Properti dan Arsitektur

Menjelajahi Karakteristik Umum Arsitektur Austronesia

Dipublikasikan oleh Muhammad Ilham Maulana pada 18 April 2024


Arsitektur Austronesia, meskipun beragam, sering kali menunjukkan ciri-ciri yang sama yang menunjukkan asal usul yang sama. Di berbagai subkelompok linguistik, istilah Proto-Austronesia dan Proto-Malayo-Polinesia yang direkonstruksi untuk "rumah", "bangunan", atau "lumbung" menunjukkan kesamaan-kesamaan ini. Contohnya adalah *Rumaq untuk "rumah", *balay untuk "bangunan umum" atau "rumah komunitas", *lepaw untuk "gubuk" atau "lumbung", *kamaliR untuk "rumah bujangan" atau "rumah laki-laki", dan *banua untuk "tanah berpenghuni" atau "wilayah komunitas". Bukti linguistik ini menyoroti keterkaitan budaya Austronesia melalui warisan arsitektur mereka.

Desa Sama-Bajau biasanya dibangun langsung di atas perairan dangkal

Salah satu ciri khas arsitektur Austronesia adalah lantai yang ditinggikan, ditopang oleh tiang-tiang. Desain ini, yang digunakan untuk rumah dan bangunan lainnya, menawarkan beberapa keuntungan termasuk perlindungan terhadap banjir dan kemampuan pertahanan selama konflik. Tiang-tiang rumah biasanya ditutup dengan cakram yang lebih besar untuk mencegah hama masuk. Struktur Austronesia umumnya ditemukan di lahan basah dan di sepanjang badan air, meskipun mereka juga dapat dibangun di daerah dataran tinggi atau bahkan langsung di perairan dangkal.

Rumah bale yang ditinggikan dari orang Ifugao dengan tiang rumah tertutup diyakini berasal dari desain lumbung tradisional

Praktik membangun di atas tiang diyakini berasal dari lumbung padi yang ditinggikan, yang merupakan simbol status yang signifikan di antara leluhur Austronesia yang membudidayakan padi. Selain itu, lumbung padi sering kali berfungsi sebagai kuil keagamaan, menyimpan ukiran roh leluhur dan dewa-dewa setempat.

Atap bernada tinggi dengan atap pelana berornamen adalah fitur umum lainnya, dengan atap pelana yang sangat penting. Atap-atap ini, yang menyerupai perahu, menyoroti hubungan maritim budaya Austronesia. Motif perahu tersebar luas, dengan beberapa rumah dibangun di atas platform yang menyerupai katamaran. Elemen-elemen bangunan Austronesia sering kali meminjam terminologi dari perahu dan berlayar, yang mencerminkan hubungan kuat mereka dengan tradisi maritim.

Rumah Tongkonan orang Toraja dengan atap pelana khas yang mengingatkan pada perahu

Bangunan Austronesia memiliki makna spiritual, dengan komponen-komponen tertentu yang berfungsi sebagai "penarik ritual" yang mewujudkan esensi spiritual rumah. Loteng rumah, biasanya di atas perapian, dianggap sakral dan digunakan untuk menyimpan benda-benda penting yang terkait dengan roh leluhur dan dewa.

Meskipun arsitektur Austronesia sebagian besar menggunakan bahan yang mudah rusak seperti kayu, bambu, dan serat tanaman, arsitektur ini menunjukkan keahlian yang luar biasa melalui teknik penyambungan dan penenunan yang rumit. Bukti arkeologis dari struktur prasejarah Austronesia masih terbatas, tetapi representasi kontemporer dalam seni dan bukti linguistik memberikan wawasan yang berharga ke dalam tradisi arsitektur mereka.

Rumah pertemuan Bai orang Palauan dengan atap pelana yang didekorasi dengan warna-warni

Di Indonesia modern, gaya arsitektur yang beragam secara kolektif berada di bawah kategori rumah adat, atau rumah tradisional. Selain itu, kemiripan antara arsitektur Austronesia dan arsitektur tradisional Jepang menunjukkan kemungkinan adanya kontak prasejarah antara orang Austronesia dan orang-orang Jepang selatan. Hubungan ini menjelaskan sejarah arsitektur Austronesia yang kaya dan kompleks serta warisannya yang abadi.

Gudang Māori pataka

 

Disadur dari: en.wikipedia.org 

Selengkapnya
Menjelajahi Karakteristik Umum Arsitektur Austronesia

Properti dan Arsitektur

Melihat Venue Final AFF 2020, Stadion Kubah Terbesar di Dunia

Dipublikasikan oleh Muhammad Ilham Maulana pada 18 April 2024


Kemenangan Garuda Muda atas Singapura pada pertandingan semifinal Piala AFF 2020, Sabtu (25/12/2021), berhasil membawa Indonesia maju ke babak final. Timnas akan melawan Thailand di pertandingan final pada tanggal 29 Desember 2021 untuk leg pertama dan tanggal 1 Januari 2022 untuk leg kedua. Adapun pertandingan tersebut akan dilaksanakan di National Stadium Singapore, Kallang, Singapura.

