Ilmu dan Teknologi Hayati

Hasil Produk dari Hutan Apa Saja yang Tidak Memanfaatkan Kayu?

Dipublikasikan oleh Anisa pada 17 Februari 2025


Hasil atau bahan yang berasal dari hutan tanpa memerlukan penebangan pohon disebut dengan hasil hutan bukan kayu. Berisi grub untuk kayu bakar, bulu hewan, kacang-kacangan, biji-bijian, beri, jamur, minyak, daun, rempah-rempah, dan tumbuhan berdaun, gambut, madu, dan pakan ternak. Selain itu, tanaman paku-pakuan, getah, ginseng, karet, damar, lumut, dan kayu manis semuanya termasuk dalam kategori hasil hutan bukan kayu.

Masyarakat yang tinggal di sekitar hutan sangat menghargai hasil hutan non-kayu, yang seringkali menjadi sumber pendapatan mereka. Dalam kehidupan sehari-hari, hasil hutan bukan kayu juga banyak dimanfaatkan. Selain penebangan kayu, hasil hutan non-kayu dipandang sebagai strategi lain untuk meningkatkan industri kehutanan. Produk-produk dari hutan non-kayu juga dapat berkontribusi terhadap keragaman ekonomi regional.

Hasil hutan bukan kayu dibedakan menjadi dua kategori menurut asal usulnya. Pertama, hasil hutan nabati bukan kayu yang mengandung alkaloid, pati, buah-buahan, tanin, pewarna, getah, tanaman obat, palem, bambu, serta barang-barang lain seperti minyak atsiri dan minyak lemak. Kedua, hasil hutan bukan kayu yang berasal dari hewan, seperti sutra, madu, dan hewan.

Manusia memanfaatkan hasil hutan non-kayu di seluruh dunia, tanpa memandang usia, kekayaan, atau etnis. Pemanfaatan hasil hutan non-kayu oleh penduduk setempat mungkin mempunyai arti penting dalam hal keagamaan, sejarah, ekonomi, dan budaya. Hasil hutan bukan kayu menjadi bahan baku industri untuk berbagai industri, antara lain sektor pangan, farmasi, dan tanaman hias.

Karena tidak ada mekanisme untuk memantau nilai yang diciptakan oleh banyak barang yang dihasilkan dari hasil hutan non-kayu, maka sulit untuk memperkirakan kontribusi produk-produk ini terhadap perekonomian nasional dan regional. Namun, barang-barang tertentu, seperti sirup maple, sudah terkenal karena diproduksi dalam skala besar dan diekspor dari Amerika Serikat, yang bernilai 38,3 juta dolar AS dan 1.400.000 galon AS (5.300 m3). Selain itu, berbagai jamur ditanam di hutan di daerah beriklim sedang. Jamur matsutake yang bernilai ekonomis tinggi merupakan jamur yang terkenal tumbuh di hutan jenis ini. Sayuran seperti salal dan pakis, serta tanaman obat seperti ginseng, mempunyai nilai ekonomi yang signifikan. Namun, seperti halnya hasil hutan non-kayu yang sangat bervariasi di berbagai wilayah, nilai ekonominya juga berbeda-beda.

Menurut yang dilakukan di Peru, barang-barang yang terbuat dari kacang-kacangan non-kayu mempunyai keuntungan ekonomi per hektar yang lebih tinggi dibandingkan jika hutan ditebang untuk diambil kayunya. Ini bermanfaat bagi lingkungan selain sukses secara komersial. Dalam banyak kasus, jika diberi kewenangan yang tepat, inisiatif untuk mengumpulkan dan memanfaatkan hasil hutan non-kayu dapat membantu masyarakat miskin yang tinggal di dekat hutan.

Sumber:

https://id.wikipedia.org

Selengkapnya
Hasil Produk dari Hutan Apa Saja yang Tidak Memanfaatkan Kayu?

Industri Hasil Hutan dan Perkebunan

Minyak Sawit: Kandungan dan Pemanfaatan

Dipublikasikan oleh Ririn Khoiriyah Ardianti pada 17 Februari 2025


Minyak sawit adalah minyak nabati yang didapatkan dari mesocarp buah pohon kelapa sawit, umumnya dari spesies Elaeis guineensis, dan sedikit dari spesies Elaeis oleifera dan Attalea maripa. Minyak sawit secara alami berwarna merah karena kandungan alfa dan beta-karotenoid yang tinggi. Minyak sawit berbeda dengan minyak inti kelapa sawit (palm kernel oil) yang dihasilkan dari inti buah yang sama. Minyak kelapa sawit juga berbeda dengan minyak kelapa yang dihasilkan dari inti buah kelapa (Cocos nucifera). Perbedaan ada pada warna (minyak inti sawit tidak memiliki karotenoid sehingga tidak berwarna merah), dan kadar lemak jenuhnya. Minyak sawit mengandung 41% lemak jenuh, minyak inti sawit 81%, dan minyak kelapa 86%.[3]

Minyak sawit termasuk minyak yang memiliki kadar lemak jenuh yang tinggi. Minyak sawit berwujud setengah padat pada temperatur ruangan dan memiliki beberapa jenis lemak jenuh asam laurat (0.1%), asam miristat (1%), asam stearat (5%), dan asam palmitat (44%). Minyak sawit juga memiliki lemak tak jenuh dalam bentuk asam oleat (39%), asam linoleat (10%), dan asam alfa linoleat (0.3%). Seperti semua minyak nabati, minyak sawit tidak mengandung kolesterol meski konsumsi lemak jenuh diketahui menyebabkan peningkatan kolesterol lipoprotein densitas rendah dan lipoprotein densitas tinggi akibat metabolisme asam lemak dalam tubuh. Minyak sawit juga GMO free, karena tidak ada kelapa sawit termodifikasi genetik (GMO) yang dibudidayakan untuk menghasilkan minyak sawit.

