Teknik Elektro

Rehabilitasi Pasien Stroke Lewat Pemantauan Sinyal Listrik Otak

Dipublikasikan oleh Sirattul Istid'raj pada 17 April 2025


Ketua tim penelitian Dr Adhi Dharma Wibawa ST MT menyampaikan, gejala stroke mampu merusak kemampuan motorik seseorang, sehingga pemantauan motorik pasien secara berkala dapat meningkatkan akurasi diagnosis. Kemampuan motorik ini dapat ditinjau berdasarkan sinyal listrik otak manusia atau yang dikenal dengan istilah Electro Encephalography (EEG). “Alat dapat digunakan pasien secara mandiri dengan bantuan tenaga kesehatan dari jarak jauh, sehingga mengurangi aktivitas fisik yang dapat memperburuk kondisi pasien,” tutur Adhi.

Lebih dalam, dosen Departemen Teknik Komputer ITS ini menjelaskan bahwa sinyal EEG akan muncul setiap manusia melakukan aktivitas. Mulai dari mengingat, mendengarkan, melihat, bahkan saat menggerakkan anggota tubuh. Maka dari itu, pasien akan diminta untuk melakukan beberapa pergerakan fisik oleh tenaga kesehatan untuk menganalisis sinyal EEG pasien. “Pasien hanya perlu menggunakan alat di kepala, lalu elektroda yang mengenai kulit kepala akan menangkap dan menguatkan sinyal EEG,” jelas lelaki asal Surabaya ini.

Alat EEG rancangan tim ITS yang digunakan di kepala pasien stroke untuk menangkap sinyal listrik otak

Sinyal listrik yang dihasilkan otak sendiri sangat kecil hanya berskala mikro volt, sehingga dibutuhkan penguatan sinyal dan penyaringan noise yang berulang. Setelah dikuatkan, sinyal EEG akan difilter berdasarkan frekuensinya dan dikelompokkan menjadi empat jenis sinyal dasar, yaitu delta, theta, alpha, dan beta.

Sinyal yang telah dikelompokkan tersebut akan difilter sekali lagi untuk menghilangkan noise yang timbul. “Alat sangat sensitif terhadap noise bahkan dengan kedipan mata saja dapat mempengaruhi hasil,” ujarnya.

Lebih lanjut, papar Adhi, sinyal EEG yang telah difilter ini akan dihitung nilai daya yang ada dalam sinyal sebagai fungsi frekuensi. Nilai ini disebut dengan Power Spectral Density (PSD) yang dinyatakan dalam watt per hertz (W/Hz). Adhi menuturkan bahwa dalam kondisi normal, nilai PSD pada otak kanan akan meningkat bila terjadi pergerakan di tubuh bagian kiri begitu pun sebaliknya. Pada pasien stroke kondisi tersebut dimungkinkan terjadi perubahan abnormal. “Nilai PSD pasien stroke lebih kecil dibandigkan dengan kondisi orang normal,” tambahnya.

Pengujian alat EEG rancangan tim ITS kepada pasien stroke secara langsung

Adhi juga mengingatkan bahwa alat perlu disambungkan terlebih dahulu ke perangkat komputer melalui port yang tersedia saat pemakaian alat. “Hal ini dimaksudkan untuk membaca nilai PSD secara real time serta mengkonversikan hasil perekaman EEG ke dalam bentuk txt yang akan tersimpan di komputer milik pasien,” ucap Wakil Kepala Pusat Penelitian Artificial Intelligence (AI) dan Teknologi Kesehatan ITS ini.

Berkas tersebut selanjutnya perlu diunggah ke sistem terintegrasi yang telah disediakan, sehingga penting bagi pasien melakukan registrasi terlebih dahulu. Database pasien ini akan ditinjau langsung oleh dokter yang bertanggung jawab tanpa harus bertemu langsung. “Perkembangan pasien dapat dilihat berdasarkan nilai PSD-nya melalui data yang diunggah pasien,” terang dosen yang juga mengajar program Magister di Departemen Teknik Elektro ITS ini.

Tampilan website yang digunakan untuk memantau perkembangan pasien berdasarkan nilai PSD yang terbaca pada alat EEGTampilan website yang digunakan untuk memantau perkembangan pasien berdasarkan nilai PSD yang terbaca pada alat EEG.

