Keselamatan Kebakaran
Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 13 Maret 2025
Keselamatan industri adalah elemen penting dalam operasi di fasilitas berisiko tinggi, seperti industri kimia dan nuklir. Namun, dalam berbagai kasus kecelakaan industri, kegagalan dalam respons darurat telah menyebabkan kerugian jiwa dan materi yang besar. Penelitian ini menggunakan pendekatan berbasis kasus dengan menganalisis kegagalan respons darurat dalam berbagai kecelakaan industri besar. Data diperoleh dari beberapa sumber publik, termasuk:
Empat kasus kecelakaan besar dipilih untuk dianalisis secara mendalam, dengan fokus pada kesalahan dalam respons darurat serta pelajaran yang dapat dipetik.
Pada 25 Juli 2013, serangkaian ledakan terjadi di area penyimpanan produk jadi sebuah pabrik kembang api. Ledakan awal terjadi di sekitar dua gudang penyimpanan, menyebabkan kematian empat orang, termasuk seorang petugas pemadam kebakaran. Investigasi menunjukkan bahwa:
Kesalahan utama dalam insiden ini adalah kurangnya sistem komunikasi yang efektif antara perusahaan dan layanan darurat.
Pada 17 April 2013, kebakaran terjadi di fasilitas distribusi pupuk West Fertilizer Company di Texas, AS. Beberapa saat setelah pemadam kebakaran tiba, terjadi ledakan besar yang menewaskan 14 orang, termasuk 12 petugas pemadam kebakaran, serta merusak lebih dari 150 bangunan di sekitar lokasi kejadian. Faktor-faktor penyebabnya meliputi:
Studi ini menunjukkan bahwa pelatihan khusus dalam menangani bahan berbahaya sangat penting untuk mencegah kecelakaan serupa di masa depan. Pada 16 April 1947, kebakaran kecil terdeteksi di kapal Grandcamp yang membawa ammonium nitrat di pelabuhan Texas City, AS. Upaya untuk memadamkan api dengan uap menyebabkan tekanan meningkat, yang akhirnya memicu ledakan besar. Akibatnya:
Studi ini menyoroti pentingnya regulasi yang lebih ketat dalam penyimpanan dan transportasi bahan kimia berbahaya. Gempa bumi berkekuatan 9,0 SR dan tsunami pada 11 Maret 2011 menyebabkan bencana nuklir di Fukushima Daiichi, Jepang. Sistem pendingin reaktor gagal, menyebabkan pelepasan radiasi dalam skala besar. Faktor utama kegagalan respons darurat meliputi:
Bencana ini menunjukkan pentingnya kesiapsiagaan terhadap kejadian multi-bencana yang dapat terjadi secara bersamaan.
Kesimpulan
Saran
Sumber Artikel
Zsuzsanna Gyenes. Learning from Emergency Response in the Process Industries. Hazards 28, Symposium Series No. 163, 2018, IChemE.
Keselamatan Kebakaran
Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 13 Maret 2025
Keselamatan kebakaran merupakan aspek krusial dalam operasional perusahaan, terutama bagi industri yang melibatkan ritel, perawatan, dan distribusi seperti yang dibahas dalam studi Assessing and Developing Fire Safety at Company X oleh Roosa Hellgrén. Paper ini mengevaluasi kesiapsiagaan kebakaran di Perusahaan X, mengidentifikasi kelemahan dalam latihan kebakaran dan pelatihan karyawan, serta memberikan rekomendasi perbaikan.
Tujuan utama penelitian ini adalah meninjau sistem keselamatan kebakaran di lokasi perusahaan, mengidentifikasi celah dalam kesiapsiagaan darurat, serta memberikan solusi yang dapat meningkatkan respons terhadap keadaan darurat kebakaran. Dengan pendekatan metodologis berupa wawancara, tinjauan dokumen, dan inspeksi langsung (safety walk), studi ini memberikan wawasan praktis mengenai kondisi aktual di tempat kerja.