Minyak sawit adalah bahan memasak yang umum di negara tropis di Afrika, Asia Tenggara, dan sebagian Brasil. Penggunaannya dalam industri makanan komersial di belahan negara lain didorong oleh biaya produksinya yang rendah dan kestabilan oksidatifnya ketika digunakan untuk menggoreng.

Maraknya perkebunan sawit telah mengundang kekhawatiran aktivis lingkungan karena besarnya penghancuran hutan untuk melakukan pertanian monokultur kelapa sawit. Perkebunan sawit ini telah menyebabkan hilangnya habitat orang utan di Indonesia, yang merupakan spesies yang terancam punah. Pada tahun 2004, Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) dibentuk untuk mengarahkan kekhawatiran tersebut.Malaysia sejak 1992 telah membatasi ekspansi perkebunan sawit di wilayahnya dengan menerapkan peraturan batas minimum lahan negara sebagai hutan.

Sejarah

Pohon kelapa sawit (Elaeis guineensis)

Manusia telah menggunakan minyak sawit sejak kurang lebih 5000 tahun yang lalu. Bukti arkeologi berupa sebuah zat yang diketahui awalnya berupa minyak sawit, ditemukan pada akhir abad ke-19 pada sebuah kuburan di Abydos, Mesir, bertanggal 3000 SM.[14] Diperkirakan bahwa pedagang Arab yang telah membawa minyak sawit ke Mesir.

Minyak sawit dari 'Elaeis guineensis telah dikenal sejak lama di Afrika Barat dan Afrika Tengah sebagai minyak goreng. Pedagang Eropa Berdagang dengan penduduk Afrika Barat untuk mendapatkan minyak sawit untuk digunakan sebagai minyak goreng di Eropa. Minyak sawit lalu menjadi komoditas yang paling dicari oleh pedagang Britania Raya ketika itu untuk digunakan sebagai pelumas mesin pada era Revolusi Industri. Minyak sawit adalah bahan utama pembuatan sabun dan deterjen di perusahaan Unilever ketika perusahaan itu masih bernama Lever Brothers.

Sejak tahun 1870-an, minyak sawit menjadi ekspor utama beberapa negara di Afrika Barat seperti Ghana dan Nigeria meski saat ini komoditas pertanian utama negara itu telah digantikan oleh kakao.

Nutrisi

Info lebih lanjut: Asam palmitat

Berbagai makanan terproses mengandung minyak sawit sebagai bahan bakunya. USDA menyatakan bahwa minyak sawit bukanlah pengganti yang baik bagi lemak trans. Ketika pemrosesan, sebagian minyak sawit mengalami oksidasi, dan minyak sawit yang teroksidasi ini terkait dengan berbagai risiko kesehatan yang diakibatkan oleh konsumsi minyak sawit terproses.

Minyak sawit terdiri atas asam lemak yang teresterifikasi dengan gliserol seperti halnya semua jenis lemak. Namun tidak seperti semua jenis lemak, minyak sawit mengandung lemak jenuh dalam persentase yang tinggi.[21] Asam oleat tak jenuh tunggal dan tokotrienol, salah satu bagian dari famili Vitamin E, juga terdapat pada minyak sawit murni.[22]

Berdasarkan data WHO, konsumsi asam palmitat meningkatkan risiko timbulnya penyakit kardiovaskular seperti halnya risiko yang diakibatkan oleh lemak trans.[23]

Hampir semua produk-produk pangan yang ada di supermarket menggunakan minyak sawit.

Minyak sawit memiliki keunggulan sebagai bahan baku produk pangan. Keunggulannya antara lain;[24]

  • harga yang relatif murah
  • memiliki antioksidan alami yang berfungsi sebagai pengawet alami
  • membuat makanan bertekstur halus dan lembut
  • bebas dari lemak trans
  • tidak ada rasa dan tidak berbau
  • meningkatkan cita rasa makanan.

Shortening sawit digunakan pada roti untuk meningkatkan kekenyalan, berat, kepadatan, dan juga tekstur roti. Minyak sawit juga untuk memastikan bagian tengah roti tetap ringan dan halus.

Selain digunakan dalam pembuatan roti, minyak sawit juga banyak digunakan sebagai bahan campuran produk makanan lainnya seperti kue kering. Minyak kelapa sawit membuat kue kering mempunyai tekstur garing di luar namun lembut di dalam, bebas dari lemak trans yang berbahaya dan kandungan vitamin A dan E sawit yang tinggi baik untuk kesehatan.

Kandungan asam lemak di dalam minyak sawit yaitu:

Minyak sawit murni

Secara alami minyak sawit berwarna kemerahan karena kandungan karotena yang tinggi, termasuk alfa-karotena, beta-karotena, dan likopen, nutrisi yang sama yang memberikan warna merah pada tomat, wortel, dan buah dan sayur lainnya.

Minyak sawit murni mengandung setidaknya 10 jenis karotena, bersama dengan tokoferol dan tokotrienol (anggota famili Vitamin E), fitosterol, dan gikolipid. Pada sebuah penelitian yang dilakukan peada hewan pada tahun 2007, para peneliti dari Afrika Selatan memberikan minyak sawit merah pada tikus dan menemukan bahwa terjadi pengurangan aktivitas fosforilasi pada jantung tikus yang sebelumnya telah diberikan makanan berkolesterol tinggi.

Pada tahun 1990-an, minyak sawit murni telah dikemas dan diperjualbelikan sebagai minyak goreng dan menjadi bahan campuran mayones dan minyak salad. Antioksidan pada minyak sawit murni seperti tokotrienol dan karoten memiliki manfaat bagi kesehatan. Sebuah studi pada tahun 2009 menguji laju emisi dari akrolein, sebuah senyawa berbahaya dan tidak berbau yang dihasilkan dari pemecahan gliserol pada proses penggorengan kentang. Minyak yang diuji diantaranya minyak sawit murni, minyak zaitun, dan minyak bunga matahari. Emisi akrolein tertinggi ada pada minyak bunga matahari dibandingkan minyak sawit dan minyak zaitun. WHO menetapkan batas konsumsi akrolein bagi manusia sebesar 7.5 miligram per hari per kilogram berat badan. Akrolein ada pada berbagai makanan yang digoreng dengan minyak seperti pada kentang goreng, meski kadarnya hanya beberapa mikrogram. Sebuah studi menyimpulkan bahwa risiko kesehatan akibat akrolein pada makanan tidak terlalu berarti dikarenakan kadarnya yang terlalu sedikit.

