Teknik Industri

Merancang Sistem Terintegrasi: Peran Teknik Industri dalam Pemecahan Masalah dan Evaluasi Kinerja

Dipublikasikan oleh Dias Perdana Putra pada 25 April 2024


Teknik Industri

Lulusan sarjana Teknik Industri UI yang diarahkan untuk memiliki kemampuan pemecahan masalah yang kuat dan sistemik dengan pendekatan multi-disiplin tentunya dalam kerangka keilmuan teknik industri. Keilmuan teknik industri sendiri merupakan keilmuan teknik yang unik karena telah mengandung pendekatan multi-disiplin dalam pendefinisian keilmuannya. Walaupun respons pengguna lulusan kami sangat menggembirakan, tentunya untuk menjaga kepercayaan masyarakat industri, perlu secara terus-menerus mengintegrasikan perkembangan terbaru keilmuan Teknik Industri sehingga secara rutin pula akan kami evaluasi dan sesuaikan.

Seperti terlihat dalam pendefinisian bidang keilmuan teknik industri versi Institute of Industrial Engineers (IIE) dibawah ini:

Teknik industri berfokus kepada perancangan, peningkatan dan instalasi dari sistem terintegrasi yang terdiri atas manusia, material, peralatan dan energi untuk menspesifikasikan, memprediksi dan mengevaluasi hasil yang diperoleh dari sebuah sistem terintegrasi, oleh karena itu dibutuhkan pengetahuan dan keahlian dalam bidang matematika, fisika dan ilmu-ilmu sosial serta prinsip dan metodologi teknik/rekayasa.

Untuk menjelaskan pendefinisian ini maka definisi diatas akan dibagi menjadi 3 bagian utama:

Bagian 1: Teknik industri berfokus kepada perancangan, peningkatan dan instalasi dari sistem terintegrasi yang terdiri atas manusia, material, peralatan dan energi …
Bagian ini mendeskripsikan 3 peran utama yang harus dilakukan seorang teknik industri yaitu merancang, meningkatkan dan menginstalasi sebuah sistem terintegrasi.

Kita mulai dari konsep “sistem terintegrasi”. Sistem dapat diartikan sebagai sebuah entitas/obyek yang terdiri atas berbagai komponen yang saling berinteraksi sedemikian rupa sehingga entitas tadi mampu berfungsi mencapai tujuannya. Dalam definisi ini dijelaskan bahwa sebuah sistem terintegrasi pasti memiliki minimal 4 komponen (sub-sistem) yaitu manusia, material, peralatan dan energi. Ini berarti semua sistem yang memproduksi atau meningkatkan nilai tambah baik berupa barang maupun jasa adalah obyek yang dikelola oleh teknik industri. Ini karena hampir semua sistem pasti memiliki ke-4 unsur tersebut.

Terintegrasi menunjukkan bahwa interaksi yang terjadi dari ke-4 unsur tersebut bermuara kepada sebuah perilaku sistem yang lebih dari hanya penggabungan sederhana ke-4 unsur tersebut. Seorang manusia adalah sebuah sistem terintegrasi yang menjadi manusia karena semua sub-sistemnya berinteraksi sedemikian rupa. tetapi jika dimasa yang akan datang kita bisa mendesain tubuh manusia dari komponennya kemudian menyatukannya apakah akan menjadi manusia?

Variasi yang terjadi dalam pendidikan teknik industri di dunia dan juga di Indonesia, biasanya bersumber dari pendefinisan sub-sistem dalam sebuah sistem (bisa lebih banyak dari 4 sub-sistem) serta perbedaan penekanan terhadap sub-sistem mana yang diperdalam pemahamannya. Tetapi semuanya pasti memiliki minimal 4 sub-sistem ini sebagai dasar.

Setiap dan semua komponen/sub-sistem merupakan komponen yang harus dikuasai dalam melakukan 3 tugas utama seorang teknik industri:

  • Merancang menunjukkan kemampuan untuk secara kreatif mengkombinasikan pengetahuan yang telah dimiliki kedalam sebuah rancangan sistem. Sistem disini tidak hanya berupa sistem pabrik atau organisasi, tetapi dapat berupa pula merancang sistem solusi, yaitu rancangan solusi yang multidisiplin, multiapproach dan multidimensi.
  • Meningkatkan dapat diterjemahkan sebagai manajemen. Pakar manajemen mengatakan bahwa ada beda antara administrasi dan manajemen. Administrasi berorientasi untuk mengerjakan hal yang sama terus menerus secara tepat aturan, sedangkan manajemen bermakna ada peningkatan yang harus dilakukan. Berdasarkan definisi ini tentunya meningkatkan/manajemen menunjukkan kemampuan untuk melakukan pemecahan masalah, karena inti dari peningkatan adalah kemampuan memecahkan masalah. Ini mencakup kemampuan analisa, berfikir sistem dan lain sebagainya yang berguna dalam memecahkan masalah.
  • Menginstalasi menunjukkan kemampuan untuk melakukan pendefinisian langkah-langkah yang dibutuhkan untuk melakukan instalasi terhadap rancangan sistem. Menginstalasi memaksa seorang teknik industri untuk berfikir jauh ke depan dalam merancang dan meningkatkan sistem. Penterjemahan konsep ini contohnya adalah manajemen proyek, design for maintenance, design for manufacture, design for six sigma (DFSS) dsb. yaitu sebuah konsep perancangan yang sudah memasukkan unsur kemudahan pemeliharaan, pembuatan bahkan pengontrolan kualitasnya sehingga produk dapat lebih cepat diterima oleh pasar dalam kualitas optimal.

Bagian 2: untuk itu dibutuhkan pengetahuan dan keahlian dalam bidang matematika, fisika dan ilmu-ilmu sosial serta prinsip dan metodologi teknik/rekayasa ..

Bagian ini menunjukkan kebutuhan keilmuan dasar untuk mendukung peran seorang teknik industri dan penegasan bahwa teknik industri walaupun erat dengan ilmu sosial masih merupakan bidang teknik. Itulah sebabnya dalam kurikulum teknik industri tahun pertama sarat dengan kuliah-kuliah dasar keteknikan seperti kalkulus, aljabar linear, fisika, kimia dan sebagainya, walaupun secara muatan tentunya disesuaikan dengan kebutuhan dari teknik industri.

Bagian 3: untuk menspesifikasikan, memprediksi dan mengevaluasi hasil yang diperoleh dari sebuah sistem terintegrasi.

Bagian 3 merupakan sebuah konsekuensi yang logis dari penterjemahan bagian 1 dari definisi teknik industri, yaitu 3 peran utama teknik industri tentunya akan menciptakan sebuah sistem baru atau sistem perbaikan dengan kinerja yang lebih baik. Ini berarti perbaikan atau perancangan harus berorientasi kepada fakta dan data.

Ada 3 permasalahan dalam kinerja, yaitu bagaimana menspesifikasikan kinerja, memprediksi kinerja yang telah dispesifikasikan dan bagaimana mengevaluasinya.