National Stadium Singapore merupakan stadion baru yang berlokasi di tempat yang sama dengan stadion lama sebelum ditutup pada 2007 dan dibangun ulang pada tahun 2010. Stadion yang kembali dibuka untuk umum pada 30 Juni 2014 ini dirancang oleh Arup, konsultan ternama yang berbasis di London, Inggris.

DIlansir dari Arup, Rabu (29/12/2021), National Stadium Singapore adalah kunci dari rencana pengembangan kota sebagai kompleks olahraga, rekreasi, hiburan, dan kawasan berkelanjutan bagi masyarakat. Stadion berstandar internasional ini juga diklaim sebagai pusat pengembangan olahraga yang dipadukan dengan rekreasi dan gaya hidup terintegrasi pertama di Asia.

Kapasitas National Stadium SingaporeKapasitas National Stadium Singapore(ARUP)

National Stadium Singapore memiliki kapasitas 55.000 kursi dengan tiga mode tempat duduk yang dapat ditarik. Ketinggiannya mencapai 310 meter dengan freestanding dome terbesar di dunia. Untuk struktur kubahnya, mereka mengembangkan perangkat lunak yang menyediakan perlindungan iklim tropis Singapura serta menawarkan ruang acara yang menakjubkan. Memiliki atap yang bisa dibuka memanjang, National Stadium Singapore akan menampilkan pemandangan langit kota spektakuler.
Arsitektur kubah National Stadium SingaporeArsitektur kubah National Stadium Singapore(ARUP)

Selain itu, seluruh energi yang digunakan oleh venue Piala AFF 2020 ini memanfaatkan sumber terbarukan yang tentunya lebih ramah lingkungan. Sistem National Stadium Singapore dirancang untuk mengalirkan udara sejuk ke setiap kursi di stadion dengan menggunakan ventilasi netral karbon. Oleh karena itu, bangunan ini berhasil mendapatkan berbagai macam penghargaan, meliputi Sports Building of The Year di Worlf Architecture Festival (WAF).

Tak hanya itu, dengan kubah berdiameter 312 meter, stadion ini juga memegang rekor struktur kubah terbesar di dunia, mengalahkan Cowboys Stadium, di Amerika Serikat, dengan ketinggian 37 meter. “Keindahan proyek ini memiliki validitas untuk bersaing dengan dunia di bidang tertentu tetapi pada saat yang sama sangat relevan untuk pasar domestik,” ujar Mantan CEO Singapore Sports Hub Oon Jin Teik. Lebih lanjut, Oon Jin Teik menyampaikan bahwa visi pembangunan stadion adalah sebagai tempat rekreasi yang dinamis, berkelanjutan, hemat biaya, menyenang dan yang paling penting adalah bisa menghubungkan komunitas dengan kota.  

 

Sumber: www.kompas.com/properti

Selengkapnya
Melihat Venue Final AFF 2020, Stadion Kubah Terbesar di Dunia

Properti dan Arsitektur

Terminal Kapal Pesiar Layang Rancangan China

Dipublikasikan oleh Muhammad Ilham Maulana pada 18 April 2024


China akan segera memiliki bangunan ikonik baru, yakni Cuntan International Cruise Center atau Terminal Internasional Kapal Pesiar yang berlokasi di Liangjiang Chongqing. Terminal ini tak hanya menjadi tempat berlabuh kapal pesiar, namun juga akan menjadi pusat kegiatan dan rekreasi masyarakat.  Untuk mendapatkan desain yang sesuai, telah diadakan kompetisi internasional yang dimenangkan oleh firma aristektur Beijing, MAD Architects. Mereka bekerja sama dengan China Academy of Building Research (CASR). Lokasi proyek, saat ini merupakan terminal kargo seluas 66.000 meter persegi dan berada di dalam area Pelabuhan Cuntan sehingga memungkinkan akses ke Sungai Yangtze.

Sesuai rancangan MAD, lahan seluas 15.000 meter persegi akan diubah menjadi pelabuhan kapal pesiar. Sedangkan 50.000 meter persegi sisanya akan didesain untuk ruang komersial. Ma Yansong selaku pemilik MAD Architects mengatakan pihaknya ingin mengubah wajah kota Chongqing menjadi lebih dinamis. "Kami ingin mengubah energi Chongqing dari sekadar kota industri menjadi energi yang merangsang imajinasi sehingga membayangkan ruang publik masa depan," jelas Ma Yansong seperti dikutip dari situs resmi MAD Architects.

