Riset dan Inovasi

Inovasi Cat Antideteksi Radar Dukung Alutsista

Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 21 Februari 2025


Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Material Maju (PRMM) telah berhasil mengembangkan riset dan inovasi untuk mendukung alat utama sistem senjata (alutsista). Yakni, aplikasi bahan smart magnetic atau magnetik pintar yang digunakan sebagai pigmen Cat Antideteksi Radar (CADR).

Karena itu, BRIN, PT. Pindad, dan PT Sigma Utama melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama CADR, di Ruang Auditorium PT. Pindad, Bandung, Rabu (20/3).

Direktur Utama PT. Sigma Utama Benny F Simanjuntak berharap, kerja sama CADR bisa memberikan nilai tambah, bukan untuk mengejar keuntungan saja, tetapi memperkuat pertahanan dan keamanan Indonesia.

Selain itu, pihaknya juga melakukan riset terkait solar panel. “Dalam hal ini, cat yang digunakan pada CADR juga bisa berfungsi sebagai solar panel,” tegas Benny.

Direktur Teknologi dan Pengembangan PT. Pindad Sigit P. Santosa mengingatkan pentingnya semua pihak yang terlibat untuk sama-sama berhitung secara seksama terkait keuntungan dengan melakukan strategi khusus, agar kerja sama tersebut bisa diterapkan dan menjadi prioritas khusus.

“Kerja sama riset ini menjadi capaian luar biasa yang akan menjadi teaching lab dari masing-masing periset yang juga langsung masuk hilirisasi, industri kemitraan, serta dukungan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP),” ungkapnya.

Lebih lanjut Sigit berharap, kerja sama yang terjalin tidak hanya di sisi science memory saja, tetapi terus berlanjut di item-item produksi di PT Pindad.

Kepala PRMM BRIN Wahyu Bambang Widayatno, mengungkapkan, melalui bermitra dengan industri, akan diketahui sejauh mana kebutuhan dan permasalahan, dari produksi hingga ke pelanggan. Hal tersebut bisa dibawa ke ranah riset di level laboratorium.

“Bagaimana hasil-hasil riset itu bermanfaat bagi masyarakat. Salah satunya mendorong para periset untuk kolaborasi dengan industri,” jelas Wahyu.

Dikatakan Wahyu, BRIN selalu mendorong para perisetnya agar setiap riset yang dihasilkan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

Sementara itu, Direktur Fasilitas Riset LPDP Wisnu Sardjono Soenarso berpendapat, riset memang harus sesuai kebutuhan industri.

“Kalau hanya untuk knowledge saja itu sulit bagi perindustrian yang mau commit untuk hilirisasi. Dana penelitian itu selalu ada, tinggal kita bagaimana mencari sumbernya itu dari mana,” kata Sardjono.

“Melalui kerja sama dengan berbagai pihak, artinya kita akan memiliki berbagai sumber daya yang bisa digunakan secara optimum dan bersama-sama mengelola risiko,” tandas dia.

Selengkapnya
Inovasi Cat Antideteksi Radar Dukung Alutsista

Riset dan Inovasi

Pentingnya Karakterisasi Dekomisioning dalam Revitalisasi Fasilitas Nuklir

Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 21 Februari 2025


Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berencana merevitalisasi fasilitas nuklir miliknya. Untuk itu BRIN berupaya meningkatkan pengetahuan perisetnya terkait strategi dekomisioning reaktor nuklir. Demikian diungkapkan Kepala Pusat Riset Teknologi Bahan Nuklir dan Limbah Radioaktif (PRTBNLR) – BRIN, Syaiful Bakhri dalam webinar bertajuk “Karakterisasi Dekomisioning Reaktor Riset Menggunakan PHITS” pada Selasa (19/3).

“Kita akan merevitalisasi beberapa fasilitas ketenaganukliran yang ada di BRIN, mulai dari reaktor riset, fasilitas radioisotop dan radiofarmaka, fasilitas bahan bakar, serta fasilitas pendukung lainnya. Untuk itu perlu metode dan teknologi yang tepat untuk memulihkan dan merevitalisasinya,” ungkap Syaiful.

“Salah satunya dengan melakukan dekontaminasi atau dekomisioning parsial, sehingga fasilitas-fasilitas tersebut bisa digunakan kembali,” lanjutnya.

Syaiful menyampaikan bahwa dekomisioning merupakan hal yang tidak bisa dihindari dan harus dipersiapkan. “Reaktor riset rata-rata berumur panjang. Punya reaktor itu komitmen seratus tahun. Mulai dari menyiapkan tapaknya, membangun, mengoperasikan sampai dengan dekomisioning. Kita harus menyiapkan programnya, kita siapkan bagaimana dekomisioningnya dari sekarang,” jelasnya.

Koordiantor Reaktor Non Daya - Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) – Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), Anggoro Septilarso mengungkapkan pentingnya dilakukan karakterisasi dalam program dekomisioning dan tahapannya.

“Dalam dekomisioning ada tahapan karakterisasi, salah satunya adalah melakukan estimasi inventori limbah radioaktif. Kita juga melakukan estimasi manajemen parameter, seperti biaya, pekerja, jumlah radioaktif, jenis radioaktif dan lain-lain,” paparnya.