Tantangan dalam Keselamatan Kebakaran
Metodologi yang Digunakan
Hasil dan Temuan Studi
2. Hasil Tinjauan Dokumen
3. Hasil Inspeksi Langsung (Safety Walk)
Strategi Perbaikan Keselamatan Kebakaran
Paper Assessing and Developing Fire Safety at Company X memberikan wawasan mendalam mengenai tantangan dan solusi dalam meningkatkan keselamatan kebakaran di lingkungan kerja. Meskipun Perusahaan X telah memiliki sistem darurat yang cukup baik, terdapat beberapa aspek yang masih memerlukan perbaikan, khususnya dalam latihan kebakaran, pelatihan karyawan, dan pemeliharaan peralatan keselamatan. Dengan menerapkan rekomendasi yang diberikan dalam penelitian ini, Perusahaan X dapat meningkatkan kesiapsiagaannya dalam menghadapi kebakaran, meminimalisir risiko, serta melindungi karyawan dan aset perusahaan secara lebih efektif.
Sumber Artikel
Hellgrén, R. (2024). Assessing and Developing Fire Safety at Company X. Laurea University of Applied Sciences.
Keselamatan Kebakaran
Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 11 Maret 2025
Keselamatan kebakaran di industri merupakan aspek kritis yang harus diperhatikan untuk melindungi pekerja, aset, dan operasi bisnis. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dengan menganalisis berbagai metode keselamatan kebakaran yang diterapkan di industri. Beberapa aspek utama yang dikaji meliputi:
Berdasarkan analisis data, penyebab utama kebakaran industri meliputi:
Paper ini meninjau berbagai sistem proteksi kebakaran yang digunakan di industri, termasuk:
Paper ini mengusulkan penerapan teknologi terbaru dalam keselamatan kebakaran, termasuk:
Paper ini menyajikan data kecelakaan kebakaran di India antara tahun 2014–2017:
Dari data ini, terlihat bahwa kebakaran industri masih menjadi tantangan besar dan memerlukan pendekatan lebih ketat dalam penerapan sistem keselamatan kebakaran.
Kesimpulan
Saran
Sumber Artikel
G. Nani Babu, P. Devi Supriya, P. Victor Spenner. A Case Study on Fire and Safety in Industries. IJIRSET, Vol. 13, Issue 5, May 2024.
Keselamatan Kebakaran
Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 11 Maret 2025
Keselamatan kebakaran merupakan bagian integral dari mitigasi risiko bencana, terutama bagi anak-anak yang sering kali kurang memiliki pemahaman yang memadai mengenai bahaya api. Penelitian ini menggunakan metode rapid evidence assessment, yaitu teknik analisis literatur yang mengumpulkan dan menganalisis berbagai penelitian ilmiah yang relevan dengan topik edukasi keselamatan kebakaran untuk anak-anak. Dari 90 sumber yang diidentifikasi, sebanyak 51 studi memenuhi kriteria inklusi, yang mencakup:
Hasil penelitian ini mengungkapkan 25 praktik berbasis bukti yang dikategorikan dalam tujuh tema utama: teori perubahan, target, pendekatan, konten, sumber daya, implementasi, dan evaluasi. Program keselamatan kebakaran berbasis sekolah umumnya didasarkan pada asumsi bahwa anak-anak memiliki kapasitas terbatas dalam memahami risiko kebakaran dan bereaksi secara rasional dalam keadaan darurat. Oleh karena itu, pendidikan keselamatan kebakaran bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anak-anak akan bahaya api dan mendorong mereka mengambil tindakan yang benar saat menghadapi situasi kebakaran.
Studi menunjukkan bahwa pendekatan yang paling efektif adalah menyesuaikan materi edukasi dengan tahap perkembangan anak. Misalnya:
Pendekatan yang Efektif dalam Program Keselamatan Kebakaran
Materi keselamatan kebakaran yang berfokus pada perubahan perilaku lebih efektif dibandingkan pendekatan berbasis teori semata. Beberapa strategi yang digunakan meliputi:
Efektivitas edukasi keselamatan kebakaran dapat ditingkatkan dengan penggunaan alat bantu yang lebih nyata, seperti:
Program keselamatan kebakaran yang berhasil harus menjadi bagian dari kegiatan rutin di sekolah dan tidak hanya dilakukan sekali atau dua kali dalam setahun.
