Pertanian
Dipublikasikan oleh Nadia Pratiwi pada 13 Mei 2024
Sudah cukup banyak peternak sapi saat ini memanfaatkan teknologi modern untuk mendapatkan hasil ternak yang lebih berkualitas. Ya, dengan menerapkan sistem peternakan sapi moden, kualitas bagus dari produk sapi bisa didapatkan secara konsisten.
Belum lagi produksi yang dihasilkan lebih tinggi dibandingkan peternakan sapi secara tradisional. Seperti diketahui, daging sapi hingga saat ini menjadi sumber utama protein hewani bagi masyarakat kita. Tidak heran kalau masyarakat kita cukup banyak yang berprofesi sebagai peternak sapi.
Nah, beternak sapi dengan metode modern memiliki beberapa keunggulan yang sulit dicapai jika Anda menerapkan metode beternak sapi secara tradisional. Di bawah ini, kami informasikan sejumlah keunggulan menerapkan peternakan sapi modern. Tapi sebelumnya, Anda perlu tahu dulu nih ciri-ciri peternakan sapi modern.
Ciri-ciri peternakan sapi modern
Peternakan sapi modern adalah metode beternak sapi yang mengandalkan cara-cara dan teknologi modern. Pada umumnya, beternak sapi secara modern diterapkan di kawasan perkotaan dan negara maju, di berbagai daerah di Indonesia juga banyak kok yang menerapkan metode beternak ini.
Berikut ciri-ciri metode beternak sapi secara modern yang perlu Anda ketahui:
1. Menggunakan kandang atau ladang
Sapi yang diternak secara modern ditempatkan di kandang atau ladang. Hal ini berbeda dengan peternakan tradisional yang biasanya menempatkan sapi di lahan alami, seperti padang rumput untuk mencari makan sendiri.
Bukan tanpa tujuan, sapi yang diternak secara modern ditempatkan di kandang atau ladang. Tujuan utamanya yakni agar peternak lebih mudah melakukan perawatan dan pengawasan terhadap hewan ternak sapi yang dipeliharanya.
2. Diberi pakan buatan
Tentunya pakan yang diberikan oleh peternak harus memenuhi kebutuhan nutrisi sapi. Peternakan sapi tradisional lebih mengandalkan pakan alami seperti rumput dan dedaunan, yang mana sapi dibiarkan untuk mencarinya sendiri.
Sementara itu, sapi yang diternak secara modern lebih sering menggunakan pakan buatan. Pakan buatan ini biasanya terbuat dari bahan utama kedelai, jagung dan tepung tulang. Selain itu, sebenarnya masih banyak ‘racikan’ pakan buatan yang bagus dan bernutrisi tinggi untuk sapi.
3. Menggunakan teknologi modern
Hampir semua hal yang berkaitan dengan peternakan menggunakan peralatan-peralatan berteknologi modern. Penggunaan peralatan berteknologi modern ini, tentu saja, dapat mempermudah dan mempercepat proses ternak sapi.
Beberapa peralatan berteknologi modern yang biasa digunakan di antaranya mesin pengaduk sapi dan pengendali suhu kandang sapi. Sementara itu, peternakan sapi tradisional tidak mengandalkan peralatan-peralatan berteknologi canggih alias lebih sering mengandalkan tenaga manual.
Keunggulan Menerapkan Peternakan Sapi Modern
Sekarang Anda sudah tahu nih ciri-ciri metode beternak sapi secara modern. Selanjutnya Anda perlu mengetahui keunggulan dari menerapkan metode beternak ini, berikut di antaranya:
1. Menghasilkan produksi tinggi
Keunggulan menerapkan peternakan sapi modern yang pertama yakni dapat menghasilkan produksi yang lebih tinggi daripada peternakan sapi tradisional. Hal ini dikarenakan oleh penggunakan teknologi canggih yang dapat menunjang perawatan sapi secara optimal.
Dalam kata lain, produksi yang dihasilkan dari peternakan sapi tradisional cenderung lebih rendah dibandingkan peternakan sapi modern. Hal ini dikarenakan perawatan sapi masih mengandalkan tenaga manusia yang terbatas dan biayanya tinggi.
2. Menghasilkan sapi berkualitas
Sapi yang diternak dengan bantuan teknologi modern pasti berkualitas. Bahkan, kualitasnya dari waktu ke waktu akan selalu konsisten.
Hal ini berbeda dengan sapi yang diternak secara tradisional. Peternakan tradisional ini sering kali menghasilkan sapi yang kualitasnya bervariasi.
Pemberian pakan buatan yang bagus menjadi salah satu faktor sapi yang diternak secara modern berkualitas tinggi dan konsisten dari ke waktu. Jadi, di era saat ini, penting sekali sapi ternak diberikan pakan buatan bernutrisi tinggi.
3. Kesehatan sapi terjamin
Anda harus tahu bahwa kesehatan sapi yang diternak secara modern lebih terjamin. Ya, peternakan sapi modern pasti menerapkan standar kesehatan dan sanitasi yang tinggi. Sehingga, daging sapi termasuk juga susu yang diproduksi darinya pasti aman dikonsumsi.