  1. Menspesifikasikan: Kinerja harus dispesifikasikan di awal sebuah perancangan atau peningkatan sistem, karena setiap pihak bisa jadi memiliki perbedaan persepsi terhadap arti kinerja. Seorang ahli keuangan mengatakan kinerja baik dari sebuah sistem adalah penghematan biaya, seorang marketing mengatakan kinerja baik berarti memenuhi kebutuhan pelanggan, seorang manajer produksi mengatakan kinerja baik adalah kesesuaian dengan standard produk. Semua kinerja ini tidak ada yang salah, tetapi semua kinerja ini bisa saling bertentangan dan berakibat sistem tidak akan kemana-mana. Menspesifikasikan berarti pula seorang teknik industri harus menentukan indikator, cara mendapatkan indikator, form pencarian data, alat yang digunakan untuk mengukurnya, frekuensi pengukuran dsb.
  2. Memprediksi: setelah dispesifikasikan, tentunya ketika merancang atau meningkatkan sistem kita sudah bisa mendapatkan semacam gambaran bagaimana sistem tadi berfungsi nantinya dan bagaimana kinerjanya. Artinya, kinerjalah yang menjadi patokan anda dalam memperbaiki dan merancang sistemnya.
  3. Mengevaluasi: tentunya setelah sistem diperbaiki atau dirancang dan diinstalasi kita perlu melakukan evaluasi secara riil terhadap kinerja tadi. Jika telah dispesifikasikan dengan baik maka pada langkah ini dijalankan proses pengevaluasian kinerja. tentunya hasil dari evaluasi akan menjadi umpan balik dalam perbaikan berikutnya.

Sumber: ie.ui.ac.id

Selengkapnya
Merancang Sistem Terintegrasi: Peran Teknik Industri dalam Pemecahan Masalah dan Evaluasi Kinerja

Teknik Industri

Program Studi Doktor Teknik Industri (S3) di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Dipublikasikan oleh Dias Perdana Putra pada 25 April 2024


Program Studi Doktor Teknik Industri (S3) di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Program Doktor Teknik Industri di Departemen Teknik Sistem dan Industri ITS dirancang untuk mahasiswa yang berminat melakukan penelitian berkualitas tinggi yang menghasilkan kontribusi yang signifikan untuk bidang Teknik Industri. Salah satu syarat untuk lulus dari program doktor adalah mahasiswa harus mempublikasikan hasil penelitiannya dalam jurnal internasional terkemuka. Saat ini kami menawarkan lima bidang utama dalam bidang Teknik Sistem dan industri:

  1. Bidang Konsentrasi Rekayasa dan Manajemen Sistem Manufaktur (Manufacturing Systems Engineering and Management)
  2. Bidang Konsentrasi Rekayasa Optimasi Sistem Industri (Industrial System Optimization)
  3. Bidang Konsentrasi Logistik dan Manajemen Rantai Pasok (Logistics and Supply Chain Management)
  4. Bidang Konsentrasi Rekayasa Faktor Manusia dan Keselamatan Kesehatan Kerja (Human Factors and Occupational Safety and Health Engineering)
  5. Bidang Konsentrasi Manajemen Rekayasa (Engineering Management)

Visi Misi

Visi : Menjadi penyelenggara program Doktor bidang Teknik Industri yang terpandang di Asia.

Misi :

  1. Menyelenggarakan pendidikan program Doktor dengan standar kualitas yang tinggi
  2. Menciptakan iklim penelitian yang kondusif yang mampu secara produktif menghasilkan lulusan Doktor berkualitas dimana hasil-hasilnya bisa dipublikasikan di forum atau publikasi internasional.
  3. Menciptakan jejaring internasional dengan penyelenggara program Doktor Teknik Industri atau bidang lain yang sejenis terutama yang berada di wilayah Asia

Pendaftaran 
Calon siswa diharapkan untuk menunjukkan catatan akademik yang baik (IPK minimal 3,00) dan memenuhi persyaratan kemampuan bahasa Inggris (minimal TOEFL Skor 500). Penerimaan calon juga akan mengikuti ketersediaan pembimbing dan kesesuaian calon topik penelitian.

Pelaksanaan Program
Program doktor di bidang Teknik Sistem dan industri adalah program penuh-waktu (full-time). Biasanya, kami berharap mahasiswa untuk bekerja di kantor/ruang residensi selama jam kerja. Program ini terdiri dari tahap kuliah serta tahap penelitian. Selama tahap kuliah, siswa harus menghadiri dan lulus setidaknya empat mata kuliah sambil mengerjakan proposal penelitian mereka. Mahasiswa harus mempresentasikan proposal penelitian di depan sebuah panel yang terdiri dari pembimbing dan tiga penguji. Panel yang sama juga akan memeriksa disertasi ketika selesai. Durasi normal program doktor adalah 3-4 tahun.

Wisuda 
Dalam rangka untuk mendapatkan gelar doktor, mahasiswa harus menyelesaikan semua mata kuliah, mempertahankan disertasi mereka untuk memenuhi syarat dari kantor pascasarjana, serta mempublikasikan setidaknya satu makalah ilmiah dalam jurnal internasional.

Profil Lulusan

Program studi Doktor Teknik Sistem dan Industri memiliki profil lulusan sebagai berikut:

  1. Dosen: Menjadi pendidik professional yang mentransformasikan serta mengembangkan pendidikan melalui pendidikan, penelitian, serta pengabdian masyarakat berdasarkan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
  2. Peneliti: Menjadi peneliti yang mampu melakukan penelitian secara mandiri dalam bidang Teknik Industri serta melakukan analisis yang dilakukan secara sistematis dan konsisten.
  3. Policy Maker (Birokrat, Dunia Usaha dan Industri)Menjadi pembuat kebijakan (birokrat atau yang memunculkan ide atau gagasan untuk dapat menyelesaikan permasalahan dengan pendekatan teknik industri.

Tujuan Pembelajaran

  1. Mahasiswa mampu menguasai secara mendalam dan kreatif untuk melakukan pengembangan ilmu bidang Teknik Industri melalui karya-karya yang inovatif, orisinil, mempunyai kebaharuan, dan teruji yang menekankan pada pendekatan sistem dalam merancang, memperbaiki, dan melakukan instalasi suatu sistem yang terintegrasi yang terdiri dari manusia, material, peralatan, uang, informasi, dan energi.
  2. Mahasiswa mampu memformulasikan permasalahan pada suatu sistem industri terintegrasi baik pada lingkup mikro, meso, maupun makro, mengusulkan alternatif pemecahannya, serta melakukan evaluasi secara komprehensif multi-disipliner, interdisipliner, atau transdisipliner untuk memperoleh rekomendasi alternatif terbaik dari sisi efisiensi, efektivitas, maupun dari sisi pertimbangan keberlanjutan lingkungan.
  3. Mahasiswa mampu mengelola, memimpin, dan mengembangkan kegiatan penelitian atau pengembangan pada bidang ilmu Teknik Industri atas dasar kaidah ilmiah yang jujur, bertanggung jawab dan mampu mengkomunikasikan gagasan maupun penelitian secara efektif dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris sehingga mendapatkan pengakuan secara nasional maupun internasional.

