Farmasi
Dipublikasikan oleh Anisa pada 20 Maret 2025
Teknik keamanan pangan adalah cabang ilmu teknik yang mengkhususkan diri pada penerapan prinsip ilmu teknik untuk mengatasi masalah keamanan mikrobial dan kimia pada produk pangan. Di sisi lain, keamanan pangan adalah disiplin ilmu yang menangani, menyajikan, dan menyimpan bahan pangan dengan cara yang mencegah penyakit yang bersumber dari bahan pangan. Prinsip ini dapat digunakan dalam pembuatan solusi teknologi untuk dekontaminasi dan pengawetan makanan. Ilmu teknik bersama dengan ide mikrobiologi dan kimia memiliki potensi yang sangat besar untuk membangun solusi non-konvensional untuk masalah keamanan pangan yang berbahaya. Teknik keamanan pangan merupakan bagian integral dari teknik pengolahan pangan dan hasil pertanian, ilmu pangan, dan teknologi pangan karena semuanya bertanggung jawab atas pemrosesan bahan pangan sejak dipanen hingga siap dipasarkan. Pelanggaran keamanan pangan dapat terjadi selama proses pemrosesan bahan pangan, baik itu berupa proses maupun alat yang digunakan.
Teknik keamanan pangan tidak terfokus pada penyelidikan dan pengujian proses atau rantai produksi pangan. Sebaliknya, teknik ini digunakan untuk membuat proses dan rantai produksi pangan yang aman tanpa mengurangi standar masyarakat yang dibutuhkan untuk produk pangan.
Prinsip-prinsip ilmu teknik yang berkaitan dengan keamanan pangan dapat digunakan di:
Pengendalian terpadu diperlukan sepanjang rantai produksi dan konsumsi pangan untuk memastikan bahwa produk pangan aman diproduksi. Pengembangan teknologi pemrosesan yang terus berlanjut disebabkan oleh peningkatan kesadaran akan keamanan pangan teah. Para pakar dalam teknik, mikrobiologi, kimia, dan bidang ilmu lainnya telah melakukan kemajuan besar dalam kualitas dan keamanan makanan.
Teknik pengendalian, pemantauan, dan identifikasi
38% produk makanan yang ditarik oleh Food Safety and Inspection Service USDA pada tahun 2004 terkait dengan kontaminasi mikrob, serta 44% produk daging, daging ayam, dan telur.Selama dua puluh tahun terakhir, telah ditemukan Salmonella typhimurium, Listeria monocytogenes, dan Escherichia coli dalam 5000 produk yang ditarik dari pasar. Oleh karena itu, deteksi dan identifikasi patogen pada bahan pangan yang cepat, efektif, dan dapat diandalkan diperlukan.
Untuk menjamin keamanan pangan, patogen dan kontaminan mikrob lainnya harus diidentifikasi. Metode tradisional untuk mengidentifikasi patogen makanan memakan banyak waktu dan tenaga. Penemuan teknologi terbaru membuat deteksi dan identifikasi lebih cepat, nyaman, sensitif, dan spesifik dibandingkan dengan pengujian konvensional; seluruh fase pemeriksaan dibutuhkan 16 hingga 48 jam.
Dalam bidang keamanan pangan, ada banyak pendekatan yang digunakan untuk pengendalian, pemantauan, dan identifikasi.
Piringan media kromogenik, salah satu penemuan yang terkenal dalam bidang mikrobiologi, memiliki kemampuan untuk membedakan spesies patogen yang berbahaya dari spesies lainnya. Media ini dibuat dengan menggunakan substansi kromogenik yang menghasilkan sekumpulan warna yang terkait dengan spesies patogen tertentu ketika substrat mengalami hidrolisis oleh enzim patogen. Media ini mudah digunakan dan spesifik terhadap spesies patogen dan strain tertentu, tergantung pada enzim yang digunakan untuk menghidrolisisnya. Selain itu, hasil biasanya dapat dilihat antara 18 dan 24 jam setelah inkubasi. Hal ini memungkinkan perusahaan makanan untuk mengurangi biaya dan waktu yang terpakai.
Dengan perkembangan sistem pengujian patogen, pendeteksian berbasis teknologi molekular atau DNA adalah salah satu bidang yang mengalami perkembangan yang cepat. Pengujian berbasis imunologi, seperti pengujian imunologik terkait enzim (ELISA), pengujian imunologik berlapis berbasis fluoresensi (FLISA), Western blot, dan aglutinasi, dapat digunakan untuk mengidentifikasi apakah ada mikrob di dalam makanan. Secara umum, kelemahan metode ini adalah ketidakmampuan untuk mengidentifikasi patogen dalam jumlah yang kecil, sensitivitas yang berbeda, dan kemampuan untuk mengisolasi satu organisme untuk pengkulturan.
