Operation Engineering and Management

Waktu respon (teknologi)

Dipublikasikan oleh Siti Nur Rahmawati pada 22 Agustus 2022


Dalam teknologi, waktu respon adalah waktu yang dibutuhkan sistem atau unit fungsional untuk bereaksi terhadap input yang diberikan.

Komputasi

Response time adalah jumlah total waktu yang dibutuhkan untuk menanggapi permintaan layanan. Layanan itu bisa apa saja mulai dari pengambilan memori, ke disk IO, hingga kueri basis data yang kompleks, atau memuat halaman web lengkap. Mengabaikan waktu transmisi sejenak, waktu respons adalah jumlah waktu layanan dan waktu tunggu. Waktu layanan adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan yang Anda minta. Untuk permintaan tertentu, waktu layanan sedikit berbeda seiring dengan meningkatnya beban kerja – untuk melakukan X jumlah pekerjaan selalu membutuhkan X jumlah waktu. Waktu tunggu adalah berapa lama permintaan harus menunggu dalam antrian sebelum dilayani dan bervariasi dari nol, ketika tidak diperlukan menunggu, hingga kelipatan besar dari waktu layanan, karena banyak permintaan sudah dalam antrian dan harus dilayani terlebih dahulu.

Dengan matematika teori antrian dasar Anda dapat menghitung bagaimana waktu tunggu rata-rata meningkat saat perangkat yang menyediakan layanan berubah dari 0-100% sibuk. Saat perangkat menjadi lebih sibuk, waktu tunggu rata-rata meningkat secara non-linear. Semakin sibuk perangkat, semakin dramatis peningkatan waktu respons saat Anda mendekati 100% sibuk; Semua peningkatan itu disebabkan oleh bertambahnya waktu tunggu, yang merupakan akibat dari semua permintaan yang menunggu dalam antrian yang harus dijalankan terlebih dahulu.

Waktu transmisi ditambahkan ke waktu respons saat permintaan Anda dan respons yang dihasilkan harus melewati jaringan dan itu bisa sangat signifikan. Waktu transmisi dapat mencakup penundaan propagasi karena jarak (kecepatan cahaya terbatas), penundaan karena kesalahan transmisi, dan batas bandwidth komunikasi data (terutama pada last mile) memperlambat kecepatan transmisi permintaan atau balasan.

Sistem waktu nyata

Dalam sistem waktu nyata, waktu respons dari tugas atau utas didefinisikan sebagai waktu yang berlalu antara pengiriman (waktu ketika tugas siap untuk dieksekusi) hingga waktu ketika menyelesaikan tugasnya (satu pengiriman). Waktu respons berbeda dari WCET yang merupakan waktu maksimum yang diperlukan tugas jika dijalankan tanpa gangguan. Ini juga berbeda dari tenggat waktu yang merupakan lamanya waktu di mana output tugas akan valid dalam konteks sistem tertentu. Dan ini memiliki hubungan dengan TTFB, yaitu waktu antara pengiriman dan saat respons dimulai.

Teknologi tampilan

Waktu respons adalah jumlah waktu yang diperlukan piksel dalam tampilan untuk berubah. Ini diukur dalam milidetik (ms). Angka yang lebih rendah berarti transisi yang lebih cepat dan oleh karena itu lebih sedikit artefak gambar yang terlihat. Tampilan monitor dengan waktu respons yang lama akan membuat tampilan buram gerakan di sekitar objek bergerak, membuatnya tidak dapat diterima untuk gambar yang bergerak cepat. Waktu respons biasanya diukur dari transisi abu-abu ke abu-abu, berdasarkan standar industri VESA dari 10% hingga 90% poin dalam kurva respons piksel.

 

Sumber Artikel: en.wikipedia.org

Selengkapnya
Waktu respon (teknologi)

Industri Makanan, Hasil Laut dan Perikanan

Tips Berburu Minyak Goreng Murah di Minimarket

Dipublikasikan oleh Merlin Reineta pada 17 Agustus 2022


Padahal pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan menjamin ketersediaan minyak goreng di dalam negeri dengan harga terjangkau. Adapun salah satu kebijakan yang sudah diterapkan adalah penggelontoran minyak goreng satu harga yang dibanderol Rp 14.000 per liter yang dapat diperoleh di ritel modern.
 

