Perhubungan
Dipublikasikan oleh Dimas Dani Zaini pada 02 Mei 2024
Transportasi umum atau pengangkutan umum adalah layanan angkutan penumpang yang tersedia untuk digunakan oleh masyarakat umum. Layanan ini biasanya diatur dengan jadwal tetap, mengikuti rute tertentu, dan membebankan biaya perjalanan kepada penumpang.
Jenis-jenis Transportasi Umum
Moda transportasi umum meliputi bus kota, trem atau kereta api ringan, kereta api, kereta cepat seperti metro atau subway, serta kapal feri. Untuk perjalanan antar kota, moda transportasi umum yang umum digunakan adalah pesawat, bus antarkota, kereta api, dan kereta antarkota. Beberapa negara juga sedang mengembangkan jaringan kereta berkecepatan tinggi. Selain itu, ada juga layanan taksi berbagi yang beroperasi berdasarkan permintaan.
Perbedaan Transportasi Umum di Berbagai Benua
Sistem transportasi umum di Asia, Amerika Utara, dan Eropa memiliki perbedaan yang signifikan. Di Asia, transportasi massal sering kali dikelola oleh perusahaan swasta yang berorientasi pada keuntungan. Konglomerat lahan yasan juga berperan besar dalam mengoperasikan sistem angkutan umum di beberapa negara. Di Amerika Utara, otoritas angkutan kota biasanya bertanggung jawab atas operasional transportasi massal. Sedangkan di Eropa, sistem transportasi massal didominasi oleh perusahaan swasta maupun milik negara. Layanan transportasi umum di Eropa dapat beroperasi dengan mencari keuntungan berdasarkan tarif jarak atau menerima subsidi dari pemerintah dengan menerapkan tarif tetap kepada setiap penumpang.
Manfaat Transportasi Umum
Transportasi umum memiliki manfaat yang signifikan bagi masyarakat. Dengan adanya layanan ini, masyarakat dapat dengan mudah bergerak dari satu tempat ke tempat lain tanpa harus memiliki kendaraan pribadi. Hal ini membantu mengurangi kemacetan lalu lintas, emisi gas rumah kaca, dan tekanan terhadap infrastruktur jalan raya. Selain itu, transportasi umum juga memberikan aksesibilitas yang lebih baik bagi orang yang tidak dapat mengemudi atau tidak memiliki kendaraan pribadi.
Pengembangan Sistem Transportasi Umum
Banyak negara dan kota di seluruh dunia sedang mengembangkan sistem transportasi umum mereka agar lebih efisien, ramah lingkungan, dan terjangkau. Peningkatan infrastruktur, penggunaan teknologi modern, dan integrasi antarmoda menjadi fokus utama dalam pengembangan transportasi umum. Tujuannya adalah memberikan layanan yang lebih baik kepada masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup di perkotaan.
Tantangan dalam Transportasi Umum
Meskipun transportasi umum memiliki banyak manfaat, masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi. Salah satunya adalah pembiayaan yang memadai untuk operasional dan pengembangan infrastruktur transportasi umum. Selain itu, perlu juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan manfaat menggunakan transportasi umum serta meningkatkan kualitas layanan agar lebih menarik bagi pengguna potensial.
Sumber: id.wikipedia.com
Perhubungan
Dipublikasikan oleh Dimas Dani Zaini pada 02 Mei 2024
TransMilenio adalah sistem bus raya terpadu yang melayani Kota Bogotá di Kolombia. Sistem ini didirikan pada bulan Desember 2000 dan saat ini memiliki 8 jalur yang meliputi Av. Caracas, Calle 80, Av. Autopista Norte, Av. Jiménez, NQS ("Norte Quito Sur"), Calle 13, Av. de las Américas, dan Av. Suba. Tujuan utama sistem ini adalah memberikan transportasi yang efisien dan terjangkau bagi penduduk kota.
Sistem TransMilenio dirancang dengan struktur yang mirip dengan sistem bus cepat di Curitiba, Brasil. Jalur utamanya, disebut "troncal", terletak di tengah jalan utama dan dilengkapi dengan stasiun gantung. Penumpang membayar tiket di stasiun dan menunggu bus di sana. Pintu bus terbuka secara bersamaan dengan pintu kaca geser stasiun, memungkinkan penumpang naik dan turun dengan cepat. Terdapat jalur khusus di kedua sisi stasiun yang memungkinkan bus ekspres melintas tanpa berhenti, sementara bus lain berhenti di setiap stasiun untuk menaikkan dan menurunkan penumpang.
