Manajemen Konstruksi
Dipublikasikan oleh Syayyidatur Rosyida pada 30 Juni 2024
Rekayasa konstruksi adalah sebuah disiplin profesional yang menangani perancangan, perencanaan, konstruksi, dan manajemen infrastruktur seperti jalan bebas hambatan, jembatan, bandar udara, rel, bangunan, bendungan, dan sarana lainnya. Insinyur konstruksi bersifat unik karena merupakan gabungan antara insinyur sipil dan manajer konstruksi. Insinyur konstruksi mempelajari aspek perancangan sebagaimana insinyur sipil dan fungsi manajemen situs konstruksi sebagaimana manajer konstruksi.
Bandar Udara Brandenburg Berlin sedang dibangun. Fasilitas ini akan beroperasi penuh pada tahun 2012.
Perbedaan utama antara seorang insinyur konstruksi dan manajer konstruksi adalah bahwa insinyur konstruksi mampu memegang lisensi Insinyur Profesional (PE), sementara manajer konstruksi tidak. Pada tingkat pendidikan, manajer konstruksi tidak berfokus pada perancangan karena mereka bergerak di bidang prosedur konstruksi, metode, dan manajemen sumber daya manusia. Tujuan utama mereka adalah menyelesaikan sebuah proyek tepat pada waktunya dengan anggaran terbatas dan kualitas yang diharapkan.
Perbedaan antara seorang insinyur konstruksi dan insinyur sipil hanya ada pada tingkat pendidikannya, karena kedua disiplin tersebut layak mengikuti ujian PE yang memberi gelar insinyur yang sama. Mahasiswa rekayasa sipil lebih berkonsentrasi pada perancangan yang mendorong mereka menjadi seorang desainer profesional. Karena itu, mereka perlu mengambil beberapa kursus desain. Mahasiswa teknik konstruksi mengambil kursus desain dan kursus manajemen konstruksi. Hal ini memungkinkan mereka memahami fungsi-fungsi desain dan persyaratan pembangunan yang dibutuhkan untuk merancang dan membangun infrastruktur masa kini.
Sumber: id.wikipedia.org
Sistem dan Teknik Jalan Raya
Dipublikasikan oleh Syayyidatur Rosyida pada 28 Juni 2024
Jalan tikus adalah istilah yang digunakan sebagai jalan tembus yang melewati jalan lingkungan yang kecil guna menghindari ruas jalan yang macet, ataupun menghindari persimpangan atau lampu lalu lintas yang macet. Mereka melewati jalan tikus ini kadang harus mengkompensasi polisi tidur atau hambatan lain yang ditempatkan oleh masyarakat yang tinggal di sekitar jalan tikus tersebut.
Jalan tikus biasanya dilewati oleh masyarakat yang sudah mengenal daerah tersebut dengan baik. Jalan tikus juga sering dimanfaatkan untuk menghindari dari polisi yang sedang melakukan pengawasan atau razia.
Sumber: id.wikipedia.org Jalan tikus untuk menghindari jalan utama yang macet
Jalan tikus di wilayah perbatasan digunakan sebagai jalur penyeludupan barang, manusia ataupun narkotika.
Untuk menghindari lalu lintas terusan melalui jalan lingkungan, maka dilakukan pelambatan lalu lintas dengan membuat jalan tertutup untuk lalu lintas terusan (ditutup salah satu ujung jalannya), membatasi kecepatan dengan polisi tidur untuk mengurangi minat melalui jalan lingkungan serta meningkatkan keselamatan, dan berbagai cara lainnya.
Sumber: id.wikipedia.org
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Dipublikasikan oleh Natasya Anggita Saputri pada 28 Juni 2024
Kegagalan konstruksi dapat berdampak negatif pada bangunan dan proyek Anda. Mencegah kegagalan ini sangat penting, dan untuk melakukannya, Anda perlu mengenali kesalahan umum yang sering terjadi dalam konstruksi dan mengetahui solusi-solusi yang efektif.
Artikel ini akan membahas berbagai aspek yang berhubungan dengan kegagalan konstruksi, mulai dari standar keberhasilan konstruksi, kesalahan umum yang sering terjadi, dampak dari kegagalan konstruksi, strategi untuk mengatasi kegagalan, penggunaan teknologi dan inovasi, tantangan dalam konstruksi.
Jangan khawatir, kami telah mengumpulkan informasi terkini dan terpercaya agar Anda memiliki pemahaman yang komprehensif tentang masalah ini. Setelah membaca artikel ini, Anda akan memiliki pengetahuan yang lebih baik tentang cara menghindari kegagalan konstruksi dan menjaga kualitas proyek konstruksi Anda.
