Kelautan dan Perikanan

Prof. Rokhmin: Pengelolaan DAS, Pesisir, dan Laut Harus Terpadu

Dipublikasikan oleh Raynata Sepia Listiawati pada 19 Februari 2025


  • REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan  IPB University, Prof Dr Ir Rokhmin Dahuri MS mengatakan, pengelolaan daerah aliran sungai (DAS), pesisir dan laut perlu dilakukan terpadu. “Mengapa pengeloaan DAS, pesisir, dan laut harus dilakukan secara terpadu?  Karena, di dalam suatu unit (satuan) wilayah pembangunan (wilayah pesisir) pada umumnya karakteristik biogeofisik (ekologi) nya tidak homogen, dan terdiri dari lebih dari dua jenis ekosistem: estuari, mangrove, padang lamun, terumbu karang, dan lainnya,” kata Prof Rokhmin Dahuri saat menjadi narasumber FGD Direktorat Jenderal Penataan Ruang Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan, di Jakarta, Senin (24/1).
  • Selain itu, Prof Rokhmin menambahkan, suatu wilayah pesisir merupakan suatu wilayah multi-fungsi dan multi-sektor pembangunan, seperti perikanan budidaya, perikanan tangkap, pariwisata, pertambangan, energi, industri manufakturing, dan lainnya.
  • “Suatu wilayah pesisir dipengaruhi oleh proses-proses alamiah dan dampak (externalities) dari beragam kegiatan manusia di wilayah daratan (upland areas) maupun laut lepas,” ujar Rokhmin yang membawakan makalah berjudul Resolusi Pengelolaan Wilayah Laut, Pesisir dan DAS Terpadu untuk Mendukung Program Terobosan KKP 2021-2024.
  • Dalam kesempatan tersebut, Rokhmin memaparkan transformasi struktural ekonomi Indonesia. Yakni, dari dominasi eksploitasi sumberdaya alam (SDA)  dan ekspor komoditas (sektor primer) dan buruh murah, ke dominasi sektor manufaktur (sektor sekunder) dan sektor jasa (sektor tersier) yang produktif, berdaya saing, inklusif, menyejahterakan, dan berkelanjutan (sustainable); modernisasi dan hilirisasi sektor primer (kelautan dan perikanan, pertanian, kehutanan, dan ESDM) secara produktif, efisien, berdaya saing, inklusif, ramah lingkungan dan berkelanjutan; dan revitalisasi industri manufakturing yang unggul sejak masa Orba: (1) makanan dan minuman (mamin), (2) TPT (tekstil dan produk tekstil), (3) elektronik, (4) otomotif, dan lainnya.
  • Selanjutnya, kata dia, pengembangan industri manufakturing baru: maritim (kelautan), EBT, semikonduktor, baterai nikel, bioteknologi, nanoteknologi, Industry  4.0, dan lainnya. “Semua pembangunan ekonomi (butir-1 s/d 4) mesti berbasis pada Ekonomi Hijau (Green Economy) dan digital (Industry 4.0),” paparnya seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
  • Rokhmin juga mengungkapkan bahwa  chips (semikonduktor) kini menjadi penentu persaingan antarnegara.  “Chips yang terbuat dari material semikonduktor menjadi penentu persaingan antar bangsa (maju-mundurnya bangsa) di Era Industry 4.0, Abad-21 ini,” ujarnya.
  • Ia menjelaskan, chips dibutuhkan untuk memproduksi hampir semua produk di zaman post-modern (Abad-21) ini, mulai dari jam tangan, mesin otomotif, microwave, lemari es, mesin cuci, komputer hingga peluru kendali.
  • “China menyerap (menggunakan) 60 persen  total semikonduktor dunia.  Sementara, Taiwan memegang kendali dalam rantai pasok global semikonduktor,” tutur Rokhmin yang juga ketua umum Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI).
  • Chips (semikonduktor) terbuat dari campuran: silikon, tembaga, nikel, rare earths, dan mineral lainnya. “Karena, Indonesia merupakan produsen nikel terbesar di dunia, tembaga ke-10, dan rare earth, mestinya  Indonesia (Provinsi  Sulteng) menjadi bangsa yang paling kompetitif (maju, sejahtera, dan berdaulat),” kata Rokhmin.
  • FGD Direktorat Jenderal Penataan Ruang Laut (PRL) dibuka oleh Sesditjen PRL Dr Hendra Yusran Siry SPi MSc dan ditutup oleh Plt Dirjen PRL Dr Ir Pamuji Lestari MSc.

