Pertanian

Mengenal Prodi Teknologi Manajemen Produksi Perkebunan IPB dan Prospek Kerjanya

Dipublikasikan oleh Nadia Pratiwi pada 17 Mei 2024


Program Studi (Prodi) Pendidikan Terapan Teknologi Manajemen Produksi Perkebunan (TMP) Sekolah Vokasi IPB University merupakan prodi terakreditasi A. Prodi ini dapat menjamin lulusan kompeten di bidang industri perkebunan.

Prodi ini dibentuk berdasarkan okupasi, kurikulumnya disusun berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

“Prodi TMP memiliki visi untuk menjadi program sarjana terapan yang unggul dan berdaya saing di Asia serta menghasilkan lulusan profesional di bidang perkebunan,” ujar Ketua Prodi TMP Sekolah Vokasi IPB University Ade Astri Muliasari, melalui siaran pers, Jumat (30/6/2023).

Ada Beasiswa

Ia mengungkapkan, prodi TMP merupakan satu-satunya prodi di IPB University yang bekerja sama dengan salah satu perusahaan besar swasta kelapa sawit, yaitu PT Minamas Plantation sejak tahun 2010.

Berkat kerja sama ini, mahasiswa berpeluang mendapatkan beasiswa ikatan dinas secara penuh, mulai dari biaya hidup, sumbangan pembinaan pendidikan (SPP), wisuda hingga jaminan diterima bekerja.

“Kurikulum yang disusun juga mendukung program MBKM. Mahasiswa diikutkan untuk magang industri bersama mitra perusahaan maupun program yang diselenggarakan oleh kementerian seperti Indonesian International Student Mobility Awards Vokasi (IISMAVO) dan Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB),” ujarnya.

Prospek kerja

Prospek kerja lulusan adalah sebagai asisten divisi atau asisten afdeling hingga ke level manajerial. Lulusan juga dapat berkarir sebagai asisten peneliti, penyuluh perkebunan dan wirausaha perkebunan. Lulusan Prodi TMP paling banyak diserap di industri sawit dan tebu.

“Jangan berpikir pertanian sifatnya konvensional, padahal teknologi kekinian sudah mulai berkembang dan difasilitasi di prodi ini. Selama masyarakat masih membutuhkan banyak produk yang berasal dari komoditas perkebunan seperti minyak goreng dan gula, maka dunia perkebunan akan selalu ada, lapangan pekerjaan akan selalu tersedia,” ia melanjutkan.

“Indonesia merupakan produsen utama kelapa sawit, sehingga lapangan kerja terbuka lebar, beasiswa juga terbuka lebar, misalnya beasiswa dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Saat ini prodi TMP mendapat kuota beasiswa full dari BPDPKS bagi 30-60 orang calon mahasiswa yang berasal dari pekebun atau keluarga pekebun,” lugasnya.

Keunggulan prodi TMP

Selain itu, mahasiswa juga diberikan materi pengembangan profesi, manajemen konflik dan komunikasi penyuluh perkebunan, sehingga diharapkan lulusan dapat berpikir kreatif dan kritis serta mampu menghadapi permasalahan di perkebunan.

Menurut Ade, kurikulum tersebut merupakan salah satu keunggulan prodi TMP. Kurikulum dibentuk sesuai okupasi dan jenjang karier lulusan mulai dari sisi aspek teknis produksi tanaman, pengetahuan di level pendamping mandor hingga materi dasar manajerial untuk mengelola sumber daya perkebunan.

“Pembelajaran di prodi TMP juga dirancang secara dual sistem, mahasiswa belajar di industri dan di kampus. Pengajar dan dosen berasal dari kampus dan praktisi industri, sehingga dapat menghasilkan lulusan berkompetensi,” ujarnya.

Ade mengurai, tim dosen dan pengajar juga merupakan dosen dan praktisi industri yang memiliki sertifikat kompetensi sebagai asisten perkebunan kelapa sawit dari Lembaga Sertifikasi Profesi. Tim pengajar prodi TMP juga memiliki banyak prestasi, seperti mendapat hibah penelitian hingga program Matching Fund.

Fasilitas pembelajaran mumpuni

Fasilitas pembelajaran juga sangat lengkap, terlebih setelah mendapat hibah Program Penguatan Perguruan Tinggi Vokasi (P3TV) pada tahun 2020 sebesar 1,3 miliar untuk melengkapi sarana prasarana pembelajaran.

Hingga saat ini, prodi TMP memiliki peminat dengan rasio 1:4 sampai 1:6 setiap tahunnya. Jumlah mahasiswa saat ini sebanyak 220 orang.

Selain mendapatkan pembelajaran multikomoditas, mahasiswa juga berpeluang mengikuti program kerja sama internasional seperti pertukaran pelajar.

Misalnya pertukaran pelajar yang tergabung dalam Southeast Asia Technical and Vocational Education (Seatvet). Prodi TMP juga sudah bekerja sama dengan Universitas Nagoya, Kasetsart University dan beberapa universitas luar negeri lain.

“Kami juga memiliki skema asisten kebun kelapa sawit sehingga lulusannya mendapatkan sertifikat kompetensi (sertikom) yang diakui Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSO). Tahun ini TMP memiliki kuota beasiswa sertikom untuk 20 mahasiswa,” pungkasnya.

Sumber: https://edukasi.sindonews.com/

Selengkapnya
Mengenal Prodi Teknologi Manajemen Produksi Perkebunan IPB dan Prospek Kerjanya

Pertanian

Inovasi dalam Pertanian: Memahami Peran Holtikultura dalam Revolusi Tanaman Modern

Dipublikasikan oleh Nadia Pratiwi pada 17 Mei 2024


Holtikultura adalah ilmu yang mempelajari tentang teknik bercocok tanam dengan menggunakan teknologi terkini.

Melansir dari laman American Society For Holticultural Science, ilmu hortikultura adalah satu-satunya ilmu tumbuhan yang menggabungkan ilmu teknologi dan estetika tumbuhan. Holtikultura memungkinkan Anda untuk menghasilkan buah-buahan, sayuran, bunga, tumbuhan, dan tanaman hias yang dapat dimakan, serta dikomersialkan.

Hortikultura adalah ilmu aplikasi yang dikembangkan oleh ahli hortikultura, dan diterapkan pada produksi tanaman, peningkatan, pemasaran, dan peningkatan kehidupan manusia dan hewan di bumi. Holtikultura mencakup berbagai macam metode, teknologi dan praktik yang bertujuan untuk memaksimalkan hasil panen tanaman dan meningkatkan produktivitas pertanian.

Holtikultura adalah ilmu yang mempelajari tentang teknik bercocok tanam, dengan menggunakan teknologi terkini. Tujuan utama dari holtikultura adalah untuk menciptakan kondisi optimal bagi tanaman, agar tumbuh dan berkembang dengan baik. 

Salah satu teknologi yang digunakan dalam holtikultura adalah hidroponik, yaitu teknik menanam tanaman tanpa menggunakan tanah. Berikut ini lingkup hortikultura yang Liputan6.com rangkum dari berbagi sumber, Minggu (16/4/2023).

Lingkup hortikultura

Melansir dari laman vendatu, tanaman hortikultura menghasilkan hasil yang lebih tinggi per hektar daripada tanaman lapangan. Tanaman hortikultura sangat berharga karena nilai gizinya yang tinggi, di mana buah dan sayuran khususnya, memberi kita banyak vitamin dan mineral.