“Kemudian kita membuat beberapa skenario dekomisioning, dan yang terakhir akan kita pilih skenario terbaik berdasarkan sudut pandang tertentu,” lanjut Anggoro.

Lebih lanjut Anggoro menjelaskan mengenai karakterisasi yang dilakukan sepanjang siklus dari fasilitas ketenaganukliran, mulai dari desain, pengoperasian dan dekomisioning. Tujuan karakterisasi dan apa yang dikarakterisasi dalam setiap tahapan siklus berbeda-beda.

“Dokumen karakterisasi mulai dari desain hingga pengoperasian disimpan untuk keperluan dekomisioning. Karakterisasi bisa dilakukan dengan kajian historis, survei, sampling, pengecekan dokumen kemudian melakukan perhitungan atau analisis pada komponen tertentu,” jelasnya.

Anggoro mengatakan bahwa secara umum ada dua kategori inventaris sisa radionuklida reaktor nuklir setelah dimatikan, yaitu bahan yang diaktifkan neutron (aktivasi oleh neutron) dan bahan yang terkontaminasi (kontaminasi radioaktif).

“Salah satu metode karakterisasi yang bisa digunakan dalam menghitung distribusi fluks neutron adalah dengan menggunakan software aplikasi PHITS (Particle and Heavy Ion Transport Code System) sebagai alat bantunya,” sebutnya.

Menurut Anggoro, tahapan awal karakterisasi merupakan syarat perizinan dilakukannya dekomisioning. “Hal ini juga diperlukan untuk menyusun dokumen rencana awal dekomisioning. Hal penting lainnya yang dijadikan syarat perizinan adalah perkiraan biaya dekomisioning,” imbuhnya.

Anggoro berharap karakterisasi bisa segera mulai dilakukan dari sekarang dan didokumentasikan meskipun belum tahu kapan dekomisioning akan dilakukan. Dia juga berharap ada transfer ilmu yang memadai kepada generasi muda yang kelak akan mendekomisioning fasilitas tersebut. “Jangan sampai kita meninggalkan fasilitas yang sudah tidak bisa dimanfaatkan oleh generasi mendatang,” ujarnya. 

Sumber: https://brin.go.id/

Selengkapnya
Pentingnya Karakterisasi Dekomisioning dalam Revitalisasi Fasilitas Nuklir

Riset dan Inovasi

BRIN Fire Hotspot Pantau Titik Api dan Kebakaran Hutan

Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 21 Februari 2025


Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset (PR) Geoinformatika mengembangkan sistem BRIN Fire Hotspot berbasis data satelit pengindraan jauh.

Kepala PR Geoinformatika BRIN Rokhis Khomarudin menjelaskan, sistem ini secara otomatis menerima dan memproses data titik api dan kebakaran hutan dari ground station.

“Data tersebut disimpan dan ditampilkan langsung di website, dan sistem mengirim data kepada pengguna," jelas Rokhis, dalam Bincang Sains Kawasan Bandung Garut, secara daring, Selasa (19/3).

Rokhis menyampaikan, BRIN Fire Hotspot merupakan prototipe dari salah satu program kegiatan Geoinformatika Multi Input Multi Output (Geomimo). Ini merupakan konsep yang memungkinkan banyak data dapat dimasukkan dalam satu mesin, dilengkapi dengan berbagai plugin yang terspesialisasikan. Setiap plugin dirancang untuk menghasilkan output yang beragam, disebut sebagai multi output.

“Tantangan bagi para peneliti geoinformatika adalah untuk mengembangkan plugin-plugin ini agar dapat menghasilkan produk dengan cepat, akurat, dan biaya terjangkau. Dengan demikian, Geomimo dapat menjadi solusi efektif dalam pengolahan dan analisis data geografis yang kompleks,” katanya.

Dalam pengembangan Geomimo, jelas Rokhis, prototipe ini akan menjadi plugin sendiri yang terus diperbarui sesuai dengan perkembangan zaman dan ketersediaan data.

Menurut Rokhis, tantangan selanjutnya adalah mengurangi ketergantungan pada sumber data asing. Diperlukan upaya untuk membangun sumber data dan infrastruktur sendiri, termasuk satelit untuk mendukung riset geoinformatika dengan baik. 

Sumber: https://brin.go.id/

Selengkapnya
BRIN Fire Hotspot Pantau Titik Api dan Kebakaran Hutan

Riset dan Inovasi

Riset Geoinformatika Bantu Wujudkan Ketahanan Pangan

Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 21 Februari 2025


Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Organisasi Riset Elektronika dan Informatika tengah fokus melakukan penelitian terkait geoinformatika.

“Banyak permasalahan saat ini, seperti perubahan lingkungan dan ketahanan pangan yang dapat diatasi dengan geoinformatika,” ungkap Plt. Kepala Pusat Riset (PR) Geoinformatika BRIN Rokhis Khomarudin, dalam Bincang Sains Kawasan Bandung Garut, secara daring, Selasa (19/3).

Rokhis menjelaskan, geoinformatika merupakan sebuah disiplin yang menggabungkan ilmu dan teknologi komputer, sistem informasi, dan ilmu geografi. Ilmu ini telah menjadi kunci dalam menjawab permasalahan kompleks di bidang kebumian dengan data yang besar.

