Ilmu Pendidikan

Pendidikan

Dipublikasikan oleh Admin pada 12 Maret 2022


Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuanketerampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak.[1] Etimologi kata pendidikan itu sendiri berasal dari bahasa Latin yaitu ducare, berarti “menuntun, mengarahkan, atau memimpin” dan awalan e, berarti “keluar”. Jadi, pendidikan berarti kegiatan “menuntun ke luar”. Setiap pengalaman yang memiliki efek formatif pada cara orang berpikir, merasa, atau tindakan dapat dianggap pendidikan. Pendidikan umumnya dibagi menjadi tahap seperti prasekolah, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, dan kemudian perguruan tinggi, universitas atau magang.

Sebuah hak atas pendidikan telah diakui oleh beberapa pemerintah. Pada tingkat global, Pasal 13 Kovenan Internasional tentang Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya mengakui hak setiap orang atas pendidikan.[2] Meskipun pendidikan adalah wajib di sebagian besar tempat sampai usia tertentu, bentuk pendidikan dengan hadir di sekolah sering tidak dilakukan, dan sebagian kecil orang tua memilih untuk pendidikan home-schooling, e-learning atau yang serupa untuk anak-anak mereka.

Filosofi pendidikan

Pendidikan biasanya berawal saat seorang bayi itu dilahirkan dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan bisa saja berawal dari sebelum bayi lahir seperti yang dilakukan oleh banyak orang dengan memainkan musik dan membaca kepada bayi dalam kandungan dengan harapan ia bisa mengajar bayi mereka sebelum kelahiran.

Bagi sebagian orang, pengalaman kehidupan sehari-hari lebih berarti daripada pendidikan formal. Seperti kata Mark Twain, "Saya tidak pernah membiarkan sekolah mengganggu pendidikan saya."

Anggota keluarga mempunyai peran pengajaran yang amat mendalam, sering kali lebih mendalam dari yang disadari mereka, walaupun pengajaran anggota keluarga berjalan secara tidak resmi.

Fungsi pendidikan

Menurut Horton dan Hunt, lembaga pendidikan berkaitan dengan fungsi yang nyata (manifes) berikut:

  • Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah.
  • Mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan pribadi dan bagi kepentingan masyarakat.
  • Melestarikan kebudayaan.
  • Menanamkan keterampilan yang perlu bagi partisipasi dalam demokrasi.

Fungsi lain dari lembaga pendidikan adalah sebagai berikut.

  • Mengurangi pengendalian orang tua. Melalui pendidikan, sekolah orang tua melimpahkan tugas dan wewenangnya dalam mendidik anak kepada sekolah.
  • Menyediakan sarana untuk pembangkangan. Sekolah memiliki potensi untuk menanamkan nilai pembangkangan di masyarakat. Hal ini tercermin dengan adanya perbedaan pandangan antara sekolah dan masyarakat tentang sesuatu hal, misalnya pendidikan seks dan sikap terbuka.
  • Mempertahankan sistem kelas sosial. Pendidikan sekolah diharapkan dapat mensosialisasikan kepada para anak didiknya untuk menerima perbedaan prestiseprivilese, dan status yang ada dalam masyarakat. Sekolah juga diharapkan menjadi saluran mobilitas siswa ke status sosial yang lebih tinggi atau paling tidak sesuai dengan status orang tuanya.
  • Memperpanjang masa remaja. Pendidikan sekolah dapat pula memperlambat masa dewasa seseorang karena siswa masih tergantung secara ekonomi pada orang tuanya.

Menurut David Popenoe, ada empat macam fungsi pendidikan yakni sebagai berikut:

  • Transmisi (pemindahan) kebudayaan.
  • Memilih dan mengajarkan peranan sosial.
  • Menjamin integrasi sosial.
  • Sekolah mengajarkan corak kepribadian.
  • Sumber inovasi sosial.