Tanaman hortikultura bermanfaat bagi lingkungan dengan meminimalkan limbah, melestarikan tanah dan air, serta meningkatkan status sosial ekonomi petani. Berikut adalah lingkup hortikultura di antaranya: 

  • Seleksi tanaman

Seleksi tanaman merupakan salah satu aspek penting dalam hortikultura. Pemilihan tanaman yang tepat dan sesuai dengan kondisi lingkungan, akan sangat mempengaruhi kesuksesan budidaya. Di dalam seleksi tanaman, para ahli hortikultura mengidentifikasi berbagai faktor yang dapat memengaruhi kesehatan dan produktivitas tanaman seperti jenis tanah, tingkat kelembapan udara, intensitas sinar matahari, suhu lingkungan, pH tanah, dan kandungan nutrisi dalam tanah. 

Kementerian Pertanian (Kementan) terus melakukan berbagai terobosan untuk memacu produksi, mutu hasil panen dan ekspor produk hortikultura terutama di era digital saat ini.

Kementan dengan sigap telah berkoordinasi dengan Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Proteksi Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Timur mengenai hal tersebut.

Melansir dari laman vendatu, tanaman hortikultura menghasilkan hasil yang lebih tinggi per hektar daripada tanaman lapangan. Tanaman hortikultura sangat berharga karena nilai gizinya yang tinggi, di mana buah dan sayuran khususnya, memberi kita banyak vitamin dan mineral.

Tanaman hortikultura bermanfaat bagi lingkungan dengan meminimalkan limbah, melestarikan tanah dan air, serta meningkatkan status sosial ekonomi petani. Berikut adalah lingkup hortikultura di antaranya: 

  • Seleksi tanaman

Seleksi tanaman merupakan salah satu aspek penting dalam hortikultura. Pemilihan tanaman yang tepat dan sesuai dengan kondisi lingkungan, akan sangat mempengaruhi kesuksesan budidaya. Di dalam seleksi tanaman, para ahli hortikultura mengidentifikasi berbagai faktor yang dapat memengaruhi kesehatan dan produktivitas tanaman seperti jenis tanah, tingkat kelembapan udara, intensitas sinar matahari, suhu lingkungan, pH tanah, dan kandungan nutrisi dalam tanah. 

  • Teknik bercocok tanam

Teknik bercocok tanam adalah aspek lain dalam hortikultura yang sangat penting. Teknik bercocok tanam yang baik, dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen. Beberapa teknik bercocok tanam dalam hortikultura meliputi:

  1. Penggunaan teknik pengendalian hama dan penyakit yang terintegrasi, sehingga mengurangi penggunaan pestisida kimia berbahaya dan menghasilkan produk yang lebih sehat.
  2. Pemilihan jenis pupuk dan penggunaannya secara tepat, sehingga meningkatkan kualitas dan produktivitas tanaman.
  3. Penggunaan teknik pengairan yang efisien dan tepat waktu, sehingga menjaga kelembaban tanah yang optimal untuk pertumbuhan tanaman.
  4. Pengaturan intensitas sinar matahari dengan penanaman yang tepat, sehingga menjamin tanaman menerima cahaya yang cukup untuk fotosintesis.
  5. Pengaturan jarak tanam dan pemangkasan, sehingga memaksimalkan penyerapan cahaya oleh tanaman dan mengurangi tumbuhnya gulma.
  • Perbanyakan tanaman

Perbanyakan tanaman adalah salah satu aspek penting dalam hortikultura, karena dapat membantu petani menghasilkan banyak tanaman dari satu tanaman induk. Teknik perbanyakan tanaman di hortikultura tergantung pada jenis tanaman dan kebutuhan budidaya.

Teknik perbanyakan tanaman meliputi:

  1. Pemakaian stek yang merupakan teknik perbanyakan tanaman, dengan cara memotong dan menanam bagian tertentu dari tanaman induk.
  2. Okulasi adalah teknik perbanyakan tanaman dengan menggabungkan bagian tanaman yang diinginkan, dengan tanaman yang lebih kuat dan lebih besar.
  3. Cangkok, yang merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan memasukkan tanaman yang ingin diperbanyak ke dalam lubang pada tanaman induk.
  4. Pemisahan rimpang, yang merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan memisahkan bagian-bagian akar atau rimpang dari tanaman yang sudah dewasa, lalu menanamnya di tempat yang baru.

Jenis

  • Hortikultura sayuran

Hortikultura sayuran adalah jenis hortikultura yang meliputi tanaman-tanaman, yang dimanfaatkan sebagai bahan makanan manusia. Jenis tanaman ini dapat dikategorikan sebagai sayuran daun, buah, akar, umbi, dan kacang-kacangan. Beberapa jenis sayuran daun yang sering ditanam adalah bayam, kangkung, selada, sawi, dan bok choy. Sayuran akar seperti wortel, bit, lobak, dan kentang. Sayuran buah seperti tomat, paprika, timun, dan terong.

Sayuran kacang-kacangan seperti kacang panjang, kacang polong, dan kacang merah. Sayuran sangat penting dalam asupan makanan manusia, karena mengandung banyak nutrisi seperti vitamin, mineral, serat, dan antioksidan. Hortikultura sayuran juga merupakan salah satu jenis hortikultura yang paling banyak dibudidayakan di dunia, karena permintaan pasar yang besar.

  • Hortikultura buah-buahan

Hortikultura buah-buahan meliputi tanaman-tanaman yang menghasilkan buah, di mana akan dimanfaatkan sebagai makanan manusia. Buah-buahan mengandung berbagai nutrisi penting seperti vitamin, mineral, serat, dan antioksidan. Beberapa jenis buah-buahan yang sering ditanam adalah apel, jeruk, mangga, pisang, dan stroberi.

Jenis buah-buahan yang dibudidayakan sangat bervariasi tergantung pada iklim dan kondisi geografis suatu daerah. Hortikultura buah-buahan juga merupakan jenis hortikultura yang sangat penting dalam perdagangan internasional. Buah-buahan seperti jeruk dan pisang merupakan komoditas ekspor yang besar dari banyak negara di dunia.

  • Hortikultura hias

Hortikultura hias adalah jenis hortikultura yang meliputi tanaman-tanaman, yang dimanfaatkan untuk tujuan keindahan taman, landscape, atau dekorasi dalam ruangan. Tanaman hias dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis, seperti bunga, tanaman perdu, semak, pohon, dan kaktus.

Beberapa jenis tanaman hias yang populer adalah mawar, anggrek, bougenville, bunga matahari, dan keladi. Tanaman hias memberikan banyak manfaat untuk lingkungan, seperti menyediakan habitat untuk serangga dan burung, meningkatkan kualitas udara, serta memberikan ketenangan dan relaksasi bagi manusia.

  • Hortikultura herbal

Hortikultura herbal meliputi tanaman-tanaman yang dimanfaatkan untuk tujuan pengobatan atau bahan kosmetik. Tanaman herbal mengandung bahan aktif, yang dapat digunakan sebagai obat atau bahan kosmetik. Beberapa jenis tanaman herbal yang sering ditanam antara lain jahe, temulawak, kunyit, lidah buaya, dan lavender. Hortikultura herbal merupakan salah satu jenis hortikultura yang semakin populer, karena semakin banyak orang yang beralih ke pengobatan alternatif dan produk kosmetik alami.

