Pendidikan

Pemkot Surakarta Hentikan Sementara PTM: Evaluasi Kasus COVID-19

Dipublikasikan oleh Dimas Dani Zaini pada 18 April 2024


REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Pemerintah Kota Surakarta menghentikan sementara pembelajaran tatap muka (PTM) selama seminggu seiring meningkatnya kasus COVID-19 di Solo.

"Iya, kami ucapkan terima kasih .Satu minggu kita lihat perkembangannya bagaimana,” kata Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming, Senin (2 Juli 2022) di Raka Solo.

Dia mengatakan, belakangan ini jumlah kasus COVID-19 semakin meningkat. di Solo terus berkembang. Di sisi lain, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga memerintahkan agar tingkat SMA untuk sementara melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Beberapa warga menentang praktik tersebut, akunya. Namun ada pula yang mendukung kebijakan tersebut. “Iya, nanti akan kami evaluasi kembali,” ujarnya.

Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kota Surakarta Ahyani sebelumnya mengatakan, mulai Senin (7 Februari), PTM akan dihentikan sementara terlebih dahulu dan digantikan oleh PJJ. Sementara itu, hingga Minggu malam (2 Juni), jumlah kasus COVID-19 di Kota Solo sebanyak 438 orang.

Totalnya, ada 415 orang yang diisolasi dan 23 orang dirawat di rumah sakit. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan hari sebelumnya yang kasus aktif COVID-19 di Kota Solo berjumlah 324 orang.

Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Surakarta (DKK) Siti Wahyuningsih mengatakan, hampir sepertiga kasus aktif di Kota Solo. Solo. Kota adalah indeks kasus sekolah. Ia mencontohkan, ada 21 sekolah yang sudah memiliki indeks kasus COVID-19. “Tracing (pelacakan kontak) masih berlangsung,” ujarnya.

Sumber: republika.co.id

Selengkapnya
Pemkot Surakarta Hentikan Sementara PTM: Evaluasi Kasus COVID-19

Pendidikan

Dedikasi Luar Biasa: Siswa Ini Manfaatkan WiFi Sekolah demi Pembelajaran Online

Dipublikasikan oleh Dimas Dani Zaini pada 18 April 2024


ROSWELL, KOMPAS.com - Jonathan Endecott, 9, harus kembali bersekolah meski guru menerapkan pembelajaran jarak jauh karena pandemi virus corona. Sebuah sekolah di Roswell, New Mexico, Amerika Serikat (AS) menerapkan pembelajaran jarak jauh, seperti dilansir New York Post, Sabtu (24 Oktober 2020). Namun, ibunya, Angel Endecott, tidak mampu lagi membayar tagihan internetnya setelah kehilangan kedua pekerjaannya. Namun Angel mengatakan putranya tidak merasa terbebani meski harus kembali ke sekolah untuk memanfaatkan internet gratis dan mengikuti kelas online.

"Dia berkata, 'Ya, saya akan kembali ke sekolah dan jadilah anak normal lagi,'" kata Angel kepada CNN. Angel mengaku tak segan-segan mengantar anaknya ke sekolah sendirian dan memanfaatkan layanan internet gratis sekolah. Pasalnya, tahun lalu Jonathan harus berjalan kaki beberapa blok untuk sampai ke sekolahnya setiap hari. Sesampainya di sekolah, Jonathan terkadang berbaring di luar pintu depan sekolah.

Tekad Jonathan untuk terus mengikuti pembelajaran jarak jauh menggunakan internet gratis sekolah mengetuk pintu hati banyak orang. Salah satu guru Jonathan, Sabrina Talbott Harbour, mengambil foto Jonathan dan membagikannya secara online. “Anak laki-laki ini tidak memiliki internet di rumah. Dia sudah bangun dan berjalan ke sekolah setiap hari untuk menyambung ke Wi-Fi di luar sekolah. Dia duduk di sana dari jam 8 pagi. sampai 02:45 setiap hari,” tulis Harbour. Ia melanjutkan, hal itu tidak baik bagi Jonatan. Menurutnya, anak-anak sekolah saat ini mengalami tekanan sosial, akademik, mental, dan fisik.

Foto Jonathan yang diunggah Harbour menjadi viral di internet. Salah satu donatur kemudian setuju untuk membayar tagihan online Angel dan membuat penggalangan dana online melalui GoFundMe.

Uang yang terkumpul di halaman tersebut akan digunakan untuk membayar beberapa tagihan lainnya, termasuk tagihan pipa ledeng dan perbaikan lantai. Kini Jonathan bisa kembali belajar online dari rumah tanpa harus berjalan kaki ke sekolah seperti teman-temannya yang lain.

