Pertanian
Dipublikasikan oleh Muhammad Ilham Maulana pada 29 Februari 2024
Pisang adalah sebutan umum untuk tumbuhan perdu berukuran besar dengan daun besar memanjang yang tumbuh langsung dari batangnya. Batang pisang empuk karena tersusun dari lapisan pelepah yang lembut dan panjang. Ia memiliki batang yang cukup keras di atas tanah. Pisang memiliki tangkai daun dan batang meruncing yang melebar. Ukuran daunnya berbeda-beda tergantung jenis pisangnya. Banyak sekali bunga yang mekar dari batang pisang. Bagian bunga pada pisang menjadi buah yang disebut sarang lebah. Buah pisang dikelompokkan menjadi bunga majemuk yang ukurannya mengecil seiring bertambahnya kedalaman. Secara taksonomi, pisang termasuk dalam famili Musaceae dan genus Musa. Berbagai jenis pisang umum ditemukan di wilayah Malaysia. Jenis pisang yang paling banyak dibudidayakan di dunia adalah pisang liar.
Jenis pisang liar ini tumbuh di hutan, perbukitan, dan dataran rendah. Selain itu, pisang juga dapat ditanam bersama tanaman lain seperti jagung dan singkong. Pisang tumbuh di segala musim, jadi bisa dipanen kapan saja. Pohon pisang akan mati jika hanya berbuah sekali seumur hidupnya. Pisang bisa dimakan apa adanya atau dimasak terlebih dahulu. Nutrisi yang terkandung dalam buah pisang mempunyai efek positif bagi kesehatan manusia dan juga dapat digunakan sebagai obat tradisional. Pisang awalnya merupakan tanaman asli Asia Tenggara dan kemudian menyebar ke seluruh dunia.
Pisang menyebar dari arah barat, dari Samudera Atlantik hingga Pulau Madagaskar, lalu ke benua Afrika, Amerika Latin, dan Amerika Tengah. Sedangkan pisang menyebar dari timur melintasi Samudera Pasifik hingga Hawaii. Pisang mempunyai nama tersendiri di berbagai daerah dan luar negeri, antara lain: unti (Makassar), koyo (Ternate), kula (Banda), uri (Ambon), tema (Selam), ounche (Madagaskar).
Taksonomi
Secara taksonomi, pisang diidentifikasi dengan nama spesiesnya, yaitu Musa sp, yang termasuk dalam genus Musa. Pisang tergolong dalam famili Musaceae dalam kategori tumbuhan dengan satu biji tunggal. Dalam klasifikasi lebih lanjut, pisang diklasifikasikan sebagai tumbuhan berbunga dalam divisi tumbuhan berbiji. Selain itu, spesies pisang masih memiliki hubungan kekerabatan dengan keluarga Orchidaceae.
Taksonomi Buah Pisang
Pisang, dikenal dengan nama spesies Musa sp, termasuk ke dalam genus Musa dan famili Musaceae. Tumbuhan ini tergolong dalam kelas tumbuhan dengan biji tunggal, dalam subdivisi tumbuhan berbunga, dan divisi tumbuhan berbiji. Menariknya, spesies pisang masih memiliki keterkaitan dengan famili Orchidaceae.
Morfologi Buah Pisang
Sebagian besar buah pisang memiliki kulit yang berubah menjadi kuning saat matang, meskipun beberapa dapat memiliki warna lain seperti jingga, merah, hijau, ungu, atau bahkan hampir hitam. Buah pisang merupakan sumber utama energi (karbohidrat) dan mineral, terutama kalium, dalam makanan. Selain itu, istilah "pisang" juga digunakan untuk beberapa jenis tanaman yang tidak menghasilkan buah konsumsi, seperti pisang abaka, pisang hias, dan pisang kipas. Namun, pembahasan dalam artikel ini hanya akan fokus pada pisang yang menghasilkan buah yang dapat dikonsumsi serta tanaman kerabat yang relevan.