Biosensor mendeteksi toksin dan mikroorganisme berbahaya. Biosensor menggunakan bioreseptor seperti biokatalis, bioafinitas, dan reseptor hibrida untuk mendeteksi tanda unik yang terikat dengan bioreseptor. Tanda-tanda ini termasuk enzim, antibodi, mikrob, protein, hormon, asam nukleat, dan sebagainya. Sinyal-sinyal ini kemudian diubah menjadi informasi analitik melalui transduser. Sederhananya, patogen dideteksi berdasarkan ciri-cirinya, seperti enzim yang dikeluarkannya. Enzim akan mengikat dengan protein yang memiliki kemampuan untuk melakukan fungsinya pada biosensor. Itu adalah apa yang dideteksi oleh biosensor. Selain itu, hasil kerja enzim yang ditargetkan biosensor menunjukkan berbagai nilai kuantitatif, seperti jumlah patogen dalam bahan pangan, tingkat keracunan enzim (jika enzim itu yang membuat bahan pangan beracun), dan sebagainya.
Disadur dari:
Manajemen Sumber Daya Manusia dan Organisasi
Dipublikasikan oleh Anisa pada 20 Maret 2025
Hubungan kerja, yang sering disebut sebagai relasi industri, merupakaan ranah akademis yang begitu beragam, menyelami kompleksitas hubungan antara pengusaha dan karyawan. Di dalamnya, terjadi jalinan yang rumit antara pihak-pihak tersebut, yakni pengusaha, karyawan, serikat pekerja atau buruh, organisasi pengusaha, dan unsur pemerintah.
Penggunaan istilah "Hubungan Kerja" semakin mendapat sorotan daripada "hubungan industri" karena yang terakhir sering dianggap memiliki arti yang lebih terbatas. Meski begitu, hubungan industri secara tradisional telah menghadapi berbagai jenis hubungan kerja, melebar dari yang biasanya dikaitkan dengan "industri" untuk mencakup beragam hubungan kerja di luar sektor industri. Hal ini mencerminkan tren sejenis dalam ranah manajemen sumber daya manusia.
Revolusi industri menciptakan hubungan kerja modern dengan menciptakan pasar tenaga kerja bebas dan organisasi industri berskala besar dengan ribuan pekerja upahan. Sementara masyarakat menghadapi perubahan ekonomi dan sosial yang signifikan ini, masalah tenaga kerja muncul. Upah yang rendah, jam kerja yang panjang, pekerjaan yang monoton dan berbahaya, serta praktik pengawasan yang sewenang-wenang mengakibatkan tingginya pergantian karyawan, pemogokan dengan kekerasan, dan risiko ketidakstabilan sosial. Secara intelektual, hubungan industrial berkembang pada akhir tahun 1800-an sebagai titik tengah antara ekonomi klasik dan Marxisme. Karya Sidney Webb dan Beatrice Webb, Industrial Democracy (1897) memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan ini. Dengan demikian, hubungan industri menolak ekonomi klasik.
John R. Commons mendirikan hubungan industrial secara institusional pada tahun 1920 ketika ia mendirikan program akademik hubungan industrial pertama di University of Wisconsin.Robert F. Hoxie juga merupakan seorang sarjana yang memulai penelitian hubungan industrial dan hubungan perburuhan. John D. Rockefeller Jr., yang mendukung hubungan buruh-manajemen yang progresif setelah pemogokan yang mengerikan di tambang batu bara yang dimiliki oleh Rockefeller di Colorado, memberikan dukungan keuangan untuk penelitian ini. Antara 1929 dan 1930, Montague Burton, seorang industrialis progresif lain di Inggris, menerima kursi perhubungan industri di universitas Leeds, Cardiff, dan Cambridge.
Meskipun ada beberapa akademisi yang mungkin menggunakan istilah hubungan industri/kerja secara bergantian dengan hubungan karyawan dan hubungan buruh, namun hal ini menimbulkan kontroversi mengingat fokus yang lebih sempit dari hubungan karyawan/buruh. Perspektif ini lebih terfokus pada karyawan atau buruh dari sudut pandang pengusaha, manajer, dan pejabat. Sementara itu, hubungan karyawan sering kali dianggap hanya berkaitan dengan pekerja non-berserikat, sedangkan hubungan buruh lebih berkaitan dengan buruh yang terorganisir, khususnya pekerja berserikat. Akan tetapi, perdebatan mengenai perbedaan ini masih terus berlanjut.