Desain kompleks Terminal Internasional Kapal Pesiar yang berlokasi di Liangjiang Chongqing, China.
Desain kompleks Terminal Internasional Kapal Pesiar yang berlokasi di Liangjiang Chongqing, China. (MAD Architects )

Yansong mengatakan desain terminal kapal pesiar yang mereka buat terinspirasi dari gantry crane yang mendominasi terminal kargo di Chongqing. “Gantry crane terlihat seperti makhluk hidup asing yang memberikan kesan surealisme. Skema baru karena itu tidak hanya mencerminkan warna industri masa lalu, tetapi juga menghormati surealisme asli ini,” tambah Ma Yansong.

Bangunan Layang Dalam area terminal kapal pesiar di Chongqin, akan dibangun Yangtze River Skywalk. Kompleks ini memiliki panjang hingga 430 meter dan terdiri dari enam bangunan layang terpisah namun saling berhubungan. Dari kejauhan, bangunan akan tampak naik dan turun sehingga menciptakan ritme derek terminal kargo industri dalam bentuk dan warna. Di bawah kompleks bangunan layang tersebut, akan didirikan Taman Lanskap Kapal Pesiar dan Aula Kapal Pesiar baru serta Cruise Center Hub. Ketika selesai, Cuntan International Cruise Centre akan mengubah kenangan industri menjadi citra perkotaan yang sepenuhnya terwujud di Chongqing. Pembangunan Cuntan International Cruise Center diharapkan akan dimulai pada November 2022 dan selesai pada 2027 mendatang.


Sumber: www.kompas.com/properti 

Selengkapnya
Terminal Kapal Pesiar Layang Rancangan China

Properti dan Arsitektur

Kemegahan Istana Nurul Iman, Tempat Pernikahan Putri Sultan Brunei yang Berlangsung Selama 10 Hari secara Beruntun

Dipublikasikan oleh Muhammad Ilham Maulana pada 18 April 2024


Ada kabar terbaru dari negara tetangga Indonesia, Brunei Darussalam. Pasalnya, kerajaan tersebut baru saja menggelar pesta pernikahan yang mewah dan megah. Diketahui bahwa Sultan Hassanal Bolkiah baru saja menggelar pesta pernikahan untuk anak kesembilannya, Putri Fadzilah Lubabul Bolkiah. Putri Fadzilah Lubabul Bolkiah menikah dengan Awang Abdullah Nabil Mahmoud Al-Hashimi. Pesta pernikahan adik Pangeran Abdul Mateen Bolkiah ini diselenggarakan selama 10 hari berturut-turut, dari 16 Januari hingga 25 Januari di Istana Nurul Iman.

Lantas, seperti apa megahnya Istana Nurul Iman?

Dilansir dari laman resmi Istana Nurul Iman, nama istana ini diambil dari bahasa Arab yang berarti Cahaya Iman. Dibangun selama dua tahun, Istana Nurul Iman rampung konstruksinya pada 1 Januari 1984 atau bertepatan Hari Kemerdekaan Brunei Darussalam dari Inggris. Lokasi istana ini berdiri di tepi Sungai Brunei yang jaraknya hanya beberapa kilometer dari ibu kota Brunei Darussalam, Bandar Seri Begawan.

Istana Nurul Iman.
Istana Nurul Iman.(aseanrecords.world)

Saking besarnya Istana Nurul Iman, Anda bisa melihatnya dari Taman Persiaran Damuan. Mulai dari atapnya yang melengkung sampai kubah emasnya yang menjulang di antara pepohonan. Nurul Iman ini telah menyandang gelar istana terbesar di dunia dalam Guiness World Records. Istana ini merupakan tempat tinggal resmi keluarga Sultan Hassanal Bolkiah yang mencakup luas 200.000 meter persegi dan memiliki 1.788 kamar.

Bahkan, luas Istana Nurul Iman mengalahkan Istana Buckingham di Inggris dan Istana Versailles di Prancis.  Kedua istana tersebut masing-masing memiliki luas 77.000 meter persegi dan 87.728 meter persegi. Mengutip laman resmi Guiness World Records, Istana Nurul Iman juga memiliki 257 kamar mandi, dan ruang perjamuan untuk 5.000 tamu.

Selanjutnya ada garasi dengan kapasitas 110 mobil, kandang kuda ber-AC berkapasitas 200 kuda, dan lima kolam renang. Tidak hanya bangunan istananya yang luas, masjid di dalam areanya mampu menampung hingga 1.500 orang dan memiliki helipad. Eksterior bangunan tersebut dirancang oleh arsitek asal Filipina Leandro V Locsin dan interiornya dibuat oleh arsitek asal Inggris yang juga mendesain Burj Al-Arab, Khuan Chew.

