Pengaruh Praktik Manajemen Rantai Pasokan Hijau dan Keunggulan Kompetitif terhadap Kinerja Keuangan

Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati

21 Februari 2025, 08.39

unplash.com

Pendahuluan
Makalah "The Effect of Green Supply Chain Management Practices and Competitive Advantage on Financial Performance" oleh Fadhel Hilal (2022) mengeksplorasi bagaimana tiga praktik utama Green Supply Chain Management (GSCM)—kemitraan dengan pemasok, manufaktur lean, dan ekspektasi pelanggan—berkontribusi pada peningkatan kinerja keuangan perusahaan melalui keunggulan kompetitif. Studi ini berfokus pada perusahaan manufaktur di Bahrain, memberikan wawasan penting tentang bagaimana GSCM dapat diterapkan untuk mengoptimalkan profitabilitas tanpa merusak lingkungan.

Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif berbasis survei terhadap 119 responden dari tiga perusahaan manufaktur di Bahrain. Data dianalisis menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) untuk menguji hubungan langsung dan tidak langsung antara GSCM, keunggulan kompetitif, dan kinerja keuangan.

Temuan Utama

  1. Kemitraan dengan Pemasok
    • Memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan, dengan p-value < 0,001.
    • Contoh: Kolaborasi erat dengan pemasok mengurangi biaya operasional hingga 15% dan meningkatkan efisiensi rantai pasok.
  2. Manufaktur Lean
    • Praktik lean manufacturing meningkatkan efisiensi operasional dan menurunkan waktu tunggu, dengan p-value < 0,01.
    • Contoh: Digitalisasi proses manufaktur mengurangi limbah material hingga 20%.
  3. Ekspektasi Pelanggan
    • Tidak ditemukan pengaruh signifikan antara ekspektasi pelanggan dan kinerja keuangan, baik langsung maupun melalui keunggulan kompetitif.
  4. Keunggulan Kompetitif sebagai Moderator
    • Keunggulan kompetitif memperkuat hubungan antara GSCM dan kinerja keuangan, dengan p-value < 0,01.
    • Contoh: Peningkatan kepercayaan pelanggan terhadap produk ramah lingkungan meningkatkan pendapatan hingga 10%.

Studi Kasus dan Data Pendukung

  1. Manufaktur di Bahrain
    • Perusahaan yang mengintegrasikan praktik lean manufacturing mencatat peningkatan produktivitas hingga 25% dalam tiga tahun terakhir.
  2. Industri Tekstil
    • Melalui kemitraan pemasok, salah satu perusahaan berhasil mengurangi biaya bahan baku hingga 12% sambil meningkatkan kualitas produk.
  3. Manufaktur Elektronik
    • Adopsi manufaktur lean berbasis IoT mengurangi waktu tunggu hingga 30%, meningkatkan efisiensi rantai pasok.

Rekomendasi Strategis

  1. Penguatan Kolaborasi dengan Pemasok
    • Audit dan kerja sama jangka panjang untuk memastikan keberlanjutan rantai pasok.
  2. Digitalisasi dan Automasi
    • Menggunakan teknologi seperti IoT untuk meningkatkan efisiensi manufaktur dan mengurangi limbah.
  3. Fokus pada Inovasi Produk Ramah Lingkungan
    • Mengembangkan produk yang memenuhi ekspektasi pelanggan terhadap keberlanjutan.
  4. Investasi pada Pelatihan Karyawan
    • Meningkatkan kesadaran dan kemampuan karyawan dalam menerapkan praktik hijau.

Kesimpulan
Studi ini menegaskan bahwa kemitraan dengan pemasok dan manufaktur lean adalah elemen kunci dalam penerapan GSCM yang berhasil. Sementara ekspektasi pelanggan tidak menunjukkan dampak signifikan terhadap kinerja keuangan, keunggulan kompetitif terbukti memperkuat hubungan antara GSCM dan profitabilitas. Temuan ini memberikan panduan strategis bagi perusahaan yang ingin mengoptimalkan efisiensi operasional dan keberlanjutan keuangan.

Sumber Artikel:
Hilal, F. (2022). The Effect of Green Supply Chain Management Practices and Competitive Advantage on Financial Performance. International Journal of Business, 27(1).