Perindustrian

Pemerintah Teliti Harga Batu Bara untuk Industri Semen dan Pupuk: Proses Evaluasi dan Dampaknya

Dipublikasikan oleh Wafa Nailul Izza pada 04 Maret 2025


JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bakal mengkaji perpanjangan ketentuan harga batu bara khusus untuk industri semen dan pupuk. Sebelumnya, melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 206.K/HK.02/MEM.B/2021 tentang Harga Jual Batubara untuk Pemenuhan Kebutuhan Bahan Baku/Bahan Bakar Industri Semen dan Pupuk di Dalam Negeri, pemerintah menetapkan harga jual sebesar maksimal 90 dollar per ton. Harga khusus ini berlaku sejak 1 November 2021 sampai 31 Maret 2022. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Ridwan Djamaluddin mengungkapkan, pihaknya bakal melakukan evaluasi lanjutan sebelum 31 Maret 2022. "Kalau teman-teman ASI sudah merasa (pasokan batu bara) aman kita akan pertimbangkan untuk kebijakan baru, tapi kalau Dirjen Kemenperin mengatakan masih perlu dilanjutkan, bisa juga jadi pertimbangan pemerintah bersama-sama," ungkap Ridwan dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII, Selasa (25/1/2022). Ridwan menjelaskan, pihaknya bakal mendiskusikan kembali dengan sejumlah pihak terkait soal keberlanjutan harga batu bara khusus ini.

Ridwan menambahkan, penetapan harga 90 dollar AS per ton didasarkan pada sejumlah pertimbangan khususnya masukan dari asosiasi semen dan asosiasi batubara. Menurutnya, dalam pertemuan yang dilakukan, industri semen dinilai masih mampu untuk membeli harga dikisaran 87,5 dollar AS per ton. Sementara itu, berkaca dari kondisi saat tahun 2011 di mana harga batu bara mencapai 120 dollar AS per ton, industri semen juga dinilai masih mampu membeli dikisaran harga saat itu. Untuk itu, ditetapkanlah harga 90 dollar AS per ton. "Takutnya, nanti kalau lebih dari 90 dollar AS per ton nanti (industri) semen jadi tidak kuat juga," ujar Ridwan.

Selain usulan soal perpanjangan ketentuan harga DMO batu bara untuk industri semen dan pupuk, Kementerian Perindustrian dan Asosiasi Semen Indonesia (ASI) pun juga mengusulkan agar kewajiban DMO batu bara bagi pengusaha tambang dinaikan menjadi 30 persen sampai 35 persen dari ketentuan saat ini sebesar 25 persen. Kendati demikian, Ridwan menjelaskan kebijakan pemenuhan batu bara juga jangan sampai memberatkan perusahaan batu bara. Apalagi, saat ini kebutuhan batu bara untuk semen dan pupuk dinilai masih bisa terpenuhi dengan ketentuan DMO batu bara 25 persen. "Sesungguhnya, volume yang dijual kepada semen dan pupuk ini tidak menambah volume DMO yang diberikan, jadi tetap dalam kalkulasi 25 persen," pungkas Ridwan. (Reporter: Filemon Agung | Editor: Herlina Kartika Dewi)

Sumber:  money.kompas.com
 

 

Selengkapnya
Pemerintah Teliti Harga Batu Bara untuk Industri Semen dan Pupuk: Proses Evaluasi dan Dampaknya

Perindustrian

Tertundanya Proyek Infrastruktur: Bagaimana Dampaknya Terhadap Dinamika Industri Semen?

Dipublikasikan oleh Wafa Nailul Izza pada 04 Maret 2025


JAKARTA, KOMPAS.com - Wabah Covid-19 membuat beberapa proyek infrastruktur pemerintah tertunda. Khususnya proyek yang belum siap atau readiness criteria. Hal ini ternyata berpengaruh pada kinerja dan sistem produksi di sektor semen. Direktur Jenderal Industri, Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Muhammad Khayam mengatakan, penundaan proyek infrastruktur ini memunculkan dampak, tetapi tidak terlalu besar.