Bagaimana Tanaman Hortikultura Ditanam

Tanaman hortikultura dapat ditanam dengan beberapa cara yang berbeda, tergantung pada jenis tanaman dan tujuannya. Beberapa metode penanaman yang umum digunakan dalam hortikultura adalah sebagai berikut:

  • Tanam langsung ke tanah

Tanaman ditanam langsung di tanah yang telah disiapkan dengan baik. Biasanya tanah diolah terlebih dahulu dengan mencangkul dan menggemburkannya, kemudian diaplikasikan pupuk organik atau bahan tambahan lainnya untuk meningkatkan kesuburan tanah. Setelah itu, tanaman ditanam langsung ke tanah.

  • Tanam dalam pot atau wadah

Metode ini biasanya digunakan untuk menanam tanaman hortikultura dalam skala kecil, atau di lingkungan yang terbatas seperti di apartemen atau halaman kecil. Tanaman ditanam dalam pot atau wadah yang berisi tanah yang disiapkan khusus untuk menanam tanaman, dan dilengkapi dengan lubang drainase untuk memungkinkan air mengalir keluar. Tanaman yang ditanam dalam pot atau wadah, membutuhkan perawatan yang lebih intensif dibandingkan dengan tanaman yang ditanam langsung di tanah.

  • Hidroponik

Metode hidroponik adalah cara menanam tanaman hortikultura tanpa menggunakan tanah. Tanaman ditanam dalam wadah atau sistem hidroponik, memungkinkan tanaman tumbuh dengan menyerap nutrisi langsung dari larutan nutrisi yang diberikan. Metode ini biasanya digunakan untuk menanam tanaman dalam skala besar, seperti di rumah kaca atau di lahan pertanian.

Sumber: https://www.liputan6.com/

Selengkapnya
Inovasi dalam Pertanian: Memahami Peran Holtikultura dalam Revolusi Tanaman Modern

Pertanian

Hortikultura: Pengelompokkan, Jenis dan Sejarah

Dipublikasikan oleh Nadia Pratiwi pada 17 Mei 2024


Hortikultura adalah seni dan ilmu untuk menanam tanaman. Definisi ini terlihat dari etimologinya, yang berasal dari kata Latin hortus, yang berarti "kebun" dan cultura yang berarti "membudidayakanPenting untuk dicatat bahwa ada berbagai divisi hortikultura karena tanaman ditanam untuk berbagai tujuan. Divisi-divisi ini termasuk, tetapi tidak terbatas pada: berkebun, produksi tanaman / perbanyakan tanaman, arborikultura, lansekap, florikultura, dan pemeliharaan rumput. Untuk masing-masing bidang tersebut, terdapat berbagai profesi, aspek, alat yang digunakan, dan tantangan yang terkait; masing-masing membutuhkan keterampilan dan pengetahuan yang sangat khusus dari ahli hortikultura.

Biasanya, hortikultura dicirikan sebagai budidaya tanaman hias, skala kecil / non industri, dibandingkan dengan budidaya tanaman / ternak skala besar yang terlihat di bidang pertanian. Namun, ada beberapa aspek hortikultura yang bersifat industri/komersial seperti produksi rumah kaca di seluruh dunia.

Hortikultura dimulai dengan domestikasi tanaman sekitar 10.000-20.000 tahun yang lalu. Pada awalnya, hanya tanaman untuk makanan yang ditanam dan dipelihara, tetapi pada akhirnya seiring dengan semakin banyaknya manusia yang tinggal menetap, tanaman juga ditanam untuk nilai hiasnya. Hortikultura dianggap telah menyimpang dari pertanian selama abad pertengahan ketika orang mulai menanam tanaman untuk kesenangan/estetika, bukan hanya untuk makanan.

Teknologi yang muncul memajukan industri ini, terutama dalam hal mengubah tanaman agar lebih tahan terhadap parasit, penyakit, dan kekeringan. Teknologi modifikasi seperti Clustered Regularly Interspaced Short Palindromic Repeats (CRISPR/Cas9), juga meningkatkan nutrisi, rasa, dan hasil panen.

Ada banyak organisasi dan perkumpulan hortikultura yang ditemukan di seluruh dunia, yang dibentuk oleh para ahli hortikultura dan mereka yang berkecimpung dalam industri ini. Ini termasuk: The Royal Horticultural Society, International Society for Horticultural Science, The American Society of Horticultural Science,The Horticultural Society of India, The Global Horticulture Initiative, The Chartered Institute of Horticulture, dan The Australian Society of Horticultural Science.

Divisi hortikultura dan jenis-jenis ahli hortikultura

Ada banyak divisi dan sub-divisi dalam hortikultura, hal ini karena tanaman ditanam untuk berbagai alasan. Divisi-divisi hortikultura meliputi:

  • berkebun
  • produksi dan perbanyakan tanaman-tanaman tropis dalam potuntuk tujuan estetikanak hortikultura
  • lansekap
  • florikultura
  • desain dan pemeliharaan taman
  • pemeliharaan rumput
  • konservasi tanaman dan restorasi lanskap.

Ini mencakup budidaya semua tanaman termasuk, namun tidak terbatas pada: pohon hias/semak/tanaman, buah-buahan, sayuran, bunga, rumput, kacang-kacangan, biji-bijian, rempah-rempah, dan tanaman obat/tanaman yang dapat dimakan. Budidaya ini dapat dilakukan di ruang taman, pembibitan, rumah kaca, kebun anggur, kebun buah, taman, area rekreasi, dll.

Bibit bunga di sebuah pasar di Breda, Belanda

Ahli hortikultura, adalah mereka yang mempelajari dan mempraktikkan budidaya tanaman secara profesional. Ada banyak jenis ahli hortikultura dengan jabatan yang berbeda, termasuk: tukang kebun, penanam, petani, arborist, florikulturis, penata taman, ahli agronomi, perancang, arsitek lanskap, spesialis perawatan taman, manajer pembibitan, kurator kebun raya, ahli terapi hortikultura, dan masih banyak lagi. Mereka dapat dipekerjakan oleh berbagai perusahaan/institusi termasuk, namun tidak terbatas pada: kebun raya, kebun pribadi/umum, taman, pemakaman, rumah kaca, lapangan golf, kebun anggur, perkebunan, perusahaan lansekap, pembibitan, institusi pendidikan, dll. Mereka juga bisa menjadi wiraswasta.

Sejarah

Hortikultura dimulai dengan domestikasi tanaman 10.000-20.000 tahun yang lalu, dan sejak saat itu, telah terintegrasi secara mendalam ke dalam sejarah umat manusia. Penting untuk dicatat bahwa domestikasi tanaman terjadi secara independen dalam berbagai peradaban, di seluruh dunia. Sejarah hortikultura tumpang tindih dengan sejarah pertanian dan sejarah botani, karena ketiganya berawal dari domestikasi berbagai tanaman untuk makanan. Di Eropa, pertanian dan hortikultura berbeda pada suatu saat selama Abad Pertengahan.

Praktik awal dalam hortikultura

Praktik awal dalam hortikultura mencakup sejumlah cara yang berbeda yang dilakukan orang untuk mengelola lahan (menggunakan berbagai macam alat), dengan berbagai metode dan jenis tanaman yang dibudidayakan untuk berbagai macam kegunaan. Metode, alat, dan tanaman yang ditanam, selalu bergantung pada budaya dan iklim.

