Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Menghindari Kegagalan Konstruksi: Kesalahan Umum dan Solusinya

Dipublikasikan oleh Natasya Anggita Saputri pada 28 Juni 2024


Kegagalan konstruksi dapat berdampak negatif pada bangunan dan proyek Anda. Mencegah kegagalan ini sangat penting, dan untuk melakukannya, Anda perlu mengenali kesalahan umum yang sering terjadi dalam konstruksi dan mengetahui solusi-solusi yang efektif.

Artikel ini akan membahas berbagai aspek yang berhubungan dengan kegagalan konstruksi, mulai dari standar keberhasilan konstruksi, kesalahan umum yang sering terjadi, dampak dari kegagalan konstruksi, strategi untuk mengatasi kegagalan, penggunaan teknologi dan inovasi, tantangan dalam konstruksi.

Jangan khawatir, kami telah mengumpulkan informasi terkini dan terpercaya agar Anda memiliki pemahaman yang komprehensif tentang masalah ini. Setelah membaca artikel ini, Anda akan memiliki pengetahuan yang lebih baik tentang cara menghindari kegagalan konstruksi dan menjaga kualitas proyek konstruksi Anda.

Standar Keberhasilan Konstruksi Bangunan

Sebelum kita membahas kesalahan umum dalam konstruksi, penting untuk memahami standar keberhasilan dalam proyek konstruksi. Dalam konteks konstruksi bangunan, standar keberhasilan mengacu pada kriteria-kriteria yang perlu dipenuhi agar proyek konstruksi dianggap berhasil.

1. Definisi Keberhasilan dalam Proyek Konstruksi

Keberhasilan konstruksi adalah penilaian tentang sejauh mana proyek konstruksi telah mencapai tujuan yang ditetapkan. Keberhasilan dapat dilihat dari berbagai perspektif, seperti kepuasan klien, pemenuhan persyaratan teknis dan spesifikasi, serta keberlanjutan proyek dalam jangka panjang.

2. Indikator Keberhasilan dalam Proyek Konstruksi

Terdapat beberapa indikator yang dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan dalam proyek konstruksi. Beberapa indikator umum termasuk sejauh mana proyek selesai tepat waktu, sesuai dengan anggaran yang ditetapkan, memenuhi standar kualitas yang ditentukan, serta meminimalkan adanya kesalahan dan cacat pada bangunan.

Selain itu, indikator keberhasilan konstruksi juga dapat meliputi keamanan kerja, keberlanjutan lingkungan, dan kepuasan pelanggan. Penggunaan indikator keberhasilan yang tepat akan membantu melacak kemajuan proyek dan memastikan pencapaian target yang diinginkan seiring dengan perkembangan proyek tersebut.

Kesalahan Umum dalam Konstruksi

Dalam industri konstruksi, seringkali terjadi kesalahan yang dapat menyebabkan kegagalan dalam proyek konstruksi. Untuk menghindari hal tersebut, sangat penting untuk mengidentifikasi dan memahami kesalahan-kesalahan umum yang sering terjadi. Dalam bagian ini, kita akan membahas tiga kesalahan umum yang sering terjadi dalam konstruksi, yaitu:

1. Perencanaan yang Buruk

Salah satu kesalahan umum dalam konstruksi adalah perencanaan yang buruk atau tidak memadai. Perencanaan yang buruk dapat mengakibatkan proyek konstruksi tidak sesuai dengan kebutuhan dan tujuan awal, serta mengakibatkan biaya yang lebih tinggi. Oleh karena itu, penting untuk melakukan perencanaan yang detail, teliti, dan memperhitungkan semua aspek penting dalam sebuah proyek konstruksi. Perencanaan yang baik juga mencakup pemilihan metode dan teknologi yang tepat.

2. Pemilihan Material yang Tidak Tepat

Pemilihan material yang tidak tepat juga merupakan salah satu kesalahan umum dalam konstruksi. Pemilihan material yang tidak sesuai dengan kebutuhan proyek dapat mengakibatkan ketidakstabilan struktur, kurangnya daya tahan terhadap cuaca atau lingkungan, dan berkurangnya umur pakai bangunan. Oleh karena itu, penting untuk melakukan penelitian yang teliti dan konsultasi dengan ahli untuk memilih material yang sesuai dengan kebutuhan proyek konstruksi.

3. Kesalahan dalam Pelaksanaan Pekerjaan

Kesalahan dalam pelaksanaan pekerjaan juga sering terjadi dalam konstruksi. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya pengawasan dan koordinasi antara berbagai pihak yang terlibat dalam proyek, termasuk kontraktor, pekerja, dan insinyur. Kesalahan dalam pelaksanaan pekerjaan dapat mengakibatkan hasil yang tidak sesuai dengan desain atau standar yang ditetapkan, serta mengurangi kualitas dan keamanan bangunan. Oleh karena itu, penting untuk memiliki pengawasan yang ketat dan komunikasi yang baik antara semua pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi.

Dengan menghindari kesalahan-kesalahan umum ini dan menggunakan praktik terbaik dalam perencanaan, pemilihan material, dan pelaksanaan pekerjaan, diharapkan dapat mengurangi risiko kegagalan dalam proyek konstruksi dan memastikan keberhasilan proyek yang dijalankan.

