Badan Usaha Milik Negara

PELNI, Kapal Angkut Modern yang Serbaguna

Dipublikasikan oleh Farrel Hanif Fathurahman pada 21 April 2024


PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero), atau lebih dikenal sebagai PELNI, merupakan entitas milik negara Indonesia yang mengkhususkan diri dalam layanan pelayaran angkutan penumpang dan barang. PELNI saat ini mengelola armada yang terdiri dari 26 kapal penumpang, melayani 1.058 rute, dan berlabuh di 71 pelabuhan. Selain itu, perusahaan ini mengoperasikan 42 kapal perintis di wilayah 3TP, menjangkau 273 pelabuhan dengan total 3.495 rute. PELNI juga mengoperasikan 16 kapal rede.

Di bidang logistik, PELNI menjalankan 10 trayek tol laut dan satu trayek khusus untuk pengangkutan ternak. Untuk mendukung operasionalnya, PELNI memiliki 45 kantor cabang, 115 titik terminal, 1 kantor cabang khusus di Singapura, dan 2 Unit Bisnis Strategis, yaitu Galangan Surya di Surabaya dan Hotel Bahtera di Cipayung.

Dari seluruh armadanya, tiga kapal, yaitu KM Kerinci, KM Wilis, dan KFC Jet Liner, berfungsi sebagai kapal sewa atau kapal cadangan jika kapal lain sedang dalam pemeliharaan. Armada penumpang terdiri dari enam jenis, termasuk kapal Ro-Ro dan feri, dengan kapasitas mulai dari 3.000 hingga 500 penumpang.

Yayasan Penguasaan Pusat Kapal-Kapal (PEPUSKA), yang didirikan dengan Surat Keputusan Bersama Menteri Perhubungan dan Menteri Pekerjaan Umum pada 5 September 1950, adalah awal perusahaan ini. Pemerintah Belanda menolak permintaan pemerintah Indonesia untuk mengubah badan hukum NV Koninklijke Paketvaart Maatschappij (KPM) menjadi perseroan terbatas, yang mengakibatkan berdirinya PEUSKA. Selain itu, KPM, perusahaan pelayaran Belanda yang beroperasi di perairan Indonesia, menolak untuk menggunakan bendera Indonesia.[4] PEPUSKA harus bersaing dengan KPM dengan armadanya yang lebih besar dan kontrak monopoli dengan modal awal hanya delapan unit kapal.

Setelah PEPUSKA dibubarkan pada tanggal 28 April 1952, perusahaan ini kemudian didirikan dengan nama PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) dengan SK Menteri Perhubungan tanggal 28 Februari 1952 dan 19 April 1952.Ma'moen Soemadipraja adalah direktur utama pertama perusahaan. Pada saat itu, modal awal perusahaan hanya terdiri dari delapan unit kapal yang sebelumnya dioperasikan oleh PEPUSKA. Dengan pinjaman dari Bank Ekspor Impor Indonesia, perusahaan tersebut kemudian memesan 45 kapal penumpang dari Eropa Barat. Perusahaan ini menyewa kapal-kapal asing untuk mengisi trayek yang ditinggalkan oleh KPM sembari menunggu kapal-kapal tersebut tiba. Selain itu, perusahaan ini juga mengoperasikan kapal-kapal yang diambil dari Jepang sebagai kompensasi perang.

Pada tahun 2016, PELNI menjalin kerja sama dengan Garuda Indonesia untuk menyediakan paket wisata ke Karimunjawa, Jawa Tengah, dan meluncurkan pelayaran reguler ke destinasi tersebut setiap dua minggu sekali. Pada Maret 2020, mayoritas saham PT Rumah Sakit Pelni diserahkan kepada PT Pertamina Bina Medika sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk mengkonsolidasikan kepemilikan rumah sakit milik BUMN. Menyambut perayaan hari jadi ke-71 pada tahun 2023, PELNI mengusung logo baru dan tagline baru, "We Connect, We Unify," sebagai simbol transformasi.

