Internet of Things
Dipublikasikan oleh Muhammad Farhan Fadhil pada 24 Maret 2022
Sepanjang 2021, industri Internet of Things (IoT) di Indonesia berkembang pesat. TP-Link yang merupakan perusahaan penyedia perangkat jaringan internet dan aksesoris, kini telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat selama menghadapi pandemi dan era digital saat ini. Tahun 2021 merupakan tahun kedua pandemi, bahkan menjadi puncak kasus tertinggi pada Juli 2021....
Sumber Aritikel: republika.id
Internet of Things
Dipublikasikan oleh Muhammad Farhan Fadhil pada 24 Maret 2022
Melalui kegiatan ICIC The Sixth International Conference On Informatics and Computing (ICIC) 2021, yang dilaksanakan secara daring melalui Zoom, dan luring di gedung Universitas Nusa Mandiri Margonda (UNM) kampus Depok, di hari ke-3 Rakornas Aptikom 2021, Rabu, (3/11) kemarin. Prof. DR. Teddy Surya Gunawan, pemateri dari Internasional Islamic University Malaysia menjelaskan mengenai perkembangan dari revolusi industri 4.0 yang menghadirkan IoT.
Seperti diketahui saat ini, hadirnya teknologi merupakan hasil terobosan yang telah diciptakan oleh manusia, baik yang biasa dihasilkan dari analisis atau penelitian. Hingga melahirkan banyak perubahan dan penemuan hal yang baru.
Internet of Things (IoT) merupakan salah satu hasil penemuan terbaru yang saat ini dikembangkan karena punya kelebihan dari segi fungsionalitas dan mendukung kinerja tanpa menggunakan bantuan kabel, dan berbasis wireless.
Berbicara mengenai IoT, Prof Teddy mengungkapkan bahwa, terdapat perbedaan antara era revolusi industri zaman dulu dengan era revolusi industri 4.0 saat ini. Sehingga melahirkan kehadiran berbagai teknologi baru seperti Internet of Things (IoT), Robotik, Artificial Intelligence (AI), yang mampu mentransformasi proses, ke arah digital dan menjadikannya semakin efektif dan juga efisien.
“Fungsionalitas dan Aplikasi AI yang disimbolkan dalam bentuk pohon, dimana dalam pohon akarnya atau pondasinya adalah IoT, Logic, Robotics dan berbagai elemen lain. Sementara itu technologies and applications merupakan pohonnya, terdiri dari smart homes, smart factories, smart cities dan berbagai hal lainnya,” ujar Prof. DR. Teddy Surya Gunawan .
Saat ini banyak potensi dan peluang yang lebih besar dalam industri manufaktur, khususnya dalam pemanfaatan IoT. Hingga tak heran, jika yang cepat beradaptasi dan memilih untuk bertransformasi, memiliki peluang memenangkan persaingan pasar lebih besar.
Sumber Artikel: republika.co.id
Internet of Things
Dipublikasikan oleh Muhammad Farhan Fadhil pada 24 Maret 2022
Saat ini, khadiran teknologi IoT (Internet of Things), makin banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari, hal sederhana seperti penggunaan smart watch, smart home hingga hal yang lebih komplek seperti sistem perbankan atau industri manufaktur yang menggunakan robot. Mengacu pada International Telecomunication Union (ITU-TY.2060), pengertian IoT adalah infrastruktur global bagi masyarakat...
Sumber Artikel: republika.id
Internet of Things
Dipublikasikan oleh Muhammad Farhan Fadhil pada 24 Maret 2022
Direktur Standardisasi Perangkat Pos dan Informatika Mulyadi (kanan), menyaksikan melalui monitor Menteri Komunikasi dan Informatika Johny G. Plate mengucapkan selamat kepada 3 tim pemenang IoT Creation 2021, di Bogor, Jawa Barat, Kamis (30/9/2021).
Tiga tim tepilih sebagai pemenang yakni TTG Team dari Lombok Barat sebagai juara, disusul posisi kedua ETA Indonesia dari Surabaya dan Mantis Indonesia dari Bogor pemenang ketiga.
