Perhubungan

Transformasi Transportasi Kota Bogor melalui BisKita Trans Pakuan: Menerobos Kemacetan dengan Solusi Terintegrasi

Dipublikasikan oleh Dimas Dani Zaini pada 30 April 2024


BisKita Trans Pakuan merupakan layanan angkutan umum berbasis bus berkecepatan tinggi di Kota Bogor, Jawa Barat, yang menerapkan metode pembiayaan dan pengelolaan BPTJ Kementerian Perhubungan (BTS) dan PT Kodjari Tata Angkutan.

Berdasarkan standar pelayanan yang ditetapkan pemerintah. Bus kota ini sangat mirip dengan Transjakarta dan berhenti di lokasi tertentu. Namun bedanya bus ini tidak menggunakan jalur khusus. Bus ini juga diharapkan dapat mengurangi kemacetan di kota-kota yang ada dan menghilangkan kemacetan lalu lintas di Kota Bogor.

Sejarah

BISKITA Trans Pakuan akan mulai beroperasi pada 2 November 2021. Sudah dimulai. Terpilih sebagai tes logam sederhana Coba layanan BisKita Trans Pakuan Balai Kota Bogor. Layanan angkutan umum ini merupakan salah satu proyek yang masuk dalam mekanisme pendanaan Buy The Service (BTS) pemerintah pusat (dalam hal ini Kementerian Perhubungan melalui Otoritas Transportasi Jabodetabek).

Berbeda dengan metode pinjaman saat ini, pembiayaan dengan metode BTS terdiri dari pembelian seluruh layanan yang disediakan oleh operator yang memberikan layanan sesuai standar layanan yang ditetapkan pemerintah. Layanan BisKita Trans Pakuan, “Solusi Transportasi Perkotaan Terpadu Bus Inovatif dan Milik Anda”, beroperasi pada empat rute layanan di Kota Bogor, dan kedepannya layanan tersebut juga akan dilepas dari BISKITA Trans Pakuan ke rute lainnya.

Koridor 1\ Koridor Jalur 1 merupakan jalur pertama yang dioperasikan bus Trans Pakuan sejak tahun 2008. Jalur ini menghubungkan Terminal Bubulak di Bubulak, Bogor, sebelah barat Bogor, dan Terminal Bus Cidanghiang di Tegallega, Bogor, Bogor tengah.\ n
Koridor 2\ nKoridor 2 adalah Trans Jalur bus Pakuan yang dibuka pada Desember 2021. Jalur ini menghubungkan Terminal Bubulak di Bubulak, Bogor, sebelah barat Bogor dan Pangkalan Ciawi, Harjasari, Bogor, selatan Bogor.

Koridor 5

Koridor 5 merupakan jalur bus Trans Pakuan. Jalur ini dibuka pada bulan November 2021. Jalur ini menghubungkan Stasiun Bogor di Bogor Chibogor, Bogor Tengah, dan Terminal Chiparigi di Bogor Sipargi, Bogor Utara, Villa Bogor Indah Residence.

Pass 6\ nPasador 6 Jalur bus Trans Pakuan dibuka pada bulan November 2021. Desember 2021. Rute yang menghubungkan Simpang Parung Banteng Muhammad Syam di Katulampa, Bogor Timur, Bogor dan Gelanggang Olah Raga Remaja Padjajaran Bogor di Jalan Ahmad Yani, Tanahsareal, Bogor.

Koridor 7

Koridor 7 merupakan jalur bus terbuka di pedalaman. Data tidak diketahui. Jalan raya ini menghubungkan AEON Mall Sentul, Praza Niaga dan Plaza Amsterdam di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, serta menghubungkan Jalan MH Thamrin, Cipambuan, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Cidangiang dan Bellanova Mall yang berlokasi di Jawa Barat. 

Sumber: id.wikipedia.com

 
Selengkapnya
Transformasi Transportasi Kota Bogor melalui BisKita Trans Pakuan: Menerobos Kemacetan dengan Solusi Terintegrasi

Perhubungan

Menelusuri Perjalanan Trans Padang: Sistem Bus Raya Terpadu yang Mengubah Mobilitas Kota

Dipublikasikan oleh Dimas Dani Zaini pada 30 April 2024


Trans Padang adalah sistem bus raya terpadu di Kota Padang yang beroperasi sejak Februari 2014. Bus ini beroperasi setiap hari mulai pukul 06.00 pagi hingga 19.00 sore. Saat ini, Trans Padang melayani 6 koridor dengan rute yang berbeda di sekitar Kota Padang.

