Keinsinyuran

Menteri PUPR Minta Para Insinyur Berpartisipasi Bangun IKN Jadi Kota Masa Depan

Dipublikasikan oleh Wafa Nailul Izza pada 11 Februari 2025


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengharapkan dukungan dan kontribusi Persatuan Insinyur Indonesia (PII) dalam pelaksanaan program-program pembangunan yang akan dilakukan oleh Kementerian PUPR ke depan. 

Di antaranya dukungan infrastruktur untuk persiapan Presidensi Indonesia dalam KTT G20 Bali, penataan kawasan Mandalika, dan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. 

Hal tersebut disampaikan pada acara Pelantikan dan Rapat Perdana Pengurus Pusat PII Masa Bakti 2021-2024, di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Rabu (26/1/2022).

"Kami mengapresiasi program Engineering 20 yang telah disiapkan PII untuk menyukseskan G20 di Bali. Selain itu, kami juga mengharapkan kontribusi PII dalam pembangunan IKN yang ditargetkan menjadi future city of Indonesia. Kita ingin pembangunan IKN ini dapat mencerminkan kecerdasan pembangunan infrastruktur Indonesia ke depan, sehingga pembangunan IKN ini harus dilakukan dengan kualitas yang terbaik menggunakan inovasi teknologi yang mutakhir," ujarnya melalui siaran pers, Rabu (26/1/2022). 

Seiring dengan pembangunan infrastruktur di Indonesia, kualitas para insinyur Indonesia akan menentukan kualitas infrastruktur yang dihasilkan. 

Untuk itu peran dan kompetensi para insinyur diharapkan dapat terus ditingkatkan terutama pada segi perencanaan dan pengawasan. 

"Untuk selanjutnya kita ingin meningkatkan kompetensi para insinyur untuk menjamin kualitas hasil pembangunan infrastruktur, terutama para perencana dan pengawas karena mereka memiliki peran yang kuat dalam menentukan kualitas pekerjaan," katanya. 

Lebih lanjut kata Basuki, dalam upaya mempercepat pembangunan infrastruktur Indonesia, diperlukan dukungan inovasi teknologi dan peningkatan jumlah serta kualitas insinyur profesional. 

Ia berharap, kepengurusan PII yang baru ini mampu mengembangkan suatu sistem untuk meningkatkan kualitas SDM di bidang perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pekerjaan serta mendorong inovasi teknologi bidang infrastruktur.
 
Ketua Umum PII Danis Hidayat Sumadilaga mengatakan, PII mempunyai dua tugas utama, mengembangkan kompetensi para anggota agar menciptakan para insinyur yang profesional serta memberikan kontribusi pemikiran atau ide yang bisa dikembangkan untuk mendukung pemerintah dalam memajukan bangsa dan negara. 

Danis berharap dengan melalui program-program tersebut dan disertai dukungan dari Pemerintah, khususnya Kementerian PUPR, PII dapat berkembang sebagai partner pemerintah dalam mengembangkan pembangunan di Indonesia. 

"Kami berfokus pada bagaimana kami dapat meningkatkan kualitas pendidikan sarjana teknik dan akreditasi program sarjana teknik, meningkatkan para sarjana teknik menjadi insinyur, mendukung upaya peningkatan kuantitas dan kualitas profesi insinyur melalui sertifikasi, mendukung registrasi para insinyur dalam rangka melaksanakan praktik keinsinyuran, serta secara internasional mengembangkan mutual recognition insinyur Indonesia," jelasnya.

Sumber: money.kompas.com

Selengkapnya
Menteri PUPR Minta Para Insinyur Berpartisipasi Bangun IKN Jadi Kota Masa Depan

Asosiasi Profesi

UMJ Teken Mou dengan Persatuan Insinyur Indonesia

Dipublikasikan oleh Afridha Nu’ma Khoiriyah pada 11 Februari 2025


Dalam rangka memberikan kontribusi nyata untuk bangsa melalui profesi insinyur, Universitas Muhammadiyah Jakarta menjalin kerjasama dengan Persatuan Insinyur Indonesia (PII) pada Rabu (24/05/2023). Lembar nota kesepahaman ditandatangani oleh Rektor UMJ yang didampingi oleh Dekan Fakultas Teknik UMJ Ir. Irfan Purnawan, ST., M.Chem.Eng., di Gedung Sekretariat PII (Graha Rekayasa Indonesia).

