Pendidikan

Perjalanan Dinamis Politeknik Negeri Jakarta: Membangun Profesionalisme dan Kemitraan Industri dalam Pendidikan Vokasi

Dipublikasikan oleh Dimas Dani Zaini pada 23 April 2024


Politeknik Negeri Jakarta (disingkat sebagai PNJ)/Politeknik UI (1982) adalah salah satu perguruan tinggi negeri politeknik berstatus BLU yang terdapat di areal kampus Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Indonesia.

Politeknik Negeri Jakarta telah tumbuh dan berkembang seiring dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan selalu melakukan evaluasi diri dan pengembangan kemitraan dengan berbagai lembaga, merupakan suatu komitmen kelembagaan sehingga setiap perubahan baik di sisi internal maupun eksternal.

Politeknik Negeri Jakarta merupakan perguruan tinggi negeri yang menyelenggarakan program vokasi yang didirikan untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia profesional di industri, baik industri jasa maupun industri manufaktur. Pembelajaran menerapkan Kurikulum Nasional (Kurnas) pendidikan profesional secara bertanggung jawab dengan didukung oleh dosen-dosen profesional. Sistemnya adalah dengan mempertemukan ilmu dan teknologi sesuai komposisi teori 45 persen dan praktik 55 persen yang diterapkan secara harmonis untuk menghasilkan lulusan yang profesional dan memenuhi kualifikasi industri.

Sejarah Politeknik Negeri Jakarta bermula dari Fakultas Non-Gelar Teknologi Universitas Indonesia (FNGT UI) yang kemudian menjadi Politeknik Universitas Indonesia. Politeknik Universitas Indonesia ditetapkan sebagai salah satu dari enam perguruan tinggi yang mendapat proyek pembangunan Pendidikan Politeknik Tahap I dari Dikti. Politeknik Universitas Indonesia pada tanggal 20 September 1982. Sejak tanggal 25 Agustus 1998, Politeknik UI berubah nama menjadi Politeknik Negeri Jakarta dan berwenang menyelenggarakan peraturan tersendiri berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 207/O/1998. Meski begitu, universitas PNJ masih menjalin kontak dengan universitas di Indonesia.

Awalnya berdiri tiga jurusan: Teknik Mesin, Teknik Sipil, dan Teknik Elektro. Selain itu pada tahun 1986 dibentuk Departemen Perdagangan dan menjadi Departemen Akuntansi dan Departemen Administrasi Bisnis. Pada tahun 1990, Departemen Teknologi Grafis dan Percetakan didirikan melalui usaha patungan antara Universitas Politeknik India dan Institut Grafik India. Kemudian pada tahun 2014, beberapa program penelitian dipisahkan dari Departemen Teknik Elektro dan dibentuklah Departemen Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer.

Sumber: id.wikipedia.org

 
Selengkapnya
Perjalanan Dinamis Politeknik Negeri Jakarta: Membangun Profesionalisme dan Kemitraan Industri dalam Pendidikan Vokasi

Pendidikan

Perjalanan Sejarah dan Transformasi Politeknik Negeri Bandung: Dari Politeknik ITB hingga Membangun Pendidikan Terapan Unggul

Dipublikasikan oleh Dimas Dani Zaini pada 23 April 2024


Politeknik Negeri Bandung (disingkat POLBAN) adalah sebuah perguruan tinggi vokasi negeri yang terletak di Jl. Gegerkalong Hilir, Desa Ciwaruga, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat. Mulanya POLBAN bernama Politeknik Institut Teknologi Bandung (Politeknik ITB) karena berada dalam naungan ITB. Sejak tahun 1999, Politeknik ITB menjadi institusi mandiri yang terpisah dari ITB, sehingga namanya berubah menjadi Politeknik Negeri Bandung.

Pada tahun 1997, Politeknik ITB menjadi institusi mandiri berpisah dari ITB secara passing out menjadi Politeknik Negeri Bandung.

