Psikologi

Psikologi

Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 18 Februari 2025


Psikologi adalah salah satu bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang mempelajari tentang perilaku, fungsi mental, dan proses mental manusia melalui prosedur ilmiah.  Seseorang yang melakukan praktik psikologis disebut sebagai psikolog. Para psikolog berusaha untuk memperbaiki kualitas hidup seseorang melalui intervensi tertentu baik pada fungsi mental, perilaku individu maupun kelompok, yang didasari atas proses fisiologis, neurologis, dan psikososial.

Etimologi

Kata psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno: psyche (berarti nafas, jiwa, atau budi) dan logos (berarti kata, diskursus, dan ilmu), sehingga secara harfiah, psikologi berarti ilmu yang mempelajari tentang budi. Penyebutan "ilmu psikologi" merupakan sebuah kekeliruan yang sering muncul karena kata "psikologi" sendiri berarti "ilmu tentang jiwa".

Sejarah

Sejarah perkembangan psikologi secara umum terbagi menjadi 3 masa, yaitu psikologi pra-sistematik, psikologi sistematik dan psikologi ilmiah. Psikologi pra-sistematik dimulai ketika manusia mulai melakukan perenungan terhadap keberadaannya. Renungan ini bersifat tidak teratur dan umumnya dikaitkan dengan pemikiran mitologi dan agama. Psikologi sistematik mulai berkembang pada 400 SM melalui pemikiran-pemikiran Plato. Psikologi mulai diberi perenungan-perenungan yang teratur secara rasional. Sedangkan psikologi ilmiah mulai berkembang pada akhir abad ke-19 Masehi. Psikologi menjadi ilmu tersendiri yang memiliki berbagai kesimpulan yang faktual dengan definisi yang jelas.

Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan, psikologi melalui sebuah perjalanan panjang. Konsep psikologi dapat ditelusuri jauh ke masa Yunani kuno. Psikologi memiliki akar dari bidang ilmu filsafat yang diprakarsai sejak zaman Aristoteles sebagai ilmu jiwa, yaitu ilmu untuk kekuatan hidup (levens beginsel). Aristoteles memandang ilmu jiwa sebagai ilmu yang mempelajari gejala - gejala kehidupan. Jiwa adalah unsur kehidupan (Anima), karena itu setiap makhluk hidup memiliki jiwa. Sejarah psikologi sejalan dengan perkembangan intelektual di Eropa, namun mendapatkan bentuk pragmatisnya di benua Amerika.

Psikologi sebagai ilmu pengetahuan

Walaupun sejak dulu telah terdapat pemikiran tentang ilmu yang mempelajari manusia bersamaan dengan adanya pemikiran tentang ilmu yang mempelajari alam, akan tetapi karena kerumitan dan kedinamisan manusia untuk dipahami, maka psikologi baru tercipta sebagai ilmu sejak akhir tahun 1800-an yaitu ketika Wilhelm Wundt mendirikan laboratorium psikologi pertama di dunia.

Laboratorium Wundt

Pada tahun 1879, Wilhelm Wundt mendirikan laboratorium Psikologi pertama di Universitas Leipzig, Jerman. Ditandai dengan berdirinya laboratorium ini, Wundt mengokohkan psikologi sebagai bidang studi eksperimental yang mandiri meskipun metode ilmiah untuk lebih memahami manusia belum terlalu memadai. Dengan berdirinya laboratorium ini, maka lengkaplah syarat untuk menjadikan psikologi sebagai ilmu pengetahuan. Dengan demikian, tahun berdirinya laboratorium Wundt diakui pula sebagai tanggal berdirinya psikologi sebagai ilmu pengetahuan.

Psikologi kontemporer

Diawali pada abad ke 19, di mana saat itu berkembang 2 teori dalam menjelaskan tingkah laku, yaitu:

Psikologi Fakultas

Psikologi fakultas adalah doktrin abad 19 tentang adanya kekuatan mental bawaan, menurut teori ini, kemampuan psikologi terkotak-kotak dalam beberapa ‘fakultas’ yang meliputi berpikir, merasa, dan berkeinginan. Fakultas ini terbagi lagi menjadi beberapa subfakultas. Kita mengingat melalui subfakultas memori, pembayangan melalui subfakultas imaginer, dan sebagainya.

Psikologi Asosiasi

Bagian dari psikologi kontemporer abad 19 yang mempercayai bahwa proses psikologi pada dasarnya adalah asosiasi ide yaitu bahwa ide masuk melalui alat indra dan diasosiasikan berdasarkan prinsip-prinsip tertentu seperti kemiripan, kontras, dan kedekatan.

Fungsi psikologi sebagai ilmu

Psikologi memiliki tiga fungsi sebagai ilmu yaitu:

  • Menjelaskan, yaitu mampu menjelaskan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasilnya penjelasan berupa deskripsi atau bahasan yang bersifat deskriptif
  • Memprediksikan, yaitu mampu meramalkan atau memprediksikan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasil prediksi berupa prognosa, prediksi atau estimasi
  • Pengendalian, yaitu mengendalikan tingkah laku sesuai dengan yang diharapkan. Perwujudannya berupa tindakan yang sifatnya preventif atau pencegahan, intervensi atau treatment serta rehabilitasi atau perawatan.

Cakupan

Secara garis besar, psikologi mencakup area keilmuan berikut ini:[butuh rujukan]

  • Hewan dan manusia — Banyak orang yang menyangka bahwa psikologi hanya mempelajari manusia, tetapi dalam percobaan tentang proses-proses dalam diri ini, hewan juga banyak dilibatkan terutama ketika menghadapi masalah etika tentang objek penelitian yang melibatkan manusia, misalnya ketika menguji-coba sebuah zat percobaan di otak yang belum pernah diketahui hasilnya. Maka dalam hal ini hewan-hewan dianggap pengganti yang lebih diterima secara moral daripada menggunakan objek manusia. Kendati demikian, di Indonesia, objek material psikologi hanya manusia, sehingga definisi psikologi di Indonesia adalah "ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam konteks sosialnya serta proses mental yang melatarbelakanginya". Dengan demikian, psikologi di Indonesia bersifat antroposentris (berpusat pada manusia); hewan dipelajari untuk memperoleh pengetahuan tentang manusia. Dalam sejarah psikologi di Indonesia, memang pernah ada psikolog hewan yaitu Gerungan, dari Universitas Padjadjaran. Meskipun begitu, hewan atau binatang tidak termasuk objek material dalam definisi sah dari psikologi di Indonesia.
  • Keturunan atau lingkungan — Sepanjang sejarah psikologi selalu ada pertentangan akan mana yang lebih berperan, apakah faktor keturunan atau faktor lingkungan. Faktor keturunan merujuk pada apa yang diwariskan secara turun-temurun secara genetis, dari generasi ke generasi. Sementara faktor lingkungan merujuk pada apa yang terjadi disepanjang hidup termasuk pengetahuan, pengalaman hidup, trauma, atau luka yang diperoleh fisik misalnya karena kecelakaan lalu-lintas. Walaupun banyak penelitian membuktikan bahwa kedua faktor ini berpengaruh, baik secara sendiri-sendiri maupun dengan cara saling berinteraksi, tetapi kesimpulan ini tidak cukup untuk menghentikan dilakukannya penelitian-penelitian lainnya dengan hasil yang mengarah pada memperkuat atau memperlemah kesimpulan ini.
  • Alam sadar dan alam bawah sadar — Sebuah perilaku banyak dipengaruhi oleh kesadaran atau alam sadar kita, tetapi ada banyak konsep psikologi yang berpendapat bahwa alam bawah sadar yaitu sebuah ranah diri manusia yang terletak di bawah pengetahuan kesadaran diri mempengaruhi latar/motif tindakan dan respon seseorang.
  • Normal dan tidak normal — Kadar penderitaan dan keterbatasan/ketidakmampuan dijadikan ukuran untuk menentukan apakah pikiran dan perilaku seseorang itu termasuk kategori normal atau tidak normal. Ukuran-ukuran tentang kadar keselarasan dengan lingkungan atau apakah menyimpang dari norma , ketidakteraturan, ketidakterkelolaan, ketidakterkendalian, atau bahaya dan kerusakan yang ditimbulkannya terhadap individu atau masyarakat juga dijadikan tolok ukur untuk menentukannya.
  • Rentang usia — Karena faktor lingkungan atau faktor perjalanan hidup di atas banyak berpengaruh kepada pembentukan diri pada manusia, maka psikologi mengkaji keseluruhan perjalanan hidup manusia, namun ada banyak penelitian psikologi yang hanya mengkaji rentang usia tertentu saja, misalnya mengenai masa pra-sakit pada gangguan skizofrenia yang sangat banyak terjadi di usia remaja akhir dan dewasa awal. (Skizofrenia adalah semacam gangguan halusinasi yang dialami dalam jangka waktu yang lama).

Metodologi

Beberapa metodologi dalam psikologi, antara lain sebagai berikut:

Metodologi eksperimental

Cara ini dilakukan biasanya di dalam laboratorium dengan mengadakan berbagai eksperimen. Peneliti mempunyai kontrol sepenuhnya terhadap jalannya suatu eksperimen. Yaitu menentukan akan melakukan apa pada sesuatu yang akan ditelitinya, kapan akan melakukan penelitian, seberapa sering melakukan penelitiannya, dan sebagainya. Pada metode eksperimental, maka sifat subjektivitas dari metode introspeksi akan dapat diatasi. Pada metode instrospeksi murni hanya diri peneliti yang menjadi objek. Tetapi pada instrospeksi eksperimental jumlah subjek banyak, yaitu orang - orang yang dieksperimentasi itu. Dengan luasnya atau banyaknya subjek penelitian maka hasil yang didapatkan akan lebih objektif. Metode penelitian umumnya dimulai dengan hipotesis yakni prediksi/peramalan, percabangan dari teori, diuraikan dan dirumuskan sehingga bisa diujicobakan.