Trans Padang memiliki 65 unit bus yang dibagi ke dalam masing-masing koridor. Setiap bus memiliki kapasitas penumpang sekitar 40 orang, dengan tempat duduk prioritas untuk orang lanjut usia, ibu hamil, orang tua yang membawa anak, dan penumpang dengan kebutuhan khusus. Tiket bus dapat dibeli di halte dengan harga sekitar Rp1.500 untuk pelajar dan Rp3.500 untuk umum.

Pengelolaan Trans Padang awalnya dilakukan oleh UPT Trans Padang, namun sejak tahun 2021, pengelolaannya dialihkan ke Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Padang Sejahtera Mandiri (PSM). Meskipun Trans Padang telah memberikan manfaat transportasi yang signifikan, terdapat beberapa kendala yang perlu diatasi, seperti pintu bus yang rusak dan kondisi bus yang sudah tua.

Dari enam koridor yang ada, semuanya telah beroperasi dengan baik. Koridor I menghubungkan Lubuk Buaya dengan Pasar Raya Padang, Koridor II menghubungkan Pusat Kota dengan Bungus, Koridor III menghubungkan Pusat Kota dengan Pusat Pemerintahan Aia Pacah, Koridor IV menghubungkan Teluk Bayur dengan Terminal Anak Air, Koridor V menghubungkan Pasar Raya Padang dengan Indarung, dan Koridor VI menghubungkan Pasar Raya Padang dengan Universitas Andalas.

Trans Padang telah memberikan alternatif transportasi yang lebih teratur dan terjangkau bagi masyarakat Kota Padang. Namun, masih perlu dilakukan perbaikan dan perawatan agar layanan ini tetap nyaman dan efisien bagi para penumpang.

Sumber: id.wikipedia.com

Selengkapnya
Menelusuri Perjalanan Trans Padang: Sistem Bus Raya Terpadu yang Mengubah Mobilitas Kota

Perhubungan

Evolution and Challenges of Palembang's Integrated Bus System: A Journey Through Trans Musi

Dipublikasikan oleh Dimas Dani Zaini pada 30 April 2024


Sahabat Bus Palembang (Trans Musi) adalah sistem bus cepat terintegrasi di kota Palembang, Indonesia. Trans Musi dioperasikan oleh PT Trans Musi palembang jaya kota palembang (sebelumnya merger dengan perusahaan lokal PT Sarana Pembangunan palembang jaya) sebelum dipecah pada tahun 2020. Sistem transportasi Trans Musi menghubungkan moda transportasi lain berupa LRT Sumsel dan LRT Feeder Musi Emas. Trans Musi membeli jasa pembelian jasa bus Teman. Di sini, [11] kota lain mengoperasikan layanan BTS.

Sistem pembayaran Trans Musi menggunakan sistem non tunai (kartu e-money dan QRIS) untuk tarif Rp. [4,000.00] , harga spesial untuk pelajar dan lanjut usia adalah [Rp2,000.00]. Tarif gabungan berlaku selama [90] menit dan berlaku untuk pembayaran kartu e-money.

Trans Musi dimulai pada Januari 2010 dan menawarkan [15] bus. Transmusi Kementerian Perhubungan. Trans Musi dioperasikan oleh Sarana Pembangunan Palembang Jaya (SP2J) dan awalnya beroperasi pada dua rute: Koridor 1 (Ampera - Terminal Alang Alang Lebar) dan Koridor 2 (Terminal Sako - Mall Palembang Indah). Pada tahun 2012, armada Trans Musi mencapai [120] unit.

Pada tahun 2013-2014, layanan Trans Musi dihentikan. Isu-isu tersebut mencakup implementasi penuh kartu pintar dan penghapusan sistem tiket kertas. Penerapan kartu pintar dianggap gagal karena kartu tersebut sangat mahal dan tidak memiliki proposisi nilai. Selain itu, penggunaan kartu pintar juga tidak diizinkan oleh Bank Indonesia Wilayah VII Palembang. Pada pertengahan tahun 2014, Transmusi juga menerapkan tiket manual di seluruh rute.