Sementara itu, peternakan sapi tradisional cenderung kurang menerapkan standar kesehatan dan sanitasi dengan baik. Hal ini dapat meningkatkan risiko sapi terkena infeksi dan/atau penyakit. Sehingga, daging sapi termasuk susu yang diproduksi darinya mungkin saja kurang layak dikonsumsi.
Meski begitu, metode ternak sapi modern juga memiliki kekurangan. Anda juga perlu tahu nih kekurangan dari metode ternak ini.
Pertama, metode ternak sapi modern membutuhkan biaya yang lebih mahal dibandingkan metode ternak sapi secara tradisional. Hal ini dikarenakan oleh penggunaan sejumlah peralatan berteknologi tinggi secara intens untuk menunjang pertumbuhan sapi.
Kedua, metode ternak sapi modern membutuhkan lahan yang besar dan limbahnya cenderung lebih banyak dari sapi yang diternak secara tradisional. Ini bisa saja merugikan lingkungan di sekitar peternakan sapi karena adanya pencemaran air, pencemaran udara dan lainnya.
Itulah penjelasan tentang keunggulan menerapkan peternakan sapi modern. Semoga wawasan ini bermanfaat untuk Anda.
Sumber: https://www.kanjabung.com/
Pertanian
Dipublikasikan oleh Nadia Pratiwi pada 13 Mei 2024
Kontribusi sektor peternakan pada Produk Domestik Bruto (PDB) berdasarkan publikasi dari Badan Pusat Statistik (BPS) dilihat dari PDB triwulan atas dasar harga konstan tahun 2021-2022 yaitu berkontribusi sebesar Rp 167,63 triliun dan pada triwulan ke-1 2022 berkontribusi 46,06 triliun. Dari data tersebut bisa terlihat, pada kuartal I 2022 peternakan memberikan kontribusi 6,92% (year on year/yoy).
Masih dari sumber yang sama, tercatat bahwa Jawa Barat menduduki peringkat pertama sebagai perusahaan ternak besar dan kecil di Indonesia. Pada 2022 terdapat 22 perusahaan, meningkat 1 unit dibandingkan tahun 2021.
Apa itu Peternakan?
Menurut Wikipedia, peternakan adalah kegiatan mengembangbiakkan dan pemeliharaan hewan ternak untuk mendapatkan manfaat dan hasil dari kegiatan tersebut.
Secara umum, pasti kamu sudah tahu peran peternakan. Ya, yang paling banyak orang tahu yaitu memenuhi kebutuhan pangan khususnya protein hewani dan juga sumber pendapatan atau peluang kerja. Akan tetapi, masih ada peran lain dari peternakan seperti memenuhi usaha pertanian yang berkelanjutan dan perbaikan lingkungan hidup serta menghindari masyarakat dari kemiskinan.
Pada kenyataanya, peran untuk memenuhi kebutuhan pangan dari segi angka konsumsi daging di Indonesia masih rendah. Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), rata-rata konsumsi daging sapi/kerbau di Indonesia sebesar 0,009 kilogram (kg) per kapita per minggu selama periode 2017-2021.
Jenis-Jenis Peternakan
Jenis-jenis ternak di Indonesia terbagi kedalam beberapa kategori, di antaranya:
Yang tergolong dalam kategori ternak besar di antaranya sapi potong, sapi perah, kerbau, dan kuda. Menurut laporan Badan Pusat Statistik “Peternakan dalam Angka 2022” berikut angka terkait populasi ternak besar di Indonesia:
Yang tergolong dalam ternak kecil antara lain kambing, domba, dan babi. Untuk kambing dibedakan dalam 3 jenis antara lain kambing lokal, kambing asli, dan kambing import. Masih dari hasil riset Badan Pusat Statistik, berikut ini angka populasi untuk ternak kecil di Indonesia.
Ayam dan itik termasuk dalam kategori ternak unggas. Termasuk segala jenis ayam misalkan ayam petelur, ayam buras, dan pedaging. Pun begitu dengan itik misalkan itik manila.
Yang termasuk dalam aneka ternak di antaranya kelinci dan burung puyuh.
Ciri-Ciri Usaha Peternakan Indonesia
Jenis-jenis ternak bisa juga dikatakan sebagai ciri-ciri usaha peternakan dilihat dari populasinya. Ada lagi, ciri-ciri peternakan berdasarkan cara yang terjadi dari masa ke masa.
Peternakan tradisional adalah sistem pemeliharaan ternak yang telah digunakan selama berabad-abad. Cara ini ditandai dengan penggunaan metode berteknologi rendah dan fokus pada peternakan berkelanjutan. Sistem peternakan tradisional sering dijumpai di negara-negara berkembang, di mana mereka menjadi sumber makanan dan pendapatan penting bagi masyarakat pedesaan.
Adapun ciri-cirinya antara lain:
Salah satu bentuk peternakan yang dilakukan dalam skala kecil. Cara ini sering dilakukan oleh individu atau keluarga yang memelihara ternak untuk digunakan sendiri. Peternakan di halaman belakang atau backyard bisa menjadi cara yang berkelanjutan untuk menghasilkan makanan, tetapi penting untuk mempertimbangkan dengan hati-hati kebutuhan hewan dan dampaknya terhadap lingkungan.
