Mengatasi Hambatan Implementasi Manajemen Rantai Pasokan Hijau di Industri Plastik Bangladesh

Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati

21 Februari 2025, 08.23

unplash.com

Pendahuluan
Makalah "Evaluating barriers to implementing green supply chain management: An example from an emerging economy" karya Towfique Rahman et al. (2020) menyoroti tantangan dan hambatan utama dalam penerapan Green Supply Chain Management (GSCM) di industri plastik Bangladesh. Dengan menggunakan pendekatan kerangka fuzzy-based VIKOR, penelitian ini menganalisis empat hambatan utama dan 25 sub-hambatan yang memengaruhi implementasi GSCM. Penelitian ini memberikan wawasan strategis bagi pengambil keputusan untuk mengatasi kendala lingkungan, teknologi, dan finansial yang menghalangi keberlanjutan.

Metodologi Penelitian
Penelitian ini mengombinasikan review literatur dan wawancara dengan manajer industri plastik di Bangladesh. Empat hambatan utama yang teridentifikasi meliputi:

  1. Kurangnya Pengetahuan dan Dukungan (B2)
  2. Teknologi dan Infrastruktur yang Tidak Memadai (B1)
  3. Kebijakan Organisasi dan Operasional yang Tidak Mendukung (B3)
  4. Keterbatasan Finansial (B4)

Pendekatan fuzzy-VIKOR digunakan untuk mengevaluasi tingkat keparahan dan intensitas masing-masing hambatan. Data dikumpulkan dari empat perusahaan plastik melalui wawancara semi-terstruktur.

Hambatan Utama dalam Implementasi GSCM

  1. Kurangnya Pengetahuan dan Dukungan (B2)
    • Hambatan ini memiliki bobot tertinggi sebesar 0,279, menjadikannya hambatan paling kritis.
    • Sub-hambatan:
      • Kurangnya pengetahuan tentang praktik hijau (B21) dengan bobot 0,199.
      • Kurangnya pelatihan karyawan terkait GSCM.
  2. Teknologi dan Infrastruktur yang Tidak Memadai (B1)
    • Bobot hambatan ini sebesar 0,274.
    • Sub-hambatan:
      • Kurangnya teknologi canggih (B11) dengan bobot 0,213.
      • Kurangnya fasilitas penyimpanan dan transportasi (B16).
  3. Kebijakan Organisasi dan Operasional yang Tidak Mendukung (B3)
    • Bobot hambatan ini adalah 0,19.
    • Sub-hambatan:
      • Kurangnya kebijakan pemerintah yang mendukung (B32) dengan bobot 0,164.
  4. Keterbatasan Finansial (B4)
    • Bobot hambatan ini mencapai 0,257.
    • Sub-hambatan:
      • Ketidakpastian terkait isu ekonomi (B43) dengan bobot 0,195.
      • Biaya tinggi untuk pembuangan produk berbahaya (B44).

Solusi Strategis untuk Mengatasi Hambatan GSCM

  1. Komitmen Manajemen dan Program Kesadaran (A1)
    • Memberikan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan karyawan tentang GSCM.
  2. Pengembangan Teknologi dan Infrastruktur (A2)
    • Berinvestasi pada teknologi ramah lingkungan untuk memfasilitasi produksi hijau.
  3. Dukungan Finansial yang Memadai (A3)
    • Menyediakan insentif dan pembiayaan untuk perusahaan yang berinvestasi pada GSCM.
  4. Pengembangan Kebijakan Hijau (A4)
    • Meningkatkan peraturan pemerintah dan insentif untuk praktik hijau.

Studi Kasus dan Angka Pendukung

  • Industri Plastik Bangladesh menghasilkan sekitar 800.000 ton limbah plastik per tahun, di mana 200.000 ton mencemari sungai dan laut.
  • Lack of advanced technology (B11) diidentifikasi sebagai sub-hambatan terbesar, dengan bobot 0,213.
  • Investasi pada teknologi hijau dapat mengurangi emisi karbon hingga 15%.

Kesimpulan
Makalah ini menegaskan bahwa keberhasilan implementasi GSCM bergantung pada pemahaman menyeluruh terhadap hambatan yang ada dan penerapan solusi strategis berbasis data. Dengan dukungan dari pemerintah, sektor swasta, dan komunitas lokal, transisi menuju rantai pasokan hijau di Bangladesh dapat tercapai, memberikan manfaat lingkungan dan ekonomi jangka panjang.

Sumber Artikel: Rahman, T., Ali, S. M., Moktadir, M. A., & Kusi-Sarpong, S. (2020). Evaluating barriers to implementing green supply chain management: An example from an emerging economy. Production Planning & Control, 31(8), 673-698.