidak kenal ampun, dengan sintaksis yang sangat ketat yang dirancang untuk mengurai sesedikit mungkin kompiler dan juru bahasa.

1969–sekarang: Antarmuka pengguna baris perintah.

Teletype Model 33

Teletype Model 33 ASR

Antarmuka baris perintah (CLI) berevolusi dari layar grup yang terhubung ke konsol sistem. Model interaksi mereka adalah rangkaian peristiwa permintaan-respons, di mana permintaan dinyatakan sebagai perintah teks dalam kosakata khusus. Waktu latensi jauh lebih rendah dibandingkan sistem batch, menurun dari hari atau jam menjadi detik. Dengan demikian, sistem baris perintah memungkinkan pengguna untuk mengubah pikirannya tentang tahapan selanjutnya dari suatu peristiwa sebagai respons terhadap umpan balik real-time atau hampir real-time tentang hasil sebelumnya. Perangkat lunak dapat bersifat eksploratif dan interaktif dengan cara yang tidak mungkin dilakukan sebelumnya. Namun, antarmuka tersebut terus memberikan beban memori yang relatif besar pada pengguna, sehingga memerlukan upaya serius dan waktu belajar untuk mengelolanya.

Sistem baris perintah paling awal menghubungkan teleprinter ke komputer, mengadaptasi teknologi matang yang telah terbukti efektif dalam mengirimkan informasi melalui kabel antar manusia. Teleprinter awalnya ditemukan sebagai perangkat transmisi dan penerimaan telegraf otomatis; sejarahnya dimulai pada tahun 1902, dan sejak tahun 1920-an mereka telah dibuat di kantor editorial dan di tempat lain. Daur ulang barang-barang tersebut tentu saja mempertimbangkan aspek ekonomi, namun psikologi dan peraturan yang paling tidak mengejutkan juga berperan; teleprinter menyediakan titik koneksi ke sistem yang familiar bagi banyak insinyur dan pengguna.

1985: Antarmuka pengguna SAA atau antarmuka pengguna berbasis teks.

The VT100, introduced in 197″8, was the most popular VDT of all time. Most terminal emulators still default to VT100 mode.

DEC VT100 terminal

Pada tahun 1985, dengan diperkenalkannya Windows dan antarmuka pengguna grafis lainnya, IBM menciptakan apa yang disebut standar Arsitektur Aplikasi Sistem (SAA), yang mencakup turunan dari Common User Access (CUA). CUA berhasil menciptakan apa yang kita kenal dan gunakan saat ini di Windows, dan merupakan standar yang digunakan oleh sebagian besar aplikasi konsol DOS atau Windows terbaru.

Hal ini menetapkan bahwa sistem dropdown harus berada di bagian atas layar, bilah status di bagian bawah, tombol harus tetap sama untuk semua fungsi umum (misalnya F2 - Terbuka akan berfungsi di semua aplikasi yang kompatibel dengan SAA). Hal ini berkontribusi besar terhadap kecepatan pengguna dalam mempelajari aplikasi, sehingga aplikasi ini dengan cepat menjadi populer dan menjadi standar industri.

Disadur dari: https://en.wikipedia.org/wiki/User_interface

Selengkapnya
Sejarah sistem Antarmuka Pengguna (UI)

Teknologi Informasi

Teknologi: Apa yang dimaksud Sampling (pemrosesan sinyal)

Dipublikasikan oleh Muhammad Ilham Maulana pada 13 Februari 2024


Dalam pemrosesan sinyal, pengambilan sampel adalah reduksi sinyal waktu kontinu menjadi sinyal waktu diskrit. Contoh umum adalah mengubah gelombang suara menjadi rangkaian "sampel". Sampel adalah nilai suatu sinyal dalam waktu dan/atau ruang; definisi ini berbeda dari penggunaan istilah dalam statistik untuk merujuk pada sekumpulan nilai tersebut. [A] Sampler adalah subsistem atau fungsi yang mengekstraksi sampel dari sinyal kontinu. Sampler ideal teoritis menghasilkan sampel yang sesuai dengan nilai sesaat dari sinyal kontinu pada titik yang diinginkan. Sinyal asli dapat direkonstruksi dari rangkaian sampel hingga batas Nyquist dengan melewatkan urutan sampel melalui filter rekonstruksi.

