Pertanian

Mendobrak Peluang: Bisnis Benih Hortikultura dan Prospeknya yang Menjanjikan

Dipublikasikan oleh Nadia Pratiwi pada 17 Mei 2024


Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Profesor Aziz Purwantoro mengemukakan bisnis benih hortikultura di Indonesia memiliki prospek menjanjikan untuk terus dikembangkan sebagai peluang usaha pada sektor pertanian.

"Di bidang pertanian, industri perbenihan ini yang paling menopang. Satu kilo benih saja bisa dijual hingga ratusan ribu rupiah," kata Aziz Purwantoro dalam keterangannya di Yogyakarta, Jumat.

Menurut ia, industri benih hortikultura di Indonesia semakin tumbuh dan berkembang dengan banyaknya jenis varietas baru untuk tanaman sayuran dan buah-buahan yang dirilis ke publik.

"Selama 13 tahun saya menjadi anggota penilai, lebih dari seratus produsen benih yang tumbuh dan telah merilis 400 hingga 500 varietas baru untuk tanaman hortikultura dan sekitar 60-70 persen lebih banyak sayuran," ujar Aziz yang juga anggota Tim Penilai dan Pendaftaran Varietas Hortikultura Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian.

Menurut Aziz, sebagian besar produsen penghasil benih ini didominasi pelaku usaha UMKM yang umumnya pemiliknya adalah orang yang telah lama berkecimpung di perusahaan yang bergerak dalam bidang pertanian.

"Mereka mau berkecimpung dalam bidang pertanian karena industri benih ini tidak membutuhkan modal besar. Mereka umumnya jebolan dari perusahaan, paling tidak tahu soal pemasarannya," kata dia.

Varietas baru yang dirilis oleh produsen benih rata-rata didominasi jenis tanaman sayuran, seperti cabai, terong, bawang merah, serta melon dan semangka untuk tanaman buah.

Untuk melepas jenis varietas baru, kata Aziz, tanaman hortikultura memerlukan waktu pemuliaan tanaman sekitar tiga sampai empat tahun.

"Kadang dua tahun saja bisa karena sayuran itu sekitar tiga sampai empat bulan sudah panen. Umumnya varietas baru ini memiliki keunggulan dari sisi produksi lebih tinggi atau lebih tahan terhadap hama," katanya.

Kepala Pusat Inovasi Agroindustri (PIAT) UGM sekaligus pakar pemuliaan tanaman dari Fakultas Pertanian UGM Prof. Taryono menambahkan setiap varietas baru yang dirilis ke publik hendaknya memberi nilai tambah bagi produk pertanian dan memiliki keunggulan dari tanaman sejenis di pasaran.

"Harus ada sesuatu yang berbeda dari sisi keunggulannya agar kita memiliki kekayaan sumber daya genetik," kata dia.

Sumber: https://www.antaranews.com

Selengkapnya
Mendobrak Peluang: Bisnis Benih Hortikultura dan Prospeknya yang Menjanjikan

Pertanian

Perbedaan Antara Pertanian dan Hortikultura: Menjelajahi Perbedaan Utama

Dipublikasikan oleh Nadia Pratiwi pada 17 Mei 2024


Jika Anda tertarik untuk berkarir di bidang pertanian atau menanam tanaman, Anda mungkin mempertimbangkan pilihan antara hortikultura dan pertanian. Kedua pendekatan pertanian ini memiliki kekuatan dan kelemahan masing-masing, namun keduanya menawarkan Anda pengetahuan dan sumber daya untuk berkontribusi terhadap masa depan produksi pangan yang lebih berkelanjutan. Jadi, penting untuk memahami seluk beluk hortikultura vs. pertanian sebelum Anda memilih salah satunya.

Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi pentingnya hortikultura vs. pertanian dalam menjamin kelangsungan hidup masyarakat kita dan memperjelas perbedaan antara pertanian dan hortikultura.

Apa itu Hortikultura?

Hortikultura adalah suatu bidang seni dan ilmiah yang berfokus pada budidaya berbagai jenis tanaman, seperti buah-buahan, kacang-kacangan, bunga, sayuran, herba, tanaman hias, dan rumput. Ini mencakup kegiatan seperti menanam tanaman untuk kebutuhan dan penggunaan manusia. Beberapa contoh umum hortikultura meliputi:

  • Mengolah tanaman untuk sumber daya penting seperti makanan, serat, dan bahan bakar.
  • Memanfaatkan praktik hortikultura untuk tujuan terapeutik, yang dikenal sebagai terapi hortikultura, untuk membantu pengobatan pasien dan penyakit.
  • Terlibat dalam berkebun untuk kesenangan dan estetika pribadi.
  • Arborikultur, yang melibatkan perawatan dan pemeliharaan pohon.

