Startup
Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 11 Februari 2025
Startup e-Groceries, Astro, baru saja disiram dana segar oleh para investor sebesar USD 60 juta atau kisaran Rp 875 miliar. Bakal untuk apa? Investasi tersebut didapat lewat pendanaan seri B yang dipimpin oleh Accel, Citius dan Tiger Global. Bila ditotal sudah lebih dari USD90 juta yang diraih Astro sejak September 2021. Investor yang terlibat sebelumnya, seperti AC Ventures, Global Founders Capital, Lightspeed dan Sequoia Capital India juga bergabung dalam putaran ini.
Pendanaan kali ini akan digunakan untuk menjangkau lebih banyak pelanggan, dan meningkatkan kinerja produk layanan agar dapat memberikan pelayanan yang lebih baik bagi para pelanggan, serta meningkatkan jumlah tim Astronaut. Saat ini, pelayanan Astro 15-menit e-Groceries telah beroperasi di hampir 50 lokasi di daerah Jabodetabek. Sejak pendanaan seri A, Astro klaim telah bertumbuh lebih dari 10x dengan operasional yang lebih efisien ke pelanggan.
Jumlah Astronaut (sebutan bagi tim Astro) telah melampaui 200 orang, sambil melaksanakan Work From Anywhere (WFA) untuk mengakomodasi fleksibilitas bekerja di masa COVID-19. Hingga saat ini aplikasi Astro telah diunduh hingga mendekati 1 juta. "Astro memiliki misi untuk mempermudah hidup pelanggan. Tim Astronaut terus melayani pelanggan ketika diperlukan terutama di masa-masa sulit seperti Omnicron COVID-19 kemarin di mana Indonesia mengalami jumlah kasus tertinggi.
Kami sangat senang dapat bermitra dengan Accel, Citius dan Tiger Global untuk mempercepat misi kami. Kami akan fokus untuk meningkatkan kinerja perusahaan dengan talenta terbaik di seluruh Indonesia untuk terus memberikan pelayanan terbaik untuk pelanggan." ungkap Vincent Tjendra, Co-Founder & CEO Astro.
Sumber: inet.detik.com
Startup
Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 11 Februari 2025
Alibaba, raksasa teknologi Cina, berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sepertiga karyawan di tim investasi strategis, di tengah tekanan ekonomi global dan pengawasan ketat dari pemerintah Tiongkok. Informasi dari empat sumber Channel News Asia mengungkapkan bahwa Alibaba berencana mengurangi jumlah karyawan di tim investasi strategis yang saat ini berjumlah lebih dari 110 orang, terutama di Cina dan beberapa di Hong Kong.
Setelah PHK, tim investasi Alibaba diperkirakan akan terdiri dari sekitar 70 orang. PHK ini terutama akan memengaruhi karyawan di tingkat menengah dan senior, dengan sebagian besar staf sudah diberitahu tentang pemecatan tersebut.
Langkah pemangkasan karyawan ini terjadi setelah Alibaba dan Tencent, raksasa teknologi lainnya di Cina, merencanakan untuk memotong puluhan ribu pekerja tahun ini. Tindakan ini dilakukan sebagai tanggapan atas tekanan yang diberikan oleh pemerintah Tiongkok, yang telah memperlambat langkah pembuatan kesepakatan investasi raksasa e-commerce tersebut.
Pemerintah Tiongkok telah meningkatkan pengawasan terhadap perusahaan teknologi sejak akhir 2020, dengan menerapkan sejumlah aturan yang ditujukan kepada raksasa teknologi seperti Alibaba dan Tencent. Badan Nasional Regulasi Pasar Cina (SAMR) baru-baru ini memberlakukan denda kepada Alibaba dan Tencent karena pelanggaran terhadap aturan anti-monopoli, termasuk ketidakpatuhan dalam melaporkan aksi korporasi.
Rencana PHK ini juga datang di tengah ancaman resesi ekonomi di beberapa negara. Global Nomura Holdings memperkirakan bahwa tujuh negara, termasuk Amerika Serikat, Zona Euro, Inggris, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Kanada, mungkin akan tergelincir ke dalam resesi ekonomi pada tahun 2023.
