Perhubungan

Riwayat dan Revolusi Bus Tingkat di Indonesia: Dari Kota Metropolitan hingga Transportasi Antarkota

Dipublikasikan oleh Dimas Dani Zaini pada 30 April 2024


Bus Tingkat atau Double-decker bus merupakan jenis bus yang memiliki dua lantai, sehingga dapat mengangkut lebih banyak penumpang dibandingkan dengan bus biasa. Di Indonesia, bus tingkat pertama kali diperkenalkan pada tahun 1968 dan awalnya hanya digunakan untuk angkutan dalam kota Jakarta. Namun, seiring berjalannya waktu, bus tingkat mulai muncul di beberapa kota lain seperti Surabaya, Medan, dan Semarang.

Awalnya, bus tingkat di Indonesia didatangkan langsung dari pabrikan di Inggris dan Swedia. Namun, setelah lebih dari dua puluh tahun, jumlah bus tingkat ini mulai berkurang karena biaya perawatan dan harga suku cadangnya yang mahal. Namun, pada tahun 2015, bus tingkat kembali muncul di Indonesia dengan varian modern yang menggunakan sasis Mercedes Benz. Beberapa perusahaan otobus ternama di Indonesia mulai menggunakan bus tingkat ini dalam layanan transportasi mereka.

Selain digunakan sebagai angkutan umum, bus tingkat juga populer sebagai bus pariwisata. Beberapa kota di Indonesia seperti Solo, Surabaya, Malang, dan Bandung memiliki layanan bus tingkat khusus untuk wisatawan. Bus tingkat pariwisata biasanya memiliki desain yang menarik dan lantai atasnya terbuka, sehingga wisatawan dapat menikmati pemandangan dengan lebih leluasa.

Di Solo, misalnya, terdapat bus tingkat bernama Werkudara yang mulai dioperasikan pada tahun 2011 dan melayani penumpang khusus wisata. Di Surabaya, pada tahun 2018, juga diperkenalkan layanan bus tingkat yang melayani rute-rute penting di dalam kota. Yang menarik, sistem pembayaran bus tingkat Surabaya menggunakan sampah plastik sebagai metode pembayaran yang inovatif.

Kota Malang juga memiliki bus tingkat wisata bernama Bus Macyto yang diluncurkan pada tahun 2015. Bus ini melayani para wisatawan dengan rute yang melewati berbagai titik penting di kota Malang, seperti museum-museum dan wisata kuliner. Layanan ini disediakan secara gratis dan menjadi salah satu alternatif transportasi yang populer bagi para wisatawan.

Bandung juga tidak ketinggalan dengan Bus Tingkat Wisata atau Bandros. Bus ini memiliki dua lantai dengan lantai atas yang terbuka, sehingga penumpang dapat menikmati udara segar sambil menikmati pemandangan Kota Bandung. Rencananya, bus wisata ini akan berkeliling dengan rute yang meliputi berbagai jalan utama dan tempat wisata di Bandung.

Demikianlah perkembangan bus tingkat di Indonesia, mulai dari penggunaan awalnya sebagai angkutan dalam kota hingga menjadi pilihan populer dalam layanan transportasi umum dan pariwisata. Bukan hanya sebagai sarana transportasi yang nyaman dan efisien, bus tingkat juga memberikan pengalaman perjalanan yang menarik bagi para penumpangnya.

Disadur: id.wikipedia.com

 

 
Selengkapnya
Riwayat dan Revolusi Bus Tingkat di Indonesia: Dari Kota Metropolitan hingga Transportasi Antarkota

Perhubungan

Transformasi Transportasi Kota Surabaya: Melacak Jejak Bus Kota Reguler Menuju Era Modernisasi Transportasi

Dipublikasikan oleh Dimas Dani Zaini pada 30 April 2024


Kota Surabaya memiliki sejumlah layanan transportasi umum berupa bus kota reguler oleh beberapa perusahaan otobus, baik perusahaan milik BUMN maupun swasta, yang beroperasi sesuai dengan izin trayek dari Dinas Perhubungan Kota Surabaya ataupun Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) Jawa Timur. Layanan tersebut telah beroperasi sejak 20 Juli 1975, menggantikan fungsi trem sebagai transportasi umum utama kala itu.