Hortikultura melibatkan perawatan yang lebih intensif dan upaya langsung untuk memaksimalkan nilai dari lahan yang terbatas. Jika kita melihat hortikultura vs. pertanian, pertanian biasanya dilakukan dalam skala yang lebih kecil, berbeda dengan pertanian yang memanfaatkan lahan yang luas untuk memproduksi persediaan pangan dalam skala besar. Hortikultura sering kali dilakukan untuk tujuan rekreasi daripada produksi pangan massal.

Apa itu Pertanian?

Pertanian adalah seni dan ilmu yang digunakan untuk beternak, bercocok tanam, dan memelihara berbagai sumber daya. Ini tidak hanya mencakup bercocok tanam tetapi juga merawat hewan yang terlibat. Tujuan utama pertanian adalah menyediakan pangan bagi penduduk dengan membuat produk akhir tersedia di pasar.

Para petani menghasilkan berbagai macam barang, termasuk barang-barang populer seperti kapas, wol, dan kulit, serta tanaman seperti gandum, beras, dan jagung. Bahkan produk kertas pun berasal dari kayu yang diperoleh melalui pertanian. Metode dan produk hortikultura vs. pertanian sangat bervariasi di seluruh dunia.

Pertanian dapat dikategorikan menjadi dua jenis utama:

  1. ‍ Pertanian Konvensional, Ini melibatkan perubahan unsur-unsur alam seperti tanah, irigasi, dan pepohonan untuk mempercepat pertumbuhan tanaman tertentu seperti padi, gandum, dan jagung. Meskipun beberapa prinsip ekologi mungkin digunakan, prinsip ini terutama berfokus pada budidaya tanaman tunggal.
  2. ‍ Pertanian Berkelanjutan, Pertanian berkelanjutan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan tekstil kita saat ini sekaligus memastikan bahwa generasi mendatang dapat melakukan hal yang sama. Hal ini didasarkan pada apresiasi terhadap jasa yang diberikan oleh ekosistem, dengan menekankan praktik pertanian yang bertanggung jawab dan berjangka panjang.

Perbedaan Antara Pertanian dan Hortikultura

Pertanian: 

  • Skala produksi: Pertanian melibatkan proses pertanian ekstensif dan menanam tanaman dalam skala besar dengan tujuan memproduksi pangan dan barang-barang terkait pangan.
  • Tanggung jawab pertanian: Peternakan, irigasi, dan pengelolaan kebun
  • Biaya: Lebih mahal karena produksi skala besar dan tanggung jawab bertani yang mahal
  • Kegiatan pertanian: Irigasi, pemeliharaan, peternakan, dll.
  • Subsidi: Banyaknya subsidi dari pemerintah

Hortikultura:

  • Skala produksi: Hortikultura melibatkan merawat taman kecil tempat Anda menanam buah-buahan atau sayuran dan merawatnya.
  • Tanggung jawab pertanian: Perbanyakan tanaman, dan pengelolaan rumah kaca
  • Biaya: Lebih murah karena perawatannya rendah
  • Kegiatan pertanian: Budidaya kebun, pemeliharaannya, menanam sayur-sayuran dan buah-buahan di dalam negeri, dll.
  • Subsidi: Subsidi tidak seumum yang terjadi di bidang pertanian.

Intinya tentang Hortikultura vs. Pertanian

Meskipun keduanya memiliki kelebihan yang unik, jelas bahwa jenis budidaya yang Anda pilih dapat mempengaruhi hasil investasi Anda secara signifikan. Hortikultura menawarkan daya tarik tanaman bernilai tinggi dan perawatan khusus, menarik investor yang mencari potensi keuntungan lebih tinggi namun dengan tuntutan manajemen yang lebih besar. Di sisi lain, pertanian, dengan skala produksi yang lebih besar dan pilihan tanaman yang beragam, mungkin merupakan pilihan yang lebih stabil dan seimbang bagi mereka yang menginginkan keuntungan yang konsisten, meskipun sedikit lebih sederhana.

FAQ Hortikultura Vs Pertanian

1. Apa perbedaan pertanian dan hortikultura?

Pertanian mencakup berbagai kegiatan yang berhubungan dengan tanaman, sedangkan hortikultura secara khusus berfokus pada sayuran, pohon, bunga, rumput, semak, buah-buahan, dan kacang-kacangan.

2. Apakah hortikultura merupakan karir yang bagus?

Di India, terdapat permintaan yang tinggi terhadap ahli hortikultura di berbagai industri. Menyelesaikan studi ini akan membuka banyak jalur karir, seperti menjadi ahli hortikultura, ahli florikultura, ahli pomologi, dan banyak lagi. Selain itu, Anda dapat mengejar karir sebagai ilmuwan riset di bidang ini.

3. Apakah hortikultura merupakan bagian dari pertanian?

Hortikultura mengacu pada bidang tertentu dalam pertanian, yang berfokus pada budidaya tanaman untuk berbagai kebutuhan manusia, seperti pangan, obat-obatan, dan kecantikan. Dalam hortikultura, terdapat berbagai bidang khusus.