Manajemen sumber daya manusia seringkali dianggap sebagai sinonim dengan salah satu atau lebih disiplin di atas oleh beberapa akademisi, universitas, dan lembaga, meskipun pandangan ini juga memunculkan kontroversi.
Hubungan industri tidak hanya mencakup pemeriksaan berbagai situasi kerja yang melibatkan tenaga kerja berserikat. Namun, seperti yang diungkapkan oleh Bruce E. Kaufman, sebagian besar sarjana melihat serikat pekerja, perundingan kolektif, hubungan manajemen-buruh, dan konteks kebijakan buruh nasional serta hukum buruh sebagai pokok-pokok dalam bidang ini.
Secara singkat, hubungan kerja menciptakan cakrawala dinamis dalam hubungan antara pengusaha dan karyawan. Melibatkan beragam aspek seperti serikat pekerja, organisasi pengusaha, dan keterlibatan pemerintah, hubungan ini memasuki ranah yang rumit. Meskipun perdebatan terminologi masih berlanjut, sifat multidisiplin dalam bidang ini tetap penting untuk memahami dinamika tenaga kerja kontemporer. Menekankan elemen-elemen inti seperti serikat pekerja, perundingan kolektif, dan hubungan manajemen-buruh, hubungan kerja terus beradaptasi dengan perubahan lanskap pekerjaan, memainkan peran krusial dalam memahami dan menjelajahi dinamika organisasi yang kompleks.
Disadur dari:
Energi dan Sumber Daya Mineral
Dipublikasikan oleh Anisa pada 20 Maret 2025
Dalam definisinya, semua energi terbarukan otomatis masuk ke kategori energi berkelanjutan. Energi ini selalu ada di alam dalam jangka waktu yang sangat lama, sehingga tidak perlu khawatir atau merencanakan untuk kehabisannya. Mereka yang mendukung energi non-nuklir biasanya tidak menganggap nuklir sebagai bagian dari energi berkelanjutan, mengingat persediaan uranium-235 di alam memiliki batasan, yakni hanya beberapa ratus tahun saja.
Tetapi, para pendukung nuklir berpendapat bahwa nuklir juga bisa dianggap sebagai energi berkelanjutan jika digunakan sebagai bahan bakar di reaktor pembiak cepat (FBR: Fast Breeder Reactor). Hal ini karena cadangan bahan bakar nuklir dapat "beranak" ratusan hingga ribuan kali lipat.
Argumen ini muncul karena para ahli energi membahas cadangan nuklir dalam rentang puluhan hingga ratusan tahun dengan asumsi bahwa reaktor yang digunakan adalah reaktor biasa, yang pada umumnya hanya dapat membakar U-235. Padahal, kandungan U-235 di alam hanya sekitar 0,72%, sedangkan sisanya sekitar 99,28% adalah U-238. U-238 ini, jika diolah di reaktor pembiak, dapat mengalami reaksi penangkapan neutron dan berubah menjadi bahan bakar nuklir Pu-239.
Pu-239, meskipun tidak ada di alam, terbentuk sebagai hasil sampingan pembakaran U-235 dan memiliki kemampuan membelah diri untuk menghasilkan energi, sama seperti U-235. Jika seluruh U-238 yang jumlahnya ribuan kali lebih banyak daripada U-235 diubah menjadi Pu-239, maka akan terjadi peningkatan signifikan pada jumlah bahan bakar nuklir.
Hal serupa juga berlaku untuk atom [thorium-233], yang dengan reaksi penangkapan neutron berubah menjadi U-233 dan memiliki kemampuan reaksi berantai.
Karena itu, beberapa negara maju enggan meninggalkan nuklir meski risiko radioaktifnya tidak ringan. Reaktor pembiak cepat, seperti yang dimiliki oleh Korea Utara, bahkan harus diawasi ketat oleh IAEA karena potensinya untuk memproduksi bahan bakar nuklir baru, seperti Pu-239, yang dapat disalahgunakan untuk senjata pemusnah massal.
Di sisi lain, kelompok anti-nuklir cenderung menggunakan istilah "energi berkelanjutan" sebagai padanan dari "energi terbarukan" untuk mengesampingkan energi nuklir dari perbincangan mereka.