Standar Keberhasilan Konstruksi Bangunan
Sebelum kita membahas kesalahan umum dalam konstruksi, penting untuk memahami standar keberhasilan dalam proyek konstruksi. Dalam konteks konstruksi bangunan, standar keberhasilan mengacu pada kriteria-kriteria yang perlu dipenuhi agar proyek konstruksi dianggap berhasil.
1. Definisi Keberhasilan dalam Proyek Konstruksi
Keberhasilan konstruksi adalah penilaian tentang sejauh mana proyek konstruksi telah mencapai tujuan yang ditetapkan. Keberhasilan dapat dilihat dari berbagai perspektif, seperti kepuasan klien, pemenuhan persyaratan teknis dan spesifikasi, serta keberlanjutan proyek dalam jangka panjang.
2. Indikator Keberhasilan dalam Proyek Konstruksi
Terdapat beberapa indikator yang dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan dalam proyek konstruksi. Beberapa indikator umum termasuk sejauh mana proyek selesai tepat waktu, sesuai dengan anggaran yang ditetapkan, memenuhi standar kualitas yang ditentukan, serta meminimalkan adanya kesalahan dan cacat pada bangunan.
Selain itu, indikator keberhasilan konstruksi juga dapat meliputi keamanan kerja, keberlanjutan lingkungan, dan kepuasan pelanggan. Penggunaan indikator keberhasilan yang tepat akan membantu melacak kemajuan proyek dan memastikan pencapaian target yang diinginkan seiring dengan perkembangan proyek tersebut.
Kesalahan Umum dalam Konstruksi
Dalam industri konstruksi, seringkali terjadi kesalahan yang dapat menyebabkan kegagalan dalam proyek konstruksi. Untuk menghindari hal tersebut, sangat penting untuk mengidentifikasi dan memahami kesalahan-kesalahan umum yang sering terjadi. Dalam bagian ini, kita akan membahas tiga kesalahan umum yang sering terjadi dalam konstruksi, yaitu:
1. Perencanaan yang Buruk
Salah satu kesalahan umum dalam konstruksi adalah perencanaan yang buruk atau tidak memadai. Perencanaan yang buruk dapat mengakibatkan proyek konstruksi tidak sesuai dengan kebutuhan dan tujuan awal, serta mengakibatkan biaya yang lebih tinggi. Oleh karena itu, penting untuk melakukan perencanaan yang detail, teliti, dan memperhitungkan semua aspek penting dalam sebuah proyek konstruksi. Perencanaan yang baik juga mencakup pemilihan metode dan teknologi yang tepat.
2. Pemilihan Material yang Tidak Tepat
Pemilihan material yang tidak tepat juga merupakan salah satu kesalahan umum dalam konstruksi. Pemilihan material yang tidak sesuai dengan kebutuhan proyek dapat mengakibatkan ketidakstabilan struktur, kurangnya daya tahan terhadap cuaca atau lingkungan, dan berkurangnya umur pakai bangunan. Oleh karena itu, penting untuk melakukan penelitian yang teliti dan konsultasi dengan ahli untuk memilih material yang sesuai dengan kebutuhan proyek konstruksi.
3. Kesalahan dalam Pelaksanaan Pekerjaan
Kesalahan dalam pelaksanaan pekerjaan juga sering terjadi dalam konstruksi. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya pengawasan dan koordinasi antara berbagai pihak yang terlibat dalam proyek, termasuk kontraktor, pekerja, dan insinyur. Kesalahan dalam pelaksanaan pekerjaan dapat mengakibatkan hasil yang tidak sesuai dengan desain atau standar yang ditetapkan, serta mengurangi kualitas dan keamanan bangunan. Oleh karena itu, penting untuk memiliki pengawasan yang ketat dan komunikasi yang baik antara semua pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi.
Dengan menghindari kesalahan-kesalahan umum ini dan menggunakan praktik terbaik dalam perencanaan, pemilihan material, dan pelaksanaan pekerjaan, diharapkan dapat mengurangi risiko kegagalan dalam proyek konstruksi dan memastikan keberhasilan proyek yang dijalankan.
Dampak Kegagalan Konstruksi
Kegagalan konstruksi dapat memiliki dampak yang signifikan, baik secara finansial maupun dari segi keamanan. Dalam bagian ini, kami akan membahas beberapa dampak penting yang dapat terjadi akibat kegagalan konstruksi.