Kehadiran civitas akademika UMJ khususnya Fakultas teknik yang merupakan dekanat fakultas disambut oleh Ketua Umum PII yaitu Dr. Ir. Danis Hidayat Sumadilaga, S.T., M.Eng.Sc., IPU., yang hadir secara daring. Selain itu hadir pula jajaran PII yaitu Ir. Dandung Sri Harninto, M.T. (Wakil Sekjend I), dan Ir. Ngadiyanto, S.E., S.T., IPM (sekretaris umum PII).

“Mou ini merupakan bukti Kerjasama antara industri, akademisi dan juga organisasi profesi dalam rangka meningkatkan kinerja para Insinyur yang ada di Indonesia,” ujar Ketua Umum PII Danis Hidayat Sumadilaga dalam sambutannya. Lebih lanjut, Danis menyampaikan bahwa PII memiliki tujuan untuk meningkatkan profesionalisme baik dalam kualitas maupun kuantitas. Selain itu juga memberikan kontribusi nyata kepada pemerintah dan bangsa. Beliau juga berharap dengan adanya Mou antara UMJ dengan PII dapat membantu meningkatkan akselerasi registrasi para insinyur yang ada di Indonesia.

Pertemuan UMJ dengan PII secara hybrid di Gedung Sekretariat PII (Graha rekayasa Indonesia), Rabu (24/05/05/2023).

Melalui kerja sama tersebut, dosen dan alumni UMJ akan mendapatkan dukungan secara administratif dari PII selama proses pendaftaran keinsyinyuran. Hal ini sejalan dengan program studi program profesi insinyur FT UMJ. Dekan FT UMJ Ir. Irfan Purnawan, ST., M.Chem.Eng., menilai kerja sama sebagai suatu langkah strategis dalam menjalankan program PSPPI untuk meningkatkan keinsyinyuran dan memberikan kontribusi nyata untuk bangsa. Selain dengan PII, UMJ juga telah menjalin kerja sama dengan LSP K3 dan beberapa institusi lainnya untuk mendukung PSPPI.

Baru-baru ini sebanyak 15 dosen FT UMJ telah mendapat gelar IPM (Insinyur Profesional Madya) dan diharapkan akan bertambah jumlahnya seiring dengan kerja sama yang dilakukan antara UMJ dan PII. “Dengan adanya dukungan dari PII, kami berharap program ini bisa berjalan dan tentunya akan menjadi Kerjasama sekaligus implementasi yang nyata yang bisa teralisasikan dalam waktu dekat,” pungkas Irfan.

Sebelum penutup kegiatan Mou ini, Wakil Sekjen 1 Ir. Dandung Sri Harninto, M.T., mengatakan dengan senang hati untuk mendukung program PSPPI terutama untuk wilayah Jakarta yang masih banyak belum mendaftarkan keinsinyuran. Dandung mendorong agar kerja sama ini dapat segera ditindaklanjuti melalui diskusi.

Sumber: umj.ac.id

Selengkapnya
UMJ Teken Mou dengan Persatuan Insinyur Indonesia

Keprofesian

Wow! Sejumlah 106 Anak Panti Sosial Jabar Punya Kesempatan Dapat Sertifikat Kompetensi Barista

Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 11 Februari 2025


Sebanyak 106 anak yang mengikuti pelatihan vokasional di UPTD Panti Pemberdayaan Sosial Bina Remaja (PSBR) Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat (Jabar). Dari pelatihan vokasional itu, mereka mendapatkan sertifikat kompetensi barista.

Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat Dodo Suhendar mengatakan, sebelum melakukan sertifikasi kompetensi, mereka mendapatkan pelatihan selama lima bulan. Sertifikat itu menjadi bekal bagi anak yang membutuhkan perlindungan khusus untuk bekerja dan berkarier.

Barista adalah sebutan untuk seseorang yang pekerjaannya membuat dan menyajikan kopi kepada pelanggan. Kata "barista" berasal dari bahasa Italia yang berarti "pelayan bar".

Lebih lanjut dikatakannya dalam pelatihan itu, dua bulan pertama tentang keagamaan, peningkatan percaya diri, interaksi sosial, pembinaan fisik dan disiplin dan tiga bulan berikutnya pelatihan keterampilan. 

"Kurang lebih tiga bulan, mereka dilatih keterampilan yang mereka minati, salah satunya barista. Untuk barista, mereka dilatih dan kerja sama dengan Sugeng Coffee yang menjadi pengampu," kata Dodo dalam Podcast Juara (Jabarprov Bersuara).

"Mereka juga sudah bersertifikat, bahkan ada yang menjadi pelatih dalam pelatihan-pelatihan barista di banyak tempat. Sertifikat kompetensi barista ini sebagai bentuk pengakuan bahwa mereka mampu menjadi seorang barista," katanya.