Sumber: ekonomi.republika.co.id

Selengkapnya
Prof. Rokhmin: Pengelolaan DAS, Pesisir, dan Laut Harus Terpadu

Transportasi

Penyeberang Pejalan

Dipublikasikan oleh Ririn Khoiriyah Ardianti pada 19 Februari 2025


Penyeberangan pejalan atau zebra crossing adalah lajur penyeberangan melintasi jalan yang diperuntukkan untuk pejalan kaki yang akan menyeberangi jalan tersebut, yang dinyatakan dengan markah jalan berupa garis-garis membujur atau setrip berwarna putih yang tebal garisnya sekitar 300 mm dan dengan celah antargaris yang sama dengan panjang garis minimum adalah 2500 mm. Pejalan kaki yang berjalan melalui penyeberangan pejalan akan mendapatkan prioritas terlebih dahulu, kecuali jika penyeberangan pejalan diatur oleh lampu lalu lintas atau tombol kendali. Di tempat-tempat tertentu, pinggiran jalan yang dekat dengan penyeberangan pejalan masih ditambah lagi dengan larangan parkir agar pejalan kaki yang akan menyeberang dapat terlihat oleh pengemudi kendaraan di jalan.

Penyeberangan pejalan disebut juga sebagai zebra crossing karena menggunakan garis-garis setrip hitam dan putih yang mirip seperti corak loreng pada kulit hewan zebra.

Sumber Artikel : Wikipedia

Selengkapnya
Penyeberang Pejalan

Transportasi

Transportasi Jalan

Dipublikasikan oleh Ririn Khoiriyah Ardianti pada 19 Februari 2025


Transportasi jalan adalah segala bentuk transportasi menggunakan jalan untuk mengangkut penumpang atau barang. Bentuk awal dari transportasi darat adalah menggunakan kudakeledai atau bahkan manusia untuk membawa barang melewati jalan setapak. Seiring dengan berkembangkan perdagangan, jalan diratakan atau dilebarkan untuk mengakomodir aktivitas. Roda kemudian ditemukan. dan memiliki banyak bentuk dengan berbagai macam kelebihan dan kekurangannya masing - masing. alat transportasi terdiri dari sepeda, motor, mobil, kereta api, becak, dan delman.

Mobil sebagai moda transportasi jalan.

Sumber Artikel : Wikipedia

Selengkapnya
Transportasi Jalan

Sumber Daya Air

Banjir Bandang

Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 19 Februari 2025


Banjir bandang atau air bah adalah banjir besar yang datang secara tiba-tiba dengan meluap, menggenangi, dan mengalir deras menghanyutkan benda-benda besar (seperti kayu dan sebagainya). Banjir ini terjadi secara tiba-tiba di daerah permukaan rendah akibat hujan yang turun terus-menerus. Banjir bandang terjadi saat penjenuhan air terhadap tanah di wilayah tersebut berlangsung dengan sangat cepat hingga tidak dapat diserap lagi. Air yang tergenang lalu berkumpul di daerah-daerah dengan permukaan rendah dan mengalir dengan cepat ke daerah yang lebih rendah. Akibatnya, segala macam benda yang dilewatinya dikelilingi air dengan tiba-tiba. Banjir bandang dapat mengakibatkan kerugian yang besar.

Kasus di Indonesia

Berberapa banjir bandang yang terjadi di Indonesia adalah banjir di Bukit Lawang pada November 2003, menewaskan sedikitnya 80 orang dan merusak fasilitas pariwisata. Pada 1 Januari 2006 banjir bandang juga terjadi di Jember yang menewaskan 59 orang.

Penanganan banjir

  • Pengendalian tata ruang; tata ruang yang baik dan jauh dari permukaan tanah yang rendah meminimalisirkan kerugian dari pihak masyarakat.
  • Pengaturan debit air; debit air yang mengalir dari hulu ke hilir dapat kita alihkan seperti pemindahan aliran air.
  • Melakukan reboisasi
  • Berdisiplin untuk membuang sampah pada tempatnya.

