Properti dan Arsitektur

Mengenal Candi di Indonesia

Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 07 Februari 2025


Candi adalah istilah dalam Bahasa Indonesia yang merujuk kepada sebuah bangunan keagamaan tempat ibadah peninggalan purbakala yang berasal dari peradaban Hindu-Buddha. Bangunan ini digunakan sebagai tempat ritual ibadah, pemujaan dewa-dewi, penghormatan leluhur ataupun memuliakan Sang Buddha. Akan tetapi, istilah 'candi' tidak hanya digunakan oleh masyarakat untuk menyebut tempat ibadah saja, banyak situs-situs purbakala non-religius dari masa Hindu-Buddha Indonesia klasik, baik sebagai istana (kraton), pemandian (petirtaan), gapura, dan sebagainya, disebut dengan istilah candi.

Candi merupakan bangunan replika tempat tinggal para dewa yang sebenarnya, yaitu Gunung Mahameru. Oleh karena itu, seni arsitekturnya dihias dengan berbagai macam ukiran dan pahatan berupa pola hias yang disesuaikan dengan alam Gunung Mahameru. Candi-candi dan pesan yang disampaikan lewat arsitektur, relief, serta arca-arcanya tak pernah lepas dari unsur spiritualitas, daya cipta, dan keterampilan para pembuatnya.

Beberapa candi, seperti Candi Borobudur dan Prambanan dibangun amat megah, detail, kaya akan hiasan yang mewah, bercitarasa estetika yang luhur, dengan menggunakan teknologi arsitektur yang maju pada zamannya. Bangunan-bangunan ini hingga kini menjadi bukti betapa tingginya kebudayaan dan peradaban nenek moyang bangsa Indonesia.

Terminologi

"Antara abad ke-7 dan ke-15 masehi, ratusan bangunan keagamaan dibangun dari bahan bata merah atau batu andesit di pulau Jawa, Sumatra, dan Bali. Bangunan ini disebut candi. Istilah ini juga merujuk kepada berbagai bangunan pra-Islam termasuk gerbang, dan bahkan pemandian, akan tetapi manifestasi utamanya tetap adalah bangunan suci keagamaan."

— Soekmono, R. "Candi:Symbol of the Universe".

Istilah "Candi" diduga berasal dari kata “Candika” yang berarti nama salah satu perwujudan Dewi Durga sebagai dewi kematian. Candi selalu dihubungkan dengan monumen tempat pedharmaan untuk memuliakan raja anumerta (yang sudah meninggal) contohnya candi Kidal untuk memuliakan Raja Anusapati.

Penafsiran yang berkembang di luar negeri — terutama di antara penutur bahasa Inggris dan bahasa asing lainnya — adalah; istilah candi hanya merujuk kepada bangunan peninggalan era Hindu-Buddha di Indonesia, sedangkan dalam bahasa Melayu disebut dengan istilah kuil. Sama halnya dengan istilah wat yang dikaitkan dengan candi di Kamboja dan Thailand. Akan tetapi dari sudut pandang Bahasa Indonesia, istilah 'candi' juga merujuk kepada semua bangunan bersejarah Hindu-Buddha di seluruh dunia; tidak hanya di Nusantara, tetapi juga Kamboja, Myanmar, Thailand, Laos, Vietnam, Sri Lanka, India, dan Nepal; seperti candi Angkor Wat di Kamboja dan candi Khajuraho di India. Istilah candi juga terdengar mirip dengan istilah chedi dalam bahasa Thailand yang berarti 'stupa'.

Candi di Indonesia

Di Indonesia, candi dapat ditemukan di pulau Jawa, Bali, Sumatra, dan Kalimantan, akan tetapi candi paling banyak ditemukan di kawasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kebanyakan orang Indonesia mengetahui adanya candi-candi di Indonesia yang termasyhur seperti Borobudur, Prambanan, dan Mendut.

Pada suatu era dalam sejarah Indonesia, yaitu dalam kurun abad ke-8 hingga ke-10 tercatat sebagai masa paling produktif dalam pembangunan candi. Pada kurun kerajaan Medang Mataram ini candi-candi besar dan kecil memenuhi dataran Kedu dan dataran Kewu di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Hanya peradaban yang cukup makmur dan terpenuhi kebutuhan sandang dan pangannya sajalah yang mampu menciptakan karya cipta arsitektur bernilai seni tinggi seperti ini. Beberapa candi yang bercorak Hindu di Indonesia adalah Candi Prambanan, Candi Jajaghu (Candi Jago), Candi Gedongsongo, Candi Dieng, Candi Panataran, Candi Angin, Candi Selogrio, Candi Pringapus, Candi Singhasari, dan Candi Kidal. Candi yang bercorak Buddha antara lain Candi Borobudur dan Candi Sewu. Candi Prambanan di Jawa Tengah adalah salah satu candi Hindu-Siwa yang paling indah. Candi itu didirikan pada abad ke-9 Masehi pada masa Kerajaan Mataram Kuno.

Nama candi

Kebanyakan candi-candi yang ditemukan di Indonesia tidak diketahui nama aslinya. Kesepakatan di dunia arkeologi adalah menamai candi itu berdasarkan nama desa tempat ditemukannya candi tersebut. Candi-candi yang sudah diketahui masyarakat sejak dulu, kadang kala juga disertai dengan legenda yang terkait dengannya. Ditambah lagi dengan temuan prasasti atau mungkin disebut dalam naskah kuno yang diduga merujuk kepada candi tersebut. Akibatnya nama candi dapat bermacam-macam, misalnya candi Prambanan, candi Rara Jonggrang, dan candi Siwagrha merujuk kepada kompleks candi yang sama. Prambanan adalah nama desa tempat candi itu berdiri. Rara Jonggrang adalah legenda rakyat setempat yang terkait candi tersebut. Sedangkan Siwagrha (Sanskerta: "rumah Siwa") adalah nama bangunan suci yang dipersembahkan untuk Siwa yang disebut dalam Prasasti Siwagrha dan merujuk kepada candi yang sama. Berikut adalah sebagian kecil candi-candi yang dapat diketahui kemungkinan nama aslinya:

Selebihnya, nama candi-candi lain biasanya dinamakan berdasarkan nama desanya.

Jenis dan fungsi

  • Jenis berdasarkan agama

Berdasarkan latar belakang keagamaannya, candi dapat dibedakan menjadi candi Hindu, candi Buddha, paduan sinkretis Siwa-Buddha, atau bangunan yang tidak jelas sifat keagamaanya dan mungkin bukan bangunan keagamaan.