Ekonomi

Telah dikemukakan bahwa tingkat pendidikan yang tinggi sangat penting bagi negara-negara untuk dapat mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi.[3] Analisis empiris cenderung mendukung prediksi teoretis bahwa negara-negara miskin harus tumbuh lebih cepat dari negara-negara kaya karena mereka dapat mengadopsi teknologi yang sudah dicoba dan diuji oleh negara-negara kaya. Namun, transfer teknologi memerlukan manajer berpengetahuan dan insinyur yang mampu mengoperasikan mesin-mesin baru atau praktik produksi yang dipinjam dari pemimpin dalam rangka untuk menutup kesenjangan melalui peniruan. Oleh karena itu, kemampuan suatu negara untuk belajar dari pemimpin adalah fungsi dari efek "human capital". Studi terbaru dari faktor-faktor penentu pertumbuhan ekonomi agregat telah menekankan pentingnya lembaga ekonomi fundamental[4] dan peran keterampilan kognitif.[5]

Pada tingkat individu, ada banyak literatur, umumnya terkait dengan karya Jacob Mincer,[6] tentang bagaimana laba berkaitan dengan pendidikan dan modal manusia lainnya. Karya ini telah memotivasi sejumlah besar studi, tetapi juga kontroversial. Kontroversi utama berkisar bagaimana menafsirkan dampak sekolah.[7][8] Beberapa siswa yang telah menunjukkan potensi yang tinggi untuk belajar, dengan menguji dengan intelligence quotient yang tinggi, mungkin tidak mencapai potensi penuh akademis mereka, karena kesulitan keuangan.[reason-actually some students at the low end get better treatment than those in the middle with grants, etc. needs RS]

Ekonom Samuel Bowles dan Herbert Gintis berpendapat pada tahun 1976 bahwa ada konflik mendasar dalam pendidikan Amerika antara tujuan egaliter partisipasi demokratis dan ketidaksetaraan tersirat oleh profitabilitas terus dari produksi kapitalis di sisi lain.[9]

Sumber: id.wikipedia.org

 

Selengkapnya
Pendidikan

Ilmu Pendidikan

Pengembangan keprofesian berkelanjutan

Dipublikasikan oleh Admin pada 12 Maret 2022


Definisi

Pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) adalah pengembangan kompetensi yang dilakukan guru sesuai kebutuhan, bertahap, dan berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan profesionalitasnya. PKB ini merupakan tuntutan Peraturan Menteri Negara Pendayaan aparatur negara dan reformasi birokrasi nomor 16 tahun 2009. Bentuk PKB meliputi unsur pengembangan diri, publikasi ilmiah, dan karya inovatif.Dengan PKB diharapkan akan terwujud guru yang profesional dan memiliki ilmu pengetahuan yang kuat dan memiliki kepribadian yang matang, kuat, dan seimbang.[1]

Tujuan PKB

Tujuan umum PKB adalah meningkatkan kualitas layanan pendidikan di sekolah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Tujuan khususnya adalah:[2]

  1. memfasilitasi guru untuk mencapai standar kompetensi yang telah ditetapkan
  2. memfasiltasi guru untuk memutakhirkan kompetensi sehingga sesuai dengan tuntutan zaman
  3. memotivasi guru untuk memiiliki komitmen dalam melaksanakan tugas pokok dn fungsinya secara profesional
  4. mengangkat citra, harkat dan martabat profesi guru

Jenis PKB

Jenis kegiatan PKB untuk guru adalah:[3]

1. Pengembangan diri

Pengembangan diri merupakan upaya guru dalam meningkatkan kemampuan dan keterampilan melalui kegiatan pendidikan dan latihan fungsional dan kegiatan kolektif guru yang dapat meningkatkan kompetensi dan keprofesiannya.

2. Publikasi Ilmiah

Publikasi ilmiah merupakan karya tulis ilmiah yang telah dipublikasikan kepada masyarakat sebagai bentuk kontribusi guru terhadap peningkatan kualitas proses pembelajaran di sekolah dan pemngembangan dunia pendidikan secara umum`

3. Karya Inovatif

Karya inovatif adalah karya yang bersifat pengembangan, modifikasi atau penemuan baru sebagai bentuk kontribusi guru terhadap peningkatan kualitas proses pembelajaran di sekolah dan pengembangan dunia pendidikan, sains/teknologi dan seni.

