Pertambangan dan Perminyakan

Tahun 2023, apakah Indonesia termasuk daftar perusahaan migas terbesar di dunia?

Dipublikasikan oleh Muhammad Ilham Maulana pada 21 April 2024


Menurut data Companies Market Cap, Saudi Aramco merupakan perusahaan di sektor migas dengan kapitalisasi pasar terbesar dunia. Perusahaan asal Arab Saudi ini memiliki kapitalisasi pasar mencapai US$2,21 triliun per 14 Agustus 2023. Besarnya kapitalisasi pasar Saudi Aramco lantaran perusahaan memiliki ladang minyak bumi terbesar di dunia yaitu Ghawar. Menurut situs berita Stacker, Ghawar memiliki cadangan minyak di masa lalu dan ditambah masa yang akan datang mencapai 96 miliar barel.

ExxonMobil menempati urutan kedua perusahaan migas dengan kapitalisasi terbesar dunia. Perusahaan asal Amerika Serikat (AS) itu memiliki kapitalisasi pasar mencapai US$452,12 miliar. Masih dari AS, Chevron menempati urutan ketiga dengan kapitalisasi pasar mencapai US$306,87 miliar. Perusahaan migas asal Inggris, Shell, di posisi selanjutnya dengan kapitalisasi pasar mencapai US$209,38 miliar. Kemudian, PetroChina memiliki kapitalisasi pasar sebesar US$ 192,35 miliar, diikuti oleh Total Energies sebesar US$ 151,68 miliar. Sayangnya, tak ada satu pun perusahaan sektor migas asal Indonesia yang masuk ke dalam daftar tersebut.

Berikut adalah 10 perusahaan di sektor migas dengan kapitalisasi pasar terbesar dunia:

  1. Saudi Aramco (Arab Saudi): US$2,21 triliun
  2. ExxonMobil (Amerika Serikat): US$452,12 miliar
  3. Chevron(Amerika Serikat): US$306,87 miliar
  4. Shell (Inggris): US$209,38 miliar
  5. PetroChina (Tiongkok): US$192,35 miliar
  6. TotalEnergies (Prancis): US$151,68 miliar
  7. ConocoPhillips (Amerika Serikat): US$142,55 miliar
  8. BP (Inggris): US$107,13 miliar
  9. TAQA (Uni Emirat Arab): US$101,03 miliar
  10. Equinor (Norwegia): US$98,75 miliar
     

Sumber: databoks.katadata.co.id

Selengkapnya
Tahun 2023, apakah Indonesia termasuk daftar perusahaan migas terbesar di dunia?

Pertambangan dan Perminyakan

Memahami Gas Alam secara Mendalam: Ragam Jenis dan Manfaatnya bagi Berbagai Sektor Industri

Dipublikasikan oleh Muhammad Ilham Maulana pada 19 April 2024


Dalam kehidupan sehari-hari pasti kita sering memakai gas LPG atau gas PGN untuk memasak dan gas lainnya, ternyata semua  itu berasal dari sumber daya alam yang dinamakan gas bumi. Gas alam atau gas bumi adalah sumber energi yang berasal dari fosil tanaman, hewan, dan mikroorganisme, fosil tersebut tersimpan di bawah tanah selama ribuan bahkan jutaan tahun. Ada banyak hal menarik dari gas alam mulai dari jenisnya, manfaat hingga kekurangannya. Untuk itu simak artikel berikut untuk mengetahui lebih lengkapnya!

Menurut Encyclopaedia Britannica gas alam atau gas bumi adalah gabungan dari beberapa gas yang terbentuk secara perlahan di bawah permukaan bumi. Gas yang membentuk gas alam yaitu metana, etena, propan, dan butan. Gas alam biasanya terbentuk bersama minyak bumi yang berasal dari tumbuhan dan hewan yang mati jutaan tahun lalu.