Observasi ilmiah

Pada pengamatan ilmiah, suatu hal pada situasi-situasi yang ditimbulkan tidak dengan sengaja. Melainkan dengan proses ilmiah dan secara spontan. Observasi alamiah ini dapat diterapkan pula pada tingkah laku yang lain, misalnya saja: tingkah laku orang-orang yang berada di toko serba ada, tingkah laku pengendara kendaraan bermotor dijalan raya, tingkah laku anak yang sedang bermain, perilaku orang dalam bencana alam, dan sebagainya.

Sejarah kehidupan (metode biografi)

Sejarah kehidupan seseorang dapat merupakan sumber data yang penting untuk lebih mengetahui “jiwa” orang yang bersangkutan, misalnya dari cerita ibunya, seorang anak yang tidak naik kelas mungkin diketahui bahwa dia bukannya kurang pandai tetapi minatnya sejak kecil memang dibidang musik sehingga dia tidak cukup serius untuk mengikuti pendidikan di sekolahnya. Dalam metode ini orang menguraikan tentang keadaaan, sikap - sikap ataupun sifat lain mengenai orang yang bersangkutan. Pada metode ini disamping mempunyai keuntungan juga mempunyai kelemahan, yaitu tidak jarang metode ini bersifat subjektif. Sejarah kehidupan dapat disusun melalui 2 cara yaitu: pembuatan buku harian dan rekonstruksi biografi.

Wawancara

Wawancara merupakan tanya jawab si pemeriksa dan orang yang diperiksa. Agar orang diperiksa itu dapat menemukan isi hatinya itu sendiri, pandangan-pandangannya, pendapatnya dan lain-lain sedemikian rupa sehingga orang yang mewawancarai dapat menggali semua informasi yang dibutuhkan.Baik angket atau interview keduanya mempunyai persamaan, tetapi berbeda dalam cara penyajiannya. Keuntungan interview dibandingkan dengan angket yaitu:

Pada wawancara apabila terdapat hal yang kurang jelas maka dapat diperjelas.

Pewawancara dapat menyesuaikan dengan suasana hati interviewee (responden yang ditanyai)

Terdapat interaksi langsung berupa face to face sehingga diharapkan dapat membina hubungan yang baik saat proses interview dilakukan. Ada beberapa teknik wawancara yaitu: wawancara bebas, wawancara terarah, wawancara terbuka dan wawancara tertutup.

Angket

Angket merupakan wawancara dalam bentuk tertulis. Semua pertanyaan telah di susun secara tertulis pada lembar-lembar pertanyaan itu, dan orang yang diwawancarai tinggal membaca pertanyaan yang diajukan, lalu menjawabnya secara tertulis pula. Jawaban-jawabannya akan dianalisis untuk mengetahui hal-hal yang diselidiki. Angket ini juga terdapat keuntungan dan kelemahannya.

Pemeriksaan psikologi

Dalam bahasa populernya pemeriksaan psikologi disebut juga dengan psikodiagnostik atau assessmen Psikologi. Metode ini menggunakan alat-alat psikotes tertentu yang hanya dapat digunakan oleh para ahli yang benar-benar sudah terlatih. alat-alat itu dapat dipergunakan unntuk mengukur dan untuk mengetahui taraf kecerdasan seseorang, arah minat seseorang, sikap seseorang, struktur kepribadian seeorang, dan lain-lain dari orang yang diperiksa itu. Metode pemeriksaan psikologis lain yang bersifat individual adalah tes proyektif kepribadian yakni seseorang diperlihatkan stimuli ambigu dan ia diminta untuk menceritakannya.

Metode analisis karya

Dilakukan dengan cara menganalisis hasil karya seperti gambar-gambar, buku harian atau karangan yang telah dibuat. Hal ini karena karya dapat dianggap sebagai pencetus dari keadaan jiwa seseorang.

Metode statistik

Umumnya digunakan dengan cara mengumpulkan data atau materi dalam penelitian lalu mengadakan penganalisisan terhadap hasil; yang telah didapat.

Metode Psikologi Perkembangan

Pada metode psikologi perkembangan memiliki 2 metode, yaitu metode umum dan metode khusus. pada metode umum ini pendekatan yang dipakai dengan pendekatan longitudinal, transversal, dan lintas budaya. Dari pendekatan ini terlihat adanya data yang diperoleh secara keseluruhan perkembangan atau hanya beberapa aspek saja dan bisa juga melihat dengan berbagai faktor dari bawaan dan lingkungan khususnya kebudayaan. Sedangkan pada metode khusus merupakan suatu metode yang akan diselidiki dengan suatu proses alat atau perhitungan yang cermat dan pasti. Dalam pendekatan ini dapat digunakan dengan pendekatan eksperimen dan pengamatan.

Pendekatan

Pendekatan perilaku

Pendekatan perilaku, pada dasarnya tingkah laku adalah respons atas stimulus yang datang. Secara sederhana dapat digambarkan dalam model S - R atau suatu kaitan Stimulus - Respons. Ini berarti tingkah laku itu seperti reflek tanpa kerja mental sama sekali.

Respons

Respons adalah istilah yang digunakan oleh psikologi untuk menamakan reaksi terhadap rangsang yang diterima oleh panca indra. Respons biasanya diwujudkan dalam bentuk perilaku yang dimunculkan setelah dilakukan perangsangan.

Teori Behaviorisme menggunakan istilah respons yang dipasangkan dengan rangsang dalam menjelaskan proses terbentuknya perilaku. Respons adalah perilaku yang muncul dikarenakan adanya rangsang dari lingkungan. Jika rangsang dan respons dipasangkan atau dikondisikan maka akan membentuk tingkah laku baru terhadap rangsang yang dikondisikan.

Pendekatan kognitif

Pendekatan kognitif menekankan bahwa tingkah laku adalah proses mental, di mana individu (organisme) aktif dalam menangkap, menilai, membandingkan, dan menanggapi stimulus sebelum melakukan reaksi. Individu menerima stimulus lalu melakukan proses mental sebelum memberikan reaksi atas stimulus yang datang.

Pendekatan psikoanalisis

Sejak tahun 1890-an sampai kematiannya di 1939, dokter berkebangsaan Austria bernama Sigmund Freud mengembangkan metode psikoterapi yang dikenal dengan nama psikoanalisis. Pemahaman Freud tentang pikiran didasarkan pada metode penafsiran, introspeksi, dan pengamatan klinis, serta terfokus pada menyelesaikan konflik alam bawah sadar, ketegangan mental, dan gangguan psikis lainnya. Sigmund Freud meyakini bahwa kehidupan individu sebagian besar dikuasai oleh alam bawah sadar. Sehingga tingkah laku banyak didasari oleh hal-hal yang tidak disadari, seperti keinginan, impuls, atau dorongan.

Teori tentang Psikoanalisis selain sangat terkenal, juga sangat kontroversial. Hal ini terutama dikarenakan teorinya menyinggung topik-topik seperti seksualitas dan alam bawah sadar. Topik-topik tersebut masih dianggap sangat tabu pada masa itu, dan Freud memberikan katalis untuk mendiskusikan topik tersebut secara terbuka di masyarakat beradab. Selain itu banyak pula orang yang menolak teorinya yang dianggap merendahkan martabat manusia.

Pendekatan fenomenologi

Pendekatan fenomenologi ini lebih memperhatikan pada pengalaman subyektif individu karena itu tingkah laku sangat dipengaruhi oleh pandangan individu terhadap diri dan dunianya, konsep tentang dirinya, harga dirinya dan segala hal yang menyangkut kesadaran atau aktualisasi dirinya. Ini berarti melihat tingkah laku seseorang selalu dikaitkan dengan fenomena tentang dirinya.

Kajian

Psikologi adalah ilmu yang sangat luas dan ambisius, wilayah ilmu ini mencakup pada biologi dan ilmu saraf serta perbatasannya dengan ilmu sosial seperti sosiologi dan antropologi. Beberapa kajian ilmu psikologi diantaranya adalah:

Psikologi perkembangan

Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari perkembangan manusia dan faktor-faktor yang membentuk prilaku seseorang sejak lahir sampai lanjut usia. Psikologi perkembangan berkaitan erat dengan psikologi sosial, karena sebagian besar perkembangan terjadi dalam konteks adanya interaksi sosial. Dan juga berkaitan erat dengan psikologi kepribadian, karena perkembangan individu dapat membentuk kepribadian khas dari individu tersebut

Psikologi sosial

Bidang ini mempunyai 3 ruang lingkup, yaitu:

  • studi tentang pengaruh sosial terhadap proses individu, misalnya: studi tentang persepsi, motivasi proses belajar, atribusi (sifat)
  • studi tentang proses-proses individual bersama, seperti bahasa, sikap sosial, perilaku meniru dan lain-lain
  • studi tentang interaksi kelompok, misalnya kepemimpinan, komunikasi hubungan kekuasaan, kerjasama dalam kelompok, dan persaingan.