Kebijakan ini pun disambut baik oleh masyarakat. Namun, muncul permasalahan baru, aksi berburu minyak goreng kerap terjadi sehingga stok di rak penyimpanan minyak goreng cepat ludes alias kosong hanya dalam hitungan menit. Lantas, bagaimana siasat memperoleh minyak goreng supaya tak kehabisan stok di ritel? Yulianti, petugas Alfamart Kalisari mengatakan, tips yang pertama adalah datang ke ritel modern di pagi hari. Menurut dia, pagi hari sebelum toko dibuka, para ibu rumah tangga sudah mulai mengantre untuk membeli minyak goreng murah. Maka tak ayak jika masuk waktu siang hari, stok minyak goreng ludes tak tersisa. "Biasanya pagi-pagi itu ibu-ibu mau rela ngantre biar dapat. Makanya kadang siang sudah pada ludes. Berlomba-lomba datang pagi lah istilahnya," kata Yulianti kepada Kompas.com, Minggu (13/2/2022). Tips yang kedua adalah perhatikan mobil barang, jika mobil barang masuk maka minyak goreng pasti ada. Yulianti mengatakan, salah satu tanda bahwa stok minyak goreng tersedia adalah ketika mobil barang masuk. Dia menuturkan, biasanya mobil barang akan datang untuk membawa stok minyak goreng 2 hingga 3 hari sekali. "Biasanya gitu tapi kadang enggak nentu. Tapi yang pastinya ketika mobil barang terlihat membongkar muatan di depan toko bisa dipastikan stok minyak gorengnya tersedia dan diturunkam dari mobil," ungkapnya. Namun Yulianti bilang, untuk jumlah stoknya tidak begitu banyak. "Yah paling 4-5 karton atau 3 karton, enggak menentu," kata dia. Baca juga: YLKI Buka Posko Pengaduan Kelangkaan Minyak Goreng, Catat Nomornya Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Artikel: Kompas

Selengkapnya
Tips Berburu Minyak Goreng Murah di Minimarket

Pendidikan Vokasi

Kecakapan Hidup

Dipublikasikan oleh Merlin Reineta pada 31 Juli 2022


Kecakapan hidup (life skills) adalah kemampuan untuk beradaptasi dan berperilaku positif yang memungkinkan manusia menghadapi tuntutan dan tantangan hidup secara efektif. Konsep ini juga disebut sebagai kompetensi psikososial. Subjek kecakapan hidup sangat bervariasi tergantung pada norma-norma sosial dan harapan masyarakat. Umumnya semua jenis keterampilan yang berfungsi untuk kesejahteraan dan membantu individu untuk berkembang menjadi anggota masyarakat yang aktif dan produktif dianggap sebagai keterampilan hidup.

Sumber Artikel : Wikipedia

Selengkapnya
Kecakapan Hidup

Pendidikan Vokasi

Ekonomi Rumah Tangga

Dipublikasikan oleh Merlin Reineta pada 31 Juli 2022


Ekonomi rumah tanggailmu domestik atau ilmu rumah adalah sebuah bidang studi[1] yang mempelajari hubungan antara individu, keluarga, komunitas, dan lingkungan tempat mereka tinggal.

Sumber Artikel : Wikipedia

Selengkapnya
Ekonomi Rumah Tangga

Pendidikan Vokasi

Pendidikan Lingkungan Hidup

Dipublikasikan oleh Merlin Reineta pada 31 Juli 2022


Pendidikan lingkungan hidup adalah suatu proses untuk membangun populasi manusia di dunia yang sadar dan peduli terhadap lingkungan total (keseluruhan) dan segala masalah yang berkaitan dengannya, dan masyarakat yang memiliki pengetahuan, ketrampilan, sikap dan tingkah laku, motivasi serta komitmen untuk bekerja sama , baik secara individu maupun secara kolektif , untuk dapat memecahkan berbagai masalah lingkungan saat ini, dan mencegah timbulnya masalah baru. (UNESCO, Deklarasi Tbilisi, 1977)

