Badan Usaha Milik Negara

Profil Perusahaan PT Wijaya Karya

Dipublikasikan oleh Anisa pada 12 Februari 2025


PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, atau WIKA, adalah perusahaan milik negara Indonesia yang bekerja di bidang konstruksi. Perusahaan ini memiliki sebelas kantor operasi di Indonesia dan sembilan kantor perwakilan di luar Indonesia untuk membantu kegiatan bisnisnya.

Visi dan misi perusahaan

PT Wijaya Karya memilki visi yaitu "Terdepan dalam Investasi dan EPC berkelanjutan untuk Kualitas Kehidupan yang Lebih Baik ". Visi perusahaan PT Wijaya Karya disertai dengan misi-misinya. Beberapa misi dari PT Wijaya Karya adalah menyediakan jasa dan produk EPC yang terintegerasi berlandaskan pada prinsip kualitas, keselamatan, kesehatan dan lingkungan, memastikan pertumbuhan berkelanjutan dengan portofolio investasi strategis, dan melakukan pengembangan kawasan terpadu demi kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat.

Sejarah perusahaan

Sejak masa pendudukan Belanda di Indonesia, perusahaan ini dikenal sebagai NV Technische Handel Maatschappij en Bouwbedrijf Vis en Co. (NV Vis en Co.) dan berkonsentrasi pada pembangunan jaringan listrik dan pipa air. Pemerintah Indonesia membeli perusahaan itu pada tahun 1958. Pada tahun 1960, namanya diubah menjadi Perusahaan Bangunan Widjaja Karja, dengan kantor pusat di Jl. Johar No. 10, Jakarta Pusat. Pada tanggal 29 Maret 1961, perusahaan dinasionalisasi menjadi perusahaan negara (PN) dengan nama PN Widjaja Karja.

Selanjutnya, perusahaan ini membangun enam pabrik beton di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Lalu, perusahaan meluncurkan produk beton pertamanya: tiang listrik prategang berpenampang H. Kemudian, perusahaan berkembang ke bisnis konstruksi gedung dengan membangun gedung tinggi pertamanya, kantor pusat Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Perusahaan kembali ke kantor pusat di Jl. D.I. Panjaitan Kav. 9, Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, pada tahun 1979. Tujuh divisi baru didirikan oleh perusahaan pada tahun 1982: sipil umum, konstruksi gedung, sarana papan, produk beton dan logam, konstruksi industri, energi, dan perdagangan. Setelah itu, perusahaan ini mulai membuat PC Piles dan membantu mengembangkan bantalan rel beton di Indonesia.

Perusahaan ini kemudian memulai proyek investasi pertamanya di bidang energi, PLTD Bali berkapasitas 50 MW. Perusahaan berhasil menyelesaikan pembangunan PLTU Amurang pada tahun 2013. Ini menjadi salah satu faktor yang mendorong pertumbuhan bisnis EPC perusahaan. Pada tahun yang sama, bisnis tersebut juga membeli PT Sarana Karya (Persero). Perusahaan ini telah bekerja di beberapa negara di luar Indonesia, seperti Myanmar (2013), Malaysia (2014), Arab Saudi (2016), Dubai (2017), Filipina (2018), Niger (2018), Taiwan (2019), dan Senegal (2019). Wijaya Karya Beton resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014 dengan meresmikan Pusat Kepemimpinan WIKA di Bogor.

Divisi perusahaan

  1. Infrastruktur
    Proyek infrastruktur seperti jalan dan jembatan, pengairan, prasarana perhubungan, dan ketenagaan dikerjakan oleh Divisi Infrastruktur 1 dan 2. Divisi Infrastruktur sekarang bekerja lebih dari sekadar kontraktor. Divisi ini memiliki kemampuan untuk melakukan rancang bangun (design and build) dari awal perencanaan hingga akhir proses konstruksi, dengan dukungan dari tim enjinering yang berpengalaman. Beberapa proyek yang telah diselesaikan termasuk Jetty Batubara PLTU Cilacap, Jetty Chip Log Pulau Laut, dan Trashrack Removable Banjir Kanal Manggarai.
     
