Perhubungan

Tragedi Kecelakaan Maut: Kronologi dan Daftar Peristiwa Pahit di Jalan Raya Indonesia

Dipublikasikan oleh Dimas Dani Zaini pada 29 April 2024


Klakson panjang truk menandakan terjadinya kecelakaan dahsyat di jaringan pintu keluar Bowen di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah pada Sabtu (23 September 2023).

Banyak kendaraan yang rusak pasca kecelakaan tersebut, begitu pula truk tersebut. Beberapa di antaranya terbakar.

Polisi mengatakan 16 mobil yang sedang antri di lampu merah tiba-tiba ditabrak truk yang remnya rusak. Akibatnya, tiga orang tewas, satu orang luka berat, dan 26 lainnya luka-luka.

Daftar kecelakaan maut di Indonesia
Kecelakaan di Semarang, dataran garam Bawean, berkaitan dengan daftar kecelakaan maut di Indonesia. Kecelakaan bus seringkali disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain kondisi fisik bus, ketidakpatuhan terhadap peraturan lalu lintas, dan kondisi lingkungan.

Berikut daftar perang paling mematikan di Indonesia yang dirangkum dari berbagai sumber.

  • Kecelakaan Tol Surabaya-Mojokerto 2022 (14 orang meninggal)

Senin (16/5) lalu, 25 penumpang meninggal dunia di ruas A Tol Surabaya-Mojokerto KM 712+400. (16/5). /2022). 15 orang tewas dan 12 orang luka berat.

Kejadian bermula saat bus Ardiansyah bernomor S 7322 UW membawa 25 penumpang jurusan Jogja tujuan Surabaya, Benowo, Surabaya. Sopir bus diduga melaju di jalur lambat dengan kecepatan 100 km/jam. Namun saat mencapai kecepatan 712.200/Akm, kendaraan berbelok ke kiri dan menabrak tiang display variabel (VMS) di bahu jalan hingga terbalik. Sopir bus mengira dia lelah atau tertidur. Disebut juga pengontrol selain pengontrol utama.

  • Pada tahun 2021, bus SMA memasuki Lembah Sumedang (29 orang meninggal)

Pada tanggal 10 Maret 2021, terjadi kecelakaan maut setelah ramp di Sumedang Wadoka. Dari 66 penumpang tersebut, 29 orang dinyatakan meninggal dunia.

Kecelakaan terjadi saat rombongan pelajar SMA sedang dalam perjalanan pulang dari Pangandaran dan Tasikmalaya menuju Kabupaten Subang. Bus tiba-tiba kehilangan kendali dan terjun ke jurang sedalam 20 meter.

Sopir bus tidak menyadari kondisi jalan dan tidak dapat mengendalikan kecepatan kendaraan.

  • Bus Sri Wijaya memasuki Lembah Palembang pada 2019 (26 tewas)

Kecelakaan fatal kembali terjadi pada PO Sri Wijaya tujuan Bengkulu-Palembang di Pagar Alam, Sumatera Selatan (24/12/2019). Bus tersebut terjatuh ke jurang sedalam 75 meter.

Polisi menyebut kejadian yang terjadi hanya satu kali ini, bus menabrak tembok penahan di Tikungan Lematang Indah dan terjatuh ke jurang. .

26 dari 50 penumpang tewas dalam kecelakaan ini.

  • Kecelakaan Lalu Lintas Cipularang KM 91 2019 (8 Tewas) Salah satu kecelakaan terparah di Indonesia terjadi di Tol Cipularang KM 91. Kecelakaan terjadi pada 2 September 2019 tepat di Tol Bandung - Jakarta dan memakan korban sekitar 21 orang.

Banyak kecelakaan yang diyakini terjadi akibat truk terguling di jalan tol. Banyak kendaraan yang terbakar.

Korbannya 8 orang tewas dan 28 orang luka-luka.