Prinsip Pendidikan Lingkungan Hidup

  1. Mempertimbangkan lingkungan sebagai suatu totalitas — alami dan buatan, bersifat teknologi dan sosial (ekonomi, politik, kultural, historis, moral, estetika);
  2. Merupakan suatu proses yang berjalan secara terus menerus dan sepanjang hidup, dimulai pada zaman pra sekolah, dan berlanjut ke tahap pendidikan formal maupun non formal;
  3. Mempunyai pendekatan yang sifatnya interdisipliner, dengan menarik/mengambil isi atau ciri spesifik dari masing-masing disiplin ilmu sehingga memungkinkan suatu pendekatan yang holistik dan perspektif yang seimbang.
  4. Meneliti (examine) issue lingkungan yang utama dari sudut pandang lokal, nasional, regional dan internasional, sehingga siswa dapat menerima insight mengenai kondisi lingkungan di wilayah geografis yang lain;
  5. Memberi tekanan pada situasi lingkungan saat ini dan situasi lingkungan yang potensial, dengan memasukkan pertimbangan perspektif historisnya;
  6. Mempromosikan nilai dan pentingnya kerja sama lokal, nasional dan internasional untuk mencegah dan memecahkan masalah-masalah lingkungan;
  7. Secara eksplisit mempertimbangkan/memperhitungkan aspek lingkungan dalam rencana pembangunan dan pertumbuhan;
  8. Memampukan peserta didik untuk mempunyai peran dalam merencanakan pengalaman belajar mereka, dan memberi kesempatan pada mereka untuk membuat keputusan dan menerima konsekuensi dari keputusan tersebut;
  9. Menghubungkan (relate) kepekaan kepada lingkungan, pengetahuan, ketrampilan untuk memecahkan masalah dan klarifikasi nilai pada setiap tahap umur, tetapi bagi umur muda (tahun-tahun pertama) diberikan tekanan yang khusus terhadap kepekaan lingkungan terhadap lingkungan tempat mereka hidup;
  10. Membantu peserta didik untuk menemukan (discover), gejala-gejala dan penyebab dari masalah lingkungan;
  11. Memberi tekanan mengenai kompleksitas masalah lingkungan, sehingga diperlukan kemampuan untuk berpikir secara kritis dengan ketrampilan untuk memecahkan masalah.
  12. Memanfaatkan beraneka ragam situasi pembelajaran (learning environment) dan berbagai pendekatan dalam pembelajaran mengenai dan dari lingkungan dengan tekanan yang kuat pada kegiatan-kegiatan yang sifatnya praktis dan memberikan pengalaman secara langsung (first – hand experience).

Fokus

Pendidikan Lingkungan Hidup berfokus pada:

  • Kepedulian dan sensitifitas terhadap lingkungan hidup dan tantangannya.
  • Pengetahuan dan pemahaman tentang lingkungan hidup dan tantangannya.
  • Perubahan perilaku terhadap lingkungan hidup dan mengembangkan peningkatan kualitas lingkungan hidup.
  • Keahlian untuk mengantisipasi terjadinya permasalahan lingkungan hidup.
  • Partisipasi untuk menerapkan pengetahuan dan keahlian terkait program lingkungan hidup.

Sejarah

Pada tahun 1977/1978 rintisan Garis‐garis Besar Program Pengajaran Lingkungan Hidup diujicobakan di 15 Sekolah Dasar Jakarta. Pada tahun 1979 di bawah koordinasi Kantor Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup (Meneg PPLH) dibentuk Pusat Studi Lingkungan (PSL) di berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta, di mana pendidikan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL mulai dikembangkan).

Tahun 1986, Pendidikan Lingkungan Hidup dan Kependudukan dimasukkan ke dalam pendidikan formal dengan dibentuknya mata pelajaran Pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup (PKLH). Depdikbud merasa perlu untuk mulai mengintegrasikan PKLH ke dalam semua mata pelajaran

Sejak tahun 1989/1990, berbagai pelatihan tentang lingkungan hidup telah diperkenalkan oleh Departemen Pendidikan Nasional bagi guru-guru SD, SMP dan SMA termasuk Sekolah Kejuruan.

Tahun 1996 terbentuk Jaringan Pendidikan Lingkungan (JPL) antara LSM-LSM yang berminat dan menaruh perhatian terhadap pendidikan lingkungan. Hingga tahun 2004 tercatat 192 anggota JPL yang bergerak dalam pengembangan dan pelaksanaan pendidikan lingkungan. Tahun 2013, JPL melaksanakan Pertemuan Nasional Jaringan Pendidikan Lingkungan di Jogjakarta.