Bus-bus yang digunakan dalam sistem TransMilenio menggunakan mesin diesel dari berbagai produsen seperti Marcopolo-Superior (Kolombia-Brasil), Mercedes-Benz (Jerman), Volvo, dan Scania (Skandinavia). Pada tahun 2007, terdapat sekitar 1.027 bus yang beroperasi dalam sistem ini.
Untuk menggunakan layanan TransMilenio, penumpang dapat membeli tiket secara tunai dengan harga sekitar 1400 peso (setara dengan sekitar 0.40 Euro atau 0.70 USD). Sistem ini juga menggunakan kartu cerdas non-sentuh yang disebut MIFARE, yang memungkinkan penumpang untuk membeli tiket multi-perjalanan dalam satu kartu. Namun, saat ini belum ada diskon yang ditawarkan untuk tiket multi-perjalanan.
Selain bus reguler, TransMilenio juga menyediakan layanan pengumpan (feeder service) yang melayani daerah-daerah yang tidak terjangkau oleh jalur utama. Layanan pengumpan ini beroperasi tanpa jalur khusus dan menggunakan bus berwarna hijau (sedangkan bus reguler TransMilenio berwarna merah). Penggunaan layanan pengumpan tidak dikenakan biaya tambahan.
Meskipun stasiun-stasiun TransMilenio dirancang dengan aksesibilitas yang baik, termasuk jalur pejalan kaki yang ditinggikan, namun jalur alimentadores untuk bus-bus normal belum sepenuhnya ramah bagi penyandang cacat. Namun, ada upaya untuk memperbaiki aksesibilitas tersebut setelah adanya tuntutan dari seorang cacat bernama Daniel Bermúdez pada tahun 2004.
TransMilenio telah menjadi sarana transportasi yang populer di Bogotá. Menurut laporan Transportation Research Board (TRB) dari Amerika Serikat, pada awal tahun 2006, jumlah pengguna harian TransMilenio mencapai 1.050.000 orang. Namun, sistem ini juga menghadapi beberapa tantangan. Terdapat rencana untuk memperluas jaringan TransMilenio menjadi sepanjang 388 kilometer, namun biaya konstruksi yang tinggi menjadi salah satu hambatan utama.
Pada tahun 2006, terjadi pemogokan oleh sejumlah sopir bus konvensional yang tidak terkait dengan TransMilenio. Pemogokan ini terjadi karena mereka tidak setuju dengan beberapa kebijakan yang terkait dengan TransMilenio, seperti kompensasi finansial yang diberikan kepada mereka untuk menggantikan bus-bus lama, pembatasan lalu lintas di jalur-jalur utama TransMilenio, dan kebijakan pengurangan polusi udara di kota. Pemogokan ini menyebabkan gangguan dalam layanan transportasi publik di Bogotá.
Keamanan juga menjadi perhatian dalam penggunaan TransMilenio. Penumpangdiperlukan untuk tetap waspada terhadap pencurian dan penjambretan di dalam dan sekitar stasiun TransMilenio, terutama pada jam sibuk. Pihak berwenang telah meningkatkan keamanan dengan menempatkan petugas keamanan tambahan dan kamera pengawas di beberapa stasiun, namun tetap penting bagi penumpang untuk menjaga barang bawaan mereka dengan hati-hati dan menjaga keamanan pribadi.
TransMilenio terus mengalami perkembangan dan perbaikan seiring waktu dengan tujuan meningkatkan efisiensi dan kenyamanan transportasi bagi penduduk Bogotá. Sistem ini telah menjadi salah satu contoh sukses dari sistem bus cepat di Amerika Latin dan telah menjadi inspirasi bagi kota-kota lain di wilayah tersebut untuk memperkenalkan sistem serupa.