Penyebaran Buah Pisang
Pisang tumbuh subur di daerah dengan musim kemarau yang berlangsung hingga 4,5 bulan dengan curah hujan antara 650 hingga 5.000 mililiter per tahun. Suhu lingkungan yang cocok untuk pertumbuhan pisang berkisar antara 21°C hingga 29,5°C. Awalnya, pisang merupakan tanaman lokal di Asia Tenggara, terutama di Indonesia, dan telah menyebar hingga ke Pulau Madagaskar sejak 500 tahun sebelum Masehi. Afrika dan Hawaii juga telah membudidayakan pisang sejak masa lalu.
Keragaman Buah Pisang
Pusat keragaman utama pisang terletak di Malesia, sementara pusat keragaman minor dapat ditemukan di Afrika tropis. Pisang menyukai iklim tropis dan lembap, terutama di dataran rendah. Beberapa negara seperti Indonesia, Kepulauan Pasifik, Amerika Tengah, dan Brasil terkenal sebagai pengekspor pisang. Pada tahun 2018, India merupakan negara dengan konsumsi pisang tertinggi. Pisang yang dibudidayakan sekarang merupakan hasil persilangan antara Musa acuminata dan Musa balbisiana, menghasilkan variasi genetik yang beragam.
Pengelompokkan Buah Pisang
Pisang dapat dikelompokkan berdasarkan kode genetiknya. Ada berbagai kelompok seperti AA, AAA, AAB, ABB, dan lainnya, yang masing-masing memiliki karakteristik dan penggunaan yang berbeda. Misalnya, kelompok AA meliputi pisang seribu, pisang lilin, dan pisang mas. Kelompok AAB mencakup pisang raja dan pisang tanduk. Hibrida M. acuminata dengan M. balbisiana dikenal sebagai M. ×paradisiaca. Dalam klasifikasi pisang budi daya, digunakan kombinasi nama-nama genom ini sebagai nama kelompok budi daya.
Budi Daya Buah Pisang
Seiring manusia beralih dari gaya hidup berpindah-pindah menuju pertanian yang menetap, budidaya pisang mulai berkembang. Masyarakat di Asia Tenggara sudah lama memanfaatkan pisang sebagai bagian penting dalam pola makan mereka, terutama bagian pelepah dan tunasnya. Pembudidayaan pisang oleh manusia dapat ditelusuri melalui artefak sejarah seperti relief dan naskah kuno.
Bukti tertua pembudidayaan pisang dapat ditemukan dalam literatur Pali, khususnya Kanon Pāli, yang menyebutkan bahwa pisang telah dibudidayakan di India sejak abad ke-6 hingga ke-5 SM. Pisang digambarkan sebagai buah bertaring yang menjadi makanan bagi berbagai hewan, termasuk kera dan gajah. Budaya lain yang terlibat dalam budidaya pisang ditemukan di Sungai Panjang dan Sungai Kuning di Tiongkok, serta melalui prasasti kuno di Yunani yang mencatat pemahaman tentang budidaya pisang sejak abad ke-3 SM.
Meskipun budidaya pisang sudah lama dikenal, tradisinya tidak selalu intensif. Sebagian besar budidaya dilakukan secara terbatas, dengan hanya sedikit jenis pisang yang ditanam secara besar-besaran dalam perkebunan monokultur, seperti 'Gros Michel' dan 'Cavendish'. Jenis-jenis lainnya cenderung ditanam dalam kelompok di pekarangan rumah, tepi lahan pertanian lain, atau bahkan di tepi sungai.
Nilai Ekonomi Buah Pisang
Dari segi nilai ekonomi, budidaya pisang dinilai berdasarkan masa berbuah, pertumbuhan, kesuburan tanah, dan pemeliharaan. Pisang biasanya mulai berbuah setelah berusia satu tahun, yang berarti pengembalian modal dari investasi budidaya dapat dipercepat. Ketika sudah mulai berbuah, produktivitas pisang meningkat secara signifikan. Buah pisang dapat dipanen hingga tiga atau empat kali lipat dari masa berbuah pertama.