4. Sebutkan 4 jenis hortikultura?

Keempat jenis hortikultura tersebut adalah:

  • Olerikultur adalah produksi sayur-sayuran.
  • Pemeliharaan anggur adalah produksi anggur (kebanyakan untuk membuat anggur).
  • Pomologi, disebut juga frutikultura, adalah produksi kacang-kacangan dan buah-buahan.
  • Florikultura adalah produksi tanaman hias dan berbunga.

5. Apa ruang lingkup hortikultura di India?

Anda dapat bekerja sebagai Ahli Hortikultura atau Pengawas Lanskap di berbagai industri, antara lain Hotel, Lapangan Golf, dan Perusahaan Konstruksi. Jika Anda memiliki pengalaman yang cukup, Anda juga dapat menjajaki posisi pemasaran di perusahaan yang berspesialisasi dalam pestisida dan insektisida.

6. Bagaimana masa depan hortikultura?

Teknologi baru yang menarik dalam pertanian melibatkan hal-hal seperti robot yang membantu tugas pertanian secara tepat, pelacakan tanaman otomatis, drone yang mendeteksi hama dan penyakit, bereksperimen dengan metode pertumbuhan yang berbeda, dan menggunakan genetika untuk meningkatkan kualitas tanaman dalam berkebun.

7. Apa peringkat India dalam bidang hortikultura?

India adalah produsen buah-buahan dan sayuran terbesar kedua di dunia, hanya tertinggal di belakang Tiongkok. Menurut Perkiraan Awal ke-3 dari Basis Data Hortikultura Nasional untuk tahun 2021-22, India memanen 107,24 juta metrik ton buah-buahan dan 204,84 juta metrik ton sayuran selama periode tersebut.

8. Apa isu terkini di bidang hortikultura?

Kesulitan produksi timbul dari faktor-faktor seperti ukuran lahan pertanian yang kecil, akses terhadap irigasi yang tidak memadai, dan pengelolaan tanah yang tidak efektif. Selain itu, kelangkaan lahan yang tersedia menghambat kemampuan untuk melakukan rotasi tanaman dan mengadopsi metode pertanian berkelanjutan.

9. Berapa kapitalisasi pasar hortikultura?

Pada tahun 2021, pasar Hortikultura Rumah Kaca India bernilai sekitar $190,84 juta, dan diproyeksikan akan tumbuh menjadi sekitar $271,25 juta pada tahun 2030.

10. Berapa subsidi hortikultura di India?

Jika Anda mengerjakan proyek hortikultura dengan bangunan pelindung, Anda bisa mendapatkan bantuan keuangan melalui Misi Hortikultura Negara. Mereka menawarkan subsidi yang mencakup 50% biaya proyek Anda, hingga maksimum Rs. 56 lakh per proyek. Subsidi ini tersedia bagi masyarakat dan organisasi lain yang menerima hibah.

Disadur dari: https://www.nimbusagrofarms.in

Selengkapnya
Perbedaan Antara Pertanian dan Hortikultura: Menjelajahi Perbedaan Utama

Pertanian

Perbedaan Antara Hortikultura dan Pertanian

Dipublikasikan oleh Nadia Pratiwi pada 17 Mei 2024


Ketika kita mendengar "hortikultura," kita biasanya berpikir tentang kebun yang indah dan buah-buahan yang lezat. Perbedaan utama dari pertanian adalah hortikultura berfokus pada tanaman tertentu, seperti bagian yang lebih kecil dan lebih rinci dari pertanian. Pertanian seperti bos besar, berurusan dengan banyak makanan dan hewan dalam skala besar. Hortikultura lebih seperti seniman, membuat lingkungan sekitar kita menjadi indah dengan buah-buahan, bunga, dan tanaman hias.

Apa itu Pertanian?

Pertanian melibatkan praktik terampil dan pengetahuan ilmiah dalam memelihara tanah, membudidayakan tanaman, dan merawat hewan. Ini termasuk menyiapkan tanaman dan produk hewani untuk digunakan orang dan menjualnya di berbagai tempat.

Sebagian besar makanan yang kita konsumsi dan kain yang kita kenakan, seperti katun, wol, dan kulit, berasal dari pertanian. Pertanian juga memberi kita kayu untuk bangunan dan pembuatan kertas. Produk yang kita dapatkan dan cara bertani dapat berbeda dari satu tempat ke tempat lain di seluruh dunia.

Fitur Utama Pertanian

Pertanian mempengaruhi masyarakat dalam berbagai cara, seperti mempertahankan mata pencaharian melalui makanan, tempat tinggal, dan kesempatan kerja. Pertanian memasok bahan-bahan penting untuk makanan dan berbagai barang serta berkontribusi pada ekonomi yang kuat melalui perdagangan. Sekarang, mari kita jelajahi beberapa aspek utamanya:

1. Pertanian subsisten: Mayoritas penduduk India mengandalkan pertanian sebagai mata pencaharian utama. Para petani biasanya bekerja di petak-petak kecil lahan bersama keluarga mereka, membudidayakan tanaman-tanaman terutama untuk konsumsi pribadi dan bukan untuk penjualan di pasar yang luas.