Adapun ciri-ciri dari usaha peternakan backyard antara lain:
Bentuk peternakan yang dilakukan dalam skala besar. Ditandai dengan penggunaan metode teknologi tinggi dan fokus pada efisiensi. Sistem pertanian modern sering dijumpai di negara-negara maju, di mana mereka menjadi sumber makanan penting bagi sejumlah besar orang.
Peternakan Indonesia Berkembang Cepat
2018 lalu, Presiden Joko Widodo dalam acara “Indo Livestock” Pameran Peternakan yang diadakan di Jakarta menjelaskan bahwa komoditas peternakan Indonesia sudah banyak diekspor ke berbagai negara seperti Jepang, Vietnam, dan Malaysia. Selain itu, di bidang industri peternakan, ayam kampung sudah dapat menghasilkan sampai 100 ribu day old chicken (DOC).
Di bidang teknologi peternakan, inseminasi buatan dan transfer embrio di Indonesia sudah diakui oleh negara lain. Teknologi inseminasi buatan dan transfer embrio tersebut dapat meningkatkan rata-rata populasi ternak Indonesia sebesar 8 persen.
Terkait penyakit, peternakan di Indonesia belum sepenuhnya bebas dari penyakit misalkan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), hal ini bisa disiasati dengan memasifkan pelaksanaan vaksinasi, dan juga pendataan ternak.
Sumber: https://www.pasarmikro.id/
Pertanian
Dipublikasikan oleh Nadia Pratiwi pada 13 Mei 2024
Puluhan dokter hewan berkumpul di 1st Indonesia Animal Hospital and Clinic Expo 2017 (Inahex) yang dihelat di IPB International Center, kemarin (23/8). Selain memamerkan teknologi teranyar di dunia kedokteran hewan, hadir juga pemateri yang didatangkan langsung dari Jepang, Australia, dan Thailand.
Ketua Panitia Inahex 2017, Deni Noviana menuturkan, pameran peralatan kedokteran hewan ini merupakan yang pertama di Indonesia. Rencananya akan menjadi event rutin dua tahunan, sekaligus dies natalis IPB.
“Inisiasi awalnya, pertama, peralatan kedokteran hewan berkembang sangat pesat. Mungkin kita sudah biasa mendengar CT Scan dan MRI. Nah, kalau di luar negeri, peralatan canggih untuk hewan itu sudah biasa. Namun, di Indonesia kan masih awam,” jelas dia.
Apalagi, klinik hewan dan rumah sakit hewan di Indonesia makin banyak. di Bogor saja sudah ada RS Hewan IPB. Namun, di masing-masing rumah sakit hewan perlu standar yang baik. Sebab itu, di Inahex ini ada pemaparan soal standarisasi yang dilakukan klinik atau rumah sakit hewan. “Kegiatan ini juga merupakan pendidikan berkelanjutan. Ke depan, bukan hanya peralatan, melainkan juga teknik pengobatan terbaru kepada dokter hewan akan turut dipamerkan,” ucapnya.
Dia juga menekankan bahwa penanganan di rumah sakit hewan sangat berbeda dengan rumah sakit pada jamaknya. Pasalnya, ada yang disebut klinik mandiri, praktik bersama, rumah sakit hewan, dan rumah sakit hewan khusus. Nah, masing-masing tempat tersebut pasti memiliki standar khusus, yang berdampak ke alat. “Alatnya sudah ada sekarang, jadi, standar pelayanannya yang akan kita buat. Alat-alatnya sudah masuk di Indonesia dan telah memiliki izin,” ungkapnya.
Di Inahex 2017, ada 15 peralatan yang dipamerkan. Salah satunya berasal dari Jerman yang disebut dengan endoskopi. Teknologi ini fungsinya untuk memasukkan kamera ke dalam tubuh hewan tanpa harus melakukan pembedahan. “Di manusia sudah biasa, di hewan juga. Tapi, hanya dilakukan di rumah sakit hewan berskala besar. Hal itu tetap kita masyarakatkan dan perlu distandarkan soal endoskopi pada hewan ini,” cetusnya.
Sejatinya, teknologi endoskopi juga bisa untuk manusia. Namun, diyakininya endoskopi pada hewan jelas bukan modifikasi. Artinya, benar-benar diperuntukkan bagi hewan. Jadi, alatnya lebih mahal dibandingkan endoskopi pada manusia. “Untuk klinik hewan memang sedang berkembang dan pesat pertumbuhannya. Bukan hanya di Bogor. Seiring tingkat kepedulian masyarakat pada hewan yang juga meningkat,” urainya.
Sumber: https://www.radarbogor.id/
Pertanian
Dipublikasikan oleh Nadia Pratiwi pada 13 Mei 2024
Penerapan nanoteknologi sangat gencar digunakan di subsektor kedokteran hewan dan peternakan. Penerapan nanoteknologi semakin meluas penggunaannya untuk diagnosis, terapi, produksi vaksin hewan dan disinfektan peternakan. Juga untuk pemuliaan dan reproduksi ternak, serta nutrisi hewan. Penerapannya sangat menjanjikan untuk kemajuan subsektor kedokteran hewan dan peternakan dalam rangka meningkatkan produksi pangan terutama untuk pemenuhan penyediaan protein hewani.