Namun, perlu diingat bahwa kesuburan tanah di sekitar tanaman pisang cenderung cepat menurun, sehingga perawatan tanah sangat penting. Pisang juga membutuhkan pemeliharaan rutin untuk memastikan pertumbuhan dan produksi yang optimal. Selain itu, buah pisang memiliki umur simpan yang terbatas, hanya sekitar 15 hari setelah panen sebelum mengalami pembusukan. Oleh karena itu, manajemen panen dan penanganan pasca panen menjadi kunci dalam memastikan nilai ekonomi yang maksimal dari budidaya pisang.
Disadur dari: https://id.wikipedia.org/wiki/Pisang
Pertanian
Dipublikasikan oleh Muhammad Ilham Maulana pada 28 Februari 2024
Jagung (Zea mays ssp. mays) merupakan salah satu sumber karbohidrat utama di seluruh dunia, bersama dengan gandum dan padi. Bagi banyak orang di Amerika Tengah dan Selatan, jagung merupakan makanan pokok, dan hal yang sama berlaku di sebagian wilayah di Afrika dan Indonesia. Saat ini, jagung juga telah menjadi komponen vital dalam pakan ternak, serta digunakan sebagai sumber minyak makanan dan bahan dasar untuk membuat tepung maizena. Berbagai produk turunan dari jagung juga digunakan sebagai bahan dalam industri farmasi, kosmetika, dan kimia.
Jagung adalah tanaman yang menarik untuk diteliti, terutama dalam bidang biologi dan pertanian. Sejak awal abad ke-20, jagung telah menjadi fokus penelitian genetika yang intensif, membantu dalam pengembangan teknologi kultivar hibrida yang mengubah paradigma. Secara fisiologis, jagung termasuk dalam kategori tanaman C4, yang membuatnya sangat efisien dalam memanfaatkan energi matahari. Dalam bidang agronomi, respons jagung yang dramatis terhadap kekurangan unsur hara penting atau keracunan memberikan kesempatan yang baik untuk menguji berbagai teknik pemupukan.
Keanekaragaman genetik
Jagung memiliki satu set genom dengan 10 kromosom, sehingga setiap sel somatiknya memiliki 20 kromosom. Keragaman genetik dalam spesies jagung sangat luas, bahkan sebanding dengan keragaman antara manusia dan simpanse secara molekuler. Jagung dibagi menjadi tujuh kelompok kultivar berdasarkan ciri bijinya, termasuk jenis tunicata, indentata, indurata, saccharata, everta, amylacea, dan glutinosa. Melalui program pemuliaan, keragaman genetik jagung semakin berkembang, dengan berbagai tipe kultivar seperti jagung HOC (tinggi minyak), QPM (tinggi protein), dan yang memiliki kadar karotenoid tinggi. Selain itu, jagung juga digunakan dalam biopharming untuk menghasilkan senyawa obat atau bahan berguna lainnya.
Tipe kultivar jagung meliputi galur murni, komposit, sintetik, dan hibrida, yang masing-masing memiliki karakteristik dan metode pembuatan yang berbeda. Warna bulir jagung bervariasi tergantung pada warna endosperma dan aleuronnya, mulai dari putih hingga ungu kehitaman. Satu tongkol jagung dapat memiliki bulir-bulir dengan warna yang berbeda-beda karena penyerbukan yang dilakukan oleh serbuk sari yang berbeda.
Budidaya Tanaman Jagung
Jagung merupakan tanaman dataran rendah yang menyukai suhu hangat dan cahaya matahari penuh. Meskipun ada beberapa ras yang dapat tumbuh di suhu rendah, perkecambahan jagung terhenti pada suhu di bawah 10 °C. Tanaman ini memiliki kebutuhan air yang rata-rata, tetapi kekurangan air pada masa awal tumbuh, pembungaan, dan pengisian biji dapat mengakibatkan penurunan hasil yang signifikan. Jagung dapat tumbuh di berbagai tipe tanah, tetapi memerlukan ketersediaan air dan hara yang cukup, serta akar yang dapat tumbuh dengan baik.