1. Kerugian Finansial
Satu dampak yang seringkali muncul akibat kegagalan konstruksi adalah kerugian finansial yang besar. Proyek konstruksi yang gagal dapat mengakibatkan biaya tambahan yang signifikan untuk memperbaiki kesalahan dan merencanakan ulang proyek. Hal ini akan memberikan beban yang berat bagi pihak pengembang atau pemilik proyek, dan juga dapat merugikan para pihak yang terlibat, seperti kontraktor dan pemasok material. Kerugian finansial yang tak terduga juga dapat mengganggu arus kas perusahaan dan menghambat pertumbuhan bisnis.
2. Kerusakan Bangunan dan Infrastruktur
Kegagalan konstruksi juga dapat mengakibatkan kerusakan pada bangunan dan infrastruktur yang dibangun. Bangunan yang tidak tahan terhadap beban yang diperkirakan atau material yang dipilih dengan tidak tepat dapat mengalami keruntuhan atau retak-retak yang serius. Selain itu, proyek infrastruktur yang tidak dilaksanakan dengan sempurna dapat mengalami kerusakan yang mengganggu fungsi dan keandalannya. Kerusakan ini bukan hanya menyebabkan kerugian finansial, tetapi juga dapat membahayakan keselamatan masyarakat yang menggunakan atau berada di sekitar bangunan atau infrastruktur tersebut.
3. Risiko Keselamatan
Kegagalan konstruksi juga membawa risiko keselamatan yang serius. Bangunan yang tidak memenuhi standar keselamatan atau tidak mampu menahan beban yang diperkirakan dapat mengancam nyawa penghuninya. Selain itu, proyek infrastruktur yang tidak dirancang atau dilaksanakan dengan benar juga dapat menjadi tempat berkumpulnya risiko keselamatan, seperti kebocoran gas, kebakaran, kecelakaan lalu lintas, dan lain sebagainya. Risiko keselamatan yang timbul akibat kegagalan konstruksi harus segera diatasi demi melindungi masyarakat yang menggunakan dan berinteraksi dengan bangunan atau infrastruktur tersebut.
Strategi Mengatasi Kegagalan Konstruksi
Untuk mengatasi kegagalan konstruksi, ada tiga strategi utama yang dapat Anda terapkan. Strategi ini akan membantu meningkatkan kualitas proyek konstruksi Anda secara keseluruhan.
1. Peningkatan Kualitas Perencanaan
Salah satu faktor penting dalam menghindari kegagalan konstruksi adalah melalui peningkatan kualitas perencanaan. Penting untuk memastikan bahwa perencanaan konstruksi Anda sudah matang dan menyeluruh sebelum memulai proyek. Ini melibatkan identifikasi lengkap dari semua kebutuhan proyek, pemetaan proses konstruksi yang jelas, dan pemastian bahwa semua standar dan regulasi terpenuhi.
2. Pemilihan Material yang Tepat dan Berkualitas
Pemilihan material yang tepat dan berkualitas juga merupakan strategi penting dalam mencegah kegagalan konstruksi. Pastikan Anda menggunakan material konstruksi yang sesuai dengan kebutuhan proyek dan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Pemilihan material yang baik akan mengurangi risiko kerusakan dan meningkatkan kekuatan dan daya tahan konstruksi.
3. Pengawasan dan Kontrol Kualitas yang Ketat
Pengawasan dan kontrol kualitas yang ketat adalah strategi penting lainnya dalam mengatasi kegagalan konstruksi. Pastikan Anda memiliki tim pengawas yang kompeten dan berpengalaman yang dapat memantau setiap tahap proyek dengan teliti. Melalui pengawasan yang ketat, Anda dapat mengidentifikasi potensi masalah atau kesalahan sebelum mereka menjadi masalah yang lebih besar dan mempengaruhi kualitas akhir konstruksi.
Teknologi dan Inovasi untuk Mencegah Kegagalan Konstruksi
Teknologi dan inovasi memiliki peran yang sangat penting dalam mencegah kegagalan konstruksi. Dalam industri konstruksi yang terus berkembang, penggunaan teknologi konstruksi dan inovasi konstruksi dapat membantu meningkatkan efisiensi, kualitas, dan keberlanjutan proyek konstruksi. Dalam bagian ini, kita akan membahas tiga aspek utama dari teknologi dan inovasi dalam konstruksi yang dapat membantu mencegah kegagalan konstruksi.