Sumber: kompas.com

 
Selengkapnya
Dedikasi Luar Biasa: Siswa Ini Manfaatkan WiFi Sekolah demi Pembelajaran Online

Pendidikan

Kurikulum Prototipe 2024: Adaptasi Pendidikan untuk Menciptakan Talenta Muda yang Berdaya

Dipublikasikan oleh Dimas Dani Zaini pada 18 April 2024


Selain itu, dibahas dua bidang pekerjaan yang memungkinkan, yaitu kesehatan masyarakat, kelestarian lingkungan, kesehatan mental, dan karir di bidang digital. Keempat hal inilah yang menjadi landasan karir generasi muda. Informasi tersebut dilengkapi dengan survei Indikator Politik Indonesia (IPI) tahun 2021 yang menunjukkan bahwa 81 persen generasi muda lebih memilih menyelamatkan lingkungan daripada mengejar pertumbuhan ekonomi. Agaknya, ini adalah contoh bagaimana generasi muda akan memilih kariernya di masa depan.

Generasi muda masa kini tidak memandang karier hanya sebagai alat untuk bertahan hidup. Selain itu, mereka melihat bahwa karir mereka harus memberikan mereka kesempatan untuk bekerja bagi masyarakat. Kaum muda memandang kehidupan sebagai momen untuk diberdayakan, kreatif, dan bermakna sebagai pribadi seutuhnya. Dapat dikatakan bahwa pandemi ini telah memperkaya perspektif generasi muda dan membentuk pemikiran mereka mengenai karier dan masa depan. Kurikulum saat ini masih dalam bentuk prototipe. Pasalnya, pandemi telah menyebabkan banyak perubahan paradigma dalam hal karir dan masa depan, khususnya bagi generasi muda. Pandemi telah membuat generasi muda melihat perspektif dari berbagai sisi.

Saya menilai langkah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mentransformasikan prototipe kurikulum menjadi kurikulum nasional pada tahun 2024 adalah langkah yang tepat. Sebuah prototipe kurikulum harus dikembangkan untuk memenuhi preferensi karir generasi muda saat ini. Fleksibilitas dalam pemilihan spesialisasi harus diterima dengan baik dan didukung penuh oleh seluruh pemangku kepentingan. Generasi muda adalah modal yang dibutuhkan untuk meraih masa depan yang lebih cerah bagi negara ini.

Peran guru dalam pembelajaran berbasis proyek

Kaum muda memiliki harapan dan tuntutan yang tinggi terhadap pendidikan. Menurut penelitian kami, kaum muda memiliki empat keinginan. Pertama, kurikulum adaptif. Berdasarkan temuan kami, 231 generasi muda mengatakan bahwa kurikulum harus beradaptasi dengan perubahan zaman. Artinya, mereka menginginkan kurikulum yang merespons dinamika dan beradaptasi dengan tren karier dan pembelajaran yang relevan. Berdasarkan survei Inventure-Alvara tahun 2021, 57,3 persen responden menganggap kurikulum digital menjadi pertimbangan dalam memilih sekolah.

Artinya, setiap institusi pendidikan harus mengadopsi kurikulum digital agar lebih siap merespons dinamika zaman. Kedua, 226 generasi muda memandang penting peningkatan kualitas staf di lembaga pendidikan. Misalnya guru yang lebih kompeten, metode pengajaran baru atau komunikasi yang lebih baik. Hal ini masuk akal karena pandemi membuat generasi muda merasa bahwa institusi pendidikan perlu meningkatkan kualitasnya di segala aspek. Ketiga, 146 generasi muda menginginkan kelas offline kembali diadakan. Hal ini memang menjadi keinginan banyak pelajar muda. Generasi muda sudah bosan dengan pembelajaran online karena tidak bisa berinteraksi dengan teman sebayanya, sehingga usaha ini sangat wajar.

Menurut temuan Inventure-Alvara-Ivosights 2022, sebanyak 80,8 persen responden ingin belajar secara offline karena motivasi dan manfaat pembelajaran tatap muka meningkat. Keempat, 85 generasi muda mengatakan mereka membutuhkan lebih banyak akses terhadap kesempatan belajar seperti buku, akses internet, webinar, dan kursus online. Setidaknya jika kelas offline tidak berfungsi, mereka mendapat cukup ruang untuk belajar. Keempat lembaga ini akan sangat membantu mereka meningkatkan kualitas di tengah pandemi yang belum jelas tanggal berakhirnya. Kelima, 80 anak muda menyatakan pekerjaan rumah (PR) dikurangi. Alasannya mungkin karena pekerjaan rumah memberatkan siswa. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian Galloway et.al (2013) yang menyatakan bahwa 56 persen siswa mengidentifikasi pekerjaan rumah sebagai sumber stres utama mereka.

Oleh karena itu, penerapan prototipe kurikulum dapat menjadi momen untuk mengubah seluruh kerangka acuan lembaga pendidikan. Institusi pendidikan harus menciptakan ekosistem dimana generasi muda dapat belajar sesuai minatnya. Apalagi minat karir generasi muda sangat mengikuti tuntutan zaman dan menjadikan keberadaan mereka bermakna bagi masyarakat sekitar. Ekosistem ini dapat berupa penerapan pembelajaran berbasis proyek, di mana lembaga pendidikan memberikan kebebasan kepada generasi muda untuk membuat proyek yang dapat mempengaruhi masyarakat.