  1. Candi Hindu, yaitu candi untuk memuliakan dewa-dewa Hindu seperti Siwa atau Wisnu, contoh: candi Prambanan, candi Gebang, kelompok candi Dieng, candi Gedong Songo, candi Panataran, dan candi Cangkuang.
  2. Candi Buddha, candi yang berfungsi untuk pemuliaan Buddha atau keperluan biksu sanggha, contoh candi Borobudur, candi Sewu, candi Kalasan, candi Sari, candi Plaosan, candi Banyunibo, candi Sumberawan, candi Jabung, kelompok candi Muaro Jambi, candi Muara Takus, dan candi Biaro Bahal.
  3. Candi Siwa-Buddha, candi sinkretis perpaduan Siwa dan Buddha, contoh: candi Jawi.
  4. Candi non-religius, candi sekuler atau tidak jelas sifat atau tujuan keagamaan-nya, contoh: candi Ratu Boko, Candi Angin, gapura Bajang Ratu, candi Tikus, candi Wringin Lawang.

Jenis berdasarkan hierarki dan ukuran

Dari ukuran, kerumitan, dan kemegahannya candi terbagi atas beberapa hierarki, dari candi terpenting yang biasanya sangat megah, hingga candi sederhana. Dari tingkat skala kepentingannya atau peruntukannya, candi terbagi menjadi:

  1. Candi Kerajaan, yaitu candi yang digunakan oleh seluruh warga kerajaan, tempat digelarnya upacara-upacara keagamaan penting kerajaan. Candi kerajaan biasanya dibangun mewah, besar, dan luas. Contoh: Candi Borobudur, Candi Prambanan, Candi Sewu, dan Candi Panataran.
  2. Candi Wanua atau Watak, yaitu candi yang digunakan oleh masyarakat pada daerah atau desa tertentu pada suatu kerajaan. Candi ini biasanya kecil dan hanya bangunan tunggal yang tidak berkelompok. Contoh: candi yang berasal dari masa Majapahit, Candi Sanggrahan di Tulung Agung, Candi Gebang di Yogyakarta, dan Candi Pringapus.
  3. Candi Pribadi, yaitu candi yang digunakan untuk mendharmakan seorang tokoh, dapat dikatakan memiliki fungsi mirip makam. Contoh: Candi Kidal (pendharmaan Anusapati, raja Singhasari), candi Jajaghu (Pendharmaan Wisnuwardhana, raja Singhasari), Candi Rimbi (pendharmaan Tribhuwana Wijayatunggadewi, ibu Hayam Wuruk), Candi Tegowangi (pendharmaan Bhre Matahun), dan Candi Surawana (pendharmaan Bhre Wengker).

Fungsi

Candi dapat berfungsi sebagai berikut.

  1. Candi Pemujaan: candi Hindu yang paling umum, dibangun untuk memuja dewa, dewi, atau bodhisatwa tertentu, contoh: candi Prambanan, candi Canggal, candi Sambisari, dan candi Ijo yang menyimpan lingga dan dipersembahkan utamanya untuk Siwa, candi Kalasan dibangun untuk memuliakan Dewi Tara, sedangkan candi Sewu untuk memuja Manjusri.
  2. Candi Stupa: didirikan sebagai lambang Budha atau menyimpan relik buddhis, atau sarana ziarah agama Buddha. Secara tradisional stupa digunakan untuk menyimpan relikui buddhis seperti abu jenazah, kerangka, potongan kuku, rambut, atau gigi yang dipercaya milik Buddha Gautama, atau biksu Buddha terkemuka, atau keluarga kerajaan penganut Buddha. Beberapa stupa lainnya dibangun sebagai sarana ziarah dan ritual, contoh: candi Borobudur, candi Sumberawan, dan candi Muara Takus.
  3. Candi Pedharmaan: sama dengan kategori candi pribadi, yakni candi yang dibangun untuk memuliakan arwah raja atau tokoh penting yang telah meninggal. Candi ini kadang berfungsi sebagai candi pemujaan juga karena arwah raja yang telah meninggal sering kali dianggap bersatu dengan dewa perwujudannya, contoh: candi Belahan tempat Airlangga dicandikan, arca perwujudannya adalah sebagai Wishnu menunggang Garuda. Candi Simping di Blitar, tempat Raden Wijaya didharmakan sebagai dewa Harihara.
  4. Candi Pertapaan: didirikan di lereng-lereng gunung tempat bertapa, contoh: candi-candi di lereng Gunung Penanggungan, kelompok candi Dieng dan candi Gedong Songo, serta Candi Liyangan di lereng timur Gunung Sundoro, diduga selain berfungsi sebagai pemujaan, juga merupakan tempat pertapaan sekaligus situs permukiman.
  5. Candi Wihara: didirikan untuk tempat para biksu atau pendeta tinggal dan bersemadi, candi seperti ini memiliki fungsi sebagai permukiman atau asrama, contoh: candi Sari dan Plaosan
  6. Candi Gerbang: didirikan sebagai gapura atau pintu masuk, contoh: gerbang di kompleks Ratu Boko, Bajang Ratu, Wringin Lawang, dan candi Plumbangan.
  7. Candi Petirtaan: didirikan didekat sumber air atau di tengah kolam dan fungsinya sebagai pemandian, contoh: Petirtaan Belahan, Jalatunda, dan candi Tikus

Beberapa bangunan purbakala, seperti batur-batur landasan pendopo berumpak, tembok dan gerbang, dan bangunan lain yang sesungguhnya bukan merupakan candi, sering kali secara keliru disebut pula sebagai candi. Bangunan seperti ini banyak ditemukan di situs Trowulan, ataupun paseban atau pendopo di kompleks Ratu Boko yang bukan merupakan bangunan keagamaan.

Arsitektur

Pembangunan candi dibuat berdasarkan beberapa ketentuan yang terdapat dalam suatu kitab Vastusastra atau Silpasastra yang dikerjakan oleh silpin, yaitu seniman yang membuat candi (arsitek zaman dahulu). Salah satu bagian dari kitab Vastusastra adalah Manasara yang berasal dari India Selatan, yang tidak hanya berisi pedoman-pedoman membuat kuil beserta seluruh komponennya saja, melainkan juga arsitektur profan, bentuk kota, desa, benteng, penempatan kuil-kuil di kompleks kota dan desa.