Prinsip dasar PKB

Prinsip dasar pengembangan keprofesian berkelanjutan (pusat pengembangan profesi pendidik, kementrian pendidikan nasional 2011), yaitu:[2]

  1. PKB harus berfokus pada keberhasilan peserta didik
  2. sekolah harus memfasilitasi guru secara sistematis dan teratur serta berkesinambungan
  3. sekolah memfasilitasi guru untuk mengikuti PKB sesuai dengan permenegpan RB nomor 16 tahun 2009
  4. guru yang tidak melaksanakan PKB akan mendapakan sanksi
  5. materi PKB harus fokus pada pembelajaran peserta didik, kaya dengan materi akademik, proses pembelajaran, materi pembelajaran terkini dan teknologi atau seni serta menggunakan pekerjaan dan data peserta didik untuk meningkatkan pembelajaran.
  6. proses PKB harus dimulai oleh guru sendiri sehingga betul-betul terjadi perubahanpada diirinya sehingga kualitas pelayanan terhadap peserta didik semakin meningkat
  7. pelaksanaan PKB harus terkait dengan visi misi satuan pendidikan dan visi misi dinas pendidikan setempat
  8. PKB sedapat mungkin dilaksanakan di lingkungan sekolah atau sekolah terdekat
  9. PKB harus mendorong pengakuan profesi guru menjadi lapangan pekerjaan yang bermanfaat dalam pencerdasan bangsa

Sumber: id.wikipedia.org

 

Selengkapnya
Pengembangan keprofesian berkelanjutan

Manajemen Sumber Daya Manusia dan Organisasi

Pelatihan

Dipublikasikan oleh Admin pada 12 Maret 2022


Pelatihan adalah kegiatan melatih atau mengembangkan suatu keterampilan dan pengetahuan kepada diri sendiri atau orang lain, yang terkait dengan kompetensi tertentu yang dianggap berguna.

Pelatihan mempersiapkan peserta latihan untuk mengambil jalur profesi tertentu yang disesuaikan dengan teknologi dan organisasi tempat bekerja, dan membantu peserta memperbaiki kecakapan dalam kegiatannya terutama mengenai pengertian dan keterampilan. [1]

Pembicara seminar sedang membawakan materi pelatihan

Suasana sebuah pelatihan penggunaan aplikasi berbasis komputer

Pengertian Pelatihan dalam Manajemen Sumberdaya Manusia

Cut Zurnali (2004), mengemukakan beberapa pendapat para ahli mengenai definisi pelatihan sebagai berikut:

  1. Noe, Hollenbeck, Gerhart & Wright (2003:251) mengemukakan, training is a planned effort to facilitate the learning of job-related knowledge, skills, and behavior by employee. Hal ini berarti bahwa pelatihan merupakan suatu usaha yang terencana untuk memfasilitasi pembelajaran tentang pekerjaan yang berkaitan dengan pengetahuan, keahlian dan perilaku oleh para pegawai.
  2. Menurut Gomes (2003:197), pelatihan adalah setiap usaha untuk memperbaiki performansi pekerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggung jawabnya, atau satu pekerjaan yang ada kaitannya dengan pekerjaannya
  3. Menurut Robbins, Stephen P, (2001:282), Training meant formal training that’s planned in advanced and has a structured format. Ini menunjukkan bahwa pelatihan yang dimaksudkan disini adalah pelatihan formal yang direncanakan secara matang dan mempunyai suatu format pelatihan yang terstruktur.
  4. Menurut Bernardin dan Russell (1998:172), Training is defined as any attempt to improve employee performance on a currently held job or one related to it. This usually means changes in spesific knowledges, skills, attitudes, or behaviors. To be effective, training should involve a learning experience, be a planned organizational activity, and be designed in response to identified needs. Jadi pelatihan didefinisikan sebagai berbagai usaha pengenalan untuk mengembangkan kinerja tenaga kerja pada pekerjaan yang dipikulnya atau juga sesuatu berkaitan dengan pekerjaannya. Hal ini biasanya berarti melakukan perubahan perilaku, sikap, keahlian, dan pengetahuan yang khusus atau spesifik. Dan agar pelatihan menjadi efektif maka di dalam pelatihan harus mencakup suatu pembelajaraan atas pengalaman-pengalaman, pelatihan harus menjadi kegiatan keorganisasian yang direncanakan dan dirancang di dalam menanggapi kebutuhan-kebutuhan yang teridentifikasi.
  5. Menurut Gomez-Mejia, Balkin, dan Cardy (2001:259), training is usually conducted when employees have a skill deficit or when an organization changes a system and employees need to learn new skill. Ini berarti bahwa pelatihan biasanya dilaksanakan pada saat para pekerja memiliki keahlian yang kurang atau pada saat suatu organisasi mengubah suatu system dan para perlu belajar tentang keahlian baru.
  6. Menurut DeCenzo dan Robin (1999:227), Training is a learning experience in that it seeks a relatively permanent change in an individual that will improve the ability to perform on the job. Ini berarti bahwa pelatihan adalah suatu pengalaman pembelajaran di dalam mencari perubahan permanen secara relatif pada suatu individu yang akan memperbaiki kemampuan dalam melaksanakan pekerjaannya itu.
  7. Menurut Never Ending Transfusing - Application Training (NET-at), Pelatihan adalah kegiatan belajar dan praktik untuk sesuatu tujuan baik, dilakukan secara berulang-ulang dan terus-menerus untuk meningkatkan kemampuan (continuously and never end) manusia, dan fitrahnya.

Cut Zurnali (2004) menjelaskan bahwa pengertian pelatihan yang dikemukakan oleh para ahli di atas sering dijadikan acuan dalam riset-riset manajemen sumberdaya manusia, psikologi industri, dan administrasi. Definisi-definisi para ahli tersebut dapat dengan lengkap mendeskripsikan mengenai arti dan tujuan pelatihan.

Tujuan Dan Manfaat Pelatihan

Menurut Cut Zurnali (2004), the goal of training is for employees to master knowledge, skills, and behaviors emphasized in training programs and to apply them to their day-to-day activities. Hal ini berarti bahwa tujuan pelatihan adalah agar para pegawai dapat menguasai pengetahuan, keahlian dan perilaku yang ditekankan dalam program-program pelatihan dan untuk diterapkan dalam aktivitas sehari-hari para karyawan. Pelatihan juga mempunyai pengaruh yang besar bagi pengembangan perusahaan.

Cut Zurnali (2004) memaparkan beberapa manfaat pelatihan yang diselenggarakan oleh perusahaan yang dikemukakan oleh Noe, Hollenbeck, Gerhart, Wright (2003), yaitu:

  • Meningkatkan pengetahuan para karyawan atas budaya dan para pesaing luar,
  • Membantu para karyawan yang mempunyai keahlian untuk bekerja dengan teknologi baru,
  • Membantu para karyawan untuk memahami bagaimana bekerja secara efektif dalam tim untuk menghasilkan jasa dan produk yang berkualitas,
  • Memastikan bahwa budaya perusahaan menekankan pada inovasi, kreativitas dan pembelajaran,
  • Menjamin keselamatan dengan memberikan cara-cara baru bagi para karyawan untuk memberikan kontribusi bagi perusahaan pada saat pekerjaan dan kepentingan mereka berubah atau pada saat keahlian mereka menjadi absolut,
  • Mempersiapkan para karyawan untuk dapat menerima dan bekerja secara lebih efektif satu sama lainnya, terutama dengan kaum minoritas dan para wanita.