Gas bumi terdiri dari senyawa hidrogen dan juga karbon dengan sifat berwarna atau juga tidak berwarna. Hal tersebut membuat gas alam menjadi salah satu energi yang mempunyai sifat bersih dan aman untuk pemakaian sehari-hari. Tetapi kita harus hati-hati juga karena gas alam memiliki sifat yang mudah terbakar. 

Struktur hidrokarbon dalam gas alam pada saat baru keluar dari tanah terdiri dari metana, etana, butana, propane, karbon dioksida, minyak, nitrogen, sulfur, serta juga berbagai jenis kotoran lain. Proses pengolahan gas alam tersebut selanjutnya berfungsi untuk dapat memisahkan berbagai jenis kotoran. 

Jenis-jenis Gas Alam dan Karakteristiknya

1. LPG (liquefied petroleum gas)

Gas bumi LPG ini paling populer dan pasti sering digunakan masyarakat sebagai bahan bakar memasak dan sebagai isi korek api. LPG memiliki beberapa jenis seperti, LPG propana, LPG butana dan LPG campuran (kombinasi dari propana dan butana). Gas LPG didapatkan dari proses pengolahan minyak bumi yang melalui proses kondensasi. 

2. CNG (compressed natural gas

Gas bumi CNG atau lebih dikenal dengan istilah BBG (bahan bakar gas) dimanfaatkan sebagai bahan bakar pengganti kendaraan ringan hingga menengah. CNG adalah gas bumi yang dikompresi pada tekanan tinggi agar volumenya menjadi sekitar 1/250 dari volume gas bumi pada keadaan standar. Tujuannya adalah agar dapat diperoleh lebih banyak gas yang dapat ditransportasikan per satuan volume vessel. 

Tekanan pada saat dikompresi CNG bisa mencapai 250 bar pada suhu atmosferik. Komposisi gas bumi yang akan dikirim ke konsumen melalui CNG harus sudah memenuhi spesifikasi gas komersial seperti batasan maksimum kandungan air, CO2 dan hidrokarbon berat. Selain itu, penyimpanan gas pada tekanan yang sangat tinggi mensyaratkan batasan yang ketat terhadap kandungan air dan hidrokarbon berat untuk mencegah terjadinya kondensasi dan pembentukan hidrat.

CNG tidak bebau dan korosif, berbeda dengan LGP yang memiki bau. Penyimpanan CNG memerlukan ruang yang luas dengan tekanan yang sangat tinggi untuk menjaga kemurniannya.Biasanya CNG banya dimanfaatkan untuk perluan indutri gas.

3. LNG (liquefied natural gas

LNG adalah gas metana dengan komposisi 90% metana (CH4) yang dicairkan pada tekanan atmosferik dan suhu -163 derajat celcius. Sebelum proses pencairannya, gas harus menjalani proses pemurnian dahulu untuk menghilangkan kandungan senyawa yang tidak diharapkan seperi CO2, H2S, Hg, H2O dan hidrokarbon berat. 

Gas alam jenis LNG tidak berbau, tidak korosif, tidak beracun dan tidak mudah terbakar. Gas ini mempunyai keunggulan yaitu kemudahan dalam proses penyimpananya sehingga transportasi dari satu fasilitas pengolahan ke fasilitas lain dapat dilakukan dengan mudah dikarenakan volumenya 1:600 dibandingkan fasa gas lainnya. Biasanya, LNG dimanfaatkan untuk bahan bagai alternatif dan juga sebagai solusi untuk berbagai industri.

4. Metana

Metana merupakan gas alam murni yang paling banyak di bumi serta memiliki sifat mudah terbakar. Biasanya digunakan dalam kegiatan rumah tangga untuk memasak, sebagai pemanas ruangan dan lain sebagainya. Akan tetapi perlu berhati-hati dalam pemakaian gas metana ini karena sifatnya yang mudah terbakar. Metana dapat diproduksi secara alami dan sintetis.

