Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan aspek krusial dalam industri baja yang memiliki risiko tinggi terhadap kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Studi yang dilakukan oleh Umugwaneza et al. (2019) meneliti dampak praktik K3 terhadap komitmen dan kinerja karyawan di dua perusahaan baja di Rwanda, yaitu SteelRwa Industries Ltd dan IMANA Steel Rwanda Ltd. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan 533 responden, mencakup manajer, supervisor, dan pekerja. Dari sampel yang ditentukan, 229 karyawan berpartisipasi dalam penelitian ini.
Studi Kasus dan Temuan Utama
1. Tingkat Kesadaran Karyawan terhadap K3
- 63,6% karyawan tidak mengikuti prosedur keselamatan karena kurangnya enforcement dan tekanan kerja.
- 60,5% tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang hukum dan regulasi K3.
- 56,4% tidak mengetahui hak-hak mereka terkait keselamatan dan kesehatan kerja.
2. Statistik Kecelakaan Kerja di Industri Baja Rwanda
- Jumlah kecelakaan kerja meningkat dari 41 kasus pada 2007 menjadi 680 kasus pada 2017.
- Insiden utama melibatkan ledakan, kontak dengan logam panas, dan terjebak dalam mesin.
- 100% pekerja tidak memiliki asuransi kesehatan, yang meningkatkan beban finansial akibat cedera kerja.
3. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
- 80% pekerja telah diberikan APD, namun sebagian besar menolak menggunakannya karena ketidaknyamanan dan suhu tinggi di pabrik.
- APD yang tersedia sering kali usang, meningkatkan risiko kecelakaan.
- Hanya 47,7% pekerja yang menerima pelatihan tentang penggunaan APD.
Hubungan antara K3 dan Kinerja Karyawan
1. Dampak K3 terhadap Produktivitas
- 72,3% pekerja menyatakan bahwa kurangnya kepemimpinan dalam K3 berdampak negatif pada produktivitas.
- 82,1% percaya bahwa lingkungan kerja yang aman akan meningkatkan produktivitas.
- 66,2% tidak puas dengan kebijakan K3 yang diterapkan oleh perusahaan mereka.
2. Efek Keselamatan terhadap Ketidakhadiran dan Kompensasi
- 53,8% menyatakan bahwa kurangnya program K3 menyebabkan peningkatan ketidakhadiran.
- 56,9% menyatakan bahwa kecelakaan kerja meningkatkan biaya rumah sakit dan klaim asuransi.
- Tidak ada sistem kompensasi yang jelas, sehingga banyak pekerja tidak menerima gaji saat mereka cedera.
Rekomendasi untuk Meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
- Meningkatkan Kesadaran dan Pelatihan K3
- Memberikan pelatihan rutin tentang prosedur keselamatan.
- Memastikan setiap pekerja memahami hak-hak mereka dalam hal keselamatan kerja.
- Meningkatkan Kualitas APD
- Menyediakan APD yang lebih nyaman dan tahan panas.
- Memastikan setiap pekerja menggunakan APD selama jam kerja.
- Implementasi Sistem Kompensasi dan Asuransi
- Menyediakan asuransi kesehatan bagi pekerja.
- Menerapkan kebijakan kompensasi bagi pekerja yang mengalami cedera kerja.
- Memperkuat Pengawasan dan Penegakan Regulasi K3
- Meningkatkan inspeksi rutin terhadap penerapan K3.
- Menindak perusahaan yang tidak memenuhi standar keselamatan.
Kesimpulan
Penelitian ini menunjukkan bahwa keselamatan dan kesehatan kerja memiliki dampak signifikan terhadap komitmen dan kinerja karyawan di industri baja Rwanda. Dengan meningkatkan pelatihan, pengawasan, dan sistem kompensasi, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan meningkatkan produktivitas pekerja.
Sumber: Umugwaneza, C., Nkechi, I. E., & Mugabe, J. B. (2019). ‘Effect of Workplace Safety and Health Practices on Employee Commitment and Performance in Steel Manufacturing Companies in Rwanda’. European Journal of Business and Management Research, 4(5), 1-10.