Logistik Cerdas
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 24 Juni 2025
Pendahuluan
Tesis Master berjudul "Business Analysis of the Drone’s Last Mile Delivery Environment" oleh Caio Ferreira da Rosa Pantarotto dari Politecnico di Torino (2018) membahas tentang potensi penggunaan teknologi drone dalam pengiriman last mile. Tesis ini menganalisis berbagai model bisnis yang melibatkan drone untuk pengiriman last mile, mengidentifikasi keuntungan dan hambatan, serta mengembangkan formulasi matematis untuk optimasi.
Latar Belakang
Pengiriman last mile merupakan bagian yang paling tidak efisien dalam rantai pengiriman, ditandai dengan biaya tinggi dan jarak yang relatif pendek. Tantangan utama meliputi peningkatan biaya tenaga kerja dan pemborosan yang melekat pada model pengiriman ke rumah konvensional. Konsumen juga semakin menuntut pengiriman yang cepat, tepat, dan murah. Teknologi drone muncul sebagai solusi potensial untuk mengatasi masalah ini.
Tujuan Penelitian
Tujuan utama dari tesis ini adalah:
Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan campuran yang melibatkan:
Kerangka Teoretis
Tesis ini membahas beberapa konsep kunci, termasuk:
Hasil dan Diskusi
Temuan Utama
Studi Kasus dan Angka
Tesis ini tidak menyajikan studi kasus empiris, tetapi merujuk pada:
Model Bisnis
Analisis MILP
Kesimpulan
Tesis ini menyimpulkan bahwa teknologi drone menawarkan potensi yang signifikan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengiriman last mile. Namun, adopsi drone memerlukan mengatasi hambatan regulasi, sosial, dan teknologi. Model bisnis yang diusulkan dan formulasi MILP memberikan kerangka kerja yang berguna untuk analisis dan implementasi sistem pengiriman drone.
Implikasi Manajerial
Artikel ini menawarkan implikasi manajerial berikut:
Penelitian Masa Depan
Penelitian masa depan dapat fokus pada:
Sumber : Pantarotto, C. F. R. (2018). Business analysis of the drone’s last mile delivery environment. Master Thesis, Politecnico di Torino.
Logistik Cerdas
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 24 Juni 2025
Pendahuluan
Pengiriman last-mile dalam lingkungan perkotaan menjadi tantangan utama seiring meningkatnya permintaan layanan cepat dan ramah lingkungan. Studi yang dilakukan oleh Martina Kylebäck Wennerlöf & Hannah Renhed dari Lund University berjudul "The Future of Urban Last Mile Deliveries – Not a Piece of Cake" mengkaji aspek inovasi, permintaan pelanggan, dan keberlanjutan dalam pengiriman bahan roti ke bisnis di Stockholm, Swedia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana perusahaan dapat meningkatkan sistem distribusi mereka guna memenuhi ekspektasi pelanggan sekaligus meminimalkan dampak lingkungan dan biaya operasional.
Latar Belakang dan Metodologi
Seiring meningkatnya urbanisasi dan regulasi ketat terkait emisi karbon, perusahaan menghadapi tantangan untuk mengadaptasi sistem distribusi mereka. Penelitian ini berfokus pada pengiriman B2B (Business-to-Business), berbeda dari kebanyakan studi sebelumnya yang lebih banyak menyoroti pengiriman ke konsumen langsung (B2C).
Penulis menggunakan studi kasus tunggal dengan pendekatan berbasis wawancara, survei, dan observasi terhadap pelanggan dan penyedia jasa logistik di Stockholm. Mereka juga melakukan analisis kesenjangan antara ekspektasi pelanggan dan sistem distribusi saat ini.
Temuan Utama
1. Ekspektasi Pelanggan dalam Pengiriman Last-Mile
Melalui survei terhadap 100 pelanggan dan wawancara mendalam, ditemukan bahwa pelanggan bisnis menginginkan:
Studi Kasus:
Dalam 5-10 tahun ke depan, permintaan akan pengiriman berkelanjutan di Stockholm diperkirakan meningkat signifikan, tetapi hanya 20% pelanggan bersedia membayar lebih untuk opsi ramah lingkungan.
2. Tantangan dan Peluang dalam Implementasi Pengiriman Berkelanjutan
Studi ini menyoroti beberapa tantangan utama dalam implementasi pengiriman ramah lingkungan, yaitu:
Namun, peluang besar juga terbuka dengan adanya:
Studi Kasus:
3. Outsourcing vs. Pengelolaan Internal dalam Pengiriman Last-Mile
Salah satu keputusan strategis yang diteliti dalam studi ini adalah apakah perusahaan sebaiknya mengelola pengiriman sendiri atau mengalihdayakan (outsourcing) ke penyedia logistik pihak ketiga (3PL).
Keuntungan outsourcing ke 3PL:
Kekurangan outsourcing:
Studi ini merekomendasikan outsourcing sebagai solusi terbaik, terutama bagi perusahaan menengah yang ingin meningkatkan efisiensi pengiriman tanpa mengalokasikan sumber daya besar untuk pengelolaan internal.