Minyak sawit yang dimurnikan

Setelah penggilingan, minyak sawit umumnya dimurnikan sebelum diolah menjadi berbagai produk. Pemurnian ini akan menghasilkan minyak sawit RBD (refined, bleached, and deodorized).

Pemurnian dilakukan dengan cara fraksionasi, kristalisasi, dan pemisahan untuk mendapatkan fraksi bahan padat (stearin) dan bahan cair (olein) dari minyak sawit.[34] Selanjutnya pemisahan zat pengotor dengan proses degumming. Minyak lalu disaring dan dijernihkan (bleaching). Setelah itu penghilangan bau.

Minyak sawit ini lalu digunakan sebagai bahan baku berbagai produk seperti sabun, deterjen, dan produk lainnya. Minyak sawit RBD merupakan bahan baku industri yang dijual di berbagai pasar komoditas di seluruh dunia. Berbagai perusahaan juga memproses minyak sawit RBD lebih jauh lagi untuk mendapatkan minyak olein dengan kemurnian lebih tinggi untuk dijual sebagai minyak goreng.[34]

Pemanfaatan lainnya

Senyawa turunan dari asam palmitat dicampurkan dengan senyawa golongan nafta untuk memproduksi napalm, bahan peledak yang digunakan di Perang Dunia II.

Saponifikasi menghasilkan asam lemak dengan gliserin sebagai produk sampingan. Asam lemak yang dihasilkan memiliki panjang rantai karbon antara 4 hingga 18 tergantung pada jenis minyak yang bereaksi ketika itu.

Biodiesel

Artikel utama: Biodiesel

Minyak sawit dapat digunakan untuk memproduksi biodiesel. Metil ester dari minyak sawit merupakan zat mampu bakar (flammable) yang dihasilkan dari proses transesterifikasi. Biodiesel minyak sawit sering kali dikombinasikan dengan bahan bakar lain untuk mendapatkan campuran bahan bakar. Biodiesel dari minyak sawit memenuhi standar biodiesel yang ditetapkan oleh Uni Eropa. Fasilitas pengolahan minyak sawit menjadi biodiesel yang terbesar berada di Singapura, yang dioperasikan perusahaan asal Finlandia, Neste Oil.

Limbah organik yang dihasilkan dari pemrosesan kelapa sawit, termasuk cangkang kelapa sawit dan tandan buah sawit, dapat digunakan untuk menghasilkan energi. Bahan bakar ini dapat ditekan menjadi briket maupun pellet bahan bakar. Minyak goreng yang telah selesai digunakan sebagai bahan baku proses penggorengan juga dapat diproses menjadi metil ester sebagai biodiesel.

Penggunaan minyak sawit pada produksi biodiesel telah memicu kekhawatiran persaingan penggunaan minyak sawit untuk makanan sehingga menyebabkan malagizi di negara miskin dan berkembang. Berdasarkan data dari tahun 2008 mempublikasikan laporan bahwa minyak sawit dapat digunakan sebagai bahan pangan sekaligus bahan bakar secara berkelanjutan. Produksi biodiesel dari minyak sawit tidak mengancam ketahanan pangan. Peningkatan permintaan terhadap biodiesel dapat meningkatkan permintaan minyak sawit pada masa depan, sehingga membutuhkan perluasan perkebunan kelapa sawit.

Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) adalah organisasi nirlaba didirikan pada 2004  yang meyatukan pemangku kepentingan dari 7 sektor industri kelapa sawit: produsen kelapa sawit, prosesor atau pedagang, produsen barang-barang konsumen, pengecer, bank / investor dan organisasi non-pemerintah lingkungan dan sosial (LSM) dengan tujuan untuk mengembangkan dan menerapkan standar global untuk minyak sawit berkelanjutan.

RSPO telah mengembangkan serangkaian kriteria lingkungan dan sosial yang harus dipatuhi oleh perusahaan untuk menghasilkan Minyak Sawit Berkelanjutan Bersertifikat (CSPO). Ketika diterapkan dengan benar, kriteria ini dapat membantu meminimalkan dampak negatif budidaya kelapa sawit terhadap lingkungan dan masyarakat di daerah penghasil minyak sawit.

RSPO menghadapi kritik terutama karena distribusi kekuatan yang tidak merata di beberapa bagiannya. Masalah ini khususnya terjadi di Majelis Umum RSPO dan Dewan Eksekutif RSPO, di mana perwakilan dari industri kelapa sawit memiliki lebih banyak kekuatan daripada perwakilan dari organisasi lingkungan dan sosial. RSPO tidak memiliki perwakilan serikat pekerja, petani kecil, suku asli atau organisasi perempuan. Pandangan mereka diwakili hanya melalui LSM dan dengan demikian kekuasaannya tidak setara dengan perwakilan industri.

Disadur dari:

Wikipedia.org

Selengkapnya
Minyak Sawit: Kandungan dan Pemanfaatan

Teknik Elektro

Apa itu Bandwidth? Inilah Penjelasan, Beserta Fungsi dan Jenisnya

Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 17 Februari 2025


Bandwidth merupakan salah satu istilah yang sering kali terdengar dalam konteks internet. Bagi banyak orang, bandwidth seringkali diartikan sebagai kecepatan jaringan internet, yang dinyatakan dalam satuan bits per second (bps) seperti Mbps (Megabits per second), Kbps (Kilobits per second), dan lain sebagainya.