Statuta Politeknik Negeri Bandung ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 269/O/1998, yang kemudian setelah dilakukan beberapa perbaikan ditetapkan melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2006 tentang Statuta Politeknik Negeri Bandung.

Tahun 2001, melalui SK Dirjen Dikti No. 45/Dikti/Kep/2001 ditetapkan perubahan nama program studi D3-Kesekretariatan dan Administrasi Perkantoran menjadi program studi D3-Administrasi Bisnis. Pada tahun yang sama, melalui SK Dirjen Dikti No 46/Dikti/Kep/2001 dibuka program studi D3-Usaha Perjalanan Wisata yang berada di bawah Jurusan Administrasi Niaga.

Mulai tahun akademik 2006/2007, Politeknik Negeri Bandung mengembangkan program pendidikan sarjana terapan dengan membuka beberapa program studi, yaitu:

  1. D4-Perancangan Jalan dan Jembatan (Jurusan Teknik Sipil)
  2. D4-Teknik Telekomunikasi Nirkabel (Jurusan Teknik Elektro)
  3. D4-Akuntansi Manajemen Pemerintahan dan Program Keuangan Syari’ah (Jurusan Akuntansi)
  4. D4-Manajemen Aset (Jurusan Administrasi Niaga).

Pada tahun akademik 2011/2012 Polban kembali membuka 3 program pendidkan Sarjana Sains Terapan (DIV), yaitu Teknik Perancangan dan Konstruksi Mesin (Jurusan Teknik Mesin), Teknik Refrigerasi dan Tata Udara (Jurusan Teknik Refrigerasi dan Tata Udara), dan Teknik Otomasi Industri (Jurusan Teknik Elektro). Maka sampai dengan tahun akademik 2011/2012 Polban menyelenggarakan pendidikan Diploma (3 tahun) 18 Program Studi dan pendidikan Sarjana Sains Terapan (4 tahun) 14 Program Studi. Sebanyak 4475 siswa aktif. Terdapat 5268 mahasiswa aktif pada tahun 2013/2014.

Kursus yang ditawarkan di Polvan diajar oleh instruktur tetap dengan gelar mengajar dari SI/D4 hingga PhD. Jumlah guru kelas Paulus berdasarkan kualifikasi pendidikan adalah 11 orang bergelar D4, 53 orang bergelar Sarjana, 6 orang bergelar SP-1, 385 orang bergelar Magister, dan 36 orang bergelar Doktor.

Sumber : id.wikipedia.org

 

Selengkapnya
Perjalanan Sejarah dan Transformasi Politeknik Negeri Bandung: Dari Politeknik ITB hingga Membangun Pendidikan Terapan Unggul

Pendidikan

Perjalanan Sukses Polman Bandung: Sejarah dan Inovasi dalam Pengembangan Teknik Otomasi dan Mekatronika

Dipublikasikan oleh Dimas Dani Zaini pada 23 April 2024


Politeknik Manufaktur Bandung disingkat Polman Bandung atau POLMAN adalah sebuah perguruan tinggi negeri berbentuk politeknik yang terletak di Jalan Kanayakan 21, Dago, Coblong, Bandung 40135, Jawa Barat, Indonesia.

Sejarah Jurusan

Jurusan Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika biasa disingkat dengan Jurusan TOMM atau Jurusan AE (Automation and Mechatronics Engineering) merupakan jurusan termuda dari keempat jurusan yang ada di Polman Bandung. Jurusan ini berdiri tahun 1995 atas inisiatif Bapak Hadiwaratama yang saat itu masih menjabat sebagai Direktur Politeknik Mekanik Swiss – ITB, karena dipandang Jurusan AE ini mempunyai nilai yang sangat strategis bagi kemajuan Polman Bandung mengingat banyaknya mesin-mesin canggih yang sudah dimiliki Polman Bandung saat itu seperti mesin CNC, mesin EDM, mesin Moulding, dll yang semuanya melibatkan Komputer atau Mikrokomputer sebagai controller nya. Setidaknya dengan adanya program studi Teknik Mekatronika ini dapat membantu Divisi Preventive and Maintenance untuk melakukan perawatan dan perbaikan mesin-mesin canggih yang dimiliki Polman Bandung.