Psikologi kepribadian

Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari tingkah laku manusia dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya, psikologi kepribadian berkaitan erat dengan psikologi perkembangan dan psikologi sosial, karena kepribadian adalah hasil dari perkembangan individu sejak masih kecil dan bagaimana cara individu itu sendiri dalam berinteraksi sosial dengan lingkungannya.

Psikologi kognitif

Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari kemampuan kognisi, seperti: Persepsi, proses belajar, kemampuan memori, atensi, kemampuan bahasa dan emosi.

Wilayah terapan

Wilayah terapan psikologi adalah wilayah-wilayah di mana kajian psikologi dapat diterapkan. walaupun demikian, belum terbiasanya orang-orang Indonesia dengan spesialisasi membuat wilayah terapan ini rancu, misalnya, seorang ahli psikologi pendidikan mungkin saja bekerja pada HRD sebuah perusahaan, atau sebaliknya.

Psikologi pendidikan

Psikologi pendidikan berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik dalam mengembangkan kemampuan akademik, sosialisasi, dan emosi. Yang bertujuan untuk membentuk pola pikir anak.

Secara umum, psikologi pendidikan dipahami sebagai salah satu cabang ilmu psikologi yang menggunakan teori-teori psikologis dalam menganalisis pendidikan.

Psikologi industri dan organisasi

Psikologi industri memfokuskan pada pengembangan, mengevaluasi dan memprediksi kinerja suatu pekerjaan yang dikerjakan oleh individu, sedangkan psikologi organisasi mempelajari bagaimana suatu organisasi memengaruhi dan berinteraksi dengan anggota-anggotanya

Psikologi kerekayasaan

Penerapan psikologi yang berkaitan dengan interaksi antara manusia dan mesin untuk meminimalisasikan kesalahan manusia ketika berhubungan dengan mesin (human error)

Psikologi klinis

Secara sempit psikologi klinis artinya suatu ilmu yang mempelajari tentang perilaku seseorang yang abnormal atau subnormal. Sedangkan secara luas dapat diartikan sebagai bidang psikologi yang mempelajari dan membahas hambatan emosional pada manusia namun tidak memandang apakah seseorang tersebut abnormal atau subnormal.

Secara umum psikologi klinis adalah sebuah bentuk psikologi terapan yang menentukan kapasitas dan karakteristik tingkah laku seseorang dengan metode pengukuran asesmen, diagnosis dan intervensi serta uji fisik mengenai riwayat sosial sehingga diperoleh saran dan rekomendasi penyesuaian individu yang tepat. Profesi yang berada di dalam sub-disiplin ilmu psikologi ini adalah psikolog klinis.

Psikologi Sosial

Adalah bidang studi psikologi yang melihat peran individu dalam interaksinya dengan masyarakat. hanya saja kajian psikologi sosial sering dirancukan dengan ilmu sosiologi

Topik

Gangguan psikologis/jiwa

Berdasarkan UU Nomor 18 tahun 2014 tentang kesehatan jiwa, penegakan diagnosis gangguan jiwa hanya bisa ditegakkan (salah satunya) oleh psikolog klinis. Gangguan jiwa dapat timbul dari skala ringan hingga berat. Gangguan jiwa ringan misalnya depresi yang tidak terlalu berat yang ditandai oleh gejala seperti murung, tidak bersemangat, atau panik. Sementara gangguan jiwa yang lebih berat misalnya depresi yang ditandai dengan menurunnya kemampuan berpikir, kognitif, psikomotorik, dan terlalu cemas akan masa depan. Yang terberat adalah psikotik yang sudah tidak mampu membedakan imajinasi dan realitas.

Semua itu awalnya dipicu oleh stres yang tidak dapat dihadapi dengan adaptasi yang baik. Karena itu, stres merupakan sebuah kondisi, bukan gangguan yang mungkin banyak dimaksudkan orang selama ini.

Seberapapun beratnya gangguan jiwa, bila diterapi dengan tepat maka akan sembuh dan pasien gangguan jiwa dapat kembali normal. Terapinya sendiri terdiri dari dua macam jenis, yaitu dengan obat-obatan dan psikoterapi. Gangguan jiwa berhubungan dengan ketidakseimbangan senyawa kimia di otak atau yang disebut juga dengan neurotransmitter. Untuk memulihkannya, maka diperlukan obat-obatan. Sementara untuk memulihkan kejiwaan pasien, dibutuhkan psikoterapi yang berupa konseling.

Krisis adalah keadaan gangguan keseimbangan psikologis yang bersifat secara tiba-tiba sehingga kemampuan seseorang gagal untuk mengatasi permasalahannya dan terdapat bukti tekanan serta gangguan fungsional. Krisis muncul ketika suatu kejadian yang penuh tekanan terjadi melebihi kemampuan seseorang untuk menyelesaikan masalah secara efektif saat berhadapan dengan tantangan atau ancaman tersebut. Dampak dari krisis terhadap masing-masing individu bergantung pada sudut pandang seseorang individu terhadap kejadian tersebut sebagai penyebab timbulnya kemarahan yang besar dan atau gangguan serta ketidakmampuan seseorang untuk menyelesaikan gangguan tersebut melalui mekanisme penyelesaian permasalahan yang biasa digunakan.

Krisis juga dapat memicu munculnya berbagai macam reaksi emosi/perasaan seperti, ketakutan, kesedihan, perasaan bersalah, dan lain-lain. Emosi atau perasaan adalah bagian penting yang menyatu dalam kehidupan kita. Perasaan dapat berupa perasaan positif atau negatif; contohnya tidak ada yang salah bila seseorang merasakan kesedihan setelah kehilangan anggota keluarga. Namun, ketika semua perasaan ini mempengaruhi kehidupan sehari-hari dan berlanjut secara bertahun-tahun, maka perlu dilakukan suatu tindakan penyesuain terhadapnya.

Stres adalah reaksi tubuh terhadap setiap situasi yang tidak menyenangkan. Krisis sering kali menimbulkan stres yang dapat bersifat akut atau menjadi berkepanjangan. Pengaruh negatif dari stres adalah stres dapat menimbulkan perasaan marah, sedih, tertekan dan perasaan hancur yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti sakit kepala, gangguan pencernaan, percobaan bunuh diri, dan lain-lain. Stres juga dapat mengganggu pikiran, mengurangi konsentrasi, dan melemahkan pengambilan keputusan. Hal ini dapat menyebabkan orang menjadi sangat sensitif oleh karena pengaruh stres. Stres yang berkepanjangan, dan cara mengatasi stres yang tidak sehat, dapat menyebabkan gangguan kesehatan.

Walaupun demikian, stres terkadang juga dapat memacu orang untuk berprestasi lebih baik. Ada juga stres yang biasa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari dan merupakan proses alamiah dalam upaya manusia menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Stres mempengaruhi berbagai aspek kehidup seperti aspek fisik, emosi dan perilaku kita dan dampak yang terjadi dapat bersifat positif atau negatif. Jadi, stres juga bisa memberi pengaruh positif dimana stres dapat memotivasi untuk berbuat lebih baik dan dapat mengantisipasi bila menghadapi stres berikutnya. Beberapa masalah dan krisis dapat menyebabkan stres. Anak dan remaja, sebagaimana juga dengan orang dewasa, dapat menunjukkan gejala dan tanda yang secara klinis. Banyak sekali kalangan masyarakat yang dipengaruhi oleh gangguan mental depresi.

Stigma adalah penilaian buruk dan sikap negatif terhadap orang atau kelompok tertentu. Masih ada masalah besar dalam mengatasi stigma yang berhubungan dengan gangguan kesehatan mental. Kata-kata atau ungkapan seperti “gila” sering diucapkan dan menjadi ditakuti. Seringkali masyarakat berpendapat bahwa orang dengan gangguan mental merupakan pribadi yang lemah dan tidak dapat beradaptasi dengan stres. Jika seseorang menderita gangguan mental, keluarga mereka sering kali menyangkal atau menyembunyikan masalah ini, seperti mereka malu atau takut dengan penilaian orang. Penting untuk diperhatikan bahwa tidak ada orang yang menghendaki atau meminta untuk mengalami gangguan mental. Orang dengan gangguan mental membutuhkan perhatian, empati, dukungan dan bantuan kesehatan yang tepat. Gangguan mental dapat menjadi penderitaan dan kesulitan berfungsi jika tidak diobati. Saat diobati dan ditangani dengan benar, orang dengan gangguan mental dapat bebas dari berbagai gejala dan berfungsi dengan baik.

 

Selain itu, pemahaman makna perbedaan antara gangguan mental dan masalah kesehatan mental adalah hal penting untuk diketahui. Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders-V (DSM-5, 2013), gangguan mental didefinisikan sebagai berikut (hal 20): “Kumpulan gejala yang ditandai oleh gangguan klinis yang signifikan pada kognisi individu, regulasi emosi, atau perilaku seseorang, yang mencerminkan adanya disfungsi pada proses psikologis, biologis, atau perkembangan, yang mendasari fungsi mental.”

Gangguan mental biasanya berhubungan dengan distres yang signifikan atau disabilitas dalam kehidupan sosial, okupasi atau aktivitas penting lainnya. Suatu keadaan yang dapat diterima atau sesuai dengan budaya, sebagai reaksi stresor yang normal atau kehilangan, seperti kematian seseorang yang dicintai, bukanlah gangguan mental. Perilaku menyimpang secara sosial (contohnya politik dan agama/kepercayaan) dan konflik yang muncul antara individu dan lingkungannya, bukanlah gangguan mental sampai penyimpangan atau hasil konflik itu menimbulkan disfungsi pada individu tersebut, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.