Dampak Kegagalan Konstruksi

Kegagalan konstruksi dapat memiliki dampak yang signifikan, baik secara finansial maupun dari segi keamanan. Dalam bagian ini, kami akan membahas beberapa dampak penting yang dapat terjadi akibat kegagalan konstruksi.

1. Kerugian Finansial

Satu dampak yang seringkali muncul akibat kegagalan konstruksi adalah kerugian finansial yang besar. Proyek konstruksi yang gagal dapat mengakibatkan biaya tambahan yang signifikan untuk memperbaiki kesalahan dan merencanakan ulang proyek. Hal ini akan memberikan beban yang berat bagi pihak pengembang atau pemilik proyek, dan juga dapat merugikan para pihak yang terlibat, seperti kontraktor dan pemasok material. Kerugian finansial yang tak terduga juga dapat mengganggu arus kas perusahaan dan menghambat pertumbuhan bisnis.

2. Kerusakan Bangunan dan Infrastruktur

Kegagalan konstruksi juga dapat mengakibatkan kerusakan pada bangunan dan infrastruktur yang dibangun. Bangunan yang tidak tahan terhadap beban yang diperkirakan atau material yang dipilih dengan tidak tepat dapat mengalami keruntuhan atau retak-retak yang serius. Selain itu, proyek infrastruktur yang tidak dilaksanakan dengan sempurna dapat mengalami kerusakan yang mengganggu fungsi dan keandalannya. Kerusakan ini bukan hanya menyebabkan kerugian finansial, tetapi juga dapat membahayakan keselamatan masyarakat yang menggunakan atau berada di sekitar bangunan atau infrastruktur tersebut.

3. Risiko Keselamatan

Kegagalan konstruksi juga membawa risiko keselamatan yang serius. Bangunan yang tidak memenuhi standar keselamatan atau tidak mampu menahan beban yang diperkirakan dapat mengancam nyawa penghuninya. Selain itu, proyek infrastruktur yang tidak dirancang atau dilaksanakan dengan benar juga dapat menjadi tempat berkumpulnya risiko keselamatan, seperti kebocoran gas, kebakaran, kecelakaan lalu lintas, dan lain sebagainya. Risiko keselamatan yang timbul akibat kegagalan konstruksi harus segera diatasi demi melindungi masyarakat yang menggunakan dan berinteraksi dengan bangunan atau infrastruktur tersebut.

Strategi Mengatasi Kegagalan Konstruksi

Untuk mengatasi kegagalan konstruksi, ada tiga strategi utama yang dapat Anda terapkan. Strategi ini akan membantu meningkatkan kualitas proyek konstruksi Anda secara keseluruhan.

1. Peningkatan Kualitas Perencanaan

Salah satu faktor penting dalam menghindari kegagalan konstruksi adalah melalui peningkatan kualitas perencanaan. Penting untuk memastikan bahwa perencanaan konstruksi Anda sudah matang dan menyeluruh sebelum memulai proyek. Ini melibatkan identifikasi lengkap dari semua kebutuhan proyek, pemetaan proses konstruksi yang jelas, dan pemastian bahwa semua standar dan regulasi terpenuhi.

2. Pemilihan Material yang Tepat dan Berkualitas

Pemilihan material yang tepat dan berkualitas juga merupakan strategi penting dalam mencegah kegagalan konstruksi. Pastikan Anda menggunakan material konstruksi yang sesuai dengan kebutuhan proyek dan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Pemilihan material yang baik akan mengurangi risiko kerusakan dan meningkatkan kekuatan dan daya tahan konstruksi.

3. Pengawasan dan Kontrol Kualitas yang Ketat

Pengawasan dan kontrol kualitas yang ketat adalah strategi penting lainnya dalam mengatasi kegagalan konstruksi. Pastikan Anda memiliki tim pengawas yang kompeten dan berpengalaman yang dapat memantau setiap tahap proyek dengan teliti. Melalui pengawasan yang ketat, Anda dapat mengidentifikasi potensi masalah atau kesalahan sebelum mereka menjadi masalah yang lebih besar dan mempengaruhi kualitas akhir konstruksi.

Teknologi dan Inovasi untuk Mencegah Kegagalan Konstruksi

Teknologi dan inovasi memiliki peran yang sangat penting dalam mencegah kegagalan konstruksi. Dalam industri konstruksi yang terus berkembang, penggunaan teknologi konstruksi dan inovasi konstruksi dapat membantu meningkatkan efisiensi, kualitas, dan keberlanjutan proyek konstruksi. Dalam bagian ini, kita akan membahas tiga aspek utama dari teknologi dan inovasi dalam konstruksi yang dapat membantu mencegah kegagalan konstruksi.

1. Penggunaan Software Manajemen Proyek

Salah satu inovasi terbesar dalam industri konstruksi adalah penggunaan software manajemen proyek konstruksi. Software ini memungkinkan para profesional konstruksi untuk dengan mudah mengelola proyek mereka, melacak jadwal, anggaran, dan sumber daya yang terlibat dalam proyek. Dengan menggunakan software manajemen proyek, tim proyek dapat melakukan perencanaan yang lebih baik, mengoptimalkan operasi, dan mengurangi risiko kegagalan konstruksi. Dengan penggunaan software manajemen proyek yang tepat, Anda dapat mengatur tugas, mengoordinasikan tim, dan memantau kemajuan proyek secara real-time. Ini akan membantu menghindari kesalahan, mengurangi biaya, dan meningkatkan efisiensi dalam proyek konstruksi.