Namun, sebenarnya istilah "bandwidth" sendiri memiliki arti yang lebih luas, yakni sebagai lebar pita. Meskipun sering dihubungkan dengan kecepatan internet, secara bahasa, bandwidth sebenarnya tidak merujuk langsung pada kecepatan, melainkan pada kapasitas atau volume suatu jaringan internet untuk menerima dan mengirim data per detik.

Anda bisa membayangkan bandwidth layaknya sebuah pipa yang digunakan untuk mengalirkan air dari satu tempat ke tempat lain. Pipa tersebut memiliki volume tertentu yang dapat menentukan seberapa cepat air dapat mengalir. Demikian pula dengan bandwidth, semakin besar kapasitas atau volume jaringan internet, semakin cepat pula data dapat ditransfer.

Bandwidth juga dapat diartikan sebagai kuota maksimum dari data yang dapat ditransfer per detik dalam sebuah jaringan internet. Meskipun mirip dengan kecepatan internet, namun keduanya memiliki perbedaan mendasar. Kecepatan internet merujuk pada tingkat kecepatan transfer data, sementara bandwidth adalah kapasitas atau kuota maksimum yang dapat ditransfer.

Sebagai contoh, jika Anda memiliki jaringan internet WiFi dengan kecepatan transfer data hingga 10 Mbps, dan ingin mengakses layanan internet di lima perangkat secara bersamaan, maka kecepatan transfer data akan dibagi rata di antara kelima perangkat tersebut. Artinya, masing-masing perangkat dapat mengakses layanan dengan kecepatan sekitar 2 Mbps, sesuai dengan kuota maksimum bandwidth-nya.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa bandwidth memiliki beberapa fungsi penting dalam mengatur jaringan internet. Salah satunya adalah sebagai jalur transfer data yang menghubungkan berbagai perangkat untuk menjalankan transfer data. Selain itu, fungsi lainnya adalah untuk membatasi kecepatan transfer data, yang umumnya digunakan oleh administrator atau pemilik koneksi internet untuk menjaga agar kecepatan transfer data tetap optimal.

 

Sumber: tekno.kompas.com

Selengkapnya
Apa itu Bandwidth? Inilah Penjelasan, Beserta Fungsi dan Jenisnya

Arsitektur

Apa yang Dianggap Perumahan Terjangkau?

Dipublikasikan oleh Anisa pada 17 Februari 2025


Menurut indeks keterjangkauan perumahan yang diakui, perumahan yang dianggap terjangkau oleh orang-orang dengan pendapatan rumah tangga yang lebih rendah dari median dinilai oleh pemerintah pusat atau pemerintah daerah. Sebagian besar penelitian tentang perumahan terjangkau mengacu pada hipotek dan berbagai bentuk yang berbeda yang mungkin ada. Ini termasuk tempat penampungan darurat bagi tunawisma, perumahan transisi, sewa non-pasar (juga disebut sebagai perumahan sosial atau bersubsidi), sewa formal dan tidak formal, perumahan adat, dan diakhiri dengan kepemilikan rumah yang terjangkau. Pilihan perumahan dipengaruhi oleh berbagai dorongan ekonomi, sosial, dan psikologis yang kompleks. Misalnya, rumah tangga yang merasa mampu mungkin memilih membelanjakan lebih banyak uang untuk perumahan daripada rumah tangga lain.

Pedoman umum untuk keterjangkauan perumahan di Amerika Serikat dan Kanada adalah biaya perumahan, termasuk utilitas, tidak boleh melebihi 30% dari pendapatan kotor rumah tangga. Biaya pemeliharaan dianggap sebagai bagian dari biaya perumahan menurut beberapa definisi. Misalnya, Kanada mengubah aturan 25% dari aturan 20% pada tahun 1950an ke aturan 30% pada tahun 1980an, dan India menggunakan aturan 40%. Beberapa cara untuk mencapai rasio ini termasuk tinggal bersama teman sekamar dan membagi sewa atau membuat perjanjian sewa per kamar yang murah. Dengan menggunakan model ini, misalnya, para peneliti menentukan bahwa pada tahun 2022, sekitar separuh penyewa di Amerika Serikat membayar kurang dari 30% pendapatan bulanan mereka untuk sewa dan utilitas, dan sekitar seperempatnya membayar antara 30% dan 50%, dan sekitar a kuartal membayar lebih dari 50%

Indeks keterjangkauan perumahan, yang mengukur apakah sebuah keluarga normal memenuhi syarat untuk mendapatkan pinjaman hipotek untuk rumah biasa atau tidak, adalah salah satu cara American National Association of Realtors dan organisasi lain menganalisis pasar perumahan. Untuk memastikan apakah sebuah keluarga dengan pendapatan rata-rata dapat memperoleh hipotek atas sebuah rumah biasa, indeks ini menghitung keterjangkauan menggunakan rumah keluarga tunggal dengan harga rata-rata nasional, pendapatan rata-rata keluarga, dan tingkat bunga hipotek saat ini. Sebuah keluarga dengan pendapatan median memiliki pendapatan yang cukup untuk memenuhi syarat untuk mendapatkan hipotek atas properti dengan harga rata-rata, menurut sistem interpretasi indeks, jika nilai 100 tercapai.

Ketika pendapatan sebuah keluarga di atas 100, itu berarti mereka menghasilkan lebih dari cukup uang untuk memenuhi syarat pinjaman hipotek atas properti dengan biaya rata-rata (dengan asumsi mereka menyisihkan 20 persen). HAI gabungan sebesar 120,0, misalnya, menunjukkan bahwa sebuah keluarga dengan pendapatan keluarga rata-rata memiliki 120% pendapatan yang diperlukan agar memenuhi syarat untuk mendapatkan pinjaman konvensional yang akan membayar 80% rumah keluarga tunggal yang ada dengan harga median. Keluarga ini kini lebih mudah membeli rumah dengan harga rata-rata, seperti yang terlihat dari kenaikan HAI.