Pada [2020], PT Trans Musi Palembang Jaya dan Sarana Pembangunan Palembang Jaya (SP2J) resmi berpisah. Trans Musi mendapat program pembelian jasa pertama dari Kementerian Perhubungan dan PT Trans Musi Palembang Jaya ditunjuk sebagai operator Trans Musi. Semula Trans Musi (Teman Bus) yang dioperasikan oleh PT Trans Musi Palembang Jaya akan menempuh rute [3] (K1: Terminal Alang Alang Lebar - Dempo, K2: Asrama Haji - Terminal Sako, K3: Terminal Plaju - Pasar Induk Jakabaring )

Namun Trans Musi yang dioperasikan oleh SP2J mengoperasikan rute [2] (K2: Terminal Sako - Alun-Alun Palembang dan K3: Pusri - Alun-Alun Palembang). Sejak [1 Oktober 2020], Trans Musi (Bus Sobat) berganti rute di Koridor 1 yang terlebih dahulu melewati Jalan Kol. Haji Barlian diubah menjadi Jalan Demang Lebar Daun - Simpang Parameswara - Jalan Soekarno Hatta. Mulai [25 November 2020], Trans Musi (Teman Bus) menambah [1] rute (K4: Terminal Alang Alang Lebar - Talang Jambe).

Pada awal tahun [2022], Trans Musi (Teman Bus ) tambahkan terowongan [1] ke: Jalankan. Sarana Pembangunan Palembang Jaya (SP2J) Karena Pemkot Palembang sudah tidak memberikan pendanaan lagi. Penghentian sementara layanan Trans Musi oleh SP2J menjadikan PT Trans Musi Palembang Jaya sebagai satu-satunya operator layanan Trans Musi. Saat itu Trans Musi (Teman Bus) juga beralih ke K2 dan K3. K2 yang dulunya Asrama Haji menjadi Terminal Saco - ikon Kota Palembang dan K3 yang semula Terminal Plage - Pasar Sentral Jakabaring. Ikon Palembang : Berubah menjadi Terminal Plage. [1 Hannuere 2023], dibuat jalur baru pada jalur 1, mula-mula ke terminal Alang Alang Lebar - Kemudian diubah menjadi terminal Alang Alang Lebar - Ampera. Namun karena adanya proyek pembangunan jaringan IPAL, saat ini lokasinya hanya di Masjidil Haram.

Sumber: id.wikipedia.com

Selengkapnya
Evolution and Challenges of Palembang's Integrated Bus System: A Journey Through Trans Musi

Perhubungan

Transformasi Transportasi Publik: Mengulas Sistem Bus Raya Terpadu Trans Metro Pasundan di Bandung Raya

Dipublikasikan oleh Dimas Dani Zaini pada 30 April 2024


Trans Metro Pasundan adalah sistem bus raya terpadu yang melayani wilayah metropolitan Bandung Raya, Jawa Barat. Layanan ini didukung oleh Kementerian Perhubungan Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. Dimulai pada 27 Desember 2021, Trans Metro Pasundan menjadi layanan bus tingkat kedelapan setelah Makassar dan Banyumas dalam program pembelian layanan (Buy The Service/BTS) Teman Bus. Operator yang menjalankan layanan ini adalah Perum DAMRI dan PT Big Bird Pusaka, anak usaha Bluebird.

Awalnya, Trans Metro Pasundan memberikan layanan secara gratis kepada penumpangnya, namun seiring berjalannya waktu, mulai 31 Oktober 2022, tarif dikenakan untuk wilayah Bandung Raya sebesar Rp.4.900 per perjalanan. Pembayaran dilakukan dengan menggunakan kartu uang elektronik atau melalui aplikasi dompet digital dan perbankan yang mendukung pembayaran dengan QRIS. Mulai 1 Juli 2023, penumpang diwajibkan menggunakan kartu uang elektronik agar dapat menikmati tarif integrasi saat transit atau berganti koridor tanpa harus membayar lagi. Tarif bus juga digratiskan bagi pelajar/mahasiswa, lansia, dan penyandang disabilitas dengan melakukan pendaftaran terlebih dahulu.

Layanan Trans Metro Pasundan terdiri dari lima koridor yang melayani wilayah Kota Bandung dan sekitarnya. Tiap koridor memiliki kode nomenklatur yang berbeda, dan armada bus tersedia dalam dua ukuran, yaitu sedang dan besar. Setiap bus dilengkapi dengan kursi prioritas untuk kaum difabel dan CCTV untuk keamanan penumpang.

