Properti dan Arsitektur

Pengenalan 14 Struktur dan Artefak Warisan Budaya Terbaru di Madiun

Dipublikasikan oleh Muhammad Ilham Maulana pada 24 April 2024


Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Jawa Timur menetapkan 14 bangunan dan benda sebagai cagar budaya baru di Kabupaten Madiun pada Rabu (2/2/2022). Setelah penetapan tersebut dilakukan, selanjutnya adalah pelaksanakaan revitalisasi yang saat ini masih dalam tahap pengkajian. Dilansir dari laman resmi Pemerintah Kabupaten Madiun, Bupati Madiun Ahmad Dawami mengatakan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan lembaga terkait. “Arah kita ke revitalisasi. Identitas inventarisasi data juga akan kita maksimalkan,” jelas Bupati Madiun.

Terkait hal ini, Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Jawa Timur Zakaria Kasimin menjelaskan, cagar budaya yang baru saja ditetap ini dilindungi secara hukum. Revitalisasi akan dilakukan sesuai dengan keadaan semula karena setiap bangunan dan benda memiliki nilai sejarah, bahkan bisa difungsikan untuk kepentingan agama. “Salah satu usia, mengandung nilai sejarah, pendidikan dan ekonomi. Bila difungsikan untuk kepentingan agama,” jelas Zakaria. Harapannya, penetapan cagar budaya tersebut bisa memberikan bantuan ekonomi bagi masyarakat, layaknya Candi Borobudur.

Candi Wonorejo, Kabupaten Madiun
Candi Wonorejo, Kabupaten Madiun (Pemkab. Madiun)

Adapun daftar 14 bangunan dan benda yang ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Madiun adalah sebagai berikut:

  1. Kompleks Pendopo Muda Graha, ditetapkan sebagai Bangunan Cagar Budaya Peringkat Kabupaten Madiun.
  2. Candi Wonorejo, ditetapkan sebagai Struktur Cagar Budaya.
  3. Jaladwara 1 di Pendopo Muda Graha, ditetapkan sebagai Benda Cagar Budaya.
  4. Jaladwara 2 di Pendopo Muda Graha, ditetapkan sebagai Benda Cagar Budaya.
  5. Jaladwara 3 di Pendopo Muda Graha, ditetapkan sebagai Benda Cagar Budaya.
  6. Jaladwara 4 di Pendopo Muda Graha, ditetapkan sebagai Benda Cagar Budaya.
  7. Prasasti Mruwak, ditetapkan sebagai Benda Cagar Budaya.
  8. Arca Pancuran Dewi Sri, ditetapkan sebagai Benda Cagar Budaya.
  9. Prasasti Klagen Serut, ditetapkan sebagai Benda Cagar Budaya.
  10. Umpak Bermotif, ditetapkan sebagai Benda Cagar Budaya.
  11. Arca Perwujudan, ditetapkan sebagai Benda Cagar Budaya.
  12. Yoni, ditetapkan sebagai Benda Cagar Budaya.
  13. Arca Ganesha, ditetapkan sebagai Benda Cagar Budaya.
  14. Arca Nandi, yang merupakan Koleksi Rumah Arca Palang Mejayan, ditetapkan sebagai Benda Cagar Budaya Peringkat Kabupaten Madiun.
     

Sumber: www.kompas.com 

Selengkapnya
Pengenalan 14 Struktur dan Artefak Warisan Budaya Terbaru di Madiun

Properti dan Arsitektur

Empat Saran Penting dalam Memilih Keramik untuk Lantai Teras Rumah

Dipublikasikan oleh Muhammad Ilham Maulana pada 24 April 2024


Memilih keramik teras rumah bisa menjadi suatu hal yang membuat bingung tidak sedikit orang. Maka dari itu, penting untuk mengetahui beragam hal yang perlu diperhatikan dalam memilih keramik teras rumah. Hal ini bertujuan agar keramik yang dipilih tidak keliru dan bisa benar-benar sesuai dengan teras rumahmu. Dikutip dari akun Instagram @mitraruma_official, Selasa (15/2/2022), berikut ini empat tips memilih keramik teras rumah.