Sumber: katadata.co.id
Startup
Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 11 Februari 2025
Badai yang melanda startup di Indonesia masih berlanjut, setelah isu PHK, kini giliran Beres.id yang mengumumkan penghentian operasionalnya. Dikutip dari sumber resmi Beres.id, perusahaan ini menyatakan, "Dengan penuh penyesalan, kami mengumumkan bahwa Beres akan menghentikan operasionalnya mulai 30 Juni 2022." Beres.id adalah sebuah startup yang bergerak dalam bidang layanan rumah melalui teknologi. Mereka menyediakan berbagai jenis layanan, mulai dari perbaikan pipa air, AC, hingga jasa transportasi pindah rumah.
"Tumbang" gara-gara Covid-19
Beres.id merupakan bagian dari perusahaan rintisan asal Malaysia bernama Kaodim. Perusahaan yang bergerak dalam urusan jasa layanan rumah ini juga beroperasi di Singapura dan Filipina. Co-founder and CEO Kaodim Choong Fui Yu menjelaskan, pandemi Covid-19 selama 2 tahun ini jadi biang keroknya.
Ia memaparkan hal-hal yang berdampak pada bisnis adalah gangguan operasional, kekurangan tenaga kerja, dan biaya operasional yang lebih tinggi. "Maka dengan berat hati kami umumkan bahwa mulai 1 Juli 2022, Beres dan semua platform afiliasinya tidak akan beroperasi lagi," kata Choong Fui Yu dikutip Kompas.com Rabu (8/7/2022).
Pesangon karyawan tetap dibayarkan
Choong juga menyoroti bahwa keputusan ini dipengaruhi oleh inflasi dan kenaikan biaya yang terjadi belakangan ini. Ini berdampak pada permintaan pelanggan dan penyedia layanan, serta mengurangi margin dan pendapatan perusahaan. Meskipun begitu, perusahaan berjanji untuk tetap memenuhi kewajibannya kepada karyawan. Mereka akan membayar pesangon dan hak-hak lain yang mereka peroleh. Sebelumnya, beberapa startup seperti Link Aja, Tani Hub, Zenius, dan Pahamfy juga telah melakukan PHK, menunjukkan tantangan yang dihadapi oleh industri startup di masa ini.
Sumber: money.kompas.com
Startup
Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 11 Februari 2025
Patrick Walujo, Co-founder & Managing Partner di Northstar Advisors, memberikan pujian yang sangat tinggi kepada e-Fishery, menyebutnya memiliki profitabilitas yang melampaui Gojek, perusahaan decacorn. Menurut Patrick, pendapatan omzet e-Fishery dalam satu bulan mencapai Rp. 4 triliun, dan bisnisnya telah menghasilkan keuntungan. Hal ini membuatnya lebih menguntungkan daripada Gojek. e-Fishery juga mendapatkan perhatian dari dunia internasional, terbukti dari pendanaan yang melibatkan nama-nama besar seperti Temasek, Sequoia, dan Softbank.
Patrick menceritakan bahwa pertemuan pertamanya dengan pendiri e-Fishery, Gibran Huzaifah, terjadi ketika Gibran baru saja lulus dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Gibran berbagi ide awalnya tentang membuat alat dengan sensor untuk memberi makan ikan sesuai dengan pergerakannya.
Meskipun awalnya meragukan efektivitas ide tersebut, Patrick akhirnya terkesan dengan semangat dan ide Gibran, sehingga memberikan pendanaan awal untuk e-Fishery. Selama perkembangannya, e-Fishery telah mengalami pertumbuhan yang pesat. Mereka tidak hanya melayani petani ikan dengan menyediakan alatnya, tetapi juga memberikan modal kerja dan membeli ikan-ikan tersebut untuk dijual ke restoran. Menurut Patrick, model bisnis yang ditawarkan oleh e-Fishery adalah asli dari Indonesia, dan bisnis serupa di negara lain tidak seberhasil di Indonesia. Hal ini membuatnya melihat bahwa bisnis model tersebut benar-benar orisinal dan unik.
Sumber: cnbcindonesia-com
Startup
Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 11 Februari 2025
Masayoshi Son kembali mendapat pukulan bagi reputasinya, menyusul kegagalan di WeWork Inc. dan Greensill Bank AG. Klarna Bank AB, perusahaan fintech berbasis Swedia yang terkenal dengan layanan pembelian sekarang bayar nanti, adalah bukti terbaru bahwa SoftBank Group Corp. tidak beruntung dalam dunia modal ventura yang kompetitif. Meskipun SoftBank memimpin putaran pendanaan sebesar $639 juta tahun lalu, mengangkat valuasi Klarna hingga $45,6 miliar, kini perusahaan tersebut tengah berbicara untuk mengumpulkan $650 juta dari investor yang sudah ada, dengan Sequoia Capital sebagai pemimpin. Jika kesepakatan ini terealisasi, valuasi Klarna akan disetel ulang menjadi $6,5 miliar, menunjukkan penurunan signifikan dalam satu tahun saja.
