Bina Konstruksi

Sertifikasi Badan Usaha Konstruksi Kini Makin Mudah Melalui Sistem OSS

Dipublikasikan oleh Admin pada 11 Maret 2022


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono meresmikan Operasionalisasi Lembaga Sertifikasi Badan Usaha (LSBU) melalui Online Single Submission (OSS). Operasionalisasi ini merupakan amanat UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja beserta aturan turunannya yaitu Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko, yang mendorong Pemerintah Pusat untuk menciptakan sistem perizinan terpadu.

“Saya sangat mengapresiasi acara ini, mengingat proses perizinan berusaha melalui OSS merupakan salah satu agenda utama reformasi struktural pemerintah untuk mendorong iklim usaha yang semakin kondusif, termasuk usaha jasa konstruksi," kata Basuki dalam keterangannya, Selasa (05/10/2021). Sistem OSS ini memberikan kemudahan karena layanan semakin fleksibel, dapat dilakukan di mana saja, kapan saja, dengan jaminan kualitas yang didasarkan pada sistem terintegrasi dan terstandar.

Untuk jasa konstruksi, sebagaimana diatur dalam PP 14 Tahun 2021 diamanatkan empat standar perizinan berusaha yang prosesnya dilaksanakan melalui OSS. Keempatnya yaitu lisensi Lembaga Sertifikasi Badan Usaha (LSBU), lisensi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), Sertifikat Badan Usaha (SBU) dan Sertifikat Kompetensi Kerja (SKK) subsektor Jasa Konstruksi.

Saat ini OSS telah terintegrasi dengan portal perizinan Kementerian PUPR melalui http://perizinan.pu.go.id/. Portal tersebut telah terintegrasi dengan Sistem Informasi Jasa Konstruksi (SIJK) Terintegrasi. Dengan demikian proses perizinan berusaha yang dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi Badan Usaha (LSBU) yang terdiri dari Nomor Induk Berusaha (NIB) dan sertifikat standar (lisensi) telah siap dilaksanakan melalui Sistem OSS.

Basuki minta kepada Dirjen Bina Konstruksi, Ketua LPJK, para Ketua Asosiasi Badan Usaha, Ketua LSBU agar secara bersama-sama memastikan pelaksanaan izin usaha, utamanya penerbitan lisensi LSBU, dan Sertifikat Badan Usaha (SBU) melalui OSS.

"Melalui layanan ini saya juga berharap akan menurunkan potensi korupsi yang terjadi selama ini melalui layanan tatap muka (face to face service), serta mampu mereduksi adanya pungli," tegasnya. Direktur Jenderal Bina Konstruksi Yudha Mediawan menyampaikan dengan terkoneksinya portal perizinan PUPR dan SIJK terintegrasi dengan Sistem OSS.

Hal ini tidak hanya akan memberikan kemudahan proses perizinan berusaha, tetapi juga akan meningkatkan transparansi, efisiensi, dan akuntabilitas proses perizinan berusaha, serta daya saing pelaku konstruksi. “Di sini kami juga mendorong asosiasi badan usaha dan asosiasi profesi yang belum terakreditasi agar segera memenuhi persyaratan akreditasi sehingga dapat membentuk LSBU dan LSP," kata Yudha.

Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Taufik Widjoyono menyampaikan, selama masa transisi hingga 22 September 2021 telah diterbitkan 17.724 Sertifikat Badan Usaha (SBU), 14.460 Sertifikat Keahlian (SKA), dan 35.994 Sertifikat Keterampilan (SKT). Sehingga jumlah total sertifikat yang telah diterbitkan oleh LPJK pada masa transisi sejumlah 68.178 sertifikat.

LPJK telah menetapkan tiga asosiasi profesi yang terakreditasi selama masa transisi 2021 yaitu: Asosiasi Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (AK3L), Asosiasi Profesi Tenaga Ahli Konstruksi Indonesia (APTAKINDO), dan Perkumpulan Tenaga Ahli Konsultan Indonesia (PERTAHKINDO).

Hingga 30 September 2021, terdapat 6 (enam) lisensi LSBU yang telah diterbitkan dan siap untuk beroperasi. Mereka adalah Lembaga Sertifikasi INKINDO, LSBU Gamana Krida Bhakti, PT. Andalan Sertifikasi Kontraktor Nasional, PT. Sertifikasi Badan Usaha Gabungan Perusahaan Konstruksi Nasional Indonesia, LSBU ASPEKNAS Konstruksi Mandiri dan PT. Bina Mitra Rancang Bangun.

Selanjutnya, Yudha menerangkan proses penerbitan NIB itu hanya berlangsung maksimal tujuh menit dari awal mula proses pendaftaran dengan catatan seluruh data pendaftaran lengkap. Sedangkan untuk proses lisensi LSBU dilakukan sebagaimana diatur dalam PP 5 tahun 2021 maksimal selama 30 hari kerja.