Memerhatikan Pemilihan Warna dan Motif

Penting untuk menetapkan bentuk dan konsep teras rumah Anda sebelum memilih keramik. Jika Anda menginginkan teras yang memiliki kesan glamor dan ceria, Anda bisa memilih keramik dengan motif yang beragam dan penuh warna. Pastikan juga motif yang Anda pilih selaras dengan tema keseluruhan ruangan agar tidak terjadi ketidakcocokan.

Gunakan Ukuran yang Tepat

Salah satu tips penting dalam memilih keramik teras adalah memperhatikan ukurannya dengan cermat. Jika teras Anda luas, disarankan untuk menggunakan keramik berukuran besar untuk menciptakan kesan yang lapang. Sebaliknya, jika teras Anda memiliki ruang yang terbatas, lebih baik memilih keramik berukuran kecil agar proporsinya sesuai. Hal ini dikarenakan ukuran keramik memiliki peranan penting dalam menciptakan ilusi yang luas di rumah, sehingga akan memberikan kenyamanan pada saat di dalamnya.

Mempertimbangkan Tekstur Keramik

Salah satu hal yang harus diperhatikan secara teliti saat memilih keramik adalah memastikan kesesuaian antara lokasi pemasangan dengan tekstur keramik yang dipilih. Sebagai contoh, disarankan untuk memilih keramik dengan tekstur yang tidak licin atau matte untuk menghindari risiko terpeleset saat berjalan di atasnya. Tujuannya adalah untuk menjaga keselamatan pengguna teras rumah agar tidak mudah terpeleset.

Memerhatikan Material Keramik

Beberapa material umum digunakan untuk membuat keramik teras rumah, termasuk keramik glazur, porselen, granit, dan soapstone. Salah satu tips terpenting dalam memilih keramik adalah memprioritaskan perhatian pada kualitas, berat, dan kekuatan keramik tersebut agar dapat menghindari kesalahan dalam pemilihan.
 

Sumber: www.kompas.com 

Selengkapnya
Empat Saran Penting dalam Memilih Keramik untuk Lantai Teras Rumah

Properti dan Arsitektur

Tidak Rumit, Begini Cara Membersihkan Noda Semen pada Keramik

Dipublikasikan oleh Muhammad Ilham Maulana pada 24 April 2024


Membersihkan noda semen pada lantai keramik atau ubin keramik bisa menjadi tantangan, terutama setelah pekerjaan renovasi rumah. Namun, jangan khawatir, karena Anda bisa menggunakan bahan-bahan yang sudah tersedia di rumah untuk membersihkannya. Menurut informasi dari How to Clean Stuff pada Kamis, 17 Februari 2022, untuk noda semen tipis atau kecil, produk rumah tangga biasa mungkin sudah cukup efektif. Namun, untuk noda yang lebih besar atau membandel, mungkin Anda perlu menggunakan asam yang lebih kuat.

Penting untuk diingat bahwa jika ubin keramik sudah diglasir, Anda harus berhati-hati karena asam bahkan yang lemah seperti cuka pun dapat merusak glasir tersebut. Pastikan untuk melindungi kulit Anda dan pastikan ada ventilasi yang baik saat melakukan proses pembersihan. Berikut adalah cara membersihkan noda semen pada keramik sesuai dengan tingkat keparahan noda yang ada.

