Pertambangan dan Perminyakan
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 07 Februari 2025
Pemrosesan mineral adalah proses pemisahan mineral bernilai komersial dari bijihnya di bidang metalurgi ekstraktif. Tergantung pada proses yang digunakan dalam setiap contoh, ini sering disebut sebagai penggilingan bijih.
Benefisiasi adalah proses yang meningkatkan (menguntungkan) nilai ekonomi bijih dengan menghilangkan mineral gangue, yang menghasilkan produk dengan kualitas lebih tinggi (konsentrat bijih) dan aliran limbah (tailing). Ada berbagai jenis benefisiasi, dengan setiap langkah meningkatkan konsentrasi bijih asli.
Pengolahan mineral dirancang untuk menghasilkan konsentrat mineral dalam jumlah maksimum sebelum produknya dipasarkan. Pemrosesan mineral digunakan untuk mengekstraksi bahan-bahan berikut:
Pengolahan mineral merupakan langkah penting dalam mengubah bijih menjadi produk yang dapat dijual dan digunakan untuk keperluan sehari-hari.
Pengolahan mineral adalah suatu bentuk metalurgi ekstraktif yang memisahkan mineral berharga dari bijih menjadi produk terkonsentrasi dan dapat dipasarkan. Pengolahan mineral disebut juga dengan mineral dressing. Pemrosesan mineral dilakukan di lokasi tambang dan merupakan proses yang sangat mekanis. Tujuan utama pengolahan mineral adalah memecah bijih dari sifat heterogennya dan mengubahnya menjadi produk homogen untuk dijual. Untuk melakukan hal ini, bahan akan menjalani empat tahap pemrosesan berikut untuk mengekstrak bahan mentah yang diinginkan:
Proses Pengolahan
Setelah bijih diangkut ke permukaan tambang, pengangkut memasukkan berton-ton batu besar ke dalam penghancur, yang merupakan langkah pertama dalam pemrosesan mineral. Setelah bahan tersebut dihancurkan hingga berdiameter sekitar 15 cm (6 inci), ban berjalan mengarahkan bahan ke dalam timbunan di dekat gedung konsentrator untuk digiling.
Sebuah ban berjalan mengangkut batu yang dihancurkan ke dalam gedung konsentrator untuk selanjutnya direduksi oleh pabrik penggilingan SAG. Di sana, bijih dicampur dengan air atau dibiarkan kering lalu menjalani proses penggilingan. Bahan digiling hingga berdiameter sekitar 5 cm (2 inci).
Material yang sekarang lebih kecil dimasukkan ke saringan seukuran bijih, sehingga mineral berukuran kurang dari 1,3 cm (½ inci) jatuh melalui saringan. Bijih yang lebih kecil akan dibawa ke pabrik penggilingan bola untuk digiling lebih jauh. Bijih yang lebih besar akan disalurkan ke penghancur kerikil untuk memperkecil ukurannya menjadi 1,3 cm (½ in) dan akan kembali ke tahap penggilingan SAG.
Produk ball mill dipompa ke siklon yang memisahkan material kasar dengan bijih halus. Bijih mineral kasar dikembalikan ke tahap ball mill sedangkan mineral halus dialihkan ke tahap konsentrasi penambangan.
Selama tahap konsentrasi, konsentrasi mineral yang diinginkan lebih bersih dan lebih tinggi dihasilkan dan digiling hingga konsistensi bedak talk. Ini dikirim ke pengental dimana konsentrat mengendap dan pengeringan dimulai. Pada titik ini, kandungan air bijih masih sekitar 50%, sehingga bahan ini dipompa ke alat penyaring untuk selanjutnya mengeringkan bijih mineral.
Terakhir, mineral dikeringkan untuk menghilangkan sisa air. Persentase mineral pekat akhir berbeda-beda tergantung pada mineral dan proses konsentrasi yang digunakan. Bahan mentah dipindahkan ke pabrik pemrosesan lain di luar lokasi yang melebur atau memurnikan bijih mineral menjadi bahan mentah akhir.