Namun, Trans Metro Pasundan juga menghadapi beberapa kontroversi di awal pengoperasiannya. Beberapa sopir angkot merasa terancam dengan kehadiran layanan ini dan melakukan penolakan serta pemaksaan kepada bus-bus Trans Metro Pasundan. Operator layanan ini telah berupaya melakukan mediasi dan sosialisasi kepada masyarakat serta bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk mengatasi masalah ini.

Pemerintah Kabupaten Bandung Barat memiliki rencana pengembangan rute koridor 2 agar dapat terintegrasi dengan Stasiun Padalarang dan terminal baru Curug Agung. Selain itu, Kementerian Perhubungan berencana mengembangkan layanan Teman Bus di Bandung Raya menjadi sistem Bus Rapid Transit (BRT) yang mengadopsi standar internasional. Rencana ini didukung oleh Bank Dunia melalui Proyek Implementasi Program Angkutan Massal Nasional (Indonesia Mass Transit Program). Biaya sebesar US$264 juta akan digunakan untuk pembangunan jalur, halte, trotoar pejalan kaki, depo, dan sistem transportasi cerdas (Intelligent Transportation System/ITS). Sistem BRT Bandung Raya ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan transportasi massal yang terintegrasi di wilayah Metropolitan Bandung Raya, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan mendukung komitmen dalam menghadapi perubahan iklim.

Dengan hadirnya Trans Metro Pasundan dan rencana pengembangan sistem BRT di Bandung Raya, diharapkan transportasi publik dapat semakin efisien, terjangkau, dan ramah lingkungan, serta memberikan kemudahan aksesibilitas bagi masyarakat di wilayah tersebut.

Sumber: id.wikipedia.com

 
Selengkapnya
Transformasi Transportasi Publik: Mengulas Sistem Bus Raya Terpadu Trans Metro Pasundan di Bandung Raya

Perhubungan

Sejarah dan Perkembangan Trans Jogja: Sistem Bus Terpadu di Yogyakarta

Dipublikasikan oleh Dimas Dani Zaini pada 30 April 2024


Trans Jogja, yang dikenal dengan merek Trans Jogja Istimewa, adalah sistem bus berkecepatan tinggi di Daerah Otonomi Yogyakarta (DIY), Indonesia, yang melayani kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, dan Kabupaten Bantul. Trans Jogja merupakan bagian dari proyek pengelolaan bus Bus Rapid Transit (BRT) yang diluncurkan oleh Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. Sistem ini dimulai oleh Dinas Transportasi DIY pada awal Maret 2008.

Operator Trans Jogja adalah PT Jogja Tugu Trans (empat grup yang mengoperasikan angkutan perkotaan dan pedesaan di Jogja [Sleman, Kopata, Aspada), Kobutri dan Puskopkar ). Pengusaha Muda ] dan Perum DAMRI) dan PT Anindya Mitra Internasional, perusahaan provinsi DIY. tidak ada Selama perencanaan, kami menghadapi banyak tantangan dari operator bus dan pengemudi becak. Penerapan sistem ini awalnya direncanakan pada [2007], namun waktu penerapannya diubah karena kerusakan akibat gempa Yogyakarta pada 27 Mei [2006].

Pada peluncuran awal, dan Enam rute bus melayani sirkuit . Kembali ke pelabuhan pertama pada pukul 05:30 hingga 21:30 WIB. Ini adalah bus ukuran [105] dengan [34] kursi. Halte yang digunakan sebagai halte ini dibangun dengan biaya masing-masing [70 juta rupiah] dan akan dikerjakan oleh dua kontraktor.

Pada [17 dan 18] Februari [2008], Trans mulai menguji Jogja. Awalnya Trans Jogja meliputi Candi Prambanan, Jalan Malioboro, Kotagede, Jogja Expo Center, Plaza Ambarrukmo, UGM, Kotabaru, dll. Trans Jogja awalnya memiliki [78] stasiun, delapan di antaranya merupakan Point of Sale (PoS). Awalnya bus ini [Rp. 1,000.00] lalu menggunakan sistem single travel card [Rp. Akan digantikan dengan tarif biasa 3.500,00]. Seluruh bus tersebut dimiliki oleh Pemerintah Kota Yogyakarta dan Pemerintah DIY dan dioperasikan oleh PT Jogja Tugu Trans, dengan total [54] bus dan 6 shuttle bus.