"Pasti ada dampaknya tapi enggak terlalu besar, ini kan terus berjalan. Cuma kan penundaan ini terjadi karena situasi Covid-19 saja, tapi tetap berjalan karena ada pengaturan dari Kementerian PUPR," ujar Khayam usai mengunjungi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, Kamis (5/8/2021) Selain itu, Khayam mengatakan, industri semen secara menyeluruh di Indonesia sedang mengalami over supply. Tercatat, produksi semen nasional sampai dengan Juni 2021 sebanyak 30,5 juta ton dan klinkernya sebanyak 27,3 juta ton. Oleh sebab itu, pemerintah saat ini sedang mencoba untuk menahan produksinya. "Maksudnya, agar kondusif, kalau misalnya ada rencana ekspansif itu di daerah-daerah yang memang membutuhkan produksi semen yah kita izinkan, tapi kalau di daerah yang over supply tapi tetap ingin ekspansi kita tunda dulu," ungkap dia.

Sementara itu Direktur Indocement Antonius Marcos mengaku, pihaknya memang merasakan dampaknya. Namun, Indocement langsung melakukan substitutional dengan melakukan eskpor semen ke berbagai negara. "Jadi produksi yang kita olah untuk proyek infrastruktur kita alihkan ke ekspor. Tahun lalu kita produksi 10 juta ton dan untuk sementara semen kita giatkan untuk ekspor tapi proyek infrastruktur ini tetap berjalan," kata Antonius. Ia menyebutkan hingga saat ini pihaknya telah melakukan ekspor semen ke berbagai negara seperti Australia, Cina, Taiwan, Bangladesh hingga Chili. Sementara untuk nilai ekspornya tercatat kurang lebih mencapai Rp 50-100 miliar.

Sumber: money.kompas.com
 

Selengkapnya
Tertundanya Proyek Infrastruktur: Bagaimana Dampaknya Terhadap Dinamika Industri Semen?

Perindustrian

Semen Indonesia Raih Kesuksesan dengan Laba Bersih Rp 2,79 Triliun

Dipublikasikan oleh Wafa Nailul Izza pada 04 Maret 2025


GRESIK, KOMPAS.com - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG meraih pertumbuhan positif selama tahun 2020. Perseroan mencatat kenaikan laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar 16,73 persen menjadi Rp 2,79 triliun. Sementara pendapatan menurun 12,87 persen menjadi sebesar Rp 35,17 triliun, dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp 40,37 triliun. Kendati demikian, segmen beban pokok pendapatan turun 14,82 persen menjadi Rp 23,56 triliun, dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp 27,65 triliun.

Direktur Utama SIG Hendi Prio Santoso mengatakan, meskipun kondisi ekonomi dan industri semen di Indonesia mengalami kontraksi akibat pandemi Covid-19 serta semakin ketatnya persaingan, SIG mampu melalui tahun 2020 dengan pencapaian kinerja yang cukup baik, khususnya dalam hal efisiensi biaya.

 "Perseroan mampu menjaga kinerja melalui berbagai inisiatif strategis, beban pokok pendapatan tahun 2020 mengalami penurunan yang lebih besar dibandingkan dengan penurunan pendapatan, sehingga mampu mencatatkan peningkatan marjin EBITDA menjadi 25,80 persen," ujar Hendi melalui keterangan tertulis, Senin (1/3/2021). Selain itu, SIG juga melakukan pengelolaan arus kas secara disiplin, serta menerapkan kebijakan belanja modal yang ketat. Imbasnya, SIG mampu mengelola arus kas dari aktivitas operasi tetap positif. Bahkan sepanjang tahun 2020, SIG membukukan pendapatan sebesar Rp 35,17 triliun, lebih rendah 12,87 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Hendi juga mengaku, penurunan disebabkan oleh turunnya permintaan akan produk bahan bangunan serta beberapa proyek strategis nasional yang mengalami penundaan, akibat kebijakan realokasi anggaran pemerintah. Menyikapi hal ini, pada tahun kemarin SIG juga melakukan ekspor ke berbagai negara seperti Australia, Bangladesh, Srilanka, serta China. Pada tahun 2020, SIG juga sudah meluncurkan berbagai solusi baru, baik produk baru seperti masonry cement. Untuk pengembangan digital marketing, SIG menghadirkan beberapa platform seperti sobat bangun, akses toko serta official store, dalam rangka memberikan kemudahan kepada pelanggan untuk mendapatkan produk-produk SIG.