  2. Bangunan gedung
    WIKA Building, anak usaha WIKA, mengerjakan proyek pembangunan gedung yang dibiayai oleh swasta dan pemerintah. Subdivisi Usaha Bangunan Hunian dan Fasilitas termasuk dalam divisi ini. Saat ini, dengan bantuan keterampilan enjinering, telah melakukan tugas rancang bangun atau desain dan pembangunan, yaitu sejak proses perencanaan hingga proses konstruksi.
     
  3. Listrik & energi
    Divisi ini terdiri dari subbidang usaha minyak dan gas, sarana industri, dan pabrik manufaktur baja. Subbidang usaha minyak dan gas meliputi pekerjaan EPC listrik dan energi di sektor hulu dan hilir, serta distribusi kegiatan operasi di sektor minyak dan gas. Di sektor hulu, kilang minyak, pipanisasi, dan tank terminal terlibat dalam pekerjaan ini.

    Disadur dari: https://id.wikipedia.org
Selengkapnya
Profil Perusahaan PT Wijaya Karya

Badan Usaha Milik Negara

Pertamina Membangun Ekonomi dan Ketahanan Energi Indonesia Selama 66 Tahun

Dipublikasikan oleh Afridha Nu’ma Khoiriyah pada 11 Februari 2025


Merayakan hari jadinya yang ke-66 pada 10 Desember 2023, PT Pertamina (Persero) semakin mengukuhkan perannya sebagai perusahaan energi milik negara yang berperan dalam menjaga ketahanan energi nasional serta memimpin transisi energi untuk mendukung pencapaian target net zero emission (NZE) di Indonesia.

Kado ulang tahun pertamina untuk indonesia tercermin dari kinerja optimal grup pertamina di tahun 2023, diiringi dengan pengakuan internasional antara lain peringkat ESG nomor satu di dunia untuk subsektor migas terintegrasi, serta masuknya direktur utama pertamina ke dalam daftar 100 Ttkoh paling berpengaruh di dunia versi majalah forbes dan fortune. Dalam majalah fortune, dirut pertamina menjadi satu-satunya orang dari kawasan ASEAN yang masuk dalam daftar tersebut.

"Sepanjang tahun 2023, pertamina telah melakukan berbagai inovasi bisnis dan peningkatan produksi migas di dalam dan luar negeri sebagai bagian dari upaya kami meningkatkan produksi migas untuk Indonesia, menumbuhkan ekosistem energi transisi dan mengembangkan kemitraan dengan berbagai mitra bisnis yang kredibel. Hal ini dilakukan untuk memperkuat peran pertamina di Indonesia dan eksposur sebagai perusahaan energi global," jelas direktur utama pertamina nicke widyawati.

Pertamina secara konsisten masuk dalam daftar Fortune Global 500. Bahkan di saat perusahaan energi global lainnya menunjukkan penurunan kinerja akibat pandemi COVID-19 dan situasi geopolitik, Pertamina mampu melesat 82 peringkat, menjadi nomor 141 dalam pengumuman fortune 500 2023. Perusahaan juga menunjukkan statusnya sebagai tujuan investasi dari peringkat kredit global yang semuanya berada di level "investment grade", menurut lembaga pemeringkat kredit internasiona.

Di samping sektor bisnisnya, Pertamina juga meningkatkan kinerja lingkungan, sosial, dan tata kelola (LST), menerima skor 20,7 (risiko menengah) dari lembaga pemeringkat sustainalytics pada 30 November 2023, dan mengukuhkan posisi nomor satu perusahaan di sub-industri minyak dan gas terintegrasi, mengungguli sejumlah perusahaan migas global. Salah satu dampak ESG Pertamina terlihat dalam program tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), di mana pertamina telah melakukan investasi sosial yang memberikan dampak kepada 344.000 penerima manfaat hingga akhir tahun 2023.