Data besar yang dimaksud adalah data kebumian, seperti yang dihasilkan dari pengindraan jauh menggunakan satelit.

“Pada ketahanan pangan, kita dapat memonitor pertumbuhan tanaman pangan di seluruh Indonesia. Ini memungkinkan kita untuk dapat mengidentifikasi gangguan yang mungkin terjadi dalam memantau produksi serta kondisi tanaman tersebut,” kata Rokhis.

Informasi diperoleh dengan cara mengambil gambar permukaan bumi dari satelit, yang kemudian menjadi sumber utama dalam bidang geoinformatika.

“Selain itu, terdapat data seperti pengukuran GPS, data yang dihasilkan dari penggunaan drone, dan data spasial lainnya yang penting dari sumber daya kebumian dalam konteks geoinformatika,” tuturnya.

Dalam bidang geoinformatika, lanjut dia, informasi geografis tidak hanya berasal dari satelit pengindraan jauh saja. Namun, dimungkinkan untuk menggabungkan dengan data sosial ekonomi yang tersedia untuk diintegrasikan dalam informasi spasial dan peta.

Pemetaan data kebumian dengan penambahan data sosial ekonomi, tambah Rokhis, memungkinkan dalam pengambilan keputusan yang lebih baik.

“Hal ini memungkinkan kita untuk tidak hanya memantau pertumbuhan tanaman, tetapi aspek lainnya seperti daya beli masyarakat, distribusi, dan lain sebagainya. Informasi dapat disajikan dalam satu peta atau rangkaian informasi yang komprehensif, sehingga dapat memberikan jawaban pada permasalahan,” jelasnya.

Pihaknya fokus membangun ilmu komputer untuk menjawab tantangan permasalahan data yang semakin besar dan kompleks. Proses akusisi, penyimpanan, pengolahan data, pengembangan model atau metode, dan visualisasi dalam riset geoinformatika menjadi penting.

Perkembangan teknologi big data, machine learning, dan artificial intelligence telah mengubah lanskap ilmu ini, memungkinkan solusi yang cepat, akurat, dan terjangkau.

“Kita dapat menggunakannya, mengotomatisasikan, dan bisa berjalan cepat, akurat, dengan biaya yang murah,” tegasnya.

Empat Kelompok Riset

Lebih rinci dijelaskan Rokhis, ada empat kelompok riset (kelris) di PR Geoinformatika. Pertama, Kelris Geodata, bertanggung jawab untuk menyiapkan data dengan standar riset. Sehingga, data tersebut siap untuk digunakan. Kedua, Kelris Geokomputasi, membangun komputasi dan metode atau model pengolahan data pengindraan jauh maupun data lapangan.

Ketiga, Kelris Geoinformasi, menyajikan data dalam bentuk GIS untuk pengambilan keputusan, sementara. Dan keempat, Kelris Geovisulisasi dan Infrastruktur Geoinformatika, bertugas menghasilkan visualisasi data, agar dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat. 

Sumber: https://brin.go.id/

Selengkapnya
Riset Geoinformatika Bantu Wujudkan Ketahanan Pangan

Ekonomi dan Bisnis

Penjelasan Manajemen Keuangan: Ruang Lingkup, Tujuan dan Pentingnya

Dipublikasikan oleh Afridha Nu’ma Khoiriyah pada 21 Februari 2025


Apa itu manajemen keuangan?
Pada intinya, manajemen keuangan adalah praktik membuat rencana bisnis dan kemudian memastikan semua departemen tetap berada di jalurnya. Manajemen keuangan yang solid memungkinkan CFO atau VP keuangan untuk menyediakan data yang mendukung pembuatan visi jangka panjang, menginformasikan keputusan tentang di mana harus berinvestasi, dan menghasilkan wawasan tentang cara mendanai investasi tersebut, likuiditas, profitabilitas, landasan pacu, dan banyak lagi.

Perangkat lunak ERP dapat membantu tim keuangan mencapai tujuan-tujuan ini: Sistem manajemen keuangan menggabungkan beberapa fungsi keuangan, seperti akuntansi, manajemen aset tetap, pengakuan pendapatan, dan pemrosesan pembayaran. Dengan mengintegrasikan komponen-komponen utama ini, sistem manajemen keuangan memastikan visibilitas waktu nyata ke dalam kondisi keuangan perusahaan sambil memfasilitasi operasi sehari-hari, seperti proses penutupan akhir periode.

Tujuan manajemen keuangan
Berdasarkan pilar-pilar tersebut, manajer keuangan membantu perusahaan mereka dengan berbagai cara, termasuk namun tidak terbatas pada:

  • Memaksimalkan keuntungan: Memberikan wawasan tentang, misalnya, kenaikan biaya bahan baku yang dapat memicu kenaikan harga pokok penjualan.
  • Melacak likuiditas dan arus kas: Memastikan perusahaan memiliki cukup uang untuk memenuhi kewajibannya.
  • Memastikan kepatuhan: Mengikuti peraturan negara bagian, federal, dan peraturan khusus industri.
  • Mengembangkan skenario keuangan: Skenario ini didasarkan pada kondisi bisnis saat ini dan prakiraan yang mengasumsikan berbagai hasil berdasarkan kondisi pasar yang mungkin terjadi.
  • Mengelola hubungan: Berhubungan secara efektif dengan investor dan dewan direksi.
  • Pada akhirnya, ini adalah tentang menerapkan prinsip-prinsip manajemen yang efektif pada struktur keuangan perusahaan.