Sumber: www.kompas.com
 

 

Selengkapnya
Semen Indonesia Raih Kesuksesan dengan Laba Bersih Rp 2,79 Triliun

Perindustrian

PT Semen Padang Ekspor 52.002 Ton Semen ke Berbagai Negara

Dipublikasikan oleh Wafa Nailul Izza pada 04 Maret 2025


PADANG, KOMPAS.com - Selama Januari 2022, PT Semen Padang menunjukkan pencapaian positif dalam ekspor semen. Total volume semen yang diekspor adalah 52.002 Metric Ton (MT) atau meningkat 376,03 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sebesar 10.924 MT. Group Head of Sales SIG Rahman Kurniawan menyebutkan pencapaian PT Semen Padang pada awal tahun ini, melanjutkan tren positif selama tahun 2021. "Kinerja baik ditunjukkan PT Semen Padang di awal tahun ini. Mudah-mudah ini bisa melanjutkan tren positif tahun lalu, yang berhasil membukukan ekspor semen dan klikner sebesar 1,7 juta MT," kata Rahman Kurniawan dalam keterangan tertulisnya yang diterima Kompas.com, Jumat (18/2/2022).

Sementara, Senior Manager of Export Sales SIG Fifit Abriyanto mangatakan PT Semen Padang diyakini mampu merealisasikan target ekspor dari SIG tahun ini, karena tren ekspor PT Semen Padang cukup positif . Fifit menjelaskan, selama Januari PT Semen Padang mengekspor semen OPC (42.5N) sebanyak 52.002 MT ke dua negara, dengan rincian 41.002 MT ke Sri Langka dan 11.000 MT ke Maldives. Sedangkan untuk klinker, Fifit menyebut bahwa realisasi pada Januari tahun 2022 sebanyak 34.810 MT, lebih rendah dibandingkan periode yang sama di tahun 2021, yaitu 165.261 MT.

Namun begitu, Fifit optimis bahwa realisasi ekspor klinker oleh PT Semen Padang akan meningkat seiring berjalannya waktu di tahun 2022 ini. "Ini masih awal tahun, dan kami yakin dan percaya kalau PT Semen Padang mampu meningkatkan jumlah ekspor klinker, karena pada tahun lalu PT Semen Padang mampu merealisasikan ekspor klinker lebih dari 1,2 juta MT," ujar Fifit. Ekspor semen dan klinker ke berbagai negara oleh PT Semen Padang sudah berlangsung sejak 2008 seperti Australia, Srilanka dan Maldives. Khusus negara Australia, telah dimulai sejak 2016 dan PT Semen Padang adalah perusahaan semen pertama yang berada di bawah holding SIG yang mengekspor semen ke Negeri Kangguru itu.

Sumber: money.kompas.com
 

 

Selengkapnya
PT Semen Padang Ekspor 52.002 Ton Semen ke Berbagai Negara

Perindustrian

PT Semen Padang: Raih Pendapatan Bisnis Non-semen Sebesar Rp 6,48 Miliar Selama 2021

Dipublikasikan oleh Wafa Nailul Izza pada 04 Maret 2025


PADANG, KOMPAS.com - Selama Januari 2022, PT Semen Padang menunjukkan pencapaian positif dalam ekspor semen. Total volume semen yang diekspor adalah 52.002 Metric Ton (MT) atau meningkat 376,03 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sebesar 10.924 MT. Group Head of Sales SIG Rahman Kurniawan menyebutkan pencapaian PT Semen Padang pada awal tahun ini, melanjutkan tren positif selama tahun 2021. "Kinerja baik ditunjukkan PT Semen Padang di awal tahun ini. Mudah-mudah ini bisa melanjutkan tren positif tahun lalu, yang berhasil membukukan ekspor semen dan klikner sebesar 1,7 juta MT," kata Rahman Kurniawan dalam keterangan tertulisnya yang diterima Kompas.com, Jumat (18/2/2022).