Signal sampling representation. The continuous signal S(t) is represented with a green colored line while the discrete samples are indicated by the blue vertical lines.

Teori

Laju sampel atau laju sampel fs adalah jumlah rata-rata sampel yang diterima per detik, yaitu fs = 1/T, satuan sampel per detik, kadang disebut hertz, mis. 48kHz adalah 48.000 sampel per detik.

Rekonstruksi fungsi kontinu dari sampel dilakukan dengan menggunakan algoritma interpolasi. Rumus interpolasi Whittaker – Shannon secara matematis setara dengan filter low-pass ideal yang masukannya berupa rangkaian fungsi delta Dirac yang dimodulasi (dikalikan) dengan nilai sampel. Jika selang waktu antara sampel yang berdekatan adalah konstan (T), rangkaian fungsi delta disebut sisir Dirac. Secara matematis, sisir Dirac yang termodulasi sesuai dengan produk fungsi sisir dengan s(t). Abstraksi matematis ini kadang-kadang disebut pengambilan sampel impuls.

Kebanyakan sinyal sampel tidak direkam atau direkonstruksi. Akurasi rekonstruksi teoretis adalah ukuran umum efisiensi pengambilan sampel. Akurasi ini berkurang jika s(t) berisi komponen frekuensi dengan panjang siklus (periode) lebih kecil dari 2 interval pengambilan sampel (lihat Alias). Batas frekuensi ekuivalen dalam siklus per detik (hertz) adalah 0,5 siklus per sampel × fs sampel/detik = fs/2, yang dikenal sebagai laju pengambilan sampel Nyquist. Oleh karena itu, s(t) biasanya merupakan keluaran dari filter low-pass yang dikenal sebagai filter anti-aliasing. Tanpa filter antialiasing, frekuensi di atas frekuensi Nyquist mempengaruhi sampel dengan cara yang disalahartikan oleh proses interpolasi.

Pertimbangan praktis

Dalam praktiknya, sinyal kontinu diambil sampelnya menggunakan konverter analog-ke-digital (ADC), yang memiliki berbagai keterbatasan fisik. Hal ini menyebabkan penyimpangan dari rekonstruksi yang secara teoritis sempurna, yang secara kolektif dikenal sebagai distorsi.

Berbagai jenis distorsi dapat terjadi, termasuk:

  • Aliasing. Sejumlah aliasing tidak dapat dihindari karena hanya fungsi teoretis yang panjangnya tak terhingga yang tidak dapat memiliki konten frekuensi di atas frekuensi Nyquist. Aliasing dapat dibuat sekecil apa pun dengan menggunakan filter anti-aliasing dalam jumlah yang cukup besar.
  • Aperture dihasilkan dari fakta bahwa sampel diperoleh sebagai rata-rata waktu dalam wilayah pengambilan sampel, dan bukan hanya sama dengan nilai sinyal pada saat pengambilan sampel. Dalam rangkaian sampel dan penahan berbasis kapasitor, kesalahan bukaan disebabkan oleh berbagai mekanisme. Misalnya, kapasitor tidak dapat langsung melacak sinyal masukan dan kapasitor tidak dapat langsung diisolasi dari sinyal masukan.
  • Jitter atau penyimpangan dari interval waktu sampel yang tepat.
  • Noise, termasuk kebisingan sensor termal, kebisingan sirkuit analog, dll.
  • Kesalahan batas laju perubahan tegangan, disebabkan oleh ketidakmampuan nilai masukan ADC berubah cukup cepat.
  • Kuantisasi sebagai konsekuensi dari ketepatan terbatas kata-kata yang mewakili nilai yang dikonversi.
  • Kesalahan karena efek non-linier lainnya dari pemetaan tegangan masukan ke nilai keluaran yang dikonversi (selain efek kuantisasi).

