Perhubungan

Tragedi Penerbangan Sriwijaya Air 062: Kecelakaan Maut di Jambi

Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 08 Februari 2025


Sriwijaya Airlines Penerbangan 062 (SJ062/SJY062) merupakan penerbangan berjadwal Sriwijaya Airlines Indonesia dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta menuju Bandara Sultan Taha Jambi. Pada tanggal 27 Agustus 2008, sebuah pesawat Boeing 737 Seri 200 dengan registrasi PK-CJG melewati landasan pacu dan menabrak sebuah bangunan saat mencoba mendarat di Jambi. 26 orang terluka dalam kejadian ini, termasuk 3 orang di darat. Salah satu dari mereka kemudian meninggal karena luka-lukanya. Seluruh penumpang pesawat selamat dari kecelakaan itu. Ini merupakan kecelakaan fatal pertama sepanjang sejarah operasional Sriwijaya Airlines dan satu-satunya kecelakaan fatal hingga jatuhnya Sriwijaya Airlines Penerbangan 182 pada tahun 2021.

Investigasi Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menemukan kerusakan hidrolik. Penyebab utama kecelakaan itu Ditentukan bahwa inilah penyebabnya. 062. Menurut KNKT, kegagalan sistem hidrolik A menyebabkan beberapa sistem pesawat tidak dapat dioperasikan. KNKT tidak dapat menentukan penyebab kegagalan hidrolik tersebut. KNKT juga mencatat adanya kekurangan dalam manajemen sumber daya kru (CRM).

Pesawat dan awak

Pesawat yang terlibat dalam kecelakaan tersebut adalah Boeing 737-200 dengan registrasi Indonesia. PK-CJG. Pesawat ini dibuat pada tahun 1985 dengan nomor seri 23320. Maskapai ini dioperasikan oleh Malaysia Airlines dari tahun 1985 hingga 1993. Kemudian dijual ke Bouraq Airlines, Tuninter, WFBN, Star Air dan Sriwijaya Air. Pesawat ini telah menyelesaikan lebih dari 54.700 siklus dan pemeriksaan besar terakhir dilakukan pada bulan November 2007.

Kaptennya adalah Mohammad Basuki, 36 tahun. Menurut juru bicara Sriwijaya Air, Basuki merupakan pilot berpengalaman dengan total waktu terbang 7.794 jam, termasuk 6.238 jam pada Boeing 737. Co-pilotnya adalah Eri Radianto, 34, sudah dewasa. Menurut Sriwijaya Air, Eri juga merupakan pilot berpengalaman dengan 5.000 jam waktu penerbangan, termasuk 4.100 jam pada pesawat jenis ini.

Penerbangan

Penerbangan 062 merupakan jenis Boeing 737 yang terdaftar sebagai PK-CJG. Dikelola oleh 200 . Ada 124 penumpang, 4 pramugari, 6 awak pesawat, dan 2 pilot di pesawat ini. Penerbangan ini merupakan penerbangan satu jam dan berangkat dengan jangkauan bahan bakar empat jam. Karena mesin utama tidak tersedia, unit daya tambahan (APU) harus digunakan. Pilotnya adalah Kapten Basuki.

Pada pukul 16.18 waktu setempat, Penerbangan 062 menghubungi Taha Tower dan mengumumkan niatnya untuk mendarat di Bandara Sultan Taha. Sebelum bersentuhan, pesawat telah diizinkan turun hingga 12.500 kaki dari Menara Palembang. Kopilot menanyakan informasi cuaca bandara. Cuacanya sejuk dan hujan di jalan. Para kru menyiapkan pesawat untuk mendarat dengan menggunakan roda pendaratan dan bantalan.

Tiga belas detik setelah mendarat, kru melihat sistem hidrolik. Lampu peringatan tekanan rendah dan dijelaskan dengan sistem hidrolik. Indikator ukuran akan menunjukkan nol. Kapten Basuki meminta co-pilot Eri memastikan konfigurasi pendaratan. Setelah pemeriksaan, kru memutuskan untuk melanjutkan upaya docking. Kapten Basuki kemudian memutuskan untuk menerbangkan pesawat sedikit menuruni jalur turun.

