Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 20 Februari 2025
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan aspek penting dalam dunia industri yang terus berkembang. Dengan kemajuan teknologi dan semakin kompleksnya lingkungan kerja, perusahaan perlu mengadopsi strategi K3 yang terintegrasi dengan manajemen bisnis untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, produktif, dan berkelanjutan. Paper berjudul “New Safety Paradigm: Management and Occupational Health and Safety (OHS) Synergy in the Digital Era” oleh Andika Prasetya Nugraha, Ice Irawati, Mulyadi, Septa Diana Nabella, dan Nurmayunita menyoroti bagaimana integrasi K3 dengan strategi manajemen dapat meningkatkan efisiensi operasional dan keberlanjutan bisnis.
Perusahaan dapat menyinergikan K3 dengan strategi manajemen menggunakan pendekatan berbasis teknologi dan budaya keselamatan kerja. Beberapa aspek utama yang dikaji meliputi:
Penelitian ini menyoroti bahwa meskipun banyak perusahaan telah menerapkan program K3, namun sering kali masih dianggap sebagai fungsi yang terpisah, sehingga tingkat kecelakaan dan penyakit akibat kerja tetap tinggi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan yang mengadopsi sinergi K3 dan manajemen secara efektif mengalami peningkatan produktivitas dan pengurangan insiden kecelakaan kerja. Beberapa temuan penting dalam penelitian ini meliputi:
Penelitian ini memberikan wawasan mendalam mengenai bagaimana strategi K3 dapat diintegrasikan dengan manajemen bisnis untuk mencapai efisiensi operasional dan keberlanjutan. Beberapa implikasi utama dari penelitian ini adalah:
Sinergi antara K3 dan strategi manajemen bisnis sangat penting dalam menghadapi tantangan keselamatan kerja di era digital. Dengan menerapkan teknologi modern dan membangun budaya keselamatan yang kuat, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman, efisien, dan berkelanjutan.
Untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk mengeksplorasi lebih dalam bagaimana kecerdasan buatan dan analitik data dapat dioptimalkan dalam strategi K3 untuk meningkatkan deteksi dini risiko keselamatan.
Sumber Artikel:
Nugraha, A. P., Irawati, I., Mulyadi, M., Nabella, S. D., & Nurmayunita, N. (2024). New Safety Paradigm: Management and Occupational Health and Safety (OHS) Synergy in the Digital Era. Postgraduate Management Journal, 4(1).
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 20 Februari 2025
Keselamatan dan kesehatan kerja (OSH) merupakan faktor penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan aman.
Kondisi OSH di Norstat Finland Oy
Isu Ergonomi dan Kesehatan Fisik
Dampak Kebisingan di Lingkungan Kerja
Manajemen Stres dan Kesehatan Mental
mplementasi Kebijakan OSH di Norstat
Salah satu rekomendasi utama dalam paper ini adalah pembuatan ruang tenang (quiet room) untuk karyawan yang membutuhkan istirahat dari lingkungan kerja yang bising. Beberapa perusahaan di sektor yang sama telah mengadopsi kebijakan ini dan mengalami peningkatan produktivitas hingga 15% setelah penerapan ruang tenang.
Dampak Ergonomi Terhadap Produktivitas
Dalam sebuah penelitian terkait, pergantian kursi dengan model ergonomis di sebuah perusahaan teknologi menyebabkan penurunan keluhan nyeri punggung sebesar 30% dalam enam bulan pertama. Hal ini menunjukkan bahwa investasi dalam peralatan kerja yang lebih baik dapat meningkatkan kesejahteraan karyawan.
Meningkatkan Ergonomi di Tempat Kerja
Pengelolaan Kebisingan
Meningkatkan Kesehatan Mental Karyawan
Pentingnya penerapan OSH yang lebih baik di lingkungan kerja modern. Norstat Finland Oy telah menerapkan kebijakan keselamatan kerja yang sesuai dengan standar Finlandia, tetapi masih terdapat ruang untuk perbaikan, terutama dalam aspek ergonomi, pengelolaan kebisingan, dan kesehatan mental. Dengan mengadopsi rekomendasi yang diusulkan, perusahaan dapat meningkatkan kesejahteraan karyawan serta produktivitas secara keseluruhan.
Sumber: Kilpinen, Salla-Riina. (2019). Occupational Safety and Health: Case Study of Norstat Finland Oy. Lahti University of Applied Sciences.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 20 Februari 2025
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di tempat kerja telah menjadi perhatian global karena dampaknya yang signifikan terhadap produktivitas, kesejahteraan karyawan, dan ekonomi nasional.
