ITS Dinobatkan Jadi Pencetak Lulusan Profesi Insinyur Terbanyak di Indonesia

Dipublikasikan oleh Nurul Aeni Azizah Sari

06 Juni 2024, 09.05

Sumber: Pexels.com

Jakarta - Institut teknologi sepuluh november (ITS) Surabaya menjadi perguruan tinggi dengan lulusan pogram studi program profesi insinyur (PSPPI) terbanyak 2023. Penghargaan ini diberikan oleh persatuan insinyur Indonesia (PII) pada Sabtu (6/5/2023) dalam acara Musyawarah Wilayah PII Jawa Timur. Anugerah tersebut diberikan kepada ITS dalam rangka apresiasi meluluskan 987 alumni ataupun mahasiswa dari PSPPI hingga Mei 2023. Angka tersebut adalah yang tertinggi dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia, sebagaimana dikutip dari laman ITS.

PII adalah organisasi keprofesian insinyur yang memberikan sertifikasi insinyur melalui PSPPI. Program ini terbuka untuk lulusan sarjana teknik atau terapan teknik, maupun sarjana bidang sains yang disetarakan dengan sarjana teknik melalui program penyetaraan dengan pengalaman kerja dalam praktik keinsinyuran minimal tiga tahun. Secara hukum dan sebagaimana dalam Undang-undang, sertifikasi tersebut dibutuhkan lulusan sarjana supaya bisa secara resmi praktik dan bekerja sebagai insinyur di Indonesia.

Jumlah insinyur lulusan PSPPI sangat kurang
Dekan sekolah interdisiplin manajemen dan teknologi (SIMT) ITS Prof Ir I Nyoman Pujawan MEng PhD CSCP menerangkan, keinsinyuran adalah profesi yang amat penting dalam pembangunan negeri. Lulusan PSPPI yang dinaungi SIMT ITS juga diharap dapat berperan dalam pembangunan negeri dengan baik dan didasari etika serta kode etik.

Nyoman menerangkan, peran insinyur tidak terpisahkan dalam pembangunan negeri karena inovasi ataupun teknologi yang digunakan sehari-hari melibatkan riset dan pengembangan yang mengikutsertakan peran insinyur."Di setiap kemajuan ada insinyur yang berperan, mulai dari merancang, membangun, memasang, merawat, sampai mengoperasikan alat," kata Nyoman.

Ketua Program Studi (Kaprodi) PSPPI ITS Ir Ridho Bayuaji ST MT PhD IPM ASEAN Eng menyebut, usaha dalam meraih penghargaan tersebut adalah refleksi dari moto ITS, Advancing Humanity."ITS melaksanakan PSPPI sebagai wujud berpartisipasi mencetak insinyur unggul untuk berpartisipasi membangun Indonesia maju," kata Ridho.

Ridho mengatakan, lulusan PSPPI di seluruh Indonesia masih sangat kurang untuk mendukung pengembangan keinsinyuran di masyarakat. Sampai saat ini, lulusan PSPPI masih kurang dari 1 persen. Kira-kira hanya ada 1,45 juta orang dari seluruh lulusan sarjana teknik ataupun sarjana terapan teknik di Indonesia.

Ridho mengungkap, ITS akan melakukan beberapa inisiatif dalam rangka meningkatkan lulusan PSPPI. Salah satunya adalah menerapkan program S1 lanjut PSPPI atau mengadakan kuliah PSPPI di semester dua dengan model sepaket dengan program S1, sehingga biaya sumbangan pengembangan pendidikan (SPP) tidak terlalu mahal. Melalui inisiatif tersebut, nyoman turut berharap ITS semakin dikenal sebagai penyelenggara PSPPI bereputasi tinggi. Jadi, semakin banyak mahasiswa yang tertarik mengambil sertifikasi keprofesian insinyur tersebut.

Sumber: detik.com