Bahan dan Alat yang Dibutuhkan

  • Cuka putih (untuk lapisan noda semen yang tipis atau bintik kecil)
  • Obeng kepala datar
  • Pembersih mengandung asam fosfat (untuk noda yang lebih besar dan lapisan yang lebih tebal)
  • Kuas pemoles atau spons gosok atau spons baja
  • Spons biasa
  • Kain lembut
  • Sabun atau deterjen
  • Ember atau baskom
  • Sarung tangan dan kacamata pelindung
  • Sikat kecil atau sikat gigi bekas

Cara Membersihkan Noda Semen pada Keramik (Noda Tipis atau Kecil)

Untuk masalah yang ringan seperti bintik-bintik kecil atau lapisan tipis semen, cuka putih biasanya memiliki kekuatan asam yang memadai untuk melonggarkan ikatan antara semen dan ubin. Anda dapat menggunakan spons atau kain lap untuk mengaplikasikan cuka secukupnya ke area yang terkena noda, pastikan untuk menutupinya secara merata.

Membersihkan keramik kamar mandi
Membersihkan Keramik Kamar Mandi (freepik.com/NikitaBuida)

Biarkan cuka dibiarkan menempel pada semen selama satu atau dua jam, terutama jika cuaca hangat dan cuka cenderung menguap. Penting untuk secara teratur mengoleskan kembali cuka untuk menjaga kelembapan area tersebut. Setelah semen mulai melonggar, gunakan sikat, spons, atau kain kasar untuk menggosoknya. Sedikit minyak siku mungkin diperlukan untuk membantu dalam proses ini, namun cuka seharusnya sudah cukup untuk melonggarkan ikatan semen.

Jika masih ada sisa-sisa noda, ulangi proses dengan mengoleskan cuka dan biarkan mengeras. Kemudian, gosok kembali hingga semua noda semen hilang. Setelah itu, bersihkan area tersebut dengan air dan cuci dengan sabun dan air untuk menghilangkan sisa-sisa asam. Pastikan untuk membilas area tersebut kembali untuk memastikan semua residu asam telah dihilangkan sepenuhnya.

Cara Membersihkan Noda Semen pada Keramik (Untuk Noda Besar dan Tebal)

Untuk mengatasi area dengan lapisan semen yang tebal atau bintik-bintik semen yang lebih besar, dibutuhkan penggunaan asam yang lebih kuat. Dalam situasi ini, asam fosfat, yang sering digunakan untuk membersihkan proyek pasangan bata, dapat memberikan daya pembersihan yang dibutuhkan untuk menghilangkan lapisan semen. Anda dapat membeli pembersih asam fosfat secara online atau di beberapa toko peralatan. Gunakan alat seperti pengikis, penggosok logam, atau obeng pipih untuk menghapus semen sebanyak mungkin.

Untuk sisa-sisa semen yang tersisa, aplikasikan asam fosfat sesuai dengan instruksi pabrik. Setelah semen mulai mengendur, gosok area tersebut dengan scrubber sampai semua noda terlepas dari permukaan. Pastikan untuk membilas area tersebut dengan baik menggunakan air bersih. Setelah itu, bersihkan area dengan sabun dan air untuk menghilangkan residu asam, lalu bilas dengan air bersih secara menyeluruh.

Ilustrasi lantai - Lantai keramik.
Ilustrasi Lantai Keramik (Shutterstcok/Stayman)

Tips dan Saran

Selalu prioritaskan keselamatan dan lindungi diri Anda saat menggunakan asam dalam proses pembersihan. Pastikan area yang akan dibersihkan memiliki ventilasi yang memadai. Sebelum menggunakan asam, baca dan pahami semua instruksi dan peringatan yang tertera pada kemasan produk. Jika instruksi menyarankan untuk mencampur asam dengan air, selalu tambahkan asam ke dalam air. Menghindari penambahan air ke asam dapat mencegah reaksi yang berpotensi berbahaya, seperti percikan asam yang dapat terjadi dengan cepat.

Untuk menghindari kemungkinan kerusakan lebih lanjut, ada produk yang dapat digunakan untuk menetralkan asam setelah proses pembersihan selesai. Mengaplikasikan produk ini pada akhir proses akan memastikan tidak ada residu asam yang tersisa yang dapat menyebabkan kerusakan. Sebagai langkah terakhir, asam klorida, juga dikenal sebagai asam muriatik, dapat digunakan jika diperlukan. Namun, jika Anda tidak berpengalaman dengan penggunaan produk-produk ini, lebih baik untuk berkonsultasi dengan seorang profesional yang terlatih dalam penanganan bahan-bahan tersebut. Penting untuk diingat bahwa penanganan yang tidak tepat dari asam dapat menciptakan situasi berbahaya dan dapat menyebabkan lebih banyak kerusakan, oleh karena itu berhati-hatilah dalam menggunakannya.
 