Proses persiapan lahan untuk penanaman jagung meliputi pembajakan, perataan, pembuatan parit atusan, dan pengapuran jika tanah masam. Jagung merupakan komoditas perdagangan dunia dan ditanam dalam berbagai jenis, termasuk komposit, hibrida, dan transgenik. Varietas hibrida biasanya memiliki kapasitas produksi yang tinggi, sementara jagung transgenik memiliki keunggulan dalam ketahanan terhadap penyakit, hama, dan obat kimia. Namun demikian, penggunaan jagung transgenik juga menimbulkan risiko tertentu terkait dengan ketergantungan pada bibit yang harus dibeli, potensi munculnya hama penyakit baru, dan dampak lingkungan.
Botani Tanman Jagung
Jagung merupakan tanaman semusim yang menyelesaikan daur hidupnya dalam 80-150 hari, dengan istilah "seumur jagung" menggambarkan usia rata-rata tiga sampai empat bulan. Tanaman jagung memiliki dua tahap utama dalam daur hidupnya: pertumbuhan vegetatif dan reproduktif. Jagung termasuk tanaman hari pendek yang membutuhkan penyinaran di bawah panjang penyinaran matahari tertentu, biasanya 12,5 jam, untuk pembungaan. Tinggi tanaman jagung bervariasi, rata-rata mencapai 2,0 sampai 2,5 m, meskipun ada kultivar tertentu yang bisa mencapai 12 m.
Tangkai batang beruas-ruas, dengan daun-daun yang memanjang dan memiliki lidah-lidah di antara pelepah dan tangkai daun. Daun jagung memiliki stomata berbentuk halter yang berperan penting dalam respons terhadap defisit air. Jagung memiliki bunga jantan dan betina yang terpisah dalam satu tanaman, dengan bunga jantan tersusun dalam malai dan betina dalam tongkol. Setiap tanaman biasanya menghasilkan satu tongkol produktif, namun kultivar unggul bisa menghasilkan lebih dari satu tongkol. Bunga jantan siap untuk penyerbukan lebih dini daripada bunga betinanya.
Cara Bercocok Tanaman Jagung
Untuk bercocok tanam jagung, diperlukan cahaya matahari langsung dan kondisi lingkungan yang tepat, seperti curah hujan 85–200 mm per bulan, suhu udara ideal 23-27 °C, dan pH tanah 5,6-7,5. Ketersediaan air yang cukup penting terutama pada fase pertumbuhan awal, pembungaan, dan pengisian biji untuk menghasilkan jagung yang baik. Genangan air sebaiknya dihindari, namun jagung bisa mengembangkan pembuluh udara jika terendam dalam waktu lama. Penanaman biji jagung bisa dilakukan secara manual dengan tangan atau menggunakan mesin penabur benih.
Kepadatan tanaman biasanya berkisar antara 60,000 hingga 120,000 tanaman per hektar. Jagung membutuhkan pupuk yang cukup, terutama nitrogen, fosfat, dan kalium, dan pemupukan biasanya dilakukan dengan pupuk majemuk atau pupuk organik. Pengendalian gulma dilakukan dengan herbisida atau secara manual. Pengaturan pasokan air biasanya dilakukan melalui irigasi atau penggenangan parit jika curah hujan tidak mencukupi.
Disadur dari: https://id.wikipedia.org/wiki/Jagung
Pertanian
Dipublikasikan oleh Muhammad Ilham Maulana pada 28 Februari 2024
Gabah merujuk pada bulir padi yang telah terpisah dari tangkainya, atau yang lebih dikenal sebagai jerami. Dalam perdagangan komoditas, gabah memiliki peran penting karena merupakan tahap awal dalam pengolahan padi sebelum dikonsumsi. Perdagangan padi dalam jumlah besar umumnya dilakukan dalam bentuk gabah. Gabah secara teknis didefinisikan sebagai hasil tanaman padi yang telah dipisahkan dari tangkainya melalui proses perontokan.
Anatomi Gabah
Secara anatomi biologi, gabah merupakan buah padi sekaligus bijinya. Sebagai buah bertipe bulir atau caryopsis, sulit untuk membedakan bagian buah dan biji secara terpisah.
Istilah perdagangan gabah
Untuk mengatur perdagangan gabah, terdapat istilah-istilah khusus yang digunakan dalam menentukan harga berdasarkan kualitas gabah. Istilah-istilah ini mencakup:
Ketentuan-ketentuan ini digunakan oleh Bulog untuk menentukan harga gabah atau beras berdasarkan kualitasnya.
