Rantai Pasok Resilien dan Adaptif
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 13 Maret 2025
Pendahuluan
Di tengah dinamika pasar yang terus berubah, rantai pasok memerlukan strategi inovatif untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan cepat dan efisien. Paper ini, yang ditulis oleh Helena Carvalho, Susana Garrido Azevedo, dan V. Cruz-Machado, membahas integrasi pendekatan agile dan resilient untuk meningkatkan kinerja operasional dan daya saing rantai pasok. Dengan kerangka konseptual yang kuat, penelitian ini menjelaskan bagaimana kedua pendekatan tersebut dapat membantu perusahaan menghadapi gangguan dan meningkatkan keunggulan kompetitif.
Kerangka Konseptual
Penelitian ini memperkenalkan kerangka yang menghubungkan pendekatan agile dan resilient dengan kinerja rantai pasok melalui:
Pendekatan Agile
Pendekatan agile menekankan respons cepat terhadap perubahan pasar dengan mengintegrasikan teknologi informasi, pengurangan waktu siklus, dan kolaborasi dalam proses desain dan produksi. Beberapa praktik utama meliputi:
Pendekatan Resilient
Resilient menekankan kemampuan untuk pulih dari gangguan dan meminimalkan dampak negatif terhadap rantai pasok. Beberapa fitur utama adalah:
Studi Kasus
Sebuah perusahaan otomotif di Eropa yang diulas dalam penelitian ini menunjukkan bagaimana implementasi pendekatan agile dan resilient:
Kesimpulan
Paper ini menegaskan bahwa integrasi pendekatan agile dan resilient dapat memberikan nilai tambah signifikan bagi perusahaan. Kedua pendekatan ini membantu perusahaan meningkatkan fleksibilitas, visibilitas, dan kolaborasi, yang semuanya berdampak langsung pada kinerja rantai pasok dan daya saing di pasar global. Dengan kerangka konseptual yang disajikan, penelitian ini menjadi panduan praktis bagi manajer rantai pasok dalam mengembangkan strategi berbasis data untuk menghadapi tantangan modern.
Sumber Artikel:
Carvalho, H., Azevedo, S. G., & Cruz-Machado, V. Agile and resilient approaches to supply chain management: influence on performance and competitiveness.
Rantai Pasok Resilien dan Adaptif
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 13 Maret 2025
Pendahuluan
Dalam era disrupsi digital, rantai pasok yang berkelanjutan dan kompetitif menjadi kebutuhan mutlak. Paper ini, ditulis oleh Mahak Sharma, Rose Antony, Ashu Sharma, dan Tugrul Daim, mengintegrasikan elemen-elemen Industry 4.0 (I4.0), green practices (GP), agility, dan resilience ke dalam kerangka konseptual baru yang disebut IGRASS. Tujuannya adalah membangun rantai pasok pintar yang mampu menghadapi tantangan modern melalui optimalisasi teknologi dan keberlanjutan lingkungan.
Tujuan Penelitian
Kerangka IGRASS: Integrasi Pendekatan Multidimensi
IGRASS adalah pendekatan terpadu yang mencakup:
Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan structural equation modelling (SEM) dan pendekatan Artificial Neural Networks (ANN) untuk mengevaluasi 234 responden dari sektor rantai pasok di Inggris. Data dikumpulkan dari Oktober 2022 hingga Januari 2023.
Hasil Penelitian
Studi Kasus: Industri Manufaktur di Inggris
Salah satu studi kasus dari penelitian ini menunjukkan bagaimana perusahaan manufaktur di Inggris berhasil:
Kesimpulan dan Implikasi
Pendekatan IGRASS memberikan peta jalan bagi perusahaan untuk menciptakan rantai pasok yang lebih pintar, hijau, dan tangguh. Paper ini menekankan bahwa integrasi teknologi digital dan praktik hijau adalah kunci keberhasilan di masa depan. Selain itu, hasil penelitian memberikan panduan praktis bagi pengelola rantai pasok untuk meningkatkan daya saing global dan keberlanjutan jangka panjang.
