Green Supply Chain Management
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 20 Februari 2025
Artikel "Green Supply Chain Management Practice and Performance of Manufacturing Companies in Batu Pahat, Johor" oleh Alina Shamsuddin, Wan Nurul Karimah Wan Ahmad, dan Leong Chun Peng, yang diterbitkan di International Journal of Supply Chain Management pada Februari 2020, membahas tentang praktik Green Supply Chain Management (GSCM) dan kinerja keberlanjutan perusahaan manufaktur di Batu Pahat, Johor, Malaysia. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi praktik GSCM dan kinerja keberlanjutan melalui survei di antara perusahaan manufaktur, serta membandingkan praktik dan kinerja dua perusahaan studi kasus menggunakan data yang dikumpulkan dari wawancara.
Latar Belakang dan Motivasi
Isu-isu lingkungan seperti polusi udara dan air meningkat karena pertumbuhan pesat modernisasi industri, terutama di industri manufaktur. Industri ini dianggap sebagai salah satu sumber utama masalah lingkungan. Praktik GSCM dapat membantu perusahaan dalam industri ini meningkatkan kinerja keberlanjutan perusahaan melalui pengurangan risiko lingkungan, serta memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan. Di Malaysia, para peneliti lebih fokus pada praktik manajemen lingkungan internal seperti implementasi ISO 14001, dan jumlah penelitian tentang praktik GSCM masih rendah.
Tujuan Penelitian
Tujuan utama dari penelitian ini adalah:
Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan metode campuran (mixed-method) untuk memahami praktik GSCM dan kinerja keberlanjutan perusahaan manufaktur di Batu Pahat, Johor. Data dikumpulkan menggunakan survei online di antara perusahaan-perusahaan, di mana sampel dipilih menggunakan simple random sampling. Selain itu, wawancara dilakukan di dua perusahaan sampel, yaitu satu perusahaan furnitur lokal dan yang lainnya adalah perusahaan multinasional yang memproduksi produk listrik dan elektronik. Data dari survei dan wawancara dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan pattern matching.
Kerangka Teoretis
Artikel ini membahas konsep-konsep kunci berikut:
Hasil dan Diskusi
Hasil Survei
Hasil survei menunjukkan bahwa perusahaan manufaktur di Batu Pahat memiliki tingkat implementasi GSCM dan kinerja keberlanjutan yang moderat. Praktik GSCM yang harus lebih difokuskan oleh perusahaan adalah manajemen lingkungan internal (IEM) dan reverse logistics (RL).
Hasil Wawancara
Wawancara dilakukan dengan dua perusahaan:
Statistik Penting
Kesimpulan
Artikel ini menyimpulkan bahwa perusahaan manufaktur di Batu Pahat, Johor memiliki tingkat implementasi GSCM dan kinerja keberlanjutan yang moderat. Perusahaan harus lebih fokus pada manajemen lingkungan internal dan reverse logistics untuk meningkatkan kinerja keberlanjutan mereka. Temuan ini dapat digunakan sebagai panduan untuk peningkatan dan pengambilan keputusan di masa depan oleh perusahaan manufaktur.
Implikasi Manajerial
Artikel ini menawarkan implikasi manajerial berikut:
Penelitian Masa Depan
Penelitian masa depan dapat fokus pada:
Daftar Pustaka
Sumber Asli Artikel:
Shamsuddin, A., Ahmad, W. N. K. W., & Peng, L. C. (2020). Green Supply Chain Management Practice and Performance of Manufacturing Companies in Batu Pahat, Johor. International Journal of Supply Chain Management, 9(1), 475-480.
Green Supply Chain Management
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 20 Februari 2025
Pendahuluan
Artikel ini menyoroti hubungan antara CSR, GSCM, dan inovasi hijau dalam meningkatkan kinerja perusahaan berdasarkan data perusahaan PROPER di Bursa Efek Indonesia selama periode 2015–2019. Dengan 211 laporan tahunan, penelitian ini mengidentifikasi hubungan langsung dan tidak langsung CSR terhadap kinerja perusahaan melalui mediator GSCM dan inovasi hijau.
Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis data menggunakan perangkat lunak STATA. Pengukuran variabel dilakukan dengan kriteria sebagai berikut:
Temuan Utama
1. CSR dan GSCM
CSR memiliki hubungan signifikan dengan GSCM (t-value 3.61, p < 0.01). Perusahaan dengan praktik CSR kuat menunjukkan kemampuan lebih tinggi dalam mengintegrasikan praktik GSCM. Contoh, perusahaan manufaktur besar seperti yang terdaftar dalam PROPER mencatatkan peningkatan efisiensi logistik hingga 15% melalui integrasi rantai pasokan hijau.
2. CSR dan Kinerja Perusahaan melalui GSCM
Hasil analisis menunjukkan bahwa GSCM memediasi hubungan CSR dengan kinerja perusahaan (t-value 2.55, p < 0.05). GSCM terbukti meningkatkan kualitas produk dan efisiensi operasional, menghasilkan penghematan biaya produksi hingga 20%.
3. CSR dan Inovasi Hijau
CSR tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap inovasi hijau (t-value 1.21, p > 0.10). Meskipun CSR sering mendorong inovasi hijau, kendala seperti investasi tinggi dan adopsi teknologi lambat menjadi hambatan utama.
4. Inovasi Hijau dan Kinerja Perusahaan
Tidak ditemukan hubungan signifikan antara inovasi hijau dan kinerja perusahaan (t-value -0.47, p > 0.10). Kesimpulan, implementasi inovasi hijau masih dipandang sebagai biaya tambahan daripada investasi strategis, terutama pada perusahaan yang baru mengadopsi teknologi hijau.
Studi Kasus: Perusahaan PROPER
Manufaktur A
Manufaktur B
Manufaktur C
Rekomendasi Strategis
Kesimpulan
Studi ini menegaskan pentingnya CSR dalam mendukung GSCM untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Namun, inovasi hijau membutuhkan dukungan lebih besar untuk memberikan dampak signifikan pada laba perusahaan. Temuan ini relevan bagi perusahaan yang ingin mencapai keberlanjutan jangka panjang melalui pendekatan terpadu antara tanggung jawab sosial, inovasi hijau, dan efisiensi operasional.
Sumber:
Novitasari, M., & Agustia, D. (2022). The role of green supply chain management and green innovation in the effect of corporate social responsibility on firm performance. Gestão & Produção, 29, 117.
Green Supply Chain Management
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 20 Februari 2025
Pendahuluan
Artikel "Implementing Green Supply Chain Management Practices in Organizations in Thailand: A Review in Search for Key Factors in GSCM Implementation" oleh Sayam Aroonsrimorakot dan Meena Laiphrakpam, yang diterbitkan di Journal of Thai Interdisciplinary Research pada tahun 2017, bertujuan untuk meninjau literatur GSCM di Thailand untuk mengidentifikasi faktor-faktor kunci keberhasilan implementasi GSCM di industri manufaktur Thailand, memberikan panduan untuk penelitian di masa depan.
Latar Belakang dan Motivasi
Ada peningkatan minat dalam penelitian Green Supply Chain Management (GSCM) karena bertujuan untuk inovasi lingkungan dan integrasi masalah lingkungan ke dalam manajemen rantai pasokan. Masalah lingkungan yang disebabkan oleh pemborosan dan emisi dari berbagai kegiatan rantai pasokan telah memaksa industri untuk menerapkan praktik GSCM yang bertanggung jawab.
Tujuan Penelitian
Tujuan utama dari penelitian ini adalah:
Metodologi Penelitian
Penelitian ini didasarkan pada sumber data sekunder yang tersedia dalam bentuk cetak, elektronik, atau sumber lain. Ini adalah metode deskriptif, menggambarkan fakta sebagaimana adanya dari tinjauan literatur yang tersedia.
Kerangka Teoretis
Artikel ini membahas konsep-konsep kunci berikut:
Hasil dan Diskusi
Faktor Kunci Implementasi GSCM
Hasil tinjauan mengidentifikasi tiga faktor kunci implementasi praktik GSCM:
Temuan Tambahan
Studi Kasus dan Angka
Kesimpulan
Artikel ini menyimpulkan bahwa implementasi GSCM dapat meningkatkan kinerja ekonomi dan lingkungan organisasi. Studi ini mengidentifikasi tiga faktor kunci keberhasilan implementasi GSCM di Thailand dan menyoroti pentingnya mengatasi biaya dan kompleksitas yang terkait dengan implementasi GSCM.