Ketika dibakar dengan adanya oksigen, metana menghasilkan karbon dioksida dan uap air. Gas ini merupakan komponen utama gas alam dan digunakan untuk menghasilkan panas dan listrik di seluruh dunia.  Selain itu metana juga digunakan dalam reaksi kimia untuk menghasilkan gas penting lainnya, seperti hidrogen, karbon monoksida, dan karbon hitam. 

Menyimpan atau memanfaatkan gas metana terbilang rumit dan berpotensi memperburuk global warming. Sifatnya yang mudah terbakar meningkatkan risiko pembakaran. Selain itu, metana dianggap 20-30 kali lebih kuat sebagai gas rumah kaca daripada dengan karbondioksida. Tidak hanya berdampak buruk pada lingkungan, manusia pun juga bisa terpapar karenanya.

5. Etana  

Etana adalah senyawa gas yang mudah ditemukan setelah gas metana. Pemanfaatan etana antara lain adalah untuk digunakan dalam produksi etilen, produk polyethylene, kemasan, kawat, dan lain sebagainya. Etana merupakan senyawa kimia organik dengan rumus kimia C2H6. Pada suhu dan tekanan standar, gas ini tidak berwarna dan tidak berbau. Seperti banyak hidrokarbon, etana diisolasi pada skala industri dari gas alam dan sebagai produk sampingan petrokimia dari pemurnian minyak bumi. 

Penggunaan utamanya adalah sebagai bahan baku untuk produksi etilen. Etana dikategorikan sebagai materi bakar higienis dan juga konstituen utama kedua gas alam sesudah metana. Terlepas dari gas alam, juga terjadi secara alami sebagai komponen dilarutkan dalam minyak bumi. Selain ini, itu ialah kepala oleh-produk selama operasi yang melibatkan kilang minyak dan batubara-karbonisasi.

Manfaat dan Keunggulan Gas Alam

Gas alam atau gas bumi memiliki manfaat dan peran penting bagi kehidupan masyarakat Indonesia seperti mendukung perindustrian, pembangkit listrik, komersil, dan untuk kehidupan sehari-hari. Berikut manfaat gas bumi yang lainnya:

  1. Gas bumi memiliki beberapa keunggulan, lebih praktis karena gas disalurkan menggunakan pipa sehingga lebih hemat tempat dan praktis untuk digunakan.
  2. Pasokan gas bumi juga selalu tersedia dengan kualitas terjamin. Dengan begitu, pelanggan tidak perlu khawatir kehabisan gas karena gas bumi tersedia 24 jam 7 hari.
  3. Tidak hanya dipakai untuk kompor pada rumah tangga, gas bumi juga bisa digunakan oleh pelaku usaha atau komersial.
  4. Gas bumi bisa dipakai untuk bahan bakar boiler, oven, stove, rice cooker, water heater, dan laundry. Masih banyak sekali fungsi gas alam yang belum ditemukan. Oleh karena itu, gas alam masih terus di teliti demi kemajuan teknologi serta untuk mencari energi alternatif yang ramah lingkungan, dan tidak mengeluarkan zat yang berbahaya.

LNG Sebagai Solusi untuk Beragam Industri

LNG (Liquified Natural Gas) atau gas alam cair, merupakan salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan energi di berbagai sektor industri. Berikut adalah beberapa manfaat LNG sebagai solusi untuk beragam industri:

1. Sumber energi bersih

LNG memiliki emisi karbon yang lebih rendah dibandingkan dengan bahan bakar fosil lainnya seperti batubara dan minyak bumi. Oleh karena itu, LNG dapat menjadi solusi untuk mengurangi emisi karbon di berbagai sektor industri. 

2. Sumber energi alternatif

LNG juga dapat menjadi sumber energi alternatif yang dapat menggantikan bahan bakar fosil lainnya seperti batubara dan minyak bumi. Hal ini dapat membantu mengurangi ketergantungan pada sumber-sumber energi yang mahal dan tidak ramah lingkungan. 