Menurut WHO (1999), kesehatan adalah "keadaan kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang lengkap, bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan." Sementara itu, International Labour Organization (ILO) mendefinisikan K3 sebagai disiplin dengan ruang lingkup luas yang mencakup promosi, pencegahan, perlindungan, dan adaptasi lingkungan kerja terhadap kebutuhan fisik dan mental pekerja.
Beberapa tantangan dalam penerapan K3 di negara-negara berkembang, termasuk Ghana, antara lain:
Namun, berbagai penelitian menunjukkan bahwa lingkungan kerja yang aman dan sehat berdampak positif pada produktivitas, mengurangi biaya kecelakaan kerja, dan meningkatkan kepuasan serta loyalitas pekerja.
Penelitian ini dilakukan dengan metode wawancara terhadap 120 pegawai administrasi di UDS Tamale. Wawancara ini bertujuan untuk mengeksplorasi:
Pemahaman Karyawan tentang K3
Mayoritas responden (95,8%) memahami bahwa lingkungan kerja yang sehat dan aman berkontribusi pada kesejahteraan mereka. Namun, beberapa responden mengeluhkan kurangnya kebijakan formal K3 di UDS. Salah satu temuan menarik adalah bahwa pekerja hanya mengasosiasikan K3 dengan layanan medis, seperti fasilitas pengobatan yang disediakan universitas, tanpa mempertimbangkan aspek preventif lainnya.
Dampak Lingkungan Kerja terhadap Produktivitas
Semua responden (100%) sepakat bahwa kondisi kerja yang buruk berdampak negatif pada produktivitas. Beberapa contoh kasus yang diangkat dalam penelitian ini meliputi:
Perspektif Manajemen tentang K3
Sebagian besar manajemen mengakui bahwa UDS belum memiliki kebijakan K3 yang komprehensif. Saat terjadi kecelakaan, biasanya dibentuk tim ad hoc untuk menyelidiki insiden tersebut, namun tidak ada upaya preventif yang sistematis. Beberapa rekomendasi dari manajemen termasuk penyediaan fasilitas kesehatan di dalam kampus dan peningkatan kesadaran tentang pentingnya keselamatan kerja.
Kurangnya Implementasi Kebijakan K3 yang Sistematis
Walaupun studi ini menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai memahami pentingnya K3, tidak adanya kebijakan yang sistematis menjadi tantangan utama. Dalam konteks global, banyak institusi pendidikan tinggi telah menerapkan kebijakan K3 yang mencakup pelatihan keselamatan, audit lingkungan kerja, serta program kesehatan dan kesejahteraan bagi staf.
Dampak Ekonomi dari Kecelakaan Kerja
WHO (2004) memperkirakan bahwa kurangnya perhatian terhadap K3 dapat menyebabkan kerugian ekonomi hingga 20% dari PDB nasional. Di UDS, pengeluaran untuk biaya pengobatan pegawai yang mengalami kecelakaan kerja cukup tinggi, yang seharusnya bisa diminimalisir dengan langkah-langkah preventif.
Dibutuhkan Pendekatan Holistik
Keselamatan kerja bukan hanya tanggung jawab manajemen, tetapi juga karyawan. Oleh karena itu, perlu ada sinergi antara pihak universitas dan pegawai dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman. Pelatihan rutin, inspeksi keselamatan, serta pemberian insentif bagi pegawai yang menerapkan protokol keselamatan dengan baik dapat menjadi solusi.
Rekomendasi yang dapat diimplementasikan oleh UDS untuk meningkatkan K3 meliputi:
Penyusunan Kebijakan K3 yang Komprehensif
Peningkatan Infrastruktur dan Fasilitas Pendukung
Pelatihan dan Kesadaran K3
Evaluasi dan Pengawasan Rutin
Pentingnya penerapan K3 di lingkungan akademik seperti UDS Tamale. Meski pegawai memiliki pemahaman yang cukup baik tentang pentingnya K3, universitas masih menghadapi tantangan besar dalam implementasi kebijakan yang sistematis dan efektif. Investasi dalam kebijakan K3 tidak hanya akan meningkatkan kesejahteraan pekerja tetapi juga berdampak positif terhadap produktivitas dan efisiensi institusi secara keseluruhan.
Sumber Artikel
Kuranchie-Mensah, E. B., & Mahama, V. A. (2021). Occupational Health and Safety in the Workplace: A Case of the Central Administration of the University for Development Studies, Tamale, Ghana. The International Journal of Business & Management, 9(7).
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 20 Februari 2025
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam lingkungan industri menjadi aspek yang semakin krusial, terutama di sektor otomasi dan manufaktur. Analisis checklist menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan terhadap elemen utama ISO 45001 di perusahaan yang telah tersertifikasi sangat bervariasi:
Meskipun tingkat kepatuhan cukup tinggi, penelitian ini menemukan bahwa kepatuhan administratif tidak selalu mencerminkan penerapan yang efektif dalam praktik sehari-hari.