Implikasi Manajerial
Artikel ini menawarkan implikasi manajerial berikut:
Penelitian Masa Depan
Penelitian masa depan dapat fokus pada:
Daftar Pustaka
Sumber Asli Artikel:
Aroonsrimorakot, S., & Laiphrakpam, M. (2017). Implementing green supply chain management practices in organizations in Thailand: A review in search for key factors in GSCM implementation. Journal of Thai Interdisciplinary Research, 12(6), 9-13.
Green Supply Chain Management
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 20 Februari 2025
Pendahuluan
Artikel ini membahas pengaruh penerapan Green Supply Chain Management (GSCM) terhadap kinerja keberlanjutan (environmental, economic, dan social performance) pada UKM batik alami di Provinsi Yogyakarta. Studi ini menyoroti bagaimana praktik GSCM, seperti green purchasing, green manufacturing, dan environmental education, dapat mendorong keberlanjutan pada skala usaha kecil-menengah, dengan hasil yang dianalisis menggunakan metode Partial Least Square (PLS).
Metodologi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada 39 UKM batik alami yang tersebar di Provinsi Yogyakarta. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis menggunakan perangkat lunak SmartPLS 3.2.8. Variabel penelitian meliputi tujuh dimensi GSCM, yaitu:
Kinerja keberlanjutan diukur dalam tiga dimensi: lingkungan, ekonomi, dan sosial, menggunakan skala Likert sebagai indikator.
Temuan Utama
1. Pengaruh GSCM pada Kinerja Lingkungan
Lima dimensi GSCM terbukti memberikan dampak positif dan signifikan terhadap kinerja lingkungan UKM, yaitu:
Namun, praktik Green Distribution dan Packaging serta Investment Recovery tidak memiliki dampak signifikan karena keterbatasan teknologi dan logistik.
2. Pengaruh GSCM pada Kinerja Ekonomi
Penerapan GSCM juga berdampak positif pada kinerja ekonomi, dengan environmental education sebagai dimensi yang paling signifikan.
3. Pengaruh GSCM pada Kinerja Sosial
Dimensi Environmental Education memiliki dampak paling signifikan pada kinerja sosial melalui peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya produk ramah lingkungan.
Studi Kasus: UKM Batik Alami di Yogyakarta
UKM Batik Ramah Lingkungan
Hambatan:
Kesimpulan dan Rekomendasi
Studi ini menunjukkan bahwa praktik GSCM, terutama melalui green purchasing, green manufacturing, dan environmental education, dapat meningkatkan keberlanjutan UKM secara signifikan. Namun, investasi pada logistik hijau dan teknologi daur ulang masih menjadi tantangan. Untuk mendorong penerapan GSCM secara optimal, diperlukan:
Sumber:
Febry Anindya Hanumsari, Yuli Liestyana, Yekti Utami (2020). The Effect of Green Supply Chain Management Practices on Sustainability Performance. Jurnal REKOMEN, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.
Green Supply Chain Management
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 20 Februari 2025
Pendahuluan
Artikel "The Factors Influencing Modeling of Collaborative Performance Supply Chain: A Review on Fresh Produce" oleh Edi Susanto dan Norfaridatul Akmaliah Othman, yang diterbitkan di Uncertain Supply Chain Management pada tahun 2021, bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengeksplorasi faktor-faktor keberhasilan yang memengaruhi sistem kinerja kolaborasi rantai pasok (CPS) produk segar (FPSC) terhadap aliran informasi di antara mitra sepanjang rantai, serta hubungan rantai pasok dari semua mitra di dalamnya.
Latar Belakang dan Motivasi
Hubungan rantai pasok kolaboratif merupakan proses kemitraan di mana dua atau lebih perusahaan otonom bekerja sama untuk merencanakan dan melaksanakan operasi rantai pasok untuk tujuan bersama dan saling menguntungkan. Meningkatnya tekanan yang diciptakan oleh outsourcing, globalisasi, dan inovasi cepat dalam teknologi informasi meningkatkan ketergantungan antara para pelaku. Manfaat hubungan kerja sama rantai pasok juga meningkatkan saling ketergantungan yang terkadang menjadi tidak bebas dari pelaku ke dalam rantai dan dapat menghalangi mereka untuk mengeksplorasi peluang yang lebih baik untuk mengatasi perubahan yang terjadi di pasar.