3. Kontribusi terhadap ekonomi

LNG juga memberikan kontribusi yang signifikan terhadap ekonomi Indonesia melalui ekspor dan penggunaan dalam industri petrokimia dan produksi pupuk amonia. 

4. Energi transisi

LNG juga memainkan peran penting dalam transisi energi karena sifatnya yang mudah ditransportasikan dan disimpan serta emisi karbon yang lebih rendah. Gas alam adalah sumber energi yang penting dalam upaya mengurangi emisi karbon dan mendukung transisi menuju energi bersih. Dengan pengelolaan yang bijaksana dan teknologi yang lebih efisien, gas alam dapat menjadi salah satu solusi penting dalam menyediakan energi yang bersih dan berkelanjutan untuk masa depan. Namun, perlu juga terus menjalankan penelitian dan inovasi untuk mengatasi tantangan lingkungan yang terkait dengan penggunaannya agar dapat memaksimalkan manfaatnya bagi masyarakat dan lingkungan.

PGN LNG Indonesia hadir sebagai solusi yang ramah lingkungan dan andal dalam menyediakan gas alam cair. Bersama PGN LNG Indonesia, mari kita bergabung untuk mendukung penggunaan gas alam yang lebih bersih, menjaga lingkungan, dan memastikan pasokan energi yang stabil. Temukan lebih banyak informasi dan manfaatkan produk keberlanjutan dengan Hubungi kontak PGN LNG.

 

Sumber: pgnlng.co.id

Selengkapnya
Memahami Gas Alam secara Mendalam: Ragam Jenis dan Manfaatnya bagi Berbagai Sektor Industri

Pertambangan dan Perminyakan

10 Tahun Lagi, Indonesia Diprediksi Akan Memilik Surplus Gas

Dipublikasikan oleh Muhammad Ilham Maulana pada 19 April 2024


Jakarta. Berdasarkan Neraca Gas Indonesia (NGI) 2023-2032, secara nasional kebutuhan gas Indonesia hingga tahun 2032 dapat dipenuhi dari proyek-proyek gas dan pasokan potensial.   Dalam 10 tahun ke depan, Indonesia akan mengalami surplus gas di beberapa wilayah di Indonesia. “Dalam 10 tahun ke depan, Indonesia akan mengalami surplus gas di beberapa wilayah di Indonesia.  Negara kita masih memiliki peluang untuk memproduksi LNG secara signifikan hingga tahun 2035,” ujar Direktur Pembinaan Program Migas yang diwakili Koordinator Penyiapan Program Migas Rizal Fajar Muttaqien dalam IndoGAS and Power 2023 di Hotel Westin, Jakarta, Rabu (14/6). 

Dalam beberapa tahun ke depan, lanjutnya, akan ada beberapa kargo LNG Indonesia dari Bontang, Tangguh dan Masela yang dapat dimanfaatkan untuk dalam negeri dalam mendukung transisi energi. Lebih lanjut Rizal memaparkan, sumber daya gas nasional Indonesia cukup untuk beberapa dekade mendatang.  Mengingat gas bumi akan terus tumbuh, Pemerintah mengupayakan produksi dari lapangan-lapangan yang ada, pengembangan lapangan konvensional dan nonkonvensional, serta peningkatan produksi melalui workover dan Enhanced Gas Recovery (EGR). Saat ini, 68% gas dikonsumsi oleh pasar domestik, sedangkan total gas yang disalurkan sebesar 5.474BBTUD. 

“Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan penggunaan gas untuk keperluan domestik. Pada tahun 2022, gas bumi  paling banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan industri yaitu mencapai sekitar 29,25%. Gas juga dialokasikan untuk ekspor LNG 21,76%, pupuk 12,58%, ekspor 10,97%, dan listrik 11,33%. Pemerintah juga memanfaatkan gas untuk kebutuhan domestik LNG dan LPG masing-masing sebesar 8,94% dan 1,45%. Sebagian kecil dari sisa konsumsi adalah untuk gas kota dan gas untuk bahan bakar transportasi,” jelas Rizal.  