 

Sumber Artikel: id.wikipedia.org

 

Selengkapnya
Banjir Bandang

Kemaritiman

Menelusuri Jejak Sejarah Jalur Sutra: Jaringan Perdagangan Legendaris yang Menghubungkan Dunia

Dipublikasikan oleh Raynata Sepia Listiawati pada 19 Februari 2025


Jalur Sutra (Hanzi tradisional: 絲綢之路; Hanzi sederhana: 丝绸之路; pinyin: sī chóu zhī lù, bahasa Persia راه ابریشم Râh-e Abrisham) adalah sebuah jalur perdagangan melalui Asia yang menghubungkan antara Timur dan Barat dengan dihubungkan oleh pedagang, pengelana, biarawan, prajurit, nomaden dengan menggunakan karavan dan kapal laut, dan menghubungkan Chang'an, Republik Rakyat Tiongkok, dengan Antiokhia, Suriah, dan juga tempat lainnya pada waktu yang bervariasi. Pengaruh jalur ini terbawa sampai ke Korea dan Jepang.

Pertukaran ini sangat penting tak hanya untuk pengembangan kebudayaan Cina, India dan Roma namun juga merupakan dasar dari dunia modern. Istilah 'jalur sutra' pertama kali digunakan oleh geografer Jerman Ferdinand von Richthofen pada abad ke-19 karena komoditas perdagangan dari Cina yang banyak berupa sutra.

Jalur Sutra benua membagi menjadi jalur utara dan selatan begitu dia meluas dari pusat perdagangan Cina Utara dan Cina Selatan, rute utara melewati Bulgar-Kipchak ke Eropa Timur dan Semenanjung Crimea, dan dari sana menuju ke Laut Hitam, Laut Marmara, dan Balkan ke Venezia; rute selatan melewati Turkestan-Khorasan menuju Mesopotamia dan Anatolia, dan kemudian ke Antiokia di Selatan Anatolia menuju ke Laut Tengah atau melalui Levant ke Mesir dan Afrika Utara.

Hubungan jalan rel yang hilang dalam Jalur Sutra diselesaikan pada 1992, ketika jalan rel internasional Almaty - Urumqi dibuka.

Orang orang lebih memilih untuk berjalan pada saat musim dingin karena faktor adanya air dan juga barang yang dijual di musim panas jauh lebih mahal daripada musim dingin. Di Jalur Sutra ini terdapat sebuah tempat peristirahatan berbentuk seperti benteng yang disebut karavanserai. Di dalamnya banyak terdapat toko, penginapan, dan yang paling banyak ialah tempat trade in hewan. Mereka mengganti hewan yang mereka gunakan selama perjalanan dengan hewan baru (kuat). Orang yang meninggal di Jalur Sutra dimakamkan di kuburan langit (terbuka) karena diyakini bahwa hidup itu baik sampai mati.

Sejarah

Prekursor

Kontak Tiongkok dan Asia Tengah (milenium ke-2 SM)

Eurasia Tengah telah dikenal sejak zaman kuno dengan komunitas penunggang kuda dan pengembangbiakan kudanya, dan Rute Stepa darat melintasi padang rumput utara Eurasia Tengah telah digunakan jauh sebelum Jalur Sutra. Situs-situs arkeologi, seperti pemakaman Berel di Kazakhstan, menegaskan bahwa bangsa Arimaspia yang nomaden tidak hanya mengembangbiakkan kuda untuk diperdagangkan, tetapi juga menghasilkan pengrajin-pengrajin hebat yang mampu menyebarkan karya-karya seni yang sangat indah di sepanjang Jalur Sutra. Sejak milenium ke-2 Sebelum Masehi, batu giok nefrit diperdagangkan dari tambang-tambang di wilayah Yarkand dan Khotan ke Tiongkok. Secara signifikan, tambang-tambang ini tidak terlalu jauh dari tambang lapis lazuli dan spinel ("Balas Ruby") di Badakhshan, dan, meskipun dipisahkan oleh Pegunungan Pamir yang tangguh, rute-rute yang melintasinya tampaknya telah digunakan sejak masa-masa awal.

Studi genetik terhadap mumi Tarim, yang ditemukan di Cekungan Tarim, di daerah Loulan yang terletak di sepanjang Jalur Sutra 200 kilometer (124 mil) sebelah timur Yingpan, yang berasal dari tahun 1600 Sebelum Masehi, menunjukkan adanya kontak yang sangat kuno antara Timur dan Barat. Sisa-sisa mumi ini mungkin berasal dari orang-orang yang berbicara dalam bahasa Indo-Eropa, yang tetap digunakan di Lembah Tarim, di wilayah Xinjiang saat ini, hingga digantikan oleh pengaruh Turki dari budaya Xiongnu di utara dan oleh pengaruh Tiongkok dari dinasti Han timur, yang berbicara dalam bahasa Sino-Tibet.