Sumber: www.kompas.com 

Selengkapnya
Tidak Rumit, Begini Cara Membersihkan Noda Semen pada Keramik

Properti dan Arsitektur

Signifikansi Material Konstruksi dalam Zaman Arsitektur Digital

Dipublikasikan oleh Muhammad Ilham Maulana pada 24 April 2024


Desain arsitektur berkembang sejalan dengan kemajuan teknologi yang semakin canggih. Penggunaan perangkat lunak komputer menjadi sangat penting dalam menjalankan proses desain konstruksi. Bentuk-bentuk yang semakin dinamis, akibat pengolahan digital, harus diimbangi dengan teknologi material bangunan yang sesuai dengan kebutuhan desain modern.

Ketua Program Penelitian Arsitektur Unika Soegijapranata Semarang, LMF Purwanto, menegaskan bahwa peran material bangunan di era digital sangat penting untuk mendukung keberlanjutan karya arsitektur di Indonesia. Sementara itu, Presiden IAI Jawa Tengah, Sugiarto, mendorong arsitek untuk memanfaatkan teknologi digital dalam memahami dan memanfaatkan material konstruksi dalam desain arsitektur modern.

Christina Eviutami Mediatica, dosen dan peneliti arsitektur Universitas Kristen Petra Surabaya, sebagai narasumber pertama dalam workshop tersebut, menyoroti pentingnya peran material konstruksi dalam penciptaan sebuah karya arsitektur. Ia menjelaskan bahwa material struktur dan penutup bangunan dapat disesuaikan dengan kebutuhan fungsi modern, yang memperkaya kemampuan arsitek untuk berinovasi dalam desain.

Christina menjelaskan bahwa terdapat berbagai klasifikasi bahan konstruksi berdasarkan tujuan penggunaannya, termasuk struktur dan penutup bangunan. Penggunaan material baru dan unik dalam desain arsitektur modern didasarkan pada kepadatan, keseimbangan, dan kinerja struktural yang memadai.

Meskipun menggunakan material yang tidak konvensional, prinsip-prinsip struktural masih harus dipertimbangkan dengan serius untuk memastikan keamanan dan stabilitas bangunan. Sebagai contoh, di Gedung Heydar Aliyev Center di Azerbaijan, prinsip-prinsip struktural yang kompleks digunakan untuk mencapai ruang bebas kolom dengan memadukan berbagai material konstruksi yang unik.

Dalam era arsitektur digital, penggunaan material tidak lagi terbatas oleh batasan konvensional, tetapi prinsip-prinsip struktural yang solid tetap harus diperhatikan. Hal ini mencakup pemilihan dan penggunaan material baru dengan bijak, dengan mempertimbangkan kekuatan struktural dan kebutuhan desain secara menyeluruh.

Perkembangan teknologi sofatware telah memainkan peran penting dalam praktik arsitektur, terutama dalam perancangan desain bangunan. Fenomena ini telah memunculkan istilah baru dalam arsitektur, yaitu arsitektur digital. Namun, dinamika bentuk yang semakin berkembang ini memerlukan teknologi material bangunan yang adaptif guna memenuhi tuntutan desain modern. Masalah ini diperdebatkan dalam seminar virtual berjudul "Peran Bahan Bangunan di Era Arsitektur Digital" pada Rabu, 22 September 2021.