Beberapa program TJSL juga berdampak pada dekarbonisasi dan menghasilkan penurunan emisi karbon hingga 715.000 ton karbon dioksida ekuivalen (CO2e) per tahun, antara lain program desa Energi Berdikari yang sudah berjalan di 77 lokasi di seluruh Indonesia per desember 2023. Untuk mendorong perekonomian nasional, jelas Nicke, perusahaan menerapkan regulasi yang berlaku. Hingga Oktober 2023, pertamina telah memberikan kontribusi sebesar Rp 255,51 triliun yang terdiri dari pajak, dividen, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), dan bonus tanda tangan sebagai bentuk kepatuhan perusahaan dalam membayar pajak dan aspek keuangan lainnya. Selain itu, Pertamina juga menerapkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN), dimana TKDN kensolidasi pertamina group pada tahun 2023 akan mencapai 72,5 persen. "bagi pertamina, keberlanjutan merupakan strategi untuk menumbuhkan perusahaan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta menjaga ketahanan, kemandirian dan kedaulatan energi di Indonesia. program berkelanjutan ini akan mengembangkan ekonomi yang menjangkau seluruh masyarakat, memberikan multiplier effect dan menjadi katalisator pembangunan ekonomi," kata Nicke.

Subholding pertamina unggul per Oktober 2023, PT pertamina hulu energi (PHE) sebagai subholding hulu berhasil mencapai produksi melebihi 1 juta BOEPD (Barel Oil Equivalent per Day). Kontribusi PHE secara nasional juga semakin signifikan dengan pertumbuhan minyak sebesar 86 persen dan gas sebesar 32 persen, serta berperan dalam pengembangan teknologi carbon capture utilization and storage (CCUS) di indonesia melalui injeksi CO2 pertama di lapangan batibarang, jawa barat dan lapangan sukowati, jawa timur. Sementara itu, refinery development masterplan program (RDMP) yang dilakukan oleh subholding kilang dan petrokimia PT kilang pertamina internasional (KPI) mencatatkan progres yang positif.

Sebagai proyek strategis nasional yang penting dalam meningkatkan produksi BBM berkualitas tinggi, pembangunan RDMP Balikpapan telah mencapai 85,9 persen per 30 November 2023. RDMP ditargetkan dapat meningkatkan kapasitas pengolahan dan kualitas produk setara EURO V.

Saat ini, KPI mampu memenuhi hingga 60 persen kebutuhan BBM nasional serta memenuhi seluruh kebutuhan nasional untuk produk Gasoil dan Avtur. Beberapa kilang eksisting Pertamina juga sedang menjalankan proyek kilang ramah lingkungan, antara lain kilang ramah lingkungan Cilacap dengan produk ramah lingkungan Hydrotreated Vegetable Oil (HVO) atau biofuel, serta sustainable aviation fuel (SAF) atau bioavtur. Saf yang berasal dari campuran bahan bakar nabati dan bahan bakar fosil ini berpotensi mendekarbonisasi hingga 22.000 ton CO2e per tahun. Bahan bakar pesawat ini telah melalui tahap uji terbang, dan telah terbukti memiliki performa yang setara dengan avtur konvensional.

KPI akan bersinergi dengan PT pertamina patra Niaga dalam mengembangkan bisnis SAF. Selain itu, PT pertamina international Shipping (PIS) sebagai subholding logistik kelautan terintegrasi juga melakukan ekspansi besar-besaran hingga berhasil melipatgandakan rute pelayaran internasional PIS yang kini telah mencapai 50 rute internasional dan lima benua. Untuk memastikan ketahanan energi di dalam negeri dan mendukung industri maritim nasional di pasar global, PIS kini mengoperasikan 869 kapal yang terdiri dari 95 kapal tanker milik sendiri, 315 kapal tanker sewa dan 459 kapal pendukung.