Sumber:
Accelerated Life Testing
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 20 Maret 2025
Pendahuluan
Penelitian ini berfokus pada pengembangan dan penerapan Accelerated Life Testing (ALT) dalam mengukur degradasi performa pada chiller sekrup berkecepatan variabel berbasis air. Chiller ini merupakan komponen vital dalam sistem HVAC&R yang berkontribusi besar terhadap konsumsi energi global. Mengingat prediksi kenaikan konsumsi energi untuk pemanasan dan pendinginan hingga 40% pada 2030 (IEA, 2018), penting untuk memahami mekanisme degradasi kompresor agar dapat meningkatkan efisiensi dan daya tahan sistem pendingin.
Metode dan Implementasi ALT
Penelitian ini mengembangkan siklus uji percepatan untuk mensimulasikan penggunaan chiller dalam jangka panjang dalam waktu yang lebih singkat. Dua mode utama diuji:
1. High Load/Low Head (HLLH)
2. Low Load/High Head (LLHH)
Hasil dan Analisis Data
Studi ini melibatkan pengukuran efisiensi isentropik pada interval 1.000 jam untuk melacak degradasi performa. Hasil menunjukkan bahwa:
Kelebihan Penelitian
Kekurangan Penelitian
Kesimpulan
Penelitian ini menunjukkan bahwa ALT dapat digunakan untuk memprediksi degradasi performa chiller dalam waktu yang lebih singkat. Metode ini memungkinkan perbaikan efisiensi dan pemeliharaan preventif yang lebih efektif dalam sistem HVAC&R. Namun, studi jangka panjang diperlukan untuk memahami pola degradasi lebih lanjut.
Sumber: Hoess, A. J., Ziviani, D., Groll, E. A., & Braun, J. E. (2022). Development and Application of Accelerated Life Test Cycles for Performance Degradation Study on Water-cooled Variable-speed Screw Compressor Chillers. Purdue University.
Industri Otomotif
Dipublikasikan oleh Wafa Nailul Izza pada 20 Maret 2025
Kendaraan listrik (EV) adalah kendaraan yang menggunakan tenaga listrik. Ada tiga jenis utama mobil, yang biasa disebut sebagai “listrik”. Ketika kita berbicara tentang “kendaraan listrik (EV),” kita berbicara tentang kendaraan listrik baterai (BEV) dan kendaraan listrik hibrida plug-in (PHEV). Rencana mengemudi ramah lingkungan tidak mencakup mobil hibrida.
Latar belakang dan pentingnya pasar mobil listrik di Indonesia
Dalam proses industrialisasi selama 200 tahun, energi fosil telah digunakan dalam jumlah besar dan luas. Selain menciptakan peradaban industri, hal ini juga membawa produk sampingan yang semakin serius: pencemaran lingkungan, pemanasan iklim, dan kerusakan ekologi, yang secara serius mempengaruhi kelangsungan hidup dan perkembangan manusia. Kita perlu mencari produksi dan gaya hidup yang lebih ekonomis, berkelanjutan, dan lebih sejalan dengan alam dan etika sosial. Gagasan yang diakui adalah menggunakan babak baru revolusi teknologi sebagai titik tumpu dan pengembangan EV-Car sebagai titik terobosan untuk mempromosikan dan mewujudkan revolusi industri otomotif.
A. Kekurangan minyak
Seiring dengan kepemilikan mobil yang terus meningkat, begitu pula dengan permintaan minyak di seluruh dunia. Mobil dan bidang industri lainnya mengkonsumsi minyak dalam jumlah besar setiap tahun, menyebabkan minyak, sumber energi yang tidak dapat diperbarui, menurun tajam dengan laju yang sangat tinggi. Krisis minyak global menjadi semakin serius, dan hubungan antara pasokan dan permintaan energi telah berubah secara mendalam. Keterbatasan sumber daya dan sumber daya semakin meningkat, masalah ekologi dan lingkungan menjadi menonjol, dan tekanan untuk menyesuaikan struktur, meningkatkan efisiensi energi, dan memastikan keamanan energi semakin meningkat. Pengembangan energi menghadapi serangkaian masalah dan tantangan baru.