Penelitian yang telah berjalan sejak 2018 ini bekerja sama dengan ahli syaraf RSUA dr Wardah Rahmatul Islam SpS, ahli rehabilitasi pasien stroke RSUD dr Soetomo dr Muhammad Saiful Ardhi Sp S, mahasiswa ITS jenjang Magister (S-2) Monica Pratiwi dan Tanti, serta mahasiswa ITS jenjang Doktoral (S-3) Teguh Sulistyo ST MT dan Diah Risqiwati ST MT. “Kami berharap bahwa alat ini dapat segera mendapat izin untuk digunakan secara masal dan membawa manfaat bagi masyarakat,” pungkasnya. (HUMAS ITS)

 

Sumber: www.its.ac.id

 

 

Selengkapnya
Rehabilitasi Pasien Stroke Lewat Pemantauan Sinyal Listrik Otak

Pertambangan dan Perminyakan

Jurusan yang Paling Banyak Dicari Salah satunya Teknik Perminyakan, Beserta Daftar Universitasnya

Dipublikasikan oleh Sirattul Istid'raj pada 17 April 2025


Teknik Perminyakan bisa menjadi salah satu jurusan di bidang teknik yang paling banyak dicari karena menawarkan karir dengan gaji besar. Meski terdapat wacana di masa depan bahwa energi minyak sebagai sumber energi tak terbarukan akan diganti dengan sumber energi terbarukan, namun lulusan Teknik Perminyakan tetap memiliki prospek yang bagus.

Dikutip dari laman resmi The University of Kansas, setidaknya ada beberapa keuntungan yang bisa didapatkan oleh lulusan jurusan Teknik Perminyakan, antara lain:

  • peluang kerja yang luas di berbagai industri geologi, minyak, dan gas.
  • dapat berinteraksi dan berkolaborasi dengan semua jenis orang lintas negara.
  • menyediakan energi dunia.
  • imbalan finansial yang besar dengan gaji awal rata-rata puluhan juta hingga ratusan juta.
  • bisa mengunjungi tempat-tempat eksotis.
  • bisa mengatur keseimbangan antara kehidupan rumah dan pekerjaan.

Adapun karir atau jabatan bagi lulusan jurusan Teknik Perminyakan adalah sebagai berikut:

  • Insinyur reservoir menggunakan teknologi dan pengetahuannya untuk menentukan lokasi reservoir bahan bakar fosil bawah tanah yang dapat digunakan.
  • Insinyur pengeboran melaksanakan operasi pengeboran yang kompleks, sementara administrasi prosedur ekonomi.
  • Insinyur produksi bertindak sebagai penghubung dengan departemen lain untuk memahami dan menganalisis bagaimana membawa hidrokarbon ke permukaan.
  • Insinyur operasi memastikan perusahaan berjalan dengan lancar. Dia secara teratur memeriksa perbaikan mesin dan terlibat dengan penjadwalan, pengiriman dan manufaktur.
  • Insinyur penyelesaian membuat dan merancang prosedur yang meningkatkan pemulihan minyak dan gas, sambil juga mengamati profitabilitas pengeboran sumur.
  • Ahli geologi yang membantu menganalisis geologi situs pengeboran minyak
  • Ahli geofisika yang membantu meneliti struktur dan komposisi eksternal/internal bumi

Daftar universitas di Indonesia yang menyediakan jurusan Teknik Perminyakan:

1. UPN Veteran Yogyakarta

2. Institut Teknologi dan Sains Bandung (ITSB)

3. Universitas Negeri Padang

4. Universitas Jambi

5. Universitas Islam Riau

6. Universitas Sriwijaya Palembang

7. Universitas Trisakti

8. Universitas Mulawarman Samarinda

9. Universitas Tanjungpura Pontianak

10. Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin

11. Universitas Hasanuddin Makassar

12. Universitas Khairun Maluku Utara

13. Universitas Jember

Untuk pilihan universitas luar negeri antara lain:

1. University of Texas, Austin (Cockrell)

2. Stanford University

3. University of Oklahoma

4. Gubkin Russian State University of Oil and Gas

5. University of Alberta, Kanada

6. Colorado School of Mines, Amerika Serikat

7. The University of Kansas

8. Universidad de Chile
 

Sumber: www.detik.com

Selengkapnya
Jurusan yang Paling Banyak Dicari Salah satunya Teknik Perminyakan, Beserta Daftar Universitasnya

Pertambangan dan Perminyakan

Mengantisipasi Prospek Jurusan Perminyakan dalam 10 Tahun ke Depan

Dipublikasikan oleh Sirattul Istid'raj pada 17 April 2025


Momen perburuan bangku kuliah telah dimulai sejak awal tahun. Dari laman resmi Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2021 membuka pendaftaran hingga besok (24/2) dan pengumuman hasil pada 22 Maret 2021. Sedangkan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2021 membuka pendaftaran pada 15 Maret - 1 April 2021 untuk kemudian tes pada April-Mei 2021 dan pengumuman di 14 Juni 2021.