Namun, penting untuk dicatat bahwa informasi yang saya berikan di atas mencerminkan pengetahuan saya hingga September 2021, dan ada kemungkinan bahwa ada perubahan atau perkembangan baru dalam sistem TransMilenio setelah itu. Jadi, disarankan untuk memeriksa sumber-sumber terpercaya atau menghubungi otoritas terkait untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai TransMilenio jika Anda ingin mengetahui detail lebih lanjut.
Sumber: id.wikipedia.com
Perhubungan
Dipublikasikan oleh Dimas Dani Zaini pada 02 Mei 2024
TransJakarta (terkadang dieja TransJakarta) adalah sistem angkutan cepat bus (BRT) pertama di Asia Selatan dan Tenggara, sejak tahun 2004 di Jakarta, Indonesia. Sistem ini dibangun di atas sistem TransMilenio di Bogotá, Kolombia. TransJakarta diciptakan sebagai angkutan umum untuk menunjang aktivitas kota. Transjakarta merupakan sistem BRT dengan rute terpanjang (230,9 km) di dunia, dengan 252 stasiun pada 14 rute (jalur utama). Semula pukul 05:00 hingga 22:00 WIB, kini beroperasi 24 jam sehari di seluruh rute.
\ nTransjakarta ada di PT. Bis dari Jakarta. Jumlah pekerja (sopir, kondektur bus, kondektur bus, dan petugas kebersihan) di operasional Transjakarta berjumlah sekitar 6.000 orang. Mayoritas pengguna harian Transjakarta berjumlah sekitar 350.000 orang. Sedangkan pada tahun 2012, jumlah pengguna Transjakarta mencapai 109.983.609 orang.
Pada tahun 2011, sistem ini mencapai puncak tahunannya dengan bus yang mengangkut 114,7 juta penumpang, kemudian jumlahnya akan menurun pada tahun-tahun berikutnya, dan pada tahun 2014 akan berkurang. Pada tahun 2015, bus mengangkut 111,6 juta penumpang; pada tahun 2015, bus mengangkut 102,95 juta penumpang. Pada tahun 2016, kami mencatatkan rekor baru sebanyak 123,73 juta penumpang. Tarifnya tetap sebesar Rp 3.500 per penumpang sejak awal beroperasi.
Sejarah
MRT memiliki kapasitas penumpang terbesar dan waktu tempuh terpendek dibandingkan tiga moda transportasi lain yang dipertimbangkan, namun pembangunannya membutuhkan banyak transportasi asing. investasi Sementara itu, india kehilangan kepercayaan investor pada awal tahun 2000-an ketika pembangunan MRT gagal terealisasi karena kekhawatiran investor terhadap kondisi sosial di India yang dianggap tidak berkelanjutan. Dari empat jenis transportasi yang dipertimbangkan, bus rapid transit diharapkan menjadi yang tercepat karena pembangunannya tidak memerlukan investasi tambahan.
Sebuah organisasi bernama Institute for Transportation Development Policy (ITDP) merupakan kelompok besar. di dalam Proses perencanaan proyek ini. Proyek pertama dibuat oleh PT Pamintori Cipta, konsultan transportasi yang bekerja sama dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Selain sektor swasta, banyak organisasi lain yang mendukung keberhasilan proyek ini, termasuk Institut Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) dan Pusat Studi Transportasi Universitas Indonesia (UI–CTS).
Transjakarta telah dimulai . Kegiatan pada tanggal 15 Januari 2004 Startup ini merayakan pembukaan Koridor 1 dengan tujuan memberikan layanan transportasi yang lebih cepat, lebih baik dan lebih murah kepada warga Jakarta. Sejak Transjakarta beroperasi, harga tiket telah ditetapkan oleh pemerintah daerah setempat. Dalam rangka sosialisasi dan pengenalan angkutan massal ini kepada masyarakat, pada 2 minggu pertama pengoperasiannya (15–30 Januari 2004) pengguna Transjakarta tidak dikenakan tarif. Mulai tanggal 1 Februari 2004, tarif Transjakarta mulai diberlakukan seharga Rp2000. Pada tahun 2012, Dinas Perhubungan DKI Jakarta memutuskan untuk menaikkan tarif Transjakarta seharga Rp3500.