Tujuan Penelitian
Tujuan utama dari penelitian ini adalah:
Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dengan meninjau literatur sebelumnya yang dipilih secara sengaja selama 10 tahun terakhir; makalah jurnal, konferensi, makalah kerja, dan tesis Ph.D. Menggunakan tiga langkah, langkah pertama menemukan 189 artikel. Langkah kedua adalah mendapatkan 96 artikel yang sesuai dengan topik yang diangkat. Akhirnya, langkah ketiga, menentukan 39 artikel yang dipilih sebagai topik penting yang berfokus pada area produksi segar dan dikategorikan serta dianalisis.
Kerangka Teoretis
Artikel ini membahas konsep-konsep kunci berikut:
Hasil dan Diskusi
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi CPS dalam FPSC
Studi ini mengidentifikasi faktor-faktor keberhasilan yang memengaruhi CPS dalam FPSC, seperti:
Peran Struktur Informasi
Studi ini menyoroti pentingnya struktur informasi dalam memfasilitasi kolaborasi di FPSC. Struktur informasi yang efektif memungkinkan aliran informasi yang akurat dan tepat waktu antara anggota rantai pasok, yang meningkatkan pengambilan keputusan dan kinerja kolaborasi.
Studi Kasus dan Angka
Kesimpulan
Penelitian ini menyimpulkan bahwa keberhasilan kolaborasi rantai pasok produk segar dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk pengetahuan, budaya, kepercayaan, teknologi, hubungan sosial, ramah lingkungan, dan keamanan keberlanjutan. Struktur informasi memainkan peran penting dalam memfasilitasi kolaborasi yang efektif dalam rantai pasok.
Implikasi Manajerial
Artikel ini menawarkan implikasi manajerial berikut:
Penelitian Masa Depan
Penelitian masa depan dapat fokus pada:
Daftar Pustaka
Sumber Asli Artikel:
Susanto, E., & Othman, N. A. (2021). The factors influencing modeling of collaborative performance supply chain: A review on fresh produce. Uncertain Supply Chain Management, 9(2021), 373–392.
Ekonomi dan Bisnis
Dipublikasikan oleh Afridha Nu’ma Khoiriyah pada 20 Februari 2025
Rekayasa keuangan adalah bidang multidisiplin yang terdiri dari metode rekayasa, teori keuangan, alat matematika, dan praktik pemrograman. Ada banyak manfaat dari pekerjaan ini, termasuk penghasilan tinggi, bersama dengan beberapa tantangan. Jika Anda memiliki minat di bidang ini, mengetahui apa saja yang dibutuhkan dalam pekerjaan ini dan persyaratannya dapat membantu Anda menentukan apakah ini adalah karier yang ingin Anda kejar.
Dalam artikel ini, kami menjawab pertanyaan, “Apa itu rekayasa keuangan?”, membahas apa yang dilakukan seorang profesional dalam pekerjaan ini, menguraikan tanggung jawab dan keterampilan utama mereka, berbagi jenis-jenis rekayasa keuangan, dan menjawab beberapa pertanyaan umum.
Apa itu rekayasa finansial?
Jawaban dari pertanyaan “Apa itu rekayasa keuangan?” adalah bahwa hal ini mengacu pada penerapan berbagai model matematika untuk melakukan analisis ilmiah terhadap faktor-faktor ekonomi. Tujuan utamanya adalah untuk mengoptimalkan bagaimana bisnis di berbagai industri keuangan mereka. Para profesional di bidang ini menggunakan berbagai teknik untuk membantu pengambilan keputusan terkait menabung, berinvestasi, meminjamkan, dan mengelola risiko.
Meskipun pekerjaan di bidang teknik keuangan dapat memiliki banyak jabatan lain, banyak posisi yang membutuhkan pengetahuan tentang teknik keuangan. Misalnya, seseorang dalam peran ini dapat bekerja sebagai trader, manajer investasi, atau manajer risiko. Karier ini dapat menekankan berbagai elemen, termasuk:
Apa yang dilakukan seorang insinyur keuangan?
Insinyur keuangan mengembangkan model simulasi aktivitas pasar yang dapat meramalkan risiko keuangan, menggunakan alat bantu matematika dan teknik pemrograman komputer. Berdasarkan data pasar historis dan penelitian, para profesional ini merancang model simulasi untuk analisis dan memprediksi perilaku pasar di masa depan. Mereka dapat menggunakan perhitungan ini untuk menjelaskan risiko keuangan dan memperdagangkan atau menginvestasikan modal atas nama perusahaan mereka. Jika akurat, perusahaan dapat memperoleh keuntungan dari investasi dan rencana prediksi ini.