  • Piki Emmen Sumedang 2018 (27 tewas)

Kecelakaan maut berikutnya terjadi pada 10 Februari 2018 di bus tujuan Chichenang, Sumedang, Jawa Barat. Bus tujuan Bandung mati listrik saat hendak naik. Bus tersebut menabrak pengendara sepeda motor hingga akhirnya menabrak tebing dan terbalik.

Kecelakaan tragis ini menyebabkan 27 orang tewas dan 18 orang luka berat. Bus ini membawa para pengurus Koperasi Simpan Pinjam Ciputat Tangsel.

  • Kecelakaan bus Karunia Bakti di Cisarua tahun 2012 (14 tewas)

Pada 10 Februari 2012, kecelakaan fatal kembali terjadi di Jalan Pasar Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Enam unit sepeda motor, delapan unit mobil, dan beberapa pedagang kecil berada di pinggir jalan tempat terjadinya kecelakaan.

Kecelakaan bermula saat bus wisata Karunia Bakti yang membawa penumpang melaju dengan kecepatan tinggi di sepanjang Jalan Pasar Cisarua. Tiba-tiba, bus tersebut kehilangan kendali dan bertabrakan dengan bus lain yang datang dari sisi lain.

Bus bertabrakan dengan angkutan umum, enam sepeda motor, dan beberapa mobil. Sebelum akhirnya, bus tersebut menabrak tiang listrik dan toko terdekat.

Kecelakaan berakhir tak lama setelah bus terjun ke selokan sedalam 10 meter.

Kecelakaan yang menimbulkan kebingungan dan kekacauan ini menyebabkan 14 orang tewas dan 71 orang luka-luka.

  • Kecelakaan Jemaah Siloto 2013 (17 Tewas)

Kecelakaan fatal berikutnya terjadi pada 27 Februari 2013 di KM 87 Jalan Raya Puncak-Ciloto, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Kecelakaan tersebut menewaskan 17 orang. 28 orang terluka, 20 serius. Penumpang lainnya mengalami luka ringan.

Area lokasi kecelakaan diketahui sangat terjal karena jalannya berkelok dan terjal.

Kecelakaan terjadi ketika bus kehilangan haluan saat menghindari jalan berlubang dan akhirnya terjatuh ke tebing di sisi kiri jalan. Ada 65 pendatang asal Bogor di dalam bus tersebut.

  •  Kecelakaan bus Paiton Situbondo 2003 (54 meninggal)

Bisa dikatakan kecelakaan bus terparah sepanjang sejarah Indonesia terjadi di Situbondo, Jawa Timur pada 10 Oktober 2003.

Lebih dari 54 penumpang meninggal dunia. Pekerjaan ini.

Sebelumnya, bus wisata naas itu membawa siswa dan guru dari Yayasan Pendidikan Generasi Muda SMK I Yogyakarta (Yapemda).

Kecelakaan terjadi saat bus sedang dalam perjalanan pulang dari Bali menuju Yogyakarta. Saat melaju di tanjakan dekat gerbang PLTU Python, sebuah bus datang dari arah berlawanan dan mengalami kecelakaan.

Sayangnya, bus tersebut bertabrakan dengan truk lain dari belakang, sehingga menimbulkan percikan api ke seluruh bus dan penumpangnya.

Sumber: .inilah.com

 
Selengkapnya
Tragedi Kecelakaan Maut: Kronologi dan Daftar Peristiwa Pahit di Jalan Raya Indonesia

Perhubungan

Kecelakaan Truk di Balikpapan: Pertanyaan tentang Kualifikasi Pengemudi dan Perlunya Standar yang Lebih Tinggi

Dipublikasikan oleh Dimas Dani Zaini pada 29 April 2024


BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Saat ini, kecelakaan lalu lintas akibat angkutan barang seperti truk banyak terjadi di wilayah Indonesia. Kecelakaan terbaru, kecelakaan truk Trontton yang mogok dan menabrak beberapa kendaraan di lampu merah, terjadi di lapak, Balikpapan, Jumat (21/1/2022) pukul 06.15. Penyakit mematikan ini telah menewaskan hingga 21 orang. Sebuah video yang merekam kejadian tersebut dengan cepat menjadi viral di media sosial, memicu banyak pertanyaan dari netizen. Salah satunya adalah mempertanyakan keputusan pengemudi untuk menabrak beberapa kendaraan alih-alih berbelok ke tempat kosong di sisi kiri jalan.