B. Pencemaran lingkungan
Memburuknya masalah lingkungan perkotaan tidak terlepas dari polusi lalu lintas perkotaan. Polusi lalu lintas tidak hanya mempengaruhi lingkungan ekologi di wilayah tersebut, tetapi juga berdampak serius pada lingkungan global. Gas buang, kebisingan, dan debu yang dihasilkan oleh lalu lintas perkotaan telah menjadi sumber utama pencemaran lingkungan perkotaan. Di kota-kota besar di seluruh dunia, gas buang yang dikeluarkan oleh kendaraan bermotor merupakan sumber polusi udara terbesar. Kendaraan berbahan bakar tradisional menghasilkan sejumlah besar gas berbahaya selama berkendara, yang tidak hanya mencemari lingkungan tetapi juga mempengaruhi kesehatan manusia. Polutan utama yang dipancarkan oleh knalpot mobil adalah karbon monoksida (CO), hidrokarbon (HC), amonia oksida (NOx), timbal (Pb), partikulat halus (PM), dan sulfida. Polutan primer ini juga dapat menghasilkan polutan sekunder seperti kabut asap fotokimia dan pengendapan asam melalui reaksi kimia di atmosfer.
Menurut data terbaru yang dirilis oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, produksi mobil Indonesia mencapai 1.470.146 unit pada tahun 2022, meningkat hampir 350.000 unit dibandingkan dengan tahun 2021, dan tingkat pertumbuhan tahun ke tahun lebih dari 31%, yang mencerminkan potensi pertumbuhan yang sangat besar dari industri otomotif Indonesia.
Sebagai negara dengan populasi terpadat keempat di dunia, Indonesia memiliki populasi yang terus bertambah dari tahun ke tahun dan memiliki keuntungan demografis yang unik. Saat ini, kepemilikan mobil di Indonesia per 1.000 orang hanya 99 unit, sementara di China kepemilikan mobil per 1.000 orang telah mencapai 200 unit. Dengan peningkatan pendapatan per kapita Indonesia yang terus meningkat, Indonesia akan memasuki tahap pemasyarakatan mobil secara massal. Indonesia memiliki kondisi dasar untuk menjadi pasar yang besar untuk produksi dan penjualan mobil.
Sejak tahun 2012, Indonesia telah mencapai angka produksi tahunan sebesar satu juta mobil. Namun, epidemi COVID-19 mempengaruhi pasar mobil Indonesia pada tahun 2020. Produksi mobil domestik Indonesia turun 46,37% dari tahun ke tahun, dengan hanya 690.000 kendaraan yang diproduksi. Dengan berlalunya epidemi, produksi mobil Indonesia pada tahun 2021 segera kembali ke level jutaan, mencapai 1,12 juta unit, meningkat 62,56% dari tahun ke tahun.
Dengan pulihnya perekonomian nasional Indonesia, peningkatan pendapatan per kapita, dan dukungan kuat pemerintah Indonesia terhadap industri otomotif, terutama kendaraan energi baru, industri otomotif Indonesia diharapkan dapat semakin berkembang pesat. Dengan prospek pengembangan yang sangat besar, mempelajari perkembangan pasar kendaraan listrik di Indonesia sangat penting untuk mengetahui dampaknya terhadap lingkungan dan akan memberikan data langsung kepada para peneliti yang relevan.
Status pasar mobil di Indonesia saat ini
Karena latar belakang sosial dan budaya yang unik, keluarga Indonesia sebagian besar adalah keluarga dengan banyak orang. Jumlah penumpang dan kenyamanan penggunaan merupakan faktor penimbang yang penting saat membeli mobil. Kebijakan preferensial pemerintah Indonesia dalam hal perpajakan dan aspek lainnya juga membuat harga mobil MPV menjadi lebih terjangkau. Oleh karena itu, model MPV 7-kursi telah lama mendominasi pasar mobil penumpang di Indonesia, menguasai sekitar 30% pangsa pasar. Dalam beberapa tahun terakhir, dengan mengandalkan keunggulan seperti gaya, konfigurasi, dan kenyamanan, model SUV secara bertahap mendapatkan pangsa pasar dan saat ini merupakan segmen yang paling berkembang. Pada saat yang sama, dengan perkembangan ekonomi dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, pasar mobil Indonesia juga telah menunjukkan tingkat kecerdasan dan tren elektrifikasi tertentu, dan kendaraan listrik murni juga telah berkembang pesat di Indonesia.
Seperti halnya negara-negara Asia Tenggara lainnya, pasar mobil di Indonesia didominasi oleh merek-merek Jepang yang menguasai lebih dari 90% pasar. Sisanya 10% adalah merek mobil Korea, Amerika, Eropa, dan Cina, seperti merek mobil Cina Chery dan Wuling. Dongfeng Xiaokang (Penjualan).