Syarat dan Persyaratan

Untuk lulus dari program doktor, mahasiswa harus mempublikasikan hasil penelitiannya dalam jurnal internasional terkemuka. Calon siswa diharapkan memenuhi persyaratan akademik, seperti IPK minimal 3,0, dan kemampuan bahasa Inggris (minimal TOEFL Skor 500). Penerimaan calon juga akan mengikuti ketersediaan pembimbing dan kesesuaian calon topik penelitian.

Program Penuh-Waktu

Program doktor di bidang Teknik Sistem dan industri adalah program penuh-waktu (full-time).

Pendaftaran dan Persyaratan

Pendaftaran calon mahasiswa baru diharapkan untuk menunjukkan catatan akademik yang baik dan memenuhi persyaratan kemampuan bahasa Inggris. Penerimaan calon juga akan mengikuti ketersediaan pembimbing dan kesesuaian calon topik penelitian.

Lokasi dan Waktu Perkuliahan

Program doktor di bidang Teknik Sistem dan industri dijalankan di Fakultas Teknologi Industri dan Rekayasa Sistem Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111. Waktu perkuliahan belum dispesifikasikan dalam sumber yang diberikan.

Sumber: its.ac.id

Selengkapnya
Program Studi Doktor Teknik Industri (S3) di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Teknik Industri

Program Studi Magister (S2) di ITS

Dipublikasikan oleh Dias Perdana Putra pada 25 April 2024


Program Master atau magister Teknik Sistem dan Industri ITS

Program Magister ITS atau Magister Sistem dan Teknologi Industri bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan mendalam terkait bidang desain, integrasi dan perbaikan sistem industri yang kompleks. Kami menawarkan tujuh paket dalam program master kami:

  1. Manajemen Kualitas dan Manufaktur (MKM)
  2. Optimasi Sistem dan Industri (OSI)
  3. Manajemen Logistik dan Rantai Pasok (MLRP)
  4. Ergonomi dan Keselamatan Industri (EKI)
  5. Manajemen Rekayasa (MR)
  6. Rekayasa Sistem dan Industri (RSI)
  7. Operations and Supply Chain Engineering (OSCE)

Mahasiswa magister harus menyelesaikan 36 satuan kredit semester (SKS) yang meliputi mata kuliah wajib, mata kuliah pilihan, dan tesis. Biasanya dibutuhkan waktu dua tahun untuk menyelesaikan program magister, tetapi siswa yang baik dapat menyelesaikannya dalam 1,5 tahun. Bobot skripsi adalah 6 SKS dan akan diarahkan oleh dosen. Mahasiswa harus menyerahkan proposal tesis kepada direktur. Setelah menyelesaikan laporan tesis, mahasiswa harus mempertahankan tesisnya. Sebagai bagian dari kualifikasi, siswa harus mempresentasikan karyanya di konferensi nasional atau internasional atau mempublikasikannya di jurnal nasional atau internasional.

Proses penerimaan diselenggarakan 2 kali setahun. Semester pertama dimulai diawal September, sementara semester kedua dimulai pada awal Februari. Informasi lebih lanjut tentang proses penerimaan tersedia di https://www.its.ac.id/admission/pascasarjana/.

Mereka yang memenuhi semua persyaratan diberikan gelar Master of Technology (MT).

VISI MISI

Program studi Magister Teknik Industri, Departemen Teknik Sistem dan Industri ITS mempunyai visi dan misi diantaranya:

Visi: Menjadi institusi pendidikan magister teknik industri unggulan yang mempunyai reputasi internasional dan mampu mendukung pembangunan nasional yang berkelanjutan.

Misi:

  1. Mengadakan pendidikan magister pada bidang Teknik Sistem dan Industri yang berkualitas tinggi dan mempunyai reputasi internasional.
  2. Menciptakan atmosfir penelitian yang kondusif dan mendukung terciptanya hasil-hasil yang dapat dipublikasikan secara internasional.
  3. Menyebarluaskan dan mengaplikasikan ilmu Teknik Sistem dan Industri untuk memecahkan persoalan industri dan masyarakat

Bidang Konsentrasi

1. Manajemen Kualitas dan Manufaktur (MKM)

Oleh Laboratorium Sistem Manufaktur (SIMAN) atau Manufacturing Systems Laboratory (ManSys Lab)

Konsentrasi ini menyiapkan lulusan untuk memahami konsep dan memiliki kemampuan untuk merancang, mengoperasikan, mengelola dan melakukan perbaikan yang berkelanjutan pada Sistem Manufaktur secara cerdas (smart) agar menjadi lebih efisien dengan mempertimbangkan isu lingkungan (green). Lulusan dari konsentrasi ini sesuai untuk bekerja di berbagai sektor baik manufaktur maupun jasa.

2. Optimasi Sistem dan Industri (OSI)

Oleh Laboratorium Pemodelan Quantitatif dan Analisa Kebijakan Industri atau Laboratory of Quantitative Modeling and Industrial Policy Analysis (QMIPA)

Konsentrasi ini membekali lulusan dengan kemampuan analitis yang mendalam, banyak menggunakan model-model matematis (optimasi), model statistik, maupun model simulasi. Lulusannya akan cocok bekerja di berbagai bidang kerja yang membutuhkan analisis sistem yang kompleks baik pada industri manufaktur maupun jasa.

3. Manajemen Logistik dan Rantai Pasok (MLRP)

Oleh Laboratorium Logistik dan Manajemen Rantai Pasok atau Laboratory of Logistics and Supply Chain Management (LSCM)

Konsentrasi ini membekali lulusan dengan kemampuan untuk merancang, merencanakan, mengoperasikan, dan mengendalikan aliran material dari hulu ke hilir lintas organisasi. Lulusannya akan cocok bekerja pada industri manufaktur untuk fungs-fungsi perencanaan produksi dan pengendalian persediaan, pengadaan, pergudangan, dan di industri logistik.

4. Ergonomi dan Keselamatan Industri (EKI)

Oleh Laboratorium Ergonomi dan Perancangan Sistem Kerja (EPSK) atau Laboratory of Ergonomics and Work System Design

Konsentrasi ini dirancang untuk membekali lulusan dengan pengetahuan mengenai rekayasa sistem, produk, dan jasa sehingga dapat dipergunakan oleh manusia secara efektif dan efisien dengan memperhatikan prinsip-prinsip keselamatan dan kesehatan kerja. Lulusan dari konsentrasi ini akan cocok bekerja pada berbagai sektor yang terkait dengan perancangan sistem yang di dalamnya terdapat unsur manusia dan bidang keselamatan & kesehatan kerja di berbagai industri.

5. Manajemen Rekayasa (MR) 

Oleh Laboratorium Perancangan Sistem Manajemen Industri (PSMI) atau Laboratory of Industrial Management and System Design

Konsentrasi ini membekali lulusan dengan pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola proyek-proyek rekayasa, perancangan produk baru, dan inovasi. Lulusannya cocok bekerja di industri manufaktur, Jasa dan sektor publik.