Jika Anda melihat ini, tanyakan saja kepada pengemudi truk. Mungkinkah menyebabkan kecelakaan karena Anda dapat mengemudi tanpa mengetahui kendaraannya?

Marcel Kurniawan, direktur pelatihan di The Real Driving Center (RDC), mengatakan bahwa pengemudi truk dan bus berlatih ulang untuk meningkatkan kemampuannya. aku bilang bagus Dan SIM. Faktanya, pemerintah telah mengeluarkan Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 171 Tahun 2019 yang menegaskan bahwa semua pengemudi truk harus memiliki standar yang lebih tinggi.

Undang-undang tersebut menyatakan bahwa pengemudi harus memiliki kualifikasi sesuai dengan hukum nasional Indonesia. . Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Imigrasi Nomor 269 Tahun 2014, Standar Penerimaan Kerja (SKKNI), menguraikan keterampilan yang harus dimiliki seorang pengemudi sebelum diperbolehkan mengemudi. Mobil-mobil tersebut belum dilatih atau dievaluasi. . “Itu karena sikap dan pengetahuannya yang kurang,” kata Marcell kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Dia ingin menerapkan undang-undang yang lebih tegas agar setiap orang yang berprofesi sebagai sopir pemerintah. Badan Sertifikasi Profesi (BNSP). “Sulit mendapatkan sertifikat BNSP. Sebab, lembaga sertifikasi profesi (LSP) yang mendapat izin dari BNSP bisa digugat jika melakukan jual beli sertifikasi, kata Marcell.

Sumber: kompas.com

 
Selengkapnya
Kecelakaan Truk di Balikpapan: Pertanyaan tentang Kualifikasi Pengemudi dan Perlunya Standar yang Lebih Tinggi

Perhubungan

Kondisi Transportasi Indonesia: Tantangan Investigasi Kecelakaan dan Keselamatan Jalan

Dipublikasikan oleh Dimas Dani Zaini pada 29 April 2024


JAKARTA - Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (KNKT) merupakan lembaga non-pemerintah Indonesia yang bertanggung jawab atas investigasi dan operasional kecelakaan di jalan raya. KNKT bertanggung jawab kepada Presiden dan bertanggung jawab melakukan investigasi kecelakaan lalu lintas secara independen. KNKT didirikan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 11. Diundangkan pada tahun 1999 menjadi Nomor 105 dan kemudian beberapa kali diubah sebelum diundangkan menjadi Keputusan Presiden Nomor 4. Wakil KNKT adalah Eselon II A, diangkat dan dibatalkan. . oleh Menkominfo, ditambah Keppres dan Perpres, keberadaan KNKT juga dikukuhkan dengan PP no. Nomor 62 Tahun 2013 tentang Penyidikan Kecelakaan Lalu Lintas. Selanjutnya Keputusan Menteri Perhubungan No. SKM 5265 Tahun 2023 tentang pemberhentian pejabat Kementerian Perhubungan dan pengangkatannya pada jabatan administratif. KNKT mempunyai enam pejabat, antara lain ketua, wakil ketua, dan empat ketua subkomite (Kasubkom) dari bidang penerbangan, perkeretaapian, LLAJ, dan suplai. Kiprah KNKT didukung oleh para ahli.

Tahun lalu, jumlah kecelakaan lalu lintas (tabrakan dan kecelakaan) meningkat di seluruh Indonesia, termasuk beberapa penyakit dan cedera. Namun solusi permasalahan bencana di Indonesia pertama-tama akan muncul di mata publik dan disebutkan di media, bukan di KNKT tapi di kepolisian. Studi kepolisian menunjukkan bahwa hampir 90% kasus disebabkan oleh kesalahan manusia, baik oleh pilot, pengemudi, insinyur, atau kapten. Meski kecelakaan angkutan umum bukan satu-satunya penyebab, masih banyak penyebab lain yang belum diungkapkan sepenuhnya kepada publik.