KPI keuangan yang penting
Mempersempit KPI yang tepat untuk bisnis Anda sangat penting untuk kesuksesan jangka pendek dan jangka panjang. Baik Anda baru saja ditugaskan untuk membuat KPI untuk perusahaan keuangan Anda atau sedang mencari praktik terbaik untuk meningkatkan KPI yang sudah ada, panduan singkat dan sederhana ini dirancang untuk Anda.

Cakupan Manajemen Keuangan                                                                                                                                                    Manajemen keuangan mencakup empat area utama:

Perencanaan
Manajer keuangan memproyeksikan berapa banyak uang yang dibutuhkan perusahaan untuk mempertahankan arus kas yang positif, mengalokasikan dana untuk mengembangkan atau menambah produk atau layanan baru, serta mengatasi kejadian tak terduga, dan membagikan informasi tersebut kepada kolega bisnis. Perencanaan dapat dibagi menjadi beberapa kategori, termasuk biaya modal, T&E dan tenaga kerja, serta biaya tidak langsung dan operasional.

Penganggaran
Manajer keuangan mengalokasikan dana perusahaan yang tersedia untuk memenuhi biaya, seperti hipotek atau sewa, gaji, bahan baku, T&E karyawan, dan kewajiban lainnya. Idealnya, akan ada sisa dana yang dapat disisihkan untuk keadaan darurat dan mendanai peluang bisnis baru. Perusahaan umumnya memiliki anggaran induk dan mungkin memiliki sub dokumen terpisah yang mencakup, misalnya, arus kas dan operasi; anggaran dapat bersifat statis atau fleksibel.

Penganggaran statis vs. penganggaran fleksibel
Statis fleksibel tetap sama meskipun ada perubahan signifikan dari asumsi yang dibuat selama perencanaan. Menyesuaikan berdasarkan perubahan asumsi yang digunakan dalam proses perencanaan.

Mengelola dan menilai risiko
Para eksekutif lini bisnis meminta manajer keuangan mereka untuk menilai dan menyediakan kontrol kompensasi untuk berbagai risiko, termasuk:

Risiko pasar
Mempengaruhi investasi bisnis serta, untuk perusahaan publik, pelaporan dan kinerja saham. Dapat juga mencerminkan risiko keuangan yang khusus untuk industri, seperti pandemi yang memengaruhi restoran atau pergeseran ritel ke model langsung ke konsumen.

Risiko kredit
Dampak dari, misalnya, pelanggan tidak membayar faktur mereka tepat waktu dan dengan demikian bisnis tidak memiliki dana untuk memenuhi kewajiban, yang dapat berdampak buruk pada kelayakan kredit dan penilaian, yang menentukan kemampuan untuk meminjam dengan suku bunga yang menguntungkan.

Risiko likuiditas
Tim keuangan harus melacak arus kas saat ini, memperkirakan kebutuhan kas di masa depan, dan bersiap untuk membebaskan modal kerja sesuai kebutuhan.

Risiko operasional
Ini adalah kategori yang mencakup semua, dan merupakan hal baru bagi beberapa tim keuangan. Misalnya, risiko serangan siber dan apakah perlu membeli asuransi keamanan siber, rencana pemulihan bencana dan keberlangsungan bisnis yang tersedia, serta praktik manajemen krisis apa yang dilakukan jika eksekutif senior dituduh melakukan kecurangan atau pelanggaran.

Prosedur
Manajer keuangan menetapkan prosedur tentang bagaimana tim keuangan akan memproses dan mendistribusikan data keuangan, seperti faktur, pembayaran, dan laporan, dengan aman dan akurat. Prosedur tertulis ini juga menguraikan siapa yang bertanggung jawab untuk membuat keputusan keuangan di perusahaan - dan siapa yang menandatangani keputusan tersebut. Perusahaan tidak perlu memulai dari awal; ada template kebijakan dan prosedur yang tersedia untuk berbagai jenis organisasi, seperti yang satu ini untuk organisasi nirlaba.

Fungsi manajemen keuangan
Secara lebih praktis, aktivitas manajer keuangan di bidang-bidang di atas berkisar pada perencanaan dan peramalan serta pengendalian pengeluaran. Fungsi FP&A termasuk menerbitkan laporan P&L, menganalisis lini produk atau layanan mana yang memiliki margin keuntungan tertinggi atau berkontribusi paling besar terhadap profitabilitas bersih, mempertahankan anggaran dan meramalkan kinerja keuangan perusahaan di masa depan dan perencanaan skenario.

Mengelola arus kas juga merupakan kuncinya. Manajer keuangan harus memastikan ada cukup uang tunai untuk operasional sehari-hari, seperti membayar pekerja dan membeli bahan baku untuk produksi. Hal ini melibatkan pengawasan uang tunai yang mengalir masuk dan keluar dari bisnis, sebuah praktik yang disebut manajemen kas.