Beberapa sisa-sisa yang mungkin merupakan sutra Tiongkok yang berasal dari tahun 1070 Sebelum Masehi telah ditemukan di Mesir Kuno. Kota-kota Oasis Besar di Asia Tengah memainkan peran penting dalam fungsi perdagangan Jalur Sutra yang efektif. Sumber asalnya tampaknya cukup dapat diandalkan, tetapi sutra terdegradasi dengan sangat cepat, sehingga tidak dapat diverifikasi apakah itu adalah sutra yang dibudidayakan (yang hampir pasti berasal dari Tiongkok) atau jenis sutra liar, yang mungkin berasal dari Mediterania atau Timur Tengah.

Setelah kontak antara Tiongkok Metropolitan dan wilayah perbatasan barat yang nomaden pada abad ke-8 SM, emas diperkenalkan dari Asia Tengah, dan para pemahat batu giok Tiongkok mulai membuat desain tiruan padang rumput, dengan mengadopsi seni hewan bergaya Scythian dari padang rumput (penggambaran hewan yang terkunci dalam pertempuran). Gaya ini terutama tercermin pada plakat sabuk persegi panjang yang terbuat dari emas dan perunggu, dengan versi lain dari batu giok dan steatite. Sebuah pemakaman elit di dekat Stuttgart, Jerman, yang berasal dari abad ke-6 Sebelum Masehi, telah digali dan ditemukan tidak hanya memiliki perunggu Yunani, namun juga sutra Tiongkok. Karya seni berbentuk binatang dan motif pegulat pada ikat pinggang yang serupa telah ditemukan di situs-situs kuburan Skit yang membentang dari wilayah Laut Hitam sampai ke situs arkeologi era Negara Berperang di Mongolia Dalam (di Aluchaideng) dan Shaanxi (di Keshengzhuang) di Tiongkok.

Ekspansi budaya Scythia, yang membentang dari dataran Hungaria dan Pegunungan Carpathia ke Koridor Gansu Tiongkok, dan menghubungkan Timur Tengah dengan India Utara dan Punjab, tidak diragukan lagi memainkan peran penting dalam pengembangan Jalur Sutra. Bangsa Skit menemani Esarhaddon dari Asyur dalam invasinya ke Mesir, dan mata panah segitiga mereka yang khas telah ditemukan hingga ke selatan sampai ke Aswan. Bangsa nomaden ini bergantung pada penduduk menetap di sekitarnya untuk mendapatkan sejumlah teknologi penting, dan selain menyerbu permukiman yang rentan untuk mendapatkan komoditas ini, mereka juga mendorong para pedagang jarak jauh sebagai sumber pendapatan melalui pembayaran tarif yang dipaksakan. Orang Sogdiana memainkan peran utama dalam memfasilitasi perdagangan antara Cina dan Asia Tengah di sepanjang Jalur Sutra pada akhir abad ke-10, bahasa mereka berfungsi sebagai bahasa pergaulan untuk perdagangan Asia sejak abad ke-4.

Inisiasi di Tiongkok (130 Sebelum Masehi)

Jalur Sutra diprakarsai dan disebarkan oleh Dinasti Han Tiongkok melalui eksplorasi dan penaklukan di Asia Tengah. Dengan terhubungnya Laut Tengah ke Lembah Fergana, langkah selanjutnya adalah membuka rute melintasi Cekungan Tarim dan Koridor Hexi ke China Proper. Perluasan ini terjadi sekitar tahun 130 SM, dengan kedutaan besar dinasti Han ke Asia Tengah mengikuti laporan duta besar Zhang Qian (yang pada awalnya dikirim untuk mendapatkan aliansi dengan Yuezhi melawan Xiongnu). Zhang Qian mengunjungi secara langsung kerajaan Dayuan di Ferghana, wilayah kekuasaan Yuezhi di Transoxiana, negara Baktria Daxia dengan sisa-sisa kekuasaan Yunani-Baktria, dan Kangju. Dia juga membuat laporan tentang negara-negara tetangga yang tidak dikunjunginya, seperti Anxi (Parthia), Tiaozhi (Mesopotamia), Shendu (anak benua India), dan Wusun. Laporan Zhang Qian menunjukkan alasan ekonomi untuk ekspansi dan pembangunan tembok Tiongkok ke arah barat, dan merintis Jalur Sutra, menjadikannya salah satu rute perdagangan paling terkenal dalam sejarah dan di dunia.