Sementara, Senior Manager of Export Sales SIG Fifit Abriyanto mangatakan PT Semen Padang diyakini mampu merealisasikan target ekspor dari SIG tahun ini, karena tren ekspor PT Semen Padang cukup positif . Fifit menjelaskan, selama Januari PT Semen Padang mengekspor semen OPC (42.5N) sebanyak 52.002 MT ke dua negara, dengan rincian 41.002 MT ke Sri Langka dan 11.000 MT ke Maldives. Sedangkan untuk klinker, Fifit menyebut bahwa realisasi pada Januari tahun 2022 sebanyak 34.810 MT, lebih rendah dibandingkan periode yang sama di tahun 2021, yaitu 165.261 MT.

Namun begitu, Fifit optimis bahwa realisasi ekspor klinker oleh PT Semen Padang akan meningkat seiring berjalannya waktu di tahun 2022 ini. "Ini masih awal tahun, dan kami yakin dan percaya kalau PT Semen Padang mampu meningkatkan jumlah ekspor klinker, karena pada tahun lalu PT Semen Padang mampu merealisasikan ekspor klinker lebih dari 1,2 juta MT," ujar Fifit. Ekspor semen dan klinker ke berbagai negara oleh PT Semen Padang sudah berlangsung sejak 2008 seperti Australia, Srilanka dan Maldives. Khusus negara Australia, telah dimulai sejak 2016 dan PT Semen Padang adalah perusahaan semen pertama yang berada di bawah holding SIG yang mengekspor semen ke Negeri Kangguru itu.

Sumber: money.kompas.com
 

 

Selengkapnya
PT Semen Padang: Raih Pendapatan Bisnis Non-semen Sebesar Rp 6,48 Miliar Selama 2021

Perindustrian

Peringatan Walhi: Ancaman terhadap Manusia dan Sumber Daya Alam oleh Industri Semen di Baturaja Jambi

Dipublikasikan oleh Wafa Nailul Izza pada 04 Maret 2025


JAMBI, KOMPAS.com - Direktur Walhi Jambi Rudiansyah mengatakan, produksi dari PT Semen Baturaja (Persero) Tbk akan mengganggu sumber mata air di kawasan karts Bukit Bulan. Dalam wilayah izin perusahaan plat merah itu, menurut Rudi, ada sembilan aliran sungai, yakni Sungai Batang Limun, Air Gedang, Air Mersib, Air Pangi, Air Menanti Kiri, Air Menanti Kanan, Air Ketari, Air Beduri dan Air Ketari Kecil. Semua sungai itu mengalir ke Sungai Tembesi dan tembus ke Sungai Batanghari. "Ada jutaan orang bergantung pada sumber air itu, untuk hidup dan mengaliri sawah dan pertanian lainnya. Kedaulatan pangan kita terancam semen," kata Rudiansyah kepada wartawan, Selasa (14/7/2020).

Dampak kerusakan lingkungan yang muncul, menurut Rudi, akan membuat masyarakat kesulitan air. Dengan begitu, produktivitas pertanian akan menurun. Selain itu, tingkat kesehatan masyarakat akan terancam, di mana udara di sana tidak lagi sehat. Kemudian bencana banjir bandang setiap saat dapat terjadi. Sebab berkurangnya daerah resapan air. Menurut Rudi, masuknya penambangan emas tanpa izin (PETI) di sekitar Sungai Batang Limun saja sudah membuat masyarakat kesulitan mendapatkan air bersih dan penyempitan lahan pertanian.

