Alibaba PHK Sepertiga Pegawai di Tim Investasi Strategis, Akibat Ancaman Resesi

Dipublikasikan oleh Muhammad Ilham Maulana

18 Maret 2024, 08.49

Sumber: www.law-justice.co

Alibaba, raksasa teknologi Cina, berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sepertiga karyawan di tim investasi strategis, di tengah tekanan ekonomi global dan pengawasan ketat dari pemerintah Tiongkok. Informasi dari empat sumber Channel News Asia mengungkapkan bahwa Alibaba berencana mengurangi jumlah karyawan di tim investasi strategis yang saat ini berjumlah lebih dari 110 orang, terutama di Cina dan beberapa di Hong Kong.

Setelah PHK, tim investasi Alibaba diperkirakan akan terdiri dari sekitar 70 orang. PHK ini terutama akan memengaruhi karyawan di tingkat menengah dan senior, dengan sebagian besar staf sudah diberitahu tentang pemecatan tersebut.

Langkah pemangkasan karyawan ini terjadi setelah Alibaba dan Tencent, raksasa teknologi lainnya di Cina, merencanakan untuk memotong puluhan ribu pekerja tahun ini. Tindakan ini dilakukan sebagai tanggapan atas tekanan yang diberikan oleh pemerintah Tiongkok, yang telah memperlambat langkah pembuatan kesepakatan investasi raksasa e-commerce tersebut.

Pemerintah Tiongkok telah meningkatkan pengawasan terhadap perusahaan teknologi sejak akhir 2020, dengan menerapkan sejumlah aturan yang ditujukan kepada raksasa teknologi seperti Alibaba dan Tencent. Badan Nasional Regulasi Pasar Cina (SAMR) baru-baru ini memberlakukan denda kepada Alibaba dan Tencent karena pelanggaran terhadap aturan anti-monopoli, termasuk ketidakpatuhan dalam melaporkan aksi korporasi.

Rencana PHK ini juga datang di tengah ancaman resesi ekonomi di beberapa negara. Global Nomura Holdings memperkirakan bahwa tujuh negara, termasuk Amerika Serikat, Zona Euro, Inggris, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Kanada, mungkin akan tergelincir ke dalam resesi ekonomi pada tahun 2023.


Disadur dari: katadata.co.id