Amerika Utara dan Tengah sebelum dijajah

Ada sejumlah praktik hortikultura tradisional yang kita ketahui saat ini: seperti masyarakat adat di Amerika Utara yang belum terjajah menggunakan biochar untuk meningkatkan produktivitas tanah dengan cara membara limbah tanaman- pemukim Eropa menyebut tanah ini sebagai Terra Preta de Indio.Di Amerika Utara, penduduk asli menanam jagung, labu, dan bunga matahari - di antara tanaman lainnya. Budaya Mesoamerika berfokus pada budidaya tanaman dalam skala kecil, seperti milpa atau ladang jagung, di sekitar tempat tinggal mereka atau di petak-petak khusus yang sesekali dikunjungi selama migrasi dari satu daerah ke daerah berikutnya.Di Amerika Tengah, suku Maya melibatkan penambahan hutan dengan pohon-pohon yang berguna seperti pepaya, alpukat, kakao, ceiba, dan sawo. Di ladang, berbagai tanaman seperti kacang-kacangan, labu, labu, dan cabai ditanam. Ahli hortikultura pertama di banyak budaya, sebagian besar atau secara eksklusif adalah perempuan.

Penggunaan historis tanaman dalam hortikultura

Selain nilai obat dan nutrisi yang dimiliki tanaman, tanaman juga ditanam untuk keindahannya, dan untuk mengesankan dan menunjukkan kekuasaan, pengetahuan, status, dan bahkan kekayaan dari mereka yang memegang kendali atas bahan tanaman yang dibudidayakan. Kekuatan simbolis yang dimiliki tanaman ini telah ada bahkan sebelum awal budidaya mereka.

Ada bukti bahwa berbagai kebun yang dikelola oleh suku Aztec bersifat sakral, karena mereka menanam tanaman yang memiliki nilai religius. Tanaman ditanam untuk hubungan metaforis mereka dengan Dewa dan Dewi.Bunga memiliki kekuatan simbolis dalam upacara keagamaan, karena mereka dipersembahkan kepada para Dewa, serta diberikan dalam upacara kepada para pemimpin untuk menunjukkan hubungan mereka dengan para Dewa.

Aspek hortikultura

Perbanyakan

Perbanyakan tanaman dalam hortikultura adalah proses di mana perbanyakan suatu spesies dilakukan, meningkatkan jumlah individu tanaman. Perbanyakan melibatkan metode seksual dan aseksual. Dalam perbanyakan seksual digunakan benih, sedangkan perbanyakan aseksual melibatkan pembagian tanaman, pemisahan umbi, umbi, dan umbi - dengan menggunakan teknik seperti pemotongan, pelapisan, pencangkokan.

Pemilihan tanaman

Ketika memilih tanaman untuk dibudidayakan, seorang ahli hortikultura dapat mempertimbangkan aspek-aspek berdasarkan tujuan penggunaan tanaman dan dapat mencakup morfologi tanaman, kelangkaan, dan kegunaan.Ketika memilih tanaman untuk lanskap, ada pengamatan lokasi yang harus dilakukan terlebih dahulu. Pertimbangan mengenai jenis tanah, suhu/iklim, cahaya, kelembaban, dan tanaman yang sudah ada sebelumnya. Evaluasi lingkungan yang diberikan ini menjadi pertimbangan saat memilih bahan tanaman untuk lokasi tersebut. Pemilihan tanaman mungkin untuk tampilan tahunan, atau mungkin untuk penanaman yang lebih permanen. Karakteristik tanaman seperti tinggi/ukuran dewasa, warna, kebiasaan tumbuh, nilai hias, waktu berbunga, dan potensi invasif merupakan hal yang menentukan proses pemilihan tanaman.

Mengontrol variabel lingkungan atau tumbuh

Faktor lingkungan yang mempengaruhi perkembangan tanaman meliputi: suhu, cahaya, air, pH, ketersediaan nutrisi, kejadian cuaca (hujan, salju, hujan es, hujan es dan hujan beku, embun, angin dan embun beku), kelembaban, ketinggian, medan, dan efek iklim mikro.Dalam hortikultura, variabel-variabel lingkungan ini dapat dihindari, dikontrol, atau dimanipulasi di lingkungan pertumbuhan dalam ruangan.

Suhu

Tanaman membutuhkan suhu tertentu untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Kontrol suhu dapat dilakukan melalui berbagai metode. Menutupi tanaman dengan plastik dalam bentuk kerucut - yang disebut topi panas, atau terowongan, dapat membantu memanipulasi suhu di sekitarnya. Mulsa juga merupakan metode yang efektif untuk melindungi tanaman di luar ruangan dari embun beku selama musim dingin. Di dalam, metode pencegahan embun beku lainnya termasuk penggunaan mesin angin, pemanas, dan alat penyiram.

Cahaya

Tanaman telah berevolusi untuk membutuhkan jumlah cahaya yang berbeda, dan lamanya siang hari; pertumbuhan dan perkembangannya ditentukan oleh jumlah cahaya/intensitas cahaya yang diterimanya. Kontrol ini dapat dicapai secara artifisial melalui penggunaan lampu neon dalam pengaturan dalam ruangan. Memanipulasi jumlah cahaya juga dapat mengontrol pembungaan. Memperpanjang hari mendorong pembungaan tanaman yang berumur panjang dan mencegah pembungaan tanaman yang berumur pendek.

Air

Metode pengelolaan air melibatkan penggunaan sistem irigasi/drainase, dan mengendalikan kelembaban tanah sesuai kebutuhan spesies. Metode irigasi meliputi irigasi permukaan, irigasi sprinkler, sub-irigasi, dan irigasi tetes. Volume air, tekanan, dan frekuensi diubah untuk mengoptimalkan lingkungan tumbuh. Dalam skala kecil, penyiraman dapat dilakukan secara manual.

Media tanam dan pengelolaan tanah

Pemilihan media tanam dan komponen-komponen pada media membantu mendukung kehidupan tanaman. Di dalam lingkungan rumah kaca, petani dapat memilih untuk menanam tanaman mereka dalam sistem akuaponik di mana tidak ada tanah yang digunakan. Seringkali petani dalam lingkungan rumah kaca akan memilih campuran tanpa tanah yang tidak menyertakan komponen tanah alami. Campuran ini menawarkan keuntungan seperti penyerapan air, kemandulan, dan umumnya sangat tersedia di industri.

Metode pengelolaan tanah sangat luas, tetapi mencakup penggunaan pupuk, rotasi tanaman terencana untuk mencegah degradasi tanah yang terlihat pada monokultur, pemberian pupuk, dan analisis tanah.

Pengendalian dengan menggunakan lingkungan tertutup

Faktor abiotik seperti cuaca, cahaya, dan suhu adalah hal-hal yang dapat dimanipulasi dengan lingkungan tertutup seperti rumah kaca, rumah kaca, konservatori, rumah poli, dan rumah teduh. Bahan-bahan yang digunakan dalam konstruksi bangunan-bangunan ini dipilih berdasarkan iklim, tujuan, dan anggaran.