Kebanyakan kapal penumpang PELNI diproduksi oleh galangan kapal Meyer Werft di Jerman, menyediakan berbagai kelas, mulai dari kelas 1 hingga kelas ekonomi. Fasilitas di kapal mencakup ruang makan, kafetaria, toko kelontong, bioskop mini, arena pertunjukan musik, dan mushola. Tak hanya itu, PELNI juga menjalin kerja sama dengan Telkomsel untuk memasang BTS di atas beberapa kapalnya.

Sumber:

https://id.wikipedia.org

Selengkapnya
PELNI, Kapal Angkut Modern yang Serbaguna

Badan Usaha Milik Negara

Mengenal PT Aneka Tambang

Dipublikasikan oleh Farrel Hanif Fathurahman pada 21 April 2024


PT Aneka Tambang Tbk, yang akrab disebut Antam, merupakan bagian dari MIND ID dan berperan penting dalam sektor pertambangan nikel, bauksit, dan emas. Hingga akhir 2021, Antam tidak hanya menggeluti bisnis pertambangan, tetapi juga memiliki 15 butik emas tersebar di 11 kota di Indonesia.

Berawal pada tahun 1968 sebagai perusahaan negara (PN) dengan nama PN Aneka Tambang, perusahaan ini terbentuk dari penggabungan beberapa entitas, termasuk PN Tambang Bauksit Indonesia, PN Tambang Emas Tjikotok, PN Logam Mulia, PT Nikel Indonesia, proyek Tambang Intan Kalimantan Selatan, dan proyek-proyek eks-Bappetamb. Pada tahun 1974, statusnya diubah menjadi persero, dan sejak itu Antam terus berkembang.

Antam mengoperasikan Pabrik FeNi I di Pomalaa sejak 1976, dan tiga tahun kemudian membuka tambang nikel di Pulau Gebe. Perusahaan terus diversifikasi, memulai tambang emas di Pongkor pada tahun 1994 dan Pabrik FeNi II di Pomalaa pada tahun 1995. Antam menjadi perusahaan publik pada 1997 dan mengeksplorasi pasar internasional dengan mencatatkan sahamnya di Australian Securities Exchange (ASX) pada tahun 1999.

Perjalanan Antam terus berlanjut dengan pembukaan tambang nikel di Tanjung Buli pada tahun 2001, Pabrik FeNi III di Pomalaa pada 2007, dan akuisisi tambang emas di Cibaliung pada 2009. Dalam beberapa tahun berikutnya, Antam terus mengembangkan operasinya, termasuk tambang batu bara di Sarolangun dan tambang nikel di Pulau Pakal pada tahun 2011.

Pada tahun 2017, Antam mencatat sejarah dengan mengekspor produk emas ke Jepang, dan pemerintah menyerahkan mayoritas sahamnya ke Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) untuk membentuk holding BUMN di industri pertambangan. Pada tahun 2018, Antam meluncurkan produk emas batangan bermotif tematik dan bermotif batik seri II, serta memegang seluruh saham PT Indonesia Chemical Alumina. Dalam perkembangan terbaru, pada Desember 2022, mayoritas saham Antam dialihkan ke Mineral Industri Indonesia (MIND ID) untuk mendukung fokus Inalum pada bisnis produksi aluminium.

Pemerintah mengalihkan sebagian besar saham Inalum ke Mineral Industri Indonesia (MIND ID) pada bulan Desember 2022, sehingga perusahaan dapat fokus pada bisnis di bidang produksi aluminium. MIND ID didirikan sebagai induk holding BUMN dalam industri pertambangan.

Disadur dari:

https://id.wikipedia.org

Selengkapnya
Mengenal PT Aneka Tambang

Badan Usaha Milik Negara

Mengenal PT Timah Tbk

Dipublikasikan oleh Farrel Hanif Fathurahman pada 21 April 2024


PT Timah Tbk, sebagai bagian dari MIND ID, fokus pada sektor pertambangan, termasuk timah, batu bara, dan nikel. Perusahaan ini memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP) seluas 45.009 hektar di Riau dan Bangka Belitung hingga akhir 2021, dengan cadangan timah sekitar 300.000 ton. Untuk mendukung operasionalnya, PT Timah Tbk memiliki kantor perwakilan di Jakarta.