Rute Tambahan

Keberhasilan proyek ini menjadi kebanggaan Pemerintah DIY. telah menghasilkan. yang perlu diperhatikan : Untuk penambahan kendaraan dan jalan Trans Jogja. Namun Organisasi Transportasi Darat (Organda) DIY telah meminta pemerintah DIY untuk mempertimbangkan penambahan [20] bus dan [19] stasiun baru untuk Trans Jogja.

Rute baru ini akan diluncurkan pada [4] 2010. Masih yang mana dijadwalkan akan diadakan pada bulan Januari], operasional dihentikan karena penundaan yang disebabkan oleh masalah dalam proses pengiriman. Pemda DIY optimistis bus akan tersedia [15 Oktober 2010]. Rute baru tersebut adalah jalur [4A] dan [4B] yang menghubungkan Pelabuhan Giwangan dengan UIN Sunan Kalijaga dan Lempuyangan.

Pendapatan dari Anindya Mitra Internasional

DIY Pemerintah berencana mengakhiri perjanjian kerja sama dengan PT Jogja Tugu Trans pada akhir [2015]. [2015] Pada bulan September, Pemprov DIY menunjuk BUMD DIY, PT Anindya Mitra Internasional (AMI), untuk mengoperasikan bus Trans Jogja. Pada masa transisi ini, bus Trans Jogja yang dibangun pada [34] [2007-2008] di bawah kendali PT AMI dan [40] bus lainnya tetap beroperasi. Dalam rencana PT AMI, perseroan juga berniat menjalin kerja sama dengan pihak ketiga seperti perbankan dan jasa pendukung. Akibatnya banyak awak PT JTT yang dipecat.

Sebagai langkah awal, PT AMI meluncurkan bus baru pada [27 Mei 2016], bus yang didukung oleh lembaga peradilan. Tanah untuk diganti terlebih dahulu. saya melakukannya Bus Trans Jogja dibangun pada tahun [2007-2008]. Semua bus dapat diakses oleh penyandang cacat. Pada awal [2017], [85] bus Trans Jogja siap beroperasi dan [43] bus lainnya senilai [30 miliar rupiah telah terdaftar.

[Maret 2017], mendaftarkan layanan transportasi siap DIY untuk pengoperasian trayek baru bus Trans Jogja yaitu trayek [5A], [5B], [6A], [6B], [7], [8], [9], [10] dan [11 ] , yakni [7 ] ], Komentar pada [9], [11] [25 April 2017], termasuk komentar pada rute [5A], [5B], [6A] dan [6B], [12 Mei 2017] dan berakhir [3 Juli, 2017] ] untuk rute [8] dan [10]. Terakhir, Trans Jogja [17] juga menjadi salah satu cara untuk mengakses kawasan yang belum atau jarang dikunjungi serta dapat menunjang pariwisata di Yogyakarta.

Sumber: id.wikipedia.com

 
Selengkapnya
Sejarah dan Perkembangan Trans Jogja: Sistem Bus Terpadu di Yogyakarta

Perhubungan

Sejarah dan Pengembangan Trans Jateng: Sistem Bus Raya Terpadu Provinsi Jawa Tengah

Dipublikasikan oleh Dimas Dani Zaini pada 30 April 2024


Trans Jateng (gaya penulisan: Transjateng) adalah sistem bus raya terpadu yang dioperasikan dibawah Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah, dimana layanan ini mencakup wilayah Jawa Tengah dan beroperasi menurut aglomerasi perkotaan. BRT ini mengadopsi sistem yang sama seperti layanan BRT selain Transjakarta dan Trans Semarang, yakni halte yang didesain khusus agar penumpang dapat naik ke armada (meskipun tanpa halte transit karena layanan ini belum memiliki sistem persilangan antarkoridor) dan tanpa jalur khusus BRT.

Waktu tempuh dari dan ke dua titik pemberhentian di setiap koridornya berada pada kisaran satu hingga dua jam. Sedangkan tarif yang dikenakan per penumpang sebesar Rp4.000,00 untuk penumpang umum, dan Rp2.000,00 untuk buruh, veteran, dan pelajar dengan menunjukkan kartu pengenal (buruh, pelajar, dan veteran) dan Jamsostek (buruh).