Salah satu narasumber, Christina Eviutami Mediatica, seorang dosen dan peneliti arsitektur dari Universitas Kristen Petra Surabaya, mendefinisikan arsitektur digital sebagai penggunaan teknologi dalam desain bangunan dan dalam menangani kinerja bangunan, termasuk dalam aspek termal, pencahayaan, akustik, dan lain-lain. Ia menyoroti bahwa dalam arsitektur digital, penggunaan material non-konvensional menjadi lebih penting, meskipun prinsip-prinsip klasifikasi material konvensional tetap harus dipertimbangkan.

Narasumber kedua, James Erich Dominggus Rilatupa, seorang pengajar arsitektur dari Universitas Kristen Indonesia (UKI) Jakarta, membahas topik "Ekspresi Bahan Bangunan Kayu Pada Karya Arsitektur". Ia menekankan karakteristik kayu dalam memengaruhi sebuah bangunan, serta pentingnya pemilihan material yang matang untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan kenyamanan penghuni. James juga menyoroti stigma negatif terhadap kayu sebagai bahan bangunan yang kuno, namun ia menegaskan bahwa kayu tetap menjadi bahan yang relevan dalam arsitektur modern dengan bantuan teknologi arsitektur digital. James juga membahas perkembangan teknologi pengolahan kayu, yang kini memungkinkan produksi kayu olahan dengan berbagai keunggulan struktural dan desain yang sesuai dengan kebutuhan.

Penekanan pada keberlanjutan dan penggunaan material "hijau" juga diperhatikan, dimana kayu diakui sebagai salah satu bahan bangunan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dengan meningkatnya permintaan untuk bangunan yang ramah lingkungan, kayu menjadi solusi yang semakin populer dan dapat memenuhi standar keberlanjutan. Peningkatan penggunaan kayu dalam konstruksi juga dapat mengurangi penggunaan material bangunan lainnya yang kurang ramah lingkungan, seperti beton dan baja. Oleh karena itu, kayu yang direkayasa dengan baik menjadi pilihan yang menarik untuk mendukung arsitektur modern yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.


Sumber: www.kompas.com 

Selengkapnya
Signifikansi Material Konstruksi dalam Zaman Arsitektur Digital

Properti dan Arsitektur

Empat Karya Arsitektur Kontemporer Berbahan Kayu, Berkontribusi Rendah terhadap Emisi Gas Rumah Kaca

Dipublikasikan oleh Muhammad Ilham Maulana pada 24 April 2024


Pengajar Arsitektur Universitas Kristen Indonesia (UKI) Jakarta James Erich Dominggus Rilatupa mengulas karakter kayu dalam memengaruhi suatu bangunan. Hal tersebut tercantum dalam tulisannya yang berjudul ‘Ekspresi Bahan Bangunan Kayu Pada Karya Arsitektur’ pada September 2021. James mengatakan, material kayu merupakan salah satu solusi untuk memenuhi struktur berkelanjutan pada arsitektur modern dan arsitektur digital. Karena kayu dapat menawarkan emisi gas rumah kaca (CO2) yang lebih rendah, polusi udara dan air juga lebih sedikit. Kemudian volume limbah padat juga lebih rendah dan penggunaan sumber daya ekologis yang lebih sedikit daripada material bangunan lainnya.

Peningkatan proporsi kayu dalam konstruksi dapat memfasilitasi pengurangan dalam penggunaan material konstruksi lainnya, seperti beton, baja dan batu bata. Material konstruksi ini tidak berasal dari bahan baku terbarukan, membutuhkan banyak energi untuk produksinya dan memerlukan emisi CO2 yang lebih tinggi. Sementara, material kayu yang telah direkayasa menjadi lebih kuat dari sebelumnya. Berarti potensi untuk membangun gedung pencakar langit ramah lingkungan sekarang menjadi hal nyata yang dapat digunakan para arsitek. Kayu yang dilapis silang (CLT), yang dibuat dengan merekatkan tiga, lima atau tujuh bagian kayu pada sudut yang tepat, kuat dan dapat digunakan untuk membuat struktur masif.