Kesimpulan dan Rekomendasi
Studi ini memberikan wawasan bahwa pengiriman last-mile yang optimal memerlukan keseimbangan antara efisiensi, keberlanjutan, dan fleksibilitas.
Rekomendasi utama:
Dengan implementasi strategi-strategi ini, perusahaan dapat tidak hanya mengurangi biaya dan emisi karbon, tetapi juga meningkatkan kepuasan pelanggan dan daya saing di pasar urban last-mile delivery.
Sumber : Martina Kylebäck Wennerlöf & Hannah Renhed (2023). The Future of Urban Last Mile Deliveries – Not a Piece of Cake. Lund University, Department of Mechanical Engineering Sciences.
Logistik Cerdas
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 24 Juni 2025
Pendahuluan
Artikel "Smart Method for Self-Organization in Last-Mile Parcel Delivery" oleh J.H.R. van Duin dkk. yang diterbitkan di Transportation Research Record (2020) membahas metode baru untuk mengalokasikan paket ke kendaraan pengiriman dan menyusun rute kendaraan secara real-time melalui sistem lelang. Metode ini bertujuan meningkatkan efisiensi, ketahanan, dan fleksibilitas operasi pengiriman last-mile.
Latar Belakang
Pertumbuhan pesat e-commerce telah meningkatkan permintaan layanan pengiriman paket. Namun, operator pengiriman menghadapi tekanan untuk memenuhi permintaan ini sambil menjaga kelayakan huni kota dan meminimalkan dampak lingkungan. Pengiriman last-mile menjadi tantangan utama karena merupakan bagian yang paling tidak efisien, mahal, dan tidak ramah lingkungan dari proses pengiriman.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
Metodologi
Penelitian ini menggunakan:
Hasil Utama
Analisis Mendalam
Konsep Self-Organizing Logistics
Metode ini menerapkan konsep self-organizing logistics, di mana:
Sistem Lelang Real-Time
Fitur utama metode ini adalah sistem lelang real-time:
Pengiriman Kolaboratif dan Intermodal
Metode ini mendukung:
Implikasi Praktis
Keterbatasan dan Penelitian Masa Depan
Kesimpulan
Metode self-organizing untuk pengiriman paket last-mile yang diusulkan dalam penelitian ini menunjukkan potensi besar untuk meningkatkan efisiensi, ketahanan, dan fleksibilitas operasi pengiriman. Pendekatan inovatif ini dapat menjadi solusi untuk menghadapi tantangan pertumbuhan e-commerce dan tuntutan keberlanjutan dalam industri logistik.
Sumber Asli Artikel: Van Duin, J.H.R., Vlot, T.S., Tavasszy, L.A., Duinkerken, M.B., & van Dijk, B. (2020). Smart Method for Self-Organization in Last-Mile Parcel Delivery. Transportation Research Record, 1-11. DOI: 10.1177/0361198120976062
Logistik Cerdas
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 24 Juni 2025
Pendahuluan
Tesis master berjudul "E-commerce Last Mile Delivery (Solutions for not at home problem)" oleh Jinto Lal Das dan Victor Dogbeda Fianu dari Linnaeus University (2018) membahas tentang solusi untuk mengatasi masalah 'tidak di rumah' dalam pengiriman last mile (last mile delivery) di Swedia. Tesis ini bertujuan untuk mengevaluasi berbagai solusi yang digunakan untuk mengatasi masalah 'tidak di rumah' dalam pengiriman last mile di era e-commerce serta mengetahui preferensi pelanggan terhadap solusi-solusi tersebut.
Latar Belakang dan Motivasi
Pertumbuhan e-commerce di Swedia telah berkontribusi pada perekonomian dan membentuk gaya hidup masyarakat, terutama dengan adanya layanan pengiriman ke rumah (home delivery). Namun, masalah 'tidak di rumah' dan pengiriman berulang telah menyebabkan masalah bagi konsumen dan penyedia layanan logistik, yang menyebabkan peningkatan biaya pengiriman. Oleh karena itu, diperlukan kerja sama dan inovasi untuk menghasilkan solusi yang nyaman bagi pelanggan dan penyedia 3PL (third-party logistics).
Tujuan Penelitian
Tujuan utama dari tesis ini adalah:
Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan melalui diskusi kelompok terfokus (focus group discussion) dan sembilan wawancara yang berfokus pada pelanggan profesional dan non-profesional di Swedia.
Kerangka Teoretis
Tesis ini membahas beberapa konsep kunci, termasuk:
Hasil dan Diskusi
Temuan Utama
Detail Temuan
Studi Kasus dan Angka
Kesimpulan
Tesis ini menyimpulkan bahwa masalah 'tidak di rumah' dalam pengiriman last mile dapat diatasi dengan beberapa solusi, di mana collection points, loker otomatis, dan lokasi aman di gedung tempat tinggal merupakan solusi yang menjanjikan.