2. Tekanan populasi terhadap pertanian: Populasi India yang tumbuh dengan cepat memberikan tekanan yang signifikan pada sektor pertanian. Sektor ini harus mempekerjakan sebagian besar tenaga kerja dan juga memenuhi kebutuhan pangan jutaan orang. Untuk memenuhi permintaan yang meningkat pada tahun 2030, diperlukan tambahan hektar lahan. Selain itu, pertumbuhan populasi perkotaan menambah tantangan.

3. Pentingnya hewan: Hewan masih menjadi aspek penting dari tugas-tugas pertanian di India, termasuk membajak, menyiram, merontokkan, dan mengangkut hasil panen. Meskipun ada kemajuan, mekanisasi lengkap dalam pertanian India masih jauh dari harapan, dengan hewan-hewan yang terus memainkan peran penting.

4. Keanekaragaman tanaman: Ukuran India yang luas dan lanskap, iklim, dan komposisi tanah yang bervariasi berkontribusi pada budidaya tanaman yang beragam. Kemampuan negara ini untuk menanam tanaman tropis dan beriklim sedang membuatnya berbeda secara global, menampilkan keragaman yang luar biasa.

5. Fokus pada tanaman pangan: Dengan keharusan untuk memberi makan populasi yang besar, pertanian India berpusat pada budidaya tanaman pangan. Lebih dari dua pertiga dari lahan yang dibudidayakan dialokasikan untuk produksi pangan. Tetapi, perubahan dalam praktik-praktik budidaya telah mengakibatkan penurunan proporsi tanaman pangan dari 76,7% pada tahun 1950-51 menjadi 58,8% pada tahun 2022-23.

Pentingnya Pertanian

Pertanian berfungsi sebagai fondasi dari ekonomi negara kami, mewakili pekerjaan tradisional utama kami. India membudidayakan tanaman Kharif dan Rabi, termasuk tanaman-tanaman penting seperti beras, gandum, jagung, rami, tebu, berbagai macam sereal, kacang-kacangan, rempah-rempah, kapas, teh dan kopi.

1. Menyediakan bahan baku: Pertanian tidak hanya menanam makanan; pertanian adalah sumber bahan yang digunakan di seluruh dunia. Bahan-bahan ini digunakan untuk berbagai hal yang kita gunakan, seperti kayu untuk bangunan atau tanaman untuk membuat obat-obatan atau perasa makanan. Sebagai contoh, jagung bukan hanya makanan; jagung digunakan untuk membuat etanol, sejenis bahan bakar. Tumbuhan juga memberi kita resin, yang kita gunakan untuk membuat berbagai hal seperti perekat dan pelapis untuk konstruksi.

2. Membangun rantai pasokan yang andal: Ketika kita memperdagangkan produk pertanian antar negara, cara kita mengirimkannya sangat penting. Keterlambatan dalam mengangkut barang dapat menimbulkan masalah di seluruh dunia. Misalnya, jika hasil panen dari satu tempat tertunda, hal ini dapat memengaruhi ketersediaan di tempat lain, yang berdampak pada semua orang, mulai dari petani hingga ke rak-rak toko.

3. Meningkatkan ekonomi: Pertanian bukan hanya tentang bertani; pertanian juga mendukung lapangan pekerjaan dan pertumbuhan di industri lain. Pertanian yang kuat berarti lebih banyak pekerjaan dan pendapatan yang lebih baik bagi suatu negara. Ketika pertanian menggunakan teknologi baru atau cara bertani yang lebih baik, hal ini membantu pertumbuhan ekonomi.

4. Warisan budaya: Pertanian terkait erat dengan budaya dan tradisi manusia. Cara orang bertani, makanan yang mereka makan, dan acara-acara seperti festival panen merupakan bagian dari masyarakat di mana pun. Hal ini menghubungkan kita dengan sejarah kita, membuat kita merasa terhubung dengan tempat kita berada, dan membentuk cara kita melihat diri kita bersama.

Apa itu Hortikultura?

Hortikultura menggabungkan ilmu pengetahuan dan seni untuk menumbuhkan dan menggunakan bahan pangan penting dan tanaman yang indah dengan hati-hati. Hortikultura mencakup banyak hal, seperti berbagai tanaman yang tumbuh setiap tahun atau bertahan selama bertahun-tahun, buah-buahan, sayuran, tanaman dalam ruangan yang indah, dan tanaman untuk taman. Selain pertanian, hortikultura membuat dunia kita lebih indah, membuat segala sesuatunya bertahan lama, dan membantu alam dan kesehatan kita terasa lebih baik. Selain itu, ahli hortikultura membudidayakan tanaman hias, pohon, dan rumput.