Berdasarkan definisi di atas, masalah kesehatan mental merupakan masalah yang berhubungan dengan cara berpikir, mengatur perasaan seseorang, dan bersikap. Diedisi self-help skills and techniques saya akan bahas mengenai kepentingan cara berpikir, perasaan dan sikap.

Untuk menetukan apakah respons, tanda, atau genjala Anda memenuhi kriteria sebagai gangguan mental depresi, banyak faktor lain yang perlu diketahui. Waktu gejala tersebut ada, gangguan perilaku yang muncul, stres yang menyertai dan strategi untuk menghadapi stress perlu dinilai. Tipe dan sumber dukungan juga berbeda-beda bergantung pada derajat beratnya masalah individu tersebut.

Deteksi dini melalui konsultasi profesional adalah salah satu kunci pokok. Selanjutnya intervasi atau pengelolaan stres akan diberikan dengan tujuan untuk menjaga individu tetap berada pada keadaan yang sehat baik fisik maupun mental dan dapat meraih kembali fungsi sehari-hari mereka. Selain itu, belajar untuk menerapkan self-help skills and techniques dari intervasi memberikan kemampuan yang lebih besar untuk mengendalikan stres dalam kehidupan individu tersebut dan membantu mereka untuk tetap berada pada tingkat stres yang rendah.

Ekstraversi dan Introversi

Di dalam psikologi, terdapat pengelompokkan kepribadian manusia bedasarkan bagaimana manusia memperoleh motivasi yang mendasarinya untuk berperilaku.[15] Pengelompokkan ini pertama kali dicetuskan oleh Carl Jung (1920), dalam bukunya berjudul Psychologische Typen.[15] Secara umum, pribadi yang ekstrover mendapatkan gairah (atau energi) dari interaksi sosial.[15] Ekstrover biasanya memiliki kepribadian yang terbuka dan senang bergaul, serta memiliki kepedulian yang tinggi terhadap apa yang terjadi di sekitar mereka.[15] Sementara introver, di sisi lain, dianggap mendapatkan gairah lewat menyendiri.[15] Introver, biasanya cenderung pendiam, suka merenung, dan lebih perduli tentang pemikiran mereka dalam dunia mereka sendiri.[15] Di antara kecenderungan ekstrem introversi dan ekstroversi, terdapat ambiversi yang merupakan kepribadian penengah antara ekstrover dan introver.[15] Meskipun terdapat perbedaan yang kontras antara introver dan ekstrover, Carl Jung menganggap bahwa jarang terdapat manusia yang sepenuhnya ekstrover atau introver.

Introver dan ekstrover adalah salah satu bentuk dari stereotip kepribadian yang mudah berkembang menjadi stigmatisasi.

Pergaulan

Pergaulan merupakan jalinan hubungan sosial antara seseorang dengan orang lain yang berlangsung dalam jangka relatif lama sehingga terjadi saling mempengaruhi satu dengan lainnya. Pergaulan merupakan kelanjutan dari proses interaksi sosial yang terjalin antara individu dalam lingkungan sosialnya. Kuat lemahnya suatu interaksi sosial mempengaruhi erat tidaknya pergaulan yang terjalin. Seorang anak yang selalu bertemu dan berinteraksi dengan orang lain dalam jangka waktu relatif lama akan membentuk pergaulan yang lebih. Beda dengan orang yang hanya sesekali bertemu atau hanya melakukan interaksi sosial secara tidak langsung.

Dalam kehidupan sosial ada berbagai bentuk pergaulan, ada yang sehat ada pula yang dikategorikan pergaulan yang tidak sehat. Pergaulan sehat adalah pergaulan yang membawa pengaruh positif bagi perkembangan kepribadian seseorang. Sebaliknya pergaulan tidak sehat mengarah kepada pola perilaku yang merugikan bagi perkembangan dirinya sendiri maupun dampaknya bagi orang lain.

Interaksi sosial asosiatif merupakan interaksi yang sifatnya persekutuan. Interaksi seperti ini biasanya memicu terbentuknya persatuan atau integrasi sosial. Proses Asosiatif adalah suatu bentuk interaksi sosial yang bisa meningkatkan hubungan kesolidaritasan sesama manusia. Interaksi sosial yang bersifat asosiatif, yakni yang mengarah kepada bentuk - bentuk asosiasi (hubungan atau gabungan) seperti: kerja sama, akomodasi / penyesuaian, asimilasi dan akulturasi.

Interaksi sosial disosiatif merupakan bentuk interaksi sosial yang sifatnya memisahkan atau menerapakan proses oposisi. Interaksi disosiatif lebih mengarah pada upaya untuk melawan seseorang atau kelompok untuk tujuan tertentu. Proses disosiatif adalah bentuk interaksi sosial yang dapat merenggangkan/menyempitkan hubungan solidaritas antar individu. Interaksi sosial yang bersifat disosiatif, yakni yang mengarah kepada bentuk - bentuk pertentangan atau konflik, seperti: persaingan, kontravensi dan konflik.

Pergaulan yang sehat adalah pergaulan yang mengarah kepada pembentukan kepribadian yang sesuai dengan nilai dan norma sosial, kesusilaan dan kesopanan yang berlaku.

Keakraban dengan teman

Menjaga hubungan yang baik dalam bersahabat memang dibutuhkan oleh setiap manusia sebagai makhluk sosial. Dimana seseorang akan selalu membutuhkan teman atau sahabat untuk berinteraksi sosial dalam kehidupannya. Dan sebuah keakraban adalah tujuan yang diharapkan oleh seseorang yang memiliki hubungan sosial khususnya dalam

bersahabat agar selalu dapat melakukan interaksi sosial yang positif. Sehingga dapat menjadi sosok sahabat sejati dan selalu bisa hidup berbaur antara satu sama lain.

Akan tetapi setiap hubungan sosial seseorang dalam bersahabat sangat mungkin diwarnai oleh friksi atau perbedaan pendapat antara satu sama lain yang menyebabkan hubungan keakraban mereka menjadi berkurang. Sebagai makhluk sosial hendaklah seseorang mengerti akan pentingnya untuk menjaga sebuah hubungan persahabatan yang baik.

Manusia dalam kegiatan sehari hari tidak lepas dari interaksi sesama manusia, baik yang positif dan negatif. Disini saya mencoba berbagi cara bagaimana cara menjalin hubungan yang baik dengan teman ataupun dengan orang yang belum kita kenal.

Berikut cara cara untuk menjaga sebuah hubungan pertemanan:

  1. Hormatilah teman, teman biasanya sebaya dengan kita, bahkan ada yang lebih tua dari kita, oleh karenanya sudah sepantasnya kita menghormati yang lebih tua.
  2. Tidak bercanda keterlaluan. Kalau kita bersenda gurau hal hal yang kecil mugkin tidak masalah, tetapi kalau sudah diluar batas, maka hubungan itu bisa langsung retak.
  3. Sesekali kumpul. Biasanya jika ada waktu senggang ajak teman teman kita untuk hangout bareng ke mall untuk makan ataupun sekadar jalan jalan, ini berfungsi untuk mengakrabkan diri kita. Jangan terlalu sering karena akan merasa jenuh.
  4. Bantu, bantulah teman jika mengalami kesulitan, ingat membantu dalam yang postif. Jangan sesekali membantu teman jika berbuat salah apalagi melanggar hukum.
  5. Ibadah berjamaah, selain mendapatkan pahala yang berlipat, beribadah dengan teman akan semakin akrab dengan teman.
  6. Saling mengingatkan, itu perlu karena sifat dasar manusia adalah pelupa.
  7. Berbagi, saling memberi jika mempunyai rejeki lebih.

Perilaku menyimpang

Perilaku menyimpang yang juga biasa dikenal dengan nama penyimpangan sosial adalah perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan atau kepatutan, baik dalam sudut pandang kemanusiaan (agama) secara individu maupun pembenarannya sebagai bagian daripada makhluk sosial.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia perilaku menyimpang diartikan sebagai tingkah laku, perbuatan, atau tanggapan seseorang terhadap lingkungan yang bertentangan dengan norma-norma dan hukum yang ada di dalam masyarakat.

Dalam kehidupan masyarakat, semua tindakan manusia dibatasi oleh aturan (norma) untuk berbuat dan berperilaku sesuai dengan sesuatu yang dianggap baik oleh masyarakat. Namun di tengah kehidupan masyarakat kadang-kadang masih kita jumpai tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan aturan (norma) yang berlaku pada masyarakat, misalnya seorang siswa menyontek pada saat ulangan, berbohong, mencuri, dan mengganggu siswa lain.

Penyimpangan terhadap norma-norma atau nilai-nilai masyarakat disebut deviasi, sedangkan pelaku atau individu yang melakukan penyimpangan disebut devian. Kebalikan dari perilaku menyimpang adalah perilaku yang tidak menyimpang yang sering disebut dengan konformitas. Konformitas adalah bentuk interaksi sosial yang di dalamnya seseorang berperilaku sesuai dengan harapan kelompok.

Perilaku menyimpang dan kejahatan yang terjadi di masyarakat merupakan salah satu bahasan dalam kriminologi. Perilaku menyimpang dan kejahatan sendiri dalam sudut pandang kriminologi dapat dijelaskan dengan beberapa teori misalnya dengan Containment Theory dari Walter C. Reckless, Social Bond dari Travis Hirschi, dan Labelling Theory.