1. Penggunaan Software Manajemen Proyek
Salah satu inovasi terbesar dalam industri konstruksi adalah penggunaan software manajemen proyek konstruksi. Software ini memungkinkan para profesional konstruksi untuk dengan mudah mengelola proyek mereka, melacak jadwal, anggaran, dan sumber daya yang terlibat dalam proyek. Dengan menggunakan software manajemen proyek, tim proyek dapat melakukan perencanaan yang lebih baik, mengoptimalkan operasi, dan mengurangi risiko kegagalan konstruksi. Dengan penggunaan software manajemen proyek yang tepat, Anda dapat mengatur tugas, mengoordinasikan tim, dan memantau kemajuan proyek secara real-time. Ini akan membantu menghindari kesalahan, mengurangi biaya, dan meningkatkan efisiensi dalam proyek konstruksi.
2. Iimpelementasi Teknologi BIM (Bulding Information Modeling)
Teknologi BIM, atau Building Information Modeling, telah menjadi transformasi bagi industri konstruksi. BIM adalah pendekatan terintegrasi untuk perencanaan, desain, konstruksi, dan pengelolaan bangunan. Dalam BIM, seluruh informasi tentang bangunan, termasuk geometri, material, dan komponen, dikumpulkan dalam satu model digital yang terkoordinasi. Dengan menggunakan teknologi BIM, Anda dapat merencanakan proyek dengan lebih akurat, mengidentifikasi potensi konflik di awal, dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya. Implementasi BIM dapat menghasilkan bangunan yang lebih efisien, berdaya tahan lama, dan aman. Dengan menggunakan teknologi BIM, risiko kesalahan dan kegagalan konstruksi dapat dikurangi secara signifikan.
3. Inovasi Material dan Teknik Konstruksi
Penelitian dan pengembangan terus-menerus dalam industri konstruksi telah memunculkan inovasi material dan teknik konstruksi yang dapat membantu mencegah kegagalan konstruksi. Inovasi material menyediakan alternatif yang lebih kuat, ringan, dan tahan lama dalam pembangunan bangunan. Contohnya, penggunaan beton bertulang yang diperkuat dengan serat, penambahan bahan pengikat yang lebih efektif, atau penggunaan bahan isolasi termal yang lebih baik. Di sisi lain, inovasi dalam teknik konstruksi mencakup penggunaan metode konstruksi prefabrication, teknik pengelasan yang canggih, atau penggunaan konstruksi modular. Dengan menggunakan inovasi material dan teknik konstruksi yang baru, Anda dapat meningkatkan kualitas bangunan, mengurangi risiko, dan meminimalkan kemungkinan kegagalan konstruksi.
Penggunaan teknologi yang canggih dan inovasi kontinu dalam industri konstruksi merupakan langkah yang positif menuju mencegah kegagalan konstruksi. Dengan mengadopsi software manajemen proyek, implementasi teknologi BIM, dan menerapkan inovasi material dan teknik konstruksi, Anda dapat memastikan bahwa proyek konstruksi Anda berjalan dengan lancar, aman, dan efisien.
Tantangan dalam Konstruksi
Konstruksi adalah industri yang penuh dengan tantangan yang harus dihadapi oleh para profesional di bidang ini. Tantangan-tantangan ini mencakup beberapa aspek penting dalam pengelolaan proyek konstruksi, pengawasan kualitas, dan pemenuhan standarisasi yang telah ditetapkan. Selain itu, adanya perbedaan dalam regulasi lokal juga dapat menjadi sebuah tantangan yang harus diatasi untuk menjamin kesuksesan proyek konstruksi.
1. Pengelolaan Proyek dan Koordinasi
Pengelolaan proyek konstruksi dan koordinasi yang efektif merupakan tantangan utama dalam industri ini. Para profesional harus mampu mengatur dan mengendalikan berbagai aspek proyek, termasuk penjadwalan, pengawasan tim, dan ketersediaan sumber daya. Koordinasi yang baik antara berbagai pihak terlibat seperti arsitek, insinyur, dan kontraktor juga penting untuk mencapai kesuksesan proyek konstruksi.
2. Kualitas dan Standarisasi
Pemeriksaan kualitas konstruksi dan pemenuhan standarisasi adalah tantangan lain yang dihadapi dalam proyek konstruksi. Penting bagi para profesional untuk memastikan bahwa semua pekerjaan konstruksi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Hal ini meliputi penggunaan bahan konstruksi yang berkualitas tinggi, penerapan prosedur yang benar, dan pengawasan yang ketat terhadap semua tahap proyek. Dengan menjaga kualitas konstruksi yang tinggi, akan dihasilkan bangunan yang aman, kuat, dan tahan lama.