Rangka dingin menyediakan lingkungan tertutup, dibangun dekat dengan tanah dan dengan bagian atas yang terbuat dari kaca atau plastik. Kaca atau plastik memungkinkan sinar matahari masuk ke dalam bingkai pada siang hari dan mencegah hilangnya panas yang seharusnya hilang sebagai radiasi gelombang panjang pada malam hari. Hal ini memungkinkan tanaman untuk mulai ditanam sebelum musim tanam dimulai. Rumah kaca/konservatori memiliki fungsi yang serupa, tetapi konstruksinya lebih besar dan dipanaskan dengan sumber energi eksternal. Mereka dapat dibangun dari kaca, meskipun sekarang terutama terbuat dari lembaran plastik. Rumah kaca yang lebih mahal dan modern dapat mencakup kontrol suhu melalui naungan dan kontrol cahaya atau AC serta penyiraman otomatis. Rumah teduh menyediakan naungan untuk membatasi kehilangan air melalui evapotranspirasi.

Disadur dari: https://en.wikipedia.org/

Selengkapnya
Hortikultura: Pengelompokkan, Jenis dan Sejarah

Pertanian

Botanis vs Ahli Hortikultura: Apa Perbedaan diantara Keduanya?

Dipublikasikan oleh Nadia Pratiwi pada 17 Mei 2024


Berpikir untuk menjadi ahli botani atau ahli hortikultura, tetapi tidak yakin apa perbedaan di antara keduanya? Kedua bidang studi ini sama-sama berakar pada studi tentang tanaman, tetapi memiliki beberapa perbedaan yang jelas. Dalam artikel ini, kita akan membahas kedua disiplin ilmu tersebut, dan apa yang bisa Anda harapkan saat Anda memperdalam pengetahuan Anda di masing-masing bidang tersebut.

Jika Anda tertarik dengan berkebun dan tanaman, Anda dapat mempertimbangkan dua profesi secara dekat: ahli botani dan ahli hortikultura. Meskipun ada kemiripan, keduanya merupakan karier yang sangat berbeda. Kapan kesamaan antara ahli botani vs ahli hortikultura, dan bagaimana perbedaannya?

Banyak orang yang menganggap kedua profesi ini hampir sama. Seringkali kedua cabang ilmu ini bekerja sama dengan sangat erat untuk membuat pertanian menjadi lebih baik. Ada banyak tumpang tindih di antara kedua kelompok tersebut.

Namun, ada beberapa perbedaan mendasar dalam studi sains berbasis tanaman ini. Hortikultura adalah ilmu terapan berkebun, sementara ahli botani mempelajari teori tanaman. Mari kita lihat setiap disiplin ilmu secara lebih rinci agar Anda memiliki pemahaman penuh tentang masing-masing disiplin ilmu, dan apa yang mereka lakukan.

Apa yang dimaksud dengan Ahli Hortikultura?

Dalam banyak hal, seorang ahli hortikultura berurusan dengan pertumbuhan dan pemeliharaan tanaman secara langsung. Mereka fokus pada tanaman pangan dan tanaman hias yang dapat Anda lihat di kebun. Mereka tidak terlalu fokus pada tanaman mikroskopis dan bakteri nabati.

Kata hortikultura berasal dari bahasa Latin yang berarti budidaya kebun, dan itulah yang menjadi titik fokus dari studi ini. Mereka bekerja untuk membuat kebun dan tanaman. Mereka mempelajari bagaimana tanaman berkembang biak dan genetika tanaman untuk mendapatkan bunga dan buah terbaik untuk dinikmati manusia.

Jika Anda tertarik dengan pengalaman langsung saat mempelajari tanaman seperti yang Anda lakukan saat masih kecil, Anda harus mempertimbangkan hortikultura. Anda akan mengotori tangan Anda dan berpartisipasi dalam kegiatan seperti merawat kebun atau halaman rumput dalam banyak kasus.

Setiap ahli hortikultura bekerja untuk menumbuhkan dan menciptakan tanaman terbaik yang mereka bisa. Ahli hortikultura akan sering melihat hasil kerja mereka tumbuh di depan mata. Akan sangat memuaskan melihat hasilnya setelah menerapkan beberapa ilmu pengetahuan dunia nyata pada tanaman yang sedang berkembang.

Bagaimana cara kerja kebun hortikultura?

Ahli hortikultura langsung terjun ke lapangan dan mengerjakan setiap aspek kebun mereka. Mereka menanam, menyiram, dan merawat kebun yang luas untuk menciptakan bunga, sayuran, dedaunan yang dapat dimakan, dan tanaman hijau lainnya. Laboratorium mereka adalah tanah. Jika berada di luar ruangan sangat penting bagi Anda, menjadi ahli hortikultura bisa menjadi mimpi yang menjadi kenyataan.

Meskipun pada awalnya diperlukan banyak belajar dari buku, Anda akan menghabiskan lebih sedikit waktu di perpustakaan dan lebih banyak waktu di lapangan karena Anda akan semakin berpengalaman dalam menerapkan pelajaran praktis yang telah Anda pelajari.

Ahli hortikultura juga lebih banyak terlibat secara fisik dalam menanam tanaman. Mereka sering melakukan lansekap, penanaman, penyiangan, dan perawatan lainnya secara langsung. Ahli hortikultura tingkat lanjut dapat mendelegasikan tugas-tugas yang lebih kecil kepada orang lain, tetapi jarang sekali pekerjaan ini berhenti menjadi pekerjaan padat karya.

Jenis pekerjaan apa yang dimiliki ahli hortikultura?

Ahli hortikultura banyak bekerja di bidang pertanian. Mereka membantu petani dan pemilik pembibitan untuk mendapatkan tanaman terbaik yang mereka bisa. Ada juga banyak pekerjaan pemerintah seperti Departemen Pertanian Amerika Serikat, USDA. Pemerintah daerah menawarkan banyak posisi.

Banyak ahli hortikultura fokus pada keberlanjutan. Mereka membantu tempat-tempat menjadi lebih ramah lingkungan saat memproduksi pertanian. Praktik-praktik ini dapat berkisar dari pengendalian hama alami hingga rotasi tanaman yang lebih baik untuk menghasilkan tanaman terbaik dengan dampak negatif sekecil mungkin.

Ahli hortikultura dapat berspesialisasi dalam bidang tertentu. Kemampuan ini memungkinkan mereka untuk membantu kebun anggur, lapangan golf, atau taman hiburan. Di mana pun ada tanaman yang disesuaikan atau tanaman untuk bidang khusus, mereka dapat menguasai dan membantu memelihara.

Banyak karir berkebun langsung juga mencari ahli hortikultura. Posisi seperti ini melibatkan pengelolaan kebun, desain lanskap, desain bunga, dan perencanaan taman. Jika pekerjaannya terdiri dari menanam apa pun, ahli hortikultura berada di posisi teratas

Bagaimana Anda menjadi ahli hortikultura?

Banyak sekolah menawarkan gelar di bidang hortikultura. Ini dimulai dengan gelar dua atau empat tahun yang membutuhkan kelas botani, kimia, ilmu tanah, dan kursus sains lainnya. Setelah Anda memiliki gelar sarjana di bidang ini, Anda dapat melamar ke sebagian besar pekerjaan pertanian.

Jika Anda ingin berspesialisasi dalam penelitian atau pengajaran, Anda juga bisa mendapatkan gelar master atau PhD. di bidang hortikultura. Gelar-gelar ini juga dapat membantu Anda maju dalam karier di mana Anda sudah memiliki gelar sarjana di bidang tersebut.