Kenakalan remaja

Kenakalan remaja adalah suatu perbuatan yang melanggar norma, dan aturan dalam ruang lingkup masyarakat yang dilakukan pada usia remaja atau transisi masa anak-anak ke dewasa.

Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.

Psikologi lingkungan (perilaku)

Psikologi lingkungan adalah ilmu kejiwaan yang mempelajari perilaku manusia berdasarkan pengaruh dari lingkungan tempat tinggalnya, baik lingkungan sosial, lingkungan binaan ataupun lingkungan alam. Dalam psikologi lingkungan juga dipelajari mengenai kebudayaan dan kearifan lokal suatu tempat dalam memandang alam semesta yang memengaruhi sikap dan mental manusia.

Psikologi lingkungan berkaitan dengan kebutuhan manusia dalam kehidupan sehari-hari, yang meliputi tanaman, hewan, objek material, dan manusia. Ada beberapa hal yang dapat menimbulkan ketegangan lingkungan, misalnya, keadaan ruangan yang akan memicu kejiwaan seseorang, suhu, suasana dan sifat cahaya. Jadi pengaruh lingkungan terhadap kejiwaan seseorang dapat bersifat internal, eksternal, dan transendental.

Dalam psikologi lingkungan juga dipelajari mengenai kebudayaan dan kearifan lokal suatu tempat dalam memandang alam semesta yang mempengaruhi sikap dan mental manusia. Apabila kebudayaan dan kearifan lokal kita pahami sebagai perjuangan manusia untuk mempertinggi kualitas hidupnya, maka mawas diri akan menjadi inti pokok dari pelajaran psikologi lingkungan.

Ruang lingkup psikologi lingkungan tidak hanya memberi perhatian terhadap manusia, tempat serta perilaku dan pengalaman manusia dalam hubungannya dengan setting fisik namun juga membahas rancangan (desain), organisasi dan pemaknaan, ataupun hal-hal yang lebih spesifik seperti ruang-ruang, bangunan-bangunan, ketetanggaan, rumah sakit dan ruang-ruangnya, perumahan, serta seting-seting pada lingkup yang bervariasi lainnya. Sosiologi Lingkungan merupakan cabang ilmu yang amat dekat dengan psikologi Lingkungan. Dan terdapat jenis-jenis lingkungan dalam psikologi sosial yang juga banyak digunakan dalam psikologi lingkungan, diantaranya adalah:

  • Lingkungana alamiah, seperti: lautan, hutan dan sebagainya
  • Lingkungan buatan/binaan, seperti: jalan raya, perumahan dan sebagainya
  • Lingkungan sosial
  • Lingkungan yang dimodifikasi

Hubungan individu dengan lingkungan

Hubungan individu dengan lingkungannya ternyata tidak hanya berjalan sebelah, dalam arti hanya lingkungan saja yang mempunyai pengaruh terhadap individu, Hubungan antara individu dengan lingkungan terdapat hubungan yang saling timbal balik, yaitu lingkungan dapat mempengaruhi individu, tetapi sebaliknya individu juga dapat mempengaruhi lingkungan. Sikap individu terhadap lingkungan adalah sebagai berikut:

  • Individu menolak atau menentang lingkungan
  • Individu menerima lingkungan
  • Individu bersikap netral

Sikap-sikap tersebut dapat berubah sesuai perkembangan individu maupun lingkungan.

Pendidikan karakter atau moral

Penguatan pendidikan moral atau pendidikan karakter dalam konteks sekarang sangat relevan untuk mengatasi krisis moral yang sedang melanda di negara kita.

Menurut Lickona, karakter berkaitan dengan konsep moral, sikap moral, dan perilaku moral. Berdasarkan ketiga komponen ini dapat dinyatakan bahwa karakter yang baik didukung oleh pengetahuan tentang kebaikan, keinginan untuk berbuat baik, dan melakukan perbuatan kebaikan.

Ada 18 butir nilai-nilai pendidikan karakter yaitu, Religius, Jujur, Toleransi, Disiplin, Kerja Keras, Kreatif, Mandiri, Demokratis, Rasa Ingin Tahu, Semangat Kebangsaan, Cinta tanah air, Menghargai prestasi, Bersahabat/komunikatif, Cinta Damai, Gemar membaca, Peduli lingkungan, Peduli social, Tanggung jawab.

Pendidikan karakter telah menjadi perhatian berbagai negara dalam rangka mempersiapkan generasi yang berkualitas, bukan hanya untuk kepentingan individu warga negara, tetapi juga untuk warga masyarakat secara keseluruhan. Pendidikan karakter dapat diartikan sebagai usaha kita secara sengaja dari seluruh dimensi kehidupan sekolah/madrasah untuk membantu pembentukan karakter secara optimal.

Pendidikan karakter memerlukan metode khusus yang tepat agar tujuan pendidikan dapat tercapai. Di antara metode pembelajaran yang sesuai adalah metode keteladanan, metode pembiasaan, dan metode pujian dan hukuman.

Tahap-tahap perkembangan moral menurut John Dewey, yaitu:

  1. Tahap pramoral, ditandai bahwa anak belum menyadari keterikatannya pada aturan.
  2. Tahap konvensional, ditandai dengan berkembangnya kesadaran akan ketaatan pada kekuasaan.
  3. Tahap otonom, ditandai dengan berkembangnya keterikatan pada aturan yang didasarkan pada resiprositas.

Norma, nilai, dan moral

Norma adalah aturan, ketentuan, ukuran-ukuran, hukum, tradisi yang berlaku pada masa tertentu yang digunakan untuk mengatur tingkah laku manusia dan kelompok untuk mewujudkan keteraturan dan ketertiban dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Contoh:

  • Tidak meludah di sembarang tempat (norma kesopanan)
  • Membunuh, mencuri, merampok (norma Hukum)

Nilai adalah harga, angka kepandaian, banyak sedikitnya isi, kadar atau mutu yang mempunyai sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi kemanusiaan dan sesuatu yang menyempurnakan manusia sesuai dengan hakekatnya. Contoh:

  • Mobil Mercedes Benz keluaran terbaru yang harganya sangat mahal. (nilai dalam arti harga)
  • Upacara memandikan pusaka-pusaka Keraton Yogyakarta dan Surakarta adalah upacara yang penuh dengan filosofi masyarakat Jawa. (nilai tradisi)

Moral adalah penentuan baik-buruk terhadap suatu perbuatan dan kelakuan manusia. Contoh:

  • Suka menolong orang lain
  • Berbakti kepada kedua orang tua

Istilah kepribadian

Ada beberapa kata atau istilah yang oleh masyarakat diperlakukan sebagai sinonim kata personality, namun ketika istilah-istilah itu dipakai di dalam teori kepribadian diberi makna berbeda-beda. Istilah yang berdekatan maknanya antara lain:

  • Personality (kepribadian); penggambaran perilaku secara deskriptif tanpa memberi nilai (devaluative)
  • Character (karakter); penggambaran tingkah laku dengan menonjolkan nilai (benar-salah, baik-buruk) baik secara ekspilit maupun implisit.
  • Disposition (watak); karakter yang telah dimiliki dan sampai sekarang belum berubah.
  • Temperament (temperament); kepribadian yang berkaitan erat dengan determinan biologic atau fisiologik, disposisi hereditas.
  • Traits (sifat); respons yang senada (sama) terhadap kelompok stimuli yang mirip, berlangsung dalam kurun waktu yang (relatif) lama.
  • Type-Attribute (ciri): mirip dengan sifat, namun dalam kelompok stimulasi yang lebih terbatas.

 

Sumber Artikel: id.wikipedia.org

Selengkapnya
Psikologi

Ekonomi dan Bisnis

6 Strategi untuk Masa Depan Manajemen Sumber Daya Manusia

Dipublikasikan oleh Afridha Nu’ma Khoiriyah pada 18 Februari 2025


Manajemen sumber daya manusia adalah bidang yang berhubungan dengan manusia, yang tidak dapat diprediksi namun tetap sangat penting bagi pekerjaan. Dengan kemajuan teknologi, bidang sumber daya manusia (SDM) juga bertransformasi, didorong oleh kemajuan teknologi, perubahan dinamika tenaga kerja, dan pergeseran ekspektasi karyawan. Sebagai profesional HR, sangat penting untuk mengantisipasi dan beradaptasi dengan perubahan-perubahan ini agar tetap relevan dan efektif dalam peran kita. Dalam artikel ini, Anda akan mempelajari beberapa strategi yang akan membantu Anda mempersiapkan diri untuk masa depan SDM dan memastikan bahwa anda terus berkembang dalam lanskap yang dinamis ini.

Rangkullah kemajuan teknologi
Teknologi telah menjadi pengubah permainan dalam dunia SDM yang berkembang pesat. Mulai dari alat rekrutmen berbasis AI hingga analisis data yang menginformasikan pengambilan keputusan strategis, teknologi mengubah cara kerja SDM. Untuk mempersiapkan diri menghadapi masa depan, para profesional manajemen sumber daya manusia harus merangkul kemajuan teknologi ini. Alat bantu yang didukung AI dapat menyederhanakan proses rekrutmen, menghemat waktu dan membantu mengidentifikasi kandidat yang paling cocok. Analisis data memberikan wawasan tentang kinerja, keterlibatan, dan retensi karyawan, sehingga memungkinkan HR membuat keputusan yang tepat untuk mengoptimalkan tenaga kerja.