Pilihan jurusan ada di tangan mahasiswa, paling lambat mempertimbangkan berbagai aspek minat dan kemampuan untuk menjamin masa depan yang cerah. Melihat data yang ada, nampaknya teknik saat ini mendapat cukup banyak perhatian dari calon mahasiswa. Konsultan manajemen dan SDM Yodhia Antariksa memperkirakan saat ini tingginya kebutuhan di bidang teknik, khususnya di bidang kelistrikan dan sipil, mengingat pekerjaan pembangunan saat ini sedang gencar-gencarnya dilakukan.

Di bidang teknik perminyakan, profesi ini dinilai tidak lagi memiliki masa depan cerah seperti dulu. Pasalnya, lanjut Yodhia, sumber energi tak terbarukan akan tergantikan oleh sumber energi terbarukan di masa depan. "Minyak turun." Perusahaan-perusahaan minyak raksasa dunia menyatakan bahwa minyak tidak akan digunakan secara luas dalam 50-60 tahun mendatang. Semua orang menggunakan sumber energi terbarukan," kata Yodhia kepada, menurut CNNIndonesia.com, Selasa (23 Februari).

Misalnya angin digunakan untuk menggerakkan turbin sehingga dapat menghasilkan energi. Menurut Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi (2009), potensi energi angin Indonesia sebesar 9.290 MW. Energi Panas Bumi Indonesia mempunyai potensi energi yang menjanjikan dari pemanfaatan energi panas bumi. Potensi panas bumi Indonesia sebesar 27.000 MW. Namun hingga tahun lalu, perusahaan minyak sepertinya masih dianggap 'kinclong' dari calon mahasiswa. Data SBMPTN 2020 membuktikan Teknik Perminyakan masih menjadi favorit sehingga persaingan semakin ketat.

Menurut website CNNIndonesia.com dengan mengambil sampel 10 universitas dengan jurusan teknik perminyakan. Peluang dihitung dari ketersediaan dan jumlah peminat.

Universitas Negeri Padang
Daya tampung: 16 orang
Peminat: 554 orang
Peluang: 2,89 persen

UPN Veteran Yogyakarta
Daya tampung: 87 orang
Peminat: 1.425 orang
Peluang: 6,11 persen

Universitas Sriwijaya, Palembang
Daya tampung: 60 orang
Peminat: 912 orang
Peluang: 6,58 persen

Universitas Hasanuddin, Makassar 
Daya tampung: 54 orang
Peminat: 768 orang
Peluang: 7,03 persen

Universitas Jambi
Daya tampung: 18 orang
Peminat: 198 orang
Peluang: 9,09 persen

Universitas Mulawarman, Samarinda
Daya tampung: 25 orang
Peminat: 206 orang
Peluang: 12,14 persen

Universitas Jember
Daya tampung: 31 orang
Peminat: 187 orang
Peluang: 16,58 persen

Universitas Tanjungpura, Pontianak
Daya tampung: 23 orang
Peminat: 100 orang
Peluang: 23 persen

Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin
Daya tampung: 34 orang
Peminat: 120 orang
Peluang: 28,33 persen

Universitas Khairun, Maluku Utara
Daya tampung: 25 orang
Peminat: 79 orang
Peluang 31,65 persen

Dari sampel data ini terlihat persaingan masuk jurusan teknik perminyakan di Universitas Negeri Padang terbilang sangat ketat. Lihat saja, peluang masuk begitu kecil, 'hanya' 2,89 persen tahun lalu. Pun untuk SBMPTN tahun ini, daya tampung universitas jumlahnya tidak berbeda jauh dengan tahun lalu. Tahun ini, misal, UPN Veteran Yogyakarta menyediakan 85 kursi untuk jurusan teknik perminyakan.
 

Sumber: www.cnnindonesia.com

Selengkapnya
Mengantisipasi Prospek Jurusan Perminyakan dalam 10 Tahun ke Depan

Pertambangan dan Perminyakan

Evolusi Industri Migas di Indonesia: Sejarah dan Perkembangannya

Dipublikasikan oleh Sirattul Istid'raj pada 17 April 2025


Sebuah ledakan besar diperkirakan akan terjadi pada industri minyak Indonesia. Pada tahun 2018, pemerintah Indonesia memutuskan untuk tidak memperbarui kontrak PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) di blok Riau Rokan. Mulai 8 Agustus 2021, blok tersebut sepenuhnya berada di bawah kendali masyarakat Indonesia melalui manajemen PT Pertamina (Persero). Blok Rokan merupakan salah satu kawasan penghasil minyak terbesar di Indonesia. Pada tahun 1970, produksi blok ini bisa mencapai satu juta barel per hari. Hingga 2018, total pangsa produksi minyak nasional dari blok Rokan sebesar 26 persen. Dengan akuisisi nasional tersebut, Blok Rokan seharusnya dapat mendukung target produksi minyak nasional hingga satu juta barel per hari pada tahun 2030 (Kompas.id, 14/8/2022, melawan penurunan produksi Blok Rokan).