Meskipun penggunaan oversampling dapat sepenuhnya menghilangkan kesalahan apertur dan aliasing dengan memindahkannya keluar dari bandwidth, teknik ini tidak dapat digunakan dalam praktiknya di atas beberapa GHz dan bisa sangat mahal pada frekuensi yang jauh lebih rendah. Selain itu, meskipun pengambilan sampel berlebihan dapat mengurangi kesalahan kuantisasi dan nonlinier, hal ini tidak dapat sepenuhnya menghilangkannya. Oleh karena itu, ADC praktis pada frekuensi audio biasanya tidak menunjukkan aliasing, kesalahan aperture, dan tidak dibatasi oleh kesalahan kuantisasi. Sebaliknya, noise analog mendominasi. Pada frekuensi RF dan gelombang mikro, ketika oversampling tidak praktis dan filter mahal, kesalahan aperture, kesalahan kuantisasi, dan anti-aliasing dapat menjadi batasan yang signifikan.

Aplikasi

Audio digital menggunakan modulasi kode pulsa (PCM) dan sinyal digital untuk mereproduksi suara. Ini termasuk konversi analog-ke-digital (ADC), konversi digital-ke-analog (DAC), penyimpanan dan transmisi. Faktanya, sistem yang sering disebut sebagai digital sebenarnya adalah analog tingkat diskrit dan waktu diskrit dari analog listrik sebelumnya. Meskipun sistem modern bisa sangat rumit dalam metodenya, keuntungan utama sistem digital adalah kemampuannya untuk menyimpan, memperoleh, dan mengirimkan sinyal tanpa kehilangan kualitas.

Jika diperlukan untuk menangkap suara yang mencakup seluruh rentang pendengaran manusia 20-20.000 Hz, seperti saat merekam musik atau berbagai peristiwa akustik, bentuk gelombang audio biasanya ditangkap pada 44,1 kHz (CD), 48 kHz. , 88,2 kHz atau 96 kHz. Persyaratan kecepatan kira-kira dua kali lipat adalah konsekuensi dari teorema Nyquist. Kecepatan pengambilan sampel di atas 50kHz hingga 60kHz tidak dapat memberikan informasi yang lebih berguna bagi pendengar manusia. Produsen audio profesional awal memilih laju pengambilan sampel antara 40 dan 50 kHz karena alasan ini.

Disadur dari: https://en.wikipedia.org/wiki/Sampling_(signal_processing)

Selengkapnya
Teknologi: Apa yang dimaksud Sampling (pemrosesan sinyal)

Teknologi Informasi

Pemodelan Geoid di Indonesia yang Melebihi Akurasi Global

Dipublikasikan oleh Siti Nur Rahmawati pada 22 Agustus 2022


Sepuluh tahun sudah berlalu semenjak Undang-Undang (UUIG) resmi disahkan Presiden Republik Indonesia. UUIG adalah undang-undang yang mengatur pengelolaan dan penanganan informasi geospasial di Indonesia.

Dengan begitu, informasi geospasial bisa dipergunakan sebagai hal fundamental dalam pengambilan keputusan untuk berbagai hal vital dalam pembangunan nasional berkelanjutan. Sebut saja untuk penataan ruang serta wilayah, kebencanaan, serta pengelolaan berbagai sumber daya baik alam ataupun manusia yang ada di wilayah Indonesia.

Dalam perkembangannya, sudah ada beberapa peraturan presiden (perpres) yang berkaitan dengan penyelenggaraan informasi geospasial. Salah satu di amaranya Perpres Nomor 9 Tahun 2016 temang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta (KSP).

Perpres KSP memiliki tujuan agar semua peta yang dikelola kementerian atau lembaga atau pemerintah daerah bisa mengacu pada satu referensi geospasial, satu standar, satu basis data spasial, serta satu portal bersama. Dengan begitu, pemasalahan tumpang tindih yang mungkin terjadi bisa segera diidentifikasi dan dikoreksi.

