Perindustrian

Profil PT Semen Indonesia

Dipublikasikan oleh Wafa Nailul Izza pada 05 Maret 2025


PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, umumnya dikenal sebagai SIG, adalah perusahaan semen Indonesia yang didirikan pada tahun 1957 di Gresik, dengan nama NV Semen Gresik. Pada tahun 1991, PT Semen Gresik menjadi BUMN pertama di Indonesia yang go public. Selanjutnya pada tahun 1995, PT Semen Gresik (Persero) Tbk melakukan konsolidasi dengan PT Semen Padang dan PT Semen Tonasa yang kemudian dikenal dengan nama Semen Gresik Group.

Pada tanggal 7 Januari 2013, PT Semen Gresik (Persero) Tbk bertransformasi menjadi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, dan berperan sebagai perusahaan induk strategis yang membawahi Semen Gresik, Semen Padang, Semen Tonasa, dan Thang Long Cement.

Pada tanggal 31 Januari 2019, SIG melalui anak usahanya PT Semen Indonesia Industri Bangunan (SIIB) secara resmi mengakuisisi 80,6% saham Holderfin B.V. yang ditempatkan dan disetor di Holcim Indonesia. Selanjutnya, pada tanggal 11 Februari 2019, melalui mekanisme Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, telah disetujui perubahan nama PT Holcim Indonesia Tbk menjadi PT Solusi Bangun Indonesia Tbk.

Sejarah
Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1951 saat pemerintah Indonesia mendirikan NV Pabrik Semen Gresik untuk membangun sebuah pabrik semen di Gresik dengan kapasitas terpasang sebesar 250.000 ton semen per tahun. Pada tahun 1957, Presiden Soekarno meresmikan pabrik semen milik perusahaan ini. Pada tahun 1961, pemerintah mengubah badan hukum perusahaan ini menjadi sebuah perusahaan negara (PN) dengan nama PN Semen Gresik. Pada tahun 1969, badan hukum perusahaan ini kembali diubah menjadi persero.

Pada tahun 1991, perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Pada saat itu, kapasitas terpasang dari perusahaan ini telah mencapai 1,8 juta ton semen per tahun. Pada tahun 1995, perusahaan ini mengakuisisi Semen Padang dan Semen Tonasa, sehingga kapasitas terpasang dari perusahaan ini mencapai 8,5 juta ton semen per tahun. Pada tahun 1995, CEMEX resmi memegang 14% saham perusahaan ini, dan ditingkatkan menjadi 25,5% setahun kemudian. Pada tahun 2006, Blue Valley membeli 24,9% saham perusahaan ini yang dipegang oleh CEMEX, dan ditingkatkan menjadi 48,99% empat tahun kemudian.

Pada tahun 2012, perusahaan ini menyelesaikan pembangunan dua unit pabrik semen dan mengakuisisi Thang Long Cement asal Vietnam yang kapasitas terpasangnya saat itu mencapai 2,3 juta ton semen per tahun. Pada tahun 2013, perusahaan ini mengubah namanya menjadi seperti sekarang dan memisahkan bisnis produksi semennya ke Semen Gresik. Pada tahun 2016, perusahaan ini mendirikan Semen Indonesia International, Semen Indonesia Aceh, dan Semen Kupang Indonesia, serta mengubah nama SGG Prima Beton menjadi Semen Indonesia Beton. Pada tahun 2017, perusahaan ini mendirikan Semen Indonesia Industri Bangunan untuk berbisnis di bidang produksi bahan bangunan. Perusahaan ini juga berhasil menyelesaikan pembangunan dua pabrik semen di Rembang, Jawa Tengah dan di Padang, Sumatera Barat dengan kapasitas terpasang masing-masing sebesar 3 juta ton semen per tahun.