Ekstraksi logam
Dalam proses ekstraksi logam, ada satu atau lebih dari tiga tipe metalurgi berikut yang digunakan:
Secara umum, proses ekstraksi dan pemanfaatan logam dimulai dengan penambangan dan pengolahan mineral.
Sumber: https://id.wikipedia.org/
Pertambangan dan Perminyakan
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 07 Februari 2025
Fakultas Teknik pada seluruh perguruan tinggi negeri (PTN) memiliki banyak program studi (Prodi) unggulan yang bisa dipilih. Salah satunya Prodi Teknik Pertambangan. Di Indonesia, ada banyak PTN yang menawarkan jurusan ini pada Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), dan jalur mandiri.
Prodi Teknik Pertambangan mempelajari berbagai macam hal yang berhubungan dengan proses penambangan. Misalnya batu bara, mineral, batuan, logam, dan non-logam. Selain itu, jurusan ini mempelajari ilmu ekonomi yang berkaitan dengan proses penambangan mineral, seperti eksplorasi, eksploitasi, dan pemrosesan.
Prospek kerja jurusan ini cukup banyak dan bergaji besar. Karena, lulusan jurusan ini juga dibutuhkan banyak perusahaan asing di luar negeri. Namun sebelum itu, siswa SMA atau SMK bisa tahu dulu berapa biaya kuliah Jurusan Pertambangan di beberapa PTN besar.
Biaya kuliah Jurusan Teknik Pertambangan di 5 PTN :
1. Institut Teknologi Bandung (ITB)
Jurusan Teknik Pertambangan di ITB memiliki kurikulum yang lengkap dan terkemuka. Bahkan, akreditasi jurusan ini adalah akreditasi unggul.
Untuk biaya kuliah pada jurusan ini di ITB, yakni:
UKT 5: Rp. 12.500.000
UKT 4: Rp. 8.750.000
UKT 3: Rp. 5.000.000
UKT 2: Rp. 1.000.000
UKT 1: Rp. 0
Adapun biaya kuliahnya, yakni:
Kelompok I: Rp 500.000
Kelompok II: Rp 1.000.000
Kelompok III: Rp 4.000.000
Kelompok IV: Rp 5.500.000
Kelompok V: Rp 7.000.000
Kelompok IV: Rp 8.500.000
Kelompok VII: Rp 10.000.000
Kelompok VIII: Rp 11.649.000
3. Universitas Hasanuddin (Unhas)
Unhas memiliki Jurusan Teknik Pertambangan. Pada SNBP 2023, jurusan ini hanya menerima 18 mahasiswa dari 919 pendaftar. Artinya, jurusan ini termasuk populer di Unhas.
Terkait biaya kuliah Jurusan Teknik Pertambangan di Unhas, yaitu:
Biaya kuliah tunggal: 13,397,000
Kelompok 1: Rp 0
Kelompok 2: Rp 1,000,000
Kelompok 3: Rp 2,000,000
Kelompok 4: Rp 3,250,000
Kelompok 5: Rp 4,250,000
Kelompok 6: Rp 5,500,000
Kelompok 7: Rp 6,500,000
Kelompok 8: Rp 7,750,000
4. Universitas Sriwijaya (Unsri)
Unsri memiliki Jurusan Teknik Pertambangan yang memiliki akreditasi baik sekali.
Berbeda dengan kampus lain yang memiliki kelompok atau kategori UKT, Unsri hanya menerapkan satu kelompok UKT, yakni sebesar Rp. 9.120.000.
5. Universitas Syiah Kuala (USK)
USK memiliki Jurusan Teknik Pertambangan dengan akreditasi baik sekali. Jurusan ini termasuk yang populer di kampus ini. Terkait biaya kuliahnya, yakni:
Biaya Kuliah Tunggal: Rp 11.767.000
Kelompok 1: Rp 500.000
Kelompok 2: Rp 1.000.000
Kelompok 3: Rp 4.270.000
Kelompok 4: Rp 5.124.000
Kelompok 5: Rp 6.149.000
Kelompok 6: Rp 7.379.000
Kelompok 7: Rp 8.854.000
Kelompok 8: Rp 10.625.000
Demikian biaya kuliah Jurusan Teknik Pertambangan yang ada di 5 PTN dengan status akreditasi unggul maupun baik sekali. Dari kelimanya, kamu mau pilih yang mana?