Disadur dari: https://id.wikipedia.org/wiki/Gabah
Pertanian
Dipublikasikan oleh Muhammad Ilham Maulana pada 28 Februari 2024
Beras merupakan bagian dari beras yang telah terpisah dari sekamnya. Secara anatomi, bagian sekam disebut "palea" dan "lemma". Pada saat pemanenan padi, gabah dipukul atau dihancurkan dalam lesung untuk memisahkan sekam dari isinya. Bagian isinya yang memiliki berbagai warna seperti putih, merah, ungu, atau hitam disebut nasi. Tanaman padi bisa tumbuh dengan tinggi antara 1 hingga 1,8 meter, dengan daunnya yang panjang dan sempit, biasanya memiliki panjang sekitar 50-100 cm dan lebar 2-2,5 cm. Nasi yang dapat dikonsumsi biasanya memiliki panjang antara 5 hingga 12 mm dan tebal 2-3 mm. Nasi yang dibuat dari jenis padi ketan dikenal sebagai ketan.
Struktur dan Kandungan Beras
Struktur beras secara biologis terdiri dari tiga bagian utama, yaitu aleuron (lapisan terluar yang sering kali dibuang saat pengupasan), endosperma (tempat sebagian besar pati dan protein terdapat), dan embrio (calon tanaman baru yang tidak dapat tumbuh dalam beras kecuali dengan teknik kultur jaringan; dalam bahasa sehari-hari disebut sebagai mata beras).
Secara kandungan, beras dominan oleh pati sekitar 80-85%, disertai dengan protein, vitamin (terutama pada aleuron), mineral, dan air. Pati dalam beras terdiri dari dua jenis polimer karbohidrat, yaitu amilosa yang memiliki struktur lurus dan amilopektin yang berstruktur bercabang dan cenderung lengket. Proporsi dari kedua jenis pati ini sangat mempengaruhi warna dan tekstur nasi. Ketan, yang didominasi oleh amilopektin, cenderung sangat lengket, sementara beras pera, dengan kandungan amilosa lebih dari 20%, menghasilkan butiran nasi yang tidak lengket dan keras.
Perbedaan Warna Beras
Perbedaan warna pada beras dipengaruhi oleh genetika, terutama gen yang mengatur warna aleuron, endosperm, dan komposisi pati pada endosperm.
Selain itu, ada juga inovasi baru seperti beras analog dari sagu, jagung, dan tepung singkong yang diluncurkan sebagai pengganti beras padi. Beberapa jenis beras juga memiliki aroma wangi ketika dimasak, seperti 'Cianjur Pandanwangi' atau 'Rajalele', yang dihasilkan oleh senyawa aromatik yang dilepaskan oleh beras dan diatur secara genetik. Di Provinsi Gilan, Iran utara, banyak kultivar padi Indica telah dibesarkan oleh petani seperti Gerdeh, Hashemi, Hasani, dan Gharib.
Aspek Pangan
Beras merupakan bahan pangan yang sangat penting, terutama sebagai bahan dasar pembuatan nasi, makanan pokok di berbagai belahan dunia. Selain itu, beras digunakan dalam pembuatan berbagai kudapan dan kue-kue, terutama dari ketan, serta sebagai bahan dalam pembuatan tapai. Beras juga memiliki peran dalam jamu seperti beras kencur dan param, serta dalam minuman seperti arak dan air tajin. Di industri pangan, beras diolah menjadi tepung beras dan tepung bekatul dari lapisan aleuron yang kaya nutrisi. Bagian embrio juga dijadikan suplemen makanan dalam bentuk tepung mata beras. Untuk keperluan diet, beras juga digunakan sebagai sumber pangan bebas gluten dalam bentuk berondong. Beras merah, salah satu jenis beras di Indonesia, memiliki khasiat obat yang diyakini sejak lama. Beras merah memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi dibandingkan dengan beras putih, termasuk protein dan tiamin yang lebih tinggi. Kekurangan tiamin dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti beri-beri. Selain itu, beras merah juga kaya akan fosfor dan selenium, yang merupakan elemen penting dalam menjaga kesehatan tubuh dan mencegah penyakit degeneratif seperti kanker.