Paper ini menekankan pentingnya pengukuran dampak program edukasi keselamatan kebakaran. Beberapa metode evaluasi yang direkomendasikan meliputi:
Beberapa negara telah menerapkan pendekatan berbasis bukti dalam edukasi keselamatan kebakaran:
Kesimpulan
Saran
Sumber Artikel
Kamarah Pooley, Sonia Nunez, Mark Whybro. Evidence-based Practices of Effective Fire Safety Education Programming for Children. Australian Journal of Emergency Management, Vol. 36, No. 2, April 2021.
Keselamatan Kebakaran
Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 11 Maret 2025
Keselamatan kebakaran merupakan bagian penting dalam mitigasi bencana, namun sering kali kurang mendapatkan perhatian dalam sistem pendidikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif, komparatif, dan korelasional untuk menilai kesadaran dan praktik keselamatan kebakaran di kalangan siswa kelas 12 STEM. Sampel penelitian terdiri dari 94 siswa yang dipilih secara acak dari sekolah menengah di Filipina bagian tengah. Metode pengumpulan data meliputi kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya, serta analisis statistik menggunakan Mann-Whitney U test dan Spearman Rank correlation.
Variabel yang Dikaji
Tingkat Kesadaran Keselamatan Kebakaran
Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa memiliki kesadaran tinggi terhadap keselamatan kebakaran dengan nilai rata-rata kesadaran sebesar 4,46 (SD=0,52) dari skala 5. Tidak ditemukan perbedaan signifikan dalam kesadaran keselamatan kebakaran berdasarkan jenis kelamin dan pendapatan keluarga, yang menunjukkan bahwa faktor demografis tidak berpengaruh besar terhadap pemahaman siswa mengenai keselamatan kebakaran.
Meskipun kesadaran siswa cukup tinggi, praktik keselamatan kebakaran yang mereka lakukan masih perlu ditingkatkan. Nilai rata-rata praktik keselamatan kebakaran adalah 4,14 (SD=0,57). Beberapa temuan utama:
Hubungan antara Kesadaran dan Praktik Keselamatan Kebakaran
Terdapat korelasi signifikan antara kesadaran dan praktik keselamatan kebakaran dengan nilai korelasi rs = 0,625 (p=0,000). Hal ini menunjukkan bahwa siswa yang memiliki kesadaran lebih tinggi tentang keselamatan kebakaran cenderung lebih patuh dalam menerapkan prosedur keselamatan yang benar.
Data menunjukkan bahwa selama tahun ajaran 2009-2018, terdapat 15.662 insiden kebakaran di sekolah-sekolah Filipina, dengan mayoritas terjadi di wilayah Visayas. Salah satu penyebab utama kebakaran adalah kelalaian dalam penggunaan peralatan listrik dan kurangnya pemeliharaan terhadap bahan mudah terbakar. Insiden ini menegaskan pentingnya peningkatan kesadaran dan praktik keselamatan kebakaran di lingkungan sekolah.
Kesimpulan
Saran
Sumber Artikel
Michelle Delaliarte, Joji Davila Linaugo, & Dennis Villasor Madrigal. Fire Safety Awareness and Practices of Science, Technology, Engineering, and Mathematics Students in a Philippine Public Secondary School. Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, March 2024, 14(1), 175-188.
Keselamatan Kebakaran
Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 07 Maret 2025
Kebakaran di terminal petikemas merupakan ancaman serius yang dapat menyebabkan kerugian besar, baik dari segi aset, proses kerja, maupun keselamatan pekerja. PT. Nilam Port Terminal Indonesia (NPTI) sebagai salah satu terminal petikemas di Tanjung Perak, Surabaya, memiliki potensi bahaya kebakaran yang tinggi akibat berbagai faktor seperti muatan berbahaya, lingkungan kerja yang ekstrem, dan instalasi listrik yang kompleks. Paper yang ditulis oleh Imroatul Husna dan Ekka Pujo Ariesanto Akhmad ini membahas sistem tanggap darurat kebakaran di PT. Nilam Port Terminal Indonesia, mengevaluasi implementasi sistem tersebut, serta memberikan rekomendasi untuk peningkatan efektivitasnya.