Namun kabar baik tahun 2021 tidak diikuti dengan keadaan yang diharapkan. Sebab, industri perminyakan Tanah Air saat ini tengah menghadapi tantangan. Sejak tahun 2016, capaian produksi minyak nasional (minyak terproduksi yang diterima untuk disuling dan siap pakai) terus menurun, meski blok Rokan menjadi milik negara. Pengalihan Blok Rokan menjadi catatan penting dalam kronologi industri perminyakan Indonesia. Namun kronologi saat ini juga harus diikuti dengan peninjauan kembali Undang-Undang Minyak dan Gas Bumi Nomor 22 Tahun 2001 karena permasalahan yang dihadapi industri perminyakan nasional sangat luas dan mendalam.

Undang-undang ini harus direvisi untuk membuka pintu lebar bagi investasi di industri minyak Indonesia. Kehadiran investor dengan modal segar menjadi kunci peningkatan produksi minyak dan peningkatan kualitas industri minyak tanah air. Masalah perizinan, kelembagaan, dan keselamatan harus ditekankan dalam tinjauan tersebut (Kompas, 1 November 2023, tinjauan segera terhadap undang-undang minyak dan gas bumi). Apalagi dalam kronologi panjang industri perminyakan, bangsa Indonesia harus menjaga jati dirinya sebagai tuan rumah di tanah air. Belajar dari kehadiran PT CPI di blok Rokan, perusahaan asing yang berpusat di Amerika Serikat ini bahkan mampu melampaui prestasi gemilang tuan rumahnya. Pada tahun 2014, kapasitas angkat PT CPI sebesar 280.000 barel per hari. Jumlah tersebut melebihi PT Pertamina yang hanya mencapai 188.193 barel per hari pada tahun yang sama.

Banyak juga perusahaan asing yang sukses di Indonesia. Misalnya saja Total Eksplorasi dan Produksi Indonesia (Prancis) yang mencapai 62.679 barel per hari pada tahun yang sama. Mobil Cepu Ltd (AS) juga memperoleh pendapatan hingga 99.642 barel per hari. Pada tahun 2014, PT Pertamina, satu-satunya perusahaan minyak milik negara, hanya berhasil mencapai 22 persen dari seluruh produksi minyak yang dipasarkan di Indonesia (Kompas, 16/04/2015, Saatnya menjadi juara di dalam negeri). Terjadinya berbagai cerita dan peristiwa di atas hanyalah sebagian kecil dari kronologi panjang industri perminyakan Indonesia. Peristiwa penting dalam industri perminyakan Indonesia sejak tahun 1871 telah tercatat.

Linimasa Industri Minyak di Indonesia

Periode 1871 – 1945

  • Pada 1871, pengusaha Belanda Jan Reerink melakukan pencarian minyak pertama di Majalengka, Jawa Barat, dan memperoleh konsesi.
  • Penemuan minyak komersial pertama terjadi di Telaga Said, Pangkalan Brandan, Langkat, Sumatera Utara pada 1883.
  • Perusahaan minyak Belanda, Royal Dutch, didirikan pada 1890.
  • Kilang minyak pertama dibangun di Wonokromo pada 1890-an, diikuti oleh kilang lainnya di Pangkalan Brandan dan Cepu.
  • Pada 1907, terbentuklah Bataafsche Petroleum Maatschappij (BPM) dari gabungan Royal Dutch dan Shell Transport and Trading Company.
  • Standard Oil Company of New Jersey membentuk anak perusahaan, Nederlandsche Koloniale Petroleum Maatschappij (NKPM), pada 1912.
  • Pada 1920, Caltex memulai kegiatan di Indonesia.
  • Stanvac menemukan minyak di Pendopo, Sumatera Selatan pada 1916.
  • Pada 1939, Caltex memulai pengeboran eksplorasi pertamanya di Riau.
  • Perang di Asia Tenggara pada 1941 menyebabkan penutupan sumur minyak.
  • Tentara Jepang menemukan lapangan Minas di Riau pada 1944.
  • Lapangan minyak di Pangkalan Brandan diserahkan kepada Indonesia pada 1945 dan menjadi Perusahaan Tambang Minyak Negara Republik Indonesia (PTMNRI).