Mengembangkan keterampilan SDM digital
Seiring dengan semakin terintegrasinya teknologi ke dalam proses SDM, literasi digital tidak lagi menjadi pilihan, namun menjadi keharusan. Para profesional manajemen sumber daya manusia harus mengembangkan keterampilan digital untuk menavigasi perangkat lunak SDM secara efektif, menganalisis data, dan memanfaatkan platform digital untuk komunikasi dan kolaborasi. Mengembangkan keterampilan ini tidak hanya akan meningkatkan kemampuan individu anda, namun juga berkontribusi pada efisiensi dan efektivitas tim SDM Anda secara keseluruhan.

Fokus pada pengalaman karyawan
Masa depan SDM berpusat pada penciptaan pengalaman karyawan yang luar biasa. Tidak lagi cukup hanya berfokus pada proses manajemen sumber daya manusia; organisasi harus memprioritaskan kesejahteraan dan keterlibatan karyawan mereka. Menumbuhkan budaya tempat kerja yang positif, menekankan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, serta memberikan kesempatan untuk pengembangan profesional merupakan komponen utama dalam menciptakan pengalaman karyawan yang holistik. Dengan memprioritaskan kesejahteraan karyawan, para profesional SDM dapat berkontribusi pada tingkat keterlibatan, retensi, dan kesuksesan organisasi secara keseluruhan.

Beradaptasi dengan model kerja jarak jauh dan hibrida
Pandemi COVID-19 telah mempercepat adopsi model kerja jarak jauh dan hibrida. Karena sifat pekerjaan terus berubah, para profesional manajemen sumber daya manusia harus beradaptasi untuk mengelola tim kerja jarak jauh dan hibrida secara efektif. Hal ini termasuk menerapkan teknologi yang mendukung kolaborasi jarak jauh, menumbuhkan rasa memiliki di antara karyawan jarak jauh, dan menemukan cara-cara inovatif untuk menjaga produktivitas dan komunikasi dalam tim virtual. Beradaptasi dengan model kerja baru ini akan sangat penting bagi para profesional HR untuk sukses di masa depan.

Meningkatkan keterampilan untuk peran di masa depan
Peran dalam SDM terus berkembang, dengan tanggung jawab baru yang muncul karena kemajuan teknologi dan perubahan kebutuhan organisasi. Sebagai profesional manajemen sumber daya manusia, sangat penting untuk meningkatkan keterampilan dan beradaptasi dengan peran-peran baru ini. Peran yang terkait dengan manajemen kerja jarak jauh, keberagaman dan inklusi, serta integrasi teknologi menjadi semakin penting. Untuk mempersiapkan diri menghadapi peran-peran masa depan ini, carilah peluang pelatihan dan pengembangan yang selaras dengan tuntutan yang terus berkembang di bidang SDM.

Menekankan pengambilan keputusan berbasis data
Data telah menjadi alat yang ampuh dalam pengambilan keputusan SDM. Kemampuan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan data sangat penting untuk membuat pilihan yang tepat terkait akuisisi talenta, evaluasi kinerja, dan perencanaan tenaga kerja. Para profesional HR harus mahir menggunakan data untuk mengidentifikasi tren, meramalkan kebutuhan di masa depan, dan mendorong kesuksesan organisasi. Dengan merangkul pengambilan keputusan berbasis data, profesional SDM dapat berkontribusi pada inisiatif manajemen sumber daya manusia yang lebih strategis dan berdampak.

Kembangkan keterampilan kepemimpinan dan manajemen perubahan
Ketika para profesional SDM menavigasi masa depan pekerjaan, keterampilan kepemimpinan dan manajemen perubahan akan menjadi sangat penting. Pemimpin SDM harus menjadi komunikator, pemberi pengaruh, dan agen perubahan yang efektif dalam organisasi mereka. Dengan berkembangnya model kerja, upaya keberagaman dan inklusi, serta perubahan teknologi, para profesional HR harus memandu tim mereka melalui periode transformasi. Mengembangkan keterampilan ini akan memungkinkan para profesional HR untuk tidak hanya mengelola perubahan tetapi juga memimpinnya, mendorong hasil yang positif bagi karyawan dan perusahaan.

Kesimpulan
Masa depan SDM adalah dinamis, menantang, dan penuh dengan peluang. Dengan merangkul kemajuan teknologi, mengembangkan keterampilan digital, memprioritaskan pengalaman karyawan, beradaptasi dengan model kerja baru, meningkatkan keterampilan untuk peran di masa depan, menekankan pengambilan keputusan berdasarkan data, mengembangkan keterampilan kepemimpinan, serta mempromosikan keragaman dan inklusi, para profesional SDM dapat menavigasi lanskap yang terus berubah dengan penuh percaya diri dan sukses. Dengan mempersiapkan masa depan secara proaktif, Anda tidak hanya meningkatkan prospek karier anda sendiri, namun juga berkontribusi pada pertumbuhan dan kemakmuran perusahaan anda. Masa depan cerah bagi mereka yang bersedia menerima perubahan, belajar, dan beradaptasi.

Disadur dari: northwest.education

Selengkapnya
6 Strategi untuk Masa Depan Manajemen Sumber Daya Manusia

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Tutupan Lahan: Memahami Materi Fisik yang Membentuk Permukaan Bumi

Dipublikasikan oleh Muhammad Armando Mahendra pada 18 Februari 2025


Tutupan lahan adalah material fisik di permukaan bumi. Tutupan lahan meliputi rumput, aspal, pepohonan, tanah kosong, air, dll. Tutupan lahan adalah istilah yang digunakan oleh ahli ekologi Frederick Edward Clements yang memiliki padanan kata yang paling dekat dengan vegetasi. Ungkapan ini terus digunakan oleh Biro Pengelolaan Lahan Amerika Serikat.

Terdapat dua metode utama untuk mendapatkan informasi mengenai tutupan lahan: survei lapangan, dan analisis citra penginderaan jauh. Model perubahan lahan dapat dibangun dari jenis data tersebut untuk menilai perubahan tutupan lahan dari waktu ke waktu.

Salah satu masalah utama dalam tutupan lahan (seperti halnya dengan inventarisasi sumber daya alam) adalah bahwa setiap survei mendefinisikan kategori yang sama dengan cara yang berbeda. Sebagai contoh, terdapat banyak definisi "hutan" - terkadang dalam organisasi yang sama - yang mungkin memasukkan atau tidak memasukkan beberapa fitur hutan yang berbeda (misalnya, tinggi tegakan, tutupan kanopi, lebar jalur, masuknya rumput, dan tingkat pertumbuhan produksi kayu). Kawasan tanpa pohon dapat diklasifikasikan sebagai tutupan hutan "jika tujuannya adalah untuk penanaman kembali" (Inggris dan Irlandia), sementara kawasan dengan banyak pohon tidak dapat dilabeli sebagai hutan "jika pohon-pohon tersebut tidak tumbuh cukup cepat" (Norwegia dan Finlandia).

Perbedaan dari "penggunaan lahan"

"Tutupan lahan" berbeda dengan "penggunaan lahan", meskipun kedua istilah tersebut sering digunakan secara bergantian. Penggunaan lahan adalah deskripsi tentang bagaimana masyarakat memanfaatkan lahan dan aktivitas sosial-ekonomi. Penggunaan lahan perkotaan dan pertanian merupakan dua kelas penggunaan lahan yang paling umum dikenal. Pada satu titik atau tempat, mungkin terdapat beberapa penggunaan lahan yang berbeda, yang spesifikasinya mungkin memiliki dimensi politik. Asal-usul istilah "tutupan lahan/penggunaan lahan" dan implikasi dari kerancuan tersebut dibahas dalam Fisher dkk. (2005).

Pemetaan

Proses pemetaan tutupan lahan menggunakan citra TM.

Sumber: en.wikipedia.org

Penerapan pemetaan tutupan lahan:

  • Perencanaan lokal dan regional
  • Manajemen bencana
  • Penilaian Kerentanan dan Risiko
  • Manajemen ekologi
  • Pemantauan dampak perubahan iklim
  • Pengelolaan satwa liar.
  • Lanskap alternatif masa depan dan konservasi
  • Prakiraan lingkungan
  • Penilaian dampak lingkungan

Sumber: en.wikipedia.org

Selengkapnya
Tutupan Lahan: Memahami Materi Fisik yang Membentuk Permukaan Bumi

Farmasetika

ITB Perkenalkan Teknologi Nano dalam Industri Kosmetik kepada Pelajar Lewat Nanoteens 2021

Dipublikasikan oleh Ririn Khoiriyah Ardianti pada 18 Februari 2025


Guru Besar Sekolah Farmasi ITB, Prof. Dr. apt. Heni Rachmawati, M.Si., menjelaskan mengenai manfaat teknoligi nano dalam bidang kosmetik. Ia menjelaskan jenis-jenis nanomaterial dan kegunaannya untuk kosmetik, di antaranya penilaian potensi absorpsi/penetrasi dermal dari nanomaterial, eviden toksisitas dermal/sistemik dari nanomaterial, identifikasi karakteristik spesifik nanomaterial yang dapat mempengaruhi absorpsi dermal/toksisitas, serta pembahasan regulasi penggunaan nanomaterial pada kosmetik. 

