Green Supply Chain Management
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 21 Februari 2025
Pendahuluan
Artikel ini membahas perbandingan antara Green Supply Chain Management (GSCM) dan Sustainable Supply Chain Management (SSCM), mengulas perbedaan utama terkait faktor keberlanjutan dan manajemen rantai pasok. Penelitian ini memanfaatkan 20 definisi dari kedua konsep, menganalisis tiga pilar keberlanjutan (ekonomi, lingkungan, sosial) serta lima faktor manajemen rantai pasok (aliran, koordinasi, pemangku kepentingan, hubungan, dan nilai).
Tujuan Penelitian
Tujuan utama penelitian ini adalah:
Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan systematic literature review (SLR), dengan empat tahap analisis:
Periode penelitian mencakup publikasi antara tahun 2000–2020. Artikel yang dianalisis mencakup berbagai sektor dan negara, seperti Jerman, Maroko, AS, dan Inggris.
Temuan Utama
1. Definisi dan Fokus GSCM
2. Definisi dan Fokus SSCM
3. Perbedaan Utama GSCM vs. SSCM
Studi Kasus
Industri Otomotif di Korea Selatan
Industri Tekstil di India
Rekomendasi Strategis
Kesimpulan
Perbandingan ini menunjukkan bahwa GSCM lebih cocok untuk tujuan lingkungan, sedangkan SSCM memberikan dampak lebih luas pada tiga pilar keberlanjutan. Perusahaan perlu mempertimbangkan kebutuhan spesifik dan sumber daya yang tersedia sebelum memilih pendekatan. Penggabungan keduanya juga dapat memberikan keuntungan strategis dalam manajemen rantai pasok yang berkelanjutan.
Sumber:
Tronnebati, I., Jawab, F. (2023). Green and Sustainable Supply Chain Management: A Comparative Literature Review. Jordan Journal of Mechanical and Industrial Engineering, 17(1), pp. 115–126.
Green Supply Chain Management
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 21 Februari 2025
Pendahuluan
Makalah "The Effect of Green Supply Chain Management Practices and Competitive Advantage on Financial Performance" oleh Fadhel Hilal (2022) mengeksplorasi bagaimana tiga praktik utama Green Supply Chain Management (GSCM)—kemitraan dengan pemasok, manufaktur lean, dan ekspektasi pelanggan—berkontribusi pada peningkatan kinerja keuangan perusahaan melalui keunggulan kompetitif. Studi ini berfokus pada perusahaan manufaktur di Bahrain, memberikan wawasan penting tentang bagaimana GSCM dapat diterapkan untuk mengoptimalkan profitabilitas tanpa merusak lingkungan.
Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif berbasis survei terhadap 119 responden dari tiga perusahaan manufaktur di Bahrain. Data dianalisis menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) untuk menguji hubungan langsung dan tidak langsung antara GSCM, keunggulan kompetitif, dan kinerja keuangan.
Temuan Utama
Studi Kasus dan Data Pendukung
Rekomendasi Strategis
Kesimpulan
Studi ini menegaskan bahwa kemitraan dengan pemasok dan manufaktur lean adalah elemen kunci dalam penerapan GSCM yang berhasil. Sementara ekspektasi pelanggan tidak menunjukkan dampak signifikan terhadap kinerja keuangan, keunggulan kompetitif terbukti memperkuat hubungan antara GSCM dan profitabilitas. Temuan ini memberikan panduan strategis bagi perusahaan yang ingin mengoptimalkan efisiensi operasional dan keberlanjutan keuangan.
Sumber Artikel:
Hilal, F. (2022). The Effect of Green Supply Chain Management Practices and Competitive Advantage on Financial Performance. International Journal of Business, 27(1).
Green Supply Chain Management
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 21 Februari 2025
Pendahuluan
Makalah "The Mediating Role of Supply Chain Integration in the Relationship Between Supply Chain Strategy and Logistics Performance" oleh Ibrahim Ethem Dağdeviren dan Ramazan Erturgut (2024) mengeksplorasi peran integrasi rantai pasok sebagai mediator antara strategi rantai pasok dan performa logistik. Studi ini mencakup data dari 417 perusahaan eksportir terbesar di Turki dan menyoroti pentingnya strategi rantai pasok yang tepat untuk mencapai integrasi yang optimal dan meningkatkan kinerja logistik.
Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan survei dengan data dari top 1000 perusahaan eksportir di Turki. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner dengan tingkat respons sebesar 52%. Analisis dilakukan menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM) dengan bantuan perangkat lunak AMOS dan SPSS.
Variabel Utama:
Hasil Penelitian Utama
Studi Kasus dan Data Pendukung
Rekomendasi Strategis
Kesimpulan
Studi ini menegaskan pentingnya integrasi rantai pasok dalam mendukung hubungan antara strategi rantai pasok dan performa logistik. Dengan menerapkan strategi yang sesuai dan meningkatkan integrasi, perusahaan dapat mencapai daya saing yang berkelanjutan serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas logistik mereka.
Sumber Artikel:
Dağdeviren, I. E., & Erturgut, R. (2024). The Mediating Role of Supply Chain Integration in the Relationship Between Supply Chain Strategy and Logistics Performance. Sustainability, 16, 9514.