Sumber: kompas.com
Pertambangan dan Perminyakan
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 07 Februari 2025
Teknik pertambangan telah lama menjadi andalan ekonomi Amerika, berfungsi sebagai pilar penting untuk berbagai sektor seperti sektor energi, sektor konstruksi, dan sektor industri. Namun, dengan berkembangnya bentuk energi non-konvensional dan meningkatnya kepedulian terhadap kelangsungan hidup jangka panjang lingkungan alam.
beberapa orang mempertanyakan apakah karier di bidang teknik pertambangan masih merupakan pilihan yang dapat diterapkan. Dalam paragraf berikut, kita akan membahas situasi sektor ini saat ini serta menentukan apakah teknik pertambangan masih merupakan topik studi yang bermanfaat di Amerika Serikat.
Menurut proyeksi yang diberikan oleh Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat, lapangan kerja insinyur pertambangan dan geologi diantisipasi akan meningkat sebesar 4% antara tahun 2019 dan 2029, yang hampir sama cepatnya dengan tingkat pertumbuhan rata-rata di semua pekerjaan. Diperkirakan bahwa peningkatan ini akan disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kebutuhan untuk pengembangan metode ekstraksi yang lebih efektif, peningkatan penekanan pada keselamatan pekerja, dan perluasan operasi pertambangan ke area yang sebelumnya tidak tersentuh.
Industri pertambangan secara tradisional didominasi oleh sektor pertambangan batu bara; namun demikian, peluang-peluang baru mulai terbuka di sektor-sektor seperti logam tanah jarang, litium, dan elemen-elemen lain yang sangat penting untuk pembuatan kendaraan listrik dan teknologi energi terbarukan. Di tahun-tahun mendatang, ekspansi industri pertambangan diperkirakan akan didorong sebagian besar oleh meningkatnya permintaan atas komoditas-komoditas tersebut di atas.
pendidikan dan pelatihan. Diperkirakan bahwa kebutuhan akan bahan-bahan yang penting bagi pengembangan teknologi untuk energi terbarukan dan kendaraan listrik akan terus meningkat, dan bisnis pertambangan akan membutuhkan insinyur dan teknisi yang terampil untuk membantu mereka memenuhi permintaan ini.
Apakah bermanfaat untuk mengejar gelar di bidang teknik pertambangan di AS saat ini?
Apakah bermanfaat untuk mengejar gelar di bidang teknik pertambangan di Amerika Serikat saat ini? Jawabannya adalah ya, tetapi dengan kualifikasi tertentu. Meskipun ada banyak kendala yang harus diatasi di sektor ini, masih ada banyak peluang bagi orang-orang yang memiliki kemampuan yang diperlukan
Industri pertambangan mengalami transformasi yang disebabkan oleh peningkatan teknis, yang berkontribusi pada produktivitas dan keselamatan yang lebih tinggi. Beberapa perusahaan pertambangan mulai menerapkan teknologi pertambangan otomatis, seperti truk tanpa pengemudi dan rig pengeboran, untuk meningkatkan tingkat produktivitas mereka sekaligus menurunkan kemungkinan terjadinya kecelakaan.
Demikian pula, penggunaan drone dan instrumen survei udara lainnya mempermudah pemetaan dan investigasi lokasi pertambangan, sehingga menghasilkan peningkatan presisi sekaligus menurunkan biaya yang terkait.
Penggunaan data besar dan kecerdasan buatan juga menjadi semakin lazim di industri pertambangan. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk menganalisis data dalam jumlah besar dan membuat keputusan yang lebih tepat mengenai segala hal, mulai dari eksplorasi dan manajemen sumber daya hingga pemeliharaan peralatan dan protokol keselamatan yang harus diikuti. Jadi, siswa yang berniat untuk mengejar teknik pertambangan harus meningkatkan keterampilan mereka di bidang-bidang yang disebutkan di atas untuk tetap selangkah lebih maju dalam persaingan.