Bersamaan dengan manajemen kas, manajemen keuangan mencakup pengakuan pendapatan, atau melaporkan pendapatan perusahaan sesuai dengan prinsip akuntansi standar. Menyeimbangkan rasio perputaran piutang adalah bagian penting dari konservasi dan manajemen kas strategis. Hal ini mungkin terdengar sederhana, namun tidak selalu demikian: Di beberapa perusahaan, pelanggan mungkin membayar berbulan-bulan setelah menerima layanan Anda. Pada titik mana Anda menganggap uang tersebut sebagai “milik Anda” - dan melaporkan kabar baik tersebut kepada investor?

5 tips untuk meningkatkan rasio perputaran piutang anda

  1. Buatlah faktur secara teratur dan akurat. Jika faktur tidak dikirim tepat waktu, uang tidak akan masuk tepat waktu.
  2. Selalu cantumkan syarat pembayaran. Anda tidak dapat memberlakukan kebijakan yang belum Anda komunikasikan kepada klien. Jika Anda melakukan perubahan, sampaikan kepada mereka.
  3. Tawarkan berbagai cara pembayaran. Opsi B2B baru mulai tersedia secara online. Sudahkah Anda mempertimbangkan gateway pembayaran?
  4. Tetapkan pengingat tindak lanjut. Jangan menunggu hingga pelanggan menunggak untuk memulai prosedur penagihan. Bersikaplah proaktif, namun tidak mengganggu, dengan pengingat.
  5. Pertimbangkan untuk menawarkan diskon untuk pembayaran tunai dan prabayar. Uang tunai adalah raja di bidang ritel, dan Anda dapat mengurangi biaya AR dengan mendorong pelanggan untuk membayar di muka, bukan dengan persyaratan kredit normal pelanggan Anda.

Terakhir, mengelola kontrol keuangan melibatkan analisis bagaimana kinerja perusahaan secara finansial dibandingkan dengan rencana dan anggarannya. Metode untuk melakukan hal ini termasuk analisis rasio keuangan, di mana manajer keuangan membandingkan item-item pada laporan keuangan perusahaan.

Manajemen keuangan strategis vs taktis
Pada tingkat taktis, prosedur manajemen keuangan mengatur bagaimana Anda memproses transaksi harian, melakukan penutupan keuangan bulanan, membandingkan pengeluaran aktual dengan apa yang dianggarkan, dan memastikan Anda memenuhi persyaratan auditor dan pajak.

Pada tingkat yang lebih strategis, manajemen keuangan menjadi bagian dari aktivitas FP&A (perencanaan dan analisis keuangan) dan visioning yang penting, di mana para pemimpin keuangan menggunakan data untuk membantu rekan-rekan lini bisnis merencanakan investasi di masa depan, melihat peluang, dan membangun perusahaan yang tangguh.

Pentingnya manajemen keuangan
Manajemen keuangan yang solid menjadi fondasi bagi tiga pilar tata kelola fiskal yang baik:

Menyusun strategi
Mengidentifikasi apa yang perlu dilakukan secara finansial agar perusahaan dapat mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjangnya. Para pemimpin membutuhkan wawasan tentang kinerja saat ini untuk perencanaan skenario, misalnya.

Pengambilan keputusan
Membantu para pemimpin bisnis memutuskan cara terbaik untuk mengeksekusi rencana dengan menyediakan laporan keuangan terkini dan data tentang KPI yang relevan.

Pengendalian
Memastikan setiap departemen berkontribusi pada visi dan beroperasi sesuai anggaran dan selaras dengan strategi. Dengan manajemen keuangan yang efektif, semua karyawan tahu ke mana arah perusahaan, dan mereka memiliki visibilitas ke dalam kemajuan.

Apa Saja Tiga Jenis Manajemen Keuangan?
Fungsi-fungsi di atas dapat dikelompokkan ke dalam tiga jenis manajemen keuangan yang lebih luas:

Penganggaran modal
Berhubungan dengan mengidentifikasi apa yang perlu dilakukan secara finansial agar perusahaan dapat mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Ke mana dana modal harus dibelanjakan untuk mendukung pertumbuhan?

Struktur modal
Menentukan cara membiayai operasi dan/atau pertumbuhan. Jika suku bunga rendah, mengambil utang mungkin merupakan jawaban terbaik. Perusahaan juga dapat mencari pendanaan dari perusahaan ekuitas swasta, mempertimbangkan untuk menjual aset seperti real estat atau, jika memungkinkan, menjual ekuitas.

Manajemen modal kerja
Seperti yang telah dibahas di atas, memastikan bahwa ada cukup uang tunai untuk operasional sehari-hari, seperti membayar pekerja dan membeli bahan baku untuk produksi.

Apa saja contoh manajemen keuangan?
Kami telah membahas beberapa contoh manajemen keuangan di bagian “fungsi” di atas. Sekarang, mari kita bahas bagaimana mereka semua bekerja bersama: Katakanlah CEO sebuah perusahaan pasta gigi ingin memperkenalkan produk baru: sikat gigi. Dia akan meminta timnya untuk memperkirakan biaya produksi sikat gigi dan manajer keuangan untuk menentukan dari mana dana tersebut berasal - misalnya, pinjaman bank.