Beberapa pengembangan pasca-peresmian Koridor 1 terus dilakukan, antara lain lowongan sopir bus yang terbuka bagi perempuan, perbaikan sarana-prasarana bus dan halte, pemberlakuan zona khusus perempuan, penempatan petugas di dalam bus, sterilisasi jalur Transjakarta baik dengan portal manual maupun secara otomatis, uji coba sistem contra-flow (jalur bus Transjakarta yang berlawanan arah dengan jalur umum yang bersinggungan), serta pelayanan bagi pengguna penyandang cacat dengan nama "Transjakarta Cares".
Transportasi penunjang Transjakarta terus diupayakan. Jalur bus pengumpan (feeder busway) juga dioperasikan pada tahun 2011 di tiga wilayah, yaitu SCBD, Puri Kembangan, dan Tanah Abang, namun ditutup pada bulan Desember 2012 karena operator menganggap rute-rute tersebut sepi pengguna dan menimbulkan kerugian. Saat ini, angkutan penunjang Transjakarta terdiri atas bus pengumpan yang beroperasi di dalam kota maupun di daerah perbatasan.
Pada tanggal 10 November 2014, Transjakarta meluncurkan logo barunya dan diresmikan oleh Plt. Gubernur Provinsi DKI Jakarta saat itu adalah Basuki Tjahaja Purnama. Logo barunya berbentuk lingkaran biru tua dengan dua garis diagonal berwarna putih. Di sekeliling lingkaran terdapat tulisan "Transjakarta" dua warna, dengan tulisan "Trans" berwarna biru muda dan tulisan "Jakarta" berwarna biru tua. Selain perubahan warna, huruf J pada kata tersebut memiliki tulisan kaki panjang di bawah kata "Trans" dengan warna gradasi dari biru tua ke biru muda. Logo tersebut merupakan karya Fakhri Azmi, 20 tahun, pemenang lomba desain tato Transjakarta yang diikuti 2.250 peserta.
Sumber: id.wikipedia.com
Perhubungan
Dipublikasikan oleh Dimas Dani Zaini pada 30 April 2024
Trans Semarang adalah sistem transportasi angkutan massal di Kota Semarang dan sebagian Kabupaten Semarang di Jawa Tengah. Tujuan utama dari layanan ini adalah untuk mengurangi kemacetan di Kota Semarang dan memudahkan warga dalam perjalanan ke pusat kota dan destinasi wisata. Salah satu perbedaan Trans Semarang dengan layanan bus kota lainnya adalah armadanya menggunakan pintu tinggi dan memiliki halte khusus. Namun, ada pengecualian untuk layanan pengumpan yang menggunakan pintu biasa.
Trans Semarang dikelola oleh Badan Layanan Umum (BLU) Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Trans Semarang di bawah Dinas Perhubungan Kota Semarang. Tugas BLU Trans Semarang meliputi perekrutan tenaga kerja seperti petugas tiket armada, petugas persiapan armada, petugas operasional, petugas timer, dan pengawas angkutan. Layanan ini disediakan oleh Pemerintah Kota Semarang dan banyak digunakan oleh warga kota dan sekitarnya karena tarifnya terjangkau, jadwal keberangkatannya tepat waktu, dan armadanya dilengkapi dengan pendingin udara. Waktu operasional Trans Semarang umumnya dari jam 05.30 hingga 17.40 WIB, kecuali Koridor Bandara yang beroperasi dari jam 17.30 hingga 00.00 WIB.
Wacana pengoperasian Trans Semarang diumumkan oleh Dishub Kota Semarang pada tahun 2008. Uji coba koridor pertama dilakukan pada tanggal 2 Mei 2009, yang bertepatan dengan hari jadi Kota Semarang yang ke-462. Pengoperasian penuh dimulai pada tanggal 18 September 2009 dengan pembentukan konsorsium PT Trans Semarang yang terdiri dari Perum DAMRI, PO Minas, dan PO Ratakencana. Trans Semarang awalnya dikelola sebagai bagian dari BLU UPTD Terminal Mangkang, namun pengelolaannya beralih ke BLU BRT Kota Semarang pada tahun 2016. Pada tanggal 3 Januari 2017, BLU BRT Kota Semarang resmi menjadi BLU UPTD Trans Semarang sesuai dengan Peraturan Wali Kota nomor 116 tahun 2016.