Disadur dari Artikel : id.wikipedia.com

Selengkapnya
Tragedi Penerbangan Sriwijaya Air 062: Kecelakaan Maut di Jambi

Perhubungan

Tragedi Penerbangan KLM 844: Kecelakaan Fatal di Teluk Cenderawasih

Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 08 Februari 2025


KLM (Royal Dutch Airlines) Penerbangan 844 merupakan penerbangan internasional tujuan Bandar Udara Manila, Filipina, dari Bandar Udara Biak-Mokmer, Guinea (sekarang Indonesia), Belanda, pada tanggal 16 Juli 1957, jatuh di Teluk Senderawasi, 1,2 km dari lokasi Bandara. kiri . Akibatnya, 58 dari 68 orang di dalam pesawat tersebut tewas, termasuk 9 awaknya. Penerbangan ini merupakan layanan tahap pertama dan tujuan akhir adalah Amsterdam, Belanda.

Pesawat Lockheed 1049E Super Constellation terdaftar dengan nomor registrasi PH-LKT dan diberi nama Neutron. Pesawat dengan nomor produksi 4504 ini terbang pertama kali pada tahun 1953 dan telah mengumpulkan 11.867 jam. Setelah penerbangan 844, penerbangan Neutron dibatalkan.

Penerbangan

Setelah lepas landas dari landasan 10 Bandara Biak-Mokmer pada pukul 03:32 tanggal 16 Juli 1957, kapten KLM Penerbangan 844 terus menerangi jalan Hidupkan Ada izin untuk melewati jalan kecil, kedua permintaan diperbolehkan. Konstelasi Super mulai berputar 180 derajat, kehilangan ketinggian selama putaran hingga mencapai laut pada pukul 03:36, pecah dan tenggelam di perairan sedalam 250 meter.
\ nKemungkinan penyebab

Saat kecelakaan terjadi. kesalahan percontohan. dan/atau kesalahan teknis tanpa bukti yang memadai karena alasan tersebut. Karena kecelakaan terjadi pada malam hari, pilot mungkin salah menilai ketinggian relatifnya terhadap laut.

Ringkasan laporan dewan kecelakaan menunjukkan bahwa ada masalah, meskipun tidak ada indikasi kesalahan pilot atau kegagalan teknis. . Jumlah penerbangan dan pendaratan tidak dijamin. Meningkat dengan memanfaatkan layanan penumpang reguler dan kecepatan rendah.

Disadur dari Artikel : id.wikipedia.com

Selengkapnya
Tragedi Penerbangan KLM 844: Kecelakaan Fatal di Teluk Cenderawasih

Perhubungan

Tragedi Lion Air Penerbangan 538: Kecelakaan di Adi Sumarmo

Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 08 Februari 2025


Lion Air Penerbangan 538 (JT538/LNI538) adalah penerbangan terjadwal dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Jakarta ke Bandara Internasional Juanda di Surabaya, terhubung ke Bandara Adi Sumarmo di Surakarta, Indonesia. Pada tanggal 30 November 2004, sebuah pesawat McDonnell Douglas MD-82 jatuh di kuburan saat mendarat di landasan Bandara Adi Sumarmo. Dalam kejadian tersebut, 25 orang tewas di dalam pesawat, termasuk kaptennya. Pada saat itu, kecelakaan tersebut merupakan satu-satunya korban jiwa dalam penerbangan Lion Air hingga tahun 2018. Investigasi yang dilakukan oleh Dewan Keselamatan Transportasi Nasional Indonesia menyimpulkan bahwa kecelakaan tersebut disebabkan oleh pemanas air yang terlalu bertenaga, bukan karena gunting angin.