Dodo menuturkan, ada banyak keterampilan dalam pembinaan anak yang membutuhkan perlindungan khusus di UPTD PSBR mulai dari keterampilan elektronik, menjahit, sampai montir.Namun, peminat untuk keterampilan barista terus meningkat setiap tahunnya. Pun demikian dengan keterampilan mencukur.

Untuk mengasah keterampilan peminat barista dan mencukur, Dinas Sosial Jawa Barat membuat dua tempat workshop bernama Cafe Raisa (Remaja Mandiri Serba Bisa) di Lembang dan Aksara (Anak Asuh Juara) Coffee and Barber Shop di Kabupaten Subang. "Aksara Coffee (dan Cafe Raisa) ini punya dua fungsi. Pertama, memang untuk juga sebagai kafe untuk umum. Bagi mereka yang suka kopi, silakan datang. Kedua, merupakan tempat workshop anak-anak kita yang berada di panti, khususnya yang bina remaja di Lembang, untuk menjalani praktik pelatihan," katanya.

Menurut Dodo, tempat workshop tersebut memudahkan anak-anak panti sosial melakukan pelatihan. Dia pun berharap, dengan pelatihan yang komprehensif sekaligus sertifikasi kompetensi, anak yang membutuhkan perlindungan khusus dapat berdaya.

"Kelebihan kalau kita punya workshop itu, kita bisa latihan kapan saja. Jadi tadi fungsinya ada dua. Fungsi sebagai kafe sendiri, untuk memberikan pelayanan umum para penikmat kopi. Satu lagi untuk pelatihan bagi remaja-remaja yang ada di panti sosial kami," katanya.

"Jangan sampai mereka yang masuk panti, setelah selesai pembinaan panti, pas keluar itu mereka bingung atau mungkin masih menjadi masalah sosial. Tapi kita harapkan dengan adanya pemberdayaan sosial juga, mereka bisa mandiri," katanya.

Dodo menyatakan, panti sosial yang berada di bawah naungan Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat tidak hanya fokus pada perlindungan dan jaminan sosial, tetapi juga mulai fokus ke arah pemberdayaan sosial. "Untuk pengembangan ini, kita sudah mulai kerja sama dengan SBM ITB. Ini merupakan suatu rencana pengembangan ke depan. Bukan hanya masalah kafe, tapi kegiatan-kegiatan usaha lainnya yang bisa dikembangkan," katanya.

Sumber: rejabar.republika.co.id

 

Selengkapnya
Wow! Sejumlah 106 Anak Panti Sosial Jabar Punya Kesempatan Dapat Sertifikat Kompetensi Barista

Keinsinyuran

Airlangga: Profesor Insinyur Harus Tingkatkan Daya Saing dan Adaptivitas

Dipublikasikan oleh Wafa Nailul Izza pada 11 Februari 2025


Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan profesor maupun insinyur dituntut memiliki daya saing dan tingkat adaptasi tinggi serta adaptif terhadap perkembangan teknologi.

“Di era industri 4.0 saat ini, seorang insinyur dituntut memiliki daya saing dan tingkat adaptasi yang tinggi untuk dapat bersaing secara global serta dapat mengejar dan menyesuaikan diri terhadap perkembangan teknologi yang semakin cepat,” kata Menko Airlangga dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.

Hal tersebut dikarenakan sektor industri merupakan salah satu sektor yang mencatatkan pertumbuhan yang terus membaik pada masa pandemi dan terus tumbuh 6,58 persen (yoy) sejak Q2-2021. Kemudian dilanjutkan pada Q3-2021 sebesar 3,68 persen (yoy).

“Momentum perbaikan dari sektor industri tentunya juga menjadi hal yang positif bagi para pelaku industri termasuk di dalamnya para insinyur dari bidang ilmu teknik industri,” ujarnya.

Ke depan, sektor industri diperkirakan masih akan dapat meneruskan tren pertumbuhan positifnya dan menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Optimisme pertumbuhan positif pada sektor industri ini dicerminkan oleh berbagai leading indicator yang terus berada pada area yang positif. PMI Manufaktur kembali berada di wilayah ekspansif dengan mencatatkan angka 53,5 pada Desember 2021.