Indeks keterjangkauan perumahan dibuat oleh Massachusetts Institute of Technology (MIT) dalam upaya mengukur pengeluaran perumahan secara keseluruhan dengan mempertimbangkan sejumlah variabel, seperti fasilitas, aksesibilitas kerja, aksesibilitas transportasi umum, biaya transportasi, dan kualitas sekolah. Biaya tersembunyi dari keputusan tersebut mempengaruhi cara penghitungan indeks, sehingga mengubah biaya nyata pembayaran hipotek dan sewa. Ada organisasi lain yang telah mengembangkan indeks keterjangkauan rumah berdasarkan fasilitas.

Indeks Keterjangkauan Perumahan + Transportasi (H+T), yang dibuat oleh Pusat Teknologi Masyarakat, menawarkan pemahaman menyeluruh tentang keterjangkauan dengan memperhitungkan biaya perumahan dan biaya transportasi di tingkat masyarakat. Menurut CNT, lebih dari separuh (55%) komunitas Amerika dianggap “terjangkau” untuk rata-rata keluarga berdasarkan penilaian keterjangkauan pendapatan rumah tangga sebesar 30%. Mereka berpendapat bahwa perhitungan semacam ini mengabaikan pengeluaran transportasi, yang sering kali merupakan pengeluaran tertinggi kedua bagi sebuah keluarga dan mencakup hal-hal seperti bensin, pemeliharaan, dan sejumlah mobil. Jumlah komunitas terjangkau di negara ini berkurang menjadi 26% ketika biaya transportasi diperhitungkan, sehingga menyisakan 59.768 wilayah lebih sedikit yang benar-benar terjangkau oleh masyarakat Amerika. Tinggal di kawasan yang padat, serba guna, dan hemat lokasi dengan akses mudah ke fasilitas, layanan, pekerjaan, dan transit dikaitkan dengan berkurangnya biaya transportasi, menurut penelitian CNT.

Disadur dari:

https://en.wikipedia.org

Selengkapnya
Apa yang Dianggap Perumahan Terjangkau?

Ilmu Pendidikan

Keterampilan vs Kompetensi: Apa Perbedaannya?

Dipublikasikan oleh Anisa pada 17 Februari 2025


1. Keterampilan

Keterampilan adalah kemampuan untuk melakukan tindakan dengan hasil yang ditentukan sebelumnya dan eksekusi yang sangat baik, seringkali dalam jumlah waktu, energi, atau keduanya. Keterampilan umum dan spesifik domain sering digunakan untuk mengkategorikan kemampuan. Di tempat kerja, misalnya, keterampilan umum mungkin termasuk motivasi diri, kolaborasi dan kepemimpinan, dan manajemen waktu, sedangkan keterampilan khusus domain hanya diperlukan untuk profesi tertentu. Dalam kebanyakan kasus, tanda-tanda dan keadaan kontekstual tertentu diperlukan untuk mengukur tingkat kompetensi yang ditunjukkan dan digunakan.

Ketika bakat, seperti seni perang atau seni kedokteran, mewakili tubuh pengetahuan atau bidang studi, itu dapat dianggap sebagai seni. Meskipun seni adalah bakat juga, banyak kemampuan dapat dikombinasikan untuk menciptakan seni tanpa ada hubungannya dengan seni rupa.

Berbagai macam bakat diperlukan bagi orang untuk berpartisipasi dalam ekonomi kontemporer. Menurut penelitian bersama oleh ASTD dan Departemen Pekerjaan AS, pekerja perlu memiliki 16 keterampilan dasar untuk beradaptasi dengan tempat kerja yang berubah, yang sebagian besar disebabkan oleh teknologi. Ada tiga jenis bakat utama yang direkomendasikan: teknis, manusia, dan konseptual. Keterampilan keras dan lembut dapat digunakan sebagai pengganti dua yang pertama.

  • Keterampilan teknis/hard skill

Keterampilan teknis atau hard skill adalah kemampuan apa pun yang terkait dengan pekerjaan atau keadaan tertentu. Ia memerlukan pengetahuan dan kemahiran dalam aktiviti tertentu termasuk kaedah, proses, prosedur, atau teknik. Tidak seperti bakat lunak, yang didasarkan pada kepribadian, kemampuan ini mudah diukur. Ini juga keterampilan yang mungkin membutuhkan credential profesional, teknis, atau akademis dan yang diuji atau telah diuji.

  • Keterampilan holistik

Istilah "kompetensi holistik" mengacu pada berbagai kemampuan dan sikap umum yang diperlukan untuk pembelajaran seumur hidup dan pengembangan seluruh orang, seperti ketahanan, teknik pemecahan masalah, dan apresiasi terhadap orang lain.

  • Keterampilan tenaga kerja

Pekerja terampil telah lama memiliki sejarah sebagai tukang listrik, mason, arsitek, tukang cukur, tukang roti, bir, koper, printer dan profesi lain yang produktif secara ekonomi.

  • Life skills

Kemampuan  yang dikembangkan oleh kerja intensif, metodis, dan konsisten untuk melakukan tugas-tugas yang rumit atau tugas pekerjaan yang melibatkan konsep (kemampuan kognitif), objek (kemahiran teknis), dan orang (keterampilan interpersonal) dengan cara yang mudah dan dapat disesuaikan.

  • Keterampilan sosial

Setiap kemampuan yang mempromosikan keterlibatan sosial dan komunikasi dengan orang lain adalah keterampilan sosial. Media verbal dan nonverbal digunakan untuk membangun, menyampaikan, dan memodifikasi norma dan hubungan sosial. Kita menyebut proses memperoleh kemampuan ini sebagai sosialisasi.

  • Soft skills

Kualitas karakter seseorang, sikap, kemampuan komunikasi, keterampilan sosial, kuantitas kecerdasan emosional (EQ), dan atribut profesional semuanya dianggap soft skill.

2. Kompetensi

Kompetensi adalah kumpulan sifat dan bakat yang ditunjukkan yang memungkinkan dan meningkatkan efisiensi atau pelaksanaan suatu tugas. Kompetensi adalah urutan informasi, kemampuan, keterampilan, pengalaman dan perilaku, yang mengarah pada kinerja yang sukses dalam kegiatan seseorang. Kompetensi dapat diukur dan dapat diperoleh melalui pelatihan.