Yang menarik, posisi KNKT saat ini kurang baik, mengingat masa jabatannya yang tidak lama. Kepemimpinan KNKT berakhir sekitar empat tahun lalu dan diambil alih seluruh pemerintahan (Plt). Persoalan utama adalah kurangnya minat untuk duduk di KNKT karena belum adanya peraturan yang mengatur mengenai remunerasi.

Meningkatnya Kecelakaan Transportasi

Kondisi transportas belum berkeselamatan, baik sarana maupun prasaranya sebagai dampak dari lemahnya pengawasan dan penegakan hukum dari regulator terkait dengan peraturan perundangan yang ada. Selain masalah prasarana dan sarana transportasi, kualitas pengelola atau pemilik dan kualitas awak perlu diawasi terus menerus serta dilakukan penegakan hukum jika melanggar. Kalau tidak, maka empat hal tersebut dapat menjadi salah satu penyebab kecelakaan transportasi fatal.

Masalah prasarana dan sarana perlu penanganan dan pengawasan dari regulator (khususnya kepada Unit Satuan Kerja Proyek) saat mendesain, membangun, dan kemudian operator mengoperasikan. Kalau salah mendesain dan membangun tentu akan tidak diminati oleh publik, sehingga publik tidak tertarik untuk menggunakan prasarana yang dibangun dengan biaya mahal. Contoh prasarana yang salah sejak mendisain misalnya Bandara Kertajati, Pelabuhan Patimban, Jalan Tol Menado - Bitung, Kereta Bandara Soekarno - Hatta hingga berbagai terminal bus yang mewah tetapi tidak digunakan publik karena jauh atau tidak ada angkutan umum feeder-nya (patut diduga termasuk terminal bus yang baru diresmikan Presiden).

Kondisi transportas belum berkeselamatan, baik sarana maupun prasaranya sebagai dampak dari lemahnya pengawasan dan penegakan hukum dari regulator terkait dengan peraturan perundangan yang ada. Selain permasalahan struktur dan fasilitas kendaraan, perlu dilakukan pemantauan terus-menerus terhadap kualitas pengurus atau pemiliknya, kualitas awaknya, dan kepatuhan terhadap hukum apabila terjadi pelanggaran. Jika tidak, keempat hal tersebut bisa menjadi salah satu penyebab kecelakaan kendaraan yang fatal.Masalah infrastruktur dan konstruksi harus ditangani dan dipantau oleh pengelola (terutama unit kerja proyek) selama perancangan dan konstruksi. Jika desain dan konstruksinya salah maka masyarakat tidak akan peduli sehingga tidak tertarik menggunakan bangunan mahal yang dibangun. Contoh infrastruktur yang tidak dirancang dengan baik adalah Bandara Kertajati, Pelabuhan Patimban, Tol Menado – Bitung, Kereta Bandara Soekarno – Hatta dan beberapa terminal bus mewah, namun tidak digunakan oleh masyarakat karena jauh, tidak ada. transportasi umum. pengumpan (mungkin ini termasuk terminal bus yang baru saja dibuka presiden).

Sumber: news.detik.com

 
Selengkapnya
Kondisi Transportasi Indonesia: Tantangan Investigasi Kecelakaan dan Keselamatan Jalan

Perhubungan

Volume Kecelakaan Transportasi Naik 6,4% di Indonesia: Jawa Timur Puncaki Daftar, Namun Korban Jiwa Turun 6,5%

Dipublikasikan oleh Dimas Dani Zaini pada 29 April 2024


Menurut Institut Transportasi Indonesia (MTI), jumlah kecelakaan lalu lintas di Indonesia akan meningkat sebesar 6,4% menjadi sekitar 116.000. Jawa Timur merupakan wilayah paling rawan bencana, menyumbang hampir seperempat dari seluruh bencana di Indonesia. Rivan Purwantono, Wakil Presiden Keselamatan MTI, mengatakan kecelakaan sepeda motor menyumbang mayoritas, atau 70 persen, dari seluruh kecelakaan tahun ini. Separuh dari seluruh kecelakaan sepeda motor disebabkan oleh tabrakan langsung.