Biasanya, perusahaan mempekerjakan insinyur keuangan jika mereka secara teratur berdagang atau menghasilkan keuntungan menggunakan pasar. Organisasi semacam itu umumnya adalah perusahaan manajemen aset, perusahaan asuransi, bank investasi, atau mereka yang memiliki dana lindung nilai. Mereka mempekerjakan para profesional ini untuk manajemen portofolio, manajemen risiko, dan perdagangan eksklusif serta untuk penyediaan bantuan lain yang relevan bagi departemen keuangan.
Tanggung jawab utama seorang insinyur keuangan
Tanggung jawab spesifik seseorang di bidang ini bervariasi sesuai dengan posisi dan perusahaan, tetapi berikut ini adalah beberapa tugas utama yang dapat Anda harapkan untuk dilakukan dalam banyak peran:
Jenis rekayasa keuangan
Rekayasa keuangan mencakup berbagai jenis perdagangan, dan masing-masing membutuhkan metode analisis dan perkiraan pasar yang berbeda. Berikut ini adalah jenis-jenis dasar yang mungkin Anda temui:
Perdagangan derivatif Praktik ini berkembang ketika para insinyur keuangan mencari strategi baru untuk memaksimalkan profit. Gaya trading ini tidak memiliki nilai moneter langsung dalam hal perjanjian keuangan. Perjanjian ini mungkin berkaitan dengan aset, indeks, atau suku bunga. Nilai derivatif bergantung pada kinerja aset acuan dari waktu ke waktu. Insinyur keuangan dapat menggunakan jenis perdagangan ini untuk meningkatkan potensi keuntungan perusahaan.
Perdagangan pasar valuta asing
Insinyur keuangan dapat mengambil manfaat dari pasar global dengan menggunakan jenis perdagangan ini. Nilai tukar mata uang mendominasi pasar valuta asing. Umumnya, sebuah perusahaan memegang berbagai jenis mata uang asing. Membuat prediksi terkait nilai tukar memungkinkan seorang profesional untuk menentukan kapan nilai mata uang cenderung naik atau turun. Hal ini sangat membantu bisnis karena broker yang terkait dapat menggunakan prediksi ini untuk memperdagangkan mata uang, sehingga memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan kerugian.
Keterampilan utama seorang insinyur keuangan
Berikut adalah beberapa kemampuan yang bisa Anda pertimbangkan untuk dipelajari untuk membantu Anda sukses dalam peran di bidang ini:
Pemrograman komputer
Ini adalah keterampilan penting bagi seorang insinyur keuangan untuk digunakan saat mengembangkan model simulasi pasar. Hal ini penting untuk memprediksi dan menganalisis perilaku pasar keuangan. Perusahaan mungkin lebih memilih kandidat dengan kemampuan ini karena sangat berguna untuk manajemen risiko modal. Mempelajari coding dan debugging dapat membantu Anda meningkatkan kemampuan pemrograman. Pertimbangkan untuk mendaftar di kursus pemrograman online singkat untuk mendapatkan saran dan bantuan dari para ahli.
Komunikasi yang efektif
Ini adalah keahlian utama bagi insinyur keuangan untuk menyampaikan pemikiran, ide, dan pendapat profesional mereka kepada manajemen dan eksekutif tingkat atas. Hal ini juga membantu mereka mengidentifikasi tren keuangan yang sedang berkembang dan memecahkan masalah dengan lebih efektif. Anda dapat melatih dan meningkatkan kompetensi komunikasi Anda dengan mencoba menjelaskan isu-isu kompleks kepada mereka yang tidak terbiasa dengan isu-isu tersebut. Hal ini juga dapat membantu Anda meningkatkan kemampuan mendengarkan dengan penuh perhatian, kesabaran, dan kejernihan suara.
Matematika
Seorang insinyur keuangan secara teratur menggunakan keterampilan matematika untuk menguji dan menerapkan strategi analisis risiko modal dan penghasil laba baru. Memiliki mental matematika yang kuat serta pengetahuan teoretis dan statistik penting bagi para profesional ini untuk memprediksi perilaku pasar secara akurat, sehingga meningkatkan kemungkinan perdagangan yang menguntungkan. Ada kursus dan pelatihan yang tersedia untuk membantu Anda meningkatkan kemampuan matematika Anda.