Fitur Utama Hortikultura

Hortikultura meliputi penanaman tanaman untuk keindahan, penggunaan praktis, dan terkadang untuk dimakan. Hal ini menghadirkan kontras yang unik dengan saudara kandungnya yang lebih besar, pertanian. Berikut ini adalah hal-hal yang membedakannya:

1. Berkebun dalam skala kecil: Hortikultura mencakup ruang-ruang yang lebih kecil, seperti taman yang nyaman, kusen jendela yang hijau, atau taman di atap yang ramai. Tempat-tempat ini mendapatkan banyak perawatan, menjadikannya indah dan hijau.

2. Banyak tanaman yang berbeda: Sementara pertanian berfokus pada tanaman utama seperti padi atau gandum, hortikultura menyukai semua jenis tanaman. Dengan buah-buahan yang lezat, sayuran segar, bunga-bunga berwarna-warni, dan pepohonan yang anggun, para ahli hortikultura menjelajahi seluruh dunia tanaman.

3. Merawat: Tukang kebun menggunakan alat seperti sekop dan pemangkas untuk merawat tanaman di hortikultura. Ini adalah ikatan khusus antara manusia dan tanaman, membuat berkebun menjadi aktivitas yang penuh perhatian dalam desain taman.

4. Membuat seni: Hortikultura bukan hanya tentang menanam makanan; tetapi juga tentang membuat ruang menjadi indah. Menciptakan taman yang cantik, membentuk lanskap, dan membuat sudut-sudut herbal yang harum mengubah tempat menjadi karya seni.

5. Koneksi pribadi: Tidak seperti pertanian besar yang menggunakan mesin, hortikultura memungkinkan Anda terhubung dengan alam. Menyaksikan benih kecil tumbuh menjadi tanaman besar, merawatnya, dan menikmati hasilnya bukan hanya tentang makanan - rasanya menyenangkan dan membawa kecintaan pada alam.

6. Lebih dari sekedar keindahan: Hortikultura bukan hanya tentang penampilan. Kebun di atap rumah memberikan makanan segar kepada masyarakat, dan lanskap yang dirancang membantu dengan air dan panas kota. Berada di sekitar tanaman membantu orang rileks, merasa lebih baik, dan bahkan berpikir jernih.

Perbedaan Pertanian dan Hortikultura

Perbedaan utama antara Hortikultura dan Pertanian diuraikan di bawah ini:

Pertanian: 

  • Ruang Lingkup dan Fokus: Pertanian skala besar untuk produksi pangan massal seperti gandum, beras, dan jagung.
  • Teknik dan Alat: Alat berat digunakan di ladang yang luas untuk pertanian komersial.
  • Variasi Tanaman: Terutama tanaman pokok dalam jumlah besar untuk persediaan pangan.
  • Maksud dan Tujuan: Menghasilkan makanan yang banyak untuk dimakan banyak orang.
  • Skala Operasi: Membutuhkan banyak lahan dan sumber daya untuk pertanian skala besar.
  • Dampak Ekonomi: Membantu perekonomian melalui produksi massal dan perdagangan.
  • Spesialisasi: Mengkhususkan diri dalam menanam tanaman tertentu dalam skala besar.

Hortikultura: 

  • Ruang Lingkup dan Fokus: Perawatan tanaman skala kecil di kebun, dan rumah, menekankan pada beragam jenis tanaman.
  • Teknik dan Alat: Perkakas tangan seperti sekop atau gunting untuk perawatan tanaman pribadi di area yang lebih kecil.
  • Variasi Tanaman: Berbagai tanaman termasuk buah-buahan, sayuran, bunga, dan tanaman hias.
  • Maksud dan Tujuan: Personalisasi berkebun dan menciptakan ruang yang indah dengan tanaman yang berbeda.
  • Skala Operasi: Cocok untuk area yang lebih kecil seperti taman pribadi atau ruang komunitas.
  • Dampak Ekonomi: Juga memberikan kontribusi secara ekonomi tetapi biasanya dalam bentuk yang lebih kecil seperti menjual bunga.
  • Spesialisasi: Mengkhususkan diri dalam perawatan tanaman pribadi dan merancang taman yang estetis.

Persamaan Antara Hortikultura Dan Pertanian

Hortikultura dan pertanian, meskipun berbeda, memiliki kesamaan yang mencolok dalam hal bagaimana mereka membudidayakan tanaman, merawat tanah, mengelola sumber daya, menangani tantangan seperti hama, dan berkontribusi pada ekonomi. Keduanya memainkan peran penting dalam menyediakan makanan, memberikan dampak pada ekonomi, dan mempengaruhi keseimbangan lingkungan.

