Manajemen Pemasok
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 19 Juni 2025
Pendahuluan
Dalam industri minyak, efisiensi operasional sangat bergantung pada efektivitas rantai pasokan. Supplier Relationship Management (SRM) menjadi kunci utama dalam meningkatkan ketepatan waktu pengiriman, kualitas produk, serta transparansi dalam hubungan bisnis. Studi ini meneliti implementasi SRM di Seahorse Oil Company Limited dan bagaimana dampaknya terhadap efisiensi operasional perusahaan.
Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dan analitis, dengan data yang dikumpulkan dari 60 responden yang bekerja di berbagai departemen di Seahorse Oil Company. Data diperoleh melalui wawancara dan kuesioner tertutup, kemudian dianalisis menggunakan metode statistik untuk menilai hubungan antara SRM dan efisiensi operasional.
Temuan Utama
1. Implementasi Supplier Relationship Management di Seahorse Oil Company
2. Dampak SRM terhadap Efisiensi Operasional
Hasil penelitian menunjukkan bahwa SRM memiliki dampak positif terhadap efisiensi operasional, dengan beberapa indikator utama:
3. Tantangan dalam Implementasi SRM
Meskipun SRM memberikan manfaat yang signifikan, terdapat beberapa tantangan dalam penerapannya di Seahorse Oil Company:
Analisis dan Implikasi
Temuan ini menunjukkan bahwa SRM tidak hanya memengaruhi efisiensi operasional, tetapi juga daya saing perusahaan di industri minyak. Beberapa implikasi utama dari studi ini meliputi:
Rekomendasi untuk Meningkatkan Efisiensi SRM
Kesimpulan
Studi ini membuktikan bahwa Supplier Relationship Management (SRM) memainkan peran penting dalam meningkatkan efisiensi operasional di Seahorse Oil Company. Dengan strategi SRM yang lebih terstruktur, perusahaan dapat mengoptimalkan rantai pasokan, meningkatkan daya saing, dan meminimalkan risiko operasional. Implementasi SRM yang lebih baik akan menjadi faktor penentu keberlanjutan bisnis di industri minyak.
Sumber : Lord Emmanuel Yamoah, Isaac Yornu, & Eric Boafo Dadzie (2022). The Effect of Supplier Relationship Management on the Operational Efficiency of an Organization: A Case Study of Seahorse Oil Company Limited. African Journal of Procurement, Logistics & Supply Chain Management, Vol. 4, Issue 2, pp. 46-61.
Manajemen Pemasok
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 19 Juni 2025
Pendahuluan
Supplier Relationship Management (SRM) adalah elemen penting dalam rantai pasokan yang memungkinkan organisasi berkolaborasi secara efektif dengan pemasok untuk meningkatkan efisiensi operasional. Studi ini menganalisis dampak SRM terhadap kinerja organisasi di industri plastik di Harare dengan melihat manfaat, tantangan, serta strategi yang digunakan oleh perusahaan untuk mengoptimalkan hubungan dengan pemasok.
Industri plastik di Zimbabwe menghadapi berbagai tantangan, termasuk kurangnya akses ke mata uang asing, ketidakstabilan ekonomi, serta keterbatasan dalam rantai pasokan bahan baku. Oleh karena itu, implementasi SRM yang efektif dapat menjadi solusi utama untuk meningkatkan daya saing dan efisiensi operasional perusahaan plastik di Harare.
Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan interpretivisme dengan metode kuesioner terbuka dan wawancara telepon. Sebanyak 20 peserta dari perusahaan plastik di Harare dipilih melalui teknik purposive sampling, dengan data yang dikumpulkan dan dianalisis secara kualitatif.
Temuan Utama
1. Manfaat Supplier Relationship Management dalam Industri Plastik
Hasil studi menunjukkan bahwa perusahaan yang menerapkan SRM mengalami beberapa keuntungan utama:
2. Tantangan dalam Implementasi SRM
Meskipun memberikan manfaat signifikan, implementasi SRM di industri plastik Harare juga menghadapi beberapa tantangan:
3. Strategi Optimal dalam Supplier Relationship Management
Agar SRM dapat berjalan lebih efektif, perusahaan di industri plastik di Harare menerapkan beberapa strategi utama:
Kesimpulan
Penelitian ini menunjukkan bahwa Supplier Relationship Management (SRM) memiliki dampak signifikan terhadap efisiensi operasional dan daya saing industri plastik di Harare. Berbagi informasi, segmentasi pemasok, dan pengembangan pemasok merupakan faktor utama yang berkontribusi terhadap peningkatan kinerja organisasi.
Namun, tantangan seperti ketidakmampuan memenuhi kewajiban finansial, kurangnya transparansi, dan perbedaan budaya bisnis dengan pemasok internasional masih menjadi hambatan dalam implementasi SRM yang optimal.
Untuk meningkatkan efektivitas SRM, perusahaan harus mengadopsi teknologi digital, membangun komunikasi lebih terbuka, serta menjalin hubungan jangka panjang dengan pemasok strategis. Dengan pendekatan ini, industri plastik di Harare dapat meningkatkan daya saing mereka dan mengurangi risiko operasional yang berkaitan dengan manajemen pemasok.
Sumber : Denhere, E. T., & Choga, F. (2022). Effect of Supplier Relationship Management on Organizational Performance: A Case Study of the Plastic Manufacturing Industry in Harare Between 2015-2019. Open Journal for Information Technology, 5(1), 17-32.
Manajemen Pemasok
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 19 Juni 2025
Pendahuluan
Industri minyak dan gas di Uni Emirat Arab (UAE) memiliki rantai pasokan kompleks yang membutuhkan manajemen pemasok yang efektif. Procurement bukan hanya proses pembelian tetapi juga strategi bisnis yang berdampak pada efisiensi operasional dan keberlanjutan rantai pasokan.