6. Rekayasa Sistem dan Industri (RSI)

Oleh semua laboratorium atau all laboratory

Konsentrasi ini diperuntukkan bagi kalangan industri yang ingin menempuh studi lanjut ke jenjang magister. Konsentrasi ini membekali lulusan dengan ilmu-ilmu baru di bidang Teknik Sistem dan Industri agar dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk menyelesaikan masalah-masalah nyata industri dengan berbasis pada pengetahuan secara teoritikal. Kurikulum RSI yang ada telah dirancang untuk bersifat adaptif terhadap permintaan pengkhususan pada area fungsional tertentu melalui mata kuliah-mata kuliah di semester 1 dan 2 yang cukup kontemporer serta 3 buah mata kuliah pilihan yang dapat di customize sesuai permintaan industri.

7. Operations and Supply Chain Engineering (OSCE).

Konsentrasi ini dirancang sebagai program yang berbahasa Inggris dengan bidang yang agak luas mencakup berbagai area di bidang Teknik Industri dan Rantai Pasok. Konsentrasi ini dirancang untuk mahasiswa asing atau mahasiswa Indonesia yang ingin kuliah dengan pengantar Bahasa Inggris. Konsentrasi ini lebih diarahkan untuk membentuk professional yang siap kerja setelah lulus. Oleh karena itu semua mahasiswa wajib mengambil Internship (4 sks) dan Seminar on Professional Development (2 sks). Kedua mata kuliah ini ditujukan untuk menyiapkan lulusan menjadi professional yang handal. Peluang kerja untuk lulusan ini cukup luas mencakup berbagai bidang pada konsentrasi sebelumnya.

Sumber: its.ac.id

Selengkapnya
Program Studi Magister (S2) di ITS

Teknik Industri

Memahami Teknik Industri: Mengintegrasikan Teknologi dan Industri untuk Efisiensi dan Efektivitas

Dipublikasikan oleh Dias Perdana Putra pada 25 April 2024


Teknik Industri

Dua kata: Teknologi dan Industri. Teknologi adalah penerapan ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah dan meningkatkan kehidupan, sedangkan industri adalah kegiatan produksi global (produksi barang atau bahan). Tugas teknik yang dilakukan oleh insinyur meliputi pemecahan masalah, analisis sistem, dan desain.Teknik industri berkembang karena kebutuhan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kegiatan (aktivitas) dalam dunia industri.

Energi adalah kemampuan untuk melakukan sesuatu atau menghasilkan sesuatu tanpa membuang sumber daya, waktu atau tenaga. Untuk mencapai tingkat efisiensi yang baik maka perlu dilakukan analisa dan perbaikan sistem, mengurangi waktu pemrosesan dan menetapkan standar.

Efisiensi adalah kemampuan untuk mencapai tujuan/sasaran secara efektif dengan menggunakan metode/metode yang tepat." Teknik industri adalah suatu disiplin ilmu yang merancang, meningkatkan, dan menerapkan sistem terpadu berbasis ilmu pengetahuan dalam bidang matematika, fisika, dan ilmu pengetahuan. Teknik seperti mekanika .analisis dan desain untuk menentukan, memprediksi dan mengevaluasi hasil yang ingin dicapai."

Maka, di Teknik Industri, materi yang dipelajari adalah metodologi rekayasa sistem dan industri (industrial and system engineering) dan perancangan sistem terintegrasi (integrated system design).

Metodologi Rekayasa Sistem dan Industri mencakup:

  • Proses produksi (manufacturing engineering)
  • Perencanaan lokasi dana perancangan (tata letak) pabrik
  • Logistik (penanganan material dan distribusi)
  • Perancangan sistem kerja dan pengukuran kerja
  • Perencanaan dan pengendalian produksi
  • Pengendalian mutu
  • Kompensasi financial (evaluasi dan analisis pekerjaan)
  • Ergonomi
  • Pengelolaan sumber daya
  • Pengelolaan keuangan dan ekonomi teknik

Perancangan sistem terintegrasi mencakup:

  • Perancangan sistem manajemen
  • Perancangan sistem informasi dan komputer
  • Perancangan struktur organisasi
  • Perancangan produk dan jasa

Program penelitian Teknik Industri UNPAR memilih sistem manufaktur sebagai sarana untuk mempelajari perilaku sistem yang terintegrasi. Saat ini, teknologi manufaktur sudah maju dengan pesat, sehingga Teknik Industri UNPAR berkomitmen untuk memastikan mahasiswa menguasai teknologi tersebut. Berdasarkan Keputusan No. 40/DIKTI/Kep/1998, Jurusan Teknologi Industri mendapat akreditasi pada tanggal 11 Februari 1998. Melalui Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, Departemen Pendidikan Republik Indonesia No. 773/SK/BAN-PT/Akred/S/VII/2015, tanggal 29 Juli 2015, diterima Departemen Teknologi Industri. Otoritas Otoritas.

Sumber: unpar.ac.id

Selengkapnya
Memahami Teknik Industri: Mengintegrasikan Teknologi dan Industri untuk Efisiensi dan Efektivitas

Teknik Industri

Evolusi dan Signifikansi Teknik Industri: Dari Zaman Kuno hingga Aplikasi Modern

Dipublikasikan oleh Dias Perdana Putra pada 25 April 2024


Teknik industri

Teknik industri adalah teknologi yang berhubungan dengan desain, pemeliharaan, dan penggunaan sistem terintegrasi yang mencakup manusia, material, informasi, peralatan, dan energi. Menunjukkan pengetahuan dan keterampilan khusus dalam matematika, fisika dan ilmu sosial, serta prinsip dan teknik desain dan analisis teknik untuk memprediksi, memprediksi, dan mengevaluasi hasil dalam sistem apa pun. Bidang teknik industri merupakan suatu sistem terpadu yang mencakup manusia, material, informasi, peralatan, dan energi. Karena industri industri tidak hanya bertumpu pada matematika dan fisika, tetapi juga pada pekerjaan sosial dan manajemen, maka landasan keilmuan industri industri bersifat multidisiplin.

Sejarah

Di Dunia

Teknik industri lahir sejak zaman Pra Yunani kuno

Saat itu, orang menggunakan batu dan tulang sebagai perkakas. Alat-alat yang digunakan terus ditingkatkan untuk meningkatkan produktivitas masalah produksi. Inilah yang terjadi selama periode ini: Teknologi industri berakar kuat pada Revolusi Industri. Revolusi Industri secara dramatis mengubah metode produksi dan membantu melahirkan konsep-konsep ilmiah masa depan. Teknologi yang muncul saat itu adalah untuk mendukung mekanisasi banyak kerajinan tradisional industri tekstil. Beberapa penemuan teknologi pada masa Revolusi Industri antara lain penemuan mesin putar oleh James Hargreaves (1765), pengembangan pompa air oleh Richard Arkweight (1769), dan mesin uap oleh James Watt.