1. Penanaman tanaman: Pertanian dan hortikultura melibatkan penanaman dan pertumbuhan tanaman. Pertanian berfokus pada tanaman penting, sementara hortikultura mencakup lebih banyak tanaman, termasuk buah-buahan, sayuran, dan tanaman hias.

2. Perawatan tanah: Setiap praktik merawat tanah untuk membantu tanaman tumbuh dengan baik. Memahami dan memelihara tanah yang sehat sangat penting untuk pertumbuhan tanaman.

3. Pengelolaan air: Mereka menggunakan air dengan bijak, dengan metode untuk menyirami tanaman dengan benar tanpa membuang-buang air.

4. Menghadapi masalah: Keduanya menghadapi tantangan seperti serangga, penyakit, dan gulma yang dapat merusak tanaman. Mereka berupaya mencegah masalah ini dan mengelolanya secara efektif.

5. Memanen tanaman: Mereka berdua mengumpulkan hasil panen ketika sudah siap. Mereka fokus pada cara yang tepat untuk memetik, menangani, menyimpan, dan mengangkut hasil panen.

Meskipun berbeda, pertanian dan hortikultura memiliki kesamaan dalam hal cara menanam tanaman, mengelola sumber daya, menyediakan makanan, mendukung ekonomi, dan menjaga keseimbangan lingkungan.

Ruang Lingkup Hortikultura Dan Pertanian

Meskipun pertanian dan hortikultura berbeda dalam skala dan pendekatannya, keduanya memainkan peran penting dalam menyehatkan dunia kita. Pertanian, dengan ladangnya yang luas, berfokus pada penanaman tanaman penting bagi banyak orang. Pertanian menggunakan teknologi canggih seperti robotika untuk bertani secara efisien, tetapi menghadapi tantangan dari hal-hal seperti perubahan iklim dan sumber daya yang terbatas.

Hortikultura lebih kepada kebun pribadi dan tanaman yang beragam, seperti buah-buahan dan bunga. Hal ini menambah keindahan pada ruangan dan memiliki manfaat seperti membantu orang bersantai. Namun, hortikultura juga memiliki tantangan, seperti tidak memiliki banyak lahan dan membutuhkan cara baru untuk menanam makanan.

Kesimpulan

Kesimpulannya, meskipun hortikultura dan pertanian berbeda dalam hal skala, fokus, dan praktik budidayanya, keduanya memainkan peran penting dalam kehidupan kita. Pertanian menekankan produksi tanaman berskala besar untuk pasokan makanan pokok, sedangkan hortikultura melibatkan budidaya tanaman yang beragam, untuk memenuhi kebutuhan yang lebih luas di luar makanan.

Dengan mengetahui perbedaan ini, kita dapat melihat bagaimana masing-masing membantu makanan, alam, dan membuat lingkungan kita lebih baik. Meskipun berbeda, keduanya penting untuk menjaga kita tetap sehat dan memastikan planet kita tetap baik-baik saja.

Pertanyaan yang Sering Diajukan tentang Hortikultura dan Pertanian

Q1. Apa perbedaan utama antara Pertanian dan Hortikultura?

Hortikultura berfokus pada penanaman buah-buahan, bunga, dan sayuran, sedangkan Pertanian berpusat pada tanaman untuk pertanian, makanan, dan peternakan.

Q2. Apa yang dimaksud dengan hortikultura DBT?

DBT Hortikultura mengacu pada fokus Departemen Bioteknologi untuk memajukan dan mendukung penelitian dan pengembangan terkait hortikultura.

Q3. Apa peran pertanian di India?

Pertanian secara signifikan berkontribusi pada ekonomi India, menyediakan bahan baku penting untuk industri dan menyumbang sekitar 17% terhadap PDB.

Q4. Apa saja jenis-jenis pertanian yang berbeda

Terdapat empat jenis utama dari pertanian: penggembalaan, perladangan berpindah, pertanian subsisten, dan pertanian intensif.

Q5. Apa pentingnya hortikultura?

Hortikultura mendorong perekonomian melalui penciptaan lapangan kerja, pasokan bahan baku untuk pengolahan makanan, dan peningkatan profitabilitas dari produksi yang lebih tinggi dan pendapatan ekspor.

Disadur dari: https://www.tractorjunction.com/

Selengkapnya
Perbedaan Antara Hortikultura dan Pertanian

Pertanian

Seluas 160 Ribu Hektar Sawit di Jambi Berada di Kawasan Hutan

Dipublikasikan oleh Nadia Pratiwi pada 17 Mei 2024


Seluas 160 ribu hektar perkebunan sawit di Provinsi Jambi berada di dalam kawasan hutan. Perkebunan sawit di provinsi itu tak hanya dituding sebagai biang deforestasi melainkan juga mendegradasi lahan basah.