Manajer keuangan akan mendapatkan dana tersebut dan memastikan bahwa dana tersebut dialokasikan untuk memproduksi sikat gigi dengan cara yang paling hemat biaya. Dengan asumsi sikat gigi terjual dengan baik, manajer keuangan akan mengumpulkan data untuk membantu tim manajemen memutuskan apakah akan menggunakan keuntungan tersebut untuk memproduksi lebih banyak sikat gigi, memulai lini obat kumur, membayar dividen kepada pemegang saham, atau melakukan tindakan lain.

Selama proses tersebut, manajer keuangan akan memastikan bahwa perusahaan memiliki cukup uang tunai untuk membayar pekerja baru yang memproduksi sikat gigi. Dia juga akan menganalisis apakah perusahaan membelanjakan dan menghasilkan uang sebanyak yang dia perkirakan ketika dia menganggarkan untuk proyek tersebut.

NetSuite: Manajemen Keuangan untuk Startup dan Selanjutnya
Pada awalnya, tanggung jawab manajemen keuangan dalam sebuah startup termasuk membuat dan mematuhi anggaran yang sesuai dengan rencana bisnis, mengevaluasi apa yang harus dilakukan dengan keuntungan dan memastikan tagihan Anda dibayar dan pelanggan membayar Anda.

Manajemen keuangan akan semakin rumit ketika perusahaan berkembang dan menambah kontraktor atau staf keuangan dan akuntansi. Anda harus memastikan karyawan Anda dibayar dengan potongan yang akurat, mengajukan pajak dan laporan keuangan dengan benar, serta mengawasi kesalahan dan penipuan.

Semua ini kembali ke pembahasan pembuka kita tentang menyeimbangkan antara strategi dan taktik. Dengan membuat rencana, Anda dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan besar: apakah barang dan jasa kita menguntungkan? Apakah kita mampu meluncurkan produk baru atau melakukan perekrutan? Apa yang akan terjadi dalam 12 hingga 18 bulan ke depan untuk bisnis ini? Manajemen keuangan yang solid menyediakan sistem dan proses untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Tantangan manajemen keuangan dapat menjadi hal yang menakutkan bagi perusahaan rintisan dan bisnis yang sedang berkembang. Di sinilah perangkat lunak manajemen keuangan NetSuite berperan. Dengan solusi berbasis cloud yang komprehensif, NetSuite memastikan bahwa data keuangan Anda akurat, terkini, dan dapat diakses kapan saja, di mana saja.

Dari mengotomatisasi proses keuangan yang kompleks hingga menawarkan visibilitas real-time ke dalam kinerja, NetSuite adalah solusi yang tepat untuk bisnis yang bertujuan untuk integrasi tanpa batas dan operasi keuangan yang efisien. Seiring perkembangan perusahaan Anda, NetSuite berkembang bersama Anda, memastikan Anda memiliki alat yang tepat untuk membuat keputusan strategis yang tepat di setiap tahap. Buatlah pilihan cerdas untuk masa depan keuangan bisnis Anda dengan NetSuite.

Disadur dari: netsuite.com

Selengkapnya
Penjelasan Manajemen Keuangan: Ruang Lingkup, Tujuan dan Pentingnya

Ekonomi dan Bisnis

Apa itu Manajemen Keuangan? Panduan Lengkap

Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 21 Februari 2025


Manajemen keuangan adalah fungsi penting dalam kehidupan pribadi dan profesional, baik saat anda menjalankan bisnis atau mencoba mengelola keuangan pribadi. Memahami Apa itu Manajemen Keuangan akan membantu anda mencapai kemandirian keuangan pribadi dan memastikan siklus keuangan yang sehat untuk bisnis Anda.  

Salah satu fungsi utama manajemen keuangan adalah mencapai stabilitas keuangan, pertumbuhan, dan pertumbuhan yang berkelanjutan untuk jangka pendek dan jangka panjang. Hal ini melibatkan pengambilan keputusan yang tepat, analisis sumber daya, dan berbagai aspek lainnya untuk mengelola Keuangan dengan sukses. Namun, itu hanya definisi permukaan dari pendekatan ini, masih banyak yang harus dipelajari. Di blog ini, Anda akan mempelajari segala sesuatu tentang Apa itu Manajemen Keuangan, ruang lingkup, tujuan, dan pentingnya dalam kehidupan pribadi dan profesional Anda. 

Daftar Isi 

1) Apa itu Manajemen Keuangan?

2) Tujuan Manajemen Keuangan  

3) Ruang Lingkup Manajemen Keuangan 

4) Pentingnya Manajemen Keuangan 

5) Kesimpulan 

Apa yang dimaksud dengan manajemen keuangan? 
Manajemen keuangan adalah proses perencanaan dan pengelolaan keuangan individu atau organisasi untuk mencapai tujuan dan sasarannya. Hal ini melibatkan pengoptimalan nilai pemegang saham, menghasilkan keuntungan, mengurangi risiko, dan memastikan kesehatan keuangan dari perspektif jangka pendek dan jangka panjang. Untuk individu, Manajemen Keuangan dapat mencakup perencanaan pensiun, tabungan perguruan tinggi, dan investasi pribadi lainnya. 