Implikasi Manajerial
Artikel ini menawarkan implikasi manajerial berikut:
Penelitian Masa Depan
Penelitian masa depan dapat fokus pada:
Sumber : Das, J. L., & Fianu, V. D. (2018). E-commerce Last Mile Delivery (Solutions for not at home problem). Master Thesis, Linnaeus University.
Logistik Cerdas
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 24 Juni 2025
Pendahuluan
Tesis master berjudul "Last-Mile Delivery: Logistics Service Quality, Perceived Value, Satisfaction, and Loyalty" oleh Trinh Ngoc Anh dari Lund University (2019) membahas tentang persepsi pelanggan terhadap kualitas layanan logistik last-mile dan dampaknya pada perceived value, kepuasan pelanggan, dan loyalitas. Tesis ini bertujuan untuk menguji hubungan antara kualitas layanan logistik, perceived value, kepuasan pelanggan, dan loyalitas dalam konteks pengiriman last-mile, yang semakin penting dalam era e-commerce.
Latar Belakang dan Motivasi
Pertumbuhan e-commerce telah meningkatkan jumlah pengiriman langsung ke pelanggan, membuat last-mile delivery menjadi bagian yang paling mahal, tidak efisien, dan mencemari dari rantai pasok. Penelitian ini menyoroti pentingnya memahami perspektif pelanggan dalam mengevaluasi kinerja layanan last-mile. Kualitas layanan telah lama menjadi isu penting untuk kesuksesan bisnis, terutama dengan munculnya e-commerce. Berbagai model kualitas layanan telah dikembangkan, dan industri ritel global telah mengalami revolusi dalam rantai pasok, dari order fulfillment hingga last-mile, untuk memberikan layanan terbaik kepada pelanggan.
Tujuan Penelitian
Tujuan utama dari tesis ini adalah:
Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan melakukan survei online dan mengumpulkan 210 respons valid dari dua platform online yang berbeda. Data dianalisis menggunakan teknik Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM).
Kerangka Teoretis
Tesis ini membahas beberapa konsep kunci, termasuk:
Hasil dan Diskusi
Temuan Utama
Studi Kasus dan Angka
Meskipun tesis ini tidak menyajikan studi kasus spesifik, ia merujuk pada penelitian sebelumnya yang menyoroti pentingnya kualitas layanan dalam e-commerce. Misalnya, pangsa pasar e-commerce terus berkembang di seluruh dunia, dan pengecer bersaing semakin ketat dengan menerapkan berbagai strategi operasional untuk melayani permintaan pelanggan yang meningkat.
Implikasi Praktis
Kesimpulan
Tesis ini menyimpulkan bahwa kualitas layanan logistik, terutama ketepatan waktu, adalah faktor kunci dalam membentuk perceived value dalam konteks last-mile delivery. Kepuasan pelanggan memainkan peran penting dalam memediasi hubungan antara perceived value dan loyalitas.
Keterbatasan dan Penelitian Masa Depan
Tesis ini mengakui beberapa keterbatasan, termasuk fokus pada persepsi pelanggan dan kurangnya data empiris tentang biaya dan efisiensi operasional. Penelitian masa depan dapat fokus pada:
Sumber : Trinh Ngoc Anh. (2019). Last-Mile Delivery: Logistics Service Quality, Perceived Value, Satisfaction, and Loyalty. Master’s Thesis, Lund University.
Logistik Cerdas
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 24 Juni 2025
Pendahuluan
Dalam era digital, last-mile logistics menjadi fokus utama dalam meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan rantai pasok. E-commerce yang berkembang pesat menuntut solusi inovatif dalam pengiriman, terutama yang ramah lingkungan dan efisien. Studi ini mengeksplorasi penerapan teknologi cerdas dalam last-mile logistics di Polandia, membahas tantangan, peluang, serta dampak keberlanjutannya.
Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan analisis eksploratif terhadap sumber sekunder (buku, artikel, laporan industri) serta studi CAWI (Computer-Assisted Web Interview) mengenai kebiasaan belanja online konsumen Polandia.
Temuan Utama
1. Pentingnya Teknologi Cerdas dalam Last-Mile Logistics
2. Model Pengiriman Berkelanjutan dan Teknologi Hijau
3. Hambatan Implementasi Teknologi Smart Logistics
Kesimpulan & Rekomendasi
Penerapan teknologi cerdas dalam last-mile logistics berpotensi meningkatkan efisiensi layanan pelanggan serta mendukung transisi ke sistem logistik yang lebih hijau dan berkelanjutan. Tiga rekomendasi utama:
Sumber : Kolasińska-Morawska, K., Sułkowski, Ł., Buła, P., Brzozowska, M., & Morawski, P. (2022). Smart Logistics—Sustainable Technological Innovations in Customer Service at the Last-Mile Stage: The Polish Perspective. Energies, 15, 6395.