Tiga Level Analisis Penentuan Kebutuhan Pelatihan[sunting | sunting sumber]

Menurut Cut Zurnali (2004), terdapat 3 (tiga) tingkatan atau level analisis dalam menentukan kebutuhan pelatihan yang harus dipenuhi, yaitu:

  • Pertama, organization analysis (analisis organisasi): Memfokuskan pada pengenalan di dalam organisasi di mana pelatihan dibutuhkan.
  • Kedua, operations analysis (analisis operasi): Mencoba mengenal isi pelatihan-apa yang tenaga kerja harus lakukan agar bekerja secara kompeten.
  • Ketiga, individual analysis (analisis individual): Menentukan seberapa baik setiap pekerja atau karyawan yang sedang melakukan tugas dalam menyelesaikan tugasnya.

Menurut Dessler (edisi terjemahan:1997:263), Pelatihan memberikan karyawan baru atau lama suatu keterampilan yang mereka butuhkan untuk menjalankan pekerjaan mereka. Dengan demikian pelatihan berarti menunjukkan seorang masinis bagaimana mengoperasikan mesin barunya, bagi seorang juru jual baru, bagaimana menjual produk perusahaannya, atau bagi seorang penyelia baru bagaimana mewawancarai dan menilai karyawan.

Indikasi Keberhasilan Suatu Program Pelatihan

Menurut Soekidjo Notoatmodjojo (1991: 53), pelaksanaan program pelatihan dapat dikatakan berhasil apabila dalam diri peserta pelatihan tersebut terjadi suatu proses transformasi dalam:

  1. Peningkatan kemampuan dalam melaksanakan tugas
  2. Perubahan perilaku yang tercermin pada sikap, disiplin, dan etos kerja.

Untuk mengetahui terjadi tidaknya perubahan tersebut dilakukan penilaian atau evaluasi atas pelaksanaan pelatihan tersebut.

Lembaga Pelatihan Kerja

Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) adalah suatu lembaga pelatihan yang memberikan latihan keterampilan bagi masyarakat yang sertifikatnya dapat digunakan untuk mencari lowongan pekerjaan. Saat ini, LPK bersama LKP, telah dinaungi oleh Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Sumber: id.wikipedia.org

 

Selengkapnya
Pelatihan

Energi dan Sumber Daya Mineral

Pemilik Zara Beli Saham Pembangkit Listrik Rp4,01 Triliun

Dipublikasikan oleh Wanda Adiati, S.E. pada 11 Maret 2022


Miliarder pendiri merek pakaian Zara, Amancio Ortega, membeli saham Delta yang merupakan proyek pembangkit listrik tenaga angin milik perusahaan asal Spanyol, Repsol SA. Ortega akan membeli sekitar 49 persen saham dari proyek tersebut melalui perusahaan keluarganya, Pontegadea.

Untuk memiliki sejumlah saham proyek energi terbarukan itu, dilansir Bloomberg Jumat (12/11), Pontegadea akan membayar sebanyak 281 dolar AS atau sekitar Rp4,01 triliun. Ini adalah investasi keempat Pontegadea di sektor energi, namun yang pertama kalinya dari bisnis pembangkit listrik.

Sebelumnya, Pontegadea mengakuisisi 5 persen saham milik operator jaringan gas alam Spanyol Enagas SA pada akhir 2019. Kemudian tahun ini perusahaan mengakuisisi saham di operator jaringan listrik negara Red Electrica Corp SA dan mitra Portugisnya REN - Redes Energeticas Nacionais SGPS.

Pontegadea didirikan untuk menginvestasikan dividen yang diterima Ortega dari Inditex SA, pengecer pakaian terbesar di dunia yang memiliki Zara dan merek lain. Perusahaan telah membentuk inti kekayaan senilai 78 miliar dolar AS atau sekitar Rp1.115 triliun.

Secara tradisional, Inditex SA telah menginvestasikan sebagian besar kekayaannya di sektor real estate. Ortega sendiri mengendalikan sekitar 59 persen saham Inditex SA.