Tepatnya pada September 1995, Jurusan AE menerima mahasiswa baru angkatan pertama program studi Diploma-3 Teknik Mekatronika dengan kapasitas 1 kelas atau 24 mahasiswa. Untuk mengelola jurusan ini, ditunjuk Bapak Dindin Sulaeman sebagai Ketua Jurusan yang dibantu oleh staf pengajar lulusan Polman Bandung, PENS ITS, dan ITB.

Pada tahun 2000, dibuka program Seamless Education sebagai proyek percontohan kerjasama antara Pendidikan Menengah Kejuruan (Dikmenjur) dan Pendidikan Tinggi (Dikti). Dalam program ini, Jurusan AE membuka kelas baru (Kelas AEB) untuk menerima lulusan SMK Negeri 1 Cimahi agar dididik selama 2 tahun untuk mendapatkan ijasah Diploma-3 Teknik Mekatronika. Pada tahun 2002, program ini diperluas bekerja sama dengan Sekolah Kabupaten Jenangan Ponorogo. Karena kebijakan baru pemerintah mengenai pengelolaan pendidikan menengah dan tinggi, program ini dihentikan pada tahun 2014 dan tidak dilanjutkan. Namun Departemen AE tetap menerima dua mahasiswa baru atau 48 mahasiswa pada kelas AEA. dan AEB.

Pada tahun 2008 departemen AE mendirikan program Gelar 4 dengan konsentrasi elektronika di bawah koordinasi Departemen Teknologi Konstruksi. Pada program ini lulusan D3 Teknik Mekatronika atau lulusan program studi D3 yang bersangkutan dapat melanjutkan studi (transfer program) dan memperoleh gelar doktor- 4.

Pada tahun 2001 bekerjasama dengan IJM Puslatker. (Pusat Pelatihan Industri dan Jasa Manufaktur Bandung) IJM Puslatker menyiapkan pelatihan Kampus II. Melalui proyek ini Departemen AE membuka kelas baru yaitu kelas AEC sebanyak 1 kelas dengan jumlah siswa sebanyak 24 orang. Kerja sama pendidikan ini berlanjut hingga tahun 2009.

Pada tahun 2013, Departemen AE menginisiasi berdirinya Akademi Komunitas Karawang di SMK Negeri 1 Karawang yang menerima siswa baru Care-2 melalui program pelatihan residensi eksternal. Program ini akan berjalan hingga tahun 2017.

Pada tahun 2016, departemen AE meluncurkan mata kuliah Sarjana-4 Teknologi Rekayasa Otomasi, atau kelas AED, dengan kapasitas 1 kelas, 24 atau siswa, dan pada tahun 2017 akan memasuki kelas 2. ditingkatkan . Mengurangi skill skill Mekatronik dari 3 poin menjadi 2 kelas. Dengan adanya program Gelar-4 Teknik Elektromekanikal, mahasiswa tahun pertama sudah terdaftar di Kelas 4 AEA, sehingga setelah menyelesaikan Program D-4 Transfer Elektromekanikal, mahasiswa pascasarjana D-3 dapat melanjutkan ke D-Teknologi 4. Teknologi di Kelas 4AEE.

Pada hari Jumat, 6 Oktober 2017, Departemen Teknik Mesin dan Mekatronik mengadakan rapat kantor untuk menentukan pengurus kantor dan susunan anggota KK baru. Ini adalah PLP yang bukan milik KK (Kelompok Profesi).

Sumber : id.wikipedia.org

 
Selengkapnya
Perjalanan Sukses Polman Bandung: Sejarah dan Inovasi dalam Pengembangan Teknik Otomasi dan Mekatronika

Pendidikan

Prestasi dan Ekspansi: Perjalanan ITB Menuju Keunggulan Multikampus

Dipublikasikan oleh Dimas Dani Zaini pada 23 April 2024


Institut Teknologi Bandung (ITB) adalah sebuah perguruan tinggi negeri yang terletak di Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia. ITB didirikan pada tanggal 2 Maret 1959 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1959. Pada awalnya, ITB terdiri dari departemen ilmu teknik, departemen ilmu pasti dan ilmu alam, serta departemen ilmu kimia dan ilmu hayat.