Apalagi, setelah izin PT Semen Baturaja turun pada November 2019 sampai dengan 2039, dengan bahan tambang mineral bukan logam (batu gamping) di lahan seluas 1.554,83 hektar. "Izinnya itu melingkupi Desa Meribung, Desa Mersip, Desa Berkun, Desa Napal Melintang. Kita takut terjadi konflik," kata Rudi. Pemberian izin industri semen di kawasan ekosistem karst Bukit Bulan, menurut Rudi, bertolak belakang dengan semangat Undang-Undang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Dalam aturan disebutkan bahwa ekosistem karst merupakan ekosistem penting yang harus dilindungi.

Rudi mengatakan, bentang alam karst berfungsi menyerap karbon yang mencemari udara dalam jumlah besar, yaitu sekitar 13,482 gigagram per tahun. Kawasan karst juga dinilai sangat penting untuk ketersediaan air. Menurut Rudi, karst memiliki fungsi untuk menyimpan cadangan air pada musim kemarau. Selain itu, pada kawasan Bukit Bulan tercatat ada lebih dari 100 goa, termasuk goa berair atau sungai bawah tanah seperti Goa Calau Petak yang merupakan goa berair dengan lorong yang panjang dan mempertemukan dua desa. Hasil penelitian Balai Arkeologi Sumatera Selatan terhadap 82 goa dan ceruk di Bukit Bulan, menunjukkan bahwa 20 di antaranya merupakan situs goa hunian dan mengekskavasi 46.271 spesimen. Ditemukan lukisan pada dinding goa yang diperkirakan usianya sudah ribuan tahun. Sementara itu, Pelaksana tugas Kepala Dinas ESDM Provinsi Jambi Karel Ibnu Suratno mengatakan, perizinan PT Semen Baturaja saat ini telah memasuki tahap operasi produksi. Hal itu disampaikan Karel dalam seminar daring Tinggalan Arkeologi di Bukit Bulan, Potensi, dan Tantangan Pelestariannya yang diadakan Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia (IAAI) Komda Sumbagsel. Dari izin yang diberikan, menurut Karel, PT Semen Baturaja tersebut meliputi izin eksplorasi dan operasi produksi. Mengenai izin operasi produksi, tahapannya mulai dari kontruksi, pemurnian sampai pengangkutan. Tanggapan perusahaan Sementara itu, Vice President Corporate Secretary PT Semen Baturaja (Persero) Tbk Basthony Santri menuturkan, perusahaan mempertimbangkan kondisi pandemi Covid-19 dan over supply produksi semen nasional. "Maka Semen Baturaja melakukan penundaan pelaksanaan sejumlah CAPEX termasuk pembangunan pabrik semen di Bukit Bulan Sarolangun untuk sementara waktu," kata Basthony, Selasa (14/7/2020). Dengan nilai investasi pembangunan pabrik senilai Rp 3-5 triliun, nantinya kehadiran Semen Baturaja di Sarolangun diharapkan dapat menggerakan perekonomian masyarakat setempat dengan terbukanya akses mobilisasi masyarakat dan lapangan pekerjaan. Basthony meyakini operasi produksi semen tidak mengganggu sumber air dan ekosistem kawasan karst Bukit Bulan. Sejalan dengan visi perusahaan, menurut Basthony, PT Semen Baturaja akan menjadi produsen semen yang berwawasan lingkungan. Dengan demikian, setiap rencana investasi dan pengembangan perusahaan akan senantiasa memperhatikan kelestarian alam dan lingkungan di sekitar wilayah operasinya. "Kita manajemen berkomitmen akan tetap mempertahankan kelestarian KBAK sebagai kawasan lindung dan tidak akan dilakukan penambangan," kata Basthony.

Sumber: regional.kompas.com
 

 

Selengkapnya
Peringatan Walhi: Ancaman terhadap Manusia dan Sumber Daya Alam oleh Industri Semen di Baturaja Jambi
« First Previous page 9 of 37 Next Last »