Lokasi

Kitab-kitab ini juga memberikan pedoman mengenai pemilihan lokasi tempat candi akan dibangun. Hal ini terkait dengan pembiayaan candi, karena biasanya untuk pemeliharaan candi maka ditentukanlah tanah sima, yaitu tanah swatantra bebas pajak yang penghasilan panen berasnya diperuntukkan bagi pembangunan dan pemeliharaan candi. Beberapa prasasti menyebutkan hubungan antara bangunan suci dengan tanah sima ini. Selain itu pembangunan tata letak candi juga sering kali memperhitungkan letak astronomi (perbintangan).

Beberapa ketentuan dari kitab selain Manasara namun sangat penting di Indonesia adalah syarat bahwa bangunan suci sebaiknya didirikan di dekat air, baik air sungai, terutama di dekat pertemuan dua buah sungai, danau, laut, bahkan kalau tidak ada harus dibuat kolam buatan atau meletakkan sebuah jambangan berisi air di dekat pintu masuk bangunan suci tersebut. Selain di dekat air, tempat terbaik mendirikan sebuah candi, yaitu di puncak bukit, di lereng gunung, di hutan, atau di lembah. Seperti kita ketahui, candi-candi pada umumnya didirikan di dekat sungai, bahkan candi Borobudur terletak di dekat pertemuan sungai Elo dan sungai Progo. Sedangkan candi Prambanan terletak di dekat sungai Opak. Sebaran candi-candi di Jawa Tengah banyak tersebar di kawasan subur dataran Kedu dan dataran Kewu.

Struktur

Kebanyakan bentuk bangunan candi meniru tempat tinggal para dewa yang sesungguhnya, yaitu Gunung Mahameru. Oleh karena itu, seni arsitekturnya dihias dengan berbagai macam ukiran dan pahatan berupa pola yang menggambarkan alam Gunung Mahameru.

Peninggalan-peninggalan purbakala, seperti bangunan-bangunan candi, patung-patung, prasasti-prasasti, dan ukiran-ukiran pada umumnya menunjukkan sifat kebudayaan Indonesia yang dilapisi oleh unsur-unsur Hindu-Budha. Pada hakikatnya, bentuk candi-candi di Indonesia adalah punden berundak, di mana punden berundak sendiri merupakan unsur asli Indonesia.

Berdasarkan bagian-bagiannya, bangunan candi terdiri atas tiga bagian penting, antara lain, kaki, tubuh, dan atap.

Kaki candi merupakan bagian bawah candi. Bagian ini melambangkan dunia bawah atau bhurloka. Pada konsep Buddha disebut kamadhatu, yaitu menggambarkan dunia hewan, alam makhluk halus seperti iblis, raksasa dan asura, serta tempat manusia biasa yang masih terikat nafsu rendah. Bentuknya berupa bujur sangkar yang dilengkapi dengan jenjang pada salah satu sisinya. Bagian dasar candi ini sekaligus membentuk denahnya, dapat berbentuk persegi empat atau bujur sangkar. Tangga masuk candi terletak pada bagian ini, pada candi kecil tangga masuk hanya terdapat pada bagian depan, pada candi besar tangga masuk terdapat di empat penjuru mata angin. Biasanya pada kiri-kanan tangga masuk dihiasi ukiran makara.

Pada dinding kaki candi biasanya dihiasi relief flora dan fauna berupa sulur-sulur tumbuhan, atau pada candi tertentu dihiasi figur penjaga seperti dwarapala. Pada bagian tengah alas candi, tepat di bawah ruang utama biasanya terdapat sumur yang didasarnya terdapat pripih (peti batu). Sumur ini biasanya diisi sisa hewan kurban yang dikremasi, lalu diatasnya diletakkan pripih. Di dalam pripih ini biasanya terdapat abu jenazah raja serta relik benda-benda suci seperti lembaran emas bertuliskan mantra, kepingan uang kuno, permata, kaca, potongan emas, lembaran perak, dan cangkang kerang.

Tubuh candi adalah bagian tengah candi yang berbentuk kubus yang dianggap sebagai dunia antara atau bhuwarloka. Pada konsep Buddha disebut rupadhatu, yaitu menggambarkan dunia tempat manusia suci yang berupaya mencapai pencerahan dan kesempurnaan batiniah. Pada bagian depan terdapat gawang pintu menuju ruangan dalam candi. Gawang pintu candi ini biasanya dihiasi ukiran kepala kala tepat di atas-tengah pintu dan diapit pola makara di kiri dan kanan pintu. Tubuh candi terdiri dari garbagriha, yaitu sebuah bilik (kamar) yang ditengahnya berisi arca utama, misalnya arca dewa-dewi, bodhisatwa, atau Buddha yang dipuja di candi itu.

Di bagian luar dinding di ketiga penjuru lainnya biasanya diberi relung-relung yang berukir relief atau diisi arca. Pada candi besar, relung keliling ini diperluas menjadi ruangan tersendiri selain ruangan utama di tengah. Terdapat jalan selasar keliling untuk menghubungkan ruang-ruang ini sekaligus untuk melakukan ritual yang disebut pradakshina. Pada lorong keliling ini dipasangi pagar langkan, dan pada galeri dinding tubuh candi maupun dinding pagar langkan biasanya dihiasi relief, baik yang bersifat naratif (berkisah) ataupun dekoratif (hiasan).

Atap candi adalah bagian atas candi yang menjadi simbol dunia atas atau swarloka. Pada konsep Buddha disebut arupadhatu, yaitu menggambarkan ranah surgawi tempat para dewa dan jiwa yang telah mencapai kesempurnaan bersemayam. Pada umumnya, atap candi terdiri dari tiga tingkatan yang semakin atas semakin kecil ukurannya. Sedangkan atap langgam Jawa Timur terdiri atas banyak tingkatan yang membentuk kurva limas yang menimbulkan efek ilusi perspektif yang mengesankan bangunan terlihat lebih tinggi. Pada puncak atap dimahkotai stupa, ratna, wajra, atau lingga semu. Pada candi-candi langgam Jawa Timur, kemuncak atau mastakanya berbentuk kubus atau silinder dagoba. Pada bagian sudut dan tengah atap biasanya dihiasi ornamen antefiks, yaitu ornamen dengan tiga bagian runcing penghias sudut. Kebanyakan dinding bagian atap dibiarkan polos, akan tetapi pada candi-candi besar, atap candi ada yang dihiasi berbagai ukiran, seperti relung berisi kepala dewa-dewa, relief dewa atau bodhisatwa, pola hias berbentuk permata atau kala, atau sulur-sulur untaian roncean bunga.