Karena sifat praktis dari bidang ini, banyak kelas di hortikultura yang akan membawa Anda keluar ke kebun dan pertanian untuk merasakan pengalaman kerja. Sifat pekerjaan di luar ruangan menjadikannya gelar yang populer di antara orang-orang yang menyukai sains dan tanaman tetapi ingin lebih aktif dalam studi mereka.

Ahli hortikultura terkenal

Terlepas dari pekerjaannya yang luas, sebagian besar ahli hortikultura tidak terkenal - seringkali, pekerjaan mereka lebih banyak dilakukan di belakang layar. Berikut adalah beberapa nama besar dalam komunitas hortikultura yang mungkin pernah Anda dengar sebelumnya.

  • Gertrude Jekyll: menciptakan lebih dari 400 taman di dunia dan menulis secara ekstensif tentang bidang ini.
  • Alan Titchmarsh: Ahli hortikultura profesional yang menjadi pembawa acara televisi.
  • Charlie Dimmock: Pembawa acara banyak acara restorasi taman.
  • Mark Lane: Kepala tukang kebun di Istana Buckingham.

Apa yang dimaksud dengan ahli botani?

Ahli botani berfokus pada ilmu murni tanaman. Mereka mempelajari semua hal yang berhubungan dengan tanaman. Ahli botani dapat berkonsentrasi pada tanaman yang lebih besar, tanaman mikroba, bakteri dengan karakteristik seperti tanaman, dan bahkan jamur. Mereka cenderung mempelajari tanaman yang lebih luas untuk memahami semuanya.

Jika ahli hortikultura adalah insinyur, ahli botani adalah ahli fisika teoretis. Mereka menghabiskan banyak waktu untuk mempelajari mekanisme tanaman dan klasifikasinya. Mereka lebih peduli dengan teori tanaman dan bagaimana fungsinya.

Ahli botani juga tertarik untuk menjaga kesehatan tanaman. Mereka dapat mempelajari berbagai hama dan penyakit tanaman dan mencari cara untuk menyembuhkannya. Mempelajari cara memerangi hama dengan lebih baik juga merupakan peran penting sebagai ahli botani.

Pertimbangan fungsi ekstra ini tidak berarti mereka tidak menanam tanaman. Ahli botani akan sering memelihara kebun sebagai tempat di mana mereka dapat menguji teori-teori mereka. Mereka akan menghabiskan banyak waktu mereka di laboratorium dan perpustakaan, tetapi mereka masih dapat memilih untuk menanam bahan penelitian mereka sendiri.

Bagaimana Cara Kerja Kebun Raya?

Seringkali seorang ahli botani harus melakukan banyak penelitian di laboratorium. Mereka juga sering turun ke lapangan untuk mempelajari dan mengkategorikan tanaman liar dan alami. Jadwal ini biasanya tidak menyisakan banyak waktu bagi mereka untuk melakukan pendekatan aktif ke kebun.

Beberapa masih berusaha untuk keluar dan menanam tanaman mereka sendiri, tetapi banyak yang menyerahkannya kepada orang lain sambil mempelajari sifat-sifat planet. Hal ini bisa berjalan dengan baik bagi orang-orang yang suka menanam tanaman mereka sendiri dan melakukan kedua tugas tersebut. Namun, tidak ada jaminan bahwa Anda akan dapat menghabiskan hari-hari Anda untuk bercocok tanam.

Jika bercocok tanam sendiri adalah keinginan utama Anda, maka botani mungkin bukan pilihan terbaik untuk Anda. Anda akan belajar banyak tentang tanaman, dan hampir setiap ahli botani memiliki kebun pribadi, tetapi menanam mungkin bukan bagian dari pekerjaan Anda.

Jenis pekerjaan apa yang dimiliki ahli botani?

Ahli botani bisa mendapatkan berbagai macam pekerjaan. Mulai dari pekerjaan yang berorientasi pada penelitian di mana mereka mempelajari tanaman dan tidak perlu menanamnya hingga kerja lapangan yang memungkinkan mereka menjelajahi hutan belantara untuk mencari kehidupan tanaman tertentu.

Mereka bisa mendapatkan pekerjaan di perusahaan swasta, terutama jika mereka tertarik untuk mempelajari penyakit dan hama. Ahli botani juga bisa mendapatkan pekerjaan di organisasi pemerintah, termasuk Dinas Kehutanan dan USDA. Ahli botani akan dibutuhkan setiap kali ada produk atau posisi yang membutuhkan pemahaman atau penciptaan tanaman yang lebih baik dalam bentuk apa pun.

Mereka juga membantu konservasi. Ahli botani sering kali berada di garis depan dalam membantu tanaman yang terancam punah - mereka sangat penting dalam menemukan dan mengidentifikasi tanaman yang berisiko.

Bagaimana Anda menjadi ahli botani?

Ada beberapa pilihan gelar di bidang botani, yang menawarkan berbagai jalur karier berbasis tanaman.

Banyak gelar yang memungkinkan Anda menjadi ahli botani. Beberapa sekolah menawarkan program khusus botani. Yang lain menawarkan gelar ilmu lingkungan, biologi, atau biologi tumbuhan yang semuanya dapat bekerja dengan baik.

Program-program ini biasanya merupakan gelar empat tahun yang mencakup botani, biologi, kimia, dan ilmu pengetahuan alam dan matematika lainnya. Jika Anda ingin melanjutkan pendidikan Anda, Anda bisa mendapatkan gelar master atau gelar Ph.D. di bidang tersebut. Gelar yang lebih tinggi ini diperlukan jika Anda terutama akan melakukan penelitian.

Kelas untuk ahli botani cenderung berada di dalam kelas dan laboratorium. Mereka belajar banyak tentang teori tanaman. Beberapa kelas melibatkan penanaman, tetapi tidak selalu demikian, dan ini menjadi penghalang bagi sebagian orang.

Namun, jika mengkategorikan dan memahami tanaman adalah dorongan terbesar Anda, ahli botani menghabiskan karir mereka untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini.

Ahli Botani Terkenal

Botani selalu menjadi cabang ilmu pengetahuan yang sangat populer. Banyak dari para ilmuwan ini memberikan kontribusi yang cukup besar pada bidang ilmu pengetahuan lainnya, terutama genetika. Berikut adalah beberapa nama yang paling terkenal di bidang botani.

  • George Washington Carver: Bekerja keras dengan kacang tanah dan menciptakan selai kacang.
  • Barbara McClintock: Mempelajari genom jagung. Karyanya kemudian berperan penting dalam proyek pemetaan genom manusia.
  • Charles Darwin: Menciptakan Teori Evolusi.
  • Gregory Mendel: Karyanya dengan kacang polong sangat memengaruhi bidang genetika.

Apa persamaan ahli botani dan ahli hortikultura?

Kedua disiplin ilmu ini sama-sama menyukai tanaman.

Setelah Anda melihat karier dan pendidikan untuk ahli botani vs ahli hortikultura, mari kita lihat kesamaannya. Kedua bidang ini memiliki kecintaan yang mendalam terhadap tanaman. Mereka mempelajari banyak teori dan konsep yang sama, terutama di awal pendidikan mereka.