Pesawat
\ nPesawat tersebut adalah McDonnell Douglas MD-82, nomor seri 1173 dan pabrikan. Nomor seri 49189) Penerbangan pertamanya dilakukan pada 13 November 1984, dikirimkan pada 20 Desember 1984 dan dioperasikan dengan registrasi oleh maskapai penerbangan Meksiko Aeroméxico. XA-AMP diberi nama Aguascalientes dan didaftarkan PK-LMN sebelum diakuisisi oleh Lion Air pada tahun 2002. Lion Air menjual pesawat tersebut ke maskapai penerbangan lain untuk dikirim pada bulan Januari 2005.

Kecelakaan

Penerbangan 538 lepas landas dari Jakarta pukul 17: 00:00 dengan total 146 penumpang dan 7 awak kapal. Penumpangnya sebagian besar merupakan warga Nahdlatul Ulama yang datang menghadiri musyawarah nasional pasca Indonesia menang pemilu presiden 2004. Penerbangan berjalan lancar hingga mendarat.

Penerbangan 538 tiba di bandara pada sore hari pukul 18.00, dengan hujan deras. . jatuh Dilaporkan terjadi badai petir saat mendarat.

Penerbangan 538 memiliki konfigurasi pendaratan yang baik, mendarat dengan "lembut" menurut sebagian besar penumpang, dan berbalik arah. Namun, pesawat tidak mampu melambat, melampaui landasan pacu dan menabrak tanggul. Dampaknya menyebabkan dek depan pesawat ambruk hingga menewaskan banyak penumpang. Pesawat pecah menjadi dua bagian, berhenti di ujung landasan dan mulai kehilangan bahan bakar. Penumpang kesulitan menemukan pintu keluar darurat di tengah cahaya redup. Beberapa penumpang dapat mengisolasi diri karena adanya ruang di dalam kendaraan.

Dampak langsung

Bandara ditutup dan layanan darurat diberitahu. Penumpang yang terluka dibawa ke beberapa rumah sakit di Solo menggunakan kendaraan polisi dan ambulans. Empat belas korban dibawa ke Rumah Sakit Pavelan. Enam orang dilarikan ke RS Panti Waluyo, dua orang meninggal dunia dan empat orang luka-luka. Lainnya dibawa ke rumah di Oen Kandangsapi, Brayat Minulya, Kasih Ibu, Oen Solo Baru, PKU Muhammadiyah serta Boyolali dan Karanganyar. Korban luka ringan dirawat di terminal VIP bandara.

25 orang tewas dan 59 luka-luka.

Penumpang dan awak

Sebagian besar penumpang adalah warga negara Indonesia, menurut petugas bandara. orang rakyat. Di antara korban luka adalah warga Singapura. Pilot yang terbang adalah Kapten Dwi Mawastoro dan Co-Pilot Stephen Lesdek. Kapten Dwi tewas dalam kecelakaan itu, co-pilot Lesdek selamat dengan luka serius.

Investigasi

Presiden baru India, Susilo Bambang Yudhoyono, memerintahkan penyelidikan segera terhadap penyebab jatuhnya Penerbangan 538 dan menyatakan adanya penelitian Katanya: Setelah terjadi kecelakaan, sebaiknya diumumkan ke publik agar kabar buruk tidak menyebar. Menteri Perhubungan Hatta Rajasa mengatakan kementerian akan meninjau tindakan maskapai Indonesia tersebut dalam menanggapi jatuhnya Penerbangan 538 dan dua insiden lainnya yang terjadi pada hari yang sama.
\ Kotak hitam tersebut kemudian ditemukan pada 1 Desember. Pada tahun 2004, ia dipindahkan ke Instalasi Gawat Darurat Adi Sumarmo. Seorang saksi kecelakaan mengatakan pesawat disambar petir saat mendarat. Menurutnya, lampu pendaratan dan lampu interior padam setelah terjadi sambaran petir.