Setelah memenangkan Perang Kuda Surgawi dan Perang Han-Xiongnu, tentara Tiongkok membangun kekuatan di Asia Tengah, memulai Jalur Sutra sebagai jalan utama perdagangan internasional. Ada yang mengatakan bahwa Kaisar Tiongkok Wu menjadi tertarik untuk mengembangkan hubungan komersial dengan peradaban perkotaan yang canggih di Ferghana, Baktria, dan Kekaisaran Parthia: "Putra Langit yang mendengar semua ini beralasan demikian: Ferghana (Dayuan "Orang Ionia Besar") dan wilayah-wilayah kekuasaan Baktria (Ta-Hsia) dan Kekaisaran Parthia (Anxi) adalah negara-negara yang besar, penuh dengan barang-barang yang langka, dengan penduduk yang tinggal di tempat tinggal yang tetap dan diberikan pekerjaan yang agak mirip dengan orang-orang Tiongkok, tetapi dengan tentara yang lemah, dan menempatkan nilai yang tinggi pada hasil-hasil yang kaya dari Tiongkok" (Hou Hanshu, Later Han History). Ada juga yang mengatakan bahwa Kaisar Wu lebih tertarik untuk memerangi Xiongnu dan perdagangan besar baru dimulai setelah Tiongkok berhasil menguasai Koridor Hui.

Orang Tiongkok juga sangat tertarik dengan kuda-kuda yang tinggi dan kuat (dinamai "kuda surgawi") yang dimiliki oleh Dayuan (secara harfiah berarti "Orang Ionia Besar," kerajaan Yunani di Asia Tengah), yang sangat penting dalam memerangi Xiongnu yang hidup berpindah-pindah. Mereka mengalahkan Dayuan dalam perang Han-Dayuan. Orang Tiongkok kemudian mengirim banyak kedutaan, sekitar sepuluh kedutaan setiap tahun, ke negara-negara ini dan sampai ke Suriah Seleukus.

Disadur dari: en.wikipedia.org

Selengkapnya
Menelusuri Jejak Sejarah Jalur Sutra: Jaringan Perdagangan Legendaris yang Menghubungkan Dunia

Rantai Pasok Digital

Meningkatkan Performa Rantai Pasokan dengan Teknologi Industri 4.0: Manfaat, Tantangan, dan Faktor Keberhasilan

Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 19 Februari 2025


Pendahuluan

Industri 4.0 telah membawa perubahan mendasar dalam dunia rantai pasokan melalui penerapan teknologi seperti IoT, big data, blockchain, augmented reality (AR), dan lainnya. Artikel ini adalah hasil tinjauan literatur sistematis terhadap 221 penelitian antara tahun 2005 dan 2021, yang bertujuan untuk mengidentifikasi manfaat, tantangan, dan faktor kritis keberhasilan 11 teknologi inti Industri 4.0 dalam meningkatkan performa rantai pasokan.

Potensi teknologi ini mencakup efisiensi operasional, transparansi, dan keberlanjutan, namun penerapannya juga menghadapi berbagai tantangan, seperti biaya tinggi dan kebutuhan akan sumber daya manusia yang kompeten. Artikel ini mengulas setiap teknologi secara individual, dengan menyoroti manfaat dan tantangannya, serta memberikan wawasan praktis untuk implementasi.

Teknologi Inti Industri 4.0 dalam Rantai Pasokan

Berikut adalah ikhtisar manfaat dan tantangan dari beberapa teknologi inti Industri 4.0:

1. Internet of Things (IoT)

  • Manfaat: Meningkatkan transparansi, konektivitas, dan fleksibilitas melalui pemantauan waktu nyata. Implementasi IoT terbukti meningkatkan efisiensi logistik hingga 30%.
  • Tantangan: Infrastruktur teknologi dan kekurangan sumber daya manusia yang kompeten menjadi kendala utama.
  • Studi Kasus: Perusahaan retail menggunakan sensor IoT untuk pelacakan inventaris, yang mengurangi limbah material hingga 20%.