Pada bulan Januari 2019, melalui Semen Indonesia Industri Bangunan, perusahaan ini mengakuisisi 80,64% saham Holcim Indonesia dan kemudian mengubah nama perusahaan tersebut menjadi Solusi Bangun Indonesia. Merek Holcim juga diubah menjadi Dynamix. Pada tahun 2020, perusahaan ini mengubah nama dagangnya dari Semen Indonesia menjadi SIG. Pada tahun 2021, Taiheiyo Cement asal Jepang resmi memegang 15% saham perusahaan ini. Pada tahun 2022, pemerintah menyerahkan mayoritas saham Semen Baturaja ke perusahaan ini.

Disadur dari: en.wikipedia.org
 

Selengkapnya
Profil PT Semen Indonesia

Perindustrian

Mengenal PT Cemindo Gemilang

Dipublikasikan oleh Wafa Nailul Izza pada 05 Maret 2025


PT Cemindo Gemilang merupakan salah satu produsen semen premium di Indonesia. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 2011 dan merupakan pemegang merek Semen Merah Putih.

Saat ini PT Cemindo Gemilang telah memiliki empat pabrik yang tersebar di Indonesia, yaitu:

1. Pabrik Semen Terpadu di Bayah, Banten, yang dilengkapi dengan proses supply chain yang lengkap, mulai dari proses produksi hingga pelabuhan tersendiri. Pabrik ini berkapasitas produksi 4 juta ton semen per tahun.

2. Pabrik Penggilingan di Ciwandan, Banten, berkapasitas produksi 1.750.000 ton semen per tahun.

3. Pabrik Penggilingan di Gresik, Jawa Timur, berkapasitas produksi 1.000.000 ton semen per tahun.

4. Pabrik Pengemasan Semen di Pontianak, Kalimantan Barat, berkapasitas 500.000 ton semen per tahun.

Selain itu, PT Cemindo Gemilang juga memiliki anak perusahaan yang bernama PT Motive Mulia, yang memproduksi produk-produk turunan semen berupa Ready Mix Concrete & Precast Concrete.

Keunggulan

Semen Merah Putih memiliki tiga keunggulan utama yang terletak pada kekuatan, daya tahan dan kemudahan pengerjaan. Keunggulan Semen Merah Putih sebagai semen berkualitas telah terbukti secara nasional maupun internasional melalui pengujian standar mutu Indonesia SNI 15-7064-2004 dan SNI 15–2049–2004, serta standar mutu Eropa CEM II/A-M 42.5N dan EN 197-1:2000.

Jenis Produk

1. Portland Composite Cement (PCC)

Tersedia dalam kemasan kantong 40 kg dan 50 kg. Biasa digunakan untuk pembangunan bangunan umum.

2. Ordinary Portland Cement (OPC) – Tipe 1

Tersedia dalam kemasan curah. Biasa digunakan untuk kebutuhan kontruksi seperti pekerjaan beton, pemasangan bata, selokan, jalan, pagar, dinding dan pembuatan elemen bangunan khusus seperti beton pracetak, panel beton, dan bata beton (paving block).

Selain kedua produk tersebut, Semen Merah Putih juga memiliki produk turunan beton berupa Ready Mix Concrete (RMC) dan Precast.

  • Ready Mix Concrete (RMC)

Adalah produk beton siap pakai yang tersedia dalam berbagai pilihan mutu. Biasa digunakan untuk pembangunan kawasan perindustrian, gedung bertingkat, perumahan, serta infrastruktur umum.

  • Precast Concrete

Adalah produk beton yang dicetak sesuai dengan ukuran tertentu. Produk precast terdiri atas:

  • Produk Standar (Standard Products), adalah produk precast yang dicetak sesuai dengan ukuran standar, seperti saluran (u-ditch), pagar panel, gorong-gorong, tiang pancang, box culvert, dan kansteen.

  • Produk Pesanan Khusus (Customize Products), adalah produk precast yang dicetak sesuai dengan ukuran pesanan konsumen, seperti balok, kolom, slab, facade, shear wall, tangga, sheet piles, girders, voided slabs, dan pembatas jalan beton.