Pada awal dekade tahun 2010-an, populasi bus kota reguler semakin menurun seiring dengan banyaknya unit yang sudah tidak laik dan mulai munculnya berbagai layanan angkutan daring di kota ini. Eksistensi bus kota reguler juga semakin tergerus dengan mulai beroperasinya berbagai layanan angkutan massal berbasis jalan (bus rapid transit) di kota ini sejak pertengahan tahun 2015 seperti Trans Gerbangkertosila (dikenal sebagai Trans Sidoarjo), Suroboyo Bus, Trans Semanggi Suroboyo, dan Trans Jatim. Sampai tahun 2017, populasi bus kota reguler dengan berbagai macam sasis (kerangka) dan bodi mencapai 274 unit yang tersebar pada dua puluh jalur trayek berbeda.

Awal September 2022, operator BUMN Perum DAMRI resmi menghentikan seluruh operasional bus kota reguler miliknya, sehingga seluruh layanan bus kota reguler yang tersisa hanya dioperasikan oleh beberapa perusahaan otobus swasta saja. Total terdapat 38 unit bus dari beberapa perusahaan otobus seperti PO Estraa Mandiri, PO Ladju, PO Akas NR, PO Dua Putra, dsb., yang menyediakan layanan pada dua trayek ekonomi, dua trayek patas, dan satu trayek patas AC. Jalur ini menghubungkan Terminal Purabaya atau Terminal Larangan (Sidoarjo) di selatan kota dan beberapa infrastruktur angkutan umum di utara kota seperti Terminal Bratang, Terminal Joyoboyo atau Lapangan Jembatan Merah (JMP).

Kota Baru. Perbedaan Bus

Sebelum adanya Bus Rapid Transit (BRT) di Indonesia, layanan bus pada umumnya masih mempertahankan sistem operasi lama (tradisional) dan serupa dengan layanan bus kota pada umumnya. Pada tahun 2004, Transjakarta hadir di kota Jakarta sebagai layanan bus perkotaan baru yang pertama, berdasarkan angkutan umum di jalan raya dan standar BRT yang diterapkan dalam jaringan penghalang yang terhubung satu sama lain. Dengan menggunakan standar tersebut, Transjakarta akan berbeda dengan bus kota modern dengan banyak layanan seperti Kopaja, MetroMini, Koantas Bima, Kopami, Miniarta, Kowanbisata, dll. Bus reguler perkotaan atau non perkotaan.

Keberhasilan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menyelenggarakan angkutan umum melalui layanan Transjakarta menjadi percontohan bagi beberapa pemerintah daerah dalam menerapkan bus kota baru di kota lain, seperti Trans Jogja (2008), Trans Semarang (2009) dan Batik Solo. Trans. (2010), Trans Musi (2010), Trans Sarvagita (2011), dll. Pemerintah daerah tersebut mulai menjalankan skema operasional bus kota modern dengan mengonversi bus kota reguler menjadi bus kota modern, ataupun tetap mempertahankan eksistensi bus kota reguler.

Sebagai perbandingan dengan kota-kota besar lain di Indonesia, perkembangan moda bus perkotaan di Surabaya tergolong statis dan lebih lambat. Namun Surabaya menjadi satu-satunya kota di Jawa Timur yang masih bertahan menerapkan layanan bus kota reguler, setelah layanan serupa di Kota Jember sudah dinonaktifkan sejak tahun 2007–2008. Pada periode antara tahun 1975–2015, bus kota reguler masih menjadi salah satu moda angkutan umum dalam kota yang utama (selain angkutan kota dan mobil penumpang umum) yang mampu bertahan mendominasi jaringan trayek penghubung titik-titik strategis dalam kota seperti Terminal Purabaya, Terminal Larangan (Sidoarjo), Terminal Joyoboyo, Terminal Bratang, Jembatan Merah Plaza (JMP), Stasiun Semut, Pelabuhan Tanjung Perak (Ujung Baru) dan Terminal Tambak Osowilangon.

Namun era kejayaan bus kota reguler mulai menurun dan terdegradasi sejak tahun 2010-an, seiring dengan mulai beroperasinya layanan angkutan daring serta beberapa layanan bus kota modern atau BRT di kota ini seperti Trans Sidoarjo (2015), Suroboyo Bus (2018), Trans Semanggi Suroboyo (2021) dan Trans Jatim (2022). Sampai September 2022, populasi bus kota reguler menyusut hingga kurang dari lima puluh unit, yang tersebar pada empat jalur trayek saja seperti trayek D, F, P3/PAC3 dan P5.