Kursus manajemen keuangan
Tujuan Manajemen Keuangan 
Tujuan dari Manajemen Keuangan adalah untuk membantu bisnis atau individu dalam membuat keputusan keuangan yang tepat. Keputusan-keputusan ini bertujuan untuk meningkatkan stabilitas keuangan dan kesejahteraan mereka, baik di masa sekarang maupun di masa depan. Untuk melakukan hal ini, para ahli Manajemen Keuangan memeriksa data keuangan dan investasi dan memberi saran kepada klien tentang tindakan terbaik yang sesuai dengan tujuan mereka. Manajemen Keuangan juga dapat meningkatkan kinerja keuangan dan profitabilitas klien dengan membuat rencana strategis tentang bagaimana, mengapa, dan di mana Keuangan digunakan dan dialokasikan. Strategi dan metode spesifik Manajemen Keuangan bervariasi tergantung pada apakah klien adalah perusahaan atau individu. Berikut ini adalah beberapa tujuan utama Manajemen Keuangan:

Maksimalisasi kekayaan 
Maksimalisasi kekayaan adalah tujuan mendasar dari Manajemen Keuangan. Hal ini melibatkan pembuatan strategi yang relevan untuk investasi saat ini dan keuntungannya di masa depan dengan membuat keputusan yang optimal. Dengan Manajemen Keuangan yang baik, bisnis dan individu dapat melakukan investasi modal yang tepat dan berekspansi ke pasar baru.  

Pemanfaatan sumber daya 
Manajemen Keuangan memungkinkan bisnis untuk mengalokasikan dan memanfaatkan sumber daya berdasarkan persyaratan dan kebutuhan mereka. Ini memastikan bahwa sumber daya tidak hanya digunakan dengan cara yang paling efisien tetapi juga menghasilkan keuntungan yang optimal untuk bisnis. Manajemen Keuangan juga membantu mengalokasikan sumber daya keuangan seperti modal, dana, dan aset ke proyek-proyek yang menawarkan keuntungan tertinggi.   

Manajemen risiko 
Salah satu tujuan penting dari Manajemen Keuangan adalah mengidentifikasi, menilai, dan mengelola berbagai jenis risiko keuangan. Jika risiko-risiko ini tidak ditangani, mereka dapat membahayakan fungsi bisnis secara keseluruhan. Tujuan manajemen risiko memungkinkan bisnis untuk menjaga stabilitas keuangan dan melindungi kepentingan para pemangku kepentingan.   

Pertimbangan kepatuhan 
Manajemen Keuangan memastikan bahwa keputusan dan aktivitas bisnis selaras dengan yurisdiksi dan hukum yang berlaku untuk industri yang bersangkutan. Dalam sebuah organisasi, para profesional seperti Analis Keuangan bertanggung jawab atas standar akuntansi, peraturan perpajakan, dan peraturan khusus industri.    

Manajemen arus kas 
Manajemen arus kas mengacu pada arus masuk dan arus keluar uang tunai dalam bisnis. Manajemen Keuangan menangani proses ini untuk mempertahankan tingkat likuidasi yang memadai untuk memenuhi kewajiban dan peluang jangka pendek. Dengan mengelola arus kas secara efektif, bisnis dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan keuangan yang mungkin timbul di masa depan.

Ruang lingkup manajemen keuangan 
Manajemen Keuangan adalah proses perencanaan, pengelolaan, dan pengendalian Keuangan individu atau organisasi untuk mencapai tujuan dan sasaran mereka. Ruang lingkup Manajemen Keuangan mencakup bidang-bidang berikut:

Penganggaran modal
Ini adalah proses memperkirakan kebutuhan modal tetap dan modal kerja bisnis dan mengalokasikan dana yang tersedia untuk berbagai proyek berdasarkan pengembalian dan risiko yang diharapkan.

Struktur modal
Ini adalah proses menentukan perpaduan optimal antara utang dan ekuitas yang meminimalkan biaya modal dan memaksimalkan nilai perusahaan atau saham di pasar.

Keputusan keuangan

Keputusan keuangan melibatkan pemilihan sumber dana yang optimal, termasuk investor, pemegang saham, bank, deposito publik, dan pemberi pinjaman keuangan lainnya. Keputusan ini juga mencakup penentuan metode terbaik untuk menginvestasikan dana ini. Hal ini melibatkan penganggaran modal, analisis biaya peluang, dan mempertimbangkan kriteria keamanan, likuiditas, dan profitabilitas.

Manajemen modal kerja
Ini adalah proses mengelola aset dan kewajiban jangka pendek bisnis untuk memastikan kelancaran operasi dan arus kas yang memadai. Hal ini melibatkan analisis berbagai rasio, seperti rasio modal kerja, rasio penagihan, dan rasio persediaan, untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan mengurangi pemborosan.

Keputusan dividen
Ini adalah proses memutuskan apakah akan membayar dividen kepada pemegang saham atau menahan laba untuk diinvestasikan kembali. Hal ini tergantung pada laba per saham, nilai pasar saham, peluang investasi, dan preferensi pemegang saham.