Dari sepuluh model terlaris yang dihitung oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia pada tahun 2022, kita dapat melihat preferensi masyarakat Indonesia terhadap merek dan model mobil. Peringkat pertama adalah Honda Brio yang terjangkau. Kecuali minivan Suzuki, model lainnya adalah model MPV, dan semuanya adalah merek Jepang.
Sebagian besar mobil yang diproduksi di Indonesia adalah merek asing, terutama merek Jepang, dan mobil-mobil tersebut diproduksi di Indonesia melalui pabrik-pabrik patungan dengan mitra lokal atau pabrik yang dimiliki sepenuhnya.
Produsen mobil Cina juga telah melihat potensi pengembangan pasar mobil Indonesia sejak dini. Sejak tahun 2015, Wuling Motors telah mendirikan anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki di Indonesia, dan mulai meletakkan fondasi untuk proyek tersebut pada bulan Agustus tahun itu. Proyek ini telah menghabiskan total dana sebesar US$700 juta dan telah selesai dan mulai berproduksi pada tahun 2017. Selain Wuling Motors, perusahaan domestik Dongfeng Xiaokang (sekarang berganti nama menjadi Thalys) juga telah berinvestasi di Indonesia dan mulai memproduksi mobil. Chery juga telah menerapkan produksi di Indonesia melalui perakitan. Diharapkan lebih banyak lagi merek mobil domestik yang akan memasuki pasar Indonesia di masa depan.
Saat ini, sepuluh besar produsen mobil di Indonesia sebagian besar adalah merek-merek Jepang. Lima besar semuanya adalah merek Jepang, yaitu Toyota, Daihatsu, Mitsubishi, Suzuki, dan Honda. Hyundai Motor dari Korea berada di urutan keenam dan ketujuh. Hingga peringkat kesembilan, semuanya adalah merek Jepang. Perlu dicatat bahwa Wuling Motors dari China juga masuk ke dalam sepuluh besar produsen mobil di Indonesia, yang saat ini berada di peringkat kesepuluh, dengan total 30.441 kendaraan yang diproduksi pada tahun 2022, menyumbang 2,07% dari produksi mobil Indonesia pada tahun tersebut.
Status pasar mobil listrik di Indonesia saat ini
Pada tanggal 20 Juli 2023, data statistik terkait industri otomotif Indonesia menunjukkan bahwa industri kendaraan listrik di Indonesia telah memasuki periode pertumbuhan. Pada tahun 2022, penjualan kendaraan listrik akan mencapai lebih dari 20.000 unit, meningkat lebih dari tiga kali lipat, dan penjualan diperkirakan akan melebihi 50.000 unit pada tahun 2023. Kementerian Perindustrian Indonesia sebelumnya telah mengeluarkan dokumen yang menjelaskan tujuan pengembangan produksi kendaraan listrik nasional yang mencapai 1 juta unit pada tahun 2035.
Indonesia memiliki fondasi industri otomotif yang relatif lengkap dan sumber daya mineral yang kaya. Cadangan nikel, bahan baku penting untuk baterai kendaraan listrik, mencapai 52% dari total cadangan dunia, menjadikannya salah satu produsen nikel terbesar. Indonesia menggunakan keunggulan sumber dayanya untuk mengembangkan industri manufaktur mobil dengan penuh semangat dan menganggap industri kendaraan listrik sebagai industri prioritas nasional. Presiden Indonesia Joko Widodo menunjukkan bahwa perlu untuk memanfaatkan peluang pengembangan global kendaraan listrik dan membangun ekosistem untuk seluruh rantai industri kendaraan listrik.
Untuk mendorong pengembangan industri kendaraan listrik, pemerintah Indonesia telah meluncurkan serangkaian kebijakan khusus. Pada bulan April 2024, kebijakan pengurangan pajak kendaraan listrik yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan Indonesia akan secara resmi berlaku. Tarif pajak preferensial dibagi menjadi dua tingkat. Pajak penjualan kendaraan listrik dengan tingkat lokalisasi 40% akan dikurangi dari 11% menjadi 1%, dan tingkat lokalisasi menjadi 20%. -Pajak penjualan kendaraan listrik sebesar 40% akan dikurangi menjadi 6%. Indonesia juga menetapkan bahwa kendaraan dinas yang digunakan oleh semua lembaga nasional dan kantor regional mereka akan secara bertahap dikonversi menjadi kendaraan listrik, dan jaringan pengisian kendaraan listrik nasional akan terus diperluas. Perusahaan listrik nasional Indonesia menyatakan bahwa mereka akan berusaha untuk membangun 25.000 stasiun pengisian kendaraan listrik pada tahun 2030.