Disadur : id.wikipedia.com

Selengkapnya
Transformasi Transportasi Kota Surabaya: Melacak Jejak Bus Kota Reguler Menuju Era Modernisasi Transportasi

Perhubungan

Indonesia Dukung Penggunaan Kendaraan Listrik untuk Mengurangi Emisi Karbon

Dipublikasikan oleh Dimas Dani Zaini pada 30 April 2024


Pemerintah Indonesia sedang berupaya mendukung penggunaan kendaraan listrik guna mengurangi emisi karbon di Indonesia. Langkah ini sejalan dengan upaya global dalam memperbaiki kondisi iklim dan melindungi lingkungan. Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menyatakan bahwa pemerintah konsisten dengan semangat Presidensi G20 untuk memanfaatkan energi terbarukan.

Budi berharap Indonesia dapat memiliki peta jalan yang jelas dalam mendorong penggunaan kendaraan bermotor listrik. Langkah awal yang diambil adalah penggunaan bus listrik di beberapa kota untuk menciptakan permintaan. Permintaan yang tinggi dari masyarakat diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan menjaga keseimbangan pasokan dan permintaan terkait kendaraan listrik.

Pemerintah juga berencana untuk menerapkan penggunaan kendaraan listrik pada angkutan umum, baik taksi maupun motor listrik. Implementasi langkah ini mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 yang mengatur percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai untuk transportasi jalan. Tahapan implementasi meliputi penggunaan kendaraan listrik pada kendaraan dinas pemerintah, angkutan umum massal, Bus Rapid Transit (BRT), angkutan bandara, angkutan pariwisata, dan angkutan antarkota.

Budi menjelaskan bahwa kendaraan listrik tidak menghasilkan emisi udara, sehingga pemerintah mendorong penggunaannya sebagai kendaraan dengan emisi nol. Peraturan Menteri Perhubungan juga telah dibuat untuk mengatur konversi kendaraan bermesin pembakaran internal menjadi kendaraan listrik yang dapat didaftarkan secara legal. Salah satu langkah yang dipercepat adalah konversi kendaraan operasional pemerintah. Aturan mengenai konversi sepeda motor dengan penggerak motor bakar menjadi sepeda motor listrik berbasis baterai telah diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan No. 65 Tahun 2020.

Hingga November 2021, jumlah kendaraan listrik di Indonesia mencapai 14.400 unit, terdiri dari mobil penumpang roda empat, kendaraan roda tiga, sepeda motor listrik, mobil bus, dan mobil barang. Selain itu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah memasang 187 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di berbagai lokasi di Pulau Jawa, Sumatera, dan Sulawesi.

Dengan meningkatnya jumlah infrastruktur penunjang, diharapkan kepercayaan masyarakat dalam menggunakan kendaraan listrik juga semakin bertambah. Pemerintah telah merencanakan penggunaan bus listrik pada layanan Buy The Service di Surabaya dan Bandung pada tahun mendatang. Selain itu, pemerintah juga mendorong produsen sepeda motor listrik untuk memproduksi baterai dengan ukuran yang sama agar memudahkan masyarakat dalam penggunaan dan pengisian ulang baterai.

Sumber: tribunnews.com

Selengkapnya
Indonesia Dukung Penggunaan Kendaraan Listrik untuk Mengurangi Emisi Karbon

Perhubungan

Perkembangan dan Tantangan BisKita Trans Banjarbakula: Mengulas Transportasi Publik Berbasis Bus Raya Terpadu di Kalimantan Selatan

Dipublikasikan oleh Dimas Dani Zaini pada 30 April 2024


BisKita Trans Banjarbakula merupakan layanan angkutan umum berbasis bus berkecepatan tinggi di kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan yang menerapkan sistem keuangan BPTJ Kementerian Perhubungan (BTS) dan beroperasi berdasarkan standar pelayanan yang ditetapkan pemerintah.

Sistem tersebut akan memiliki tiga rute perjalanan dan 37 pemberhentian pada tahun 2019. Setelah uji coba gratis selama beberapa bulan, angkutan umum ini diluncurkan pada 14 Agustus 2019 atau dalam rangka merayakan tahun ke-69 berdirinya provinsi Kalimantan Selatan. Pemda berencana memperluas layanan ke enam rute dengan total 112 halte di Kabupaten Banjar, Kabupaten Tanah Laut, dan Kabupaten Barito Kuala.