Periode 1946 – 1960

  • Setelah Jepang mundur pada 1946, lapangan minyak Stanvac dikelola oleh Perusahaan Negara (PN) Pertambangan Minyak Indonesia (Permiri).
  • Stanvac mencapai tingkat produksi tertinggi sebelum perang pada 1948.
  • Caltex kembali mengusahakan lapangan minyak di Sumatera pada 1949.
  • Konsesi BPM Cepu dikembalikan kepada BPM setelah Konferensi Meja Bundar (KMB) pada 1949.
  • Pada 1951, PN Perusahaan Minyak dan Gas Nasional (Permigan) menggantikan PTMNRI.
  • Caltex mulai mengekspor minyak dari lapangan Minas, Riau pada 1952.
  • Pada 1954, PTMNRI diubah menjadi Tambang Minyak Sumatera Utara (TMSU).
  • Pada 1957, PT Perusahaan Minyak Negara (Permina) didirikan dan bergabung dengan Pertamin pada 1968 menjadi Pertamina.
  • UU Nomor 44 Tahun 1960 tentang Pertambangan Minyak dan Gas Bumi dikeluarkan oleh pemerintah RI.
  • BPM di Indonesia dilikuidasi pada 1960 dan PT Shell Indonesia dibentuk menggantikannya.

Periode 1961 - 1998

  • Pada 1961, pemerintah mengambil alih saham Shell dalam Permindo, yang kemudian dibentuk kembali menjadi PN Pertamin.
  • Sistem konsesi perusahaan minyak asing diganti dengan kontrak karya pada tahun yang sama.
  • Indonesia menjadi anggota OPEC pada 1962, dan Pertamin menandatangani kontrak bagi hasil pertamanya dengan Pan America.
  • PN Permina mengambil alih NNGPM pada 1964.
  • Lembaga Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) didirikan pada 1965, dan pemerintah membeli PT Shell Indonesia pada akhir tahun yang sama.
  • Konsep production sharing contract (PSC) mulai diperkenalkan pada 1967, sementara Pertamin dan Permina digabung menjadi PN Pertamina pada 1968.
  • UU Nomor 8 Tahun 1971 menempatkan Pertamina sebagai perusahaan migas milik negara.
  • Pertamina mengalami krisis keuangan pada 1975, dan produksi minyak mencapai puncaknya pada 1977.
  • Krisis moneter melanda Indonesia pada 1998.

Periode 2001 - 2023

  • Pada 2001, disahkan UU Nomor 22 tentang Minyak dan Gas, membentuk BPMIGAS. Pertamina hanya sebagai pemain, melepaskan fungsi regulator.
  • PN Pertamina berubah menjadi PT Pertamina pada 2003 setelah UU tersebut.
  • Indonesia keluar dari OPEC pada 2009.
  • BPMIGAS dibubarkan oleh Mahkamah Konstitusi pada 2012, digantikan oleh SKK MIGAS pada 2013.
  • PT Pertamina mencatat peningkatan lifting minyak pada 2016 sebelum mengalami penurunan setiap tahunnya.
  • Blok Mahakam diambil alih oleh PT Pertamina pada 2018 dari Total E&P Indonesie dan Inpex Corporation.
  • PT Pertamina mengakuisisi Blok Rokan dari PT CPI pada 2021 setelah pemerintah menolak perpanjangan pengelolaan PT CPI.
  • Revisi UU Migas masuk rencana pembahasan DPR pada 2023, sebagai respons terhadap penurunan investasi dan capaian lifting minyak nasional.

Sejarah

Sejarah sistem kontrak migas di Indonesia dimulai ketika Aeilko J. Zilker menemukan minyak pertama kali pada Juni 1885 di Telaga Said, Langkat, Sumatera Utara. Temuan ini mendorong pendirian perusahaan minyak Belanda (Royal Dutch) pada tahun 1890 dan mengilhami pembuatan UU Pemerintah Hindia Belanda (Indische Mijnwet) pada 1899 yang mengatur tentang konsesi minyak. Sejak itu, sistem kontrak mengalami beberapa perubahan signifikan.