Sejak tahun 1996, PT Timah Tbk telah menggunakan teknologi modern seperti Global Positioning System (GPS) dalam eksplorasi. Peralatan ini, bersama dengan tes laboratorium, membantu meningkatkan efisiensi dan akurasi pemetaan dan pengukuran. Data dari eksplorasi ini digunakan untuk membuat peta geologis tinggi akurasi, memudahkan kegiatan pertambangan yang sistematis.

Perusahaan juga beroperasi dalam penambangan lepas pantai dengan armada kapal keruk yang dapat beroperasi pada kedalaman 15 hingga 50 meter di bawah permukaan laut. Armada ini mampu menggali lebih dari 3,5 juta meter kubik material setiap bulan. Proses produksi bijih timah dari kapal keruk melibatkan instalasi pencucian untuk mencapai kadar minimal 30% Sn sebelum diangkut ke Pusat Pengolahan Bijih Timah (PPBT).

Sementara produksi penambangan darat melibatkan mitra usaha yang menjalankan kontrak dengan PT Timah Tbk. Hingga 80% dari produksi perusahaan berasal dari penambangan di darat, dengan kapasitas yang bervariasi. Proses penambangan timah alluvial menggunakan pompa semprot (gravel pump) dan berdasarkan perencanaan yang diberikan oleh perusahaan.

Untuk meningkatkan kadar bijih timah, perusahaan memiliki Pusat Pencucian Bijih Timah (Washing Plant). Proses ini meningkatkan kadar Sn dari 20–30% menjadi 72%, memenuhi persyaratan peleburan. Setelah itu, perusahaan mengoperasikan 12 tanur untuk melebur bijih timah menjadi logam timah. Produk akhir berupa logam timah dengan kadar tinggi dan sedikit pengotor.

Kegiatan pemasaran melibatkan penjualan dan distribusi logam timah, dimana sekitar 95% diekspor ke pasar luar negeri, termasuk Asia Pasifik, Eropa, Amerika, dan Kanada. Sementara 5% digunakan untuk memenuhi pasar domestik. Produk yang dihasilkan juga dapat disesuaikan dengan permintaan pelanggan dan memiliki merek dagang terdaftar di London Metal Exchange (LME).

Disadur dari: https://id.wikipedia.org/wiki/Timah_(perusahaan)

Selengkapnya
Mengenal PT Timah Tbk

Badan Usaha Milik Negara

Penemuan Struktur Tahan Ledak yang Fenomenal

Dipublikasikan oleh Farrel Hanif Fathurahman pada 21 April 2024


PT Pindad (Persero) menjalani sebuah uji ledak yang monumental, menguji ketahanan kendaraan tempur Anoa-2 6x6 terhadap ranjau. Acara spektakuler ini digelar pada 8 Desember 2021 di lapangan tembak Pussenarmed, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat. Proses penelitian ini tidak hanya menjadi momen bersejarah untuk industri pertahanan nasional tetapi juga merupakan hasil kolaborasi dengan LPDP RI yang membiayai proyek tersebut.

Kegiatan uji ledak ini bertujuan untuk memastikan bahwa struktur tahan ledak Anoa-2 6x6 memenuhi standar keselamatan yang diharapkan sesuai dengan standar STANAG 4569-AEP-55 volume 2 Level 3B (TNT 8 Kg). Melalui serangkaian uji ledak ini, diharapkan Anoa-2 6x6 dapat memperoleh sertifikasi kelaikan darat yang sesuai. Adapun proses uji tersebut melibatkan penempatan ranjau/TNT di bawah lambung kendaraan, mengacu pada standar tertentu.

Agar uji ledak ini dapat merepresentasikan kondisi sebenarnya, sebuah manekin Anthropomorphic Test Device (ATD) crash test dummy dipasang di dalam kendaraan. Manekin tersebut dilengkapi sensor yang mampu mengukur resiko cedera pada awak kendaraan. Uji ledak ini menjadi titik fokus dalam mengevaluasi kelaikan ballistic protection dari kendaraan tempur Anoa-2.