Meskipun terjadi peningkatan kecelakaan, jumlah orang yang meninggal dalam kecelakaan menurun sebesar 6,5%. “Golden time penanganan kecelakaan adalah 30 menit pertama. Waktu penanganan PT Jasa Raharja adalah 10 menit 45 detik dari saat terjadinya kecelakaan hingga proses di rumah sakit. Hal inilah yang menurunkan angka kematian”. Hal itu disampaikan Rivan dalam jumpa pers yang digelar di Stasiun Whoosh Halim, Rabu (27/12). Jasa Raharja merupakan perusahaan asuransi pertama di tanah air yang bertindak sebagai penjamin kecelakaan lalu lintas. Rivan yang juga CEO Jasa Raharja menghubungkan 2.600 rumah sakit dan kepolisian di seluruh Tanah Air untuk menangani kecelakaan lalu lintas. Ia mencatat, mayoritas atau sepertiga dari seluruh kecelakaan lalu lintas pada tahun 2023 terjadi di Pulau Jawa. Wilayah dengan kecelakaan terbanyak adalah Jawa Timur dengan 25.000 kecelakaan.

Menurut Rivan, Jawa Timur menjadi negara dengan jumlah kecelakaan terbanyak karena jumlah penduduk kendaraan bermotor yang tinggi atau lebih dari 18 juta jiwa. Kegiatan di Jawa Timur disusul Jawa Tengah sebanyak 23.000 kejadian dan Jawa Barat kurang lebih 10.799 kejadian. Rivan mengatakan 65% korban adalah laki-laki, 45% adalah usia kerja, antara 15 dan 64 tahun. Selain itu, mayoritas atau 30% dari seluruh insiden terjadi antara pukul 06:00 hingga 09:00 WIB.

Pada periode tersebut, kata Rivan, DI mencatat Jogjakarta mengalami penurunan jumlah kecelakaan sebesar 17%. Menurut dia, penurunan angka kecelakaan di Kota Gudeok salah satunya disebabkan adanya reformasi peraturan lalu lintas seperti penetapan jalur cepat dan jalur lambat. Ia menambahkan: "Saya rasa upaya untuk menghindari kecelakaan di Jogja dan di titik persimpangan layak dilakukan."

Sumber: katadata.co.id

 
Selengkapnya
Volume Kecelakaan Transportasi Naik 6,4% di Indonesia: Jawa Timur Puncaki Daftar, Namun Korban Jiwa Turun 6,5%

Perhubungan

Tragedi Penerbangan Trigana Air Service 267: Kecelakaan Mematikan di Papua dan Tantangan Navigasi Udara

Dipublikasikan oleh Dimas Dani Zaini pada 29 April 2024


Trigana Air Service Penerbangan 267 (IL/TGN 267) adalah Trigana Air Service ATR 42-300 yang jatuh di Gunung Tangok pada 16 Agustus 2015 dalam perjalanan dari Jayapura menuju Oksibil. Puing-puing pesawat ditemukan warga setempat pada malam harinya. 16 Agustus di Distrik Okbape.

Saat jumlah korban tewas mencapai 54, Trigana Air Service Penerbangan 267 menjadi kecelakaan ATR 42 yang paling mematikan, melampaui rekor yang dibuat oleh Santa Penerbangan 518 Barbara Airlines. Indonesia Airlines merupakan kecelakaan pesawat ketiga yang menewaskan lebih dari 50 orang dalam waktu kurang dari delapan bulan, setelah kecelakaan AirAsia Indonesia Penerbangan 8501 dan kecelakaan pesawat C-130 Hercules tahun lalu, menjadikannya kecelakaan paling mematikan dalam sejarah Maskapai Trigana.