Kedua kelompok ini mencoba membantu membuat budidaya dan produksi tanaman menjadi lebih mudah dan lebih baik. Mereka bekerja untuk meningkatkan hasil panen di lapangan dan meminimalkan hama dan penyakit. Mendapatkan yang terbaik dari setiap siklus pertumbuhan sangat penting untuk memaksimalkan sumber daya.

Mereka sangat terlatih dalam bidang sains. Pasangan ini memahami aspek-aspek yang lebih dalam dari penanaman dan dapat fokus pada ilmu pertanian untuk menjadikannya bidang yang lebih maju.

Ahli Botani dan Hortikultura bekerja untuk menciptakan tanaman dan tanaman yang lebih berkelanjutan. Mereka berdua ingin menciptakan lingkungan yang lebih sehat untuk membantu melindungi dunia. Menemukan cara untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dari tanaman memungkinkan orang untuk mendapatkan hasil maksimal dari setiap panen dengan tetap menghormati lingkungan.

Apa perbedaan ahli botani dan ahli hortikultura?

Meskipun kedua jalur karier ini berurusan dengan tanaman, ahli botani akan menghabiskan lebih banyak waktu dengan ilmu tanaman.

Ahli hortikultura adalah orang-orang yang lebih cenderung mencari nafkah sebagai tukang kebun, petani, dan pekebun. Mereka ada di luar sana membuat kebun dan bekerja langsung dengan tanaman. Ahli botani adalah ahli teori yang lebih suka bekerja pada ilmu tanaman.

Ahli hortikultura membuat perubahan pada tanaman itu sendiri, bekerja pada pemuliaan rotasi tanaman dan budidaya. Ahli botani biasanya melakukan perubahan pada genetika tanaman dengan menggunakan teknik laboratorium untuk melakukan perubahan.

Ahli botani juga mempelajari berbagai jenis tanaman yang lebih komprehensif, termasuk banyak kelompok yang tidak ditangani oleh ahli hortikultura. Seorang ahli botani tidak terlalu peduli dengan tanaman komersial dan lebih fokus pada seluruh kerajaan tanaman, bahkan terkadang tumpang tindih dengan jamur dan bakteri.

Karier mana yang membayar lebih baik?

Uang bukanlah segalanya, tetapi jika Anda melihat perbedaan antara kedua bidang ini, mungkin akan muncul. Kedua jalur ini rata-rata bergaji tinggi. Biro Statistik Tenaga Kerja tidak memisahkan ahli hortikultura dan ahli botani sebagai bidang yang terpisah ketika Anda melihat Biro Statistik Tenaga Kerja.

Namun, jika Anda melihat bidang seperti pemeliharaan kebun, Anda akan melihat bahwa gaji tahunan rata-rata adalah $32.000. Di sisi lain, seorang ilmuwan tanah menghasilkan sekitar $73.000. Jelas terlihat bahwa mereka yang berada di posisi berbasis sains cenderung menghasilkan lebih banyak uang.

Mengingat kedua karir ini menawarkan berbagai macam posisi, cara terbaik untuk mengetahui berapa banyak yang akan Anda dapatkan adalah dengan mempertimbangkan apa yang ingin Anda lakukan dengan pendidikan Anda. Mungkin akan lebih mudah untuk memikirkan posisi spesifik mana yang Anda inginkan untuk menentukan gelar yang akan Anda dapatkan.

Pikiran akhir

Seperti yang Anda lihat, ada banyak perbedaan dan persamaan antara ahli botani dan ahli hortikultura, namun keduanya merupakan profesi yang melibatkan kecintaan mendalam pada tanaman.

Sebagai aturan umum, ahli hortikultura berfokus pada sisi praktis tanaman, sedangkan ahli botani bekerja dengan teori dan klasifikasi tanaman. Keduanya menjadikan tanaman dan berkebun sebagai pekerjaan hidup mereka, tetapi mereka mendekatinya dengan cara yang berbeda, yang berarti Anda harus memutuskan mana yang lebih cocok untuk Anda.

Disadur dari: https://www.epicgardening.com/

Selengkapnya
Botanis vs Ahli Hortikultura: Apa Perbedaan diantara Keduanya?

Pertanian

Hortikultura vs Pertanian: Memahami Metode Pertanian

Dipublikasikan oleh Nadia Pratiwi pada 17 Mei 2024


Jika Anda mencari karir yang berdampak dalam pertanian atau budidaya tanaman, Anda mungkin bertanya-tanya apakah Anda harus mempelajari hortikultura vs pertanian. Metode pertanian yang berbeda namun terkadang tumpang tindih ini memiliki pro dan kontra.

Mempelajari hortikultura atau pertanian dapat memberi Anda pengetahuan dan alat untuk membuat perubahan positif dan membuat produksi pangan lebih berkelanjutan. Teruslah membaca untuk mengetahui bagaimana hortikultura dan pertanian yang berkelanjutan adalah kunci bagi kelangsungan hidup masyarakat kita. Artikel ini juga menjawab pertanyaan, apa perbedaan antara pertanian dan hortikultura?

Apa itu hortikultura?

Hortikultura adalah ilmu yang mempelajari tentang budidaya tanaman dan tumbuhan untuk konsumsi manusia atau tujuan estetika seperti berkebun. Hortikultura biasanya dilakukan dalam skala kecil seperti rumah kaca atau hamparan bunga formal. Hortikultura berhubungan dengan budidaya semua jenis flora, dari pohon dan semak belukar hingga bunga dan sayuran. Ahli hortikultura mempelajari tanaman dan menggunakan teknologi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitasnya.

Sub-disiplin hortikultura meliputi:

  • Olerikultur - produksi sayuran
  • Pomologi - produksi buah
  • Florikultura - produksi tanaman berbunga
  • Hortikultura lanskap - melibatkan perancangan, pembangunan, dan pemeliharaan lanskap

Manfaat hortikultura

Hortikultura menggunakan prinsip-prinsip ilmiah dan teknologi untuk meningkatkan hasil panen yang dihasilkan oleh tanaman. Ini berarti lebih banyak makanan di kebun komunitas Anda atau lebih banyak produk untuk dijual di pasar petani. Hortikultura sering kali menggunakan tumpang sari, atau polikultur, yang telah digunakan oleh penduduk asli selama berabad-abad untuk mengolah tanah secara berkelanjutan. Sebagai contoh, suku Iroquois selalu menanam jagung, kacang-kacangan, dan labu secara bersamaan. Ketiga tanaman tersebut saling memberikan manfaat satu sama lain, meningkatkan hasil dan kualitas tanaman pangan dan umur tanah.

Kelemahan hortikultura

Biasanya, hortikultura membutuhkan investasi besar di muka untuk membeli peralatan, tanah, tanaman, dan persediaan lainnya. Biasanya sangat padat karya, dan bekerja di luar berarti terpapar bahaya lingkungan. Kebun, rumah kaca, dan pertanian perkotaan juga menarik hewan pengerat dan hewan kecil lainnya yang dapat menjadi hama.

Kekurangan lain dari hortikultura adalah konsumsi air yang tinggi dan kontaminasi air jika Anda menggunakan pestisida atau bahan kimia lainnya di kebun Anda. Terakhir, hortikultura terkadang menyebabkan lebih banyak spesies invasif di suatu daerah seperti hemlock beracun yang dibawa ke negara ini untuk tujuan estetika.

Apa itu pertanian?