Aspek Budaya dan Bahasa
Budaya padi merupakan bagian integral dari budaya Austronesia, terutama di bagian barat. Istilah-istilah yang berkaitan dengan padi, seperti padi, gabah, merang, jerami, beras, nasi, atau ketan, menjadi ciri khas dari budaya Austronesia. Hal ini tercermin dalam relief-relief pada candi-candi di Jawa yang menunjukkan kehadiran budaya padi pada masa itu. Meskipun ada inovasi dalam pengolahan makanan beras, seperti rengginang dan beras merah instan, budaya menanak beras masih tetap terjaga sebagai bagian dari kegiatan sehari-hari.
Disadur dari: https://id.wikipedia.org/wiki/Beras
Pertanian
Dipublikasikan oleh Muhammad Ilham Maulana pada 28 Februari 2024
Makanan pokok adalah jenis makanan yang dikonsumsi dalam jumlah besar, menjadi sumber utama karbohidrat, memiliki rasa netral, mengenyangkan, dan diperoleh dari alam setempat. Selain menyediakan karbohidrat, makanan pokok juga merupakan bagian integral dari budaya makan di berbagai kelompok etnik. Di Indonesia, nasi adalah makanan pokok yang sangat penting dan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya makan masyarakat. Nasi putih, selain menjadi bagian penting dari kebiasaan makan, juga merupakan sumber energi yang signifikan bagi tubuh. Jenis makanan pokok bervariasi di setiap daerah, dipengaruhi oleh kondisi geografis dan budaya lokal. Selain nasi, Indonesia memiliki makanan pokok lainnya seperti jagung, kentang, labu kuning, pisang, sagu, singkong, ubi jalar, dan sukun.
Penyebaran Makanan Pokok
Di Amerika, jagung adalah makanan pokok yang banyak dikonsumsi oleh penduduk sehari-hari. Amerika Serikat, khususnya, merupakan produsen dan eksportir jagung terbesar karena jagung melimpah di negara tersebut, meskipun asal penyebarannya berasal dari Amerika Tengah. Lebih dari 90 juta hektar tanah di Amerika digunakan untuk menanam jagung.
Gandum merupakan bahan utama makanan pokok di Timur Tengah. Biasanya diolah menjadi tepung untuk membuat roti, mie, biskuit, dan makanan lainnya. Cina dan India menyumbang 31% dari produksi gandum global pada 2019, diikuti oleh Rusia, Amerika Serikat, dan Prancis.
Beras adalah makanan pokok di Asia, di mana penduduknya menjadi konsumen terbesar menurut OECD. Konsumsi beras di Asia mencapai 77,2 kg per orang per tahun pada periode 2018-2020. Asia juga memproduksi sekitar 90% dari total produksi beras global karena banyaknya petani di kawasan tersebut.
Pengelompokkan
Pangan Nabati: Makanan pokok dari sumber nabati adalah produk pangan yang dihasilkan dari tumbuhan yang bisa dikonsumsi langsung atau setelah pengolahan. Makanan nabati ini mengandung berbagai nutrisi penting seperti vitamin, mineral, serat, karbohidrat, kalsium, zat besi, dan protein yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Di Indonesia, pangan nabati telah diklasifikasikan dalam Rencana Strategis Badan Ketahanan Pangan 2010-2014. Contoh pangan nabati meliputi beras, jagung, kedelai, kacang tanah, ubi kayu, ubi jalar, sayuran, buah-buahan, minyak goreng, dan gula putih.
Pangan Hewani: Makanan pokok dari sumber hewani adalah produk pangan yang berasal dari ternak, unggas, dan ikan. Makanan hewani umumnya dapat dikelompokkan menjadi empat kategori besar: daging, telur, susu, dan ikan.
