Struktur Manajemen Rantai Pasokan Hijau untuk Keberlanjutan Usaha Kecil dan Menengah di Korea

Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati

21 Februari 2025, 08.30

unplash.com

Pendahuluan
Makalah "Structure of Green Supply Chain Management for Sustainability of Small and Medium Enterprises" karya Donghyuk Jo dan Chulhwan Kwon (2022) menyoroti bagaimana usaha kecil dan menengah (UKM) di Korea dapat memanfaatkan Green Supply Chain Management (GSCM) untuk menghadapi tekanan lingkungan dan meningkatkan kinerja finansial. Dalam era keberlanjutan, GSCM menjadi alat strategis untuk mengintegrasikan manajemen lingkungan dalam rantai pasokan, baik di tingkat internal maupun eksternal.

Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan data dari 327 UKM Korea di sektor manufaktur, dengan fokus pada kolaborasi internal, kolaborasi eksternal, inovasi hijau, dan kinerja lingkungan serta finansial. Analisis dilakukan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) untuk menguji hubungan antara variabel-variabel tersebut.

Temuan Utama

  1. Kolaborasi Internal dan Eksternal
    • Kolaborasi internal memiliki dampak signifikan terhadap kolaborasi eksternal dengan koefisien 0,609 pada tingkat signifikansi p < 0,01.
    • Kolaborasi eksternal, seperti kerja sama dengan pemasok dan pelanggan, menjadi kunci untuk inovasi hijau, baik dalam produk maupun proses.
  2. Inovasi Hijau
    • Inovasi produk berkelanjutan, seperti penggunaan bahan ramah lingkungan dan daur ulang produk, menunjukkan efek positif terhadap kinerja lingkungan dengan koefisien 0,188.
    • Inovasi proses berkelanjutan, seperti pengurangan limbah dan penghematan energi, juga berkontribusi pada peningkatan kinerja lingkungan dengan koefisien 0,237.
  3. Dampak pada Kinerja Finansial
    • Kinerja lingkungan secara tidak langsung meningkatkan kinerja finansial melalui inovasi hijau.
    • Perusahaan yang berhasil menerapkan inovasi hijau mencatat pertumbuhan penjualan hingga 20% selama tiga tahun terakhir.

Studi Kasus

  1. UKM di Industri Elektronik
    • Salah satu UKM yang menerapkan kolaborasi internal dan eksternal melaporkan penurunan emisi karbon hingga 15% dalam dua tahun pertama.
  2. Industri Plastik dan Logam
    • Melalui inovasi proses berkelanjutan, UKM di sektor ini berhasil mengurangi limbah padat hingga 30% dan meningkatkan efisiensi produksi.

Rekomendasi Strategis

  1. Meningkatkan Kolaborasi Internal
    • Membentuk tim lintas fungsi untuk mengelola inisiatif hijau dan memantau kinerja lingkungan.
  2. Membangun Hubungan dengan Mitra Eksternal
    • Meningkatkan kerja sama dengan pemasok melalui audit lingkungan dan pelatihan tentang praktik hijau.
  3. Investasi dalam Inovasi Hijau
    • Fokus pada pengembangan produk dan proses ramah lingkungan untuk memenuhi permintaan pasar yang semakin sadar lingkungan.

Kesimpulan
Penelitian ini menunjukkan bahwa kolaborasi lingkungan dan inovasi hijau merupakan elemen penting dalam GSCM untuk meningkatkan kinerja lingkungan dan finansial UKM. Dengan memahami mekanisme ini, UKM dapat mencapai keberlanjutan yang lebih baik sekaligus meningkatkan daya saing di pasar global.

Sumber Artikel:
Jo, D., & Kwon, C. (2022). Structure of Green Supply Chain Management for Sustainability of Small and Medium Enterprises. Sustainability, 14, 50.