Sumber: id.wikipedia.org

 

Selengkapnya
Mengenal PT Cemindo Gemilang

Perindustrian

Mengenal Siam Cement Group

Dipublikasikan oleh Wafa Nailul Izza pada 05 Maret 2025


Siam Cement Public Company Limited (SCG; SET: SCC) adalah perusahaan semen dan bahan bangunan terbesar dan tertua di Thailand dan Asia Tenggara. Pada tahun 2016, SCG juga menduduki peringkat kedua sebagai perusahaan terbesar di Thailand dan perusahaan publik terbesar ke-604 di dunia versi Forbes. Perusahaan ini terdaftar di SET50 dan SETHD serta menjadi tolok ukur industri. Pemegang saham utama perusahaan adalah Raja Vajiralongkorn, yang memiliki 30 persen saham Siam Cement.

Pendapatan konsolidasi mencapai 450 miliar baht (US$14 miliar) pada tahun fiskal 2017: 10Unit semen dan bahan bangunan menyumbang 38 persen; 44 persen dari unit bahan kimia; dan 18 persen dari unit pengemasan: 11Pada tahun 2016, SCG menduduki peringkat No. 1 sebagai perusahaan pemberi kerja lulusan terbaik di Thailand yang disurvei oleh Program Magang Asia..

SCG didirikan untuk mendirikan pabrik semen pertama di Bangkok, Thailand melalui keputusan kerajaan Raja Rama VI(Vajiravudh) pada tahun 1913. Sejak saat itu, perusahaan ini telah berekspansi ke berbagai bisnis dengan tiga unit bisnis inti: SCG Bahan Bangunan Semen; SCG Bahan Kimia; dan SCG Pengemasan: 1Saat ini, SCG banyak menginvestasikan perusahaannya di wilayah Asia Tenggara termasuk bisnis pengemasan di Malaysia, kompleks petrokimia di Vietnam, dan banyak pabrik semen di sekitar wilayah tersebut.

SCG mempekerjakan sekitar 54.000 karyawan. Produknya dipasarkan di dalam negeri dan diekspor ke seluruh wilayah di dunia. Cementhai Holding Co, Ltd mengawasi investasi SCG di berbagai bisnis. Sebagian besar merupakan usaha patungan dengan perusahaan internasional, misalnya Kubota, Yamato Kogyo, Aisin Takaoka Group, Nippon Steel, Toyota Motor, Michelin, Hayes Lemmerz, Siam Mitsui, dan perusahaan Dow Chemical.

Penelitian dan pengembangan
SCG menekankan penelitian dan pengembangan. Pada tahun 2016, pengeluaran untuk penelitian dan pengembangan adalah satu persen dari penjualan dan produk bernilai tambah menyumbang lebih dari 35 persen dari penjualan: 11 Pada tahun 2017, produk HVA menyumbang hampir 40 persen dari penjualan.
Siam Research and Innovation Company Limited melakukan penelitian dan pengembangan produk dan layanan baru yang berkaitan dengan semen, mortar, beton, bahan bangunan, pencetakan 3D, prefabrikasi, agregat daur ulang, dan tahan api.

Pada tahun 2014, SCG Chemicals mengakuisisi 51 persen saham Norner untuk mengembangkan teknologi plastik dan polimer. Pada tahun 2017, SCG menerima penghargaan "Asia IP Elite 2016" selama tiga tahun berturut-turut. Penghargaan ini diberikan oleh Intellectual Asset Management (IAM), sebuah majalah terkemuka dalam manajemen strategis kekayaan intelektual.

Sponsor
Siam Cement Group adalah sponsor acara sepak bola, bulu tangkis, dan golf di Thailand dan Asia Tenggara.

Disadur dari: en.wikipedia.org
 

Selengkapnya
Mengenal Siam Cement Group

Perindustrian

Prestasi Luar Biasa PT Semen Baturaja: Pendapatan Mencapai Rp 1,72 Triliun di Tahun 2020

Dipublikasikan oleh Wafa Nailul Izza pada 05 Maret 2025


TEMPO.CO, Jakarta -  PT Semen Baturaja meraup pendapatan Rp1,72 triliun pada 2020 di tengah pelemahan industri semen akibat dampak dari penyebaran COVID-29.