Data dari enam perusahaan menunjukkan hasil yang beragam dalam efektivitas OHSMS terhadap tingkat kecelakaan kerja. Dari laporan yang dianalisis, tercatat:
Implementasi OHSMS dalam Industri Otomasi
Dalam salah satu perusahaan otomasi yang diteliti, implementasi ISO 45001 tidak selalu berbanding lurus dengan perbaikan keselamatan kerja. Perusahaan mencatat 7 kasus cedera dengan kehilangan waktu kerja (LTI), 9 kasus perawatan medis (MTC), dan 17 kasus pertolongan pertama (FAC) dalam 20 bulan terakhir.
Namun, data menunjukkan peningkatan signifikan dalam kesadaran keselamatan:
Kelebihan
Kekurangan
Rekomendasi untuk Implementasi Lebih Lanjut
Pentingnya penerapan sistem manajemen keselamatan kerja berbasis ISO 45001 dalam industri manufaktur. Meskipun sistem ini tidak selalu menjamin pengurangan kecelakaan, penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan yang mengadopsinya mengalami peningkatan kesadaran keselamatan dan kepatuhan terhadap prosedur K3.
Namun, keberhasilan implementasi sangat bergantung pada keterlibatan pekerja, komitmen manajemen, serta evaluasi berkelanjutan terhadap efektivitas sistem. Untuk memastikan manfaat jangka panjang, perusahaan perlu beralih dari sekadar kepatuhan administratif menuju integrasi budaya keselamatan yang lebih menyeluruh.
Sumber Artikel
Chetan S & Malaviya, R. (2023). Review of Occupational Health and Safety Management System and Hazards Controls in the Motion & Industrial Automation Products Manufacturing Industries. International Journal of Advanced Research in Science, Communication and Technology (IJARSCT), 3(3), 341-357.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 20 Februari 2025
Keselamatan dan kesehatan kerja (Occupational Safety and Health - OSH) merupakan aspek penting dalam dunia industri, terutama di lingkungan yang berisiko tinggi seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem yang dapat mendeteksi kepatuhan pekerja terhadap penggunaan APD seperti helm dan rompi keselamatan secara real-time, guna meningkatkan manajemen keselamatan kerja dan mengurangi risiko kecelakaan di tempat kerja.
Dua teknologi utama:
- YOLOv8: Algoritma deep learning terbaru untuk deteksi objek yang cepat dan akurat.
- Django: Framework berbasis Python untuk membangun antarmuka pengguna berbasis web.
Sistem dikembangkan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Sistem diuji menggunakan 230 data uji dengan metrik berikut:
Sistem mampu mendeteksi keberadaan APD dengan baik, ditunjukkan melalui warna bounding box:
PLTU Paiton, sebagai pembangkit listrik terbesar di Indonesia dengan kapasitas 4.600 MW, memiliki risiko tinggi terhadap kecelakaan kerja. Pada tahun 2018, terjadi kecelakaan kerja akibat jatuh dari lantai enam saat memindahkan material. Dengan sistem deteksi APD ini, pengawasan dapat dilakukan secara otomatis, sehingga pelanggaran dapat langsung teridentifikasi dan ditindaklanjuti.
Hasil implementasi sistem menunjukkan:
Meskipun sistem ini terbukti efektif, terdapat beberapa tantangan yang dihadapi:
Kelebihan
✅ Menggunakan metode YOLOv8 yang canggih dengan akurasi tinggi.
✅ Implementasi sistem berbasis Django memungkinkan deteksi real-time.
✅ Studi kasus di PLTU Paiton memberikan bukti nyata manfaat sistem ini.
Kekurangan
❌ Sistem masih bergantung pada kualitas kamera dan pencahayaan yang baik.
❌ Tidak ada perbandingan langsung dengan metode deteksi APD lainnya seperti Mask R-CNN atau Faster R-CNN.
❌ Tidak membahas aspek biaya dan efisiensi penerapan sistem di industri lain selain PLTU.
Namun, secara keseluruhan, penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam meningkatkan keselamatan kerja di industri berisiko tinggi.
Untuk meningkatkan efektivitas sistem, beberapa langkah dapat dilakukan:
Teknologi kecerdasan buatan (AI) dapat digunakan untuk meningkatkan keselamatan kerja. Dengan implementasi YOLOv8 dan Django, sistem deteksi APD ini mampu memberikan solusi real-time yang efektif dalam mengurangi pelanggaran keselamatan di tempat kerja.