IoT Creation merupakan kolaborasi Ditjen SDPPI Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan Asosiasi Internet of Things Indonesia (ASIOTI). Kompetisi ini fokus mengembangkan solusi yang dapat diimplementasikan oleh masyarakat dengan hadiah utama bagi juara yakni sertifikasi perangkat SDPPI dan masing-masing tim pemenang mendapatkan uang tunai dan pengujian perangkat di Lab Uji Polytron.
Pada saat bersamaan diselenggarakan diksusi panel tentang IoT Creation
yang diikuti Ketua Umum ASIOTI Teguh Prasetya , Associate
General Manager Business Development PT Hartono Istana Teknologi
(Polytron) Joegianto, Koordinator Sertifikasi dan Data Perangkat Pos Telekomunikasi dan Informatika , Wahyu Adi Dana P, dan Head of Corporate and Marketing Communication Alita Praya Mitra.
Sumber Artikel: republika.co.id
Internet of Things
Dipublikasikan oleh Muhammad Farhan Fadhil pada 24 Maret 2022
Sejak revolusi industri 4.0 mulai digaungkan, istilah Internet of Things (IoT) mulai sering terdengar. Bukan hanya hadir untuk sektor industri, IoT kini juga banyak dimanfaatkan untuk pemanfaatan teknologi di kalangan retail, seperti smart homes dan smart offices yang telah banyak ditemui.
Ekosistem IoT di Indonesia pun terus berkembang dan memiliki potensi yang besar. Apalagi ketika didorong oleh hadirnya teknologi 5G. Namun di sisi lain, terdapat sejumlah tantangan yang menjadi pekerjaan rumah bagi pengembang IoT saat ini.
Menurut Ketua Umum Asosiasi IoT Indonesia (ASIOTI), Teguh Prasetya potensi ekosistem atau pasar IoT di Indonesia pada 2022 mencapai 26 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau Rp 372 triliun. Besarnya perkiraan jumlah ini, terdiri dari peningkatan di beberapa sektor.
Mulai dari, sektor perangkat yang potensinya meningkat 13 persen menjadi 3,4 miliar dolar AS atau Rp 48,6 triliun, dan jaringan yang juga meningkat sembilan persen menjadi 2,3 miliar dolar AS atau Rp 32,8 triliun. Berikutnya, peningkatan juga terjadi di IoT sektor platform sebesar 33 persen menjadi 8,6 miliar dolar AS atau Rp 122,9 triliun, dan aplikasi sebesar 45 persen, yakni 11,7 miliar dolar AS atau Rp 167,3 triliun.
“Aplikasi ada di urutan paling tinggi sebenarnya. Besarnya adalah 11,7 miliar dolar AS atau sekitar Rp 167,3 triliun. Jadi kalau kita lihat total pasar IoT 2022 itu besarnya adalah sekitar Rp 372 triliun,” ujar Teguh dalam acara webinar Menapaki Masa Depan Komunikasi Data, beberapa waktu lalu.
Kemudian, sepanjang tahun potensi pasar IoT juga akan terus mengalami peningkatan. Nantinya, kata Teguh, pada 2025 pasar IoT di Indonesia diprediksi mampu bisa mencapai 40 miliar dolar AS atau Rp 572,7 triliun, dengan 678 juta perangkat IoT yang sudah terhubung.
“Berdasarkan hasil analisa ASIOTI di 2020, besarnya potensi IoT di Indonesia hingga 2025 adalah 40 miliar dolar AS. Potensi ekosistem IoT yang besar ini sejalan dengan minat, kebutuhan serta demand dari masyarakat yang ada,” ungkap Teguh.
Menurut Teguh yang direktur utama PT Alita Praya Mitra, saat ini terdapat sembilan sektor IoT yang bisa dikembangkan di 2022 hingga 2025. Kesembilan sektor tersebut, di antaranya kesehatan, makanan, minuman, pertanian, perkebunan, tambang dan perminyakan.
“Ada tiga hal besar yang akan menjadi pokok pengembangan IoT yaitu meningkatkan operasional dan efisiensi, meningkatkan kualitas kesehatan dan keamanan, serta meningkatkan produktivitas atau penjualan,” kata Teguh.