3. Penyesuaian dengan Regulasi Lokal
Tantangan lain dalam konstruksi adalah penyesuaian dengan regulasi lokal yang berlaku di suatu daerah atau negara. Regulasi lokal yang berbeda-beda dapat mempengaruhi pelaksanaan proyek konstruksi secara signifikan. Oleh karena itu, para profesional harus memahami dan mematuhi semua peraturan dan persyaratan yang berlaku, termasuk perizinan, izin lingkungan, dan persyaratan keamanan. Dengan memenuhi regulasi lokal, proyek konstruksi dapat berjalan lancar dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Sumber: equiperp.com
Arsitektur
Dipublikasikan oleh Nurul Aeni Azizah Sari pada 27 Juni 2024
Arsitek adalah seorang ahli di bidang ilmu arsitektur, ahli rancang bangun atau ahli lingkungan binaan. Istilah arsitek sering kali diartikan secara sempit sebagai seorang perancang bangunan, adalah orang yang terlibat dalam perencanaan, merancang, dan mengawasi konstruksi bangunan, yang perannya untuk memandu keputusan yang memengaruhi aspek bangunan tersebut dalam sisi astetika, budaya, atau masalah sosial.
Definisi tersebut kuranglah tepat karena lingkup pekerjaan seorang arsitek sangat luas, mulai dari lingkup interior ruangan, lingkup bangunan, lingkup kompleks bangunan, sampai dengan lingkup kota dan regional. Karenanya, lebih tepat mendefinisikan arsitek sebagai seorang ahli di bidang ilmu arsitektur, ahli rancang bangun atau lingkungan binaan.
Arti lebih umum lagi, arsitek adalah sebuah perancang skema atau rencana. "Arsitek" berasal dari Latin architectus, dan dari bahasa Yunani: architekton (master pembangun), arkhi (ketua) + tekton (pembangun, tukang kayu). Dalam penerapan profesi, arsitek berperan sebagai pendamping, atau wakil dari pemberi tugas (pemilik bangunan). Arsitek harus mengawasi agar pelaksanaan di lapangan/proyek sesuai dengan bestek dan perjanjian yang telah dibuat.
Dalam proyek yang besar, arsitek berperan sebagai direksi, dan memiliki hak untuk mengontrol pekerjaan yang dilakukan kontraktor. Bilamana terjadi penyimpangan di lapangan, arsitek berhak menghentikan, memerintahkan perbaikan atau membongkar bagian yang tidak memenuhi persyaratan yang disepakati.
Praktik arsitek
Di dunia keprofesian arsitektur, pengetahuan teknis, manajemen, dan ilmu bisnis adalah aspek yang sangat penting disamping pengetahuan terhadap ilmu merancang itu sendiri. Seorang arsitek disewa oleh klien untuk melakukan studi kelayakan, audit bangunan, mendesain bangunan.
Arsitek dapat berperan di dalam mendukung perencanaan kota (Urban Planning), dapat berperan di dalam mendukung perancangan kota (Urban Design), dapat berperan di dalam perencanaan dan perancangan lingkungan/kawasan, dapat berperan di dalam perencanaan dan perancangan bangunan, perancangan interior (ruang dalam) bangunan, Perancangan taman, Perancangan meubel, dapat berperan di dalam Perusahaan Perabot (Meubel), dapat berperan sebagai Surveyor dan/atau Quantity Surveyoruntuk memprakirakan anggaran dan biaya pembangunan, dapat berperan sebagai Tenaga Pendidik, dapat berperan sebagai Peneliti, arsitek dapat berperan di dalam Industri Bahan Bangunan, dan dapat berperan di dalam bidang jasa konstruksi lain.
Sesuai dengan fungsinya sebagai pengontrol dan/atau pengawas, maka arsitek adalah tidak Dibenarkan untuk berperan sebagai pelaksana pembangunan (kontraktor), atau secara gamblang dapat disampaikan bahwa Arsitek tidak boleh berpraktik sebagai Kontraktor.