Contoh Makanan Pokok
Jagung:
Kentang:
Labu Kuning:
Pisang:
Sagu:
Singkong:
Ubi Jalar:
Sukun:
Pengaruh produksi
Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi berbagai makanan pokok meliputi produk alam dan pengaruh geografis yang memengaruhi perilaku konsumsi penduduk suatu negara. Perilaku konsumen ini dipengaruhi oleh faktor genetik, di mana lidah manusia dapat mendeteksi rasa manis, asin, pahit, asam, dan umami. Perubahan DNA juga memengaruhi komposisi rasa. Selain itu, budaya pangan juga mempengaruhi perilaku konsumsi masyarakat serta produksi makanan pokok. Faktor terakhir yang mempengaruhi produksi makanan pokok adalah lingkungan negara terkait penggunaan bahan-bahannya.
Disadur dari: https://id.wikipedia.org/wiki/Makanan_pokok
Pertanian
Dipublikasikan oleh Muhammad Ilham Maulana pada 28 Februari 2024
Makanan adalah substansi yang dimakan oleh makhluk hidup untuk memperoleh nutrisi yang kemudian diubah menjadi energi. Nutrisi dalam makanan meliputi karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral yang penting bagi tubuh. Minuman juga merupakan konsumsi cairan, tetapi istilah "makanan" juga dapat mengacu pada hal tersebut. Manusia mengonsumsi makanan yang disebut pangan, sementara hewan mengonsumsi pakan.
Kualitas suatu makanan dinilai berdasarkan nilai energinya dan berapa lama makanan tersebut dapat disimpan. Kurangnya konsumsi makanan yang tepat atau cukup dapat menyebabkan malnutrisi, yang berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan. Beberapa makanan juga dapat menyebabkan alergi pada individu yang sensitif. Bahan makanan diolah menjadi berbagai hidangan yang mencerminkan kebudayaan atau lokasi geografis tertentu. Makanan juga menjadi fokus dalam berbagai bidang ilmu seperti ilmu pangan, gizi, dan gastronomi.
Sumber Makanan
Sebagian besar makanan berasal dari tumbuhan, dengan beberapa di antaranya langsung berasal dari sumber tumbuhan. Biji-bijian menjadi makanan pokok yang memberikan energi dan nutrisi yang melimpah, dengan jagung, gandum, dan beras, serta varian-varian lainnya, berkontribusi sebesar 87% dari total produksi biji-bijian dunia. Meskipun demikian, sebagian besar biji-bijian tersebut digunakan sebagai pakan ternak.
Selain dari hewan dan tumbuhan, makanan juga dapat berasal dari berbagai jamur yang dapat dikonsumsi, terutama jamur kancing. Proses fermentasi menggunakan jamur dan bakteri menjadi penting dalam pembuatan berbagai makanan seperti ragi roti, minuman beralkohol, keju, acar, kombucha, dan yogurt. Contoh lainnya termasuk alga biru-hijau seperti spirulina. Beberapa zat anorganik seperti garam, soda kue, dan krim tartar digunakan untuk mengawetkan atau mengubah bahan secara kimia dalam pembuatan makanan.
Fungsi Dari Makanan
Setiap makhluk hidup memerlukan makanan untuk energi dan pertumbuhan. Makanan bergizi mendukung perkembangan otak dan tubuh manusia. Nutrisi seperti protein, karbohidrat, dan lemak berperan penting dalam kesehatan. Karbohidrat menyediakan tenaga sehari-hari, protein mendukung pertumbuhan, dan lemak berfungsi sebagai cadangan energi. Lemak akan digunakan saat karbohidrat tidak mencukupi, memberikan glukosa penting untuk tubuh.
Masalah Tidak Mendapat Makanan
Kekurangan makanan dapat mengakibatkan kelaparan, yaitu ketidakcukupan asupan kalori yang dibutuhkan oleh tubuh. Orang dewasa wanita memerlukan sekitar 2.100 kalori per hari, sementara pria dewasa memerlukan sekitar 2.500 kalori. Selain itu, kekurangan makanan juga dapat mengakibatkan kekurangan nutrisi yang menyebabkan berbagai penyakit, seperti kwashiorkor karena kekurangan protein, anemia karena kekurangan zat besi, dan gondok karena kekurangan mineral. Kekurangan vitamin juga dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti beri-beri, pelagra, pernisiosa, rakitis, dan skorbut.
Disadur dari: https://id.wikipedia.org/wiki/Makanan