Meskipun terdapat beberapa tantangan, pendekatan yang diusulkan dalam penelitian ini membuka peluang bagi pengembangan lebih lanjut, terutama dalam integrasi dengan sistem keselamatan yang lebih luas. Dengan perbaikan yang tepat, sistem ini dapat menjadi standar baru dalam pemantauan kepatuhan terhadap APD di berbagai sektor industri.
Sumber Artikel
Nisa, K., Fajri, F. N., & Arifin, Z. (2023). Implementation of Personal Protective Equipment Detection Using Django and Yolo Web at Paiton Steam Power Plant (PLTU). Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Komputer dan Informatika (JITEKI), 9(2), 333-347.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 20 Februari 2025
Keselamatan kerja merupakan aspek fundamental dalam industri manufaktur, terutama dalam pengoperasian mesin yang memiliki potensi bahaya tinggi. Dengan menggunakan metode pemodelan persamaan struktural (Structural Equation Model – SEM) dan analisis statistik lanjutan, penelitian ini memberikan wawasan mendalam tentang cara meningkatkan keselamatan kerja melalui pengelolaan faktor keselamatan mesin yang lebih baik.
Analisis faktor dilakukan untuk mengekstrak faktor dominan yang mempengaruhi keselamatan mesin. Pemodelan Persamaan Struktural (SEM) menggunakan software AMOS 20 untuk memahami hubungan antar faktor keselamatan. SPSS versi 20 digunakan untuk analisis statistik deskriptif dan uji korelasi Pearson.
Tujuh faktor dominan yang mempengaruhi keselamatan mesin dalam industri manufaktur, yaitu bahaya mekanis, kondisi lingkungan, pelatihan dan prosedur, risiko dan kecelakaan, bahaya listrik, peralatan pelindung diri (PPE), serta pemeliharaan dan perbaikan.
Hubungan antara Faktor Keselamatan
Analisis korelasi menunjukkan bahwa risiko dan kecelakaan memiliki korelasi positif tinggi dengan PPE, menunjukkan bahwa penggunaan PPE yang tepat berkontribusi terhadap pengurangan kecelakaan. Pelatihan dan prosedur berkorelasi negatif dengan bahaya mekanis, mengindikasikan bahwa pelatihan yang memadai dapat mengurangi risiko bahaya mekanis. Pemeliharaan dan perbaikan berkorelasi positif dengan kondisi lingkungan, mengindikasikan bahwa lingkungan kerja yang lebih baik dapat mengurangi kebutuhan perbaikan mendadak.
Implementasi Keselamatan Mesin di Industri Suku Cadang Otomotif
Sebagai bagian dari penelitian ini, implementasi kebijakan keselamatan di sebuah pabrik suku cadang otomotif dianalisis. Hasilnya menunjukkan penurunan kecelakaan kerja sebesar 28% dalam satu tahun setelah diterapkan SOP keselamatan berbasis pelatihan intensif. Kepatuhan terhadap PPE meningkat dari 65% menjadi 90% dalam enam bulan setelah dilakukan inspeksi ketat dan penerapan sanksi bagi pelanggar. Waktu henti mesin akibat kecelakaan berkurang sebesar 40%, menunjukkan efisiensi produksi yang lebih tinggi.
Kelebihan
Penelitian ini menggunakan metode statistik yang kuat seperti SEM untuk menganalisis hubungan antar faktor keselamatan. Studi kasus memberikan bukti nyata efektivitas kebijakan keselamatan. Data yang dikumpulkan dari berbagai kategori pekerja memberikan perspektif yang luas.
Kekurangan
Paper ini tidak membahas faktor psikologis pekerja dalam kaitannya dengan kepatuhan terhadap prosedur keselamatan. Tidak ada perbandingan dengan industri lain untuk mengetahui apakah hasil ini dapat digeneralisasikan. Penelitian juga tidak mengeksplorasi dampak biaya dari implementasi kebijakan keselamatan yang lebih ketat.
Rekomendasi untuk Implementasi Lebih Lanjut
Untuk meningkatkan efektivitas keselamatan mesin di industri manufaktur, langkah-langkah berikut dapat diterapkan:
Pentingnya keselamatan mesin dalam industri manufaktur. Dengan menerapkan pendekatan berbasis data dan analisis struktural, penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan pelatihan, pemantauan kondisi mesin, dan kepatuhan terhadap PPE dapat secara signifikan mengurangi kecelakaan kerja.
Dengan adopsi teknologi baru seperti AI dan IoT, serta pendekatan manajemen yang lebih disiplin, industri manufaktur dapat mencapai lingkungan kerja yang lebih aman dan produktif.
Sumber Artikel
Swaminathan, G. S. (2020). A Study on the Impact of Potential Machine Safety Factors in Achieving Accident-Free Workplace. International Journal of Creative Research Thoughts (IJCRT), 8(7), 5082-5089.