Sumber artikel: Wikipedia.org
Arsitektur
Dipublikasikan oleh Nurul Aeni Azizah Sari pada 27 Juni 2024
Rekayasa arsitektur, juga dikenal sebagai teknik arsitektur, atau rekayasa bangunan, adalah disiplin teknik yang berhubungan dengan aspek teknologi dan pendekatan antardisiplin untuk perencanaan, desain, konstruksi dan pengoperasian bangunan, seperti analisis dan desain terpadu sistem lingkungan (konservasi energi, HVAC, ledeng, pencahayaan, proteksi kebakaran, akustika, transportasi vertikal dan horizontal, sistem tenaga listrik), sistem struktur, perilaku dan sifat komponen dan bahan bangunan, dan manajemen konstruksi.
Ratner Athletic Center karya César Pelli menggunakan kabel dan tiang sebagai perangkat penahan beban.
Dari pengurangan emisi gas rumah kaca hingga konstruksi bangunan-bangunan tangguh, rekayasawan arsitektur berada di garis depan dalam mengatasi beberapa tantangan utama abad ke-21. Mereka menerapkan pengetahuan dan teknologi ilmiah terbaru ke desain-desain bangunan.
Rekayasa arsitektur sebagai profesi berlisensi baru muncul pada abad ke-20 sebagai akibat dari perkembangan teknologi yang pesat. Rekayasawan arsitektur berada di garis depan dari dua peluang utama sejarah yang menjadi fokus dunia saat ini:
(1) kemajuan pesat teknologi komputer
(2) revolusi paralel yang timbul dari kebutuhan untuk menciptakan planet yang berkelanjutan.
Dibedakan dari arsitektur sebagai seni desain, rekayasa arsitektur adalah seni dan ilmu rekayasa dan konstruksi seperti yang dilakukan dalam hal bangunan.
Sumber: Wikipedia.org
Arsitektur
Dipublikasikan oleh Nurul Aeni Azizah Sari pada 27 Juni 2024
Arsitektur adalah proses dan produk perencanaan, perancangan, dan konstruksi bangunan dan struktur lainnya. Karya arsitektur berupa bangunan dan struktur dianggap sebagai simbol budaya dan karya seni. Peradaban bersejarah terkadang dikenali dari pencapaian arsitekturnya yang masih bertahan.
Praktek yang dimulai pada zaman prasejarah ini telah digunakan sebagai cara mengekspresikan budaya di semua peradaban di semua benua. Oleh karena itu, arsitektur dianggap sebagai bentuk seni. Teks tentang arsitektur telah ditulis sejak zaman kuno. Teks tertua tentang teori arsitektur adalah risalah abad ke-1 De Architectura karya arsitek Romawi Vitruvius. Menurutnya, bangunan yang baik harus mempunyai kekuatan, kegunaan dan keindahan.
Pada abad ke-19, Louis Sullivan melontarkan pernyataan “bentuk mengikuti fungsi”. yang berarti “bentuk mengikuti fungsi”. Pernyataan ini sering dipadukan dengan konsep arsitektur modern. Elemen "fungsi"; di sini mencakup tidak hanya kegunaan tetapi juga dimensi estetika, psikologis dan budaya. Ide arsitektur berkelanjutan diperkenalkan pada akhir abad ke-20. Selama bertahun-tahun, bidang konstruksi arsitektur telah berkembang mencakup segala hal mulai dari desain kapal hingga dekorasi interior.
Dalam menambahkan kubah ke Katedral Firenze pada awal abad ke-15, arsitek Filippo Brunelleschi tidak hanya mentransformasi bangunan dan kotanya namun juga peran dan status seorang arsitek.
Definisi
Arsitektur dapat berarti:
Teori arsitektur
Pentingnya teori untuk menjadi Referensi praktik tidak boleh terlalu ditekankan, meskipun banyak arsitek mengabaikan teori sama sekali. Vitruviusberujar: "praktik dan teori adalah akar arsitektur. Praktik adalah perenungan yang berkelanjutan terhadap pelaksanaan sebuah proyek atau pengerjaannya dengan tangan, dalam proses konversi bahan bangunan dengan cara yang terbaik.
Teori adalah hasil pemikiran beralasan yang menjelaskan proses konversi bahan bangunan menjadi hasil akhir sebagai jawaban terhadap suatu persoalan. Seorang arsitek yang berpraktik tanpa dasar teori tidak dapat menjelaskan alasan dan dasar mengenai bentuk-bentuk yang dia pilih.
Sementara arsitek yang berteori tanpa berpraktik hanya berpegang kepada "bayangan" dan bukannya substansi. Seorang arsitek yang berpegang pada teori dan praktik, ia memiliki senjata ganda. Ia dapat membuktikan kebenaran hasil rancangannya dan juga dapat mewujudkannya dalam pelaksanaan". Ini semua tidak lepas dari konsep pemikiran dasar bahwa kekuatan utama pada setiap Arsitek secara ideal terletak dalam kekuatan idea.