Tata letak

Bangunan candi ada yang berdiri sendiri ada pula yang berkelompok. Ada dua sistem dalam pengelompokan atau tata letak kompleks candi, yaitu:

  • Sistem konsentris, sistem gugusan terpusat; yaitu posisi candi induk berada di tengah–tengah anak candi (candi perwara). Candi perwara disusun rapi berbaris mengelilingi candi induk. Sistem ini dipengaruhi tata letak denah mandala dari India. Contohnya kelompok Candi Prambanan dan Candi Sewu.
  • Sistem berurutan, sistem gugusan linear berurutan; yaitu posisi candi perwara berada di depan candi induk. Ada yang disusun berurutan simetris, ada yang asimetris. Urutan pengunjung memasuki kawasan yang dianggap kurang suci berupa gerbang dan bangunan tambahan, sebelum memasuki kawasan tersuci tempat candi induk berdiri. Sistem ini merupakan sistem tata letak asli Nusantara yang memuliakan tempat yang tinggi, sehingga bangunan induk atau tersuci diletakkan paling tinggi di belakang mengikuti topografi alami ketinggian tanah tempat candi dibangun. Contohnya Candi Penataran dan Candi Sukuh. Sistem ini kemudian dilanjutkan dalam tata letak Pura Bali.

Bahan bangunan

Bahan material bangunan pembuat candi bergantung kepada lokasi dan ketersediaan bahan serta teknologi arsitektur masyarakat pendukungnya. Candi-candi di Jawa Tengah menggunakan batu andesit, sedangkan candi-candi pada masa Majapahit di Jawa Timur banyak menggunakan bata merah. Demikian pula candi-candi di Sumatra seperti Biaro Bahal, Muaro Jambi, dan Muara Takus yang berbahan bata merah. Bahan-bahan untuk membuat candi antara lain:

  • Batu andesit, batu bekuan vulkanik yang ditatah membentuk kotak-kotak yang saling kunci. Batu andesit bahan candi harus dibedakan dari batu kali. Batu kali meskipun mirip andesit tetapi keras dan mudah pecah jika ditatah (sukar dibentuk). Batu andesit yang cocok untuk candi adalah yang terpendam di dalam tanah sehingga harus ditambang di tebing bukit.
  • Batu putih (tuff), batu endapan piroklastik berwarna putih, digunakan di Candi Pembakaran di kompleks Ratu Boko. Bahan batu putih ini juga ditemukan dijadikan sebagai bahan isi candi, di mana bagian luarnya dilapis batu andesit.
  • Bata merah, dicetak dari lempung tanah merah yang dikeringkan dan dibakar. Candi Majapahit dan Sumatra banyak menggunakan bata merah.
  • Stuko (stucco), yaitu bahan semacam beton dari tumbukan batu dan pasir. Bahan stuko ditemukan di percandian Batu Jaya.
  • Bajralepa (vajralepa), yaitu bahan lepa pelapis dinding candi semacam plaster putih kekuningan untuk memperhalus dan memperindah sekaligus untuk melindungi dinding dari kerusakan. Bajralepa dibuat dari campuran pasir vulkanik dan kapur halus. Konon campuran bahan lain juga digunakan seperti getah tumbuhan, putih telur, dan lain-lain. Bekas-bekas bajralepa ditemukan di candi Sari dan candi Kalasan. Kini pelapis bajralepa telah banyak yang mengelupas.

Kayu, beberapa candi diduga terbuat dari kayu atau memiliki komponen kayu. Candi kayu serupa dengan Pura Bali yang ditemukan kini. Beberapa candi tertinggal hanya batu umpak atau batur landasannya saja yang terbuat dari batu andesit atau bata, sedangkan atasnya yang terbuat dari bahan organik kayu telah lama musnah. Beberapa dasar batur di Trowulan Majapahit disebut candi, meskipun sesungguhnya merupakan landasan pendopo yang bertiang kayu. Candi Sambisari dan candi Kimpulan memiliki umpak yang diduga candi induknya dinaungi bangunan atap kayu. Beberapa candi seperti Candi Sari dan Candi Plaosan memiliki komponen kayu karena pada struktur batu ditemukan bekas lubang-lubang untuk meletakkan kayu gelagar penyangga lantai atas, serta lubang untuk menyisipkan daun pintu dan jeruji jendela.

Gaya arsitektur

Soekmono, seorang arkeolog terkemuka di Indonesia, mengidentifikasi perbedaan gaya arsitektur (langgam) antara candi Jawa tengah dengan candi Jawa Timur. Langgam Jawa Tengahan umumnya adalah candi yang berasal dari sebelum tahun 1000 masehi, sedangkan langgam Jawa Timuran umumnya adalah candi yang berasal dari sesudah tahun 1000 masehi. Candi-candi di Sumatra dan Bali karena kemiripannya dikelompokkan ke dalam langgam Jawa Timur.

Meskipun demikian terdapat beberapa pengecualian dalam pengelompokkan langgam candi ini. Sebagai contoh candi Penataran, Jawi, Jago, Kidal, dan candi Singhasari jelas masuk dalam kelompok langgam Jawa Timur, akan tetapi bahan bangunannya adalah batu andesit, sama dengan ciri candi langgam Jawa Tengah; dikontraskan dengan reruntuhan Trowulan seperti candi Brahu, serta candi Majapahit lainnya seperti candi Jabung dan candi Pari yang berbahan bata merah. Bentuk candi Prambanan adalah ramping serupa candi Jawa Timur, tetapi susunan dan bentuk atapnya adalah langgam Jawa Tengahan. Lokasi candi juga tidak menjamin kelompok langgamnya, misalnya candi Badut terletak di Malang, Jawa Timur, akan tetapi candi ini berlanggam Jawa Tengah yang berasal dari kurun waktu yang lebih tua pada abad ke-8 masehi.

Bahkan dalam kelompok langgam Jawa Tengahan terdapat perbedaan tersendiri dan terbagi lebih lanjut antara langgam Jawa Tengah Utara (misalnya kelompok Candi Dieng) dengan Jawa Tengah Selatan (misalnya kelompok Candi Sewu). Candi Jawa Tengah Utara ukirannya lebih sederhana, bangunannya lebih kecil, dan kelompok candinya lebih sedikit; sedangkan langgam candi Jawa Tengah Selatan ukirannya lebih raya dan mewah, bangunannya lebih megah, serta candi dalam kompleksnya lebih banyak dengan tata letak yang teratur.