"Setelah ternotifikasinya lisensi LSBU dari LPJK kepada sistem OSS akan dilanjutkan dengan verifikasi dan persetujuan Sertifikat Standar oleh Kementerian PUPR melalui sistem OSS," ucap dia. 
Sumber: kompas.com

 

Selengkapnya
Sertifikasi Badan Usaha Konstruksi Kini Makin Mudah Melalui Sistem OSS

Energi dan Sumber Daya Mineral

Inggris: Rp112 T Terkumpul untuk Revolusi Industri Hijau

Dipublikasikan oleh Wanda Adiati, S.E. pada 10 Maret 2022


Rencana Inggris untuk revolusi industri hijau telah menarik investasi senilai ratusan miliar poundsterling. Keterangan ini disampaikan pemerintah pada Kamis (14/10) menjelang pertemuan puncak investasi di London yang akan mempertemukan beberapa pemodal besar di dunia.

Data pemerintah menunjukkan investasi senilai 5,85 miliar pound (Rp 112,7 triliun) telah direalisasikan atau disepakati sejak November 2020, ketika Perdana Menteri Boris Johnson meluncurkan rencana 10 poin untuk memprioritaskan teknologi hijau dan tujuan iklim dalam pemulihan ekonomi Inggris dari pandemi Covid-19. Rencana tersebut menargetkan investasi swasta senilai Rp 808,4 triliun pada 2030 di bidang energi, bangunan, transportasi, inovasi, dan lingkungan alam di samping penciptaan 250 ribu lapangan pekerjaan hijau.

Inggris ingin mempromosikan kemampuannya melindungi alam (greencredential) sebelum menjadi tuan rumah konferensi iklim COP26 PBB di Glasgow bulan depan. Inggris akan mencoba menengahi kesepakatan internasional yang kompleks untuk menghentikan kenaikan suhu global.

Pemerintah juga ingin menarik dana yang akan membantunya meraih keunggulan dalam perlombaan negara maju untuk memanfaatkan permintaan akan teknologi hijau yang lebih baik. Pekerjaan berketerampilan tinggi dan bergaji tinggi harus menyertainya.

Dengan pemikiran itu, Johnson Selasa depan akan menjamu para bankir utama termasuk Kepala Eksekutif JPMorgan Chase & Co Jamie Dimon dan CEO Blackrock Larry Fink pada pertemuan puncak investasi di London. Acara yang dihadiri oleh para menteri, pemimpin industri, dan bangsawan Inggris itu dirancang untuk menggalang pendanaan.

Penggalangan dana ditujukan bagi proyek-proyek untuk membantu Inggris memenuhi tujuan iklimnya dan meregenerasi kawasan pasca-industri di Inggris. Selama ini tujuan tersebut tertinggal puluhan tahun akibat fokus ekonomi pada sektor jasa.


Sumber Artikel: republika.co.id

Selengkapnya
Inggris: Rp112 T Terkumpul untuk Revolusi Industri Hijau

Energi dan Sumber Daya Mineral

Inspirasi Energi: 5 Teknologi Energi Terbarukan yang Naik Daun

Dipublikasikan oleh Wanda Adiati, S.E. pada 10 Maret 2022


Kebutuhan untuk mengganti energi fosil menjadi energi terbarukan semakin kuat untuk disuarakan.

Dunia semakin sadar bahwa untuk mencegah perubahan iklim, energi fosil harus dikurangi atau bahkan distop.

Di berbagai belahan dunia, sejumlah negara secara proaktif mendorong pengembangan energi terbarukan.

Sebagai contoh di Amerika Serikat (AS), pemerintahan Presiden Joe Biden getol menyuarakan perubahan iklim.

Kelompok negara-negara kaya G7 juga menekan agar pembangunan pembangkit listrik dengan batu bara harus dihentikan.

Di sisi lain, sejumlah energi terbarukan semakin dilirik. Melansir Al Arabiya, berikut lima teknologi energi terbarukan yang tengah naik daun.
 

1. Sistem Penyimpanan Energi Baterai

Ilustrasi Baterai untuk Mobil Elektrifikasi (Shutterstock/Roman Zaiets)

Baterai memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk memberi daya pada ponsel atau kendaraan listrik bagi yang memilikinya.

Selain itu, baterai juga merupakan salah saku komponen kunci untuk menyimpan energi yang dihasilkan pembangkit listrik ramah lingkungan seperti tenaga angin dan tenaga surya.

Sifat intermittent yang dimiliki tenaga angin dan tenaga surya membuat kedua pembangkit listrik ini membutuhkan baterai untuk menyimpan daya listrik yang dihasilkan.