Hal tersebut ia sampaikan dalam acara Nanoteens 2021. Kegiatan ini bertujuan sebagai sarana sosialisasi PPNN ITB sehingga masyarakat khususnya generasi muda mengetahui bahwa ITB juga aktif dalam pengembangan nanosains dan nanoteknologi di Indonesia. Pada Nanoteens tahun ini, diadakan webinar yang membahas pemanfaatan nanoteknologi dalam bidang kosmetik.

Teknologi nano sendiri, menurutnya, tidak hanya digunakan dalam industri kosmetik saja, tetapi juga telah digunakan secara luas mencakup hampir seluruh aspek kehidupan manusia. Dalam penjelasannya, Prof. Heni juga menyampaikan bahwa penggunaan kosmetik meliputi seluruh usia dan gender, karena salah satu tujuan kosmetik sendiri adalah untuk membersihkan.

“Dengan teknologi nano, produk kosmetik dengan fungsi tertentu akan menjadi lebih baik dengan menurunkan ukuran partikelnya,” ungkapnya.

Nanoteens pada tahun ini menghadirkan beberapa pakar ITB dari berbagai bidang terkait, di antaranya Prof. Dr. apt. Heni Rachmawati, M.Si., dan Dr. apt. Amirah Adlia di bidang farmasi; Dr. Fitria Dwi Ayuningtyas di bidang bioteknologi; serta Dr. Damar Rastri Adhika, S.T., M.Sc., di bidang teknologi nano.

Sementara itu menurut Dr. Fitria Dwi Ayuningtyas dari bidang bioteknologi, menyampaikan potensi eksosom dalam nanokosmetik. Eksosom dapat dianalogikan sebagai “kurir” yang dapat mengirim materi yang diperlukan dari satu sel ke sel lain, seperti materi genetik, protein, lipid, sitokin, reseptor faktor transkripsi, dan komponen bioaktif. Penggunaan eksosom sendiri dapat berperan dalam media terapi kesehatan di masa depan dan memperbaiki jaringan tubuh yang rusak, seperti yang dapat diterapkan pada penyintas Covid-19.

Di bidang kosmetik, lanjutnya, eksosom dapat membantu dalam proses penyembuhan dan penghilangan bekas luka, peremajaan kulit, pigmentation regulation, dan pertumbuhan rambut. Selain menyampaikan eksosom dan pemanfaatannya di bidang kosmetik, Fitria juga memperkenalkan salah satu alat yang dimiliki oleh PPNN ITB yaitu Confocal Laser Scanning Microscope.

Dalam pemaparan terkait efektivitas dan toksisitas SPF yang disampaikan oleh Dr. apt. Amirah Adlia, ia menjelaskan bahwa dalam pemilihan produk kosmetik yang akan digunakan, perlu diperhatikan kandungan bahan aktif dan bahan tambahan (pewarna, pengawet, pewangi), konsentrasi atau dosis, serta hasil uji klinis. Cosmeceutical sendiri terbagi menjadi anti-inflammatory agents, depigmenting agents, barrier enhancing agents, dan antioxidant.

“Dalam penggunaan nano cosmetic, perlu diperhatikan juga keamanannya,” ungkap Amirah.

Pada sesi terakhir yang menjelaskan aplikasi nanoteknologi dalam bidang kosmetik, kesehatan, dan biomedis, materi disampaikan oleh Dr. Damar Rastri Adhika, ST, M.Sc. Nanosains dan nanoteknologi sendiri terdiri dari berbagai disiplin ilmu, yaitu fisika, kimia, biologi, bioteknologi, engineering, material science, medicine, hingga teknologi informasi. Untuk aplikasi dalam bidang kosmetik, digunakan sintesis nanopartikel biologis yang memanfaatkan ekstrak tumbuhan atau bakteri sehingga lebih aman digunakan. Pada sesi ini, diperkenalkan pula produk inovasi PPNN ITB berupa hand soap yang dilengkapi dengan emulsi minyak zaitun berukuran nano, sunscreen dengan nanopartikel CeO2, spray antibakteri, hand sanitizer, dan flexible electrodes.

Sumber Artikel : itb.ac.id

Selengkapnya
ITB Perkenalkan Teknologi Nano dalam Industri Kosmetik kepada Pelajar Lewat Nanoteens 2021

Ekonomi dan Bisnis

Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)

Dipublikasikan oleh Afridha Nu’ma Khoiriyah pada 18 Februari 2025


Apa yang dimaksud dengan manajemen sumber daya manusia (MSDM)?

Adalah praktik perekrutan, perekrutan, penempatan, dan pengelolaan karyawan  perusahaan. MSDM sering disebut juga sebagai sumber daya manusia (SDM). Departemen SDM perusahaan atau organisasi biasanya bertanggung jawab untuk membuat, memberlakukan, dan mengawasi kebijakan yang mengatur pekerja dan hubungan perusahaan dengan karyawannya. Istilah sumber daya manusia pertama kali digunakan pada awal tahun 1900-an, dan kemudian secara lebih luas pada tahun 1960-an, untuk menggambarkan orang-orang yang bekerja untuk organisasi, secara agregat.

MSDM adalah manajemen karyawan dengan penekanan pada karyawan sebagai aset bisnis. Dalam konteks ini, karyawan terkadang disebut sebagai sumber daya manusia. Seperti halnya aset bisnis lainnya, tujuannya adalah untuk memanfaatkan karyawan secara efektif, mengurangi risiko dan memaksimalkan laba atas investasi (ROI). Istilah modern manajemen sumber daya manusia (human capital management, HCM) sering digunakan oleh perusahaan besar dan menengah ketika membahas teknologi SDM.

Pentingnya manajemen sumber daya manusia
Tujuan dari praktik MSDM adalah untuk mengelola orang-orang di tempat kerja untuk mencapai misi perusahaan dan memperkuat budaya perusahaan. Ketika manajemen sumber daya manusia dilakukan secara efektif, manajer SDM dapat membantu merekrut karyawan baru yang memiliki keterampilan untuk memajukan tujuan perusahaan. Para profesional SDM juga membantu dalam pelatihan dan pengembangan profesional karyawan untuk memenuhi tujuan perusahaan.

Sebuah perusahaan hanya sebaik karyawannya, menjadikan MSDM sebagai bagian penting dalam mempertahankan atau meningkatkan kesehatan bisnis. Selain itu, manajer SDM memantau keadaan pasar kerja untuk membantu perusahaan tetap kompetitif. Hal ini dapat mencakup memastikan kompensasi dan tunjangan yang kompetitif, acara-acara yang direncanakan untuk menjaga karyawan agar tidak kelelahan dan peran pekerjaan yang disesuaikan berdasarkan pasar.

  • Grafik yang menunjukkan semua aspek sumber daya manusia dalam perusahaan.
  • Sumber daya manusia merasuk ke setiap lapisan organisasi, mulai dari perekrutan hingga manajemen data.

Bagaimana cara kerja MSDM?
Para profesional SDM mengelola pelaksanaan fungsi-fungsi yang berhubungan dengan SDM sehari-hari. Biasanya, sumber daya manusia adalah departemen yang berdiri sendiri dalam sebuah perusahaan. Departemen SDM bervariasi dalam ukuran, struktur, dan sifat posisi masing-masing. Untuk organisasi kecil, satu orang generalis SDM dapat menjalankan beragam fungsi. Organisasi yang lebih besar memiliki beberapa profesional SDM yang menangani peran khusus, seperti perekrutan, imigrasi dan visa, manajemen talenta, tunjangan karyawan dan kompensasi. Meskipun posisi SDM ini terspesialisasi, fungsi pekerjaan mungkin masih tumpang tindih.

Amazon adalah contoh perusahaan besar yang memiliki beberapa jenis posisi SDM khusus. Situs web karier perusahaan mencantumkan jabatan SDM berikut ini:

  • Asisten SDM.
  • Mitra bisnis SDM.
  • Manajer SDM.
  • Perekrut.
  • Koordinator perekrutan.
  • Manajer perekrutan.
  • Spesialis imigrasi.
  • Spesialis cuti dan akomodasi.
  • Spesialis atau manajer kompensasi.
  • Spesialis atau manajer tunjangan.
  • Spesialis atau manajer manajemen bakat.
  • Spesialis atau manajer pembelajaran dan pengembangan.
  • Manajer program proyek teknologi atau proses SDM.
  • Spesialis atau manajer analisis SDM.

Tujuan manajemen sumber daya manusia
MSDM dapat dibagi ke dalam empat kategori tujuan berikut ini:

  • Tujuan sosial: Ini adalah langkah-langkah yang dilakukan untuk menanggapi kebutuhan atau tantangan etika dan sosial perusahaan dan karyawannya. Hal ini mencakup masalah hukum seperti kesempatan yang sama dan upah yang sama untuk pekerjaan yang sama.
  • Tujuan perusahaan: Ini adalah tindakan yang diambil untuk memastikan efisiensi organisasi, termasuk memberikan pelatihan yang tepat, mempekerjakan jumlah karyawan yang tepat untuk tugas yang diberikan dan mempertahankan tingkat retensi karyawan yang tinggi.
  • Tujuan fungsional:  Ini adalah pedoman yang digunakan untuk menjaga agar SDM berfungsi dengan baik di dalam organisasi. Tujuan ini termasuk memastikan semua sumber daya SDM dialokasikan secara maksimal.
  • Tujuan pribadi: Ini adalah sumber daya yang digunakan untuk mendukung tujuan pribadi setiap karyawan. Tujuan ini mencakup kesempatan untuk pendidikan dan pengembangan karir, serta menjaga kepuasan karyawan.