Sumber Artikel: republika.co.id

Selengkapnya
Pemilik Zara Beli Saham Pembangkit Listrik Rp4,01 Triliun

Energi dan Sumber Daya Mineral

Israel, Yordania, UEA akan Bangun PLTS

Dipublikasikan oleh Wanda Adiati, S.E. pada 11 Maret 2022


Israel, Yordania dan Uni Emirat Arab (UEA) akan menandatangani kesepakatan untuk membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Yordania. Situs berita Axios di Amerika Serikat (AS) melaporkan, kesepakatan itu diperkirakan akan ditandatangani pada Senin pekan depan di Dubai, di hadapan Utusan Khusus Presiden AS untuk Iklim, John Kerry.

"Ini adalah proyek kerja sama regional terbesar yang pernah dilakukan antara Israel dan negara tetangganya," ujar laporan Axios.

Seperti dilansir Anadolu Agency, Kamis (17/11), kesepakatan tersebut menyerukan agar panel surya yang didanai UEA menyediakan energi terutama ke Israel, yang akan membangun pabrik desalinasi di pantai Mediterania untuk menyediakan air ke Yordania. Kesepakatan tersebut menyerukan agar pembangkit listrik tenaga surya beroperasi pada 2026 dan menghasilkan 2 persen energi Israel 2030.

Israel membayar total 180 juta dolar AS per tahun untuk pemerintah Yordania dan perusahaan UEA. Perjanjian itu akan ditandatangani oleh Menteri Energi Israel Karine Elharrar, Menteri Air Yordania Raed Abu Al-Saud dan Menteri Luar Negeri UEA Abdullah bin Zayed.

"Kesepakatan itu akan meningkatkan kepentingan strategis hubungan antara Israel dan Yordania, yang telah meningkat secara signifikan sejak Naftali Bennett menggantikan Benjamin Netanyahu sebagai perdana menteri Israel. Kesepakatan itu juga harus meringankan krisis air Yordania," kata laporan Axios.

Kesepakatan tersebut merupakan hasil negosiasi melalui beberapa panggilan telepon dari Kerry ke Raja Yordania Abdullah II dan Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid. Ketiganya melakukan pembicaraan rahasia dan menjadi lebih serius pada September. Kemudian rancangan kesepakatan telah matang pada akhir Oktober.

Kesepakatan itu awalnya akan ditandatangani dua minggu lalu selama konferensi iklim COP26 di Glasgow. Axios mengutip pejabat Israel yang tidak mau disebutkan namanya yang mengatakan, Raja Abdullah siap untuk bergerak maju, tetapi Bennett meminta untuk menunda penandatanganan karena khawatir akan menimbulkan kritik politik domestik.

Israel membutuhkan energi terbarukan tetapi tidak memiliki lahan untuk panel surya skala. Sementara, Yordania membutuhkan air tetapi hanya dapat membangun pabrik desalinasi di bagian selatan negara yang terpencil, sedangkan garis pantai Israel lebih dekat ke pusat populasi besar Yordania. Panel tenaga surya akan dibangun oleh Masdar, sebuah perusahaan energi alternatif milik pemerintah UEA.

Kesepakatan panel surya itu juga dilatarbelakangi oleh Kesepakatan Abraham. Tahun lalu, UEA telah menormalkan hubungan dengan Israel melalui Kesepakatan Abraham, yang diinisiasi oleh Amerika Serikat. Penandatanganan kesepakatan normalisasi dilakukan di Gedung Putih dan disaksikan oleh mantan Presiden Donald Trump.


Sumber Artikel: republika.co.id

Selengkapnya
Israel, Yordania, UEA akan Bangun PLTS

Energi dan Sumber Daya Mineral

Uni Eropa akan Labelkan Proyek Gas Alam dan Nuklir sebagai Investasi Hijau

Dipublikasikan oleh Wanda Adiati, S.E. pada 11 Maret 2022


Uni Eropa menyusun rencana untuk melabelkan proyek-proyek gas alam dan energi nuklir sebagai investasi 'hijau'. Langkah ini diambil setelah perdebatan selama satu tahun terakhir mengenai apakah proyek-proyek tersebut benar-benar ramah iklim.

"Dengan mempertimbangkan saran ilmiah dan kemajuan teknologi saat ini serta penolakan dari berbagai  negara angggota, Komisi mempertimbangkan peran gas alam dan nuklir sebagai sarana untuk transisi ke masa depan dengan basis energi terbarukan," kata Komisi Eropa dalam pernyataannya, Ahad (2/1).