Pada tahun 1996 disepakati kerja sama pertama antara Departemen Pendidikan Nasional dan Kementerian Negara Lingkungan Hidup, No. 0142/U/1996 dan No Kep: 89/MENLH/5/1996 tentang Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan Lingkungan Hidup tanggal 21 Mei 1996, yang diperbaharui pada tahun 2005 (nomor: Kep No 07/MenLH/06/2005 No 05/VI/KB/2005 tanggal 5 Juli 2005) dan tahun 2010. Sebagai tindak lanjut dari kesepakatan tahun 2005, pada tahun 2006 Kementerian Lingkungan Hidup mengembangkan program pendidikan lingkungan hidup pada jenjang pendidikan dasar dan menengah melalui program Adiwiyata. Program ini dilaksanakan di 10 sekolah di Pulau Jawa sebagai sekolah model dengan melibatkan perguruan tinggi dan LSM yang bergerak di bidang Pendidikan Lingkungan Hidup.

Kementerian Lingkungan Hidup sejah tahun 2006 mengembangkan Program Sekolah Adiwiyata. Sejak tahun 2006 sampai 2011 yang ikut partisipasi dalam program Adiwiyata baru mencapai 1.351 sekolah dari 251.415 sekolah (SD, SMP, SMA, SMK) Se‐Indonesia, diantaranya yang mendapat Adiwiyata mandiri : 56 sekolah, Adiwiyata: 113 sekolah, calon Adiwiyata 103 sekolah, atau total yang mendapat penghargaan Adiwiyata mencapai 272 Sekolah (SD, SMP, SMA, SMK) Se‐Indonesia.

Kategori Pendidikan Lingkungan Hidup

PLH dikategorikan menjadi:

  1. PLH formal yaitu kegiatan pendidikan di bidang lingkungan hidup yang diselenggarakan melalui sekolah yang terdiri atas pendidikan dasar, menengah, dan tinggi yang dilakukan secara terstruktur dengan menggunakan metode pendekatan kurikulum yang terintegrasi maupun kurikulum yang monolitik atau tersendiri
  2. PLH non-formal adalah kegiatan pendidikan di bidang lingkungan hidup yang dilakukan di luar sekolah yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang, misalnya AMDAL, ISO, dan PPNS.

Sumber Artikel : Wikipedia

Selengkapnya
Pendidikan Lingkungan Hidup

Pendidikan Vokasi

Konstruktivisme

Dipublikasikan oleh Merlin Reineta pada 31 Juli 2022


Teori Konstruktivisme didefinisikan sebagai pembelajaran yang bersifat generatif, yaitu tindakan mencipta sesuatu makna dari apa yang dipelajari. Konstruktivisme sebenarnya bukan merupakan gagasan yang baru, apa yang dilalui dalam kehidupan kita selama ini merupakan himpunan dan pembinaan pengalaman demi pengalaman. Ini menyebabkan seseorang mempunyai pengetahuan dan menjadi lebih dinamis. Pendekatan konstruktivisme mempunyai beberapa konsep umum seperti:

  1. Pelajar aktif membina pengetahuan berasaskan pengalaman yang sudah ada.
  2. Dalam konteks pembelajaran, pelajar seharusnya mampu membina pengetahuan mereka secara mandiri.
  3. Pentingnya membina pengetahuan secara aktif oleh pelajar sendiri melalui proses saling memengaruhi antara pembelajaran terdahulu dengan pembelajaran terbaru.
  4. Unsur terpenting dalam teori ini ialah seseorang membina pengetahuan dirinya secara aktif dengan cara membandingkan informasi baru dengan pemahamannya yang sudah ada.
  5. Ketidakseimbangan merupakan faktor motivasi pembelajaran yang utama. Faktor ini berlaku apabila seorang pelajar menyadari gagasan-gagasannya tidak konsisten atau sesuai dengan pengetahuan ilmiah.
  6. Bahan pengajaran yang disediakan perlu mempunyai perkaitan dengan pengalaman pelajar untuk menarik minat pelajar.

Sumber Artikel : Wikipedia

Selengkapnya
Konstruktivisme
« First Previous page 680 of 773 Next Last »