Didasarkan pada KSP, sekilas terlihat bahwa kebijakan tersebut menitikberatkan pada aspek referensi horizontal. Padahal, aspek referensi vertikal juga diatur dalam UUIG tersebut.

Contohnya adalah tinggi dinyatakan dalam datum atau acuan vertikal tertentu dan sistem tinggi tertentu. Menurut Peraturan Kepala Badan lnformasi Geospasial (BIG) Nomor 15 Tahun 2013 tentang Sistem Referensi Geospasial Indonesia 2013 (SRGI-2013), secara eksplisit datum vertikal yang didefinisikan ialah geoid.

Geoid adalah sebuah bidang acuan vertikal yang bisa digunakan untuk menyatakan tinggi yang sesungguhnya. Maksud dari ‘sesungguhnya’ ini menjelaskan ketinggian yang didefinisikan mempunyai arti tinggi fisis, yang bisa digunakan untuk menyatakan hal praktis seperti ke mana air mengalir.

Apabila menatap perkembangan teknologi 5 - 10 tahun ke depan, spektrum kemanfaatan informasi geospasial akan lebih luas dengan adanya dukungan dari teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Tentunya hal ini harus didukung dengan adanya informasi tinggi yang berkualitas. Informasi ini sangat esensial dalam perencanaan pembangunan nasional.

Pada kasus mitigasi kebencanaan, produk pemetaan 3 dimensi yang mengacu pada geoid teliti bisa dipergunakan untuk mengevaluasi dan memprediksi daerah potensi genangan banjir. Produk ini bisa pula dipergunakan untuk mendukung pembentukan sistem peringatan kebencanaan dini.

Kemanfaatan informasi geospasial bisa digunakan untuk produk digital twin geospasial. Oleh karena itu, bisa dipergunakan untuk pengambilan kebijakan pengelolaan sumber daya wilayah yang berbasis geospasial dengan baik dan cepat.

Pengembangan geoid teliti

Di era pemetaan modern sekarang ini, akuisisi data bisa dijalankan dengan cepat dan teliti untuk wilayah yang relatif luas dengan menggunakan teknologi GNSS (Global Naviga­tion Satellite system) dan lidar (light detection and ranging). Walaupun demikian, teknologi tersebut mempunyai kelemahan karena tinggi ukuran yang diperoleh mengacu pada bidang nonfisis yang digunakan teknologi tersebut.

Implikasi penggunaan bidang nonfisis sebagai acuan tinggi bisa menyebabkan kesalahan interpretasi ketinggian pada peta yang dihasilkan. Kesalahan interpretasi tersebut bisa berupa terbaliknya arah aliran air yang sebenarnya dengan yang ditampilkan pada peta yang dihasilkan. Maka dari itu, dibutuhkan informasi geoid teliti agar peta yang dihasilkan bisa mengacu ke acuan tinggi tersebut.

Tim pelaksana penelitian dari Kelompok Keilmuan Geodesi (KKGD) Fakultas llmu Teknologi Kebumian lnsitut Teknologi Bandung sudah melaksanakan pemodelan geoid di beberapa daerah di Indonesia sebagai usaha awal guna pemenuhan kebutuhan geoid teliti nasional. Salah satu wilayah kajian penelitian tersebut adalah wilayah Yogyakarta. Penelitian ini dilaksankan bekerja sama dengan Pusat Jaring Kontrol Geodesi dan Geodinamika Badan Informasi Geospasial.


Disadur dari sumber research.lppm.itb.ac.id

Selengkapnya
Pemodelan Geoid di Indonesia yang Melebihi Akurasi Global

Teknologi Informasi

Inilah Gotrade! Trading App Legal dan Pertama di Indonesia Guna Mengakses Pasar Saham AS

Dipublikasikan oleh Siti Nur Rahmawati pada 22 Agustus 2022


Gotrade menjadi platform investasi yang memungkinkan usernya bisa memperdagangkan pecahan (fraksi) kecil dari saham di pasar modal AS, tanpa komisi dan tanpa biaya tersembunyi yang pertama dan legal di Indonesia. Gotrade Indonesia menandai masuknya Gotrade ke pasar lokal, dengan peluncuran kemitraan dengan broker lokal Valbury, Bursa Berjangka Jakarta, dan Kliring Berjangka Indonesia.