Awal mula teknik industri dapat ditelusuri ke berbagai sumber. Frederick Winslow Taylor sering dianggap sebagai bapak industrialisme, meskipun tidak ada satu pun idenya yang orisinal. Beberapa tulisan awal, seperti The Wealth of Nations karya Adam Smith, yang diterbitkan pada tahun 1776, mungkin telah mempengaruhi perkembangan teknologi industri. Esai Thomas Malthus tentang Kependudukan diterbitkan pada tahun 1798. Prinsip Ekonomi Politik dan Perpajakan karya David Ricardo, diterbitkan pada tahun 1817; dan Prinsip Ekonomi Politik karya John Stuart Mill, yang diterbitkan pada tahun 1848. Semua karya ini mengilhami laporan liberal tentang keberhasilan dan keterbatasan Revolusi Industri. Adam Smith adalah seorang ekonom terkenal pada masanya. Ekonomi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan bidang ini di Inggris sebelum munculnya industrialisasi Amerika.

Kontribusi penting dan inspiratif lainnya bagi Taylor adalah Charles W. Babbage. Babbage adalah seorang profesor matematika di Universitas Cambridge. Salah satu kontribusinya yang paling penting adalah buku On the Economy of Machines and Manufacturing, yang diterbitkan pada tahun 1832, yang membahas banyak topik terkait manufaktur. Babbage membahas konsep kurva pembelajaran, bagaimana pemisahan kerja dan proses pembelajaran mempengaruhi pembelajaran dan pengaruh pembelajaran terhadap peningkatan pemborosan. Dia juga menginginkan cara untuk mengelola sampah. Charles Babbage adalah orang pertama yang membuat komputer. Dia menyebutnya sebagai "mesin komputasi analitik" untuk memecahkan masalah matematika yang kompleks.

Pada akhir tahun 1800-an terjadi perkembangan di Amerika yang mempengaruhi terciptanya sektor industri. Henry R. Towne menekankan ilmu ekonomi teknik: bagaimana meningkatkan keuntungan perusahaan. Towne kemudian menjadi anggota American Society of Mechanical Engineers (ASME), seperti banyak pendahulunya di industri ini. Towne menekankan perlunya mengembangkan bidang yang berfokus pada sistem manufaktur. Buku Panduan Teknik Industri menyatakan bahwa “ASME adalah domain teknik industri.” Towne bekerja dengan Fredrick A. Halsey untuk membuat dan menyajikan rencana aksi untuk mengurangi limbah ASME. Tujuan dari rencana ini adalah untuk meningkatkan produktivitas pekerja tanpa berdampak negatif pada biaya produksi. Rencana tersebut juga menyatakan bahwa sebagian keuntungan dapat didistribusikan kepada karyawan dalam bentuk insentif.

Henry L. Gantt (juga anggota ASME) menekankan pentingnya seleksi dan pelatihan personel. Dia, seperti Towne dan Halsey, menerbitkan artikel tentang topik seperti upah, seleksi personel, pelatihan, sistem insentif, dan penjadwalan kerja. Dia adalah pencipta bagan Gantt, bagan yang sangat populer yang sekarang digunakan untuk menjadwalkan pekerjaan. Hingga saat ini, diagram Gantt telah digunakan dalam bidang statistik untuk membuat perkiraan yang akurat. Jenis desain lain telah dikembangkan untuk tujuan perencanaan, seperti teknik evaluasi dan peninjauan program (PERT) dan perencanaan jalur kritis (CPM).

Sejarah industrialisasi tidak akan lengkap tanpa menyebut Frederick Winslow Taylor. Taylor mungkin adalah pionir paling terkenal di dunia korporat. Ia memperkenalkan ide penggunaan organisasi untuk mengatur pekerjaan kepada seluruh anggota ASME. Dia menciptakan istilah "manajemen ilmiah" untuk menggambarkan metode yang ditetapkan melalui penelitian. Seperti banyak pekerjaan lainnya, pekerjaan ini mencakup hal-hal seperti mengoordinasikan pekerjaan dengan manajer, memilih karyawan, melatih dan memberi penghargaan kepada setiap orang yang memenuhi standar yang ditetapkan oleh perusahaan. Manajemen ilmiah mempunyai dampak yang signifikan terhadap Revolusi Industri di Amerika Serikat dan luar negeri.

Keluarga Gilbreth dikatakan telah mengembangkan studi tentang waktu dan gerak. Frank Bunker Gilbreth dan istrinya Dr. Lillian M. Gilbreth telah melakukan penelitian tentang kelelahan kognitif, pengembangan keterampilan, studi gerakan, dan studi waktu. Lillian Gilbreth memegang gelar Ph.D. Dalam bidang psikologi membantu kita memahami permasalahan manusia. Keluarga Gilbreth percaya hanya ada satu cara yang lebih baik untuk melakukannya. Salah satu gagasan pokoknya adalah mengelompokkan gerak dasar manusia menjadi 17 jenis, dengan gerak yang berguna dan tidak efektif. Mereka menyebutnya klasifikasi Therbligs (ejaan kebalikan dari kata Gilbreth). Gilbreth menyimpulkan bahwa therblig yang efektif membutuhkan waktu lebih sedikit untuk diselesaikan tetapi sulit untuk dikurangi, dan hal ini berlaku untuk therblig yang tidak efektif. Gilbreth berpendapat bahwa semua jenis pekerjaan dapat dipecah menjadi jenis pekerjaan yang lebih sederhana.

Ketika Amerika Serikat berperang dalam Perang Dunia II, pemerintah diam-diam mengirimkan ilmuwan untuk mempelajari rencana perang, teknik manufaktur, dan sistem. Para ilmuwan ini telah mengembangkan berbagai metode untuk memodelkan dan memprediksi solusi optimal. Informasi lebih lanjut akan tersedia ketika informasi ini dipublikasikan. Penelitian Tindakan lahir. Banyak hasil penelitian yang hanya bersifat teoretis dan tidak ada penerapan praktisnya di dunia nyata. Inilah sebabnya kesenjangan antara tim riset operasi (OR) dan industri teknik sangat besar. Hanya sedikit perusahaan yang terburu-buru mendirikan dan menggunakan departemen penelitian ketenagakerjaan.

Pada tahun 1948, sebuah perkumpulan baru bernama American Institute of Industrial Engineers (AIIE) dibuka untuk pertama kalinya. Saat itu, sektor industri belum mendapat tempat khusus dalam struktur perusahaan. Setelah tahun 1960an, banyak universitas mulai mengadopsi metode riset operasi dan mengintegrasikannya ke dalam kurikulum teknik industri. Kini untuk pertama kalinya metode teknik industri mempunyai dasar analisis, termasuk metode tradisional lainnya. Perkembangan terkini dalam optimasi matematis dan teknik analisis statistik baru membantu mengisi kesenjangan dalam bidang teknik industri dan pendekatan teoritis.