VP PM & K3LH PT Pindad, Prima Kharisma, menjelaskan bahwa konsep kegiatan uji ini adalah meningkatkan kemampuan ballistic protection dari Anoa-2 dengan menambahkan V-shape pada struktur tahan ledaknya. Setelah proses uji, perbandingan sebelum dan sesudah peledakan akan menjadi tolok ukur untuk mengevaluasi peningkatan perlindungan yang diberikan oleh struktur tambahan tersebut.

Pentingnya pengujian dan sertifikasi ini juga terletak pada pengumpulan data uji materiil yang nantinya dapat menjadi dasar untuk peningkatan kemampuan kendaraan tempur dalam menghadapi ranjau di medan darat. Dalam sambutannya, Direktur Teknologi & Pengembangan PT Pindad, Sigit P Santosa, menyampaikan bahwa kerjasama dengan ITB dalam hal penelitian ini telah menghasilkan paten dan publikasi ilmiah.

Keberhasilan uji ledak Anoa-2 6x6 pada kendaraan tempur ini menjadi langkah maju dalam upaya meningkatkan keamanan dan perlindungan di medan darat. Uji ledak yang dilakukan PT Pindad bukan hanya merupakan pencapaian teknologi tinggi namun juga kolaborasi antara industri dan akademia, menunjukkan bahwa Indonesia mampu berkompetisi dan bersaing di kancah global dalam inovasi dan teknologi pertahanan.

Sumber:

https://pindad.com/sertifikasi-struktur-tahan-ledak-pindad-bekerjasama-dengan-itb-sukses-lakukan-uji-ledak

Selengkapnya
Penemuan Struktur Tahan Ledak yang Fenomenal

Badan Usaha Milik Negara

Mengenal OCC Manggarai, Terbesar di Asia Tenggara

Dipublikasikan oleh Farrel Hanif Fathurahman pada 21 April 2024


Operation Control Centre (OCC) Manggarai adalah suatu pencapaian teknologi yang luar biasa di dunia perkeretaapian, menempatkan Jakarta sebagai pusat inovasi yang mampu bersaing di tingkat global. Dalam proyek ambisius APBN Double-Double Track (DDT) Paket A Fase 1, Manggarai-Jatinegara, OCC Manggarai menjadi bintangnya, dikerjakan oleh PT Len Industri dan PT Len Railway Systems (LRS). Pada proyek ini, DJKA memberikan kepercayaan kepada PT Len Industri dan PT Len Railway Systems (anak perusahaan) sebagai kontraktor pelaksana untuk menyelenggarakan pengembangan sistem persinyalan, yang akan dioperasikan oleh PT KAI selaku operator.

Bobby Rasyidin, Direktur Utama PT Len Industri (Persero), menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh DJKA Kementerian Perhubungan kepada Len. Kesuksesan pelaksanaan switch over OCC Manggarai, yang resmi dioperasikan sejak 14 Januari 2021 pukul 00.00 WIB, menjadi tonggak penting dalam proyek ini.

Bukan sembarang pusat kontrol, OCC Manggarai diakui sebagai yang terbesar dan paling canggih di Asia Tenggara. Sebagai otak yang mengatur semua pergerakan kereta, sistem ini menggunakan teknologi Centralized Traffic Supervised (CTS) untuk memastikan seluruh jadwal perjalanan kereta di Daop 1 Jakarta sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan.

Pentingnya OCC Manggarai tidak hanya terletak pada kompleksitas teknisnya, tetapi juga pada perannya sebagai jawaban atas tantangan mobilitas perkotaan. Jakarta sebagai pusat transportasi memerlukan solusi pintar untuk mengatasi kemacetan dan meningkatkan efisiensi perjalanan kereta. Dalam hal ini, OCC Manggarai berperan sebagai solusi terkini yang mampu menyupervisi dan mengoptimalkan seluruh sistem perkeretaapian di Jakarta.

Keberhasilan switch over OCC Manggarai pada 14 Januari 2021, menciptakan tonggak bersejarah dalam perkembangan transportasi kereta api di Indonesia. Proyek ini juga mencerminkan kolaborasi kuat antara Len Industri, LRS, dan Kementerian Perhubungan, yang telah melibatkan diri dalam pembangunan dan pengembangan sistem perkeretaapian selama puluhan tahun.