Beberapa peneliti menganggap "kompetensi" sebagai campuran pengetahuan praktis dan teoritis, kemampuan kognitif, perilaku, dan nilai-nilai yang digunakan untuk meningkatkan kinerja; atau sebagai keadaan atau kualitas menjadi sesuai atau sangat berkualitas, memiliki kapasitas untuk memenuhi posisi tertentu. Sebagai contoh, kompetensi manajerial dapat melibatkan pemikiran sistem dan kecerdasan emosional, serta kemampuan dalam mempengaruhi dan negosiasi.

Proses pengembangan kompetensi adalah serangkaian tindakan dan refleksi seumur hidup. Karena kompetensi berlaku untuk profesi serta pekerjaan, pengembangan kompetensi seumur hidup terkait dengan pengembangan pribadi sebagai konsep manajemen. Dan itu membutuhkan suasana tertentu, di mana aturan diperlukan untuk memperkenalkan pemula, tetapi mereka dengan tingkat kompetensi yang lebih maju akan secara sistematis melanggar aturan jika kondisi membutuhkannya. Lingkungan ini secara sinonim didefinisikan dengan menggunakan frasa-frasa seperti organisasi belajar, produksi pengetahuan, pengorganisasian diri dan empowerment.

Dalam perusahaan atau komunitas profesional tertentu, kompetensi profesional biasanya dihargai. Mereka sering memiliki kemampuan yang sama yang harus dibuktikan dalam wawancara kerja. Tetapi sekarang ada cara lain untuk melihatnya: bahwa ada bidang keterampilan profesional yang luas yang diperlukan untuk mempertahankan posisi, atau mendapatkan promosi. Untuk semua organisasi dan masyarakat ada serangkaian tanggung jawab inti yang harus disumbangkan oleh individu yang kompeten sepanjang waktu. Untuk mahasiswa universitas, misalnya, tugas utama mungkin mengelola teori, teknik, atau informasi dari tugas.

Individu yang kompeten dapat menanggapi keadaan darurat dengan menggunakan strategi yang telah bekerja untuk mereka di masa lalu. Untuk menjadi kompeten seseorang harus mampu memahami situasi dalam konteks dan memiliki repertoar tindakan yang layak untuk dilakukan. Menjadi terlatih secara menyeluruh dalam setiap gerakan yang dapat dibayangkan yang terkandung dalam repertoar mereka dapat membuat dampak besar. Terlepas dari pelatihan, kompetensi meningkat melalui pengalaman dan jumlah kemampuan seseorang untuk belajar dan beradaptasi. Penelitian telah menunjukkan bahwa tidak mudah untuk mengukur kemampuan dan pengembangan kompetensi.

Dalam manajemen sumber daya manusia, kompetensi sering digunakan untuk menggambarkan kebutuhan yang lebih luas bagi manusia dalam organisasi dan masyarakat. Kompetensi dan model kompetensi dapat relevan untuk semua staf di perusahaan atau mereka dapat peran spesifik. Kompetensi juga adalah apa yang dibutuhkan individu untuk sukses dalam karir mereka. Kompetensi kerja tidak sama dengan tugas kerja. Kompetensi mencakup semua informasi terkait, keterampilan, bakat, dan sifat yang membentuk pekerjaan seseorang. Koleksi atribut kontekstual ini terkait dengan kinerja kerja yang lebih besar dan dapat digunakan sebagai referensi untuk mengevaluasi kinerja pekerjaan serta untuk mengembangkan, menarik, dan menyewa personil.

Kompetensi menyediakan perusahaan dengan metode untuk menentukan dalam istilah perilaku apa yang harus dicapai individu untuk memberikan hasil yang dicari perusahaan, dengan cara yang sesuai dengan budaya mereka. Dengan memiliki kompetensi yang ditentukan di perusahaan, itu membantu orang tahu apa yang mereka butuhkan untuk efektif. Ketika didefinisikan dengan benar, kompetensi memungkinkan perusahaan untuk menganalisis sejauh mana perilaku karyawan ditampilkan dan di mana mereka mungkin hilang. Untuk kemampuan di mana karyawan tidak mencukupi, mereka dapat belajar. Ini akan memungkinkan pengusaha untuk mengetahui kemungkinan sumber daya apa yang mungkin mereka butuhkan untuk membantu karyawan tumbuh dan mendapatkan keterampilan tersebut. Kompetensi dapat mengidentifikasi dan membedakan perusahaan dari pesaing. Sementara dua perusahaan mungkin sebanding dalam hasil keuangan, metode di mana hasilnya dicapai mungkin berbeda tergantung pada kemampuan yang sesuai dengan strategi dan budaya organisasi mereka yang unik. Akhirnya, kompetensi dapat memberikan model terstruktur yang dapat digunakan untuk mengintegrasikan pendekatan manajemen di seluruh perusahaan. Kompetensi yang sesuai dengan perekrutan mereka, manajemen kinerja, pelatihan dan pengembangan dan metode insentif untuk mempromosikan perilaku inti yang nilai perusahaan.

Kompetensi yang diperlukan untuk peran ditemukan melalui analisis pekerjaan atau analisis tugas, menggunakan pendekatan seperti metodologi insiden kritis, jurnal kerja, dan pengambilan sampel pekerjaan. Penekanan masa depan disarankan untuk alasan strategis. Jika seseorang mampu melakukan tugas-tugas yang diperlukan pada tingkat keahlian yang dimaksudkan, mereka dianggap "kompeten" di bidang itu. Sebagai contoh, kompetensi manajerial dapat melibatkan pemikiran sistem dan kecerdasan emosional, serta kemampuan dalam mempengaruhi dan negosiasi. Mengidentifikasi keterampilan staf dapat membantu meningkatkan kinerja organisasi. Mereka paling sukses jika mereka cocok dengan karakteristik penting tertentu, termasuk hubungan dengan, dan leverage dalam orang-orang organisasi.