Kemudian, dengan berkembangnya komputer digital, permasalahan teknik industri menjadi sangat besar dan kompleks. Komputer digital dan kemampuan untuk menyimpan data dalam jumlah besar memberi para insinyur industri alat baru untuk menghitung masalah besar dengan cepat. Biasanya diperlukan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk melakukan penghitungan pada suatu sistem, namun dengan komputer dan pengembangan "subrutin" pemrograman, penghitungan dapat diselesaikan dalam hitungan menit dan dengan mudah direproduksi untuk kriteria masalah baru. Fungsi penyimpanan data memungkinkan Anda menyimpan hasil perhitungan sistem sebelumnya dan membandingkannya dengan informasi baru. Data ini memungkinkan para insinyur industri mempelajari sistem produksi dan responsnya ketika terjadi perubahan.

Di Indonesia

Sejarah industrialisasi di Indonesia dimulai pada tanggal 1 Januari 1971 di Institut Teknologi Bandung (ITB). Sejarah pelatihan teknik industri di ITB tidak lepas dari keadaan sebenarnya para lulusan teknik pada tahun 1950-an. Pekerjaan lulusan teknik mesin saat itu merupakan kelanjutan dari masa pendudukan Belanda, sebatas mengoperasikan dan memelihara mesin dan fasilitas produksi. Karena tidak ada toko mobil di Indonesia, semua perhiasan ini diimpor.

Jika pada saat itu banyak terdapat bengkel-bengkel yang melakukan pembangunan bangunan baja seperti yang terdapat di kota Pasuruan dan Klaten, maka pekerjaan tersebut masih mencakup pemeliharaan mesin dan hasil produksi pabrik gula. Pabrik pengolahannya berlokasi di Jawa Timur dan Tengah. Oleh karena itu, pekerjaan desain yang dilakukan oleh lulusan teknik mesin saat itu hanya sebatas merancang dan membuat suku cadang dengan mudah berdasarkan model yang ada. Ada pekerjaan serupa untuk lulusan teknik mesin di pabrik semen dan bengkel kereta api.

Sebagai insinyur mesin pada saat itu, yang bekerja di bidang manajemen permesinan dan fasilitas manufaktur, tantangan terbesar yang mereka hadapi adalah bagaimana mengelolanya secara efisien dan ekonomis. Dengan demikian, pekerjaan lulusan teknik saat itu adalah mengatur beban-beban pada mesin agar produksinya ekonomis dan mesin awet agar dapat digunakan setiap saat.

Pada masa itu, seorang kepala pabrik yang umumnya berlatar-belakang pendidikan mesin, sangat ketat dan disiplin dalam pengawasan terhadap kondisi mesin. Di pagi hari sebelum pabrik mulai beroperasi, ia keliling pabrik memeriksa mesin-mesin untuk menyakini apakah alat-alat produksi dalam keadaan siap pakai untuk dibebani suatu pekerjaan.

Pengalaman ini menunjukan bahwa pengetahuan dan kemampuan perancangan yang dipunyai oleh seorang sarjana Teknik Mesin tidak banyak termanfaatkan, tetapi mereka justru memerlukan bekal pengetahuan manajemen untuk lebih mampu dan lebih siap dalam pengelolaan suatu pabrik dan bengkel-bengkel besar.

Sekitar tahun 1955, pengalaman semacam itu disadari benar keperluannya, sehingga sampai pada gagasan perlunya perkuliahan tambahan bagi para mahasiswa Teknik Mesin dalam bidang pengelolaan pabrik.

Pada tahun yang sama, orang-orang Belanda meninggalkan Indonesia karena terjadi krisis hubungan antara Indonesia-Belanda, sebagai akibatnya, banyak pabrik yang semula dikelola oleh para administratur Belanda, mendadak menjadi vakum dari keadministrasian yang baik. Pengalaman ini menjadi dorongan yang semakin kuat untuk terus memikirkan gagasan pendidikan alternatif bidang keahlian di dalam pendidikan Teknik Mesin.

Pada awal tahun 1958, mulai diperkenalkan beberapa mata kuliah baru di Departemen Teknik Mesin, diantaranya: Ilmu Perusahaan, Statistik, Teknik Produksi, Tata Hitung Ongkos dan Ekonomi Teknik. Sejak itu dimulailah babak baru dalam pendidikan Teknik Mesin di ITB, mata kuliah yang bersifat pilihan itu mulai digemari oleh mahasiswa Teknik Mesin dan juga Teknik Kimia dan Tambang.

Sementara itu pada sekitar tahun 1963-1964 Bagian Teknik Mesin telah mulai menghasilkan sebagian sarjananya yang berkualifikasi pengetahuan manajemen produksi/teknik produksi. Bidang Teknik Produksi semakin berkembang dengan bertambahnya jenis mata kuliah. Mata kuliah seperti: Teknik Tata Cara, Pengukuran Dimensional, Mesin Perkakas, Pengujian Tak Merusak, Perkakas Pembantu dan Keselamatan Kerja cukup memperkaya pengetahuan mahasiswa Teknik Produksi.

Sejak tahun 1966 hingga 1967, mata kuliah teknik produksi terus berkembang. Banyak mata kuliah terkait teknik industri sudah mulai ditawarkan. Sistem sumber daya manusia-mesin tidak hanya didasarkan pada sejumlah perspektif produksi, namun juga pada skala yang lebih besar: perusahaan dan lingkungan. Pada saat itu, departemen mulai mengajar mata kuliah manajemen sumber daya manusia, manajemen bisnis, statistik industri, desain tata letak pabrik, riset efisiensi, riset operasi, pengendalian kualitas statistik, dan tatanan linier. Maka pada tahun 1967, nama Teknik resmi diubah menjadi Teknik Industri yang merupakan bagian dari Jurusan Teknik Mesin ITB.

Pada tahun 1968 - 1971, dimulailah upanya untuk membangun Departemen Teknik Industri yang mandiri. Upaya itu terwujud pada tanggal 1 Januari 1971.

Program Pendidikan

Program Penelitian Teknik Industri didirikan di Pennsylvania State University pada tahun 1908 dengan Profesor Diemer sebagai direktur program. Ia mengembangkan kurikulum teknik industri yang independen terhadap teknik mesin, dipimpin oleh F.W. Atas perintah Taylor, dia mengontrak Universitas Pennsylvania untuk mengajar mata kuliah teknik. Pendidikan teknologi industri di Indonesia diperkenalkan pada tahun 1958 oleh Mathias Aroef, seorang profesor ITB yang belajar di Cornell University. ITB mendirikan Jurusan Teknik Mesin pada Departemen Teknik Mesin pada tahun 1960 sebagai cikal bakal berdirinya ilmu teknik mesin.

Tokoh

Pengembangan teknik industri tidak terlepas dari pengembangan kosep-konsep yang ditujukan untuk mencari proses kerja yang efektif dan efisien dari aspek manusia dan metode kerja. Konsep-konsep tersebut dikemukakan oleh beberapa ilmuwan yang telah berjasa dalam pengembangan bidang industri.