Untuk meningkatkan pemanfaatan gas, Pemerintah  telah mengembangkan infrastruktur gas di seluruh negeri. Sebagai negara kepulauan, membangun infrastruktur menjadi tantangan tersendiri, terutama di bagian timur Indonesia dengan pulau-pulau kecil dan terpencilnya. Di bagian barat,  Indonesia  memiliki pipa eksisting, regasifikasi mini LNG, kilang LNG dan FSRU. Saat ini,  Pemerintah tengah membangun jaringan pipa transmisi gas bumi  untuk menghubungkan Pulau Jawa  dan nantinya diharapkan dapat dilanjutkan hingga Sumatera.  “Di bagian timur, Pemerintah berencana membangun FSRU dan mini regasifikasi LNG,” tambahnya.  

Pemerintah juga mendorong program gasifikasi pembangkit listrik dengan mengganti pembangkit eksisting yang saat ini menggunakan BBM menjadi gas. Sebagai tindak lanjut, Pemerintah menerbitkan Keputusan ESDM No. 249.K/MG.01/MEM.M/2022 tentang Penugasan Penyediaan LNG dan Pembangunan Infrastruktur serta Konversi BBM ke LNG untuk Penyediaan Tenaga Listrik. Berdasarkan Kepmen yang ditetapkan tanggal 14 Oktober 2022 tersebut, terdapat 47 lokasi dan total volume kebutuhan LNG mencapai 282,93 BBTUD. Dari 47 lokasi ini, sebanyak 24 pembangkit berstatus operasi, 3 pembangkit berstatus pengadaan/konstruksi, dan 20 pembangkit berstatus perencanaan.
 

Sumber: migas.esdm.go.id

Selengkapnya
10 Tahun Lagi, Indonesia Diprediksi Akan Memilik Surplus Gas

Pertambangan dan Perminyakan

Wilayah Produksi Gas Alam yang Berada di Indonesia

Dipublikasikan oleh Muhammad Ilham Maulana pada 19 April 2024


INDONESIA terkenal akan kekayaan sumber daya alam (SDA), termasuk gas alam yang dihasilkan. Menurut Direktorat Jenderal Minyak Bumi dan Gas Bumi, dalam Statistik Minyak Bumi dan Gas Semester I (2021), cadangan gas alam yang dimiliki Indonesia adalah sebanyak 43.569 miliar kaki kubik persegi. Presiden Jokowi mengatakan Indonesia akan berinvestasi pada blok gas Mnazi Bay, sebuah negara yang dipimpin Presiden Samia Suluhu Hassaan. Indonesia bahkan akan menjadi pemilik saham mayoritas di blok gas Mnazi Bay. Blok Mnazi Bay terletak pada wilayah Mtwara, Tanzania Selatan.

Dengan luas sekitar 756 kilometer persegi, kepemilikan saham blok ini terbagi dari Maurel & Prom 48,06%, Tanzania Petroleum Development Corporation 20%, dan Wentworth Resource 31,94%. Maurel & Prom merupakan sebuah perusahaan minyak asal Prancis dan menjadi salah satu anak usaha dari PT Pertamina International (PIEP). Penasaran daerah apa saja yang menjadi penghasil gas alam di Indonesia? Berikut penjelasannya!

Pengertian Gas Alam

Gas alam merupakan bahan bakar fosil dalam wujud gas yang terbentuk dari sisa-sisa hewan, tanaman, serta mikroorganisme. Sisa-sisa tersebut tersimpan selama jutaan tahun di bawah permukaan bumi. Indonesia sendiri dikenal sebagai negara yang memiliki kekayaan flora dan fauna. Alasan tersebut yang menjadikan negara Indonesia memiliki banyak pertambangan yang memproduksi bahan bakar fosil ini.