  • Pada tahun 1899, diterapkan Indische Mijnwet Nomor 214 Tahun 1899, di mana konsesi minyak diberikan kepada perusahaan asing dengan pemerintah menerima pemasukan dari pemegang konsesi.
  • Pada tahun 1960, dikeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) Migas Nomor 44 Tahun 1960 yang menerapkan sistem kontrak karya. Pemerintah menerima iuran pasti, iuran eksplorasi, dan eksploitasi, serta pembagian laba antara pemerintah dan kontraktor sebesar 60:40. Selain itu, kontraktor diwajibkan menyerahkan 25 persen dari bagiannya sebagai domestic market obligation (DMO).
  • Pada tahun 1966, diperkenalkan PSC Generasi I dengan batasan cost recovery maksimal 40 persen dan bagi hasil Pertamina serta kontraktor sebesar 65:35 dari pendapatan bersih.
  • Pada tahun 1976, diterapkan PSC Generasi II yang tidak memiliki batasan cost recovery. Pembagian bagi hasil Pertamina dan kontraktor adalah 85:15 untuk minyak dan 70:30 untuk gas.
  • Pada tahun 1988, diperkenalkan PSC Generasi III dengan dikenakannya first tranche petroleum (FTP) sebesar 20 persen dari produk bruto, yang kemudian dibagi antara pemerintah dan kontraktor.
  • Selama periode 1988-1993, diberlakukan Paket Intensif yang mengatur bagi hasil Pertamina dan kontraktor untuk daerah-daerah tertentu dan jenis produksi minyak tertentu.
  • Pada tahun 2001, diperkenalkan struktur baru PSC yang mengubah tingkat pajak penghasilan dan memberlakukan intensif baru untuk lapangan marjinal pada tahun 2005. FTP sebesar 10 persen tidak dibagi antara pemerintah dan kontraktor.
     

Sumber: kompaspedia.kompas.id 

Selengkapnya
Evolusi Industri Migas di Indonesia: Sejarah dan Perkembangannya

Pertambangan dan Perminyakan

Pilihan 5 Universitas Populer di Indonesia untuk Jurusan Teknik Perminyakan, Manakah yang Anda Minati?

Dipublikasikan oleh Sirattul Istid'raj pada 17 April 2025


Ini kampus yang memiliki jurusan teknik perminyakan favorit di Indonesia.Teknik perminyakan atau disebut dengan migas adalah salah satu jurusan yang menyediakan prospek kerja menjanjikan. Itulah mengapa ada beberapa universitas di Indonesia yang menawarkan jurusan perminyakan terbaik dan dapat kamu pertimbangkan untuk rencana perkuliahan.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut 5 kampus dengan jurusan Teknik Perminyakan favorit di Indonesia.

1. Universitas Trisakti

Pilihan kampus berikutnya di mana kamu bisa belajar tentang teknik perminyakan adalah diUniversitas Trisaktiprogram studi ini sudah ada di kampus tersebut sejak tahun 1980 bersamaan dengan adanya jurusan teknik geologi.Walaupun demikian, jurusan perminyakan masih menjadi pilihan yang lebih populer dibandingkan jurusan teknik geologi.

2. Institut Teknologi Bandung

Disingkat ITB, Institut Teknologi Bandung merupakan universitas yang masuk dalam jajaran kampus terbaik yang ada di Indonesia termasuk pada jurusan teknik perminyakan. Jurusan migas di lembaga perguruan tinggi ini termasuk dalam kategori jurusan paling berkualitas. Apabila kamu ingin masuk menjadi mahasiswa jurusan Migas, maka kamu harus mendaftar pada fakultas teknik pertambangan dan perminyakan.

3. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Universitas ini sudah berusia sekitar 54 tahun dan menyediakan program jurusan Migas atau perminyakan. Alasan kampusnya menjadi pilihan terbaik untuk jurusan Teknik perminyakan di Indonesia adalah karena berhasil memperoleh akreditasi A pada jurusan perminyakan dari lembaga akreditasi BAN PT. Sampai saat ini Universitas tersebut menjadi satu-satunya kampus yang menawarkan jurusan perminyakan di wilayah Yogyakarta. Sehingga Universitas tersebut layak dijadikan sebagai percontohan bagi Universitas lainnya.

4. Universitas Pertamina

Teknik perminyakan terbaik di Indonesia selanjutnya yaitu Universitas Pertamina. Kampus ini tergolong sebagai kampus baru pada pendidikan nasional Indonesia, tetapi mampu menyediakan program jurusan perminyakan terbaik dalam waktu singkat. Dengan belajar teknik perminyakan di Universitas Pertamina, maka Mahasiswa dapat mengembangkan wawasan dan teknologi terkait bidang pertambangan Migas.