Pemerintah juga berencana mengalihkan operasional BRT ke sektor swasta mulai tahun 2021 untuk mempercepat pengembangan BRT. Hingga September 2020, pandemi COVID-19 menyulitkan perekrutan pengemudi bus baru. Hal ini akan menunda perluasan jalan dan kendaraan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus bertambah.

Pada tahun 2021, banjir di Kalimantan Selatan merusak banyak terminal bus dan kawasan. , digunakan sebagai tempat evakuasi korban banjir. Meski begitu, layanan bus tetap berjalan seperti biasa. Pada acara tahunan Haul Guru Sekumpul, tiket bus dijual gratis kepada para pendatang yang ingin menuju pelabuhan.

Pandemi Covid-19

Selama epidemi COVID-19, provinsi Kalimantan Selatan dilanda , sebuah bus jumlah penumpang bus tersebut adalah 12 orang. Aturan baru juga akan berlaku, seperti penggunaan masker dan penjarakan sosial. Selain itu, jam kerja dibatasi pada pukul 06:30 - 17:00 (WITA) pada hari Senin hingga Jumat dan pukul 08:00 - 15:00 pada akhir pekan dan hari libur.

Sumber: id.wikipedia.com

 

Selengkapnya
Perkembangan dan Tantangan BisKita Trans Banjarbakula: Mengulas Transportasi Publik Berbasis Bus Raya Terpadu di Kalimantan Selatan

Perhubungan

Bus Antarkota di Indonesia: Moda Transportasi Penting untuk Perjalanan Jarak Jauh

Dipublikasikan oleh Dimas Dani Zaini pada 30 April 2024


Bus antarkota, atau bus ekspres, adalah layanan transportasi umum yang menggunakan bus besar atau bus sedang untuk mengangkut penumpang dalam jarak tempuh tertentu menuju beberapa kota atau permukiman. Berbeda dengan bus perkotaan, bus antarkota memiliki perhentian tunggal di satu tempat terpusat di dalam kota dan tidak berhenti selama perjalanan. Bus antarkota dapat dioperasikan oleh pemerintah atau perusahaan swasta dan ada di seluruh dunia.

Selain melayani kawasan permukiman padat, bus antarkota juga merupakan moda transportasi utama di pedesaan yang memiliki sedikit atau tidak ada transportasi umum. Ini memberikan aksesibilitas bagi penduduk di daerah tersebut yang membutuhkan transportasi untuk perjalanan jarak jauh.

Di Indonesia, bus antarkota telah ada sejak tahun 1937 dengan Perusahaan Otobus NPM sebagai pelopor bus pertama. Kemudian, pada tahun 1980-an, muncul beberapa perusahaan otobus lainnya baik milik pemerintah maupun swasta yang melayani bus antarkota ke berbagai tujuan di Indonesia.

Layanan bus antarkota di Indonesia diklasifikasikan menjadi tiga jenis berdasarkan keputusan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat No.15 Tahun 2019 tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Umum di Wilayah Perkotaan dalam Trayek Tetap dan Teratur. Hal ini sejalan dengan perbaikan infrastruktur jalan nasional antar kota dan pembangunan jalan tol baru.

Jenis layanan bus antarkota di Indonesia terdiri dari bus antarkota dalam provinsi (AKDP), bus antarkota antarprovinsi (AKAP), dan bus antarnegara. Bus antarkota dalam provinsi adalah layanan angkutan antarkota dari satu kota ke kota lain yang melalui daerah kabupaten/kota dalam satu provinsi dengan menggunakan kendaraan bus umum yang terikat dalam trayek angkutan.

Bus antarkota antarprovinsi adalah layanan angkutan antarkota dari satu provinsi ke provinsi lain dengan melewati beberapa kota atau daerah. Sedangkan bus antarnegara adalah layanan angkutan antarkota dari satu negara ke negara lain.

Dengan adanya berbagai jenis layanan bus antarkota, masyarakat di Indonesia memiliki pilihan yang lebih fleksibel untuk melakukan perjalanan jarak jauh. Bus antarkota menjadi salah satu moda transportasi yang penting untuk menghubungkan berbagai kota dan daerah di Indonesia, terutama bagi mereka yang tidak memiliki kendaraan pribadi atau akses terbatas ke moda transportasi lainnya.