Disadur dari Artikel : id.wikipedia.com

Selengkapnya
Tragedi Lion Air Penerbangan 538: Kecelakaan di Adi Sumarmo

Perhubungan

Kronologi dan Investigasi Kecelakaan Adam Air Penerbangan 172: Tinjauan Terhadap Keselamatan Penerbangan dan Konsekuensinya

Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 08 Februari 2025


Adam Air Penerbangan 172 merupakan penerbangan domestik dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Juanda Surabaya. Pada tanggal 21 Februari 2007, Boeing 737-300 yang dioperasikan oleh maskapai tersebut mendarat di Surabaya dan mengalami retakan di bagian tengah kaki kompartemen penumpang. Enam Boeing 737 milik Adam Air yang tersisa segera dihentikan, dan lima di antaranya kembali ke layanan reguler pada akhir tahun itu. Ia prihatin dengan keselamatan penerbangan yang dioperasikan oleh Adam Air, yang mendapat banyak kritik setelah kecelakaan pesawat pada 1 Januari 2007. Maskapai ini dioperasikan oleh maskapai penerbangan Brasil Varig sebelum diambil alih oleh Adam Air pada Desember 2006. Pesawat tersebut dibuat. pada tahun 1994.

Kecelakaan

Pesawat jatuh saat mendarat di Bandara Internasional Juanda, pesawat mogok di tengah-tengah penumpang. Pendaratan sangat kejam dan barang bawaan terlempar dari penutup kabin ke area kabin. Ekor pesawat terlipat ke bawah dibandingkan bagian pesawat lainnya. Penerbangan selanjutnya ke bandara diarahkan ke bandara. Semua pesawat Adam Air Boeing 737-300 dilarang terbang untuk pemeriksaan keselamatan selama periode tersebut. Setelah kecelakaan itu, Adam Air mengecat ulang pesawat tersebut, menutupi warna oranye aslinya dengan eksterior putih. Hal ini diperbolehkan oleh undang-undang sepanjang tidak ada bukti yang disembunyikan. Selain itu, tak lama setelah kecelakaan itu, banyak penumpang membatalkan penerbangan Adamair, dengan alasan mereka "kehilangan kepercayaan" terhadap maskapai tersebut. Semua telah dibayar.

Boeing 737 Adam Air Loaded

Akibat kejadian ini, enam pesawat Boeing 737 Adam Air yang tersisa segera dihentikan layanannya untuk pemeriksaan keselamatan. Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla mengatakan seluruh pesawat Boeing 737-300 harus diperiksa. Dia akhirnya memutuskan bahwa seluruh Boeing 737 milik Indonesia harus diperiksa, namun tidak ada pesawat lain yang boleh dilarang terbang. Ada juga saran agar seluruh operasi dihentikan sampai semua pesawat Adam Air diperiksa, dimana anggota parlemen Abdul Hakim mengatakan: “Ini baik untuk perusahaan dan pemerintah... otoritas penerbangan akan memutuskan apakah Adam Air masih ada.

Kementerian Perhubungan Indonesia mengatakan akan memperluas pemeriksaan ke seluruh Boeing 737 yang beroperasi di Indonesia jika ada tanda-tanda masalah pada pesawat tersebut. Hingga Maret, lima dari enam pesawat telah kembali beroperasi normal. Pesawat keenam masih dalam tahap uji coba. pemeliharaan di GMF AeroAsia, sebuah fasilitas pemeliharaan, perbaikan dan overhaul. Adam Air melanjutkan jadwalnya pada bulan Maret.

Investigasi

Kecelakaan tersebut diselidiki oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (NTSC), tempat para peneliti mengumpulkan data dari Badan Meteorologi Indonesia dan Pusat Pengendalian Lalu Lintas Udara Surabaya untuk mengatasi masalah tersebut. Para pejabat mengatakan pesawat itu melewati pemeriksaan keamanan sebelum lepas landas. Boeing mengatakan pihaknya juga akan memberikan bantuan teknis kepada pihak berwenang dan maskapai penerbangan selama penyelidikan. Dalam laporannya, KNKT menyatakan bahwa landasan pacu tidak diamankan dengan berjalan kaki dan terkadang memiliki kecepatan vertikal lebih dari kaki per menit (m/s). Percepatan vertikal pada suatu pendaratan diukur dalam g. Selain itu, pesawat awalnya mendarat menggunakan roda pendaratan utama kanan kira-kira satu meter (kaki) dari tepi landasan pacu.