Penerapan nanoteknologi (NT) dalam bidang kedokteran hewan tidak hanya terbatas pada pencegahan dan pengendalian penyakit tetapi meluas ke bidang lainnya yang bertujuan agar pemeliharaan ternak lebih menguntungkan bagi peternak. Penerapan nanoteknologi mencakup nutrisi hewan, reproduksi dan bahkan kesejahteraan hewan dan keamanan produk turunannya seperti produk perawatan hewan kesayangan misal shampo dan body lotion.
Faktor penting yang berdiri di belakang berbagai penerapan nanoteknologi ini yaitu variasi dalam struktur, sifat, dan pengembangannya. Berbagai jenis nanoteknologi dan penerapannya di bidang kedokteran hewan dan peternakan dibahas secara ringkas satu per satu dengan rujukan ilmiah yang ditulis oleh Amr El-Sayed dan Mohamed Kame dari Universitas Cairo, berjudul Advanced applications of nanotechnology in veterinary medicine dalam Environmental Science and Pollution Research International, tahun 2020.
Diaknosis
Gabungan nanopartikel (NP) dengan antibodi spesifik tumor memungkinkan diagnosis kanker dini yang mencerminkan:
Ketika sebagai agen pencitraan, zatnya tampak lebih cerah, bertahan lebih lama di dalam tubuh dan memungkinkan penggunaannya berulang tanpa membatasi hati/ginjal.
Nanorobot dapat digunakan dalam bedah mikro investigasi/terapi. Nanorobot ini juga dapat menggunakan nanokamera untuk membantu saat dilakukan operasi.
Nanoteknologi (NT) bisa menyediakan alat skrining/diagnostik yang sangat cepat. Penggunaan chip array-nano dengan kepadatan tinggi memungkinkan mendeteksi ribuan protein, gen, antigen, atau biomarker penyakit secara bersamaan.
Terapi
Nanoteknologi (NT) memudahkan dalam memanipulasi sifat fisik atau kimia bahan selama pembuatan sesuai dengan penerapan yang direncanakan dan menyediakan varian yang tak terbatas. Pada gilirannya, memungkinkan konsep personalisasi terapi dan diagnosis.
NT memungkinkan pembuatan formulasi yang mengandung agen diagnosis dan terapi dalam satu formulasi yang disebut nanotheranostic.
NT dicirikan dengan stabilitas meskipun dibawah tekanan dan suhu tinggi.
Karena ukurannya yang kecil, nanopartikel dapat melewati hambatan fisiologis yang berbeda sebagai sawar darah otak (blood-brain barrier/BBB), atau melalui membran sel/nukleus untuk mencapai situs targetnya dan menghindari deteksi dan eliminasi dengan sistem retikuloendotelial.
Nanopartikel biokompatibel, dapat dengan mudah berintegrasi dengan sistem biologis organisme tanpa menyebabkan inflamasi atau respons imun negatif.
Memfasilitasi pemberian sediaan jumlah banyak sehingga mengganti obat suntik dengan aplikasi topikal.
Nanoteknologi menargetkan lesi patologis secara efektif dan selektif dimanfaatkan untuk :
NT menyediakan sarana penghantaran obat jangka panjang untuk penghantaran antibiotik, nanomineral, hormon, antioksidan, vitamin, asam nukleat, dan agen pencitraan.
NT memungkinkan pengobatan patogen yang resisten terhadap multi-antibiotik (seperti MRSA dan XDR− / TDR− / MDR-TB), patogen intraseluler (seperti infeksi Brucella dan Leishmania) dan penyakit kronis tidak menular.
Nanopartikel terapi generasi baru sangat spesifik untuk target yang berbeda, berbagai Nanopartikel dikembangkan untuk mengobati genotipe dan fenotipe sel kanker yang berbeda. Juga untuk mengobati tumor ganas yang kebal terhadap kemoterapi. Nanoteknologi bisa berfungsi melalui beberapa mekanisme, misal nanopartikel dapat menghilangkan sel kanker dengan penghantaran agen kemoterapi, pemanasan sel, immunosupresif selektif, atau dengan cara mematikan gen yang menimbulkan apoptosis. Penggunaan Nanopartikel yang digabungkan dengan antibodi spesifik tumor memungkinkan eliminasi sel kanker metastatik dari sel primer lesi.
NT membuka cakrawala baru untuk rekayasa jaringan dan pencangkokan tulang.
NT memberikan konsep baru untuk terapi gen, penghantaran DNA, RNA, protein atau peptida kecil di dalam sel.
Mikro-robotika yang dikembangkan dapat menggantikan sel darah merah (untuk pertukaran oksigen/karbon dioksida) dan sel darah putih (untuk mencegah sirkulasi patogen).
Pencegahan
NT membuat pengembangan vaksin dan adjuvan baru yang lebih aman, efisien dan stabil ketika disimpan.
Uji coba untuk mengembangkan sensor nirkabel yang dapat ditanamkan di bawah kulit pasien berisiko untuk mengukur berbagai fungsi vital dan tingkat protein target tertentu. Ini berguna untuk mengingatkan setiap perubahan vital kondisi kesehatan pasien dengan pemantauan real-time.