2. Iimpelementasi Teknologi BIM (Bulding Information Modeling)

Teknologi BIM, atau Building Information Modeling, telah menjadi transformasi bagi industri konstruksi. BIM adalah pendekatan terintegrasi untuk perencanaan, desain, konstruksi, dan pengelolaan bangunan. Dalam BIM, seluruh informasi tentang bangunan, termasuk geometri, material, dan komponen, dikumpulkan dalam satu model digital yang terkoordinasi. Dengan menggunakan teknologi BIM, Anda dapat merencanakan proyek dengan lebih akurat, mengidentifikasi potensi konflik di awal, dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya. Implementasi BIM dapat menghasilkan bangunan yang lebih efisien, berdaya tahan lama, dan aman. Dengan menggunakan teknologi BIM, risiko kesalahan dan kegagalan konstruksi dapat dikurangi secara signifikan.

3. Inovasi Material dan Teknik Konstruksi

Penelitian dan pengembangan terus-menerus dalam industri konstruksi telah memunculkan inovasi material dan teknik konstruksi yang dapat membantu mencegah kegagalan konstruksi. Inovasi material menyediakan alternatif yang lebih kuat, ringan, dan tahan lama dalam pembangunan bangunan. Contohnya, penggunaan beton bertulang yang diperkuat dengan serat, penambahan bahan pengikat yang lebih efektif, atau penggunaan bahan isolasi termal yang lebih baik. Di sisi lain, inovasi dalam teknik konstruksi mencakup penggunaan metode konstruksi prefabrication, teknik pengelasan yang canggih, atau penggunaan konstruksi modular. Dengan menggunakan inovasi material dan teknik konstruksi yang baru, Anda dapat meningkatkan kualitas bangunan, mengurangi risiko, dan meminimalkan kemungkinan kegagalan konstruksi.

Penggunaan teknologi yang canggih dan inovasi kontinu dalam industri konstruksi merupakan langkah yang positif menuju mencegah kegagalan konstruksi. Dengan mengadopsi software manajemen proyek, implementasi teknologi BIM, dan menerapkan inovasi material dan teknik konstruksi, Anda dapat memastikan bahwa proyek konstruksi Anda berjalan dengan lancar, aman, dan efisien.

Tantangan dalam Konstruksi

Konstruksi adalah industri yang penuh dengan tantangan yang harus dihadapi oleh para profesional di bidang ini. Tantangan-tantangan ini mencakup beberapa aspek penting dalam pengelolaan proyek konstruksi, pengawasan kualitas, dan pemenuhan standarisasi yang telah ditetapkan. Selain itu, adanya perbedaan dalam regulasi lokal juga dapat menjadi sebuah tantangan yang harus diatasi untuk menjamin kesuksesan proyek konstruksi.

1. Pengelolaan Proyek dan Koordinasi

Pengelolaan proyek konstruksi dan koordinasi yang efektif merupakan tantangan utama dalam industri ini. Para profesional harus mampu mengatur dan mengendalikan berbagai aspek proyek, termasuk penjadwalan, pengawasan tim, dan ketersediaan sumber daya. Koordinasi yang baik antara berbagai pihak terlibat seperti arsitek, insinyur, dan kontraktor juga penting untuk mencapai kesuksesan proyek konstruksi.

2. Kualitas dan Standarisasi

Pemeriksaan kualitas konstruksi dan pemenuhan standarisasi adalah tantangan lain yang dihadapi dalam proyek konstruksi. Penting bagi para profesional untuk memastikan bahwa semua pekerjaan konstruksi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Hal ini meliputi penggunaan bahan konstruksi yang berkualitas tinggi, penerapan prosedur yang benar, dan pengawasan yang ketat terhadap semua tahap proyek. Dengan menjaga kualitas konstruksi yang tinggi, akan dihasilkan bangunan yang aman, kuat, dan tahan lama.

3. Penyesuaian dengan Regulasi Lokal

Tantangan lain dalam konstruksi adalah penyesuaian dengan regulasi lokal yang berlaku di suatu daerah atau negara. Regulasi lokal yang berbeda-beda dapat mempengaruhi pelaksanaan proyek konstruksi secara signifikan. Oleh karena itu, para profesional harus memahami dan mematuhi semua peraturan dan persyaratan yang berlaku, termasuk perizinan, izin lingkungan, dan persyaratan keamanan. Dengan memenuhi regulasi lokal, proyek konstruksi dapat berjalan lancar dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Sumber: equiperp.com

Selengkapnya
Menghindari Kegagalan Konstruksi: Kesalahan Umum dan Solusinya

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Menjaga keseimbangan antara pembangunan dan keanekaragaman hayati di Nusantara

Dipublikasikan oleh Gimnastiyar Luthfi aji pada 28 Juni 2024


Jakarta (ANTARA) - Salah satu pilar utama konsep pembangunan ibu kota baru Indonesia, yakni Nusantara, adalah keselarasan antara kemajuan infrastruktur dan kelestarian lingkungan, terutama dalam hal pelestarian keanekaragaman hayati.