5. Universitas Islam Riau

Keberadaan Universitas Islam Riau untuk menjawab adanya penemuan bahwa Riau adalah salah satu kota yang ada di Indonesia dan mempunyai potensi penghasil minyak paling besar. Itulah mengapa perkembangan dunia perminyakan dan juga migas di Riau begitu pesat. Bahkan kota ini membutuhkan tenaga kerja yang berpengalaman pada bidang perminyakan dalam jumlah tinggi.
 

Sumber: edukasi.sindonews.com

Selengkapnya
Pilihan 5 Universitas Populer di Indonesia untuk Jurusan Teknik Perminyakan, Manakah yang Anda Minati?

Rekayasa Pondasi

Mengapa Root Cause Analysis Penting dalam Teknik Geoteknik dan Bagaimana Mencegah Kegagalan Struktur Sejak Dini

Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 17 April 2025


Pendahuluan: Belajar dari Kegagalan dalam Teknik Geoteknik

Dalam dunia teknik sipil dan geoteknik, kegagalan struktur seperti runtuhnya jembatan, longsor tambang, atau kebocoran bendungan bukan hanya menimbulkan kerugian material, tapi juga bisa mengorbankan nyawa. Untuk mencegah kejadian serupa terulang, diperlukan metode sistematis untuk menyelidiki penyebab utamanya—Root Cause Analysis (RCA).

Makalah karya Prof. Dr. Heinz Konietzky dari TU Bergakademie Freiberg ini menjelaskan bagaimana RCA diterapkan dalam berbagai kasus teknik geoteknik. Artikel ini merangkum, menganalisis, dan mengembangkan isi dari paper tersebut dengan menambahkan konteks industri, studi kasus nyata, serta kritik dan relevansi terhadap praktik masa kini.

Apa Itu Root Cause Analysis dan Mengapa Penting?

Root Cause Analysis (RCA) adalah teknik investigasi mendalam untuk mencari penyebab utama suatu kegagalan. Bukan sekadar menyalahkan faktor di permukaan, RCA menggali hingga akar masalah agar solusi yang diambil benar-benar mencegah kegagalan berulang. RCA digunakan di berbagai sektor:

  • Investigasi kecelakaan
  • Audit keselamatan
  • Manajemen risiko
  • Evaluasi kualitas konstruksi

Tujuan Utama RCA:

  • Apa yang terjadi?
  • Bagaimana hal itu bisa terjadi?
  • Mengapa itu terjadi?
  • Bagaimana mencegahnya di masa depan?

Metodologi RCA: Pendekatan yang Berlapis

Makalah ini memaparkan beragam metode RCA, masing-masing dengan pendekatan dan kekuatannya:

  • Fishbone Diagram: Menyusun penyebab-penyebab potensial secara sistematis.
  • Five Whys: Menggali penyebab dengan mengajukan pertanyaan “mengapa” secara berulang.
  • Barrier Analysis: Mengidentifikasi kegagalan pengamanan fisik/prosedural.
  • Event and Causal Factor Analysis: Mengurutkan kronologi kejadian.
  • Fault Tree Analysis (FTA): Menggunakan logika boolean untuk menelusuri alur kegagalan.
  • Numerical Backanalysis: Simulasi berbasis model numerik untuk mereplikasi mekanisme keruntuhan.

Kekuatan Utama RCA: Data

Tidak ada RCA tanpa data. Proses pengumpulan data mencakup:

  • Dokumentasi proyek
  • Wawancara saksi dan tenaga teknis
  • Data pemantauan dan hasil pengukuran lapangan
  • Standar teknis dan regulasi
  • Observasi fisik di lokasi kejadian

Aplikasi RCA: Studi Kasus Lapangan

1. Jembatan: Studi Kegagalan Jembatan Zijin, Tiongkok

Data:

  • Periode analisis: 2009–2019
  • Lokasi: Heyuan, Guangdong

Penyebab utama keruntuhan:

  • Peningkatan volume kendaraan
  • Erosi sungai yang semakin parah
  • Penguatan pilar ke-3 yang tidak memadai
  • Minimnya sistem pemantauan struktural

Metodologi: FTA dan SEA digunakan untuk menyusun diagram pohon kesalahan. Alur kegagalan jembatan divisualisasikan, dari awal kerusakan hingga kolaps total.

Ilustrasi:
FTA menunjukkan hubungan langsung antara X1 (arus air tinggi), X2 (beban lalu lintas berlebih), hingga G1 (keruntuhan total).