Sejarah ITB bermula pada awal abad ke-20, ketika pendidikan teknik di Indonesia masih terbatas. Pada tanggal 3 Juli 1920, didirikan sekolah tinggi teknik pertama di Hindia Belanda yang dikenal dengan nama Technische Hoogeschool te Bandoeng (TH Bandung). Kemudian, pada masa penjajahan Jepang, TH Bandung ditutup namun kegiatan penelitian di laboratorium-laboratoriumnya tetap dilakukan melalui Institute of Tropical Scientific Research.

Setelah kemerdekaan Indonesia, pada bulan Agustus 1945, TH Bandung diubah namanya menjadi Sekolah Tinggi Teknik Bandung (STT Bandung). Namun, karena serbuan tentara Belanda ke Yogyakarta, STT Bandung terpaksa ditutup pada tanggal 19 Desember 1948. Pada tahun 1949, STT Bandung dibuka kembali dengan hanya menyelenggarakan Bagian Sipil, dan kemudian menjadi cikal bakal lahirnya Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada.

Selama periode tersebut, di Bandung juga didirikan Nood-Universiteit van Nederlandsch Indie dan Universiteit van Indonesie sebagai upaya NICA dan Belanda untuk menjaga pengaruh mereka di Indonesia. Kampus TH Bandung dan para pengajarnya digunakan sebagai bagian dari fakultas-fakultas di universitas-universitas tersebut.

Pada tanggal 2 Maret 1959, Pemerintah Indonesia secara resmi meresmikan berdirinya Institut Teknologi di Kota Bandung. Upacara peresmian dipimpin oleh Presiden Indonesia saat itu, Ir. Soekarno. Sejak itu, ITB terus berkembang menjadi salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia. Saat ini, ITB memiliki 27 program studi yang telah terakreditasi secara internasional.

Rektor ITB saat ini adalah Prof. Ir. N. R. Reini Djuhraeni Wirahadikusuma, MSCE, PhD, yang menjabat untuk periode 2020–2025. Sebagai perguruan tinggi terkemuka, ITB memiliki peran yang penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia, serta berkontribusi dalam pembangunan dan kemajuan negara.

Sumber: id.wikipedia.org

 
Selengkapnya
Prestasi dan Ekspansi: Perjalanan ITB Menuju Keunggulan Multikampus

Pendidikan

Perjalanan Sejarah dan Prestasi Terkini: IPB University sebagai Pusat Inovasi Unggul di Indonesia

Dipublikasikan oleh Dimas Dani Zaini pada 23 April 2024


Institut Pertanian Bogor (nama Inggris: IPB University, dahulu Institut Pertanian Bogor; Institut Pertanian Indonesia), 1963, dipisahkan dari IPB Universitas Indonesia, akan menjadi Lembaga Penelitian Pertanian. Pada tanggal 7 November 2017, Balai Penelitian Pertanian Bogor (IPB) mendapatkan status sertifikasi (sangat baik) berdasarkan hasil Sidang Umum Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN). -PT). Berdasarkan hasil penilaian Pusat Inovasi Bisnis Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, IPB Universitas Indonesia meraih inovasi tertinggi dalam sepuluh tahun terakhir (39,71%). 2008 hingga 2018. . Hal ini terkait dengan keberhasilan IPB dalam menghasilkan inovasi-inovasi berkualitas nasional dan internasional. Pada tahun 2020, IPB berhasil menjadi perguruan tinggi terbaik di Indonesia versi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Sebelum diluncurkan pada tahun 1963, IPB merupakan Institut Pertanian Universitas Indonesia. 1 September 1963. Presiden pertama Indonesia Ir. Soekarno meletakkan batu pertama pembangunan universitas tersebut dan mendirikan Institut Pertanian Bogor sebagai universitas swasta.