Pada kurun akhir Majapahit, gaya arsitektur candi ditandai dengan kembalinya unsur-unsur langgam asli Nusantara bangsa Austronesia, seperti kembalinya bentuk punden berundak. Bentuk bangunan seperti ini tampak jelas pada candi Sukuh dan candi Cetho di lereng gunung Lawu, selain itu beberapa bangunan suci di lereng Gunung Penanggungan juga menampilkan ciri-ciri piramida berundak mirip bangunan piramida Amerika Tengah.

Disadur dari: https://en.wikipedia.org/

Selengkapnya
Mengenal Candi di Indonesia

Properti dan Arsitektur

10 Biro Arsitek Terbaik di Dunia

Dipublikasikan oleh pada 07 Februari 2025


Bangunan merupakan bagian penting yang tak terpisahkan dari lanskap sebuah kota. Anda pasti pernah melihat bangunan nan indah, berada di berbagai belahan dunia. Kebanyaan dari bangunan tersebut merupakan rancangan firma-firma arsitektur terbaik. Tak hanya menawarkan rancangan yang indah, namun kekuatan gedung juga menjadi jaminan. Terlebih hingga sekarang banyak permintaan untuk pembangunan kota pintar sehingga dalam pembangunannya harus melibatkan firma arsitektur terbaik.

Berikut 10 firma arsitektur teratas di dunia 2021, berdasarkan omset, skala proyek, dan pengelolaan perusahaan menurut situs konstruksi Construction Review dan Fortune:

  1. Aecom (AS)

Aecom merupakan salah satu perusahaan favorit yang dinobatkan oleh majalah Fortune selama enam tahun berturut-turut. Perusahaan ini memiliki jaringan operasional yang luas mulai dari layanan arsitektur, desain, teknik, arkeologi, dan manajemen risiko. Portofolio proyek yang ditangani Aecom seperti bandara internasional Hong Kong, Sydney, LAX, JFK, dan Abu Dhabi. Aecom juga telah mengerjakan konstruksi bagi Olimpiade Musim Panas 2016 di Rio dan Marina Bay Singapura. Perusahaan ini memiliki kantor pusat di Los Angeles dan memiliki 87.000 karyawan yang tersebar di seluruh dunia.

  1. Aedas (Hong Kong)

Aedas pertama kali beroperasi sejak tahun 2002 dan dibentuk setelah penggabungan tiga perusahaan dari Inggris, Australia, dan Hong Kong. Perusahaan ini memiliki 1.400 karyawan yang tersebar di 12 kantor cabang, di seluruh dunia. Selain menawarkan jasa arsitektur, Aedas juga menawarkan desain interior dan urban. Perusahaan ini barus saja ini meraih sembilan penghargaan dalam ajang Penghargaan Desain Internasional 2020.

  1. BDP (Inggris)

Building Design Partnership (BDP) yang merupakan perusahaan arsitektur terbesar kedua di Inggris ini memiliki total 950 pekerja. Kantor pusat BDP berada di Manchester dan delapan kantor lainnya di seluruh Inggris. BDP juga memiliki kantor global di Cina, UEA, India, Kanada, dan Singapura. Perusahaan ini merupakan salah satu firma arsitek tertua dan telah terbentuk sejak tahun 1961. Namun mereka bergabung dengan perusahaan konstruksi Jepang, Nippon Koei pada tahun 2016. Proyek terbaru BDP adalah pengembangan Liverpool One dan Melbourne City Waterfront. Perusahaan ini berhasil mencapai omset tertinggi mereka pada tahun 2019 yakni 106,8 juta poundsterling (Rp 2,02 triliun).

  1. DLR Grup  (AS)

DLR Grup merupakan firma arsitektur yang mengkhususkan dirinya untuk memangun gedung dengan desain keberlanjutan. Komitmen perusahaan terhadap hal-hal yang terkait dengan keberlanjutan dapat dilihat di banyak proyeknya seperti kanopi surya di American Airlines Arena Miami. DLR Group menawarkan berbagaui layanan kepada konsumen seperti arsitektur, desain interior, arsitektur lanskap, pelestarian, dan energi.

  1. DP Architects (Singapura)

DP Architects telah beroperasi sejak tahun 1967 dan memiliki 16 kantor cabang di seluruh Asia. Perusahaan ini memiliki jaringan yang luas di Singapura. Beberapa karya mereka sanagt terkenal dan merupakan perusahaan dibalik pembuatan masterplan Golden Mile Complex dan area retail Orchard Road. Perusahaan ini diketahui memiliki lebih dari 1.100 karyawan.  

  1. Foster and Partners (Inggris)

Foster and Partners telah ada sejak tahun 1967 dan berada di bawah pimpinan sang arsitek andal asal Inggris, Norman Foster. Perusahaan ini bermarkas di Inggris dan telah memiliki 1.600 karyawan serta jaringan kantor cabang di seluruh dunia. Karena kontribusinya dalam bidang aristek, firma ini telah menerima banyak penghargaan seperti Aga Khan Award (sekali) dan Stirling Prize( tiga kali). Beberapa proyek yang pernah dikerjakan oleh firma ini termasuk Jembatan Milenium, Stadion Wembley yang baru, Gherkin (30 St Mary Axe), dan Balai Kota Inggris. Pada 2019, Foster and Partners melaporkan besar pendapatan yang mereka dapatkan adalah sebesar 258 juta poundsterling atau Rp4,8 triliun.

  1. Gensler (AS)

Gensler merupakan perusahaan yang berbasis di AS dengan telah operasi kurang lebih pada 48 kota di seluruh dunia. Perusahaan ini memiliki lebih dari 6.000 karyawan dan berhasil meraup pendapatan sebesar 1,2 miliar Dolar AS (Rp 17,2 trilyun) pada tahun 2018. Gensler telah beroperasi sejak tahun 1965 dan memiliki kantor pusat di San Francisco.

  1. HDR (AS)

Perusahaan ini telah terjun dalam industri arsitektur dunia sejak tahun 1917 dan memiliki kantor pusat yang berlokasi di Ohama. HDR memiliki lebih dari 225 kantor di Eropa, Australia, dan Asia dan memiliki lebih dari 10.000 karyawan yang tersebar di seluruh dunia. Perusahaan milik karyawan ini memiliki omzet hingga 2,2 miliar dolar AS (Rp31,6 trilyun) per tahun.