Penyelidikan tidak menemukan kerusakan teknis pada pesawat sebelum mendarat.

Pramugari selama penerbangan . dikritik karena tidak membiarkan stasiun luar angkasa tetap melakukan pendaratan, karena ada banyak diskusi yang tidak terkait dengan penerbangan tersebut.

Masalah Keselamatan

Catatan keselamatan Adam Air telah banyak dikritik. , terutama setelah kecelakaan pesawat. Pilot melaporkan banyak pelanggaran standar keselamatan internasional, dan pesawat tersebut dilarang terbang selama berbulan-bulan. Contohnya memerlukan tanda tangan pada dokumen untuk mengizinkan pesawat terbang tanpa izin, memerlukan tanda tangan untuk menyatakan bahwa pesawat tersebut tidak layak terbang, menerbangkan pesawat karena patah kecil pada pegangan pintu, penggantian suku cadang antar pesawat, dan lain-lain. . . Batas penggantian yang berlaku, perintah untuk terbang setelah lebih dari lima penerbangan per hari per pilot, menerbangkan pesawat dengan jendela pecah, menggunakan suku cadang dari pesawat lain untuk menjaga pesawat tetap terbang, mengabaikan permintaan pilot

Disadur dari Artikel : id.wikipedia.com

Selengkapnya
Kronologi dan Investigasi Kecelakaan Adam Air Penerbangan 172: Tinjauan Terhadap Keselamatan Penerbangan dan Konsekuensinya

Perhubungan

Trans Grand Depok City (GDC): Solusi Transportasi Terpadu untuk Para Pekerja di Kota Depok Menuju DKI Jakarta

Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 08 Februari 2025


Trans Grand Depok City (GDC) adalah sistem transportasi berbasis bus raya terpadu pengumpan yang mulai beroperasi pada tanggal 7 Oktober 2014 di Kota Depok, Jawa Barat. Layanan ini dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan para pekerja yang bekerja di DKI Jakarta, terutama dalam wilayah Jalan M.H Thamrin hingga Museum Nasional Indonesia. GDC berperan sebagai penghubung yang efisien antara Kota Depok dan Jakarta, membantu para pekerja dalam mobilitas harian mereka.

Tarif yang diberlakukan dalam layanan Trans Grand Depok City adalah sebesar Rp. 23.000 sekali jalan. Tarif ini ditetapkan dengan pertimbangan untuk tetap terjangkau bagi pengguna yang menggunakan layanan ini sebagai sarana transportasi sehari-hari. Selain itu, GDC juga menyediakan metode pembayaran non-tunai dengan bekerjasama dengan beberapa platform pembayaran elektronik seperti LinkAja, T-Money, OVO, Sakuku, Go-Mobile, Dana, dan GoPay. Pembayaran tunai juga masih diterima untuk memberikan fleksibilitas bagi pengguna.

Sejak diluncurkan, Trans Grand Depok City (GDC) telah menjadi solusi transportasi yang populer di Kota Depok. Layanan ini membantu para pekerja untuk mencapai tujuan mereka dengan lebih efisien dan nyaman. Dengan menggunakan GDC, pengguna dapat menghindari kemacetan lalu lintas yang sering terjadi di jalan-jalan menuju DKI Jakarta. Hal ini juga membantu mengurangi kebutuhan akan kendaraan pribadi, sehingga berdampak positif pada pengurangan polusi udara dan kemacetan di wilayah tersebut.