Dinas Perkebunan Provinsi Jambi mencatat luas lahan perkebunan sawit di Provinsi Jambi mencapai 1,1 juta hektare. Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, Agusrizal mengungkap seluas 160.000 ribu perkebunan sawit itu masuk areal hutan.

"Masih banyak (sawit di kawasan hutan). Itu kewenangan sebenarnya ada di Dinas Kehutanan," kata Agusrizal seperti dikutip dari Liputan 6. 

Ia mengungkapkan hal ini usai Pertemuan Multipihak Menuju Sawit Berkelanjutan yang Dapat Bersaing di Pasar Global yang diselenggarakan kerja sama Kaoem Telapak dan Yayasan Setara di Jambi pada Rabu (23/8/2023). Namun ia, tak merinci perkebunan sawit tersebut. 

Menurutnya angka ini merupakan perkiraan harus  diperhatikan demi menjaga keseimbangan antara produksi dan lingkungan. 

"Sebaiknya kita hindari produksi kelapa sawit di dalam kawasan hutan karena dampak merusak yang mungkin timbul," tegasnya.

Pemerintah sendiri sudah membuat rencana aksi nasional kelapa sawit berkelanjutan. Sedangkan di Provinsi Jambi, kata Agus, sudah terbentuk gugus tugas. Tim tersebut yang akan bekerja untuk menjaga kelapa sawit yang dihasilkan sesuai dengan aturan dan tata kelola berkelanjutan.

"Kita harus membuktikan bahwa setiap proses produksi komoditi unggulan kita harus diikuti dengan mematuhi aturan yang berlaku," ujar dia.

Eko Wahyudi dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jambi mengatakan, kelapa sawit tak hanya dirundung penyebab deforestasi. Tetapi sawit juga, terutama yang berekspansi di kawasan gambut menyebabkan lahan basah itu terdegradasi.

Tak sedikit kebun sawit yang mengalami karhutla hingga menyebabkan bencana kabut asap. Tata kelola kelapa sawit yang buruk justru bakal memperparah daya dukung dan daya tampung lingkungan yang semakin rusak.

"Memang sudah ada inisiatif untuk memperbaiki tata kelola sawit, tapi belum maksimal," kata Eko dalam diskusi tersebut.

Misalnya saat ini soal data Hak Guna Usaha (HGU) perkebunan kelapa sawit yang masih sulit tertutup. Padahal transparansi data merupakan syarat perbaikan tata kelola sawit.

Masalah lainnya adalah konflik lahan. Masyarakat kerap berhadapan dengan perusahaan kelapa sawit dan hutan tanaman industri yang memiliki kekuatan modal dan keamanan. Konflik lahan di Jambi sendiri, menurut data Walhi Jambi, selama tahun 2017 hingga 2022, terdapat setidaknya 162 kasus konflik agraria.

Direktur Yayasan Setara, Nurbaya Zulhakim, menekankan pemerintah, petani, dan perusahaan seharusnya bekerjasama mendukung sawit berkelanjutan.

Sumber: https://betahita.id/

Selengkapnya
Seluas 160 Ribu Hektar Sawit di Jambi Berada di Kawasan Hutan

Pertanian

Tinjauan Mendalam tentang Keluarga Arecaceae: Apa itu Arecaceae?

Dipublikasikan oleh Nadia Pratiwi pada 16 Mei 2024


ArecaceaeSuku pinang-pinangan, atau suku palem-paleman adalah keluarga botani tanaman tahunan. Kelapa dikenal seluruh penduduk kepulauan tropika sebagai tumbuhan serba guna. Demikian pula enau dan pinang. Pemanfaatannya mencakup hampir semua bagian tumbuhan, tetapi terutama adalah buahnya. Masyarakat Indonesia, khususnya di Maluku, memanfaatkan tanaman ini sebagai makanan pokok yaitu sagu yang diambil dari batangnya jenis Metroxylon sago, hal ini merupakan keunikan tersendiri dalam hal makanan pokok masyarakat di dunia. Suku ini dulu dikenal sebagai Palmae dan mencakup semua tumbuhan yang biasa disebut palma atau palem.

Pemerian

Biasanya berbentuk pohon, semak atau perdu dengan batang yang jarang bercabang dan tumbuh tegak ke atas. Tumbuh secara berbatang tunggal (umpamanya kelapa) dan juga ada yang berumpun (umpamanya salak). Beberapa anggotanya setengah merambat atau memanjat (umpamanya rotan).

Akarnya tumbuh dari pangkal batang, berbentuk silinder, kurang bercabang tetapi biasanya tumbuh banyak dan masif (padat). Akar palem biasanya menghunjam dalam ke tanah, sehingga mampu menopang batang yang tumbuh menjulang tinggi (hingga 20m atau bahkan lebih).

Batangnya beruas-ruas dan tidak memiliki kambium sejati. Bila diiris melintang, batangnya memperlihatkan saluran pembuluh yang menyebar di bagian dalamnya. Luka batang ini cenderung tidak tertutup kembali, justru malah membesar atau malah membusuk.