Pasar tenaga kerja adalah masalah utama lainnya
Situasi pasar kerja saat ini adalah masalah utama lainnya yang harus dipertimbangkan oleh mereka yang tertarik untuk mempelajari teknik pertambangan. Karena dunia terus bergerak menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan sadar lingkungan, banyak perusahaan pertambangan secara aktif mencari kandidat yang memiliki pengetahuan tentang keberlanjutan dan perlindungan lingkungan serta memiliki minat terhadap topik-topik ini. Oleh karena itu, lulusan yang mampu menunjukkan komitmen terhadap bidang-bidang ini mungkin memiliki keunggulan dalam mencari pekerjaan di dalam bisnis ini.
Selain itu, industri pertambangan menyediakan berbagai macam pilihan pekerjaan, termasuk perencanaan dan desain tambang, pemeliharaan peralatan, manajemen keselamatan, dan pekerjaan yang sesuai dengan lingkungan, untuk menyebutkan beberapa posisi yang tersedia. Insinyur pertambangan dapat bekerja di perusahaan besar, perusahaan kecil dan menengah, atau bahkan lembaga pemerintah, yang menawarkan lulusan dengan berbagai pilihan karir prospektif untuk dikejar setelah lulus.
Dari segi pendidikan, program teknik pertambangan sering kali mencakup berbagai macam mata pelajaran, beberapa di antaranya adalah operasi pertambangan, geologi, pengolahan mineral, mekanika batuan, dan keselamatan tambang.
Disadur dari: https://issuu.com/
Pertambangan dan Perminyakan
Dipublikasikan oleh Natasya Anggita Saputri pada 16 Mei 2024
Teknik Geofisika adalah ilmu yang mempelajari aspek-aspek fisik dan dinamik bumi, lalu bagaimana melakukan pengukuran dan melakukan pemrosesan data mengenai gejala-gejala alam tersebut. Pada Teknik Geofisika dikembangkan teknologi untuk pemanfaatan sumber daya bumi dan lingkungan alam, selain itu teman-teman akan belajar pula tentang mitigasi bencana kebumian.
Pada program studi Teknik Geofisika terdapat empat kelompok besar studi yaitu eksplorasi sumberdaya bumi; reservoar; imaging dan pengolahan data; dan teknik dan lingkungan.
Berbagai hal yag menarik kerapkali terjadi pada bagian bumi tanpa kita sadari. Contohnya saja, lempengan-lempengan pembentuk bumi ini ternyata tidak statis, tapi bergerak dan melakukan pergeseran secara pelan-pelan. Kita memang tidak menyadarinya karena pergeserannya yang sangat tidak kentara, tapi setiap tahun ternyata ada perubahan posisinya. Lalu kenapa ada daerah di bumi yang dinyatakan rawan gempa dan kenapa ada yang tidak. Bagaimana persebaran titik-titik rawan gempa tersebut. Nah, pada program studi Teknik Geofisika inilah teman-teman akan mempelajari hal tersebut.
Selain belajar teoretis di dalam ruangan, teman-teman juga akan menghabiskan waktu di laboratorium. Ilmu-ilmu yang dipelajari pada prinsipnya adalah segala sesuatu yang menyangkut bumi dan bagian-bagian padatnya. Pada proses perkuliahannya teman-teman juga akan akrab dengan beberapa perangkat lunak yang akan membantu teman-teman dalam memodelkan gejala-gejala yang terjadi di bumi.
Saat terjadi bencana alam seperti gempa bumi, tanah longsor, patahnya lempengan kerak bumi seorang sarjana Teknik Geofisika adalah orang yang paling dicari, karena dengan keilmuannya seorang sarjana Teknik Geofisika akan mampu menentukan bagaimana mitigasi dari bencana alam tersebut.