Institut Pertanian Bogor dulunya merupakan gedung sekolah menengah pertama dan atas. Institut Pertanian dan Peternakan lahir di Bogor pada awal abad ke-20. IPB saat ini berlokasi di Jalan Raya Dramaga, Takiwa Dramaga, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.

Sebelum Perang Dunia II, sekolah menengah ini dikenal Middelbare Landbouwschool Buitenzorg (Sekolah Menengah Atas Pertanian), Middelbare Bosbouwschool Buitenzorg (Sekolah Menengah Kehutanan) dan Nederlandsch Indische Veeartsenschool (Sekolah Kedokteran Hewan Hindia Belanda).

Pada tanggal 1 September 1963 ditandatangani Menteri Pendidikan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) no. Surat Keputusan Nomor 92 Tahun 1963 92 telah disetujui oleh Presiden pertama Republik Indonesia. 279/1965. Kedua universitas di Bogor yang saat itu disponsori oleh UI mengembangkan lima disiplin ilmu: Pertanian, Peternakan, Perikanan, Peternakan, dan Kehutanan. Pada tahun 1964 berdirilah Departemen Teknik Pertanian dan Teknik Mesin yang sekarang menjadi Departemen Teknik Pertanian.

Pada tahun 1980, IPB membangun laboratorium besar seluas 200 hektar di Ilnuris. , Bukit Daham, Singol Singasari . Saat ini lahan tersebut terbagi menjadi dua bagian yakni 169 hektare untuk UP3J tanggungan Dinas Peternakan sesuai Surat Keputusan Direktorat Pendidikan Nomor 11.020/Um/1993 dan taman pendidikan seluas 70 hektare. dikelola oleh Fakultas Pertanian. Kawasan ini seringkali menjadi sarana penunjang pendidikan, penelitian, pekerjaan sosial dan komunikasi dalam pekerjaan penggembalaan atau pertanian.

Pada tanggal 26 Desember 2000, Pemerintah Indonesia menetapkan PP no. 152. Sejak saat itu, IPB menjadi perguruan tinggi yang dikelola pemerintah (BHMN).

Pada tahun 2005, IPB menerapkan sistem skala kecil untuk menggantikan sistem kurikulum nasional. . Sistem ini hanya diterapkan di IPB. Setiap mahasiswa IPB dapat mengambil dua jurusan atau lebih.

Pada pertengahan tahun 2019, nama IPB Bahasa Inggris akan berubah dari Institut Pertanian Bogor menjadi IPB University. sebagai sumber ilmu pengetahuan dan teknologi, akan terus mengembangkan, menumbuhkan dan mengamalkan Tridharma pada perguruan tinggi yang berbasis Pancasila. Logo IPB terdiri dari tulisan “LEMBAGA PERTANIAN BOGOR”, sebuah pohon berdaun lima dengan buku terbuka di bawahnya, semuanya berwarna putih dengan latar belakang biru. Warna utama biru menandakan IPB merupakan kelompok keilmuan. Gaya buku terbuka merepresentasikan IPB sebagai sumber ilmu pengetahuan. Bentuknya yang melingkar menandakan bahwa pengetahuan tidak ada batasnya dan terus berkembang dan meningkat. Tiga cabang yang tampak dalam buku tersebut melambangkan Trinitas Pendidikan Tinggi. Lima poin pada lembar tersebut mewakili lima keterampilan utama pada saat IPB berdiri dan pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi Pancasila.

Sumber: id.wikipedia.org

 
Selengkapnya
Perjalanan Sejarah dan Prestasi Terkini: IPB University sebagai Pusat Inovasi Unggul di Indonesia

Pendidikan

Menelusuri Jejak Unggulan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa: Fokus Fakultas dan Kontribusi Pendidikan di Provinsi Banten

Dipublikasikan oleh Dimas Dani Zaini pada 23 April 2024


Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) adalah sebuah perguruan tinggi negeri yang terletak di Provinsi Banten, Indonesia. Memiliki universitas induk di Untirta di Kabupaten Serang, Universitas Teknologi di Kota Cilegon dan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Guru di Ciwaru di Kota Serang. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa merupakan salah satu perguruan tinggi negeri Indonesia yang berlokasi di Provinsi Banten.