Fayek & Omar (2016) telah merumuskan enam jenis kompetensi yang berkaitan dengan industri konstruksi:

  • Kompetensi perilaku

Kompetensi kinerja individu lebih akurat daripada keterampilan dan kemampuan organisasi. Oleh karena itu, sangat penting bahwa mereka ditentukan dalam konteks perilaku yang dapat diukur untuk memverifikasi ketersediaan dan tingkat kompetensi. (e.g. growth of talent)

  • Kompetensi inti

kemampuan dan / atau kompetensi teknis yang unik untuk sebuah organisasi, yaitu kompetensi inti yang memisahkan sebuah organisasi dari pesaingnya. (e.g. the technologies, techniques, strategies or procedures of the business that produce competitive advantage in the marketplace). Kompetensi inti organisasi adalah kekuatan strategis organisasi. Kompetensi inti memisahkan organisasi dari saingannya dan menetapkan keunggulan kompetitif perusahaan di pasar.

  • Kompetensi fungsional

kemampuan khusus pekerjaan yang memberikan hasil yang terbukti berkualitas tinggi untuk peran tertentu. Mereka sering bersifat teknis atau operasional. (e.g., "backing up a database" is a functional skill).[ 13 ]

  • Kompetensi Manajemen

Kompetensi manajemen mendefinisikan kualitas dan bakat yang akurat yang menunjukkan potensi manajemen seseorang. Tidak seperti karakteristik kepemimpinan, karakteristik manajemen dapat dipelajari dan dikembangkan dengan pelatihan dan alat yang tepat. Kompetensi di bidang ini harus menunjukkan perilaku yang tepat bagi manajemen untuk berhasil.

  • Kompetensi Organisasi

Tujuan, visi, nilai-nilai, budaya dan kompetensi inti perusahaan yang menetapkan nada dan / atau pengaturan di mana kerja organisasi dilakukan. (e.g. customer-driven, risk taking and cutting edge). Cara kita merawat pasien adalah bagian dari terapi pasien.

  • Kompetensi teknis

Tergantung pada peran, kualitas teknis dan kinerja harus diperiksa dengan hati-hati ketika pemilihan perekrutan dilakukan. Misalnya, perusahaan yang lebih memilih untuk mempekerjakan atau mempromosikan terutama berdasarkan kemampuan teknis, yaitu untuk mengecualikan kompetensi lain, mungkin melihat peningkatan tantangan terkait kinerja.

Kompetensi inti

Kompetensi inti adalah hasil dari serangkaian kemampuan atau metode produksi tertentu yang memberikan nilai ekstra kepada klien. Hal ini memungkinkan perusahaan menjangkau pasar yang luas. C. K. Prahalad dan Gary Hamel mendemonstrasikan dalam makalah tahun 1990 berjudul "The Core Competence of the Corporation" bagaimana kompetensi inti menghasilkan penciptaan barang inti, yang kemudian dapat digunakan untuk menciptakan sejumlah besar produk tambahan bagi pelanggan akhir. Daripada diubah secara drastis sekaligus, keterampilan inti dibentuk seiring berjalannya waktu melalui serangkaian perbaikan berkelanjutan. Membangun keterampilan inti lebih penting dan diperlukan untuk mencapai kesuksesan di pasar global yang masih dalam tahap awal dibandingkan integrasi vertikal. Misalnya, NEC mendominasi pasar semikonduktor, telekomunikasi, dan elektronik konsumen dengan menggunakan berbagai keterampilan intinya. Perusahaan mungkin merasa penting untuk menggunakan dan memahami gagasan tentang kemampuan inti. Untuk berhasil dalam penciptaan barang-barang inti, mereka dapat menggunakan kompetensi inti mereka.

Dunia usaha juga dapat meningkatkan nilai para pemangku kepentingan dan konsumen dengan menggunakan kompetensi inti mereka. Menurut Alexander dan Martin (2013), kapasitas perusahaan untuk mengembangkan kompetensi intinya adalah hal yang membuatnya kompetitif. Misalnya, pengetahuan, keterampilan, atau teknik khusus adalah contoh kompetensi inti. Kapasitas manajemen untuk menciptakan bisnis baru dan produk inti dari kompetensi inti merupakan kemampuan inti. Oleh karena itu, untuk sepenuhnya menggunakan arsitektur strategis, yang harus ditegakkan oleh manajemen puncak, pengembangan kompetensi akan membuahkan hasil. Yang terpenting, "pembelajaran kolektif di seluruh perusahaan" didefinisikan sebagai kompetensi inti oleh C. K. Prahalad dan Gary Hamel (1990). Akibatnya, sumber daya tersebut mewakili gabungan sumber daya yang diarahkan dari tingkat korporat dan tidak dapat diterapkan pada unit bisnis strategis (SBU). Karena "sesuatu yang sangat baik dalam suatu perusahaan" dan "kompetensi inti" sering kali digunakan secara bergantian, kehati-hatian harus diberikan untuk menghindari salah penafsiran kata tersebut. Penulis Competing for the Future, C. K. Prahalad dan Gary Hamel, menunjukkan bagaimana para eksekutif dapat memperoleh wawasan industri yang diperlukan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan dalam industri dan menemukan metode pengelolaan sumber daya yang memungkinkan bisnis mencapai tujuan meskipun ada hambatan.

Para pemimpin harus merumuskan pandangan tentang keterampilan penting yang dapat dikembangkan di masa depan untuk menghidupkan kembali proses memulai bisnis baru. Rahasia untuk menjadi yang teratas dalam industri Anda adalah memiliki perspektif independen terhadap prospek masa depan dan mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk memanfaatkannya. Sebuah organisasi memerlukan sumber daya nyata dan tidak berwujud, seperti kompetensi inti yang sulit diperoleh, agar tetap kompetitif. Untuk beradaptasi dengan perubahan masa depan di sektor ini, pengelolaan dan peningkatan kompetensi sangatlah penting. Misalnya, para pesaing merasa kesulitan untuk menyamai atau bersaing dengan kompetensi inti Microsoft dalam sejumlah terobosan berbasis TI karena berbagai faktor.