Dalam hal produksi bahan baku baterai kendaraan listrik, Kawasan Industri Delong dan Kawasan Industri Qingshan yang diinvestasikan oleh perusahaan-perusahaan China telah memperkuat kerja sama dengan Indonesia dalam produksi feronikel. Perusahaan mobil Cina, Wuling, telah berkinerja baik di pasar kendaraan listrik Indonesia. Penelitian oleh lembaga pemeringkat internasional Fitch menunjukkan bahwa peningkatan penjualan kendaraan listrik di Indonesia pada tahun 2022 akan disebabkan oleh masuknya model-model yang lebih hemat biaya ke pasar, seperti Wuling “Aviation” yang dibanderol dengan harga 250 juta rupiah (1 dolar AS setara dengan 15.000 rupiah). kendaraan listrik merek Wuling digemari oleh banyak konsumen Indonesia, dengan penjualan mencapai 8.000 unit dalam waktu kurang dari setengah tahun setelah peluncurannya.
Arif Pramadana, wakil manajer umum SAIC-GM-Wuling Indonesia Automobile Co, Ltd, mengatakan: “Wuling akan memperkenalkan kendaraan energi baru ke Indonesia dan membantu Indonesia membangun sistem pendukung untuk rantai industri otomotif, dengan mempertimbangkan manfaat ekonomi dan perlindungan lingkungan yang ramah lingkungan. Investasi dari China dan Teknologi akan membantu Indonesia mengembangkan industri kendaraan listrik dengan lebih cepat dan lebih baik.”
Masa depan pasar mobil listrik Indonesia
Dilihat dari situasi aktual di Indonesia, industri otomotif selalu menjadi pilar penting bagi perekonomian Indonesia, dan kendaraan listrik, sebagai arah penting bagi pengembangan industri otomotif di masa depan, juga mendapat perhatian besar dari pemerintah Indonesia. Faktor-faktor yang mendorong pengembangan industri kendaraan listrik Indonesia yang berkelanjutan terutama mencakup aspek-aspek berikut: Pertama, Indonesia adalah ekonomi terbesar di Asia Tenggara, dengan populasi lebih dari 260 juta, sumber daya tenaga kerja yang melimpah dan biaya rendah; kedua, kepemilikan mobil per kapita Indonesia masih pada tingkat yang rendah, dan ada potensi pengembangan yang sangat besar di bidang kendaraan listrik; Selain itu, Indonesia kaya akan sumber daya bijih nikel, yang menyediakan daya yang cukup untuk pasokan bahan baku untuk sel bahan bakar; Selain itu, pemerintah Indonesia telah memperkenalkan serangkaian kebijakan yang menguntungkan untuk secara komprehensif mempromosikan Pengembangan kendaraan listrik dalam negeri. Secara keseluruhan, tren perkembangan masa depan industri kendaraan listrik Indonesia masih bagus.
Menurut “Laporan Penelitian Status Pasar Industri Kendaraan Listrik Indonesia dan Kelayakan Masuknya Perusahaan Luar Negeri pada Tahun 2021” yang dirilis oleh New Thinking Industry Research Center, di pasar global, dalam beberapa tahun terakhir, dengan kemajuan teknologi terkait dan peningkatan penerimaan masyarakat, penjualan pasar kendaraan listrik global telah mempertahankan tren pertumbuhan yang stabil, mencapai 2,21 juta unit pada tahun 2019, meningkat 10% dari tahun sebelumnya, dan proporsinya di seluruh penjualan mobil juga meningkat menjadi 2,5%. Industri ini berada dalam tahap perkembangan yang pesat. Diperkirakan penjualan kendaraan listrik global akan melebihi 11,8 juta unit pada tahun 2025. Dengan latar belakang ini, pemerintah Indonesia juga mulai aktif mendorong proses pengembangan industri kendaraan listrik dalam negeri. Meskipun pengembangan industri dalam negeri masih dalam tahap awal, namun memiliki potensi yang sangat besar untuk pengembangan di masa depan.