  1. Heerim Architects and Planners (Korea Selatan)

Didirikan pada tahun 1970, Heerim adalah perusahaan arsitektur terbesar di Korea Selatan. Perusahaan ini memiliki 1.200 staf dan menawarkan berbagai layanan termasuk konstruksi, penerangan, dan manajemen. Heerim memiliki kantor pusat di Seoul dan memiliki 13 kantor yang tersebar di seluruh dunia untuk menjalankan misi globalnya.

  1. HKS (AS)

HKS merupakan firma arisitek internasional yang berlokasi di Dallas, Amerika Serikat dan didirikan oleh Harwood K. Smith dan istrinya Kate pada tahun 1939. Firma ini telah mengerjakan banyak proyek bergengsi seperti resor Atlantic Paradise Island di Bahama, 311 South Wacker Drive di Chicago, dan sejumlah stadion di seluruh AS. HKS telah mempekerjakan 1.400 orang di 24 kantor cabang.

 

Sumber: www.kompas.com 

Selengkapnya
10 Biro Arsitek Terbaik di Dunia

Properti dan Arsitektur

Menggantikan San Siro, Stadion Baru AC Milan dan Inter Milan Menyandang Nuansa Katedral

Dipublikasikan oleh Muhammad Ilham Maulana pada 23 April 2024


Klub sepak bola asal Italia yakni AC Milan dan Inter Milan bakal memiliki stadion baru. Melansir situs resmi proyek kedua klub, Stadion San Siro atau juga dikenal Stadion Giuseppe Meazza bakal digantikan dengan Stadion The Cathedral. Studio arsitek Populous menjadi perancang Stadion The Cathedral. Rancangan desainnya juga telah dirilis. Namun, proyek pembangunannya akan dilakukan bertahap. Targetnya mulai bisa digunakan pada 2027 mendatang.

The Cathedral akan dibangun di samping Stadion San Siro, yang nantinya akan dihancurkan, sebagai bagian dari pembangunan kembali situs stadion. rea tersebut juga akan diubah menjadi distrik baru khusus pejalan kaki. Dengan tempat parkir mobil dipindahkan ke bawah tanah dan dilengkapi lebih dari 110.000 meter persegi ruang terbuka hijau. Adapun Stadion The Cathedral terinspirasi dari dua bangunan terkenal di Kota Milan yaitu Katedral Duomo dan pusat perbelanjaan Galleria Vittorio Emanuele.

Rancangan desain Stadion The Cathedral, stadion baru AC Milan dan Inter Milan

Rancangan desain Stadion The Cathedral, stadion baru AC Milan dan Inter Milan(Dok.Populous)

Nantinya stadion ini akan berkapasitas 60.000 kursi dengan bentuk persegi panjang dan dikelilingi sirip vertikal. Sirip ini akan memanjang keluar dari stadion untuk menopang dinding kaca yang akan menutupi ruang. Disebut Populous sebagai "galeri yang diterangi matahari". Di bagian dalam stadion akan dirancang untuk lebih intim. Maksudnya dengan menempatkan penonton sedekat mungkin ke lapangan.

Stadion The Cathedral juga ditutup dengan panel fotovoltaik dan air hujan yang akan dikumpulkan dari atap kemudian digunakan kembali. Selain itu, stadion pengganti San Siro ini dirancang untuk menciptakan rumah yang unik bagi para penggemar dan pendukung AC Milan dan Inter Milan. Dengan instalasi khusus yang secara dramatis mengubah tampilan arsitektur dan menggabungkan identitas klub ke dalam struktur bangunan.

Rancangan desain Stadion The Cathedral, stadion baru AC Milan dan Inter Milan

Rancangan desain Stadion The Cathedral, stadion baru AC Milan dan Inter Milan(Dok.Populous)

Untuk Inter Milan, bentuk ular berbisa dengan bungkusan cahaya biru akan melingkar di sekitar bagian dalam stadion. Sedangkan untuk AC Milan, penopang vertikal memancarkan warna merah membara dari kedalaman bangunan. The Cathedral juga akan dirancang untuk menjadi stadion paling berkelanjutan di Eropa. Didinginkan secara alami dan dipanaskan secara pasif.

Panel fotovoltaik melapisi atap stadion untuk menghasilkan listrik yang disimpan di bank baterai untuk digunakan nanti. Kemudian, semua air hujan dikumpulkan dari atap akan digunakan kembali. Stadion ini dikelilingi oleh 22 hektar ruang hijau, yang mengurangi limpasan air dan melawan efek 'pulau panas'. Seluruh distrik terhubung ke sistem pemanas dan pendingin sentral.
 

Sumber: www.kompas.com

Selengkapnya
Menggantikan San Siro, Stadion Baru AC Milan dan Inter Milan Menyandang Nuansa Katedral

Properti dan Arsitektur

Eksplorasi Gaya Arsitektur London: Melihat Kecantikan Kota Paling Romantis di Dunia

Dipublikasikan oleh Muhammad Ilham Maulana pada 23 April 2024


Kota London dinobatkan sebagai salah satu kota paling romantic di dunia berdasarkan survei yang dilakukan situs perjalanan Wethrift. Ibu kota Inggris ini bahkan berhasil menggeser posisi Paris, yang harus puas duduk di posisi kedua. Sementara itu, di posisi ke empat dan ke lima ada New York dan Barcelona. Banyak koki terkenal yang membuka restoran, sehingga tidak mengherankan jika London tercatat memiliki 1.909 restoran romantis di seluruh kota. Tak hanya memiliki banyak restoran romantis, London juga dikenal memiliki banyak bangunan arsitektur terkenal dan bersejarah. Bahkan di kota ini, Anda dapat menemukan gaya arsitektur dari periode sejarah yang berbeda.

Anda bisa melihat sentuhan desain Romawi di Menara London, gereja bergaya Gotik di Westminster Abbey, mahakarya Barok Christopher Wren di Katedral St Paul, Modernisme pascaperang di The Barbican Estate hingga pencakar langit Postmodern 30 St Mary Axe 'The Gherkin'. Sayangnya, bangunan-bangunan dari abad pertengahan hanya sedikit yang dijumpai karena terjadi kehancuran kota dalam Kebakaran Besar tahun 1666. Beberapa bangunan seperti Menara London, Biara Westminster, Balai Westminster, Guildhall, Istana St James, dan Istana Lambeth masih tetap bertahan.