Sumber Artikel:
Sharma, M., Antony, R., Sharma, A., & Daim, T. Can smart supply chain bring agility and resilience for enhanced sustainable business performance?.
Rantai Pasok Resilien dan Adaptif
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 13 Maret 2025
Pendahuluan
Makalah ini mengeksplorasi bagaimana kombinasi pendekatan agile dan resilient dalam manajemen rantai pasok dapat meningkatkan kinerja operasional serta daya saing bisnis. Ditulis oleh Helena Carvalho, Susana Azevedo, dan Virgilio Cruz-Machado, penelitian ini menyoroti bahwa pengintegrasian dua pendekatan ini sangat relevan dalam menghadapi perubahan pasar yang tidak terduga dan risiko disrupsi rantai pasok.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
Pendekatan Agile dalam Rantai Pasok
Pendekatan agile difokuskan pada fleksibilitas dan kemampuan untuk merespons perubahan pasar dengan cepat.
Studi menunjukkan bahwa perusahaan yang mengadopsi praktik agile mampu:
Pendekatan Resilient dalam Rantai Pasok
Sementara agile berfokus pada respons cepat, pendekatan resilient bertujuan untuk menjaga stabilitas operasional di tengah gangguan.
Studi kasus menunjukkan bahwa perusahaan dengan rantai pasok resilient:
Konsep Sinergi Agile dan Resilient
Makalah ini menekankan bahwa kedua pendekatan tidak saling eksklusif, melainkan saling melengkapi.
Kontribusi Kerangka Kerja Konseptual
Penulis mengusulkan kerangka kerja konseptual untuk mengevaluasi pengaruh pendekatan ini terhadap:
Kesimpulan
Integrasi pendekatan agile dan resilient menjadi kunci untuk menciptakan rantai pasok yang kompetitif dan berkelanjutan. Kerangka kerja yang diusulkan memberikan panduan praktis untuk perusahaan yang ingin meningkatkan daya saing melalui pengelolaan risiko yang efektif dan respons pasar yang cepat.
Sumber Artikel: Carvalho, H., Azevedo, S., & Cruz-Machado, V. Agile and resilient approaches to supply chain management: Influence on performance and competitiveness.
Rantai Pasok Resilien dan Adaptif
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 13 Maret 2025
Pendahuluan
Makalah ini, yang ditulis oleh Harshad Sonar et al. (2022), mengeksplorasi bagaimana paradigma lean, agile, resilient, green, dan sustainable (LARGS) dapat diintegrasikan ke dalam seleksi pemasok untuk menciptakan rantai pasok yang berkelanjutan dan tangguh. Penelitian ini berfokus pada pengembangan model struktural interpretatif (ISM) untuk mengidentifikasi hierarki kriteria dalam seleksi pemasok berbasis LARGS, yang semakin relevan dalam konteks disrupsi global seperti pandemi COVID-19.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
Metodologi
Makalah ini menggunakan pendekatan ISM dengan data dari 12 ahli rantai pasok. Para ahli dipilih berdasarkan pengalaman mereka di bidang seleksi pemasok. Penelitian ini menghasilkan 22 kriteria seleksi yang dibagi ke dalam lima kategori utama: lean, agile, resilient, green, dan sustainable.
Hasil dan Temuan Utama
Studi Kasus dan Data Pendukung
Rekomendasi Praktis
Kesimpulan
Makalah ini memberikan wawasan mendalam tentang pentingnya paradigma LARGS dalam seleksi pemasok. Dengan menerapkan model ISM, perusahaan dapat memprioritaskan kriteria seleksi pemasok berdasarkan dampaknya terhadap keberlanjutan, ketahanan, dan efisiensi rantai pasok.
Sumber Artikel:
Sonar, H., Gunasekaran, A., Agrawal, S., & Roy, M. (2022). Role of lean, agile, resilient, green, and sustainable paradigm in supplier selection.