Penelitian ini mengeksplorasi strategi untuk meningkatkan hubungan pemasok dalam sektor minyak dan gas UAE, dengan fokus pada Abu Dhabi National Oil Company (ADNOC). Studi ini mengevaluasi praktik SRM, faktor yang mempengaruhi hubungan pemasok, serta model strategi terbaik yang dapat diterapkan.
Metodologi Penelitian
Studi ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan metode literature review, survei online, dan analisis data menggunakan SPSS. Sebanyak 312 responden dari berbagai unit ADNOC berpartisipasi dalam survei untuk mengevaluasi strategi procurement dan hubungan pemasok yang diterapkan.
Temuan Utama
1. Dominasi Pemasok dalam Hubungan Bisnis ADNOC
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hubungan Pemasok di ADNOC
3. Strategi SRM yang Efektif dalam Industri Minyak dan Gas
Penelitian ini mengidentifikasi beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan SRM di ADNOC:
4. Dampak Implementasi SRM terhadap Efisiensi ADNOC
Analisis dan Implikasi
Studi ini menegaskan bahwa manajemen hubungan pemasok yang efektif bukan hanya berdampak pada efisiensi procurement, tetapi juga meningkatkan daya saing perusahaan. Perusahaan minyak dan gas di UAE harus beradaptasi dengan model SRM yang lebih fleksibel dan berbasis teknologi untuk menghadapi tantangan rantai pasokan global.
Beberapa implikasi utama dari penelitian ini meliputi:
Rekomendasi untuk Optimalisasi SRM di ADNOC
Kesimpulan
Supplier Relationship Management (SRM) memainkan peran krusial dalam efisiensi rantai pasokan di sektor minyak dan gas UAE. Studi ini membuktikan bahwa implementasi SRM yang lebih strategis dapat meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi biaya procurement, dan memperkuat daya saing perusahaan.
Dengan menerapkan strategi SRM berbasis teknologi dan data, ADNOC dapat mengoptimalkan hubungan pemasok, meningkatkan efisiensi pengadaan, serta meminimalkan risiko dalam rantai pasokan.
Sumber Asli:
Ali Hassan Alhammadi (2019). Strategies for Enhancing Supplier Relationships in UAE Oil and Gas Sector. PhD Thesis.
Manajemen Pemasok
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 19 Juni 2025
Pendahuluan
Dalam industri elektronik yang kompetitif, kualitas, kinerja pengiriman, dan responsivitas pemasok menjadi faktor krusial bagi keberhasilan bisnis. Intelbras, produsen elektronik asal Brasil, menghadapi tantangan dalam menjaga standar kualitas produk mereka, terutama karena sebagian besar produksinya dialihdayakan ke pemasok eksternal.
Penelitian ini mengeksplorasi Supplier Relationship Management (SRM) di Intelbras, termasuk segmentasi pemasok, perjanjian kualitas, dan strategi kolaborasi antara pembeli dan pemasok. Fokus utama adalah bagaimana Intelbras meningkatkan kontrol kualitas dan menurunkan total biaya kepemilikan (Total Cost of Ownership/TCO) melalui strategi SRM.
Metodologi Penelitian
Studi ini dilakukan melalui pendekatan empiris di Intelbras, São José, Brasil, dengan data yang dikumpulkan dari berbagai departemen pengadaan dan kualitas pemasok. Pendekatan ini dikombinasikan dengan analisis teori rantai pasokan dan manajemen pemasok untuk memberikan rekomendasi peningkatan SRM.
Temuan Utama
1. Segmentasi Pemasok: Strategi Intelbras dalam SRM
Intelbras mengadopsi dua segmentasi utama pemasok:
Intelbras sebelumnya menerapkan strategi pemilihan pemasok berbasis harga, tetapi belakangan mengadopsi pendekatan berbasis Total Cost of Ownership (TCO), yang mempertimbangkan biaya tersembunyi seperti pengelolaan kualitas, pengiriman, dan stabilitas rantai pasokan.
2. Implementasi Perjanjian Kualitas (Quality Agreement)
3. Evaluasi dan Pengembangan Pemasok
4. Dampak SRM terhadap Efisiensi Operasional
Implementasi SRM di Intelbras telah menghasilkan peningkatan signifikan dalam berbagai aspek operasional, antara lain:
Tantangan dalam Implementasi SRM
Meskipun SRM memberikan banyak manfaat, Intelbras menghadapi beberapa tantangan utama:
Rekomendasi untuk Optimalisasi SRM
Berdasarkan hasil penelitian, beberapa rekomendasi dapat diterapkan untuk meningkatkan efektivitas SRM di Intelbras:
Kesimpulan
Supplier Relationship Management (SRM) di Intelbras telah terbukti meningkatkan kualitas produk, mengurangi biaya produksi, dan meningkatkan efisiensi rantai pasokan. Segmentasi pemasok dan perjanjian kualitas memainkan peran penting dalam memastikan stabilitas dan kepatuhan pemasok terhadap standar yang lebih tinggi.
Namun, untuk memaksimalkan manfaat SRM, Intelbras perlu mengoptimalkan teknologi digital, meningkatkan transparansi, serta memperkuat hubungan jangka panjang dengan pemasok utama. Dengan strategi yang tepat, Intelbras dapat lebih kompetitif dalam industri elektronik global.
Sumber Asli:
Fredrik Stålbrand (2013). Supplier Relationship Management in Intelbras: Improving Quality through Buyer-Supplier Cooperation. University of Borås, School of Engineering.