Nusantara yang terletak di Kalimantan Timur merupakan salah satu wilayah dengan keanekaragaman hayati terkaya di Indonesia. Ada banyak spesies yang merupakan spesies endemik di daerah tersebut.

Menurut catatan Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN), terdapat 3.889 spesies yang terindikasi dapat ditemukan dalam radius 50 kilometer dari kawasan tersebut, termasuk mamalia, burung, reptil, amfibi, ikan, tumbuhan, serangga, dan arakhnida.

Namun, data dari International Union for Conservation of Nature (IUCN) menunjukkan bahwa 440 spesies atau 11,8 persen dari total spesies yang teridentifikasi berada dalam kondisi rentan, kritis, atau terancam punah, sehingga perlu dilakukan upaya konservasi.

Hal ini tidak terlepas dari masalah lingkungan yang tercatat sebelum pekerjaan konstruksi dimulai di Nusantara.
Deforestasi akibat pembalakan liar, kebakaran hutan, penambangan ilegal, perluasan perkebunan kelapa sawit, dan perambahan hutan telah banyak mengubah hutan Kalimantan.

Citra satelit yang dirilis oleh National Aeronautics and Space Administration (NASA) juga menunjukkan bukti nyata berkurangnya tutupan hutan di wilayah Nusantara.

Berdasarkan citra satelit tersebut, pada April 2022, tutupan hutan di Nusantara masih lebat, sementara pada Februari 2024, dampak pembukaan hutan sudah terlihat di beberapa wilayah.

Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam OIKN, Myrna Safitri, mengatakan bahwa kondisi hutan lindung Nusantara masih jauh dari kata ideal. Konversi hutan secara besar-besaran dalam beberapa dekade terakhir - jauh sebelum pembangunan Nusantara dimulai - telah mengubah hutannya.

Menurutnya, tutupan hutan sekunder di Nusantara saat ini hanya 16 persen dari total 256.142 hektar luas wilayah ibu kota baru. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk memulihkan setidaknya 120 ribu hektar hingga tahun 2045.

Ia menegaskan bahwa pengembangan Nusantara sebagai kota hutan akan mengedepankan dan perlindungan keanekaragaman hayatiUpaya pemulihan ekosistem juga akan dilakukan untuk menghidupkan kembali hutan tropis Kalimantan.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan meluncurkan Rencana Pengelolaan Keanekaragaman Hayati, yang akan menjadi peta jalan pembangunan Nusantara yang tetap mengedepankan pelestarian alam dan mencegah pelestarian alam kepunahan di wilayah ibu kota baru.

Rencana yang diluncurkan pada tanggal 26 Maret 2024 ini dibuat melalui diskusi dengan para ahli, akademisi, lembaga swadaya masyarakat, dan lembaga internasional.

Dokumen tersebut berisi beberapa poin penting mengenai pembangunan Nusantara dan mencakup aspek-aspek seperti melestarikan ekosistem hutan dan lahan basah yang tersisa, pelestarian habitat, perlindungan spesies, dan upaya restorasi.

Rencana ini akan dilaksanakan selama lima tahun - dari tahun 2024 hingga 2029.

Berita terkait: OIKN beralih ke sains warga untuk melindungi keanekaragaman hayati


Keanekaragaman hayati di Nusantara

OIKN telah mengidentifikasi tujuh wilayah di Nusantara dan sekitarnya yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi.

Kawasan tersebut antara lain Bentang Alam Gunung Beratus, Taman Hutan Raya Bukit Soeharto, Teluk Balikpapan, Hutan Lindung Sungai Wain, Samboja Lestari (pusat rehabilitasi), Kecamatan Muara Jawa, dan Gunung Parung.

Hutan Lindung Sungai Wain merupakan hutan dataran rendah yang tersebar di wilayah administratif Balikpapan, yang berbatasan dengan Nusantara. Hutan lindung ini terdiri dari hutan primer yang dikelilingi oleh hutan yang sedikit terdegradasi akibat kebakaran hutan di masa lalu.

Di kawasan hutan lindung tersebut, 42 jenis mamalia, 21 jenis burung, dan 4 jenis reptil ditemukan dari tahun 2016 hingga 2022. Jenis-jenis mamalia tersebut antara lain adalah burung pitta kepala biru, rangkong hitam, kucing teluk, dan beruang madu.

Teluk Balikpapan memiliki luas perairan sekitar 120 km dengan lebar maksimum 7 km, dan garis pantai teluk ini sebagian besar ditutupi oleh hutan bakau. Teluk Balikpapan merupakan habitat buaya muara, penyu hijau, duyung, dan pesut.

Sementara itu, Gunung Parung di bagian barat merupakan kawasan hutan yang membentang dari area konsesi hutan produksi hingga Pegunungan Meratus.

Ada beberapa spesies yang dilindungi di kawasan ini, seperti monyet daun merah marun, layang-layang brahmana, bekantan, dan kuntul ungu.

Taman Hutan Raya Bukit Soeharto yang membentang seluas 64 hektar ini merupakan salah satu kawasan hutan konservasi di Nusantara. Menurut data OIKN, saat ini tutupan lahannya terdiri dari sekitar 57 persen kawasan hutan, dan sisanya digunakan untuk kegiatan ilegal, seperti perkebunan, pertambangan, dan bangunan.