Pesawat

Pesawat yang terlibat dalam kejadian ini berjenis ATR 42-300 dengan nomor seri 102 dan kode registrasi PK-YRN. Pesawat ini pertama kali terbang pada Mei 1988, dikirim ke Trans States Airlines pada tahun 1989, dan terakhir dioperasikan oleh Trigana Air Service pada 24 Januari 2005. Menurut Trigana Airlines, berbeda dengan kasus Santa Barbara Airlines yang sistem navigasi pesawatnya rusak, sistem navigasi (GPS) ATR yang terlibat dalam kecelakaan tersebut dipastikan sempurna. Hal ini juga didukung oleh Pengelola Bandara Sentani.

Keberangkatan

Pesawat lepas landas dari Bandara Sentani pukul 13:21 waktu setempat (UTC+9) dan mendarat mulai waktu setempat (UTC+9). 9). Namun, pesawat tidak mendarat satu jam setelah waktu yang dijadwalkan. Pesawat kehilangan kontak dengan pengatur lalu lintas udara pada pukul 14.55 waktu setempat, sekitar 10 menit sebelum mendarat di Bandara Oxyville.

Hilangnya kontak yang dilaporkan dilaporkan oleh Trigana Air yang menerbangkan salah satu pesawat DHC-6 miliknya. Itu sudah dipesan. Ayo pergi ke Sentani untuk mencari pesawat yang hilang. Sekitar 45 menit setelah hilang kontak, BASARNAS membentuk regu pencarian pesawat untuk mencari pesawat yang hilang tersebut. Menurut Kementerian Perhubungan, tidak ada bukti bahwa kru mengirimkan sinyal SOS sebelum hilangnya. BASARNAS meluncurkan penerbangan ATR 42 pada pukul 15.30. BASARNAS mengumumkan bahwa kawasan pegunungan tempat hilangnya Trigana Air tidak pernah tersentuh tangan manusia.

Pada 17 Agustus, BASARNAS menambah personel untuk mencari pesawat tersebut. Sementara pencarian dilanjutkan dengan berjalan kaki. Pihak berwenang mengatakan warga setempat melihat pesawat itu terbang rendah di atas Gunung Dangok di distrik Okbape. Tak lama kemudian, suara keras terdengar dari lereng gunung. Menteri Perikanan Susi Pudjiastuti yang juga pemilik jet pribadi Susi Air menambahkan helikopter Bell milik Susi Air akan membantu pencarian. Selain itu, Adventist Aviation Indonesia juga menambah pesawat untuk membantu pencarian. TNI dan BASARNAS juga mengadakan hari pencarian di Sektor 3 Ogbappe pada pagi hari. Salah satu pesawat pencari Air Adventist Indonesia menemukan puing-puing pesawat masih terbakar dan berasap. Fragmen tersebut ditemukan di Pegunungan Tangok sekitar wilayah Abmisibil atau 12 mil dari Oksibil, pada ketinggian 8.300 kaki atau 2.350 meter di atas permukaan laut. Sebanyak 54 awak dan penumpang pesawat dinyatakan tewas di lokasi kejadian.

Beberapa media memberitakan bahwa cuaca di kawasan tersebut sangat buruk pada saat kecelakaan terjadi, disertai angin kencang dan petir. Namun postingan lain juga menyebutkan cuaca saat itu sedang sempurna. Saat itu, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan bukan faktor cuaca yang menjadi penyebabnya dan diambil dari stasiun cuaca BMKG daerah. BMKG pun mendukung hal tersebut dengan memberikan bukti bahwa lokasi kejadian dikatakan dalam kondisi baik. Cerita ini didukung oleh laporan penerbangan sebelumnya yang menyatakan bahwa kondisi cuaca di Bandara Sentani "sangat baik" pada saat itu, bahkan setelah mendarat di Sentani.