Direktur Utama PT. Semen Baturaja Tbk Jobi Triananda Hasjim mengatakan performa positif ini berkat kesigapan perseroan dalam melakukan efisiensi biaya produksi dan biaya usaha, perbaikan sistem distribusi dan penataan distributor.
Perseroan pun mendorong upaya peningkatan pendapatan melalui penjualan white clay. “Hasilnya Perseroan mampu menekan harga pokok secara signifikan dan juga memaksimalkan pendapatan dengan capaian Rp1,72 triliun,” kata dia, Rabu, 31 Maret 2021.

Selain itu, PT Semen Baturaja juga mampu meningkatkan EBITDA menjadi Rp416,4 miliar atau meningkat 2 persen dari tahun 2019. Untuk Cash From Operation (CFO) perseroan membukukan Rp393 miliar pada akhir 2020.

“Atas pencapaian kinerja yang positif di tahun 2020, manajemen semakin optimis akan kinerja pada 2021 akan jauh lebih baik,” kata dia.

Hal ini seiring adanya upaya akselerasi pemulihan ekonomi nasional dari pemerintah yang diharapkan mampu mendorong pertumbuhan pada sektor infrastruktur yang menjadi sektor utama penyerap semen.

Penyebaran virus COVID-19 ke seluruh dunia termasuk Indonesia menyebabkan kinerja perekonomian melemah dan pertumbuhan ekonomi mengalami perlambatan.

Hingga akhir tahun 2020, pandemi COVID-19 menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami penurunan sebesar -2,07 persen.

Tahun 2020 menjadi tantangan berat bagi seluruh pelaku industri, untuk industri semen diketahui kondisi pasar yang sudah over supply sejak tahun 2019, lalu makin tertekan dengan adanya pandemi COVID-1 sehingga secara nasional demand mengalami penurunan hingga 10,7 persen (yoy).

Sumber: bisnis.tempo.co 
 

 

Selengkapnya
Prestasi Luar Biasa PT Semen Baturaja: Pendapatan Mencapai Rp 1,72 Triliun di Tahun 2020

Perindustrian

Semen Baturaja Tampung Limbah Batu Bara Bukit Asam untuk Inovasi Pembuatan Semen

Dipublikasikan oleh Wafa Nailul Izza pada 04 Maret 2025


TEMPO.CO, Jakarta - PT Semen Baturaja (Persero) Tbk akan menampung Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) alias limbah batu bara yang dihasilkan PLTU Sumatera Selatan 8. Pembangkit ini adalah bagian dari proyek listrik 35 ribu Mega Watt (MW) yang dibangun PT Huadian Bukit Asam Power, perusahaan patungan antara PT Bukit Asam (Persero) Tbk dan China Huadian Hongkong Company Ltd.

"Kami akan memanfaatkan Fly Ash dan Bottom Ash untuk proses produksi semen," kata Direktur Pemasaran Semen Baturaja, Mukhamad Saifudin dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa, 16 Maret 2021.

Saat ini, limbah batu bara ini sedang jadi sorotan karena pemerintah resmi menghapusnya dari daftar bahan berbahaya dan beracun. Penghapusan ini dilakukan lewat Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, salah satu aturan turunan UU Cipta Kerja.

Tapi jauh sebelum PP 22 ini terbit, sebanyak 16 asosiasi yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) sudah mengusulkan agar FABA dikeluarkan dari daftar limbah B3. "Karena berdasarkan hasil uji-ujinya pun menyatakan bahwa FABA bukan merupakan limbah B3,” ujar Ketua Umum Apindo Haryadi B. Sukamdani pada 18 Juni 2021.