Setelah kebakaran besar, London dibangun kembali menjadi lebih modern di bawah arahan arsitek barok Sir Christopher Wren, dengan Katedral St Paul yang baru sebagai pusatnya. London kemudian menjadi kota terbesar dan terpadat di dunia sejak tahun 1831 hingga 1925. Banyak pemukiman pedesaan yang ditarik ke tengah kota sehingga menciptakan pinggiran kota yang luas. Ketika revolusi industri tiba, banyak proyek infrastruktur yang dibangun seperti Dermaga India Barat, Kanal, terminal kereta api antarkota dan sistem kereta bawah tanah pertama di dunia yang membedakan London sebagai kota unggulan di era industri. Sayangnya, lanskap di kota London sekali lagi mengalami kehancuran yang signifikan selama Perang Dunia II dan mengalami kemunduran ekonomi pasca-perang.

Namun pembangunan kembali digalakan dan London berkembang menjadi kota budaya dan perdagangan global, dengan ciri khas lanskap kotanya yang eklektik. Pada waktu lampau ketinggian bangunan di kota London telah dibatasi. Pembatasan ini secara bertahap mulai hilang pasca perang dunia II (kecuali untuk gedung yang menghalangi pandangan dari Katedral St Paul). Bangunan bertingkat tinggi telah menjadi semakin banyak terutama di abad ke-21. Pencakar langit kini banyak terdapat di distrik keuangan City of London dan Canary Wharf. Bangunan tinggi baru-baru ini termasuk pencakar langit mulai hadir pada tahun 1980-an Tower 42, bangunan radikal Lloyd oleh Richard Rogers dan One Canada Square. The Shard karya Renzo Piano yang selesai dibangun pada tahun 2012 adalah gedung tertinggi di London dan masih menjadi gedung tertinggi keenam di Eropa hingga saat ini.


Sumber: www.kompas.com 

Selengkapnya
Eksplorasi Gaya Arsitektur London: Melihat Kecantikan Kota Paling Romantis di Dunia

Properti dan Arsitektur

Gedung Tertinggi yang Paling Ditunggu-tunggu di Tahun 2022: Merdeka 118 - Apa yang Membuatnya Istimewa?

Dipublikasikan oleh Muhammad Ilham Maulana pada 23 April 2024


Menara Merdeka 118, yang berlokasi di Kuala Lumpur, Malaysia, diharapkan akan menjadi gedung tertinggi kedua di dunia. Proyek pembangunan gedung multifungsi ini telah mencapai 85 persen pada bulan Juli 2021 dan dijadwalkan selesai pada akhir tahun 2022. Dirancang oleh arsitek Australia, Fender Katsaridis, menara ini memiliki fasad kaca segitiga yang menampilkan siluet khas Tunku Abdul Rahman, tokoh penting dalam sejarah Malaysia, saat ia mengucapkan kata "Merdeka!" Puncak gedung ini memiliki desain yang unik dan mencerminkan siluet Tunku Abdul Rahman.

Menara Merdeka 118 juga telah mendapatkan sertifikasi Platinum dari tiga lembaga sertifikasi, termasuk Green Building Index, GreenRE, dan Leadership in Energy and Environmental Design (LEED), menunjukkan komitmennya terhadap praktik pembangunan ramah lingkungan.

Berdasarkan Architectural Digest, Menara Merdeka 118 dianggap sebagai salah satu bangunan paling dinanti pada tahun 2022. Hal ini sebagian karena adanya perubahan dalam praktik pembangunan yang dipicu oleh pandemi COVID-19 selama dua tahun terakhir. Fokus pada pembangunan ramah lingkungan dan krisis perumahan global telah menarik perhatian banyak orang, sementara arsitektur terus menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat, baik di pedesaan maupun perkotaan.

Pentingnya arsitektur sebagai tempat perlindungan yang meliputi segala aspek kehidupan manusia, mulai dari tempat makan, bekerja, bermain, hingga beribadah, menimbulkan perdebatan baru seputar arsitektur yang perlu mendapat perhatian lebih lanjut. Desain menarik seperti yang diperlihatkan oleh Menara Merdeka 118 menjadi salah satu solusi yang memungkinkan dalam menghadapi tantangan sosial tersebut.

Selain Menara Merdeka 118, salah satu bangunan yang juga dijadwalkan untuk dibangun pada tahun 2022 adalah Nanjing Third Himalayan Center di Nanjing, Tiongkok. Nanjing, sebuah ibu kota kuno Tiongkok yang telah berkembang menjadi kota metropolitan dengan populasi mencapai 9,3 juta orang, akan menjadi tuan rumah kompleks bertingkat tinggi serba guna yang dirancang oleh MAD Architects. Kompleks ini, seluas 560.000 meter persegi, menyatu dengan lanskap lereng bukit buatan dengan elemen air, serta didesain menggunakan kaca dan logam. Arsitek Ma Yansong merancang kompleks ini dengan tujuan menghadirkan tampilan modern desa ski kecil yang berfungsi sebagai ruang komersial, hotel, perkantoran, dan apartemen.
 

Sumber: www.kompas.com

Selengkapnya
Gedung Tertinggi yang Paling Ditunggu-tunggu di Tahun 2022: Merdeka 118 - Apa yang Membuatnya Istimewa?

Properti dan Arsitektur

Daftar Bangunan Pemenang di Festival Arsitektur Dunia

Dipublikasikan oleh Muhammad Ilham Maulana pada 23 April 2024


Setelah melewati proses penilaian yang ketat selama beberapa minggu, para juri telah memilih gedung-gedung pemenang dalam kategori Festival Arsitektur Dunia 2021. Sejumlah firma arsitektur global terkemuka berhasil meraih penghargaan dalam berbagai kategori, seperti dilaporkan oleh Arch Vibe. Dalam kategori 'Bangunan Selesai untuk Kesehatan', Link Arkitektur dan 3XN, bekerja sama dengan Nickl & Partner dan Kristine Jensens Tegnestue, memenangkan penghargaan untuk rancangan mereka, North Wing of the Rigshospitalet di Denmark.

Para juri memberikan komentar bahwa proyek ini dibangun dengan sangat hati-hati dan memperhatikan kebutuhan staf rumah sakit dalam kehidupan sehari-hari mereka. Sementara itu, dalam kategori 'Bangunan Selesai untuk Pendidikan Tinggi dan Riset', firma arsitektur RTA + Irving Smith meraih penghargaan untuk Scion Innovation Hub di Selandia Baru sebagai bangunan dengan desain terbaik.