Sejarah

Rencana pengoperasian rute pertama Trans Jateng telah lama direncanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah. Rencana ini diwujudkan dengan pembangunan prasarana halte di ruas jalan Pudakpayung–Bawen sekitar tahun 2013 hingga 2014. Pembangunan halte yang telah selesai tidak dibarengi dengan kesiapan pengoperasian sistem BRT tersebut menyebabkan halte-halte yang telah dibangun menjadi mangkrak.

Pada tanggal 7 Juli 2017 telah dibuka kolektif Trans Jateng Koridor 1 Kedungsepur dengan jalur Stasiun Semarang Tawang – Terminal Bawen. Jalur ini merupakan rute pertama yang diluncurkan Trans Jateng. Setidaknya 28 bus berukuran sedang akan digunakan melalui terowongan yang diresmikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Pelabuhan Bawen itu. Jalan ini bersinggungan dengan Trans Semarang Koridor 2.

Trans Jateng Koridor 1 di aglomerasi Barlingmascakeb dibuka pada 13 Agustus 2018. Koridor ini merupakan jalur kedua yang dilalui Trans Jateng melalui jalan Terminal Bulipitu - Terminal Bukateja. Gubernur Xava Central Ganjar Pranowo membuka jalan di terminal Bulipitu. Saat ini jumlah kapal feri yang beroperasi pada rute Bulupitu Purwokerto - Terminal Bukateja Kabupaten Purbalingga sebanyak 14 unit.

Jalur Trans Jateng ketiga diluncurkan pada 28 Oktober 2019. Terowongan ini merupakan terowongan 2 kompleks Kedungsepur. Jadwal Perjalanan Terminal Mangang – Terminal Bahurexo. Gubernur Xava Tengah Ganjar Pranowo membuka jalan di Alun-Alun Kabupaten Kendal. Jalur ini menampung sedikitnya 14 kendaraan dan terhubung dengan koridor Trans Semarang 1 di terminal Manggang.

Koridor Trans Jateng keempat dan kelima beroperasi bersamaan. Jalan keempat yakni Purwomanggung Group Koridor 1 dibuka Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Kantor Bupati Purworejo pada 1 September 2020. Jalan ini menghubungkan Jalan Terminal Kutoarjo - Borobudur. Jalan ini akan memungkinkan lewatnya setidaknya 14 kendaraan dengan kecepatan rendah, tidak seperti jalan yang dimulai sebelumnya.

Selain itu, bagian kelima, yaitu bagian 1 kumpulan Subosukowonosraten, dilaksanakan sekaligus dalam rangka silaturahmi dan pengabdian ilmu. Terdapat 14 jenis kendaraan low access di koridor ini, serupa dengan Koridor 1 Majelis Purwomanggung. Pada 3 September 2020, jalan tersebut dibuka Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Balai Kota Surakarta. Terowongan pertama rombongan Subosukawonosraten beroperasi pada rute Terminal Tirtonadi – Terminal Sangiran – Terminal Sumberlawang.

Terowongan keenam (Terowongan Kedungsepur grup 3) yang dioperasikan Trans Jateng Jawa Tengah pada 13 Oktober 2021 di Kabupaten Grobogan. salon Jalan Gubernur Ganjar Pranowo adalah Terminal Penggaron di Kota Semarang – Terminal Gubug di Kabupaten Grobogan. Terowongan ini dioperasikan oleh 14 gerbang kecil dengan lantai tinggi dan sinyal baru.

Terowongan ketujuh (Terowongan Subosukowonosraten Group 2) yang dioperasikan Trans Jateng dibuka pada 8 Agustus 2023 di Lapangan Giri Krida Bakti Wonogiri. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menggunakan Terminal Tirtonadi - Terminal Tipe C Wonogiri, Jalan Kabupaten Wonogiri di Kota Surakarta. Rute ini akan menampung 14 kendaraan berpintu rendah dan berlantai tinggi dengan signage baru.

Sumber: id.wikipedia.com

Selengkapnya
Sejarah dan Pengembangan Trans Jateng: Sistem Bus Raya Terpadu Provinsi Jawa Tengah
« First Previous page 12 of 27 Next Last »