Yang dimaksud dengan mitigasi adalah pencegahan dan usaha meminimalisir dampak-dampak negatif bencana alam tersebut. Karena sebagai manusia kita tidak mampu menolak terjadinya, namun kita mampu mengusahakan sarana-sarana pendukung untuk meminimalisir dampaknya saja.
ROSPEK KERJA
Seorang sarjana Teknik Teknik Geofisika memiliki prospek kerja yang sangat luas di dalam maupun di luar negeri, antara lain:
Instansi Pemerintah:
Swasta:
Bidang eksplorasi, eksploitasi, akuisisi data, pemrosesan data Teknik Geofisika, konsultan, dsb. misalnya di beberapa perusahaan seperti :
Sumber: fttm.itb.ac.id
Pertambangan dan Perminyakan
Dipublikasikan oleh Natasya Anggita Saputri pada 16 Mei 2024
Geologi dan geofisika adalah dua cabang ilmu yang mempelajari tentang bumi, tetapi dengan cara yang berbeda. Lalu sebenarnya apa perbedaan dari geologi dan geofisika? Secara umum, perbedaan dari dua cabang ilmu tersebut ada beberapa.
Perbedaan utama ada pada fokus dari masing-masing cabang ilmu dalam mempelajari bumi. Akan tetapi, secara tujuan keduanya sama-sama bertujuan untuk mengetahui keadaan bumi dan pembentukannya.
Apa Perbedaan dari Geologi dan Geofisika? Ini Jawabannya
Dikutip dari buku Pengantar Geologi, Djauhari Noor, (2014), geologi berfokus pada pengamatan langsung terhadap batuan, struktur, komposisi, dan sejarah pembentukan bumi.
Sementara itu, geofisika berfokus pada pengukuran parameter fisika di permukaan bumi untuk mendapatkan informasi tentang bagian-bagian yang tersembunyi di bawahnya.
Kedua bidang ilmu ini saling berkaitan dan saling melengkapi dalam memahami fenomena bumi, baik untuk kepentingan keilmuan maupun eksplorasi sumber daya alam. Lalu apa perbedaan dari geologi dan geofisika? Ini ulasan lengkapnya.
1. Ilmu Geologi
Geologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bumi secara umum, termasuk asal-usul, struktur, komposisi, perubahan, dan sejarahnya. Geologi juga mempelajari tentang proses-proses yang terjadi di dalam dan di atas permukaan bumi, seperti tektonik, vulkanisme, erosi, sedimentasi, metamorfisme, dan lain-lain.
Geologi menggunakan metode-metode seperti pengamatan lapangan, pemetaan, pengambilan sampel, analisis laboratorium, pengeboran, dan lainnya untuk mengumpulkan data tentang batuan dan mineral yang membentuk bumi.
Geologi juga menggunakan prinsip-prinsip dari ilmu-ilmu lain seperti kimia, biologi, fisika, dan matematika untuk menganalisa dan menginterpretasi data tersebut.
2. Ilmu Geofisika
Geofisika adalah ilmu yang menerapkan prinsip-prinsip fisika untuk mengetahui dan memecahkan masalah yang berhubungan dengan bumi.
Geofisika menggunakan peralatan-peralatan khusus untuk mengukur parameter fisika seperti gravitasi, magnetik, gelombang seismik, panas bumi, dan listrik di permukaan bumi.
Data-data tersebut kemudian diolah dan diinterpretasi untuk mendapatkan informasi tentang bentuk, struktur, komposisi, dan sifat-sifat fisik dari bagian-bagian bumi yang tidak dapat diamati secara langsung.
Geofisika juga menggunakan teori-teori fisika untuk memahami fenomena-fenomena geofisik seperti gempa bumi, medan magnet bumi, geodinamika, dll.
Jadi jawaban dari pertanyaan apa perbedaan utama antara geologi dan geofisika adalah jenis data yang digunakan. Geologi menggunakan data yang bersifat kualitatif dan deskriptif sementara geofisika menggunakan data yang bersifat kuantitatif dan numerik.