Sumber Artikel: republika.id
Internet of Things
Dipublikasikan oleh Muhammad Farhan Fadhil pada 24 Maret 2022
Himpunan Mahasiswa Ilmu Komputer (HIMAIK), Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) sukses menyelenggarakan webinar bertajuk ‘All About Internet of Things (IoT)’. Acara ini bertujuan untuk mengajak mahasiwa dan masyarakat untuk mengenal lebih dalam tentang IoT dalam kehidupan sehari-hari.
Acara ini digelar pada Ahad (19/12) silam secara daring melalui zoom, dengan menghadirkan kaprodi Ilmu Komputer, Rachmat Adi Purnama serta narasumber Rian Septian Anwar selaku dosen Universitas BSI.
Rachmat Adi Purnama, dalam sambutannya menuturkan bahwa, IoT merupakan hal yang sangat penting dalam peradaban industri. Lewat HIMAIK, ia berharap agar kegiatan webinar atau workshop mengenai teknologi, harus selalu dilaksanakan demi mendukung kemajuan mahasiswa maupun masyarakat.
“IoT adalah suatu hal yang sangat penting dalam kemajuan era industri ini. Maka dari itu saya berharap kegiatan ini bukan yang pertama dan terakhir, untuk mendukung kemajuan mahasiswa/i yang ada di Indonesia, terutama kampus kita yaitu Universitas BSI,” ujar Rachmat dalam rilis yang diterima, Jumat (24/12).
Rian Septian Anwar pun, mengatakan hal serupa dengan menjelaskan bahwa, tanpa disadari, penerapan IoT telah ada pada kehidupan sehari-hari. IoT memiliki peranan penting dalam memfasilitasi pekerjaan semua orang, contohnya saja smart garage door.
“Smart garage door atau garasi pintar yang telah tervalidasi dengan IoT seperti dapat membuka pintu secara otomatis atau menggunakan sidik jari. Hal ini diklaim lebih aman untuk menjaga rumah. Kita juga bisa mendapatkan notifikasi apabila ada orang asing yang mencoba membobol garasi secara paksa. Selain itu, penerapan IoT juga bisa dilihat pada smart home yang telah terkoneksi dengan internet, penyiram otomatis, system E-tilang, Jakarta one card, dan masih banyak lagi,” jelas Rian.
Ia menambahkan, pada umumnya, IoT memiliki karakteristik yakni, sensor, konektivitas, dan perangkat yang berukuran kecil. Melalui sensor dapat mendefinisikan suatu instrument, sehingga perangkat dengan teknologi IoT lebih terintegrasi dunia nyata, contohnya saja sensor udara, suara, gerak dan lain-lain. Lewat konektivitas, IoT dapat saling terhubung dengan sistem yang ada dalam benda-benda, sehingga pekerjaan manusia menjadi jauh lebih efisien dan efektif.
“IoT juga memiliki karakteristik perangkat berukuran kecil, karena semakin kecil suatu perangkat, maka kecanggihan dan efisiensinya juga semakin terasa. Perangkat yang kecil dapat meningkatkan stabilitas, fleksibilitas dan kapabilitas sistem IoT yang ditanamkan. Cara kerja IoT dengan memanfaatkan perintah yang ditanamkan dari pemrograman. Setiap perintah dalam pemrograman, akan menghasilkan interaksi antar mesin yang telah terhubung secara otomatis,” imbuhnya.
Sementara itu, Rafli Darmansyah, ketua pelaksana webinar mengucapkan rasa syukur dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh elemen pendukung acara. Terutama panitia yang sudah mendedikasikan waktu dan tenaganya untuk menyukseskan kegiatan webinar ini.
“Saya berharap teman-teman peserta webinar bisa mendapatkan ilmu baru terkait IoT dan bisa bermanfaat untuk kedepannya. Kemajuan teknologi yang kian cepat tiap harinya, membuat kita harus berani andil dalam bagian IoT. Bahkan tidak hanya sekedar tahu saja, mungkin kedepannya kita akan menciptakan alat yang telah terintegrasi dengan IoT guna mempermudahkan pekerjaan manusia,” tutup Rafli.
Sumber Artikel: republika.co.id