Sejarah
Asal dan arsitektur vernakular
Bangunan berkembang dari dinamika antara kebutuhan (tempat tinggal, keamanan, ibadah, dll.) dengan sarana (bahan bangunan yang tersedia dan keterampilan yang menyertainya). Ketika budaya manusia berkembang dan pengetahuan mulai diformalkan melalui tradisi dan praktik lisan, bangunan menjadi kerajinan dan "arsitektur" adalah nama yang diberikan untuk kerajinan tersebut. Keberhasilan arsitektur diasumsikan sebagai produk dari proses percobaan dan replikasi.
Arsitektur prasejarah
Pemukiman manusia purba sebagian besar merupakan pedesaan. Kemajuan ekonomi mengakibatkan terciptanya kawasan perkotaan yang dalam beberapa kasus tumbuh dan berkembang sangat pesat, seperti Çatalhöyük di Anatolia dan Mohenjo-daro dari Peradaban Lembah Sungai Indus di Pakistan.
Pemukiman dan "kota" neolitik lainnya adalah Göbekli Tepe di Turki, Yerikho di Levant, Mehrgarh di Pakistan, Knap of Howar dan Skara Braedi Kepulauan Orkney, Skotlandia, dan pemukiman budaya Cucuteni-Trypillian di Rumania, Moldova, dan Ukraina.
Arsitektur kuno
Di banyak peradaban kuno seperti peradaban di Mesir dan Mesopotamia, arsitektur dan urbanisme mencerminkan keterlibatan terus-menerus dengan unsur ilahi dan supranatural. Ada banyak budaya kuno yang menggunakan monumentalitas dalam arsitektur untuk mewakili secara simbolis kekuatan politik penguasa, elit penguasa, atau negara itu sendiri.
Arsitektur dan urbanisme Peradaban Klasik, seperti bangsa Yunani dan bangsa Romawi, berkembang dari cita-cita sipil, bukan agama atau empiris, dan membuat jenis bangunan baru bermunculan. “Gaya” arsitektur berkembang dalam bentuk tatanan Klasik. Arsitektur Romawi dipengaruhi oleh arsitektur Yunani karena mereka memasukkan banyak elemen Yunani ke dalam praktik bangunan mereka.
Teks tentang arsitektur telah ditulis sejak zaman kuno. Teks-teks ini memberikan nasihat umum dan resep atau kanon formal khusus. Beberapa contoh kanon ditemukan dalam tulisan-tulisan Arsitek Romawi abad ke-1 SM, Vitruvius.
Arsitektur Asia
Arsitektur dari berbagai bagian Asia berkembang mengikuti garis yang berbeda dari Eropa; Arsitektur Buddhis, Hindu, dan Sikh masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda. Arsitektur India dan Tionghoa memiliki pengaruh besar terhadap daerah sekitarnya, sedangkan arsitektur Jepang tidak. Arsitektur Buddhis, khususnya, menunjukkan keragaman regional yang besar. Arsitektur candi Hindu yang berkembang dari sekitar abad ke-5 M secara teori diatur oleh konsep-konsep yang ditetapkan dalam Shastra, dan berkaitan dengan pengungkapan makrokosmos dan mikrokosmos. Di banyak negara Asia, agama panteistik mengarah pada bentuk arsitektur yang dirancang khusus untuk meningkatkan lanskap alami.
Di banyak bagian Asia, rumah-rumah, bahkan yang termegah sekalipun, terkadang memiliki struktur yang relatif ringan karena masih menggunakan kayu hingga saat ini. Oleh karena itu, hanya ada sedikit struktur yang bertahan hidup hingga usia yang besar. Buddhisme diasosiasikan dengan perpindahan ke struktur keagamaan batu dan bata, kemungkinan dimulai sebagai arsitektur potongan batu, yang bertahan dengan sangat baik.
Tulisan-tulisan awal dari Asia mengenai arsitektur termasuk Kao Gong Ji dari Tiongkok abad ke-7 hingga ke-5 SM; Shilpa Shastra dari India kuno; Manjusri Vasthu Vidya Sastra dari Sri Lanka dan Araniko dari Nepal.