Daun majemuk dan tersusun menyirip tunggal yang khas dan menjadi tanda pengenal yang paling mudah. Pada beberapa kelompok ditumbuhi duri. Tangkai daun dilengkapi pelepah daun yang membungkus batang.

Bunga tersusun dalam karangan yang bila masih muda terlindung oleh seludang bunga. Karangan bunga palem ini disebut mayang. Tangkai mayang ini bila dilukai akan mengeluarkan cairan manis yang disebut nira. Dalam karangan bunga ini terdapat bunga betina dan/atau bunga jantan. Jika keduanya ditemukan bunga betina terletak di bagian lebih pangkal. Orang Jawa menyebut bunga betina sebagai bluluk. Penyerbukan dilakukan oleh serangga atau burung.

Buahnya biasanya memiliki kulit luar yang relatif tebal, yang menutupi bagian dalam (mesokarpium) yang berair atau berserat. Biji dilindungi oleh lapisan buah bagian dalam (endokarpium) yang keras dan berkayu. Pada kelapa, lapisan ini disebut sebagai batok. Serat buah dikenal juga sebagai sabut. Di dalam batok terdapat biji yang ketika buah masih muda relatif cair dan berangsur-angsur membentuk endapan yang semakin lama mengeras. Endapan ini biasanya mengandung banyak lemak dan protein. Beberapa jenis masih menyisakan cairan di dalamnya. Cairan ini dapat diminum sebagai minuman penyegar (seperti pada kelapa dan siwalan).

Anggota-anggota penting

Berikut adalah sejumlah anggota Arecaceae yang penting atau dikenal dalam kehidupan manusia sehari-hari:

  • Enau atau aren (Arenga pinnata), penghasil gula palem dan kolang-kaling
  • Kelapa (Cocos nucifera), penghasil berbagai macam produk industri
  • Siwalan (Borassus flabellifer), penghasil buah atep/lontar dan daun tal
  • Pinang (Areca catechu)
  • Kurma (Phoenix dactylifera)
  • Salak (Salacca zalacca)
  • Rumbia atau sagu (Metroxylon sago), penghasil tepung sagu
  • Kelapa sawit (Elaeis spp.), penghasil minyak kelapa sawit
  • Rotan (Calamus spp.)
  • Gebang (Corypha utan)
  • Palem kuning (Chrysalidocarpus lutescens)
  • Palem merah (Cyrtostachys lakka)
  • Palem raja (Roystonea regia)
  • Palem botol (Hyophorbe lagenicaulis)

Disadur dari: https://en.wikipedia.org/

Selengkapnya
Tinjauan Mendalam tentang Keluarga Arecaceae: Apa itu Arecaceae?

Pertanian

Bangun Sektor Perkebunan: Mentan Amran Tekankan Pentingnya Hilirisasi Sawit

Dipublikasikan oleh Nadia Pratiwi pada 16 Mei 2024


Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menekankan pentingnya hilirisasi sawit di Indonesia untuk meningkatkan nilai tambah pada sektor industri pertanian, termasuk perkebunan.

Hal ini disampaikan dalam acara Pengukuhan Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Petani Kepala Sawit Perkebunan Inti Rakyat (ASPEKPIR) Indonesia di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta.

“Hilirisasi penting untuk didorong, guna memperoleh added value. Hal ini karena Indonesia adalah negara dengan sektor sawit terbesar di dunia,” ungkap Amran dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (19/12/2023).

Untuk diketahui, data United States Departement of Agriculture (USDA) mencatat, Indonesia menjadi negara produsen minyak sawit terbesar di dunia dengan produksi curde palm oil (CPO) yang mencapai 45,5 juta metrik ton (MT) pada periode 2022-2023.

Oleh karena itu, Amran menilai bahwa Indonesia harus mampu menentukan harga sawit dunia, karena negara ini adalah produsen kelapa sawit terbesar di dunia.

Menurutnya, Indonesia membutuhkan program pembangunan yang berkelanjutan guna menjaga dan meningkatkan produksi sawit dalam negeri serta mendorong akselerasi, baik pada aspek hilirisasi maupun tata kelola sawit secara berkelanjutan.

"Apabila program ini dilanjutkan, Indonesia berpotensi terhadap swasembada. Yang paling penting adalah gagasan, action, konsisten, yang kemudian akan menjadi karakter," tandas Amran.

Amran berpesan agar asosiasi kelapa sawit dapat bersatu dan semakin maju membangun kemajuan sawit di Indonesia.

“Untuk mempertahankan ini, kami akan semakin terampil dan berusaha lebih keras," pungkasnya.

Sumber: https://kilaskementerian.kompas.com/

Selengkapnya
Bangun Sektor Perkebunan: Mentan Amran Tekankan Pentingnya Hilirisasi Sawit
« First Previous page 6 of 27 Next Last »