OCC Manggarai bukan hanya sebuah pusat kontrol; ia adalah simbol kemajuan teknologi Indonesia dalam menghadapi tantangan perkembangan perkotaan. Dengan menggabungkan kecanggihan teknologi dan pengalaman panjang, OCC Manggarai membuktikan bahwa Indonesia tidak hanya mampu bersaing di tingkat nasional, tetapi juga mampu menjadi pemain utama di kancah global dalam hal inovasi dan teknologi transportasi.

Disadur dari: https://ekonomi.republika.co.id/berita/qn69g2370/terbesar-di-asia-tenggara-occ-manggarai-resmi-beroperasi?

Selengkapnya
Mengenal OCC Manggarai, Terbesar di Asia Tenggara

Badan Usaha Milik Negara

Dahana dari Indonesia, Pengekspor Ratusan Ton Bahan Peledak di Australia

Dipublikasikan oleh Farrel Hanif Fathurahman pada 21 April 2024


PT Dahana (Persero), perusahaan bahan peledak lokal, kembali mengirimkan produk bahan peledaknya ke perusahaan Australia, Johnex Explosives. Sebanyak 215 Ton Megadrive Cartridge Emulsion berukuran 32mm x 700mm, dikemas dalam 20 kontainer, dikirimkan dari Kawasan Energetic Material Center (EMC) Dahana, Subang, Jawa Barat, pada Kamis (23/4).

Pengiriman dilakukan menggunakan truck trailer menuju pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, setelah itu diangkut ke Australia menggunakan kapal. Setibanya di pelabuhan tujuan, produk Dahana tersebut akan didistribusikan langsung ke gudang-gudang end user Johnex Explosives di Australia.

Direktur Operasi Dahana, Bambang Agung, menyatakan bahwa pengiriman ekspor ini merupakan langkah penting perusahaan untuk menjaga kinerja positif di tengah pandemi global Covid-19. Meskipun bisnis sedang lesu akibat pandemi, keberlanjutan ekspor bahan peledak ke Australia membuktikan daya saing industri bahan peledak dalam negeri di kancah internasional.

Bambang menekankan bahwa kemampuan Dahana dalam menjawab kepercayaan konsumen di luar negeri dengan komitmen dan konsistensi membuktikan kualitas perusahaan. Meski tantangan bisnis sedang berat, keberlanjutan ekspor ke Australia menegaskan bahwa industri bahan peledak dalam negeri mampu bersaing di panggung global.

Senior Manager Operasi Divisi Tambang Umum 2 Dahana, Dadan Munawar, menjelaskan bahwa pengiriman kargo ini telah melalui prosedur ketat, termasuk pembuatan bahan peledak di pabrik, pengecekan kontrol kualitas langsung oleh Johnex Explosives, fumigasi dan pembersihan kontainer kargo, serta penerapan Protokol Pencegahan Covid-19 oleh Dahana.

Dadan menyoroti bahwa sertifikasi fumigasi adalah syarat utama saat pemeriksaan di pelabuhan Australia, mengingat standar tinggi yang diterapkan negara tersebut dalam proses ekspor-impor. Ia juga menyebutkan bahwa ekspor ketiga ini diharapkan dapat memperkuat kerja sama dan kepercayaan antara Dahana dan Johnex, potensialnya mencakup layanan di bidang peledakan bawah tanah di masa depan.

Dahana, sebagai BUMN di sektor bahan peledak, telah berhasil menjalin kerjasama di berbagai sektor, termasuk pertambangan, kuari, konstruksi, minyak dan gas, serta pertahanan. Produk-produk Dahana, selain digunakan di dalam negeri, juga telah diekspor ke mancanegara. Perjalanan ekspor ke Australia telah dimulai sejak Maret 2019 dan terus berkembang, dengan ekspor ketiga pada saat ini menunjukkan pertumbuhan signifikan dalam kerja sama dengan Johnex Explosives.

Sumber:

https://ekonomi.republika.co.id/berita/q98ec1383/dahana-ekspor-ratusan-ton-bahan-peledak-ke-australia

Selengkapnya
Dahana dari Indonesia, Pengekspor Ratusan Ton Bahan Peledak di Australia
« First Previous page 19 of 21 Next Last »