International Renewable Energy Agency (IRENA) melaporkan bahwa teknologi penyimpanan energi seperti baterai dapat digunakan untuk berbagai aplikasi di sektor ketenagalistrikan.

Kendati demikian, investasi untuk teknologi ini sangat besar dengan fokus peningkatan kapasitas baterai namun dengan ukuran yang semakin kecil.
 

2. Hidrogen

Fuel Cell yang digunakan Toyota Mirai (KompasOtomotif)

Sumber daya energi ini adalah salah satu yang terbaru dalam sektor energi terbarukan, dan semakin mengemuka akhir-akhir ini.

Hidrogen di masa depan bisa menjadi bahan bakar untuk kereta api, pesawat terbang, mobil, truk, atau bahkan untuk pabrik.

Pemanfaatan hidrogen sebagai bahan bakar dengan teknologi fuel cell dinilai ramah lingkungan karena sangat rendah emisi.

Kendaraan fuel cell hampir mirip dengan kendaraan listrik karena sama-sama menggunakan daya listrik yang disimpan di baterai untuk menggerakkan kendaraan mobil.

Bedanya, kendaraan ini memproduksi listrik sendiri dari penyediaan bahan bakar hidrogen dan oksigen.
 

3. Konsentrator Tenaga Surya

Ilustrasi Panel Surya (linesolar.com)

Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan panel surya bukanlah teknologi yang asing untuk saat ini.

Apalagi, belakangan ini banyak orang yang mulai memasang panel surya untuk mencukupi kebutuhan energi listrik mereka.

Sejumlah negara bahkan perusahaan energi juga berfokus mengembangkan kapasitas PLTS dalam beberapa tahun ke depan.

Kini, teknologi yang sedang naik daun dari panel surya adalah konsentrator tenaga surya.

Dengan menggunakan cermin untuk memfokuskan sinar matahari ke zona yang lebih kecil, cahaya menjadi terkonsentrasi.

Hal ini menciptakan lebih banyak energi yang kemudian dapat menghasilkan tenaga listrik. Teknologi ini menjadi salah satu metode yang disukai untuk proyek skala besar.
 

4. Energi Angin

Ilustrasi Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Offshore (Shutterstock)

Sama seperti tenaga surya, energi angin bukanlah teknologi yang mutakhir. Teknologi ini bahkan dimanfaatkan orang ratusan tahun lalu.

Energi terbarukan ini memanfaatkan energi angin yang diubah menjadi energi kinetik oleh bilah-bilah turbin angin.

Bilah-bilah ini kemudian memutar generator sehingga menghasilkan listrik. Banyak negara yang getol berinvestasi di teknologi ini.

Apalagi di daerah dengan angin yang kencang, pengembangan energi angin menjadi primadona.
 

5. Waste to Energy

Ilustrasi pengelolaan sampah dengan cara membakar sampah plastik

Waste to energy merupakan sistem yang mengubah sampah atau barang-barang yang bernilai ekonomis rendah menjadi energi.

Sistem ini adalah proses menghasilkan energi dalam bentuk panas atau listrik dari sampah.

Dengan menggunakan berbagai macam teknologi yang terus berkembang, metode ini mendapat banyak perhatian karena mengatasi dua masalah sekaligus yakni mengolah sampah dan memproduksi energi.

Ada beberapa teknologi dalam sistem ini, tergantung jenis sampah dan energi yang ingin dihasilkan.


Sumber Artikel: kompas.com

Selengkapnya
Inspirasi Energi: 5 Teknologi Energi Terbarukan yang Naik Daun

Energi dan Sumber Daya Mineral

Genjot Pengembangan Energi Angin Lepas Pantai, Inggris Gelontorkan Rp3,11 Triliun

Dipublikasikan oleh Wanda Adiati, S.E. pada 08 Maret 2022


Inggris akan meluncurkan dana 160 juta poundsterling (Rp3,11 triliun) untuk membantu pengembangan energi angin lepas pantai terapung.

Pengembangan turbin angin lepas pantai terapung tersebut merupakan bagian dari upaya negara untuk meningkatkan kontribusi energi terbarukan dan mencegah perubahan iklim.

Pengumuman itu muncul ketika Inggris berupaya meningkatkan ambisi “hijau”-nya sebelum menjadi tuan rumah KTT iklim COP 26 di Glasgow mulai Minggu (31/10/2021).

“Turbin angin lepas pantai terapung adalah kunci untuk mendapatkan sumber energi angin yang kami miliki di Inggris,” kata Menteri Energi Inggris Kwasi Kwarteng sebagaimana dilansir Reuters, Sabtu (30/10/2021).

Inggris memiliki target untuk memproduksi 40 gigawatt listrik dari pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) lepas pantai pada 2030.

Target tersebut dikatakan akan cukup memberi daya pada setiap rumah.