Sedangkan pelaksanaan pembangunan Istana Nurul Iman tersebut dilaksanakan oleh Ayala Corporation. Dalam mendesain eksterior istana tersebut, Leandro mencoba untuk menggabungkan tradisi arsitektur Islam dan Melayu Brunei. Sementara arsitektur dari tempat tinggal sultan adalah perpaduan antara arsitektur Eropa dan Melayu tradisional.

Istana Nurul Iman, Brunei Darussalam.
Istana Nurul Iman, Brunei Darussalam.(istananuruliman.org)

Kendati Istana Nurul Iman memiliki desain arsitektur tradisional, namun dekorasi di dalamnya sangat mewah. Beberapa bahan-bahan yang digunakan dalam dekorasi istana tersebut antara lain adalah marmer Italia, granit Shanghai, kaca Inggris, dan sutra terbaik asal China. Emas dan marmer merupakan bahan dekorasi utama Istana Nurul Iman, sebanyak 38 jenis marmer yang berbeda digunakan untuk dekorasi interior. Bahkan, terdapat 44 tangga yang terbuat dari marmer. Melansir Atlas Obscura, Istana Nurul Iman tidak hanya dijadikan sebagai tempat tinggal Sultan beserta istri dan anak-anaknya.

Dia juga menjamu para pejabat asing di sana. Bahkan beberapa kantor pemerintahan juga ada di sana. Selain itu, setiap tahunnya pada Hari Raya Idul Fitri, Istana Nurul Iman membuka pintunya untuk umum selama tiga hari. Orang-orang yang berkunjung bisa masuk secara gratis dan melihat-lihat beberapa area yang diperuntukkan untuk umum. Beberapa di antaranya adalah ruang untuk menerima tamu negara, beberapa ruang pertemuan, dan galeri lukisan.

 

Sumber: www.kompas.com

Selengkapnya
Kemegahan Istana Nurul Iman, Tempat Pernikahan Putri Sultan Brunei yang Berlangsung Selama 10 Hari secara Beruntun

Properti dan Arsitektur

Investasi Properti Asing Berpotensi Mendorong Pertumbuhan Pasar Kelas Atas

Dipublikasikan oleh Muhammad Ilham Maulana pada 18 April 2024


Sejak diumumkan kasus positif pertama di Indonesia pada Maret silam, Pandemi Covid-19 membuat perekonomian Indonesia turun drastis. Hal ini dibuktikan dengan anjloknya pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada level minus 5,32 persen secara tahunan (year-on-year). Dengan kasus positif virus Corona yang terus bertambah setiap harinya, pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi pada level negatif dan terbukti masuk jurang resesi ekonomi. Terus bertambahnya korban akibat Pandemi Covid-19 ini membuat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menarik rem darurat dengan kembali memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Tahap II atau PSBB Pengetatan.

Dengan demikian, hal ini membuat para pengembang residensial bergantung pada penjualan dan pemasaran produk secara daring untuk tetap meraup pendapatan. 

Sebut saja, PT Ciputra Development Tbk berhasil mengumpulkan total penjualan senilai Rp 250 miliar melalui penjualan secara daring selama enam bulan terakhir pada klaster rumah tapak (landed house). Sementara klaster rumah tapak masih berjalan, rumah susun (rusun) atau apartemen justru makin terpuruk. Hal ini menyebabkan para pengembang menawarkan proyek mereka dengan diskon besar-besaran kepada para pembeli dan investor. Itulah kondisi babak belur yang dialami sektor properti akibat Pandemi Covid-19. Namun, harapan sedikit menyeruak tatkala DPR mengesahkan omnibus law RUU Cipta Kerja menjadi Undang-undang (UU), Senin (5/10/2020).

UU Cipta Kerja memberikan status Hak Milik kepada Warga Negara Asing (WNA) atas Satuan Rumah Susun (Sarusun) yang mereka miliki. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan A Djalil mengungkapkan, status hak milik atas apartemen diberikan oleh Pemerintah karena ketentuan sebelumnya menghambat orang asing bekerja di Indonesia. Perlu diketahui, aturan dalam UU Pokok Agraria (UUPA) Nomor 5 Tahun 1960 hanya memberikan status kepemilikan Hak Pakai kepada WNA atas apartemen. "Jadi, orang asing boleh beli apartemen tanpa tanah. Karena, bagi orang asing tanah nggak penting, yang penting apartemen," kata Sofyan menjawab Kompas.com dalam konferensi pers virtual, Jumat (16/10/2020).


Sumber: properti.kompas.com

Selengkapnya
Investasi Properti Asing Berpotensi Mendorong Pertumbuhan Pasar Kelas Atas
« First Previous page 12 of 12