Manajemen laba
Ini adalah proses mendistribusikan pendapatan dan keuntungan bisnis di antara berbagai pemangku kepentingan, seperti pemilik, kreditor, karyawan, pemerintah, dan masyarakat. Selain itu, hal ini juga melibatkan evaluasi kekuatan dan kelemahan dari berbagai sumber dalam menggunakan laba dan pendapatan, seperti cadangan, penarikan, dan investasi kembali. 

Pentingnya Manajemen Keuangan 
Manajemen Keuangan adalah proses perencanaan, pengelolaan, dan pengendalian Keuangan perusahaan untuk mencapai tujuan dan sasarannya. Hal ini membantu perusahaan untuk menghindari kebangkrutan dan mengatasi berbagai tantangan, seperti kehilangan pendapatan, bencana alam, pemogokan, perang, dll. Dengan demikian, Manajemen Keuangan menjadi sangat penting. 

Mencapai tujuan keuangan 
Manajemen Keuangan menyediakan kerangka kerja dan teknik yang diperlukan untuk merencanakan, mengalokasikan sumber daya, dan membuat keputusan yang tepat untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Manajemen Keuangan juga membantu menetapkan tujuan yang jelas dan terdefinisi dengan baik serta menilai potensi risiko yang mungkin timbul saat mengikuti tujuan tersebut. Dengan rencana manajemen yang tepat, bisnis dan individu dapat mencapai hasil keuangan yang diinginkan dan mengamankan masa depan keuangan yang stabil. 

Keputusan yang tepat 
Manajemen Keuangan memastikan bahwa individu dan bisnis membuat keputusan yang tepat dengan mempertimbangkan kondisi keuangan bisnis dan individu. Proses pengambilan keputusan yang tepat meliputi pengumpulan informasi yang tepat dan analisis hasil yang mungkin dengan menggunakan teknik-teknik Manajemen Keuangan. 

Pengendalian biaya 
Manajemen Keuangan membantu bisnis dan individu mengidentifikasi pengeluaran biaya yang tidak perlu dan menyarankan cara terbaik untuk mencapai efektivitas biaya. Hal ini melibatkan pendekatan sistematis untuk mengelola dan mengurangi biaya dan berfokus pada stabilitas dan profitabilitas. Manajemen Keuangan juga memungkinkan bisnis dan individu untuk mengidentifikasi area inefisiensi dan menerapkan langkah-langkah untuk mengoptimalkan biaya dengan menggunakan sumber daya yang tersedia secara efektif.   

Kepercayaan pemangku kepentingan 
Manajemen keuangan yang baik meningkatkan kepercayaan para pemangku kepentingan terhadap perusahaan dan menarik lebih banyak peluang untuk tumbuh dan mengembangkan bisnis. Hal ini juga membantu membuat sistem keuangan bisnis menjadi lebih transparan dan jujur. Salah satu hal yang paling penting dari kepercayaan pemangku kepentingan yang baik adalah kepercayaan investor. Hal ini membantu menarik lebih banyak investasi dan peluang bisnis. Dengan Manajemen Keuangan yang tepat, bisnis dapat memastikan bahwa karyawan selaras dengan tujuan keuangan bisnis. 

Manajemen likuiditas 
Memiliki jumlah likuiditas yang memadai sangat penting bagi bisnis. Manajemen Keuangan memungkinkan bisnis untuk mempertahankan arus kas dan sumber daya yang optimal untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek. Hal ini juga memungkinkan bisnis untuk menutupi pengeluaran segera dan fokus pada peluang dan stabilitas. Dengan mengelola arus kas dan likuiditas, bisnis dapat tetap lincah dan membekali diri mereka sendiri untuk menavigasi ketidakpastian yang mungkin timbul di masa depan.  

Keamanan finansial 
Salah satu manfaat terpenting dari Manajemen Keuangan adalah memastikan keamanan finansial bagi bisnis dan individu. Dengan bantuan perencanaan yang matang, alokasi sumber daya, dan pengambilan keputusan yang efektif, organisasi dapat mengamankan siklus keuangan mereka.  

Manajemen utang 
Manajemen Keuangan memungkinkan bisnis untuk mengelola utang dengan cara yang paling efektif. Hal ini juga membantu dalam membuat keputusan yang tepat untuk meminjam, menyusun utang, dan menghindari penggalangan dana yang tidak perlu. Dengan mengelola utang secara efektif, bisnis dapat mencapai stabilitas keuangan dan meningkatkan kapasitas mereka untuk mencapai tujuan keuangan mereka.  

Kesimpulan 
Manajemen Keuangan adalah alat penting untuk mengamankan masa depan keuangan yang sehat. Dengan menggunakan strategi dan tekniknya, bisnis dan individu dapat mencapai tujuan keuangan dan kesuksesan finansial secara keseluruhan. Kami berharap blog ini membantu Anda memahami apa itu Manajemen Keuangan, tujuan, ruang lingkup dan pentingnya.   

Disadur dari: theknowledgeacademy.com

Selengkapnya
Apa itu Manajemen Keuangan? Panduan Lengkap
« First Previous page 612 of 1.119 Next Last »