Kebanyakan CEO tidak menghabiskan waktu mereka untuk menciptakan gambaran masa depan perusahaan karena hal itu memerlukan banyak upaya intelektual dan dedikasi untuk mencapai penghematan biaya, kualitas, dan produktivitas. Pertanyaan-pertanyaan yang menantang dapat mempersulit mereka untuk melihat kemungkinan-kemungkinan yang ada di depan, namun mencoba menemukan jawabannya akan bermanfaat bagi perusahaan secara keseluruhan.

Melalui produk inti, kompetensi dasar perusahaan dan portofolio produk saling terhubung. Menurut Prahalad dan Hamel (1990), keterampilan inti berfungsi sebagai katalisator penciptaan barang dan jasa penting. Mirip dengan pohon yang buahnya merupakan barang jadi, perusahaan berkembang dari kompetensinya. Barang-barang inti berkontribusi "terhadap daya saing berbagai produk akhir. Barang-barang tersebut merupakan perwujudan fisik dari kompetensi inti." Dalam beberapa tahun terakhir, metode untuk menentukan portofolio produk sehubungan dengan kompetensi inti dan sebaliknya telah dikembangkan. Danilovic & Leisner telah menyarankan metode untuk menentukan keterampilan inti dalam kaitannya dengan portofolio produk (2007). Mereka mengikat kompetensi pada masing-masing barang dalam portofolio produk menggunakan matriks struktur desain. Metode mereka dapat digunakan untuk menggabungkan kelompok kompetensi menjadi kompetensi inti. Bonjour & Micaelli (2010) menyajikan pendekatan yang sebanding untuk menentukan sejauh mana suatu organisasi telah mengembangkan keterampilan intinya. Hein dkk. baru-baru ini menghubungkan definisi kemampuan Christensen—yang mencakup sumber daya, prosedur, dan prioritas—dengan kompetensi inti. Selain itu, mereka memberikan kerangka kerja untuk menilai bagaimana berbagai desain produk berkontribusi terhadap pertumbuhan kemampuan utama.

3. Keterampilan vs Kompetensi

Keterampilan dan kompetensi adalah komponen penting dalam menentukan efektivitas seseorang dalam melakukan tugas, namun mereka memiliki karakteristik yang berbeda. Keterampilan mencakup kemampuan untuk melakukan tindakan dengan presisi dan mencapai hasil yang diinginkan dalam batasan waktu dan energi yang ditetapkan. Ini mencakup kemampuan umum dan spesifik domain, seperti motivasi diri, kolaborasi, dan manajemen waktu, yang penting dalam berbagai pengaturan profesional. Sebaliknya, kompetensi adalah konsep yang lebih luas, mencakup spektrum karakteristik dan bakat yang ditunjukkan yang meningkatkan efisiensi tugas. Ini terdiri dari serangkaian informasi, kemampuan, pengalaman, dan perilaku yang mempromosikan pelaksanaan tugas yang sukses. Tidak seperti keterampilan, kompetensi dapat dibudidayakan dan disempurnakan melalui pelatihan, membuatnya lebih model dan dapat beradaptasi dengan keadaan yang berubah. Pada akhirnya, sementara keterampilan berfokus pada tindakan dan hasil tertentu, kompetensi mencakup berbagai atribut yang berkontribusi pada kinerja dan efektivitas tugas secara keseluruhan.

Sumber:

https://en.wikipedia.org/wiki/Skill

https://en.wikipedia.org/wiki/Competence_(human_resources)

https://en.wikipedia.org/wiki/Core_competency

Selengkapnya
Keterampilan vs Kompetensi: Apa Perbedaannya?

Industri Hasil Hutan dan Perkebunan

Investasi Baru Industri Pulp dan Kertas Capai Rp2,25 Triliun

Dipublikasikan oleh Ririn Khoiriyah Ardianti pada 17 Februari 2025


Realisasi investasi baru di industri pulp dan kertas sepanjang tahun ini mencapai Rp2,25 triliun. Direktur Hasil Hutan dan Perkebunan Kementerian Perindustrian Emil Satria mengatakan nilai investasi tersebut merupakan realisasi dari 6 proyek di dalam negeri yang direncanakan masuk pada awal tahun ini. "Investasi 6 proyek tersebut Rp2,25 triliun," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (7/10/2021).

Selain itu, investasi dari perusahaan kertas China, Flying Dragon Paper, sebagian besar juga sudah terealisasi. Perusahaan tersebut sebelumnya berencana menggelontorkan US$1 miliar di industri pulp dan kertas Indonesia dengan kapasitas produksi 6 juta ton untuk 3 juta produk kemasan dan 3 juta recycle pulp.

Namun demikian, lanjutnya, masih terdapat kendala terkait sulitnya mendapatkan bahan baku dan keterbatasan memasukkan tenaga ahli untuk memulai proses produksi. Adapun faktor lain yang menjadi kendala bagi kinerja industri yakni mahalnya ongkos kirim dengan kontainer. Meski demikian, kinerja ekspor produk pulp dan kertas mengalami pertumbuhan baik dari sisi volume maupun nilai. Pada periode Januari-Juli 2021, total volume ekspor mencapai 6,7 ton dengan nilai US$4,2 miliar. Sepanjang tahun lalu, ekspor tercatat sebesar 12,4 juta ton senilai US$6,7 miliar. "Dari sisi nilai harga, rata-rata naik 16 persen," kata Emil. Emil juga mencatat kinerja produksi pulp dan paper baik 6 persen pada semester I/2021. Dia memproyeksikan produksi akan tetap tumbuh positif sampai dengan akhir tahun ini.

Sumber:

https://ekonomi.bisnis.com

Selengkapnya
Investasi Baru Industri Pulp dan Kertas Capai Rp2,25 Triliun
« First Previous page 569 of 909 Next Last »