Arsitektur Islam
Arsitektur Islam dimulai pada abad ke-7 M, menggabungkan bentuk arsitektur dari Timur Tengah kuno dan Bizantium, tetapi juga mengembangkan fitur yang sesuai dengan kebutuhan agama dan sosial masyarakat. Contohnya dapat ditemukan di seluruh Timur Tengah, Turki, Afrika Utara, Sub-benua India dan di beberapa bagian Eropa, seperti Spanyol, Albania, dan Negara-negara Balkan, sebagai akibat dari ekspansi Kekaisaran Ottoman.
Jenis
Arsitektur aerodinamis
Arsitektur aerodinamis merupakan jenis arsitektur yang mampu memanfaatkan aliran udara untuk menghasilkan kenyamanan panas yang sesuai untuk suatu bangunan. Aliran udara dimanfaatkan baik secara langsung melalui lingkungan maupun melalui tata ruang di dalam bangunan. Arsitektur aerodinamis juga dapat dihasilkan melalui pengaturan penggunaan bahan bangunan, perlindungan dari sinar mataharisecara langsung, atau melalui reduksi hasil pendinginan aktif.
Aliran udara berperan sebagai pendinginan pasif bagi struktur bangunan serta mengeluarkan udara panas yang membawa polusi dan mempercepat penguapan. Bangunan yang menerapkan arsitektur aerodinamis mempunyai efek sejuk dalam hal fisiologi dan psikologi. Proses pendinginan pasif pada arsitektur aeordinamis memanfaatkan prinsip konveksi maupun konduksi sinar matahari ke ruangan atau lingkungan lain.
Arsitektur bioklimatik
Arsitektur bioklimatik merupakan jenis arsitektur yang melakukan perancangan bangunan berdasarkan pada hubungan antara bentuk bangunan, lingkungan dan iklim. Prinsip dasar dari arsitektur bioklimatik adalah penggunaan desain pasif surya dan bioklimatik yang hemat energi melalui penggunaan energi alami yang berasal dari lingkungan di sekitar bangunan. Arsitektur bioklimatik mengutamakan kondisi kenyamanan bagi penghuni atau pemakai bangunan.
Konsep bioklimatik pada arsitektur pertama kali diperkenalkan pada tahun 1950 oleh Olygay. Penerapan praktis dari arsitektur bioklimatik barumulai digunakan pada tahun 1963. Pada arsitektur bioklimatik, suhu dan kelembapanmenjadi tolok ukur dalam menentukan tingkat kenyamanan pemakaian bangunan. Pengembangan konsep arsitektur bioklimatik merupakan akibat dari krisis energi dan perubahan iklim yang membuat manusia memerlukan teknologi arsitektur yang hemat energi dan mampu menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan yang berubah-ubah.
Arsitektur tropis
Arsitektur tropis merupakan jenis arsitektur yang sesuai diterapkan pada lingkungan yang memiliki iklim tropis. Jenis arsitektur tropis terbagi menjadi arsitektur tropis lembap dan arsitektur tropis kering. Pada arsitektur tropis, kenyamanan bangunan ditentukan oleh kondisi bangunan dan kondisi lingkungan di sekitar bangunan. Dari segi kondisi bangunan, struktur dan letak bangunan serta bahan bangunanmenjadi faktor utama terhadap kenyamanan pemakaian arsitektur tropis. Sementara itu, suhu ruangan, kelembapan relatif, dan pergerakan udara menjadi faktor penentu dari segi lingkungan yang termasuk ke dalam kenyamanan panas.
Arsitektur tropis merupakan bentuk penyesuaian bangunan dengan iklim tropis. Lingkungan yang sesuai untuk membuat arsitektur tropis ialah lingkungan yang selalu terkena sinar matahari, curah hujan yang banyak dan kelembapan yang tinggi. Penerapan arsitektur tropis juga pada tempat-tempat yang dekat dengan alam.
Contoh penerapan arsitektur tropis secara tradisional adalah pada rumah-rumah tradisional yang ada di Indonesia. Bahan bangunan yang digunakan sebagian besar diperoleh dari sumber daya alam di sekitar tempat bangunan didirikan. Sedangkan arsitektur tropis modern lebih mengutamakan perancangan pencahayaan alami dan ventilasi alami dengan tetap menggunakan bahan bangunan alami. Ciri utama dari arsitektur tropis adalah penggunaan pintu dan jendela yang berperan sebagai ventilasi alami. Ciri lain dari bangunan yang menerapkan arsitektur tropis ialah pembuatan langit-langit yang cukup tinggi yang umumnya mempunyai plafon yang rata dengan bagian atap tanpa ada loteng.
Disadur dari: id.wikipedia.org