Gotrade menjadi platform pertama dan telah mempunyai legalitas di Indonesia yang menawarkan akses pasar ke pasar saham AS melalui kontrak berbasis penuh saham AS. Lembaga yang akan sepenuhnya diregulasi oleh Bappebti inipun diisi oleh Andrew Haryono, komisaris Valbury Grup. Valbury dikenal sebagai salah satu konglomerat jasa keuangan di Indonesia. Andrew sendiri bergabung dengan Gotrade sebagai salah satu pendirinya.

Gotrade, aplikasi investasi yang mempunyai misi untuk memberikan akses investasi untuk semua orang, dimanapun, sudah diluncurkan secara resmi di Indonesia melalui kemitraan dengan Valbury Asia Futures, broker berlisensi Bappebti.

Terinspirasi dari Gotrade Global sebagai produk andalannya, Gotrade Indonesiapun ingin memberikan usernya di Indonesia untuk mempunyai kesempatan berinvestasi di saham diantaranya Tesla, Apple, Google dan saham-saham lainnya mulai dari 1 dollar AS, pada platform yang mudah dipergunakan dan bebas komisi.

Investasi untuk semua

Gotrade yang didirikan pada 2019 oleh Rohit Mulani, Norman Wanto, dan David Grant dengan misi menjadikan investasi menyenangkan, adil, dan sederhana bagi semua orang dimana pun mereka berada. Mereka berdua mengembangkan aplikasi Gotrade untuk memungkinkan usernya secara global membeli pecahan (fraksi) saham raksasa global di NYSE dan NASDAQ mulai dari 1 dollar AS.

Kemudian Gotrade memperoleh investasi seed-round sebesar 7 juta dollar AS pada 2021 dari LocalGlobe dan Social Leverage, yang keduanya ialah investor awal Robinhood. Gotrade juga memperoleh dukungan dari investor lokal, seperti Kevin Aluwi dan super-angel Arya Setiadharma.

Setelah memperoleh izin dari Labuan Financial Services Authority of Malaysia, kemudian Gotrade meluncurkan platformnya dengan sistem undangan (invite-only) pada Maret 2021 yang diikuti oleh peluncurannya secara global pada September 2021 lalu.

Dalam waktu 6 bulan semenjak peluncuran produk globalnya, Gotrade sukses mengumpulkan ratusan ribu user dari seluruh dunia. Kini mereka mengumumkan peluncuran produk lokal pertamanya, Gotrade Indonesia.

Gotrade sendiri memilih Indonesia sebagai pasar pertama untuk produk lokal mereka sebab Gotrade melihat Indonesia merupakan salah satu negara yang akses investasinya masih dapat dibuka lebih luas dan “disederhanakan”.

“Berinvestasi di Indonesia, maupun di negara lain di Asia Tenggara masih dapat dibuat lebih adil. Lebih dari 600 juta orang tak bisa mengakses produk investasi berkualitas dengan harga yang wajar. Mereka kebanyakan hanya mempunyai pilihan reksadana dengan expense ratio yang melebihi 5%, atau produk tabungan seperti emas dengan spread sebesar 3% dan biaya tersembunyi yang semakin mengikis portofolio mereka, tak hanya oleh pemain lama namun oleh perusahaan yang dimaksudkan untuk menjadi disruptor. Kita percaya bahwa investasi harus adil dan user tak harus menanggung biaya yang mungkin dapat merugikan,” ungkap pendiri Gotrade Rohit Mulani.


Disadur dari sumber kompas.id

Selengkapnya
Inilah Gotrade! Trading App Legal dan Pertama di Indonesia Guna Mengakses Pasar Saham AS
page 1 of 1