Saat ini sudah banyak arsitektur modern yang menggunakan material kayu sebagai bagian bahan bangunannya. Umumnya bangunan-bangunan post-modern telah banyak menggunakan kayu rekayasa sebagai material bangunannya, meskipun demikian masih ada juga yang menggunakan kayu solid. Penggunaan kayu rekayasa lebih menguntungkan, karena dapat dibentuk sesuai dengan keinginan arsitek atau pemilik bangunan. Hal ini disebabkan kayu rekayasa memiliki desain, kekuatan struktural, sifat maupun bentuk sesuai dengan kebutuhan atau keinginan dari pengguna kayu olahan tersebut. Berikut ini beberapa bangunan dengan gaya arsitektur post-modern yang menggunakan kayu sebagai material bangunannya.

Microlibrary Warak KayuMicrolibrary Warak Kayu(Dok. SHAU)

1. Microlibrary Warak Kayu di Semarang

Microlibrary Warak Kayu memiliki luas 90 meter persegi dengan tinggi 6,65 meter. Menggabungkan desain rumah panggung tradisional Indonesia yang terbuka dengan sistem konstruksi fasad dari Jerman. Yaitu Zollinger Bauweise yang dikembangkan pada tahun 1920 an. Teknik ini mengatur alur ventilasi udara, pencahayaan dan multifungsi suatu ruangan. Sebuah perpustakaan kecil di Semarang mencuri perhatian dunia.

Microlibrary Warak Kayu, yang terletak di samping Taman Kasmaran, tidak jauh dari Kampung Pelangi, menjadi salah satu finalis 'Architizer A+ Awards' untuk arsitektur perpustakaan terbaik di dunia. SHAU (Suryawinata Haizelman Architecture Urbanism) Indonesia merancang arsitektur bangunan. Kemudian, PT Kayu Lapis Indonesia memasok kayu-kau prefabrikasi hasil olahan kayu limbah pabrik yang sudah tidak terpakai.

Sementara pemerintah daerah Semarang menyediakan lahan dan ijin pembangunan, dan sebuah perusahaan swasta menanggung biaya pembangunannya. Ada pula Harvey Center, sebuah kelompok derma yang mengelola perpustakaan ini agar dapat dipergunakan warga tanpa biaya sama sekali.

Gedung MjøstÃ¥rnet di NorwegiaGedung Mjøstårnet di Norwegia(Ricardo Foto/Archdaily)

2. Mjøstårnet di Norwegia

Mjøstårnet dinobatkan sebagai 'Bangunan Kayu Tertinggi Dunia' oleh Council of Tall Building and Urban Habitat (CTBUH) pada September 2018. Sekaligus sebagai bangunan tertinggi ketiga di Norwegia. Struktur kayu yang dirancang oleh Voll Arkitekter ini merupakan bangunan mixed-use yang akan difungsikan sebagai hunian, perkantoran, dan hotel itu dibangun dengan 18 lantai atau setinggi 85,4 meter di Brumunddal, Norwegia.

Gedung ini terletak tepat di daerah Norwegia yang dikenal dengan industri kehutanan dan pengolahan kayu, atau hanya beberapa meter dari Mjøsa, danau terbesar di negara itu. Menurut CTBUH, gedung ini memenuhi beberapa syarat bangunan kayu, yakni elemen struktur vertikal atau lateral harus dibangun dari kayu.

Meski berbahan dasar kayu, struktur bangunan kayu menurut CTBUH juga masih memperbolehkan penggunaan sistem lantai papan beton, atau lempengan beton di atas balok kayu. Karena elemen beton tidak bertindak sebagai struktur utama. Moelven Limitre, insinyur struktur proyek ini menggunakan berbagai olahan kayu seperti glulam, balok dan diagonal, poros lift CLT, tangga, dan pelat lantai. Bahan ini dipilih sebagai bahan struktural karena kemajuan inovasi dalam dunia konstruksi. Selain itu, kayu dipilih karena merupakan satu-satunya bahan bangunan yang benar-benar terbarukan di dunia, yang dapat menyerap karbon sepanjang siklus hidupnya.