Pendaratan Kecelakaan
Pendaratan yang buruk bagi SoftBank terjadi lagi dengan penilaian ulang Klarna dalam putaran pembiayaan terbaru, yang berdampak pada kerugian Vision Fund kedua. Meskipun Klarna adalah investasi yang lebih kecil dalam hal jumlah dana yang terlibat, dampaknya terhadap reputasi Masayoshi Son tetap signifikan. Vision Fund kedua, yang sebelumnya mengalami penilaian ulang yang merugikan terhadap WeWork, sekarang akan mencatatkan kerugian besar dengan penilaian ulang saham Klarna. Per 31 Maret, dana senilai $56 miliar ini hanya mencatat keuntungan investasi sebesar $0,8 miliar.
Sementara itu, Sequoia, yang telah menjadi pendukung Klarna sejak awal, berhasil mempertahankan posisinya dengan baik. Dukungan jangka panjang Sequoia terhadap Klarna, termasuk investasi sejak 2010 dan memimpin putaran pendanaan pada 2014 dan 2019, memberinya keuntungan stabil. Michael Moritz dari Sequoia, yang juga menjabat sebagai ketua Klarna, tidak terlalu terpengaruh oleh penurunan valuasi ini karena posisinya yang kuat dalam perusahaan.
Di sisi lain, Tiger Global Management telah mengambil alih SoftBank sebagai pemodal ventura terkemuka. Dengan strategi yang agresif dan fokus pada hubungan perbankan yang kuat, Tiger berhasil mengumpulkan dana besar dalam waktu singkat, mengancam dominasi SoftBank dan lembah Silicon Valley. Sequoia sendiri menemukan cara untuk bersaing dengan model investasi Tiger, dengan merombak strukturnya menjadi penasihat investasi untuk menarik investor yang lebih memilih pendekatan yang lebih fleksibel.
Sequoia dilaporkan berhasil mengumpulkan dana baru yang signifikan, termasuk dana fokus AS senilai hingga $2,25 miliar, serta dukungan besar dari afiliasi China. Ini menunjukkan komitmen Sequoia untuk mempertahankan posisinya sebagai salah satu pemain utama di dunia modal ventura, meskipun persaingan yang semakin ketat dari Tiger Global Management.
Sumber: bloomberg.com
Startup
Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 11 Februari 2025
Prospek pasar grosir online di China semakin suram, dan dampaknya dirasakan oleh unit bisnis supermarket Alibaba, Freshippo (Hema). Sejak bulan Mei, Freshippo telah mulai melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK), terutama di departemen pengadaan dan operasi di setiap wilayah operasinya. Perusahaan telah menyiapkan kompensasi untuk karyawan yang terkena dampak, dengan sebagian besar di antaranya akan menerima N+1.
Ini bukan kali pertama Freshippo melakukan PHK setelah beralih menjadi perusahaan independen dari Alibaba Group. Pada bulan Maret, 20 persen dari total karyawan diberhentikan, dan bisnis pembelian kelompok perusahaan menarik diri dari beberapa daerah seperti Guangzhou, Shenzhen, Suzhou, Beijing, Chengdu, dan Wuhan.
Selain PHK, bonus akhir tahun untuk tim manajemen senior juga terpengaruh. Porsinya berkurang setengahnya dari tahun-tahun sebelumnya. Namun, sebagian insentif karyawan masih diberikan, meskipun bonus akhir tahun tertunda pembayarannya hingga satu bulan setelahnya, menurut sumber internal.
CEO Hou Yi mengungkapkan keinginannya untuk meningkatkan profitabilitas satu toko menjadi keuntungan penuh dalam komunikasi internal pada bulan Januari. Untuk mencapai tujuan tersebut, akan dilakukan penyesuaian pada mekanisme organisasi internal, kompensasi, dan kesejahteraan karyawan.
Freshippo diharapkan untuk mengencangkan ikat pinggang saat ini, tetapi akan memperluas cakupan opsi pengeluaran dan berbagi hasil pertumbuhan dengan lebih banyak karyawan di garis depan. Namun, perusahaan harus bersaing dengan pesaing domestik seperti MissFresh, Dingdong Maicai, dan Meituan di industri ini.
Sumber: cnbcindonesia.com