Nanoteknologi kedokteran hewan
Nanoteknologi memberikan pilihan hal yang sama kepada dokter hewan seperti juga dokter, termasuk terapi, diagnosis, rekayasa jaringan, produksi vaksin, dan disinfektan modern. Penerapan nano sudah digunakan di bidang kesehatan hewan dan produksi ternak, pembiakan dan reproduksi ternak, dan nutrisi ternak. Penghantaran obat langsung ke sel target memungkinkan penggunaan dosis yang sangat rendah, pada gilirannya meminimalkan residu obat dan waktu henti obat (withdrawal time) pada hewan ternak.
Diagnosis dan pengobatan
Nanoteknologi menawarkan solusi revolusioner untuk sebagian besar masalah serius yang dihadapi dokter hewan seperti tuberkulosis, brucellosis, Staphylococcus aureus resisten methicillin (MRSA), penyakit mulut dan kuku (PMK), bahkan infeksi dengan patogen intraseluler.
Penerapan nanodrug menawarkan banyak keuntungan dibandingkan obat konvensional dalam banyak aspek, salah satunya adalah pengambilan keputusan independen. Misalnya, mengikat gentamisin dengan penaut peptida ke hidrogel, menjaga gentamisin secara medis tidak aktif selama penautnya utuh. Penaut peptida hanya dapat diuraikan oleh enzim protease yang diproduksi oleh Pseudomonas aeruginosa. Gentamisin hanya akan dibebaskan dan diaktifkan dengan Pseudomonas aeruginosa. Nanoteknologi menargetkan toksin dan reseptor bakteri juga dikembangkan untuk mengikat mikroflora patogen usus sebelum dibuang ke luar tubuh.
Perkembangan nanopartikel dikombinasikan dengan antibodi atau asam nukleat memungkinkan pengembangan tes diagnosis yang cepat, sensitif, spesifik, dan portabel. Pengembangan dari nano- dan biochip membantu tidak hanya dalam diagnosis pathogen tetapi juga dalam memahami faktor-faktor predisposisi genetik. Chip array-nano dengan kepadatan tinggi dapat dianalisis dan mendeteksi ribuan gen, antigen, atau penanda penyakit serentak.
Microarray DNA dan protein juga dikembangkan untuk digunakan dalam penentuan efisiensi obat dan ekspresi gen. Dengan dimulainya era LOC (Lab-on-a-Chip), deteksi DNA atau protein target bahkan dalam sampel ukuran nano/pico-liter diaktifkan. Selain itu, Nanopartikel digunakan dalam aplikasi diagnostik yang berbeda seperti agen pencitraan untuk MRI pada kucing.
Di Amerika Serikat, nanopartikel emas menggantikan gangguan bedah pada pengobatan kanker prostat pada anjing. Terapi dengan protokol ini membutuhkan dosis lebih sedikit yaitu seribu kali kurang dari kemoterapi dan tidak memiliki efek samping pada jaringan sehat.
Nanovaksin dan nanoadjuvan
Nanoteknologi semakin banyak digunakan di bidang pembuatan vaksin hewan. Teknik tersebut memiliki imunomodulator fundamental berfungsi untuk mempotensiasi respons imun. Teknik tersebut meningkat presentasi silang peptida dan mengaktifkan / memodulasi antigen menyajikan sel. Mereka juga bisa bertindak sebagai adjuvan untuk memperlambat pelepasan antigen yang meningkatkan efisiensi vaksin. Nanopartikel yang dimuat antigen juga dapat secara langsung menargetkan kelenjar getah bening yang menghasilkan perbaikan efisiensi vaksin.
Ada banyak batu loncatan dalam pengembangan nanovaksin untuk hewan seperti:
Vaksin nano lainnya juga dikembangkan untuk hewan seperti vaksin PMK (vaksin berbasis nanopartikel emas), Newcastle Disease (nanokapsulasi diberikan secara oral), virus influenza (vaksin asam poli gamma glutamat diterapkan intranasal, atau nanopatch TM dioleskan secara topikal), atau herpes virus simpleks 2 (pada NP kalsium fosfat).
Kesehatan hewan dan nutrisi hewan
Produksi nanomineral memberikan berbagai keuntungan bagi industri pakan ternak. Harganya lebih murah, dibutuhkan dalam konsentrasi yang lebih rendah, dan memiliki efek yang mendorong pertumbuhan dan stimulasi imune. Nanomineral juga dapat membantu mengontrol patogen yang ada dalam pakan dan mengatur proses fermentasi rumen. Akhirnya, nanomineral bisa digunakan untuk mengatasi banyak hal masalah reproduksi pada peternakan.
Banyak nanomineral sekarang sudah tersedia untuk penggunaan komersial seperti nano-ZnO yang meningkatkan laju pertumbuhan, kekebalan, dan reproduksi hewan ternak. Dalam peternakan sapi perah, nano-Zn ada terbukti meningkatkan produksi susu dan mengurangi somatic cell count (SCC) pada sapi penderita mastitis subklinis. Vitamin cair yang disiapkan dengan nanoteknologi telah dapat digunakan untuk pakan unggas.
Nutrisi berukuran nano dirancang untuk melewati saluran pencernaan yang dapat menghantarkan vitamin atau nutrisi lainnya langsung ke aliran darah, sehingga meningkatkan ketersediaan secara hayati. Nanonutrisi ini menutupi rasa yang tidak diinginkan dan meningkatkan efisiensi pembentukan emulsi (dispersibilitas) nutrisi dan daya tahan pakan. Selain itu, nanonutrisi mengurangi penggunaan bahan pengawet.