Banyak arsitek kini berlomba-lomba untuk membangun gedung berbahan dasar kayu dibanding dengan baja dan besi. Selain karena strukturnya yang ringan, kayu juga mampu menyerap emisi karbonBanyak arsitek kini berlomba-lomba untuk membangun gedung berbahan dasar kayu dibanding dengan baja dan besi. Selain karena strukturnya yang ringan, kayu juga mampu menyerap emisi karbon(Steven Errico)

3. Brock Commons Tallwood House

University of British Columbia, salah satu universitas yang ada di Kanada, memiliki komitmen kuat untuk integrasi pengajaran dan penelitian yang keberlanjutan tentang bangunan kayu. Pada Mei 2017, University of British Columbia menyelesaikan bangunan perumahan kayu tinggi pertama. Bangunan tersebut memiliki tinggi 53 meter yang terdiri dari 18 lantai dan diberi nama Brock Commons Tallwood House yang berada di Vancouver (University of British Columbia, 2018).

Bangunan yang dapat menampung 404 mahasiswa ini, terdiri dari 101 unit kamar. Setiap unit kamarnya dapat mempunyai empat tempat tidur. Pada bangunan tersebut tersedia ruang belajar dan sosial, serta ruang kegiatan mahasiswa di lantai paling atas. Dengan desain dan tim konstruksi yang bekerja secara bersamaan sejak awal, proses ini disederhanakan dengan pengujian menyeluruh mengenai koneksi kayu ke kayu sebelum konstruksi di lokasi.

Dengan demikian tim dapat melakukan pengujian mengenai stabilitas struktural, tetapi juga membantu menyempurnakan ketepatan waktu dari proyek tersebut. Struktur bangunan merupakan hibrida kayu secara massal. Pondasi, lantai dasar, pelat lantai dua, dan teras tangga atau elevator terbuat dari beton.

Dinding bangunan terbuat dari kayu glulam (GLT atau Glued Laminated Timber), sedangkan bagan lantainya terbuat dari panel kayu lapis yang dilapisi secara menyilang (CLT atau Cross Laminated Timber). Sementara penutup bangunan terdiri dari bahan bangunan prefabrikasi, yaitu panel rangka baja dengan lapisan kayu laminasi.

4. Forte Living di Australia

Forte Living merupakan bangunan pertama dan tertinggi yang terbuat dari kayu di Australia. Struktur baja dan semen yang biasanya digunakan dalam bangunan gedung diganti dengan material CLT (Cross Laminated Timber). Forte Livung dirancang dan dibangun oleh Pengembang Lendlease, dan proses pembangunannya selesai dalam jangka waktu 11 bulan. Gedung ini diklaim mampu mengurangi emisi karbon dioksida (CO2) hingga 1.400 ton.

Forte Living adalah bangunan apartemen 10 lantai yang terbuat dari kayu laminasi silang (CLT). Tinggi gedung ini adalah 32,2 meter dan merupakan gedung apartemen kayu modern di Australia yang dibuat dari CLT. Bangunan ini terdiri dari 759 panel CLT dari pohon cemara Eropa (Picea abies), dengan berat total 485 ton. Potongan-potongan panel untuk gedung ini dibuat seperti perabot flat pack, termasuk 5.500 sudut siku dari bahan logam dan 34.550 sekrup yang diperlukan untuk memasang panel-panel kayu tersebut. Lantai dasar Forte dan lantai pertama dibangun dari beton geopolimer.

Hal ini dilakukan untuk menjauhkan kayu dari tanah. Begitu beton telah dipasang, panel CLT diangkut dari tempat penyimpanannya dan ditempatkan ke posisi yang telah ditentukan. Panel-panel CLT tersebut kemudian dihubungkan bersama dengan sekrup dan logam yang berbentuk sudut. Panel pertama yang didirikan adalah yang membentuk tangga dan mengangkat core, yang berdiri secara vertikal. Setelah core berada di tempat, panel ditempatkan pada sisi core untuk membentuk dinding internal dan eksternal.