Selama sejarah pengoperasiannya, Trans Semarang mengalami beberapa perubahan. Jam operasionalnya berubah dari pukul 06.00-21.00 WIB menjadi 05.30-17.40 WIB. Tarifnya juga mengalami perubahan, di mana tarif pelajar awalnya Rp2.000,00 menjadi Rp1.000,00 saat ini. Pada waktu tertentu, Trans Semarang juga menyediakan jam layanan khusus untuk pelajar, namun fasilitas ini telah dihapus pada tanggal 14 Juli 2017 karena minim pengguna. Hal ini dilakukan untuk mengoptimalkan layanan BRT.
Sumber: id.wikipedia.com
Perhubungan
Dipublikasikan oleh Dimas Dani Zaini pada 30 April 2024
Trans Semanggi Suroboyo adalah sistem layanan transportasi bus perkotaan modern yang dioperasikan di Kota Surabaya. Layanan ini diluncurkan pada 29 Desember 2021 dan menjadi kota kesepuluh di Indonesia yang menerapkan angkutan massal berbasis jalan dengan skema pembelian layanan. Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub RI) bertanggung jawab dalam mengadaan armada bus, sedangkan manajemen operasional ditangani oleh pihak ketiga seperti PT Seduluran Bus Suroboyo dan Perum DAMRI.
Armada Bus dan Koridor
Kemenhub RI telah mengalokasikan 104 unit bus perkotaan dengan desain dek rendah sebagai armada operasional Trans Semanggi Suroboyo di Surabaya. Proses pengadaan dilakukan secara bertahap antara tahun 2022 hingga 2024. Dari jumlah tersebut, 40 unit bus akan menggunakan bus listrik, sementara 64 unit lainnya menggunakan bus diesel. Bus-bus ini akan dioperasikan di enam koridor yang berbeda, beberapa di antaranya menggantikan layanan bus perkotaan yang sudah ada seperti Suroboyo Bus.
Peluncuran Koridor Pertama dan Kedua
Pada tahun 2022, dua koridor Trans Semanggi Suroboyo mulai beroperasi. Koridor pertama, yaitu Lidah Wetan–Kejawan Putih Tambak, diluncurkan pada 1 Februari 2022. Kemudian, koridor kedua, yaitu Purabaya–Kenjeran Park via MERR, diluncurkan pada 20 Desember 2022.
Koneksi dengan Moda Angkutan Lainnya
Layanan Trans Semanggi Suroboyo terhubung dengan moda angkutan perkotaan non-bus, seperti angkutan kota (bemo) dan Wirawiri Suroboyo, di beberapa titik lokasi di Surabaya. Hal ini memungkinkan penumpang untuk melakukan perjalanan yang lebih terintegrasi dan memanfaatkan berbagai moda transportasi yang tersedia.
Sistem Tarif
Awalnya, Trans Semanggi Suroboyo menawarkan layanan gratis sejak beroperasi pada 1 Februari 2022. Namun, mulai 31 Oktober 2022, layanan ini dikenakan tarif berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 138/PMK.02/2022. Besaran tarif untuk layanan Teman Bus di Surabaya ditetapkan sebesar Rp6.200,00. Tarif ini menjadikan Trans Semanggi Suroboyo sebagai layanan yang paling mahal dibandingkan dengan layanan serupa di sepuluh kota lain di Indonesia. Pembayaran hanya dapat dilakukan secara non-tunai melalui QRIS atau kartu uang elektronik, sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong penggunaan transaksi nontunai.
Integrasi Tarif dengan Layanan Lainnya
Saat ini, tarif bus perkotaan modern di Surabaya belum terintegrasi baik dalam hal tarif maupun aplikasi. Namun, Dishub Surabaya berencana untuk mengintegrasikan layanan Suroboyo Bus dan Trans Semanggi Suroboyo pada tahun 2023. Salah satu langkah yang akan diambil adalah menyusun skema tarif terusan, di mana penumpang hanya perlu membayar satu tarif untuk perjalanan yang melibatkan transit antara kedua layanan yang berbeda. Tarif layanan Suroboyo Bus saat ini diatur dalam Peraturan Walikota Nomor 56 Tahun 2021, dengan tarif sebesar Rp5.000,00. Selain itu, tarif angkutan umum reguler juga diatur dalam Peraturan Walikota Nomor 101 Tahun 2022, dengan tarif seragam Rp7.000,00 untuk angkutan kota dan Rp10.000,00 untuk bus kota reguler.