Daftar empat tujuan manajemen sumber daya manusia.
Manajemen sumber daya manusia memiliki empat tujuan utama yang mendorong misinya.
Tujuan yang lebih spesifik dari MSDM meliputi yang berikut ini:

  • Menyediakan dan mempertahankan karyawan yang produktif.
  • Memanfaatkan sepenuhnya keterampilan dan kemampuan setiap karyawan.
  • Memastikan karyawan memiliki dan menerima pelatihan yang tepat.
  • Membangun dan mempertahankan pengalaman karyawan yang positif dengan kepuasan dan kualitas hidup yang tinggi, sehingga karyawan dapat menyumbangkan upaya terbaiknya untuk pekerjaan mereka.
  • Mengkomunikasikan kebijakan, prosedur, peraturan dan ketentuan perusahaan kepada karyawan.
  • Menjaga kebijakan dan perilaku yang etis, legal, dan bertanggung jawab secara sosial di tempat kerja.
  • Mengelola perubahan internal dan eksternal yang dapat memengaruhi karyawan dan kepegawaian.
  • Keterampilan dan tanggung jawab seorang manajer SDM

Manajemen SDM biasanya dibagi menjadi fase pra-kerja dan kerja, serta subbagian yang lebih spesifik, dengan manajer SDM yang ditugaskan untuk masing-masing fase.

Bidang-bidang pengawasan MSDM meliputi yang berikut ini:

  • Perekrutan karyawan.
  • Orientasi dan retensi.
  • Manajemen bakat dan tenaga kerja.
  • Penugasan peran pekerjaan.
  • Pengembangan karier.
  • Kompensasi dan tunjangan.
  • Kepatuhan terhadap hukum ketenagakerjaan.
  • Manajemen kinerja.
  • Pelatihan dan pengembangan.
  • Perencanaan suksesi.
  • Keterlibatan dan pengakuan karyawan.
  • Pembangunan tim.

Manajer SDM mendapat manfaat dari memiliki keterampilan dan pengalaman di berbagai bidang. Keterampilan MSDM yang paling penting yang harus dimiliki oleh para profesional adalah sebagai berikut:

  • Komunikasi: Kemampuan verbal dan tertulis tingkat tinggi diperlukan di sebagian besar pekerjaan MSDM.
  • Perekrutan dan akuisisi talenta: Tugas-tugas di bidang ini termasuk menulis deskripsi pekerjaan, melakukan wawancara, menilai kandidat, menegosiasikan penawaran, dan orientasi karyawan baru.
  • Hubungan karyawan: Manajer SDM harus memiliki keterampilan hubungan ketenagakerjaan untuk menangani keluhan dan membangun pengalaman karyawan yang positif.
  • Kepatuhan terhadap persyaratan hukum: Manajer SDM harus selalu mengikuti perkembangan hukum dan peraturan ketenagakerjaan.
  • Manajemen dan resolusi konflik: Kemampuan mediasi membantu manajer SDM menyelesaikan konflik dan situasi sulit lainnya.
  • Manajemen kinerja: Manajer harus menetapkan standar kinerja dan membantu karyawan mengembangkan keterampilan untuk mencapainya.
  • Pemikiran strategis: Pekerjaan manajer SDM membutuhkan pemikiran tingkat tinggi, seperti menyelaraskan strategi SDM dengan tujuan perusahaan.
  • Analisis: Keterampilan analisis data membantu menganalisis metrik tenaga kerja dan memberikan wawasan untuk pengambilan keputusan.
  • Kemampuan beradaptasi: Manajer SDM harus mampu menghadapi perubahan di tempat kerja dan isu-isu sosial secara berkelanjutan.
  • Etika dan kerahasiaan: Keterampilan ini membutuhkan pengetahuan tentang persyaratan kerahasiaan dan privasi, serta standar etika umum dan khusus industri.

Disadur dari: techtarget.com

Selengkapnya
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)

Farmakologi-Farmasi Klinik

Farmasi Klinik

Dipublikasikan oleh Ririn Khoiriyah Ardianti pada 18 Februari 2025


Farmasi klinis adalah cabang farmasi di mana apoteker klinis memberikan perawatan pasien secara langsung yang mengoptimalkan penggunaan obat-obatan dan meningkatkan kesehatan, kebugaran, dan pencegahan penyakit. Apoteker klinis merawat pasien di semua pengaturan perawatan kesehatan tetapi gerakan farmasi klinis awalnya dimulai di dalam rumah sakit dan klinik. Apoteker klinis sering bekerja dalam kolaborasi dengan dokter, asisten dokter, praktisi perawat, dan profesional kesehatan lainnya. Apoteker klinis dapat mengadakan perjanjian praktik kolaborasi formal dengan penyedia layanan kesehatan lain, umumnya satu atau lebih dokter, yang memungkinkan apoteker meresepkan obat dan memesan tes laboratorium.

 

Pendidikan dan kredensial

Apoteker klinis memiliki pendidikan luas dalam ilmu biomedis, farmasi, sosial-perilaku dan klinis. Sebagian besar apoteker klinis memiliki gelar Doctor of Pharmacy (Pharm.D.) dan banyak yang telah menyelesaikan satu atau lebih pelatihan pasca sarjana (misalnya, residensi farmasi umum dan / atau khusus farmasi). Di Amerika Serikat, apoteker klinis dapat memilih untuk menjadi tersertifikasi Dewan melalui Badan Spesialisasi Farmasi (BPS), yang diselenggarakan pada tahun 1976 sebagai lembaga sertifikasi independen dari Asosiasi Apoteker Amerika. BPS memberikan sertifikasi kepada apoteker dalam spesialisasi berikut:


Farmasi perawatan rawat jalan (BCACP)

Farmasi perawatan kritis (BCCCP)

Farmasi Nuklir (BCNP)

Farmasi dukungan nutrisi (BCNSP)

Farmasi onkologi (BCOP)

Farmasi anak (BCPPS)

Farmasi Geriatrik (BCGP)

Farmakoterapi (BCPS)

Farmasi Penyakit Menular (BCIDP)

Farmasi persiapan steril campuran (BCSCP)

Apotek Kardiologi (BCCP)

Apoteker Transplantasi (BCTXP)

Apotek psikiatris (BCPP)

Ada beberapa jenis apoteker klinis di Amerika Serikat. Di California mereka disebut apoteker praktik lanjutan (APh). Di New Mexico, mereka dikenal sebagai Pharmacist Clinicians (PhC) dan terakhir di Montana dan North Carolina mereka dikenal sebagai Clinical Pharmacist Practitioners (CPP). Apoteker klinis di Administrasi Veteran dikenal sebagai Spesialis Farmasi Klinis (CPS).

Berperan dalam sistem perawatan kesehatan


Dalam sistem perawatan kesehatan, apoteker klinis adalah ahli dalam penggunaan obat terapeutik. Mereka secara rutin memberikan evaluasi dan rekomendasi terapi pengobatan kepada pasien dan profesional perawatan kesehatan lainnya. Apoteker klinis adalah sumber utama informasi dan saran yang valid secara ilmiah mengenai penggunaan obat yang aman, tepat, dan hemat biaya. Apoteker klinis juga membuat diri mereka lebih mudah tersedia untuk umum. Di masa lalu, akses ke apoteker klinis terbatas pada rumah sakit, klinik, atau lembaga pendidikan. Namun, apoteker klinis menyediakan diri mereka melalui hotline informasi pengobatan, dan meninjau daftar obat, semuanya dalam upaya untuk mencegah kesalahan pengobatan di masa mendatang. Di Inggris, apoteker klinis secara rutin terlibat dalam perawatan langsung pasien di rumah sakit, dan semakin, dalam operasi dokter. Mereka juga mengembangkan pendidikan profesional pasca pendaftaran, kurikulum profesional untuk pengembangan tenaga kerja, memberikan keahlian tentang penggunaan obat-obatan untuk organisasi nasional seperti NICE, Departemen Kesehatan, dan MHRA, dan mengembangkan pedoman obat-obatan untuk digunakan di bidang terapeutik.


Apoteker klinis berinteraksi langsung dengan pasien dalam beberapa cara berbeda. Mereka menggunakan pengetahuan mereka tentang pengobatan (termasuk dosis, interaksi obat, efek samping, biaya, efektivitas, dll) untuk menentukan apakah rencana pengobatan sesuai untuk pasien mereka. Jika tidak, apoteker akan berkonsultasi dengan dokter utama untuk memastikan bahwa pasien menjalani rencana pengobatan yang tepat. Apoteker juga bekerja untuk mendidik pasien mereka tentang pentingnya minum obat dan menyelesaikannya. Studi yang dilakukan dalam Manajemen Penyakit Kronis yang dipimpin oleh Apoteker menunjukkan bahwa itu terkait dengan efek yang mirip dengan perawatan biasa dan dapat meningkatkan pencapaian tujuan fisiologis.

Di beberapa negara, apoteker klinis diberikan otoritas preskriptif di bawah protokol dengan penyedia medis, dan ruang lingkup praktiknya terus berkembang.  Di Inggris, apoteker klinis diberikan otoritas preskriptif independen.


Komponen dasar praktik farmasi farmasi termasuk obat resep, pemberian obat, pemantauan resep, mengelola penggunaan obat, dan konseling pasien.Farmasi Klinik

Sumber Artikel : wikipedia

Selengkapnya
Farmasi Klinik
« First Previous page 751 of 1.119 Next Last »