Dalam kaitannya dengan perkembangan dunia industri, profesi Insinyur termasuk bidang teknik industri, dikenal sebagai problem solver yang mampu memberikan solusi praktis dan menyelesaikan berbagai masalah dengan keluasan ilmu yang dimiliki sehingga profesi ini bisa menjadi salah satu penggerak utama pertumbuhan ekonomi. Untuk itu, diharapkan teknik industri perlu melakukan transformasi dari manajemen shop floor ke modern digital engineering yang dikenal sebagai Industry 4.0.

Jenis-jenis teknologi yang perlu dipelajari secara terus menerus dan dikuasai oleh para Insinyur Teknik Industri agar mampu terus bersaing di era Industri 4.0 ini diantaranya seperti Internet of Things (IoT), Big Data, Augmented Reality, Kecerdasan Buatan, Integrated System, Cloud Computing, dan Additive Manufacturing.

Lebih lanjut Airlangga menyampaikan bahwa menghadapi era revolusi industri 4.0, pemerintah telah meluncurkan Peta Jalan Making Indonesia 4.0. Pada peta jalan tersebut, terdapat 5 subsektor industri yang diutamakan pada Industri 4.0, diantaranya yakni industri makanan dan minuman, tekstil, otomotif, elektronik, serta industri kimia.

“Ke depan, kebutuhan insinyur-insinyur yang berkualitas tinggi akan muncul dari 5 subsektor industri tersebut dan hal ini haruslah dapat dipenuhi oleh Badan Kejuruan Teknik Industri,” tuturnya.

Menurutnya, Presidensi G20 Indonesia bisa menjadi tempat para insinyur untuk turut berkontribusi dalam penciptaan berbagai lighthouse projects sesuai tiga visi presidensi kali ini, yaitu di bidang arsitektur kesehatan, transformasi ekonomi digital, dan transisi energi berkelanjutan.

“Di samping memiliki kemampuan teknikal dengan kualitas yang baik, para Insinyur Teknik Industri juga haruslah memiliki kemampuan manajerial dan komunikasi yang baik agar terus dapat memberikan dampak yang besar bagi masyarakat,” kata Airlangga.

Sumber: www.antaranews.com

Selengkapnya
Airlangga: Profesor Insinyur Harus Tingkatkan Daya Saing dan Adaptivitas

Perindustrian

Sektor Halal Kian Tumbuh, Industri Fesyen Muslim Nasional Jadi Top 3 Dunia

Dipublikasikan oleh Ririn Khoiriyah Ardianti pada 11 Februari 2025


Perkembangan industri halal di tanah air semakin tumbuh dan berkinerja gemilang dalam dua tahun terakhir, dan punya kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional. Merujuk data State of the Global Islamic Economy Report 2020-2021, Indonesia saat ini ada di peringkat keempat di sektor makanan (halal food), naik delapan peringkat dibanding posisi sebelumnya.

“Di sektor halal pharmaceutical and cosmetics, kita naik 19 peringkat sehingga saat ini menjadi peringkat ke-6 dunia. Sementara itu, di sektor modest fashion muslim, sekarang Indonesia menempati di peringkat ke-3 dunia,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian, Dody Widodo di Jakarta.

Sekjen Kemenperin pun mengemukakan, realisasi investasi industri halal di indonesia merupakan yang tertinggi di dunia. Sepanjang tahun 2018-2021, tercatat sebanyak 80 transaksi dalam bentuk M&A (merger and accuisition), Private Equity (PE), dan Venture Capital (VC) yang terkait dengan industri halal. “Transaksi tersebut tersebar di setiap sektor, di mana paling besar terjadi di sektor halal food dan keuangan syariah,” ungkapnya.

Dody menegaskan, Kemenperin bertekad untuk lebih kerja keras dalam pengembangan industri halal nasional bisa berdaya saing global. “Karena itu, akselerasi sangat diperlukan agar kita bisa segera bertransformasi dari top consumer market ke top halal exporter,” tuturnya.

Sebagai upaya strategis dalam mendukung pembangunan ekosistem industri halal di Indonesia, Kemenperin telah mengambil beberapa inisiatif kebijakan terkait pengembangan industri halal, seperti percepatan proses sertifikasi halal bagi industri, khususnya sektor industri kecil dan menengah (IKM).

Selanjutnya, pendirian Lembaga Pemeriksa Halal (LPH), dan penguatan kapasitas sumber daya manusia melalui fasilitasi pelatihan auditor halal. “Dengan pengalaman sebagai leading sector dalam penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) industri, Kemenperin dapat turut berperan dan Sistem Jaminan Halal (SJH) di masa mendatang,” imbuhnya.