Sumber: kumparan.com
Pertambangan dan Perminyakan
Dipublikasikan oleh Natasya Anggita Saputri pada 16 Mei 2024
Ada sejumlah kampus dengan jurusan Teknik Geofisika terbaik di Tanah Air yang memiliki akreditasi Unggul dan A. Salah satunya membuka dari jenjang S1 hingga S3.
Bagi sebagian orang, jurusan Teknik Geofisika mungkin masih terdengar asing. Prodi ini mempelajari aspek-aspek fisik dan dinamik bumi. Di Indonesia sendiri, sejumlah perguruan tinggi juga sudah membuka jurusan Teknik Geofisika. Beberapa di antaranya telah mendapatkan akreditasi Unggul hingga A. Berikut sejumlah kampus di Indonesia yang memiliki jurusan Teknik Geofisika terbaik. Kampus dengan Jurusan Teknik Geofisika Terbaik di Indonesia
1. Institut Teknologi Bandung (ITB)
Institut Teknologi Bandung (ITB) merupakan salah satu perguruan tinggi populer di Indonesia. Setiap tahunnya, cukup banyak calon mahasiswa yang mendaftar di berbagai jurusan yang disediakan. Melihat deretan jurusan kuliah yang dibuka ITB, mereka juga memiliki Teknik Geofisika. Mereka membuka program studi (prodi) Teknik Geofisika di strata S1, S2, dan S3. Prodi S1 Teknik Geofisika ITB memiliki akreditasi Unggul dari lembaga LAM Teknik dan masih berlaku hingga 20 Desember 2027 mendatang.
Sementara itu, untuk strata S2 Teknik Geofisika memiliki predikat Unggul dan jenjang S3 mempunyai akreditasi ‘A’.
2. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Tak kalah dengan ITB, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) juga memiliki peminat yang cukup besar setiap tahunnya. Dari sekian banyak jurusan yang dimiliki, mereka juga menyediakan prodi Teknik Geofisika. Prodi S1 Teknik Geofisika ITS memiliki akreditasi ‘Unggul’ dari BAN-PT. Predikat ini masih berlaku hingga 31 Maret 2024 mendatang.
Selain itu, mereka juga telah mendapatkan akreditasi internasional dari IABEE. Sertifikat tersebut didapat pada tahun 2021 lalu.
3. Universitas Syiah Kuala Universitas Syiah Kuala
adalah perguruan tinggi negeri tertua di Aceh. Mereka telah hadir sejak 2 September 1961 dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan Nomor 11 tahun 1961, tanggal 21 Juli 1961. Pada perkembangannya, Universitas Syiah Kuala membuka banyak jurusan kuliah dalam bidang yang berbeda-beda. Salah satunya adalah Teknik Geofisika. Saat ini, prodi S1 Teknik Geofisika Universitas Syiah Kuala mengantongi akreditasi ‘Unggul’ dari lembaga LAM Teknik. Predikat tersebut masih berlaku hingga 20 April 2028 mendatang.
4. Universitas Lampung
Berikutnya ada Universitas Lampung. Unila juga menjadi salah satu kampus yang memiliki jurusan Teknik Geofisika. Saat ini, prodi S1 Teknik Geofisika Universitas Lampung memiliki predikat ‘Unggul’ dari lembaga LAM Teknik. Akreditas ini masih berlaku sampai 20 Desember 2027.
5. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta
UPN Veteran Yogyakarta juga memiliki jurusan Teknik Geofisika. Saat ini, jenjang S1 dari prodi tersebut memiliki akreditasi ‘A’ dari BAN-PT. Akreditasi tersebut didasarkan pada SK nomor 3879/SK/BAN-PT/Akred/S/X/2019. Masa berlakunya akan habis pada 15 Oktober 2024 mendatang. Itulah sejumlah kampus dengan jurusan Teknik Geofisika terbaik di Indonesia yang memiliki akreditasi Unggul dan A.
Sumber: edukasi.sindonews.com