Sumber: id.wikipedia.com

 

Selengkapnya
Bus Antarkota di Indonesia: Moda Transportasi Penting untuk Perjalanan Jarak Jauh

Perhubungan

Sejarah dan Perkembangan Bus: Dari Kendaraan Kuda hingga Transportasi Modern

Dipublikasikan oleh Dimas Dani Zaini pada 30 April 2024


Bus atau omnibus (diucapkan multibus, autobus atau motobus; diucapkan /bas/ atau /bəs/; bus ejaan non-standar) adalah kendaraan darat yang dirancang untuk mengangkut penumpang dalam jumlah besar. Kapasitas bus adalah 30 orang. Jenis bus yang paling umum adalah bus tingkat. Untuk pengangkutan muatan berat disediakan bus tingkat dan bus gandeng, sedangkan muatan kecil diangkut dengan bus dan minibus. Bus yang lebih besar digunakan untuk layanan jarak jauh.

Ada banyak jenis bus yang membebankan tarif, termasuk bus antar kota dan antar kota. Bus jenis lain seperti bus sekolah atau bus sekolah tidak selalu berbayar. Di banyak wilayah hukum, pengemudi bus harus mengajukan surat izin mengemudi atau izin khusus selain surat izin mengemudi biasa.

Bus dapat digunakan untuk perjalanan kota atau jarak jauh terjadwal. terorganisir, ke sekolah, retret atau kunjungan. Bus promosi mungkin digunakan untuk tujuan politik, sementara yang lain mungkin digunakan untuk tujuan lain, termasuk kendaraan tur grup musik rock dan pop.

Bus komersial telah digunakan sejak tahun 1820-an, diikuti tahun 1830-an. Dan pada tahun 1882, bus pertama kali digunakan. bus listrik lahir. Pada tahun 1895 sepeda motor pertama dengan mesin pembakaran internal digunakan. Dalam beberapa tahun terakhir, bus listrik, bahan bakar, dan listrik hibrida telah dikembangkan, termasuk bus yang menggunakan energi alam. Gas atau biodiesel. Pada tahun 2010-an, produksi bus menjadi semakin populer di seluruh dunia, dan model serupa muncul di seluruh dunia.

Etimologi

Bus berasal dari kata Latin omnibus ("untuk semua"), omnis-e ("untuk semua"). "). serbaguna. ). Nama lengkap idenya adalah omnibus voiture Perancis ("mobil untuk semua" atau "mobil untuk rakyat"). Nama tersebut berasal dari layanan angkutan umum yang dimulai pada tahun 1823 oleh Stanislas Baudry, pemilik pabrik jagung Perancis di Richebourg, pinggiran kota Nantes, Perancis. Produk dari pabriknya adalah air panas, dan dia memulai bisnis spa sampingan. Untuk menyemangati pelanggannya,

ia memulai layanan pengangkutan dari kota Nantes ke kantornya. Mobil berhenti di depan sebuah dealer bernama Omnés. Tanda tersebut menampilkan tanda besar bertuliskan "Omnes Omnibus", yang mirip dengan kata Latin. Omnes adalah bahasa Latin untuk nominatif maskulin dan feminin, verbal dan akusatif. Kata omnis-e (semua) dihubungkan dengan bentuk jamak omnibus, yang berarti "untuk semua", menamai toko tersebut "Omnés para todos". Rencana transportasinya sukses besar, tetapi tidak berjalan sesuai harapannya, karena sebagian besar penumpang tidak pergi ke kamar mandi.

Dia mengubah layanan antar-jemput menjadi bisnis inti yang menguntungkan, menutup pabrik dan layanan spa. Masyarakat Nantes langsung menyebut kendaraan ini sebagai "Omnibus". Setelah memastikan keberhasilan konsep ini, Baudry pindah ke Paris dan memulai layanan omnibus pertama di sana pada bulan April 1828. Layanan serupa diperkenalkan di London pada tahun 1829.

Sumber: id.wikipedia.com

Selengkapnya
Sejarah dan Perkembangan Bus: Dari Kendaraan Kuda hingga Transportasi Modern
« First Previous page 14 of 27 Next Last »