Taman Hutan Raya Bukit Soeharto merupakan habitat macan dahan, rangkong badak, dan owa jawa.

Sementara itu, satwa yang dapat ditemukan di Muara Jawa, yang dulunya merupakan kawasan hutan bakau, antara lain bekantan dan burung kakatua kerah.

Samboja Lestari, yang memiliki luas 1.852 hektar, merupakan pusat rehabilitasi bagi beberapa spesies, seperti orangutan dan beruang madu.

Selain itu, Samboja Lestari juga menjadi rumah bagi burung kutilang Timur Jauh, Rhacophoridae, owa abu-abu, dan monyet daun merah marun.

Melihat tingginya nilai keanekaragaman hayati dan tantangan yang ada, OIKN bekerja keras untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Untuk itu, beberapa langkah strategis telah disusun dalam Rencana Induk Pengelolaan Keanekaragaman Hayati.

Untuk mengembalikan fungsi ekologis hutan Kalimantan, Direktur Bina Pemanfaatan Sumber Daya Hutan dan Air OIKN, Pungky Widiaryanto, mengatakan bahwa OIKN akan menetapkan 65 persen dari wilayah Kalimantan sebagai kawasan lindung.

Ini akan mencakup 40 ribu hektar hutan sekunder, 2 ribu hektar hutan bakau, 55 ribu hektar hutan tanaman industri/monokultur, dan 80 ribu hektar pertanian, pertambangan, dan perkebunan kelapa sawit.

Sementara itu, 25 persen dari luas wilayah Nusantara telah dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur dan 10 persen sisanya akan digunakan untuk tujuan pertanian.

Selain mengembalikan fungsi ekologis hutan, keselarasan antara manusia dan satwa liar di sekitar kawasan Nusantara juga perlu diperhatikan.

Widiaryanto menegaskan bahwa OIKN telah menyusun langkah-langkah untuk mencegah terjadinya konflik antara manusia dan satwa liar di ibu kota baru.

Berita terkait: OIKN akan bangun perlintasan satwa liar untuk lestarikan keanekaragaman hayati di Nusantara

Disadur dari: /en.antaranews.com

Selengkapnya
Menjaga keseimbangan antara pembangunan dan keanekaragaman hayati di Nusantara

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

5 Serba-serbi Tol Bocimi, Panjang Ruas Jalan hingga Ambles Tersebab Masalah Konstruksi

Dipublikasikan oleh Natasya Anggita Saputri pada 26 Juni 2024


Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Tol Bocimi longsor di KM 64 arah Sukabumi, Jawa Barat, pada Rabu, April 2024. Public Relation PT Waskita Toll Road Yanka mengatakan, longsor diduga karena gerusan curah hujan yang tinggi di sekitar lokasi.

Akibat kejadian tersebut, sebuah mobil terperosok ke dalam lubang dengan panjang lebih dari 4 meter yang mengakibatkan dua orang terluka. Ada satu truk dan satu MPV yang mengalami kecelakaan tunggal akibat kaget dan berusaha menghindar ke arah kanan dan menabrak median jalan.

Tentang Tol Bocimi

1. Panjang Tol Bocimi

Panjang Tol Bocimi 54 kilometer dengan nilai investasi Rp7,77 triliun. Pembangunannya dibagi atas empat, yaitu Seksi 1 Ciawi-Cigombong sepanjang 15,35 kilometer, Seksi 2 Cigombong-Cibadak sepanjang 11,9 kilometer, Seksi 3 Cibadak-Sukabumi sepanjang 13,7 kilometer, dan Seksi 4 Sukabumi Barat-Sukabumi Timur sepanjang 13,05 kilometer.

Peletakan batu pertama Seksi 1 dimulai pada Senin, 9 Februari 2015 di Jalan Raya Tajur, Bogor. Ruas jalan ini baru diresmikan oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Sabtu, 1 Desember 2018. Selanjutnya, ruas Tol Bocimi Seksi 2 baru dibuka saat arus mudik dan balik Lebaran 2023. Seksi 2 memiliki jalur sepanjang 11,90 kilometer dengan anggaran biaya mencapai Rp3,2 triliun. Pada Agustus 2023, dua dari empat seksi telah selesai dibangun dan beroperasi.

2. Padalarang

Tol Bocimi dilanjutkan ke Ciranjang, Kabupaten Cianjur dan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Menurut Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Miftachul Munir, rencana Tol Bocimi akan dilanjutkan ke Ciranjang dan Padalarang sudah masuk dalam rencana umum Kementerian PUPR, serta surat keputusannya (SK) sudah ditetapkan oleh menteri.

Rencana Tol Bocimi yang akan disambung hingga Ciranjang dan Padalarang juga tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 Tahun 2021 tentang Percepatan Pembangunan Kawasan Rebana dan Kawasan Jawa Barat Bagian Selatan. Tol Bocimi yang diteruskan ke Padalarang ditujukan untuk memecah kepadatan di Tol Cipularang.

3. PSN

Tol Bocimi sudah direncanakan sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional atau PSN sejak lama. Gubernur Jawa Barat kala itu, Ahmad Heryawan mengatakan, proses pembangunan Tol Bocimi sebenarnya sudah direncanakan sejak 1997.