Dalam rangka mendorong perkembangan yang berkelanjutan dan sehat dari seluruh industri otomotif, sekaligus mengurangi ketergantungan pada minyak impor dan mengurangi masalah pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh knalpot mobil, pihak berwenang Indonesia telah menetapkan kendaraan listrik sebagai area pengembangan prioritas dan memperkenalkan serangkaian kebijakan dan insentif yang menguntungkan. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menarik produsen mobil asing untuk berinvestasi dan membangun pabrik di Indonesia, dan untuk terus merangsang permintaan konsumen domestik akan kendaraan listrik. Menurut rencana Kementerian Perindustrian Indonesia, Indonesia akan memproduksi 400.000 kendaraan listrik pada tahun 2025, yang merupakan 20% dari total jumlah mobil yang diproduksi di Indonesia. Selain itu, pemerintah Indonesia juga berharap Indonesia dapat menjadi pengekspor kendaraan listrik dan akan memproduksi sebagian besar kendaraan listriknya diekspor ke pasar luar negeri, dan akan menyalip Singapura dan Thailand pada tahun 2030 untuk menjadi basis produksi dan ekspor kendaraan listrik terbesar di Asia Tenggara.
Disadur dari: www.jurnalindustry.com
Pemerintah Regional
Dipublikasikan oleh Wafa Nailul Izza pada 20 Maret 2025
REPUBLIKA.CO.ID, Sebagai wakil rakyat yang sekaligus putra daerah Sulawesi Tengah, saya jelas bersyukur atas keberhasilan operasi TNI dalam memburu Ali Kalora. Pada tataran lebih mendasar lagi, saya ingin mengapresiasi ketangguhan masyarakat di sekian banyak kabupaten di Sulteng.
Selama bertahun-tahun mereka berada dalam situasi teror oleh Ali Kalora dan komplotannya. Namun selama itu pula mereka mampu bertahan dengan tetap bekerja dan beribadah. Dan kini, kedahsyatan TNI semoga semakin melipatgandakan semangat masyarakat Sulawesi Tengah untuk terus memajukan tanah persadanya.
Pada satu sisi, kita berbangga hati menyaksikan keberhasilan operasi TNI/POLRI di Poso. Pada sisi lain, kita berduka karena sekian banyak personel TNI dan warga sipil gugur di tangan KKB Papua. Dua gambaran kontras itu patut disikapi secara konkret dengan menaikkan anggaran operasi TNI hingga ke besaran yang menjamin efektivitas kerja mereka. Baik operasi TNI di wilayah damai maupun di wilayah tempur semisal Poso dan Papua.
Seiring dengan situasi Sulteng yang diharapkan kini sudah jauh lebih kondusif, saya menyemangati Pemerintah Daerah baik provinsi maupun kabupaten kota untuk memacu pembangunan Sulteng lebih kencang lagi. Kerja-kerja daerah dan pusat perlu disinergikan, dan saya yang diamanahi untuk berkantor di DPD RI insya Allah akan menjembatani semua pihak dengan sebaik-baiknya.
Pembangunan Sulteng harus digiatkan demi kesejahteraan utamanya masyarakat Sulteng sendiri. Seluruh pemangku kepentingan, antara lain pemerintah daerah serta anggota DPD dan pemerintah pusat, perlu serius duduk bersama menciptakan ketentuan-ketentuan tentang bagaimana, pertama, kekayaan bumi Sulteng digali dan diolah oleh SDM Sulteng dengan tata kelola yang baik. Kedua hasil bumi Sulteng dikelola secara lebih proporsional dengan--sekali lagi--memaksimalkannya terutama bagi kesejahteraan segenap masyarakat Sulteng sendiri.
Toh dunia tahu betapa Sulteng merupakan penghasil nikel terbesar di dunia. Untuk itu, gagasan dibentuknya "koalisi" antarsesama daerah berpenghasilan tambang besar perlu selekasnya direalisasikan. Ini merupakan media perjuangan yang baik guna menekan pusat dana bagi hasil (DBH) pertambangan lebih besar diperoleh daerah ketimbang pusat.
Di samping pertambangan, Sulteng memiliki potensi kuat untuk mengembangkan sektor pariwisatanya. Ke depan, halal tourism yang bertumpu pada kekuatan layanan dan teknologi merupakan wajah pariwisata yang tidak hanya profitable tapi juga bisa mempertahankan kepribadian dan kearifan masyarakat Sulteng.
Situasi keamanan dan ketertiban Sulteng yang kian hari kian kokoh, disertai gairah membangun yang menyala-nyala menumbuhkan optimisme bahwa Sulteng akan menjadi salah satu provinsi paling kaya se-Indonesia dengan kontribusi terbesar bagi pusat.
Sumber: www.republika.co.id