Mikroenkapsulasi merupakan teknologi untuk menyalut atau melapisi suatu zat inti dengan suatu lapisan dinding polimer sehingga menjadi partikel-partikel berukuran mikro. Tujuan dari mikroenkapsulasi melindungi zat inti dari pengaruh lingkungan, menutupi rasa dan bau tidak enak, menyatukan zat-zat yang tidak tersatukan. Mikroenkapsulasi bahan pakan bertujuan untuk:
Mikotoksikosis adalah penyakit yang menyerang hewan dan manusia disebabkan oleh mikotoksin. Mikotoksin dapat dideteksi pada sekitar 25% pakan ternak dengan prevalensi yang lebih tinggi di negara berkembang. Teknologinano memungkinkan pembuatan pengikat nanomycotoxin, seperti MgO-SiO2 yang mengikat aflatoksin secara efisien.
Nanomaterial juga menyediakan bahan kemasan yang lebih baik yang memiliki efek antimikroba (misalnya, nano-zinc oxide), perlindungan dari lingkungan luar dan UV (misalnya, nano-titanium dioksida) dan kekuatan ekstra (misalnya, nano-titanium nitride). Perkembangan nanosensor juga memungkinkan pendeteksian kontaminasi biologis atau kimiawi meskipun konsentrasinya sangat kecil.
Reproduksi ternak
Ada berbagai aplikasi nanoteknologi di lapangan alat reproduksi hewan yang mengoptimalkan penampilan reproduksi secara umum pada tahapan yang berbeda mulai dari diagnosis dan pengobatan gangguan reproduksi, deteksi estrus untuk menyortir dan membekukan sperma dan diakhiri dengan layanan langsung dengan peralatan-nano selama melahirkan dan juga untuk mengelola masalah reproduksi seperti retensi plasenta.
NP juga dapat digunakan untuk pelepasan hormon reproduksi secara berkelanjutan. Nanoteknologi ini memberikan perlindungan terhadap hormon dan vitamin dari inaktivasi dan degradasi oleh oksidasi (misalnya vitamin dan hormon steroid) atau oleh hidrolisis (misalnya hormon gonadotropik). Sensor nano merupakan perangkat yang sangat sensitif berukuran nano dengan biomolekul probe seluler. Probe terbuat dari nanomaterial dan biasanya digunakan untuk tujuan diagnostik.
NP dapat disesuaikan untuk mendiagnosis penyakit infeksi saluran reproduksi, gangguan metabolisme dan hormonal dan bahkan untuk deteksi estrus. Demikian pula, nanotube dapat digunakan dalam mendeteksi estrus. Tabung ditanam di bawah kulit sapi dan tampak fluoresensi (terpancarnya sinar fluor) saat sapi masuk masa estrus. Tes ini didasarkan pada sensor estradiol yang bisa mengukur level hormon dalam darah dan pengiriman hasil pembacaan pada sapi secara real-time ke komputer pusat untuk pemantauan sapi. Untuk inseminasi sapi, nanokapsul yang banyak mengandung semen sapi pejantan bisa diarahkan ke sel telur. Nanoteknologi bisa digunakan untuk menyortir sperma dan oosit. Biochip sedang dikembangkan untuk bisa memilih jenis kelamin janin.
Sistem Nano juga dapat digunakan dalam cryo-konservasi sperma/oosit atau embrio. Injeksi mikro krioprotektan propilen glikol yang mengandung NP emas/logam memungkinkan pembekuan ultra-cepat dan kemudian pencairan cepat dan homogeny dari gamet dengan sinar laser. Seluruh proses ini dilakukan pada chip berdasarkan teknik mikrofluida.
NP juga dapat digunakan untuk sterilisasi hewan sebagai kontrasepsi tergantung dari toksisitas beberapa NP logam seperti kadmium bila diberikan dalam dosis rendah. NP logam diarahkan ke saluran reproduksi hewan untuk dimanfaatkan efeknya di tempatnya. NP juga dapat menggunakan antibodi yang dikonjugasikan NP atau memanaskan gonad menggunakan medan magnet eksternal untuk menghindari penggunaan pendekatan NP beracun.
Perawatan hewan kesayangan Perawatan kesehatan hewan kesayangan merupakan industri yang berkembang di seluruh dunia. Nanoteknologi juga diterapkan untuk mengembangkan produk baru untuk hewan peliharaan. Sifat fisik dan kimia NP membantu dalam pengembangan penghilang bau permukaan dan disinfektan. Juga nanoteknologi terlibat dalam industri produk perawatan hewan kesayangan seperti sampo mengandung NP perak.
Efek keamanan
Meskipun Nanoteknologi umumnya aman untuk digunakan, beberapa mungkin memiliki efek berbahaya pada :
Kesimpulan
Perkembangan pesat dalam perancangan dan manipulasi nanomaterial memungkinkan pengembangan varian tanpa akhir dari nanopartikel. Pada gilirannya, bisa mengarsipkan rekaman personalisasi gangguan medis. Nanoteknologi memberikan revolusioner kemajuan di semua cabang kedokteran hewan dan peternakan seperti diagnosis, pengobatan, vaksinasi, produksi dan reproduksi hewan, pakan, dan higiene.