Rantai Pasok Resilien dan Adaptif
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 13 Maret 2025
Pendahuluan
Makalah ini, yang ditulis oleh Akram, Islam, Chauhan, dan Yaqub (2024), mengulas bagaimana ketangguhan (resilience), kelincahan (agility), dan kapabilitas teknologi mendukung keberlanjutan dalam rantai pasok (supply chain). Dengan fokus pada dampak pandemi COVID-19, penelitian ini menyoroti pentingnya kolaborasi dan teknologi dalam menciptakan rantai pasok yang tahan terhadap gangguan serta tetap berorientasi pada keberlanjutan.
Tujuan Penelitian
Studi ini bertujuan untuk:
Kerangka Teoretis
Penelitian ini menggunakan pendekatan dynamic capabilities (DC) dan perspektif relasional untuk mengembangkan model konseptual. DC mencakup kemampuan perusahaan untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan, sementara perspektif relasional menekankan pentingnya kolaborasi dan kepercayaan antaraktor dalam rantai pasok.
Metode Penelitian
Dengan survei terhadap 282 perusahaan manufaktur dan logistik di AS dan Inggris, data dikumpulkan dan dianalisis menggunakan structural equation modeling. Variabel utama termasuk visibilitas, kolaborasi, kepercayaan, kapabilitas teknologi, ketangguhan, kelincahan, dan keberlanjutan.
Hasil dan Temuan Utama
Studi Kasus dan Data Pendukung
Rekomendasi Praktis
Kesimpulan
Makalah ini memberikan wawasan penting tentang bagaimana perusahaan dapat membangun rantai pasok yang tangguh, lincah, dan berkelanjutan melalui teknologi dan kolaborasi. Penelitian ini menekankan pentingnya keseimbangan antara ketangguhan dan keberlanjutan untuk menghadapi tantangan global.
Sumber Artikel:
Akram, M.U., Islam, N., Chauhan, C., & Yaqub, M.Z. (2024). Resilience and agility in sustainable supply chains: A relational and dynamic capabilities view.
Rantai Pasok Resilien dan Adaptif
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 13 Maret 2025
Membangun Ketangguhan dan Kelincahan dalam Rantai Pasok: Sebuah Tinjauan Teoretis
Pendahuluan
Makalah berjudul "Supply Chain Resilience and Agility: A Theoretical Literature Review" karya Jorge Calvo, Josep Lluis del Olmo, dan Vanesa Berlanga (2020) memberikan tinjauan komprehensif terhadap literatur teoretis mengenai ketangguhan (resilience) dan kelincahan (agility) dalam manajemen rantai pasok (SCM). Penulis menggarisbawahi pentingnya ketangguhan untuk menghadapi gangguan, serta kelincahan untuk merespons dengan cepat terhadap perubahan pasar yang tidak terduga.
Dengan mengacu pada peristiwa seperti krisis keuangan global, pandemi COVID-19, dan gangguan rantai pasok lainnya, penelitian ini bertujuan untuk merumuskan kerangka kerja terpadu yang menghubungkan konsep ketangguhan dan kelincahan dengan kinerja SCM.
Tujuan Penelitian
Makalah ini berfokus pada:
Metodologi
Penelitian ini menggunakan pendekatan semi-bibliometrik, mengumpulkan 64 publikasi ilmiah, termasuk artikel jurnal, buku, dan laporan. Publikasi dipilih berdasarkan relevansi dan jumlah sitasi, dengan fokus pada konsep risiko, mitigasi, pemulihan, dan stabilisasi dalam SCM.
Temuan Utama
Studi Kasus dan Data Pendukung
Rekomendasi Strategis
Kesimpulan
Penelitian ini menyimpulkan bahwa integrasi ketangguhan dan kelincahan sangat penting dalam SCM untuk menghadapi tantangan global yang terus berkembang. Dengan menerapkan strategi yang terintegrasi, perusahaan dapat memastikan keberlanjutan operasional, meningkatkan daya saing, dan mengurangi dampak negatif gangguan.
Sumber Artikel:
Calvo, J., del Olmo, J. L., & Berlanga, V. (2020). Supply Chain Resilience and Agility: A Theoretical Literature Review.