“Masa penantian dari 1997 sampai saat ini, 17 tahun merupakan masa yang amat panjang dalam pembangunan Tol Ciawi-Sukabumi,” kata Ahmad Heryawan itu, Senin, 9 Februari 2015.

4. Ambles karena Gagal Konstruksi

Koordinator Indonesia Toll Road Watch, Deddy Herlambang menilai amblesnya jalan tol Bocimi karena kegagalan konstruksi. "Masalah kegagalan konstruksi, jadi harus konstruksi ulang," katanya.

Longsor di jalan tol ini, kata dia, bisa diantisipasi sejak awal pembangunan. Apabila jalan tol dibangun di tepi sungai, kontraktor perlu membangun talut agar ketika hujan turun lebat ruas jalan tol tidak ambles.

"Contohnya di Tol Semarang-Solo itu banyak (yang dipasang talut), karena banyak area tebing atau jurang," ujarnya.

5. Kado HUT RI

Jokowi meresmikan Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Tol Bocimi) Seksi II ruas Cigombong-Cibadak pada Jumat, 4 Agustus 2023.  Jalan Tol Bocimi seksi II diklaim memangkas waktu perjalanan dari Jakarta menuju Sukabumi. Waktu tempuh dari Jakarta ke wilayah Sukabumi dijangkau hanya dalam kurun waktu 2,5 jam.

Pada kesempatan itu, Jokowi mengatakan rampungnya pembangunan Tol Bocimi Seksi II juga menjadi kado ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-78.  "Ya ini kado ulang tahun kemerdekaan (RI) yang ke-78 ke Provinsi Jawa Barat, khususnya Sukabumi," kata Jokowi, Jumat, 4 Agustus 2023.

Sumber: nasional.tempo.co

Selengkapnya
5 Serba-serbi Tol Bocimi, Panjang Ruas Jalan hingga Ambles Tersebab Masalah Konstruksi

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Cegah Gagal Konstruksi Makin Marak, Peredaran Rangka Baja Ringan Didesak Penuhi SNI

Dipublikasikan oleh Natasya Anggita Saputri pada 26 Juni 2024


Semakin banyaknya kejadian konstruksi bangunan rusak terutama pada bagian atap dicurigai karena kualitas bahan baja ringan yang digunakan tidak memenuhi standar. Ketua Umum Asosiasi Roll Former Indonesia (ARFI), Nicolas Kesuma mengungkapkan produk rangka baja ringan yang beredar di Indonesia diwajibkan telah mendapatkan Standar Nasional Indonesia (SNI) sebagai sebuah bentuk tanggung jawab terhadap pelindungan keamanan konsumen.

Menurutnya, fungsi dari baja ringan adalah untuk menopang atau menyangga penutup atap atau dinding sehingga memberikan kekuatan yang diperlukan untuk melindungi dan menjaga kesatuan struktur atap atau dinding, serta kualitas bangunan.

"Baja ringan yang tidak memenuhi standar keamanan akan berujung pada kegagalan konstruksi yang dampaknya bisa menimbulkan korban jiwa," jelasnya dalam Rapat Pembahasan Analisa Dampak Regulasi Teknis Produk Baja Ringan yang digelar Direktorat Logam, Kementrian Perindustrian, seperti yang dikutip dari pernyataan tertulisnya.

Produk yang telah mendapat label SNI memiliki nilai tambah karena merupakan jaminan kekuatan produk. Diharapkan nantinya produk baja ringan yang telah mendapat sertifikat SNI akan menjadi satu-satunya pilihan konsumen karena terjamin kualitas, kekuatan, dan keamanannya.

"Keselamatan pengguna harus menjadi prioritas utama. Karena itu, SNI 8399:2022 untuk profil rangka baja ringan semakin mendesak untuk dirubah dari status sukarela menjadi wajib karena keamanan pengguna adalah prioritas utamanya. Jangan sampai kepercayaan publik pada produk baja ringan memudar sehingga dampaknya nanti dapat mempengaruhi industri baja ringan yang kini tengah tumbuh di Tanah Air," kata Nicolas lagi.

Industri baja disebut sebagai salah satu industri penggerak di Indonesia. Kebutuhan baja sendiri pada tahun 2045 diproyeksi mencapai 100 juta ton. Saat ini, 18 perusahaan besar penghasil roll forming yang menguasai pasar baja ringan nasional di bawah naungan ARFI telah berkomitmen dalam mewujudkan kemandirian baja nasional.

Mereka meminta langkah selanjutnya, pemerintah harus berkomitmen dalam melakukan langkah-langkah wajib menerapkan SNI sebagai profil rangka baja ringan, pembatasan impor, dan peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam pembangunan sehingga produk baja ringan dalam negeri meningkat kualitasnya.

Dalam hal ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menerapkan kebijakan untuk menggunakan produk lokal berstandar SNI dalam menyelesaikan sejumlah proyek infrastruktur dan perumahaan rakyat. Dalam pengerjaan proyek infrastruktur dan perumahan nasional, Kementerian PUPR mewajibkan penggunaan material produksi dalam negeri yang sudah memiliki SNI, termasuk baja ringan.

"Kebijakan ini tertuang dalam Permen PUPR Nomor 7 Tahun 2021 tentang Pencatatan Sumber Daya Material dan Peralatan Konstruksi (SDMPK). Di situ disebutkan bahwa SDMK (Sumber Daya Material Konstruksi) dan SDPK (Sumber Daya Peralatan Konstruksi) yang digunakan dalam pekerjaan konstruksi harus telah lulus uji dan mengoptimalkan penggunaan produk dalam negeri ," jelas Nicolas.