Sumber: https://pangannews.id/
Pertanian
Dipublikasikan oleh Nadia Pratiwi pada 13 Mei 2024
Kesehatan masyarakat veteriner (disingkat kesmavet; bahasa Inggris: veterinary public health) adalah bidang ilmu yang mempelajari aspek kesehatan hewan (termasuk produk hewan) yang memengaruhi kesehatan manusia. Kesehatan masyarakat veteriner merupakan perpaduan dari ilmu kesehatan masyarakat dan kedokteran hewan.
Umumnya, kesmavet mencakup higiene pangan asal hewan dan penyakit zoonotik. Kesmavet dianggap semakin penting karena meningkatnya kesadaran masyarakat mengenai keamanan pangan dan banyaknya kemunculan penyakit infeksius yang menular dari hewan ke manusia.
Definisi
Kesehatan masyarakat veteriner mulai dibicarakan di tingkat global oleh Kelompok Ahli Zoonosis Gabungan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) pada bulan Desember 1950. Pada sesi ini, kesmavet didefinisikan sebagai "semua upaya komunitas yang memengaruhi dan dipengaruhi oleh seni dan ilmu kedokteran hewan yang diterapkan untuk pencegahan penyakit, perlindungan kehidupan, dan peningkatan kesejahteraan dan efisiensi manusia". Laporan komisi ahli WHO dan FAO selanjutnya yang dipublikasikan pada 1975 mendefinisikan kesmavet sebagai "komponen kegiatan kesehatan masyarakat yang ditujukan untuk penerapan keterampilan, pengetahuan, dan sumber daya veteriner yang profesional untuk perlindungan dan peningkatan kesehatan manusia".
Pada tahun 1999 melalui pertemuan “Tren Kesehatan Masyarakat Veteriner pada Masa Depan” yang diselenggarakan oleh WHO, FAO, dan Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (WOAH), definisi kesehatan masyarakat veteriner dirumuskan sebagai "kontribusi terhadap kesejahteraan fisik, mental, dan sosial manusia yang utuh melalui pemahaman dan penerapan ilmu kedokteran hewan". Sebuah laporan yang diterbitkan oleh WHO pada tahun 2002 kemudian mendefinisikan kesmavet sebagai "keseluruhan dari semua kontribusi untuk kesejahteraan fisik, mental, dan sosial manusia melalui pemahaman dan penerapan ilmu kedokteran hewan".
Cakupan
Banyak hewan yang dijadikan sebagai sumber pangan. Produk hewan seperti daging, susu, dan telur perlu dijaga agar tidak mengandung bahaya (seperti bahaya fisik, kimiawi, dan biologis) yang mengganggu kesehatan saat dikonsumsi manusia. Ilmu kesmavet mempelajari cara menjaga keamanan pangan asal hewan di sepanjang rantai produksi, sejak hewan berada di peternakan hingga produknya diolah dan siap dikonsumsi di meja makan. Pemeriksaan kesehatan hewan sebelum disembelih (antemortem) dan setelah disembelih (postmortem atau pascamati) serta manajemen rumah potong yang baik, higiene makanan seperti daging, susu, dan telur, serta pemeriksaan dan pengujian laboratorium untuk mengetahui kualitas produk-produk tersebut merupakan hal-hal yang diperhatikan dalam kesmavet. Analisis bahaya dan pengendalian titik kritis (HACCP) merupakan pendekatan sistematis yang sering digunakan untuk memitigasi risiko dalam keamanan pangan.
Patogen yang menginfeksi hewan dapat berpindah dan kemudian menginfeksi manusia. Penyakit-penyakit infeksius yang berpindah seperti ini disebut zoonosis. Sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2001 memperkirakan lebih dari 60% penyakit infeksi pada manusia tergolong zoonosis. Rabies dan antraks merupakan contoh zoonosis yang telah ada sejak lama. Selain itu, berbagai penyakit infeksi baru seperti infeksi virus Nipah dan cacar monyet dinilai mengancam kesehatan masyarakat secara luas.
Epidemiologi
Kesmavet sering kali dipasangkan dengan epidemiologi, yaitu ilmu yang mempelajari penyakit dalam populasi serta faktor-faktor yang memengaruhinya. Epidemiologi sendiri memiliki peran penting dalam kesehatan masyarakat. Metode-metode epidemiologis banyak digunakan oleh dokter hewan yang mendalami kesmavet untuk menentukan faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian penyakit dan kemudian untuk menentukan langkah pengendaliannya.
Sumber: https://id.wikipedia.org/
Pertanian
Dipublikasikan oleh Nadia Pratiwi pada 13 Mei 2024
Teknologi Industri Pertanian (ITI) merupakan salah satu cabang ilmu yang semakin relevan karena berkaitan dengan urgensi isu perubahan iklim. Jadi, dapat dikatakan bahwa prospek kerja di bidang Teknologi Industri Pertanian semakin cerah dari tahun ke tahun. Namun, skill apa saja yang perlu Anda miliki agar bisa bersaing di pasar? Simak detailnya di sini!