Dari jumlah tersebut, 59 kapal tanker PIS telah berlayar di perairan internasional, termasuk kapal VLGC dual fuel pertama di Indonesia, pertamina gas amaryllis, yang berhasil mengurangi emisi hingga 40 persen. Selain itu, subholding gas PT perusahaan gas negara Tbk pada tahun 2023 meningkatkan pembangunan jaringan gas rumah tangga. Hingga kuartal III 2023, jaringan tersebut telah diimplementasikan di 73 kota/kabupaten dengan menggunakan moda transportasi pipa dan luar pipa dengan total pelanggan sebanyak 834.165 sambungan rumah tangga. Jaringan gas rumah tangga ini mengurangi beban subsidi pemerintah dalam penyediaan LPG 3 kilogram dan mendukung penyediaan energi transisi menuju NZE.

Subholding komersial dan niaga PT pertamina patra niaga telah memastikan ketersediaan energi bagi masyarakat di wilayah terpencil di Indonesia, termasuk melalui program-program seperti program BBM 1 Harga untuk masyarakat 3T (terluar, terdepan, dan tertinggal) yang saat ini sudah tersebar di 502 titik di Indonesia. Selain itu, saat ini telah tersedia 6.647 Pertashop di seluruh Indonesia serta One Village One Outlet (OVOO) yang telah menjangkau 97 persen desa di seluruh Indonesia, dengan 248.992 outlet elpiji subsidi dan 86.269 outlet elpiji nonsubsidi.

Patra niaga juga secara bertahap meningkatkan fasilitas dan sarana SPBU untuk memberikan kenyamanan bagi konsumen. Selain itu, subholding energi baru dan terbarukan pertamina NRE juga berperan dalam transisi energi. Subholding ini telah meningkatkan kapasitas terpasang energi hijau, khususnya pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), sebesar 48 megawatt peak (MWp), di mana 43 MWp dimanfaatkan oleh internal Pertamina Group dan 5 MWp sisanya untuk konsumen eksternal.

Kapasitas ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sebesar 28,6 MWp. Diperkirakan penggunaan PLTS internal Pertamina dapat mencapai 500 MW secara bertahap. Salah satu program PLTS adalah pemasangan di Wilayah Kerja (WK) Rokan sebesar 25 MWp. Untuk sektor panas bumi, melalui PT Pertamina Geothermal Energy Tbk, kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) saat ini mencapai 672 MW dan ditargetkan mencapai satu gigawatt (GW) dalam dua tahun.

Portofolio lain yang sedang dikembangkan pertamina EBT adalah hidrogen bersih, yang memiliki peran strategis dalam transisi energi dimana hidrogen hijau dan biru dapat menjadi solusi pengganti bahan bakar fosil bagi industri yang sulit melakukan dekarbonisasi produk atau proses produksinya (hard-to-abate industries) seperti kilang minyak, manufaktur baja, industri berat lainnya, dan transportasi berat. Tidak hanya itu, Pertamina EBT menjadi pionir dalam perdagangan karbon di bursa karbon Indonesia (IDXCarbon) dengan menjual 864.000 ton emisi CO2e dari PLTP Lahendong Unit 5 dan 6. Kredit karbon ini telah memenuhi standar nasional yang ditetapkan oleh kementerian lingkungan hidup dan kehutanan.

Pertamina EBT akan menjadi agregator dalam perdagangan karbon, khususnya bagi pertamina group, serta bagi perusahaan-perusahaan lain dan BUMN pada umumnya. "Pencapaian gemilang Pertamina di tahun 2023 ini didukung oleh seluruh jajaran pejabat dan pekerja Pertamina, yang berada di seluruh wilayah indonesia maupun di wilayah operasi pertamina di luar negeri. Dengan usia yang ke-66 tahun ini, kami yakin ke depannya pertamina group akan semakin besar dan mengharumkan nama bangsa Indonesia di kancah global," pungkas nicke.

Disadur dari:  thejakartapost.com

Selengkapnya