  • Adam Smith dalam bukunya The Wealth of Nations, mengemukakan konsep perancangan produksi untuk meningkatkan efisiensi penggunaan tenaga–tenaga kerja, yang menekankan pentingnya spesialisasi.
  • Charles Babbage dalam bukunya On Economy of Machinery and Manufacturers, mengemukakan perlunya pembagian kerja untuk meningkatkan produktivitas dalam suatu industri.
  • Henry Towne dalam bukunya The Engineers as Economist, mengemukakan pentingnya peran para insinyur dalam memperhatikan unsur profitabilitas dari keputusan yang diambil dalam melakukan proses produksi.
  • Frederic W.Taylor dikenal sebagai Bapak Teknik Industri, karena dia merupakan ilmuwan yang mencetuskan tentang konsep teknik industri. Dia mengemukakan hal-hal yang menyangkut perancangan, pengukuran, perencanaan, penjadwalan maupun pengendalian kerja dalam proses kerja keilmuan teknik industri.
  • Frank B. Gilbreth, mengemukakan mengenai pentingnya pengaturan dalam merancang, tata cara, dan prosedur kerja secara sederhana suatu industri, sehingga memperoleh cara kerja yang efisien dan efektif.
  • Henry Gantt, memfokuskan teknik industri pada konsep studi pekerjaan dengan pendekatan penyederhanaan kerja.

Bidang keahlian

Di beberapa perguruan tinggi di Indonesia, ilmu Teknik Industri diklasifikasikan ke dalam tiga bidang keahlian, yaitu Sistem Manufaktur, Manajemen Industri, Sistem Industri dan Tekno Ekonomi.

  • Sistem Manufaktur
    • Rekayasa Sistem menggunakan pendekatan teknik industri untuk meningkatkan kualitas, produktivitas, dan efisiensi melalui desain, perencanaan, manajemen, pengoperasian, pemeliharaan, dan perbaikan sistem manusia, mesin, material, energi, dan informasi yang terintegrasi. sistem yang lebih baik. Menjamin kesatuan, kualitas manusia dan lingkungan kerja. Berbagai bidang keilmuan yang dipelajari dalam sistem manufaktur ini meliputi sistem produksi, perencanaan dan pengendalian produksi, pemodelan sistem, desain tata letak pabrik, dan ergonomi.
  • Manajemen Industri
    • Keahlian manajemen industri adalah bidang khusus yang menciptakan dan meningkatkan nilai sistem bisnis melalui penggunaan metode teknik industri melalui aktivitas dan proses manajemen yang bergantung pada pentingnya sumber daya manusia dalam lingkungan bisnis yang dinamis. Berbagai disiplin ilmu yang dipelajari dalam manajemen industri meliputi manajemen keuangan, manajemen mutu, manajemen inovasi, manajemen sumber daya manusia, manajemen pemasaran, manajemen keputusan dan ekonomi teknologi.
  • Sistem Industri dan Tekno Ekonomi
    • Teknik Industri dan Ekonomi Teknologi mengkhususkan diri dalam penerapan pendekatan teknik industri untuk meningkatkan daya saing sistem terintegrasi yang mencakup tenaga kerja, bahan baku, energi, informasi, teknologi dan struktur yang berinteraksi dengan komunitas bisnis dan masyarakat. Dan pemerintah Bidang keilmuan yang dipelajari di Teknik Industri dan Ekonomi Teknologi meliputi statistik industri, sistem perangkat lunak, logika pemrograman, riset operasi dan sistem basis data.

Peran

Teknologi industri diintegrasikan ke dalam empat sistem: manusia, material, peralatan, dan energi. Mengacu pada semua sistem yang harus menghasilkan atau meningkatkan nilai tambah dalam bentuk barang dan jasa. Oleh karena itu, insinyur industri berperan penting dalam mengelola keempat sistem tersebut. Insinyur industri melakukan hal berikut:

  • Merancang
    • Desain menunjukkan kemampuan kreatif untuk mengintegrasikan pengetahuan terkini ke dalam desain sistem. Sistem ini dapat berupa desain sistem solusi, yaitu desain multi-tujuan, multi-jalur, dan multi-solusi. Itulah sebabnya banyak lulusan sektor ini bekerja di media.
  • Meningkatkan
    • Perbaikan disebut manajemen. Para ahli manajemen mengatakan ada perbedaan antara manajemen dan pengendalian. Meskipun manajemen bermaksud untuk melaksanakan aktivitas yang sama dengan cara yang adil dan beretika, manajemen berasumsi bahwa perbaikan perlu dilakukan. Menurut definisi ini, manajemen berarti menunjukkan keterampilan pemecahan masalah. Karena hakikat perbaikan adalah kemampuan memecahkan masalah. Sistem ini mencakup keterampilan analitis, keterampilan manajemen proyek, dan keterampilan berpikir sistematis, yang berguna dalam memecahkan masalah.
  • Menginstalasi
    • Integrasi menunjukkan kemampuan untuk mengidentifikasi komponen yang diperlukan untuk mengintegrasikan desain sistem. Integrasi memaksa para insinyur industri untuk berpikir ke depan ketika merancang dan meningkatkan sistem. Dalam The 7 Habits of Effective People, konsep ini disebut Begin With the End in Mind. Konsep ini merupakan desain yang mencakup kemudahan perawatan, pembuatan dan pengendalian kualitas untuk penerimaan pasar yang lebih cepat dan kualitas yang lebih baik.

Bidang keahlian

Pada dasarnya, ilmu Teknik Industri dapat dibagi ke dalam tiga bidang keahlian, yaitu Sistem Manufaktur, Manajemen Industri, dan Sistem Industri dan Tekno Ekonomi.

  • Rekayasa Sistem menggunakan pendekatan teknik industri untuk meningkatkan kualitas, produktivitas, dan efisiensi melalui desain, perencanaan, manajemen, pengoperasian, pemeliharaan, dan perbaikan sistem manusia, mesin, material, energi, dan informasi yang terintegrasi. sistem yang lebih baik. Menjamin kesatuan, kualitas manusia dan lingkungan kerja. Berbagai bidang keilmuan yang dipelajari di sini dalam sistem manufaktur adalah sistem manufaktur, perencanaan dan pengendalian, pemodelan sistem, desain tata letak pabrik, ergonomi, dll.
  • Manajemen industri adalah suatu disiplin ilmu yang menggunakan metode teknik industri untuk menciptakan dan meningkatkan nilai suatu sistem bisnis melalui praktik dan proses manajemen yang mengandalkan keunggulan sumber daya manusia dalam lingkungan bisnis yang dinamis. Berbagai disiplin ilmu yang dipelajari dalam manajemen industri adalah manajemen keuangan, manajemen mutu, manajemen inovasi, manajemen sumber daya manusia, manajemen pemasaran, manajemen keputusan dan ekonomi teknis.
  • Sistem dan teknologi ekonomi industri merupakan bidang peminatan yang menggunakan pendekatan teknik industri untuk meningkatkan daya saing sistem terpadu yang mencakup tenaga kerja, bahan baku, energi, informasi, teknologi, dan struktur yang berinteraksi dengan komunitas bisnis, komunitas, dan pemerintah. Bidang keilmuan yang dipelajari dalam sistem industri dan teknoekonomi meliputi statistik industri, sistem logistik, logika program, riset operasi, dan sistem basis data.