Ilmu komputer
Ini adalah keahlian penting bagi insinyur keuangan. Ilmu ini memungkinkan mereka mengembangkan algoritme yang dapat digunakan untuk mendeteksi dan mengamati tren data yang muncul. Mereka juga dapat menerapkan otomatisasi, yang mempercepat proses perdagangan dan analisis data yang mereka lakukan. Pertimbangkan untuk memanfaatkan sumber daya online untuk berlatih dan meningkatkan kemampuan ilmu komputer Anda.
Pemikiran logis
Seorang insinyur keuangan membutuhkan proses berpikir logis untuk memecahkan masalah dan manajemen risiko. Mereka mendekati keuangan dengan pola pikir analitis, ilmiah, dan matematis. Memiliki kemampuan analitis yang kuat membantu para profesional ini menganalisis tren dan aktivitas pasar. Anda bisa mempertimbangkan membaca buku edukasi tentang pemikiran kritis atau bermain game pemecahan masalah, seperti teka-teki berbasis angka, untuk meningkatkan kemampuan ini.
Pengetahuan tentang ekonomi
Ini sangat membantu bagi semua insinyur keuangan, karena memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang hubungan pasar, yang dapat menginformasikan keputusan penting. Pengetahuan ini juga membantu dalam pengembangan rencana strategis tambahan dan resolusi alternatif terhadap pembaruan pasar atau modifikasi kontrak. Pengetahuan tentang ekonomi sangat penting untuk memahami dampak politik dan hubungan masyarakat terhadap pasar, dan memandu para profesional dalam membuat prakiraan. Anda bisa membaca jurnal dan buku ekonomi untuk meningkatkan pemahaman Anda tentang ekonomi.
Pertanyaan umum terkait rekayasa finansial
Berikut adalah beberapa pertanyaan umum terkait teknik keuangan yang dapat membantu Anda mempelajari lebih lanjut tentang profesi ini:
Apa saja gelar teknik keuangan yang tersedia?
Anda bisa mempertimbangkan untuk meraih gelar sarjana, master, atau doktor di bidang teknik keuangan. Ada banyak perguruan tinggi yang menawarkan program-program ini, dan Anda dapat memilih perguruan tinggi dan program yang sesuai dengan rencana karier Anda. Silabus program ini mencakup matematika, statistik, ekonomi, konsep keuangan dan manajemen risiko, serta teknik yang digunakan oleh lembaga keuangan dan produk keuangan.
Bidang pekerjaan apa saja yang tersedia setelah lulus sebagai insinyur keuangan?
Umumnya, lulusan bekerja di perusahaan asuransi, perusahaan manajemen aset, hedge fund, bank investasi, dan perusahaan keuangan lainnya. Mereka sering bekerja sebagai analis keuangan, manajer risiko, manajer portofolio dan manajer aset. Teknik keuangan mempersiapkan mahasiswa untuk berbagai bidang pekerjaan, termasuk regulasi keuangan, keuangan perusahaan, manajemen portofolio, perdagangan, manajemen aset, akuntansi, teknik data, keuangan internasional dan administrasi keuangan.
Apa perbedaan antara gelar Master of Business Administration (MBA) di bidang keuangan dan Bachelor of Technology (BTech) di bidang teknik keuangan?
Meskipun MBA di bidang keuangan dan BTech di bidang teknik keuangan keduanya berfokus pada bidang yang sama, MBA di bidang keuangan melibatkan studi tentang konsep dan teori keuangan dan cara Anda dapat menggunakannya di pasar saat ini, sedangkan BTech di bidang teknik keuangan terdiri dari analisis dan studi kuantitatif serta penggunaannya di bidang keuangan. Rekayasa keuangan mencakup beberapa latar belakang teknis dan mencakup mata pelajaran seperti pembelajaran mesin dalam rekayasa keuangan, sekuritas derivatif, metode kuantitatif, dan ekonomi keuangan. Manajemen keuangan mencakup latar belakang keuangan dan akuntansi dan berisi mata kuliah seperti teori keuangan, peraturan dan etika, pasar keuangan dan analisis.
Disadur dari: in.indeed.com