2. Pertambangan Batubara Bawah Tanah

Temuan Utama:

  • Jenis dan ketebalan lapisan atap
  • Dimensi geometri lokasi pertemuan
  • Adanya patahan geologi
  • Kelembaban dan aliran air

Dampak: Kegagalan desain penyangga atap yang menyebabkan roof fall (runtuhnya atap tambang).

Metode: FTA dan klasifikasi geomekanik digunakan untuk membentuk sistem dukungan penyangga baru.

Contoh Visual:
RCA berbentuk diagram menyimpulkan bahwa kelembaban dan keberadaan patahan adalah dua pemicu utama.

3. Kontrol Tanah di Tambang Batuan Keras

Penelitian oleh Dey & Barclay (2018) menemukan 10 faktor penyebab utama dari 40 yang diteliti, antara lain:

  • Kurangnya pemahaman terhadap kondisi geologi
  • Sistem pendukung yang tidak tahan terhadap rockburst
  • Rencana penambangan yang tidak sesuai
  • Kurangnya pemahaman bahaya seismik
  • Minimnya sumber daya ahli

Solusi yang Disarankan:

  • Desain ekskavasi yang mempertimbangkan area rentan rockburst
  • Alat instalasi yang memadai
  • Integrasi dukungan sekunder ke dalam siklus operasi
  • Sistem bonus produksi yang menghargai pre-hab dan rehab
  • Perbaikan sistem pengukuran kapasitas dukungan residu

4. Sumur Penyimpanan Garam

Studi oleh Berest et al. (2019) menunjukkan bahwa kebocoran pada casing dan semen sebagian besar disebabkan:

  • Sambungan las dan ulir yang buruk
  • Korosi internal
  • Deformasi batuan garam

Tindakan Pencegahan:

  • Monitoring tekanan jangka panjang
  • Pengujian integritas mekanik
  • Penerapan teknik pengeboran berkualitas tinggi

5. Bendungan dan Fasilitas Penyimpanan Tailing

Metode RCA:

  • Backanalysis (Anderson, 1998)
  • Fishbone diagram (Barker, 2016)

Penyebab Umum Kegagalan Bendungan:

  • Erosi pada lereng atau abutmen
  • Ketidakstabilan lereng waduk
  • Underestimation terhadap tekanan efektif
  • Retakan karena pengerasan cepat
  • Variabilitas kekakuan fondasi akibat metode penyimpanan tailing

Langkah Mitigasi:

  • Desain ulang area penyimpanan
  • Penyesuaian tinggi tumpukan material
  • Kontrol terhadap laju konstruksi

Analisis Tambahan dan Kritis

Relevansi RCA dengan Industri Konstruksi Modern

Dalam proyek infrastruktur berskala besar, seperti IKN Nusantara di Indonesia, RCA bisa menjadi alat penting untuk mencegah kegagalan fondasi, jembatan, dan bendungan. RCA membantu manajemen proyek memahami akar masalah teknis sebelum muncul di lapangan.

Opini Kritis: Kekuatan dan Kelemahan RCA

Kekuatan:

  • Sistematis dan logis
  • Berdasarkan data dan bukti
  • Meningkatkan kesadaran akan pentingnya dokumentasi teknis

Kelemahan:

  • Rentan terhadap bias interpretasi jika data tidak lengkap
  • Membutuhkan waktu dan sumber daya ahli
  • Tidak selalu bisa dijalankan secara real-time saat kondisi darurat

Hubungan RCA dengan Tren Teknologi

Integrasi RCA dengan machine learning dan sensor IoT semakin berkembang. Dengan algoritma prediktif, sistem RCA masa depan bisa memetakan potensi kegagalan secara otomatis sebelum terjadi. Digital twin juga memungkinkan visualisasi RCA berbasis simulasi digital.

Kesimpulan: RCA adalah Investasi Keamanan

Root Cause Analysis bukan hanya alat investigasi pascakejadian, tetapi fondasi untuk membangun sistem teknik geoteknik yang lebih tahan bencana. Dari studi jembatan di Tiongkok, tambang batubara Afrika Selatan, hingga sumur penyimpanan garam global, penerapan RCA telah terbukti menyelamatkan biaya, waktu, dan yang terpenting—nyawa. RCA mengajarkan kita satu hal penting: setiap kegagalan menyimpan pelajaran, jika kita cukup bijak untuk mencarinya.

Sumber : Konietzky, Heinz (2021). Root Cause Analysis in Geotechnical Engineering – An Introduction. TU Bergakademie Freiberg.

 

Selengkapnya
Mengapa Root Cause Analysis Penting dalam Teknik Geoteknik dan Bagaimana Mencegah Kegagalan Struktur Sejak Dini
« First Previous page 48 of 909 Next Last »