Pertanian melibatkan budidaya tanaman dan hewan berskala besar, biasanya untuk makanan. Pertanian meliputi pertanian tradisional dan peternakan. Tanaman dan produk hewan yang umum diproduksi di AS termasuk jagung, kedelai, daging sapi, dan kapas.

Manfaat pertanian

Peradaban manusia tidak akan ada tanpa pertanian. Manfaat utama pertanian adalah menyediakan sumber daya penting bagi masyarakat kita, yaitu makanan. Pertanian juga menyediakan banyak pekerjaan, bahan untuk obat-obatan, dan bahan mentah lainnya seperti wol dan kulit.

Hidroponik dan akuaponik sering digunakan dalam pertanian. Praktik-praktik ini juga dapat digunakan dalam hortikultura, tetapi manfaatnya akan bertambah jika digunakan dalam produksi skala besar. Hidroponik dan akuaponik melibatkan penanaman tanaman di dalam air. Akuaponik juga melibatkan ikan di dalam air untuk menyediakan pupuk alami bagi tanaman. Praktik berkelanjutan ini dapat membantu meningkatkan produksi tanaman dan makanan laut di masa depan.

Kelemahan pertanian

Dampak lingkungan dari pertanian monokultur terlihat pada penipisan tanah, membuat tanah tidak dapat digunakan untuk budidaya. Praktik pertanian yang tidak berkelanjutan juga menyebabkan peningkatan pemanasan global. Sebagai contoh, produksi daging menghasilkan 14% emisi karbon yang dihasilkan oleh manusia di dunia. Penggunaan pestisida yang berlebihan telah membahayakan pekerja dan hewan serta mencemari pasokan air. Namun, kerugian ini dapat dikurangi dengan menerapkan praktik yang lebih berkelanjutan.

Perbedaan antara hortikultura dan pertanian

Apa perbedaan antara hortikultura dan pertanian? Perbedaan utama antara hortikultura dan pertanian adalah skala produksi. Hortikultura berfokus pada produksi tanaman skala kecil, dan pertanian berfokus pada produksi skala besar yang berarti hasil yang lebih tinggi. Pertanian cenderung monokultur, sedangkan hortikultura cenderung polikultur.

Beberapa orang menganggap hortikultura sebenarnya adalah bagian dari pertanian. Mengapa hortikultura penting bagi pertanian? Hortikultura mengkhususkan diri dalam meningkatkan kualitas dan hasil panen tanaman yang dapat digunakan untuk membuat praktik pertanian lebih efektif dan berkelanjutan. Hal ini termasuk membuat tanaman lebih bergizi dan tahan terhadap penyakit.

Pentingnya hortikultura berkelanjutan

Ahli hortikultura dapat bekerja sama dengan perencana kota untuk meningkatkan hubungan simbiosis antara manusia dan lingkungan. Ada beberapa cara mudah untuk melakukan hal ini, seperti memasang bioswales di rumah, taman, dan kebun. Bioswales adalah hamparan miring spesies tanaman asli dengan akar penyaringan yang dalam yang menciptakan habitat bagi satwa liar dan mengumpulkan air hujan. Merancang teknologi seperti bioswales dan mengedukasi masyarakat tentang berkebun yang berkelanjutan adalah beberapa tanggung jawab ahli hortikultura.

Dengan gelar di bidang hortikultura berkelanjutan dari Unity Environmental University, Anda akan mengembangkan keterampilan untuk memulai pertanian perkotaan Anda sendiri, merancang sistem hidroponik, atau meneliti cara meningkatkan hasil panen pohon buah-buahan.

Pentingnya pertanian berkelanjutan

Mengadopsi praktik pertanian yang lebih berkelanjutan sangat penting untuk terus memberi makan populasi manusia yang terus bertambah dalam iklim global yang terus berubah. Pertanian skala besar mulai menggabungkan lebih banyak tumpang sari, metode pengendalian pestisida yang ramah lingkungan, dan konservasi air ke dalam praktik mereka.

Pemilik bisnis juga dapat membuat dampak dengan mengubah cara mereka mengelola pertanian mereka. Jika Anda tertarik dengan manajemen bisnis yang berkelanjutan, pertimbangkan untuk mengambil gelar di bidang pangan dan pertanian berkelanjutan dari Unity Environmental University.

Disadur dari: https://unity.edu/

Selengkapnya
Hortikultura vs Pertanian: Memahami Metode Pertanian

Pertanian

Menyelamatkan Hutan dengan Teknik Daisugi

Dipublikasikan oleh Nadia Pratiwi pada 17 Mei 2024


Teknik Daisugi adalah teknik hortikultura yang dikembangkan di Jepang pada abad ke-15 pada pohon Cedar atau disebut pohon Aras di Indonesia.

Teknik ini memangkas pohon cedar induk, agar tunas-tunas muda tumbuh tinggi lurus ke atas. Hasilnya adalah pohon cedar yang ramping dan fleksibel, serta padat, menjadikannya pilihan sempurna untuk atap dan balok kayu tradisional.

Sejarah dan penggunaan

Teknik Daisugi dikembangkan di Kyoto, Jepang, pada abad ke-15. Pohon cedar Kitayama dikenal karena sangat lurus dan tidak memiliki simpul, dan telah diminati sejak abad ke-15. Dengan permintaan yang tinggi dan ruang yang terbatas, para petani hutan menciptakan cara cerdas untuk menumbuhkan lebih banyak kayu dengan menggunakan lahan yang lebih sedikit¹.

Pohon cedar Daisugi dapat dipanen setiap 20 tahun dan dengan pohon dasar yang bisa bertahan ratusan tahun, ada banyak kayu yang bisa dipanen dari satu pohon saja.

Meskipun 20 tahun mungkin terdengar lama, ini sebenarnya lebih cepat dibandingkan dengan penebangan pohon cedar tradisional yang membutuhkan waktu 30 sampai 40 tahun.

Teknik daisugi

Teknik ini melibatkan pemangkasan berat pada pohon cedar induk, yang mendorong tunas-tunas muda untuk tumbuh ke atas.

Tunas-tunas ini dapat ditanam (untuk membantu mempercepat populasi hutan) atau dipanen. Teknik serupa dapat ditemukan kembali hingga zaman Romawi kuno, yang disebut pollarding, dan di seluruh Eropa — terutama di Inggris — di mana disebut coppicing.

Untuk menjaga pohon tetap bebas simpul, pekerja memanjat batang panjang setiap tiga hingga empat tahun dan dengan hati-hati memangkas cabang-cabang yang berkembang.

Setelah sekitar 20 sampai 30 tahun, satu dari banyak pohon yang tadinya merupakan tunas, akhirnya ditebang seluruhnya.

Manfaat lingkungan

Teknik Daisugi, menumbuhkan dan memanen pohon-pohon tinggi, lurus sebagai tunas, bukan pohon lain yang menjadi induk. Tunas-tunas ini memberikan kayu ideal sambil menyelamatkan pohon induk dari tebangan. Ini adalah teknik utama yang dikembangkan di hutan cedar di sekitar Kyoto dan ditanam di dataran pegunungan.

Teknik Daisugi tidak hanya memberikan solusi untuk permintaan kayu yang tinggi, juga membantu pelestarian hutan. Teknik pertanian kuno mengatasi tantangan lingkungan modern.

Sumber: https://wartakita.id

Selengkapnya
Menyelamatkan Hutan dengan Teknik Daisugi
« First Previous page 5 of 27 Next Last »