Sumber: id.wikipedia.com
Perhubungan
Dipublikasikan oleh Dimas Dani Zaini pada 30 April 2024
Trans Sarbagita adalah sistem bus rapid transit di Bali yang diluncurkan pada tahun 2011. Awalnya, rencana ini sudah dimulai sejak tahun 1998, tetapi terhenti karena krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada waktu itu. Barulah pada tahun 2011, Trans Sarbagita akhirnya bisa diluncurkan sebagai upaya untuk membangun kembali jaringan angkutan umum di Bali. Trans Sarbagita beroperasi mulai pukul 05.00 hingga 19.00 setiap harinya.
Pada tahun 2014, Trans Sarbagita melayani sekitar 5.000 penumpang per hari dengan menggunakan 25 bus. Namun, sejak 1 Januari 2018, jumlah bus yang digunakan berkurang menjadi hanya 10 bus.
Masa Covid-19 dan saat ini
Pada tahun 2021, operasional Trans Sarbagita sempat dihentikan karena Pemerintah Provinsi Bali mengalihkan anggaran untuk penanganan Covid-19. Awalnya, rencananya hanya dihentikan dari September hingga Desember 2021, tetapi kemudian mengalami penundaan hingga tahun 2022.
Selama masa pemberhentian operasional ini, Pemerintah Provinsi Bali melakukan evaluasi terhadap layanan Trans Sarbagita. Beberapa inovasi baru diperkenalkan, salah satunya adalah penggunaan QRIS sebagai metode pembayaran. Selain itu, dilakukan lelang untuk menentukan operator yang akan mengelola Trans Sarbagita. Perum PPD menjadi pemenang lelang tersebut dan mulai mengoperasikan Trans Sarbagita sejak 17 Januari 2022. Direncanakan bahwa Trans Sarbagita akan kembali beroperasi pada 2 Februari 2022.
Trans Sarbagita saat ini berada di bawah pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Daerah Trans Bali/Trans Sarbagita, dengan operasional yang dilakukan oleh Perum PPD. Layanan ini tersedia dalam dua koridor, yaitu Koridor 1 (Kota-Garuda Wisnu Kencana) dan Koridor 2 (Kota-Nusa Dua). Harga tiket Trans Sarbagita adalah Rp 3.500 untuk orang dewasa dan gratis untuk pelajar/mahasiswa yang memiliki kartu pelajar atau kartu tanda mahasiswa (KTM). Namun, frekuensi kedatangan bus masih terkadang mengalami keterlambatan karena kondisi jalan atau kerusakan armada.
Angkutan Kota Denpasar Lainnya
Selain Trans Sarbagita, di Kota Denpasar terdapat juga layanan angkutan kota lain yang mendukung mobilitas di dalam kota. Sebelumnya, angkutan kota ini termasuk dalam skema angkutan umum bersama dengan Trans Sarbagita dan angkutan pengumpan Trans Sarbagita. Namun, angkutan pengumpan sudah tidak beroperasi lagi. Saat ini terdapat 12 trayek angkutan kota yang dioperasikan oleh pengemudi perseorangan menggunakan kendaraan tipe Suzuki Carry.
Patas Sarbagita
Pada Mei 2022, Perum PPD meluncurkan layanan baru yang disebut "Patas Sarbagita". Layanan ini beroperasi dengan rute Plaza Renon-Central Parkir Kuta-Garuda Wisnu Kencana (pergi-pulang). Perbedaan Patas Sarbagita dengan Trans Sarbagita biasa terletak pada kursi yang digunakan. Patas Sarbagita menggunakan kursi tunggal dengan konfigurasi 2-1 seperti bus biasa, sedangkan Trans Sarbagita menggunakan kursi yang menghadap ke samping seperti Bus Rapid Transit lainnya. Bus yang digunakan oleh Patas Sarbagita adalah bus ukuran sedang dengan desain yang serupa dengan bus Trans Sarbagita.
Tarif yang dikenakan kepada pengguna Patas Sarbagita adalah Rp 10.000 untuk semua golongan, baik itu untuk umum maupun pelajar.
Sumber: id.wikipedia.com