Diperkirakan Komisi Eropa akan menetapkan peraturan tersebut pada bulan ini. Mereka akan memutuskan proyek-proyek gas dan nuklir mana saja yang masuk ke 'taksonomi finansial berkelanjutan' Uni Eropa.

Agar dapat masuk kategori sebagai investasi hijau maka aktivitas-aktivitas ekonomi harus sesuai dengan kriteria lingkungan. Langkah membatasi proyek-proyek apa saja yang masuk investasi hijau ini bertujuan menarik lebih banyak investasi swasta.

Selain itu untuk menghentikan apa yang disebut 'greenwashing' pratik perusahaan-perusahaan atau investor melebih-lebihkan kredensial ramah lingkungan pada proyek-proyek mereka. Brussels juga telah menerapkan sistem ini pada beberapa pembiayaan Uni Eropa artinya peraturan ini dapat memutuskan proyek apa yang dapat menggunakan dana publik.

Komisi Eropa akan melabelkan pembangkit listrik tenaga nuklir sebagai investasi hijau. Bila proyek itu memiliki rencana, dana, dan lokasi untuk membuang limbah radioaktif. Agar mendapatkan label hijau maka pembangkit listrik tenaga nuklir harus mendapatkan izin pembangunan sebelum 2045.

Investasi pembangkit listrik tenaga gas alam juga dapat dikategorikan hijau bila emisi yang dikeluarkan di bawah 270g CO2e/kWh. lebih rendah dari tenaga bahan bakar fosil. Selain itu juga dapat izin membangun sebelum 31 Desember 2030 dan beralih ke gas dengan karbon rendah sebelum akhir 2035.

Pembangkit listrik tenaga nuklir dan gas akan dilabelkan sebagai investasi hijau bila terdapat aktivitas 'transisi'. Artinya tidak sepenuhnya berkelanjutan tapi emisi industrinya lebih rendah dari rata-rata dan tidak mengunci aset-aset yang menimbulkan polusi.

Sumber dari Komisi Eropa mengatakan demi membantu negara anggota yang memiliki berbagai latar belakang energi melakukan transisi 'dalam kondisi tertentu, solusinya dapat masuk akal tidak terlihat 'hijau' pada pandang pertama'. Investasi gas alam dan nuklir akan menghadapi 'kondisi yang ketat'.

Negara-negara Uni Eropa dan kelompok pakar akan meneliti rencana Komisi Eropa yang dapat diubah sebelum dipublikasikan pada Januari. Ketika dipublikasikan Parlemen Eropa atau mayoritas negara-negara Uni Eropa dapat memvetonya.

Rencana itu tertahan di lobi-lobi pemerintah selama satu tahun lebih. Negara anggota Uni Eropa berdebat mengenai proyek apa saja yang dapat dikategorikan investasi hijau.

Emisi yang diproduksi pembangkit listrik gas alam hanya setengah dari batu bara. Tapi infrastruktur gas juga berkaitan dengan kebocoran metana yang berpotensi memanaskan bumi.

Penasehat-penasehat Uni Eropa sudah merekomendasikan untuk tidak memasukan pembangkit listrik tenaga gas sebagai investasi hijau kecuali emisi di bawah 100g CO2e/kWh. Para ilmuwan mengatakan hal ini perlu dilakukan untuk menghindari dampak perubahan iklim yang menghancurkan.

Emisi CO2 Pembangkit listrik tenaga nuklir sangat rendah tapi tahun lalu Komisi Eropa mencari saran para ahli. Apakah pembangkit tenaga listrik nuklir dapat dikategorikan investasi hijau mengingat potensi yang ditimbulkan limbah radioaktif.


Sumber Artikel: republika.co.id

Selengkapnya
Uni Eropa akan Labelkan Proyek Gas Alam dan Nuklir sebagai Investasi Hijau
« First Previous page 748 of 773 Next Last »