Banyak pilot melaporkan bahwa menerbangkan pesawatnya di Papua sangatlah sulit. Hal ini disebabkan oleh sifat pegunungan dan dataran Papua. Melansir Detik.com, seorang pilot bernama Andi Gunawan mengatakan sangat sulit menjadi pilot di Papua karena kondisi lingkungan. Ia menambahkan, jika ada pilot yang bisa terbang ke Papua, maka mereka bisa terbang kemana saja di dunia. Ignasius Jonan mengatakan, sistem navigasi udara Indonesia sudah ketinggalan jaman, apalagi di daerah terpencil seperti Papua, sistem navigasinya bisa dikatakan sama seperti tahun 1950. Ia menambahkan, sebagian besar sistem navigasi udara di Papua mengandalkan visual flight system (VFR) dibandingkan sebagian besar bandara yang menggunakan instrument flight rule (IFR) sebelum mendarat. Sistem video

Sumber: id.wikipedia.com

Selengkapnya
Tragedi Penerbangan Trigana Air Service 267: Kecelakaan Mematikan di Papua dan Tantangan Navigasi Udara

Perhubungan

Insiden Penerbangan Trigana Air Service 168: Pendaratan Darurat dan Investigasi Kecelakaan

Dipublikasikan oleh Dimas Dani Zaini pada 29 April 2024


Trigana Air Service Penerbangan 168 dijadwalkan terbang dari Bandara Kalimarau ke Bandara Temindung di Indonesia. Penerbangan tanggal 11 Februari 2010 menggunakan ATR 42 PK-YRP. Pesawat ditemukan mati karena mesin mati di tengah penerbangan, sehingga kru memutuskan untuk mendarat di Bandara Sultan Azzi Muhammad Sulaiman. Pesawat mendarat 18 mil laut (33 km) dari bandaranya. Dua orang mengalami luka berat.

Pesawat

Pesawat yang digunakan adalah ATR-42-300F PK-YRP. Pesawat ini dibuat pada tahun 1987 dengan nama c/n 50. Penerbangan pertama pada tanggal 22 Mei 1987 dengan nomor registrasi F-WWER. Pesawat ini pertama kali dioperasikan oleh Pan Am Express pada 10 Juni 1987 dengan nomor registrasi N4202G. Pada tanggal 4 Desember 1991, pesawat dipindahkan ke Trans World Express. Pada tanggal 5 Desember 1995, pesawat tersebut disewakan kepada Mahalo Air. Pesawat ini ditarik dari layanan pada bulan September 1997. Pada bulan Oktober 1998 pesawat dikembalikan ke ATR dengan nomor registrasi F-WQIT. Pada tanggal 20 Oktober 1998, pesawat tersebut disewakan kepada Inter-Canadien dengan nomor registrasi C-GICB. Pesawat itu menjadi kapal feri. Pada Januari 2003, pesawat tersebut juga dihentikan produksinya. Pada tanggal 2 Agustus 2008, pesawat tersebut digunakan kembali oleh Trigana Air Service dengan nomor PK-YRP.

Kecelakaan

Penerbangan 168 lepas landas dari Bandara Kalimarau menuju Bandara Temindung. Selama penerbangan, salah satu mesin mati dan mesin mati. Para kru memutuskan untuk mengalihkan perjalanan menuju Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman yang memiliki landasan pacu sepanjang 2.495 meter hingga Bandara Temindung pada ketinggian 1.150 meter. Lokasi pendaratan terbaik adalah di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman di Temindung. Mesin kedua juga akan mengalami kehilangan tenaga mesin. Pukul 11.40 WIB, pesawat mendarat di persawahan sekitar 41 kilometer dari Kota Balikpapan dan 18 mil laut dari Bandara Sultan Azzi Muhammad Sulaiman. Dua orang mengalami patah kaki. Pesawat mengalami kerusakan namun dapat diperbaiki.

Investigasi

Dewan Keselamatan Transportasi Nasional melakukan penyelidikan. Perekam data penerbangan dan perekam suara kokpit ditemukan dan dikirim untuk dianalisis. Pesawat mendarat dengan kecepatan tinggi, namun mesinnya dimatikan. Gambar menunjukkan bahwa parser tidak lagi tersedia.

Sumber: id.wikipedia.com

 
Selengkapnya
Insiden Penerbangan Trigana Air Service 168: Pendaratan Darurat dan Investigasi Kecelakaan
« First Previous page 16 of 27 Next Last »