Scion Innovation Hub merupakan lembaga riset tekonologi di Selandia baru dan dibangun oleh arsitek RTA + Irving Smith.

Scion Innovation Hub merupakan lembaga riset tekonologi di Selandia baru dan dibangun oleh arsitek RTA + Irving Smith.(Indesign Live)

Para juri mengungkapkan bahwa kemenangan Scion Innovation Hub terletak pada kesederhanaan desainnya, penggunaan minimal bahan, dan kemampuannya untuk dirombak dan dipasang kembali. Scion Innovation Hub merupakan lembaga riset yang fokus pada pengembangan teknologi untuk industri kehutanan.

Selain itu, pemenang dalam kategori 'Bangunan Campuran Selesai' adalah The Post Building di London, yang dirancang oleh firma arsitektur Inggris, Allford Hall Monaghan Morris.

The Post Building di London, dirancang oleh firma arsitek Allford Hall Monaghan Morris.

The Post Building di London, dirancang oleh firma arsitek Allford Hall Monaghan Morris. (Post Building)

Para juri memuji kecerdikan sang arsitek dalam mengambil bangunan industri di pusat kota dan mengintegrasikannya dengan perumahan sosial bagi keluarga dan pekerja. Di samping itu, Atelier Tao+c meraih penghargaan dalam kategori konstruksi baru dan lama yang telah selesai untuk hotel kapsul dan toko buku di Desa Qinglong Wu, Tiongkok.

Hotel Kapsul dan toko buku di desa Qinglongwu, China. Bangunan ini didesain oleh Atelier tao+c .

Hotel Kapsul dan toko buku di desa Qinglongwu, China. Bangunan ini didesain oleh Atelier tao+c .(Archdaily)

Menurut para juri, gedung ini memiliki detail yang indah dan berhasil mempertahankan semangat pertanian keluarga dengan penampilan yang sepenuhnya baru. Dalam pembangunannya, para arsitek menggunakan dinding rammed earth sebagai fondasi untuk menempatkan perpustakaan, yang terhubung melalui dua tumpukan kamar asrama berbentuk kapsul.

Dilaporkan oleh Arch Vibe, sejumlah firma arsitektur terkemuka berhasil meraih penghargaan dalam berbagai kategori. Grimshaw Architects, yang berbasis di London, Inggris, memenangkan kategori "Bangunan Selesai untuk Kantor" dengan rancangan mereka, Olderfleet.

Olderfleet merupakan salah satu bangunan komersial di Melbourne, Australia. Juri memuji keseimbangan dan koneksi antara elemen bangunan lama dan baru. Sementara itu, firma arsitektur terkenal lainnya, yaitu BIG, berhasil memenangkan kategori 'Bangunan Selesai untuk Produksi, Energi & Daur Ulang' dengan rancangan mereka, Coppenhill/ Amager Bakke di Denmark.

Coppenhiil, merupakan pabrik pembangkit listrik di Denmark dan dirancang oleh firma arsitektur, BIG.

Coppenhiil, merupakan pabrik pembangkit listrik di Denmark dan dirancang oleh firma arsitektur, BIG. (Bjarke Ingels Group)

Menurut para juri, Coppenhill adalah sebuah pabrik pembangkit listrik yang dilengkapi dengan area hiburan di atapnya, termasuk lereng ski, jalur pendakian, dan dinding panjat. Proyek ini dianggap sebagai sebuah landmark ikonik baru bagi kota Kopenhagen. Di sisi lain, Tezuka Architects dari Jepang meraih kesuksesan dalam kategori 'Bangunan Selesai untuk Agama' dengan menyelesaikan Niijima Chapel di Jepang.

Niijima Chapel di Jepang  yang dirancang oleh firma arsitektur, Tezuka Architects.

Niijima Chapel di Jepang yang dirancang oleh firma arsitektur, Tezuka Architects. (Tezuka Architects)

Para juri sangat terkesan dengan kualitas artistik dari ruang-ruang kuil dan memuji kesederhanaan serta kecanggihan desain struktural bangunan tersebut. Dalam kategori selanjutnya, "Bangunan Selesai untuk Perbelanjaan", Shanghai Urban Architecture Design Co Ltd berhasil meraih kemenangan dengan desain mereka, New Alley-Old Story.

New Alley - Old Story, yang dirancang oleh Shanghai Urban Architecture Design.

New Alley - Old Story, yang dirancang oleh Shanghai Urban Architecture Design. (Shanghai Urban Architecture Design)

Bangunan ini menunjukkan respons desain yang kuat terhadap lingkungan perkotaan, dengan konteks dan karakter yang jelas, meskipun dibangun di atas sejarah dan tradisi Nanchang yang kuno. Cox Architecture meraih penghargaan dalam kategori 'Bangunan Selesai untuk Olahraga' dengan rancangan mereka, Ken Rosewall Arena Redevelopment, di Australia.

Ken Rosewall Arena Redevelopment yang berlokasi di Australia. Merupakan arena tenis yang dirancang oleh Cox Architecture.

Ken Rosewall Arena Redevelopment yang berlokasi di Australia. Merupakan arena tenis yang dirancang oleh Cox Architecture. ()

Proyek ini menciptakan jenis baru dari arena tenis yang menggabungkan banyak ventilasi alami namun tetap menjaga keseluruhan penutupan bangunan. Para juri menilai Ken Rosewall Arena sebagai suatu inovasi minimalis namun signifikan melalui penggunaan teknik rekayasa yang ringan dan pertimbangan keberlanjutan.

Moynihan Train Hall di New York yang dirancang oleh firma arsitektur Skidmore, Owings & Merrill

Moynihan Train Hall di New York yang dirancang oleh firma arsitektur Skidmore, Owings & Merrill () Yang terakhir, Skidmore, Owings & Merrill berhasil memenangkan kategori 'Transport-Completed Buildings' untuk bangunan rancangannya yakni Moynihan Train Hall di New York.

Skidmore, Owings & Merrill meraih kemenangan dalam kategori 'Bangunan Selesai untuk Transportasi' dengan desain mereka, Moynihan Train Hall di New York.


Sumber: www.kompas.com

Selengkapnya
Daftar Bangunan Pemenang di Festival Arsitektur Dunia
« First Previous page 10 of 12 Next Last »