Prospek kerja teknik Industri Pertanian (TIP)
Prospek kerja di bidang teknologi industri pertanian (TIP) sangat luas, jadi banyak sekali berbagai jenis profesi yang bisa Anda coba, antara lain:
Sebagai seorang konsultan bisnis, Anda akan terlibat dalam kegiatan arahan dan penyuluhan langsung kepada para petani untuk memaksimalkan produksi pangan. Selain aksinya yang bermanfaat, profesi ini terbilang menjanjikan karena gajinya berkisar antara Rp 5-10 juta.
Lulusan TIP juga bisa menjadi manajer produksi pertanian yang bertugas merencanakan jadwal untuk setiap tahap produksi pangan. Bergantung dari level dan skala perusahaan, Anda bisa menerima gaji mulai dari Rp3 juta sampai belasan juta.
Jika nantinya Anda terjun di bidang ini, kelak Anda akan berkesempatan untuk merancang teknologi baru yang dapat meningkatkan mutu pangan dan efisiensi kerja para petani. Menariknya, gaji di posisi ini bisa melebihi Rp7 juta per bulannya.
Jika Anda sudah menyukai bidang penelitian dan observasi sejak lama, maka profesi peneliti mungkin cocok untuk Anda. Melalui profesi ini, Anda dapat berkontribusi dalam terus menciptakan inovasi-inovasi baru di bidang pertanian.
Selain dosen di perguruan tinggi, Anda juga bisa menjadi instruktur program pelatihan untuk petani maupun masyarakat umum dengan ilmu yang dimiliki.
Prospek kerja di bidang teknologi industri pertanian juga berkaitan dengan keberlanjutan lingkungan. Melalui profesi ini, Anda akan terlibat dalam pengelolaan limbah, sumber daya air, hingga penerapan teknologi go green.
Skill yang harus dimiliki mahasiswa Teknologi Industri Pertanian (TIP)
Karena prospek kerja di bidang teknologi industri pertanian cukup luas, tentunya ada banyak skill yang harus Anda miliki sebagai calon mahasiswa di jurusan ini, seperti:
Selama menempuh pendidikan sekolah menengah, mungkin Anda tidak mendapatkan ilmu pertanian secara spesifik. Oleh sebab itu, Anda wajib mempunyai tekad untuk belajar pertanian sehingga masa studi Anda berjalan dengan mulus.
Lulusan teknologi industri pertanian pertanian nantinya akan bertugas membimbing proyek bersama para petani. Jadi, Anda perlu skill manajemen yang baik untuk melancarkan jalannya proyek dan koordinasi tim.
Baik untuk mahasiswa TIP atau bukan, keterampilan komunikasi adalah komponen utama saat terjun ke dunia kerja. Sebab, dengan skill komunikasi yang baik, Anda dapat lebih mudah beradaptasi di lingkungan kerja baru.
Selain manajemen proyek, Anda juga wajib mengembangkan keterampilan manajemen bisnis. Sebab, baik Anda bekerja di perusahaan atau membangun usaha sendiri, Anda harus mampu untuk menganalisis pasar dan mengatur manajerial sistem industri pertanian.
Dalam dunia pertanian ada juga hukum dan ketentuan yang berlaku untuk melindungi hak petani dan masyarakat umum. Jika Anda nantinya terjun langsung ke dunia pertanian, Anda perlu menguasai peraturan yang relevan untuk mengantisipasi masalah hukum.
Pengaruh sektor pertanian dalam perekonomian Indonesia sangatlah besar. Nah, untuk turut berkontribusi pada aspek tersebut, seorang mahasiswa wajib memahami akarnya, yakni salah satunya skill kewirausahaan.
Relevansi jurusan teknologi industri pertanian di masa sekarang
Seberapa tinggi kebutuhan ilmu teknologi industri pertanian sekarang? Yuk, pelajari selengkapnya di bagian ini:
Lulusan jurusan TIP bisa memberikan solusi yang mengutamakan kesehatan masyarakat dan kualitas pangan untuk dikonsumsi, salah satunya dari segi penggunaan pupuk tanaman.
Melalui case di atas, bisa dilihat bahwa tantangan dunia pertanian cukup beragam. Oleh sebab itu, inovasi dan kreativitas lulusan TIP sangat dibutuhkan di masyarakat.
Inovasi untuk produksi pertanian harus mampu mencapai standar efisiensi tanpa mengorbankan kesejahteraan masyarakat dan lingkungan. Di sinilah keunggulan dari ilmu alumni jurusan TIP.
Saat ini, tantangan ketahanan pangan global sudah mulai mendesak karena peningkatan populasi dunia. Oleh sebab itu, lulusan TIP bisa ikut merancang sistem pertanian untuk mengatasi masalah tersebut.
Dengan berbagai macam prospek kerja di bidang teknologi industri pertanian, Anda tidak perlu khawatir soal karier ke depannya. Kalau ingin memulai perjalanan di industri yang menjanjikan ini, Anda bisa mengambil langkah pertama dengan bergabung langsung di Program Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) ITI. Selain itu, jika masih ada hal yang membingungkan, Anda juga bisa bertanya kepada contact person PMB ITI. Yuk, jadi bagian dari ITI!
Sumber: https://iti.ac.id/