Menurut penelitian ini, sistem tanggap darurat kebakaran yang efektif mencakup aspek pencegahan, penanggulangan, serta rehabilitasi pasca kebakaran. Sistem yang diterapkan harus sesuai dengan regulasi yang berlaku, seperti Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 26/2008 dan Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 186/1999.
Sistem ini melibatkan:
PT. NPTI telah memasang 25 unit APAR di area lapangan penumpukan. Setiap unit RTG (Rubber Tyred Gantry) dilengkapi dengan 5 unit APAR dari jenis powder dan foam. Namun, penempatan beberapa APAR ditemukan tidak sesuai standar, seperti digantung di pagar pembatas tanpa pengaman yang kuat. Selain itu, pemeliharaan APAR hanya dilakukan secara formalitas, tanpa pengecekan mendetail terhadap kondisi fisik dan tekanan alat. Paper ini mencatat bahwa PT. NPTI memiliki empat unit hidran yang terletak di pinggir lapangan penumpukan. Pengujian hidran dilakukan setiap bulan, namun ditemukan kendala berupa kotak hidran yang dikunci. Hal ini dapat memperlambat respons dalam keadaan darurat karena kunci harus dibuka terlebih dahulu, yang bertentangan dengan peraturan keselamatan kerja.
Pelatihan atau simulasi tanggap darurat dilakukan setiap tiga bulan sekali, sesuai dengan standar Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 186/MEN/1999. Namun, penelitian ini mencatat bahwa tidak semua pekerja aktif berpartisipasi dalam pelatihan, yang dapat mengurangi efektivitas respons dalam keadaan darurat. PT. NPTI telah membentuk tim ERT yang terdiri dari staf kantor, petugas keamanan, operator RTG, dan mekanik. Tim ini bertugas menangani insiden kebakaran di lapangan. Namun, penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesadaran dan kesiapan tim masih perlu ditingkatkan melalui pelatihan yang lebih intensif.
Paper ini juga menyoroti bahwa lapangan penumpukan berisi berbagai jenis muatan, termasuk bahan berbahaya (Dangerous Goods), yang memiliki potensi tinggi untuk menyebabkan kebakaran. Faktor lingkungan seperti cuaca panas ekstrem dan sumber daya listrik dari mesin-mesin berat semakin meningkatkan risiko kebakaran. Secara keseluruhan, sistem tanggap darurat kebakaran di PT. Nilam Port Terminal Indonesia telah berjalan sesuai regulasi, namun masih memiliki beberapa kekurangan dalam implementasi yang perlu segera diperbaiki. Beberapa aspek yang perlu ditingkatkan adalah:
Penelitian ini memberikan wawasan yang sangat berharga dalam memahami bagaimana sebuah terminal petikemas dapat meningkatkan kesiapsiagaannya terhadap kebakaran. Di era modern ini, penting bagi perusahaan untuk terus memperbarui sistem keselamatan mereka dengan teknologi terbaru, seperti penggunaan sistem deteksi otomatis yang lebih canggih dan integrasi dengan perangkat pintar untuk pemantauan jarak jauh.
Kesimpulan
Paper ini menyajikan analisis yang komprehensif tentang sistem tanggap darurat kebakaran di PT. Nilam Port Terminal Indonesia. Meskipun perusahaan telah menerapkan berbagai langkah mitigasi, masih terdapat beberapa aspek yang harus diperbaiki agar sistem tanggap darurat lebih efektif. Dengan perbaikan dalam penempatan alat pemadam kebakaran, peningkatan kesadaran pekerja, serta optimalisasi pelatihan dan prosedur, PT. NPTI dapat meminimalisir risiko kebakaran di lapangan penumpukan mereka.
Sumber Artikel
Imroatul Husna, Ekka Pujo Ariesanto Akhmad. Analisis Sistem Tanggap Darurat Kebakaran di Lapangan Penumpukan Terminal Petikemas PT. Nilam Port Terminal Indonesia Tanjung Perak Surabaya. Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 11, Nomor 1, September 2020. DOI: 10.30649/japk.v11i1.64.