Selain itu, Kemenperin juga terus mendorong pembentukan kawasan industri halal. Hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 17 tahun 2020 tentang Tata Cara Memperoleh Surat Keterangan dalam Rangka Pembentukan Kawasan Industri Halal.

“Kemenperin menerbitkan Surat Keterangan Kawasan Industri Halal untuk Halal Modern Valley yang dikelola oleh PT. Modern Industrial Estat, di Serang, Banten, untuk Halal Industrial Park Sidoarjo yang dikelola oleh PT. Makmur Berkah Amanda, Sidoarjo, dan untuk Bintan Inti Halal Hub yang dikelola oleh PT. Bintan Inti Industrial Estate, di Bintan Kepulauan Riau,” sebutnya.

Bahkan, Kemenperin telah sukss menyelenggarakan ajang penghargaan Indonesia Halal Industry Awards(IHYA)2021. Kegiatan ini dilaksanakansebagai bentuk apresiasi pemerintah kepada para penggiat industri, akademisi serta pihak-pihak yang telah berperan aktif dalam memajukan pengembangan industri halal di Indonesia.

“Kata Ihya sendiri dalam bahasa Arab bermakna menghidupkan. Dengan makna tersebut, ada harapan ajang penghargaan ini dapat berkontribusi terhadap upaya menghidupkan, membangkitkan, dan memperkuat ekosistem ekonomi syariah secara umum dan industri halal secara khusus,” papar Dody.

Sumber Artikel: Kemenperin.go.id

Selengkapnya
Sektor Halal Kian Tumbuh, Industri Fesyen Muslim Nasional Jadi Top 3 Dunia

Keinsinyuran

Persatuan Insinyur Indonesia Akan Dampingi Pengembangan Wisata di Yogyakarta

Dipublikasikan oleh Wafa Nailul Izza pada 11 Februari 2025


Yogyakarta (ANTARA) - Persatuan Insinyur Indonesia (PII) wilayah Yogyakarta bakal menyiapkan program pendampingan pelaku sektor pariwisata untuk membangkitkan pertumbuhan ekonomi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

"Itu adalah komitmen insinyur DIY untuk memberikan pengaruh positif di lingkungan DIY, sehingga perlu adanya kontribusi yang nyata," kata Ketua PII DIY Tribudi Utama dalam acara "Jagongan Jogja Seri 1" di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Sabtu. Sektor wisata, kata dia, menjadi andalan DIY untuk memulihkan pertumbuhan ekonomi yang terdampak pandemi COVID-19. Menurut Tribudi, pendampingan sektor wisata meliputi segala turunanya yaitu sektor akomodasi, makanan, dan perjalanan.

"Kami harus mengatur langkah konkret bagaimana mengembangkan destinasi wisata khususnya di daerah Gunung Kidul dan Kulon Progo pada pasca pandemi," kata dia. Tribudi menyampaikan bahwa alasan sektor wisata dijadikan target pendampingan oleh PII selain faktor dampak pandemi juga selaras dengan visi pembangunan DIY pada 2025.

"Profesi insinyur hadir sebagai pemecah masalah dan dapat memberikan solusi dalam berbagai bidang. Seperti misalnya pada bidang teknik industri yang dituntut tidak hanya memahami sisi teknikal tetapi juga sisi manajemen dari suatu industri, termasuk diantaranya adalah industri pariwisata," kata dia. Kepala Bappeda Kulonprogo Triyono menyatakan pertumbuhan ekonomi DIY di masa pandemi mengalami penurunan drastis yaitu -2,69 persen.

"Pertumbuhan ekonomi di Kulon Progo pada tahun 2020 sebesar -4,06 persen jauh lebih rendah dibanding realisasi tahun 2019 sebesar 13,49 persen. Perkembangan ini sejalan dengan perekonomian nasional yang juga terkontraksi sebesar 2,07 persen pada tahun 2020 dan pertumbuhan ekonomi DIY sebesar -2,69 persen,” jelasnya. Triyono juga menyampaikan bahwa pandemi COVID-19 berdampak luar biasa sehingga memengaruhi aktivitas ekonomi masyarakat Kulonprogo hingga tergolong status jatuh miskin.

"Kelemahan perekonomian ini kemudian kami coba untuk mencari peluang dari pengembangan dan pembangunan Bandara Yogyakarta International Airport untuk meningkatkan perekonomian masyarakat salah satunya melalui sektor wisata," kata dia.

Sumber: www.antaranews.com

Selengkapnya
Persatuan Insinyur Indonesia Akan Dampingi Pengembangan Wisata di Yogyakarta
« First Previous page 568 of 865 Next Last »