Sumber energi ini memiliki persamaan dengan minyak mentah dan batubara yang berasal dari sisa tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme. Akan tetapi, gas bumi memiliki intensitas karbon yang lebih rendah. Oleh karena itu gas alam dinilai lebih bersih serta lebih aman dibandingkan minyak mentah dan batubara. Saat ini, daerah penghasil gas alam baik di Indonesia maupun luar negeri menjadi penyuplai energi dunia.

Sehingga tidak heran jika produksinya terus dilakukan baik itu di daratan maupun lepas pantai (offshore). Indonesia melakukan pengeboran sumber energi tersebut berada di lepas pantai. Sama halnya dengan minyak mentah dan batubara, gas alam termasuk sumber energi tidak terbarukan. Sehingga cadangan yang tersimpan dapat habis apabila dieksploitasi secara rutin.

Manfaat Gas Alam

Eksplorasi serta eksploitasi pada sumber alam yang dilakukan tentu memberikan suatu manfaat untuk kehidupan manusia. Berikut terdapat beberapa manfaat dari gas alam yang perlu kamu ketahui, sebagai berikut!

- Sebagai komoditas ekspor pada bidang energi

Daerah yang menghasilkan gas alam tidak hanya memproduksi sumber energi tersebut untuk kebutuhan dalam negeri saja. Liquified Natural Gas alias gas alam cair menjadi salah satu komoditas energi yang diekspor ke berbagai negara.

- Sebagai bahan bakar

Hasil dari pengolahan sumber energi tersebut banyak digunakan sebagai bahan bakar pada pembangkit listrik seperti PLTU dan PLTG. Selain itu, dapat dipakai sebagai bahan bakar industri hingga kendaraan.

- Sebagai bahan baku

Selain memberi manfaat untuk bahan bakar, energi yang dihasilkan oleh gas alam juga dapat dimanfaatkan untuk bahan baku kebutuhan industri. Misalnya pembuatan pupuk, plastik, cat, dan berbagai industri lainnya. Pembuatan obat-obatan hingga produk makanan juga terkadang melibatkan energi tersebut.

Daerah Penghasil Gas Alam

1. Maluku

Daerah penghasil gas alam di Indonesia terletak pada Maluku. Pada Februari 2023 lalu, SKK Migas menemukan cadangan gas di Pulau Seram, Maluku. Sumur gas terletak di Wilayah Kerja (WK) Seram Non-Bula, Desa Seti, Kecamatan Seram Utara Timur Seti.

Potensi cadangan gas bumi di Pulau Seram masih cukup besar dan setidaknya potensi cadangan mencapai bisa mencapai 5 miliar barel. Kementerian ESDM menyebut, Maluku memiliki cadangan gas alam atau gas bumi terbuktik sebesar 13.988 miliar kaki kubik persegi.

2. Papua

Selain menjadi daerah dengan penghasil minyak dan timah terbesar di Indonesia, daerah ini menjadi salah satu penyimpan gas alam terbesar. Papua memiliki cadangan gas alam/gas bumi terbukti sebesar 11.412 miliar kaki kubik.

3. Sumatra Selatan

Daerah penghasil gas alam terbesar di Indonesia adalah Maluku dan Papua. Namun, beberapa daerah memiliki cadangan gas bumi besar walaupun di bawah 5.000 miliar kaki kubik persegi. Salah satu daerah tersebut adalah Sumatra Selatan yang menyimpan cadangan gas bumi sebesar 4.428 miliar kaki kubik persegi. Contoh daerah pada daerah Sumsel yang menyimpan gas alam, yakni Lahat, Ogan Komering Ulu, Muara Enim, dan Musi Banyuasin.