Sementara itu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) juga secara bertahap menerapkan SNI wajib untuk produk baja lapis guna meningkatkan kualitas dan pengembangan industri baja dalam negeri.

Nicolas menuturkan di sektor hulu pada tahun 2006 lalu, Kemenperin telah mewajibkan SNI Baja Lapis yang disusul dengan SNI wajib untuk Baja Lapis Seng pada tahun 2007. Baru di kurun waktu 2016 hingga saat ini, ketentuan SNI untuk baja lapis di sektor hilir diberlakukan meski baru bersifat sukarela.

Dia juga menyebutkan ketentuan yang diatur pada SNI profil rangka baja ringan adalah SNI 8399 2017 tentang spesifikasi teknis dan bentuk dasar. Kemudian SNI 8399 AMD 1 2019, tentang tambahan pengaku samping. Lalu SNI 8399 2022, terkait spesifikasi teknis, bentuk dasar, berbagai jenis pengaku. Ketiganya masih bersifat sukarela.

"Tapi kami sangat berharap agar status sukarela ini bisa menjadi wajib sehingga industri baja ringan di Indonesia semakin maju. Untuk itu kami sangat mengapresiasi langkah Kemenperin yang pada 26 Maret 2024 lalu telah mengundang ARFI, asosiasi produsen baja ringan lain, serta Kementerian PUPR guna membahas analisa dampak regulasi teknis produk baja ringan dari sukarela menjadi wajib ini," tutup Nicolas.

Terakhir, dia menceritakan, kegagalan konstruksi akibat penggunaan profil rangka baja ringan yang belum berstatus SNI sudah banyak ditemukan di Tanah Air. Januari lalu, 6 siswa SMPN 2 Greged, Kabupaten Cirebon terluka setelah atap ruang kelas mereka ambruk ketika kegiatan belajar mengajar tengah berlangsung. Di bulan ini saja, dalam sepekan ada 2 sekolah di kabupaten Bogor yang ambruk. Di SMPN 1 Sukajaya, Kabupaten Bogor, 2 ruang kelas yang ambruk. Sementara di SMAN 1 Ciampea, atap bangunan yang ambruk melukai 7 siswa yang tengah belajar.

Sumber: detik.com

Selengkapnya
Cegah Gagal Konstruksi Makin Marak, Peredaran Rangka Baja Ringan Didesak Penuhi SNI

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Tol Bocimi Longsor, Pengamat: Ada Kegagalan Konstruksi

Dipublikasikan oleh Natasya Anggita Saputri pada 26 Juni 2024


TOL Bogor-Ciawi-Sukabumi (Tol Bocimi) longsor tepatnya di KM 64-600 Tol Parungkuda, Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Rabu malam, (3/4). Direktur eksekutif Institut Studi Transportasi (Instran) Deddy Herlambang menuding adanya kegagalan konstruksi pada pembangunan tol tersebut sehingga menyebabkan longsornya jalan

Ruas Tol Bocimi Seksi 2 yang terdampak longsor baru diresmikan delapan bulan lalu oleh Presiden Jokowi atau tepatnya pada 4 Agustus 2023. Deddy mempertanyakan perihal uji laik fungsi atau ULF jalan tol tersebut. ULF merupakan rangkaian terakhir yang dilaksanakan sebelum jalan tol dioperasikan.

"Ini masalah kegagalan konstruksi. Perlu ditanyakan lagi perihal ULF jalan tol itu," ujar kepada Media Indonesia.

engamat transportasi itu menegaskan seharusnya badan usaha jalan tol (BUJT) yang membangun dan mengelola Tol Bocimi memperhitungkan segala kemungkinan risiko terjadi, termasuk rawan longsor. 

Deddy menerangkan area rawan longsor umumnya berada di tepi sungai, sehingga bila terjadi curah hujan tinggi jalan tol bisa tergerus ke arah sungai. 

"Mengapa ULF jalan tol tidak mencermati lokasi longsor yg berada di tebing sungai. 

Area rawan longsor umumnya berada di tepi sungai. Sebaiknya, tim kerja ULF jalan tol Bocimi dievaluasi," ucapnya. 

Dengan adanya longsor di jalan Tol Bocimi, pengendara yang mau mudik dari dan ke Sukabumi diminta tidak melewati ruas tol tersebut. Pemerintah dan BUJT diminta untuk memastikan merombak konstruksi tol tersebut. 

"Tol Bocimi jangan digunakan dulu sebelum ada evaluasi total terkait konstruksi jalan tol. Otomatis nanti pemudik bisa pakaj pakai jalan non tol ke Sukabumi," pungkasnya. 

Dalam keterangan terpisah, PT Trans Jabar Tol selaku pemilik konsesi jalan tol Bocimi tengah melakukan pengamanan di lokasi kejadian dan melakukan pengalihan lalu lintas di sekitar lokasi kejadian. 

Corporate Secretary Waskita Toll Road Alex Siwu mengatakankendaraan dari arah Ciawi menuju Parungkuda dialihkan keluar di Cigombong. Adapun akses dari arah Parungkuda menuju Ciawi ditutup sementara guna menghindari potensi tanah longsor tambahan. 