2. Big Data

  • Manfaat: Memungkinkan analisis prediktif untuk pengambilan keputusan strategis, meningkatkan keandalan data, dan menciptakan konektivitas informasi.
  • Tantangan: Masalah tata kelola data besar, ancaman keamanan siber, dan privasi.
  • Studi Kasus: Dengan memanfaatkan analitik big data, sebuah perusahaan manufaktur berhasil meningkatkan prediksi permintaan hingga 25%.

3. Blockchain

  • Manfaat: Meningkatkan transparansi dan keamanan data, memungkinkan kontrak pintar (smart contracts), serta mendukung desentralisasi.
  • Tantangan: Isu teknis, biaya tinggi, dan kebutuhan akan tata kelola yang baik.
  • Studi Kasus: Walmart menggunakan blockchain untuk pelacakan produk pangan, memangkas waktu pelacakan dari 7 hari menjadi 2 jam.

4. Augmented Reality (AR)

  • Manfaat: Meningkatkan efisiensi layanan pelanggan melalui visualisasi dan simulasi. Contoh: penggunaan AR dalam logistik mempercepat proses pengambilan barang hingga 15%.
  • Tantangan: Kebutuhan pelatihan kompetensi baru untuk pengguna.
  • Studi Kasus: AR membantu pekerja logistik dengan smart glasses untuk navigasi gudang secara real-time.

5. Digital Twin (Simulasi Digital)

  • Manfaat: Membantu simulasi dan perencanaan operasional dengan model virtual. Teknologi ini mengurangi biaya operasional hingga 20%.
  • Tantangan: Kebutuhan infrastruktur teknologi dan kualitas input data.
  • Studi Kasus: Produsen otomotif menggunakan digital twin untuk simulasi produksi, mengurangi waktu pengembangan prototipe sebesar 30%.

Manfaat dan Tantangan Umum

Manfaat:

  • Efisiensi Operasional: Otomatisasi dan konektivitas mendukung proses rantai pasokan yang lebih cepat dan hemat biaya.
  • Keberlanjutan: Teknologi seperti 3D printing mengurangi limbah material dan konsumsi energi.
  • Transparansi: Blockchain dan IoT meningkatkan visibilitas di seluruh rantai pasokan.

Tantangan:

  • Biaya Implementasi: Teknologi canggih memerlukan investasi besar di awal.
  • Keamanan Data: Ancaman siber dan kebutuhan akan perlindungan privasi menjadi tantangan utama.
  • Sumber Daya Manusia: Kurangnya tenaga kerja yang terampil dalam teknologi ini menghambat adopsi.

Faktor Keberhasilan Kritis

Penelitian ini mengidentifikasi beberapa faktor keberhasilan penting untuk mengoptimalkan manfaat teknologi:

  1. Kolaborasi Antar Pemangku Kepentingan: Misalnya, integrasi data antara produsen, distributor, dan pelanggan untuk mendukung rantai pasokan yang lebih baik.
  2. Infrastruktur Teknologi yang Andal: Penerapan IoT, blockchain, dan big data membutuhkan jaringan yang kuat dan data berkualitas tinggi.
  3. Dukungan Manajemen: Kepemimpinan yang mendukung transformasi digital memegang peran penting.
  4. Pelatihan dan Pengembangan: Perusahaan perlu menginvestasikan waktu dan sumber daya untuk melatih karyawannya agar dapat menguasai teknologi baru.

Kesimpulan

Teknologi Industri 4.0 memberikan peluang besar untuk meningkatkan efisiensi, keberlanjutan, dan transparansi dalam rantai pasokan global. Namun, tantangan seperti biaya, keamanan, dan sumber daya manusia harus diatasi untuk memastikan keberhasilan implementasi. Artikel ini menunjukkan bahwa dengan strategi yang tepat, manfaat jangka panjang dapat jauh melebihi hambatan awal.

Sumber:
Rad, F. F., Oghazi, P., Palmie, M., Chirumalla, K., Pashkevich, N., et al. (2022). Industry 4.0 and supply chain performance: A systematic literature review of the benefits, challenges, and critical success factors of 11 core technologies. Industrial Marketing Management, 105: 268-293.

 

Selengkapnya
Meningkatkan Performa Rantai Pasokan dengan Teknologi Industri 4.0: Manfaat, Tantangan, dan Faktor Keberhasilan
« First Previous page 679 of 1.119 Next Last »