Lebar panel CLT adalah tinggi dari setiap lantai gedung Forte Living. Panel kemudian diletakkan di atas dinding untuk membentuk lantai. Proses itu diulang sampai ketinggian gedung tersebut tercapai. Atapnya dibangun dengan metode yang sama dengan setiap lantai.

Selain bangunan-bangunan yang telah disebutkan, masih banyak bangunan-bangunan kayu lainnya yang telah terbangun maupun yang akan dibangun. Contoh bangunan yang telah terbangun adalah Superior Dome di Michigan, Tamedia Office Building di Zurich, Community Church of Knarvik di Norway (Skandinavia), Murray Grove di London, dan sebagainya. Sementara itu bangunan-bangunan kayu yang sedang dan akan dibangun antara lain, 5 King Street di Brisbane, Dalstone Lane di London, proyek W350 di Tokyo, Kampus NTU di Singapura, dan sebagainya.
 

Sumber: www.kompas.com 

Selengkapnya
Empat Karya Arsitektur Kontemporer Berbahan Kayu, Berkontribusi Rendah terhadap Emisi Gas Rumah Kaca

Properti dan Arsitektur

Tiga Bahan Bangunan Ini Diproduksi dari Limbah dan Lumpur

Dipublikasikan oleh Muhammad Ilham Maulana pada 24 April 2024


Apakah Anda tahu bahan-bahan bangunan yang dikembangkan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman (Puskim) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)? Ternyata, Puskim telah mengembangkan bahan bangunan dengan memanfaatkan limbah-limbah dan lumpur tak terpakai.  Melalui inovasi tersebut, limbah dan lumpur yang terbuang sia-sia menjadi barang yang berguna bagi kehidupan. Bahkan, bahan bangunan yang diciptakan mampu mengurangi pemakaian sumber daya alam yang berlebih. 

Berikut material bangunan tersebut:

  1. Residual Cracking Catalyst (RCC) adalah produk limbah yang dihasilkan selama proses pemurnian minyak mentah di reaktor. Penggunaan limbah minyak bumi sebagai bahan bangunan merupakan upaya untuk mengurangi pencemaran limbah. RCC telah terbukti efektif digunakan dalam pembuatan dinding gedung bertingkat. Balok beton ringan yang dibuat menggunakan RCC memiliki komposisi campuran sebesar 75% RCC, 25% pasir kuarsa, dan 1,6% bahan pembusa. Balok beton ringan ini memiliki kekuatan tekan sebesar n35Kgf/cm2 dan dikembangkan dengan menggantikan bahan pembusa.

  2. Lumpur Lapindo (LUSI) dimanfaatkan sebagai bahan konstruksi dengan lokasi produksi yang berdekatan dengan lokasi semburan lumpur. Penggunaan lumpur ini bertujuan untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan, mengurangi penumpukan lumpur, dan meningkatkan ketersediaan bahan bangunan. Berbagai jenis bahan bangunan telah dikembangkan menggunakan lumpur ini, termasuk beton ringan, polimer, keramik, balok beton, batu paving, dan genteng semen. Bahan bangunan yang terbuat dari lumpur ini memiliki sifat tahan api dan ringan.

  3. Fly ash merupakan sisa hasil pembakaran limbah batubara dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Pengolahan limbah batubara dilakukan untuk mengatasi masalah lingkungan yang diakibatkan oleh industri pengguna batubara. Proses pengolahan limbah batubara dilakukan di berbagai daerah dan menghasilkan berbagai jenis produk, termasuk balok beton berongga, balok komposit, genteng beton, dan batu paving. Campuran agregat yang digunakan biasanya terdiri dari 60% fly ash dan 40% pasir.
     

Sumber: www.kompas.com 

Selengkapnya
Tiga Bahan Bangunan Ini Diproduksi dari Limbah dan Lumpur
« First Previous page 8 of 12 Next Last »