Dari target tersebut, PLTB lepas pantai terapung ditargetkan benrkontribusi sebesar 1 gigawatt.

PLTB lepas pantai terapung adalah teknologi baru dengan biaya yang jauh lebih tinggi daripada PLTB yang memiliki fondasi di dasar laut.

Namun, biaya pengembangan semakin murah jika ada banyak proyek yang dibuat.

Selain itu, teknologi ini membuka potensi untuk mengembangkan PLTB dengan lokasi yang lebih jauh di lepas pantai.

Pemerintah mengatakan, rincian alokasi dana tersebut akan ditetapkan setelah berkonsultasi dengan industri.


Sumber Artikel: kompas.com

Selengkapnya
Genjot Pengembangan Energi Angin Lepas Pantai, Inggris Gelontorkan Rp3,11 Triliun

Internet of Things

Mesin ke mesin

Dipublikasikan oleh Muhammad Farhan Fadhil pada 07 Maret 2022


Mesin-ke-mesin (bahasa Inggris: machine-to-machine, disingkat M2M) adalah sebuah istilah yang mengacu pada peranti keras (device/hardware) yang dapat terhubung dan berkomunikasi satu sama lain tanpa bantuan manusia. Dalam hal ini masing-masing perangkat dapat bertukar informasi atau melakukan suatu pekerjaan lewat hubungan sinyal nirkabel. Penggunaan teknologi M2M dalam kehidupan sehari-hari misalnya sms banking, mesin pendingin yang bisa menceritakan kondisinya sendiri, atau AC rumah yang dapat menyala otomatis apabila ada mobil masuk. Teknologi M2M pertama digunakan oleh telemetri, sebuah perangkat yang berfungsi mengawasi kondisi perangkat-perangkat keras lain dari jarak jauh.Komponen-komponen yang termasuk dalam sistem M2M di antaranya adalah sensor, RFID, Wi-Fi atau segala jenis teknologi bergerak dan seluler.

Teknologi M2M di Indonesia

Teknologi M2M di Indonesia dipopulerkan oleh operator telekomunikasi lokal seperti XL Axiata, Telkomsel, dan Indosat. Layanan M2M yang diterapkan oleh Telkomsel ditargetkan pada sektor perbankan, otomotif, dan rumah pintar. Dengan layanan ini, pengguna dapat menjalankan alat atau mesin lewat perangkat bergerak. Telkomsel telah menggarap M2M sejak tahun 2003 dan pada tahun 2014 telah mendapatkan 1,5 juta pelanggan. M2M juga digarap oleh Indosat sejak tahun 2010, dan pada tahun 2015 mengembangkan solusi M2M pada teknologi GPS, EDC Wireless, dan ATM Wireless. XL Axiata mengembangkan teknologi M2M bekerjasama dengan Ericsson. Sejak dibangun pertama kali pada tahun 2012, XL Axiata telah mengembangkan sekitar 5 jenis layanan M2M dengan total 92 ribu pelanggan yang didominasi oleh kalangan industri.

Sumber Artikel: id.wikipedia.org

Selengkapnya
Mesin ke mesin

Internet of Things

Kontrol logika terprogram

Dipublikasikan oleh Muhammad Farhan Fadhil pada 07 Maret 2022


Kontrol logika terprogram (bahasa Inggris: programmable logic controller atau PLC) adalah suatu mikroprosesor yang digunakan untuk otomasi proses industri seperti pengawasan dan pengontrolan mesin di jalur perakitan suatu pabrik. PLC memiliki perangkat masukan dan keluaran yang digunakan untuk berhubungan dengan perangkat luar seperti sensor, relai, cont seperti tampilan tangga. Disamping menggunakan pemrograman ladder, PLC juga dapat diprogram dengan pemrograman SFC dan pemrograman ST, untuk yang ST sudah jarang digunakan lagi.

Pendahuluan

Kontrol kendali industri pada awalnya mengandalkan pada relay elektromekanik. Relay ini bekerja bedasarkan prinsip kemagnetan. Sistem kendali ini memiliki beberapa kelemahan, diantranya:

  • (1) membutuhkan ruang kontrol yang besar
  • (2) perawatannya susah
  • (3) pengembangan sistem tidak mudah
  • (4) butuh waktu yang lama untuk membangun, memelihara, memperbaiki dan mengembangkan sistem kendali dengan relay elektromekanik.

Perkembangan komponen mikroelektronik pada akhirnya mampu menghasilkan sistem yang dapat menggantikan fungsi puluhan bahkan ratusan relay elektromekanik hanya dengan satu keping chip mikrokontroller yang dapat diprogram.

Sumber Artikel: id.wikipedia.org

Selengkapnya
Kontrol logika terprogram
« First Previous page 751 of 773 Next Last »