Trans Grand Depok City terus melakukan evaluasi dan perbaikan dalam rangka meningkatkan layanan kepada pengguna. Peningkatan frekuensi kedatangan bus, pemeliharaan rutin armada, serta peningkatan kualitas pelayanan menjadi beberapa langkah yang dilakukan untuk memberikan pengalaman perjalanan yang lebih baik. GDC juga berkomitmen untuk menjaga kebersihan dan keamanan dalam setiap perjalanan, sehingga pengguna merasa aman dan nyaman selama menggunakan layanan ini.

Diharapkan keberadaan Trans Grand Depok City (GDC) dapat terus memberikan manfaat bagi masyarakat Kota Depok, terutama para pekerja yang mengandalkan transportasi ini dalam perjalanan mereka menuju DKI Jakarta. GDC menjadi alternatif yang terjangkau, efisien, dan ramah lingkungan bagi pengguna yang ingin menghindari kemacetan dan menekan penggunaan kendaraan pribadi. Dukungan dan partisipasi dari pemerintah daerah serta pemangku kepentingan terkait sangat penting dalam menjaga dan meningkatkan kualitas layanan GDC agar dapat terus memenuhi kebutuhan transportasi masyarakat Kota Depok.

Disadur dari Artikel : id.wikipedia.com

Selengkapnya
Trans Grand Depok City (GDC): Solusi Transportasi Terpadu untuk Para Pekerja di Kota Depok Menuju DKI Jakarta

Perhubungan

Trans Patriot: Meningkatkan Mobilitas dan Mengurangi Kemacetan Melalui Sistem Transportasi Bus Raya Terpadu di Kota Bekasi

Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 08 Februari 2025


Trans Patriot adalah sistem transportasi bus raya terpadu yang mulai beroperasi pada tanggal 26 November 2018 di Kota Bekasi. Layanan ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan mobilitas warga Kota Bekasi dan mendorong penggunaan transportasi publik. Trans Patriot juga terintegrasi dengan bus TransJakarta, sehingga memudahkan perjalanan antara Kota Bekasi dan Jakarta.

Tarif yang diberlakukan dalam layanan Trans Patriot adalah sebesar Rp4.000,00 sekali jalan. Tarif ini dirancang agar terjangkau bagi masyarakat yang ingin menggunakan angkutan umum. Selain itu, Trans Patriot juga menyediakan metode pembayaran non-tunai dengan bekerja sama dengan beberapa platform pembayaran elektronik seperti LinkAja, T-Money, OVO, Sakuku, Go-Mobile, Dana, dan GoPay. Namun, pembayaran tunai juga masih diterima untuk memberikan fleksibilitas kepada pengguna.

Sejak diluncurkan, Trans Patriot telah menjadi alternatif transportasi yang populer di Kota Bekasi. Layanan ini berhasil menarik minat warga untuk beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi publik. Dengan adanya Trans Patriot, masyarakat dapat menikmati perjalanan yang lebih efisien dan nyaman dalam berbagai kegiatan sehari-hari, seperti bekerja, bersekolah, atau berbelanja.

Selain itu, Trans Patriot juga membantu mengurangi kemacetan lalu lintas di Kota Bekasi. Dengan mengurangi jumlah kendaraan pribadi di jalan, sistem ini berkontribusi dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan dampak negatif lainnya terhadap lingkungan. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mempromosikan transportasi berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Untuk terus meningkatkan layanan, pihak terkait terus melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap Trans Patriot. Peningkatan frekuensi kedatangan bus, perawatan rutin armada, dan penambahan halte menjadi beberapa langkah yang dilakukan untuk memberikan pengalaman perjalanan yang lebih baik bagi pengguna. Diharapkan keberadaan Trans Patriot dapat terus memberikan manfaat bagi masyarakat Kota Bekasi dan mendorong lebih banyak orang untuk menggunakan transportasi publik.

Disadur dari Artikel : id.wikipedia.com

 

Selengkapnya
Trans Patriot: Meningkatkan Mobilitas dan Mengurangi Kemacetan Melalui Sistem Transportasi Bus Raya Terpadu di Kota Bekasi
« First Previous page 12 of 27 Next Last »