Kebijakan ini pun langsung menuai kritikan dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi). “Siapa yang sorak-sorai? Yang sorak-sorai adalah investor. Karena target produksi (batu bara) yang semakin meningkat, limbah ini akhirnya dikeluarkan (dari B3),” ujar Direktur Eksekutif Kalimantan Tengah Dimas Novian Hartono dalam diskusi virtual pada Ahad, 14 Maret 2021.

Adapun pemanfaatan limbah batu bara ini tercapai setelah Semen Baturaja meneken kerja sama dengan Huadian. Kerja sama akan berlangsung 2 tahun sampai 1 Maret 2023.

Selain limbah batu bara, Semen Baturaja juga aka menerima Gypsum dari Huadian untuk bahan baku proses produksi semen. Sebaliknya, Semen Batuaraja menyediakan limestone (batu kapur) untuk Huadian guna kebutuhan proses Flue Gas Desulfurization (FGD).

Ini bukan pertama kalinya Semen Baturaja memanfaatkan FABA untuk produksi semen. Sejak 2019, mereka juga sudah bekerja sama dengan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri) untuk memanfaatkan limbah batu bara ini.

Sumber: bisnis.tempo.co
 

Selengkapnya
Semen Baturaja Tampung Limbah Batu Bara Bukit Asam untuk Inovasi Pembuatan Semen

Perindustrian

Melangkah Kuat di Tengah Persaingan Ketat: Semen Indonesia Giat Kolaborasi dan Inovasi Produk

Dipublikasikan oleh Wafa Nailul Izza pada 04 Maret 2025


JAKARTA, KOMPAS.com - Persaingan industri semen nasional semakin ketat, seiring dengan bermunculannya pelaku usaha semen baru di Tanah Air. Pada saat bersamaan, dengan terus bertambahnya jumlah produsen semen, Indonesia sampai dengan saat ini dihadapi dengan kondisi kelebihan pasokan kapasitas produksi atau over supply semen.

Menghadapi kondisi tersebut, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG sebagai raksasa produsen semen nasional berencana untuk fokus melakukan kolaborasi dan melakukan inovasi produk. Selain itu, dalam rangka merayakan hari ulang tahunnya yang ke-9, Direktur Utama SIG Donny Arsal mengatakan, perseroan mengusung tema growing together, sebagai respons dalam menghadapi tantangan di industri semen saat ini.

"Kebersamaan menjadi kekuatan dalam menghadapi tantangan industri semen ke depan yang akan semakin berat, dimana peta persaingan semakin ketat dengan munculnya beberapa pemain baru. Apalagi kondisi over supply semakin mempertajam tingkat kompetisi di market," tutur dia, Donny, dalam keterangannya, Minggu (9/1/2022). Lebih lanjut, Donny Arsal menambahkan, tahun ini SIG telah mencanangkan strategic bussiness priority dengan inisiatif, salah satunya peningkatan operational excellence serta melakukan optimalisasi supply chain.

Sementara itu Menteri BUMN Erick Thohir  menyampaikan, sebagai salah satu BUMN semen terbesar di Asia Tenggara,  SIG didorong untuk dapat bertransformasi menjadi BUMN kelas dunia. "Melalui Inovasi, produk dan layanan serta inovai teknologi dan digital untuk meningkatkan daya saing secara global," ucap dia. Sebagai informasi, saat ini SIG memiliki lima merek yang beredar di pasar Indonesia yaitu Semen Gresik, Semen Padang, Semen Tonasa, Dynamix dan Semen Andalas serta satu brand di Vietnam yaitu Thang Long Cement Saat ini SIG memiliki produk semen kantung baik serbaguna, maupun produk semen untuk aplikasi tertentu yang lebih ekonomis, serta berbagai tipe semen curah yang disesuaikan dengan karakteristik dari tiap jenis proyek.

Sumber: money.kompas.com
 

Selengkapnya
Melangkah Kuat di Tengah Persaingan Ketat: Semen Indonesia Giat Kolaborasi dan Inovasi Produk
« First Previous page 8 of 37 Next Last »