Ilmu Dasar

Teknik Industri mempunyai dasar keilmuan.Dasar ilmu tersebut adalah:

  • Method engineering adalah studi yang mempelajari secara sistematis seluruh operasi langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan perbaikan - perbaikan sistem kerja, agar pekerjaan mudah dilakukan dan dalam waktu yang singkat.
  • Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang keterkaitan antara orang dengan lingkungan kerjanya, terutama dengan hasil rancangan kerja.
  • Perencanaan dan perancangan fasilitas meliputi penentuan lokasi fasilitas, susunan tata letak fasilitas, dan seberapa besar fasilitas yang akan ditempatkan.
  • Simulasi diperlukan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang sangat sulit dilakukan dengan cara analitis. Dalam hal ini penggunaan komputer sangat diperlukan, sehingga perhitungan dapat berjalan dengan cepat dan menghasilkan penyelesaian yang cukup akurat.
  • Material handling merupakan perpindahan material atau bahan dari satu lokasi ke lokasi yang lain atau di antara stasiun kerja.
  • Riset Operasional menjadi dasar dalam penetuan pola-pola dasar penerbangan yang efisien, pola distribusi barang, dan pola jaringan operasi elektronik.
  • Sistem Produksi merupakan suatu aktivitas untuk mengolah penggunaan sumber daya yang ada dalam proses penciptaan barang atau jasa dengan tujuan dapat memperbaiki tingkat efektivitas dan efisiensi dari proses produksi.
  • Pengawasan Persediaan bertujuan mengakomodasikan tingkat aliran persediaan yang tidak selalu sama.
  • Pengendalian Kualitas digunakan untuk menganalisis kualitas produk atau jasa yang dihasilkan.
  • Manajemen berfungsi untuk perencanaan, pengorganisasian, dan fungsi pengawasan.

Sumber: id.wikipedia.org

Selengkapnya
Evolusi dan Signifikansi Teknik Industri: Dari Zaman Kuno hingga Aplikasi Modern

Teknik Industri

Menelusuri Jalur Karir dan Peluang Pasca Sarjana di Bidang Teknik Industri: Suatu Tinjauan Program Magister di BINUS University

Dipublikasikan oleh Dias Perdana Putra pada 25 April 2024


Apakah Anda ingin melanjutkan gelar master di bidang bisnis? Ini hanyalah beberapa wawasan yang bisa Anda peroleh.

Teknologi adalah salah satu mata pelajaran universitas yang paling populer. Tak heran ribuan orang bersaing memperebutkan posisi di departemen ini setiap tahunnya. Salah satu alasannya adalah program pendidikan teknik menawarkan berbagai peluang karir.

Salah satunya adalah industri BINUS UNIVERSITY. BINUSIAN Tertarik pada tingkat pascasarjana termasuk tingkat Magister atau Pasca Sarjana. Siswa dalam program gelar ini akan memiliki keterampilan dalam manajemen industri yang mencakup semua aspek manusia, mesin, proses, keuangan, material, teknologi informasi dan lingkungan.

Belajar Apa Saja di S2 Teknik Industri?

Program studi Magister Teknik Industri Program Pascasarjana BINUS University (BGP) menawarkan dua peminatan yaitu Manajemen Industri dan Teknik Industri. Kurikulum departemen mencakup kurikulum internal dan internasional.

BINUSIAN mengajarkan segala hal tentang penerapan, analisis dan evaluasi sistem kompleks dalam permasalahan teknik industri. Selain itu, gelar master di bidang teknik industri menekankan manajemen, kepemimpinan dan keterampilan yang fleksibel untuk memenuhi kebutuhan perusahaan di sektor ini.

Ilmu yang akan Anda pelajari di BINUS University pada Magister Teknik Industri adalah sebagai berikut:

  • Statistical Analysis & Research Methodology.
  • Engineering Optimization.
  • Quality Assurance & Total Quality Management.
  • Selected Topic in Industrial Engineering.
  • Operation Management.
  • Industrial Management.
  • Industrial System Design.
  • Supply Chain Engineering.
  • Supply Chain and Logistics.
  • Human-Integrated System & Occupational Safety and Health Administration.
  • Service Engineering.
  • Supply Chain Modelling.
  • System Simulation and Modelling.

Pilihan Karir Lulusan S2 Teknik Industri

Setelah menyelesaikan studi Magister Teknik Industri, BINUSIAN diharapkan mampu untuk:

  • Memecahkan masalah yang berkaitan dengan rekayasa dan teknologi serta merancang sistem terpadu dengan memanfaatkan bidang keilmuan lainnya dengan memperhatikan faktor ekonomi, kesehatan dan keselamatan masyarakat, budaya, sosial dan lingkungan.
  • Memperluas pengetahuan dalam desain, operasi, dan peningkatan sistem terintegrasi untuk memberikan kontribusi asli dan diuji melalui penelitian secara mandiri.
  • Mampu merumuskan ide baru hasil penelitian untuk mengembangkan desain teknologi, operasi, dan sistem perbaikan yang terintegrasi.
  • Beradaptasi dengan perubahan ilmu pengetahuan atau teknologi yang terjadi dalam proses implementasi dan substansi penelitian desain, operasi, dan peningkatan sistem terintegrasi
  • Mengajukan solusi alternatif untuk mengatasi permasalahan industri jasa melalui riset desain, operasi, dan perbaikan sistem terintegrasi.
  • Merancang sistem industri yang inovatif dan dibuktikan dengan teknologi informasi yang terintegrasi.
  • Memberikan pilihan solusi dalam menyelesaikan permasalahan supply chain dengan pendekatan ilmu teknik industri.
  • Merancang sistem dalam rantai pasok industri yang terintegrasi dengan teknologi informasi.

Lulusan program teknik industri BINUS UNIVERSITY di masa depan akan memenuhi syarat untuk menjadi pemimpin di bidang teknik rantai pasokan dan manajemen industri. Beliau juga akan bertanggung jawab atas pengelolaan sumber daya manusia, sumber daya, mesin, keuangan, proses dan teknologi informasi untuk mencapai visi dan misi perusahaan.

Selain itu, BINUSIAN juga dapat berperan sebagai konsultan teknik industri pertama yang membantu organisasi memecahkan masalah, termasuk penilaian dan evaluasi efektivitas dan efisiensi sistem di perusahaan.

Ada banyak posisi yang bisa Anda tuju di masa depan untuk peluang karir. Posisi yang tersedia bagi lulusan Magister Teknik Industri meliputi manajer, insinyur industri, konstruksi, sumber daya manusia, manajer proyek, konsultan dan instruktur.

Anda bisa menjadi pengusaha dan mengembangkan bisnis Anda sendiri. Karena BINUS UNIVERSITY tidak hanya memberikan BINUSIAN ilmu yang dapat mereka gunakan untuk bersaing mendapatkan pekerjaan impian mereka, tetapi juga sebagai wirausaha potensial.

Sumber: graduate.binus.ac.id

Selengkapnya
Menelusuri Jalur Karir dan Peluang Pasca Sarjana di Bidang Teknik Industri: Suatu Tinjauan Program Magister di BINUS University
page 1 of 27 Next Last »