4. Sulawesi

Menyusul Sumatra Selatan, Sulawesi menjadi daerah penghasil gas alam terbesar lainnya. Sulawesi menyimpan cadangan gas bumi/ gas alam terbukti sebesar 3.223 miliar kaki kubik persegi. Contoh daerah penghasil gas alam di Sulawesi adalah Bone, Ogan Komering Ulu, dan Sengkang.

5. Kalimantan

Daerah penghasil gas alam terbesar selanjutnya adalah Kalimantan. Kalimantan menyimpan cadangan gas alam sebesar 2.924 miliar kaki kubik persegi.  Contoh daerah penghasil gas alam pada daerah ini meliputi Berau, Mahakam, dan Muara Bakau.

 

Sumber: mediaindonesia.com

Selengkapnya
Wilayah Produksi Gas Alam yang Berada di Indonesia

Pertambangan dan Perminyakan

Tiga Keuntungan Gas Alam sebagai Sumber Energi

Dipublikasikan oleh Muhammad Ilham Maulana pada 19 April 2024


Gas alam nyatanya sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Terdapat banyak manfaat gas alam yang mendukung berbagai keperluan, mulai dari industri hingga rumah tangga. Dalam modul Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/MTs Kelas 9 oleh Nurul Hidayati, S.Pd. (2022:192) gas alam ini merupakan bahan bakar fosil yang berbentuk gas, yang terdiri dari senyawa hydrogen juga karbon. Gas alam juga menjadi komponen vital sebagai sumber energi dunia. Hal ini disebakan gas alam merupakan sumber energi yang mendukung perindustrian, hal-hal komersial, hingga pembangkit listrik.

Manfaat Gas Alam untuk Kehidupan

Manfaat gas alam bagi kehidupan sangatlah penting. Di Indonesia sendiri terdapat 3 jenis gas alam yang ditemukan, yaiti LNG, LPG, dan CNG. Setiap jenis gas alam tersebut memiliki manfaatnya masing-masing. Karena menjadi salah satu komoditi yang banyak dibutuhkan berbagai negara, simak manfaat gas alam berikut ini:

1. Bahan bakar

Manfaat gas alam yang pertama adalah sebagai bahan bakar. Pemanfaatannya biasanya digunakan pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas/Uap (PLTG/PLTU). Selain itu juga dapat digunakan sebagai bahan bakar industri ringan, menengah, berat, hingga kendaraan. Sebenarnya gas alam dapat dijadikan sebagai bahan bakar alternatif bensin dan solar. Sebab gas alam dianggap sebagai energi yang ramah lingkungan yang tidak menghasilkan gas buangan berbahaya.

2. Sumber energi alternatif

Selain menjadi pengganti solar ataupun bensin, gas alam juga dapat dijadikan energi alternatif untuk kebutuhan rumah tangga seperti alat pendingin atau pemanas. Dengan begitu, penggunaan listrik rumah tangga dapat diminimalkan. Gas alam yang merupakan energi alternatif memiliki keunggulan yaitu ramah lingkungan. Namun, juga memiliki kekurangan, seperti berbentuk gas, sehingga pengolahannya lebih sulit dari pada mengolah minyak bumi.

3. Bahan baku

Manfaat gas alam terakhir adalah menjadi bahan baku berbagai macam produk. Contohnya adalah bahan baku pembuatan pupuk, metanol, petrokimia, plastik, obat-obatan, cat, hingga foto film. Tak hanya itu, gas alam juga dibutuhkan dalam pembuatan minuman bersoda, hujan buatan, dry ice pengawet makanan, industri besi tulang, sampai bahan pemadam api.

Dengan manfaatnya yang beragam, gas alam memainkan peran penting dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari dan industri, meskipun pengolahan dan penggunaannya masih menimbulkan tantangan teknis tertentu.