"Diduga longsor terjadi karena gerusan air akibat curah hujan yang lebat di sekitar lokasi," urainya

Saat ini Manajemen PT Waskita Karya (Persero) Tbk dan PT Waskita Toll Road tengaj melakukan peninjauan lokasi untuk memastikan penanganan dan melihat kondisi keseluruhan ruas Tol Bocimi. (Z-10)

Sumber: mediaindonesia.com

Selengkapnya
Tol Bocimi Longsor, Pengamat: Ada Kegagalan Konstruksi

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Proyek Pembangunan Terminal Bontang Diduga Proyek Gagal

Dipublikasikan oleh Natasya Anggita Saputri pada 26 Juni 2024


Pembangunan infrastruktur yang sedang gencar – gencarkan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur harus kandas dan masuk dalam deretan proyek gagal, hal ini ditandai habisnya masa jabatan Gubernur dan wakil Gubernur Kaltim H Isran Noor dan Hadi Mulyadi tahun lalu.

Celah transisi pejabat gubernur kaltim di manfaatkan oknum pejabat Dinas Perhubungan Kaltim dengan bekerja asal – asalan dan dijadikan lahan basah untuk mengeruk uang rakyat.

Salah satunya adalah Proyek Pembangunan Terminal Bontang yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan Kaltim, Sumber Dana APBD Kaltim Tahun 2023, Nilai Pagu Anggaran Rp. 16.124.703.500,00 Milliar, Lokasi pekerjaan/Proyek di Kota Bontang, dimenangkan oleh PT. HIQMAH ALDINA PRIMA alamat JL. AM. SANGAJI GG. BELIBIS NO. 05 RT. 10 KEL. BANDARA KEC. SAMARINDA UTARA – Samarinda (Kota) – Kalimantan Timur, dengan nilai negosiasi tercoreksi sebesar Rp Rp. 14.288.866.000,00 Milliar.

Proyek yang seharusnya selesai akhir tahun 2023, PT. HIQMAH ALDINA PRIMA tidak mampu menyelesaikannya, sudah diberikan addendum 50 hari, namun tetap juga tidak dapat menyelesaikannnya, informasi terakhir bahwa dana tersebut sudah terserap semuannya.

Direktur PT. HIQMAH ALDINA PRIMA beserta oknum pejabat Dinas Perhubungan Kaltim patut diduga kuat melakukan kong kalikong untuk meloloskan anggaran proyek tersebut dibayar seluruhnya, dengan mengubah laporan proyek sudah selesai, padahal faktanya belum selesai sama sekali bahkan bisa di sebut proyek gagal.

Jelas UU Jasa Konstruksi 1999, kegagalan Proyek, Sebagai keadaan bangunan, yang setelah diserahterimakan oleh penyedia jasa kepada pengguna jasa, menjadi tidak berfungsi dengan baik secara keseluruhan maupun sebagian, dan/atau tidak sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam kontrak kerja konstruksi atau pemanfaatannya yang menyimpang sebagai akibat kesalahan Penyedia Jasa dan/atau Pengguna Jasa. UU Jasa Konstruksi 2017, kegagalan Proyek, Suatu keadaan keruntuhan bangunan dan/atau tidak berfungsinya bangunan setelah penyerahan akhir hasil Jasa Konstruksi.

Sanksi pelanggaran pidana Pasal 43 (1) Barang siapa yang melakukan perencanaan pekerjaan konstruksi yang tidak memenuhi ketentuan keteknikan dan mengakibatkan kegagalan pekerjaan konstruksi atau kegagalan bangunan dikenai pidana paling lama 5 (lima) tahun penjara atau dikenakan denda paling banyak 10% (sepuluh per seratus) dari nilai kontrak.

(2)Barang siapa yang melakukan pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang bertentangan atau tidak sesuai dengan ketentuan keteknikan yang telah ditetapkan dan mengakibatkan kegagalan pekerjaan konstruksi atau kegagalan bangunan dikenakan pidana paling lama 5 (lima) tahun penjara atau dikenakan denda paling banyak 5% (lima per seratus) dari nilai kontrak. (3) Barang siapa yang melakukan pengawasan pelaksanaan pekerjaan konstruksi dengan sengaja memberi kesempatan kepada orang lain yang melaksanakan pekerjaan konstruksi melakukan penyimpangan terhadap ketentuan keteknikan dan menyebabkan timbulnya kegagalan

Pekerjaan konstruksi atau kegagalan bangunan dikenai pidana paling lama 5 (lima) tahun penjara atau dikenakan denda paling banyak 10% (sepuluh per seratus) dari nilai kontrak.


Sanksi Administratif Pasal 98 Penyedia Jasa yang tidak memenuhi kewajiban untuk mengganti atau memperbaiki Kegagalan Bangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 dikenai sanksi administratif berupa: a. peringatan tertulis; b. denda administratif; c. penghentian sementara kegiatan layanan Jasa Konstruksi; d. pencantuman dalam daftar hitam; e. pembekuan izin; dan/atau f. pencabutan izin.

Sumber: inspiratornews.com

Selengkapnya
Proyek Pembangunan Terminal Bontang Diduga Proyek Gagal
page 1 of 52 Next Last »