Universitas Teknologi

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa terletak di Cilegon. . Lokasi kantor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa merupakan respon Sekolah Tinggi Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa terhadap masyarakat industri Provinsi Banten. Untuk menunjang penyelenggaraan kurikulum, setiap jurusan mempunyai laboratorium. Laboratorium ini menjadi pendukung utama bagi mahasiswa untuk menyelesaikan perkuliahan sekaligus membantu para dosen menyelenggarakan penelitian-penelitiannya.

FT Untirta berdiri di atas tanah seluas ±1,5 hektare dan dalam waktu dekat ini akan menambah luas wilayahnya menjadi 8 kilometer. Penambahan ini dimaksudkan untuk merespon kebutuhan akan ruangan karena peningkatan mahasiswa Fakultas Teknik yang cukup signifikan setiap tahunnya.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sultan Ageng Tirtayasa didirikan pada tahun 1986 dengan dukungan dari kaum cendekiawan dan tokoh masyarakat dengan membuka Jurusan Manajemen. Atas anjuran dan dukungan PT Krakatau Steel, Fakultas Ekonomi dan Bisnis membuka Jurusan Akuntansi pada tahun 1987 guna memenuhi kebutuhan tenaga akuntan.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis mendapatkan status terdaftar pada tahun 1989 dengan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 0031/0/1989. Atas perkembangan dan kemajuan yang lebih baik pada tahun 1998, Fakultas Ekonomi dan Bisnis mendapat status "diakui" untuk Jurusan Manajemen dan status "terdaftar" untuk Jurusan Akuntansi dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tingi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 133/IKTI/KEP/1998.

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa merupakan fakultas tertua dengan program studi terbanyak di Untirta. Mahasiswa yang terdaftar pada tahun ajaran 2010/2011 tidak lagi didominasi oleh lulusan SMA di Banten tapi juga luar daerah seperti Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, Padang, Medan, dan Palembang. Sebagian besar profesor kami merupakan profesor baru dari universitas terbaik di Indonesia. Program akademik yang berbeda-beda tersebut menjadi acuan bagi mahasiswa yang ingin melanjutkan studi di Untirta, khususnya pada program akademik. Setiap jurusan mempunyai hubungan khusus dengan orang asing untuk meningkatkan kualitas mahasiswanya. Lulusan menjadi guru profesional yang dilengkapi dengan metode pendidikan. Mahasiswa FKIP Untirta banyak yang pernah bekerja di perguruan tinggi swasta maupun luar negeri di dalam dan sekitar Banten.

Fakultas Pertanian

Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa didirikan berdasarkan SK Presiden Tirtayasa. 020/YPT/Viii/1984 tanggal 31 Agustus 1984.

Berdasarkan kebutuhan masyarakat dan kebutuhan lulusan pertanian untuk bekerja di bidang pertanian, Fakultas Pertanian Sultan Ageng Tirtayasa Universitas membuka Program Studi Sarjana Pertanian pada tahun 2000 /2001 dengan persetujuan SK Direktorat Pendidikan Tinggi No. 046/B/T/2002. Sesuai dengan Keputusan Komisi Nasional Akreditasi Perguruan Tinggi Nomor 001/BAN-PT/Ak-XI/IV/2008 tanggal 18 April 2008 tentang Hasil Akreditasi dan Klasifikasi Program Akademik Perguruan Tinggi Amerika (S -1) program; Kemudian. Program Sarjana Pertanian untuk Perguruan Tinggi telah disahkan melalui Keputusan BAN-PT, No. 017/BAN-PT/Ak-X/S1/X/2006.

Sumber: id.wikipedia.org

 
Selengkapnya
Menelusuri Jejak Unggulan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa: Fokus Fakultas dan Kontribusi Pendidikan di Provinsi Banten
« First Previous page 24 of 46 Next Last »