 

Sumber: kumparan.com 

Selengkapnya
Tiga Keuntungan Gas Alam sebagai Sumber Energi

Pertambangan dan Perminyakan

Memahami Industri Hulu Minyak dan Gas serta Langkah-langkahnya dari Awal hingga Akhir

Dipublikasikan oleh Muhammad Ilham Maulana pada 19 April 2024


Secara umum, terdapat lima tahapan dalam kegiatan industri migas (minyak dan gas), yakni eksplorasi, produksi, pengolahan, transportasi, dan pemasaran. Lima kegiatan pokok tersebut dapat dibagi menjadi dua sektor, yaitu kegiatan hulu migas (upstream) dan hilir migas (downstream).

Hulu migas adalah bagian proses produksi migas yang terjadi sebelum migas sampai ke konsumen akhir. Sedangkan, hilir migas merupakan tahap akhir yang meliputi kegiatan pengolahan, transportasi, dan pemasaran.

Di Indonesia, kegiatan hulu migas dilaksanakan oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) di bawah pembinaan, koordinasi, dan pengawasan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Tahapan Kegiatan Hulu Migas

Dikutip dari laman resmi ESDM, kegiatan hulu migas mencakup kegiatan eksplorasi, pengembangan lapangan migas, produksi/ eksploitasi, serta lifting minyak bumi atau gas alam. Berikut penjelasan dari masing-masing tahapan tersebut.

1. Eksplorasi

Kegiatan hulu migas diawali dengan eksplorasi, yaitu proses pencarian minyak dalam perut bumi. Dalam kegiatan eksplorasi migas, badan usaha yang telah memperoleh kontrak kerja sama dengan pemerintah memulai pencarian migas dengan melakukan survei geologi (pemetaan) dan geofisika.

Survei geologi dilakukan untuk mencari tahu struktur batuan di lapisan bawah tanah, sedangkan survei geofisika bertujuan untuk memahami karakteristik batuan. Dengan demikian, lokasi potensial dari cadangan minyak dan gas bumi pun dapat ditemukan.

Kemudian, proses eksplorasi dilanjutkan dengan survei seismik untuk mencari cebakan. Untuk memastikan apakah cebakan tersebut berisi migas atau tidak, perlu dilakukan pengeboran. Pengeboran pada satu titik cebakan umumnya memakan waktu 1-4 bulan.

jika eksplorasi berhasil, maka dapat dikonfirmasi adanya hidrokarbon (minyak dan/atau gas bumi), sifat batuan (porositas dan permeabilitas) serta kandungan (saturasi) migas. Setelah migas berhasil ditemukan, proses produksi migas pun siap dilakukan.

2. Produksi Migas

Produksi migas adalah proses pengangkatan migas ke permukaan bumi. Proses ini dilakukan dalam tiga tahap, yaitu:

  • Primary recovery, merupakan cara memproduksi sumur secara alamiah dengan tekanan reservoir yang ada menggunakan pompa. Tahap ini bertujuan agar kolom fluida lebih ringan sehingga minyak bisa mengalir.
  • Secondary recovery, yaitu proses pengangkatan minyak dengan bantuan injeksi fluida agar sisa minyak dapat didorong keluar. Tahap ini dilakukan dengan pendorongan air (water flood) atau pendorongan gas (gas flood).
  • Tertiary recovery, merupakan tahapan yang dilakukan untuk meningkatkan mobilitas fluida di reservoir jika secondary recovery tidak lagi cukup menghasilkan minyak dan gas secara ekonomis. Teknik ini biasa disebut dengan Enhanced Oil Recovery (EOR).

3. Lifting Migas

Kegiatan hulu migas diakhiri dengan proses lifting, yaitu penyerahan minyak atau gas bumi dari produsen kepada pembeli. Proses perhitungan lifting migas dilaksanakan secara transparan oleh SKK Migas.

 

Sumber: kumparan.com

Selengkapnya
Memahami Industri Hulu Minyak dan Gas serta Langkah-langkahnya dari Awal hingga Akhir
« First Previous page 15 of 23 Next Last »