Sumber : kompas.com

Selengkapnya
Kurikulum Prototipe 2024: Adaptasi Pendidikan untuk Menciptakan Talenta Muda yang Berdaya

Pendidikan

Sukses Belajar Online: 4 Tips Efektif bagi Mahasiswa Baru

Dipublikasikan oleh Dimas Dani Zaini pada 18 April 2024


Mahasiswa baru harus tetap mengikuti perkuliahan daring hingga kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia membaik. Meski tidak bisa mengunjungi universitas dan bertemu dengan sesama mahasiswa, namun mahasiswa baru tetap antusias mengikuti perkuliahan online. Akun Instagram resmi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) pada Senin (8 September 2021) membagikan tips seru menghadapi perkuliahan daring bagi mahasiswa baru. Yuk simak ikhtisarnya berikut ini.

Tips kuliah online bagi mahasiswa baru

1. Datang tepat waktu untuk perkuliahan

Datang tepat waktu untuk perkuliahan adalah wajib bagi mahasiswa. Tentu saja hal ini lebih mudah dilakukan, apalagi di iklim perkuliahan daring seperti sekarang ini, karena tidak perlu bepergian ke ruang kelas. Hal ini juga menunjukkan rasa hormat terhadap guru. Pastikan untuk melengkapi partisipasi Anda.

2. Ciptakan suasana yang nyaman

Karena situasi pandemi saat ini, perkuliahan diadakan secara online, sehingga penting untuk menciptakan suasana yang nyaman untuk belajar.

Pastikan ruang belajar rapi dan bersih sehingga suasana hati Anda baik Anda juga bisa mencari suasana baru dengan mengunjungi kedai kopi atau ruang kerja lainnya. Namun pastikan perkuliahan online tidak terganggu oleh suara.

3. Hilangkan gangguan

Kuliah online mengharuskan kita memperhatikan penjelasan dosen melalui layar gawai atau laptop. Hal ini memerlukan fokus khusus karena komunikasi online tidak bisa sama dengan komunikasi tatap muka. Jadi hilangkan gangguan yang tidak perlu seperti menelusuri timeline media sosial dan melakukan hal-hal membosankan lainnya. Anda tetap perlu fokus memperhatikan penjelasan dosen agar dapat menyerap informasi yang diberikan secara maksimal.

Sumber: kompas.com

 

Selengkapnya
Sukses Belajar Online: 4 Tips Efektif bagi Mahasiswa Baru

Pendidikan

Inovasi Pembelajaran: Guru SMPN 1 Rongkop Kreatif Ajarkan Matematika melalui YouTube

Dipublikasikan oleh Dimas Dani Zaini pada 18 April 2024


Meski Sidang Orientasi Lingkungan Sekolah (MPLS) dilakukan secara daring, namun siswa baru dan lama tetap antusias mengikuti. Salah satu guru SMPN 1 Rongkop, Gunungkidul, Tutik Suprapti menjelaskan, pelaksanaan MPLS berjalan lancar meski dilakukan secara online. Karena Kapanewon Rongkop merupakan daerah pegunungan, sinyal internet tidak merata.

Siswa mencari sinyal

Siswa yang berada di daerah yang sulit sinyalnya, mereka akan secara mandiri berusaha mencari tempat yang ada sinyal internet. “Rongkop dekat dengan laut dan medannya bergunung-gunung. Hingga saat ini, anak-anak terpapar kondisi tersebut sehingga mereka terpacu untuk terus beraktivitas,” jelas Tutik kepada Kompas.com, Sabtu (17/06/2021). Tutik menjelaskan, pada awal pandemi, siswa sangat merindukan pembelajaran tatap muka. Alasannya, banyak siswa dan guru yang tidak siap menghadapi perubahan situasi yang tiba-tiba. Namun Dinas Pendidikan Gunungkidul dan instansi terkait banyak melakukan pelatihan dari waktu ke waktu tentang bagaimana penerapan pembelajaran daring yang baik. “Akhirnya siswa dan guru dapat menikmati proses yang ada. Banyak keberhasilan dan kemajuan yang dicapai selama ini. “Saya termasuk guru yang awalnya belum bisa membuat video e-learning,” kata Tutik.

Berikan pelatihan melalui

Youtube. Karena semangatnya, Tutik malah belajar sendiri membuat video edukasi yang digunakan dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ). Tutik Suprapti Gunungkidul mengunggah video pembelajaran matematika untuk siswanya melalui saluran YouTube. Hanya dalam setahun, channel YouTube guru berusia 53 tahun ini sudah mengumpulkan 2,62 ribu subscriber. Video edukasi yang menarik ini penting, karena dalam pembelajaran matematika tatap muka tidak semua siswa langsung memahami mata pelajaran tersebut, oleh karena itu Tutik berusaha agar semua siswa memahami materi yang disampaikannya. "Saya membuat video edukasi yang mengajarkan metode praktis. Baik pemahaman maupun pemecahan masalah. Bukan sekadar materi baku. Saya mengajak siswa memahami metode praktis yang diperoleh dengan menurunkan rumus," jelas Tutik.

Menginspirasi guru lain

Kepada Tutik, di mana saja dan pada usia berapa pun, siapa pun bisa terinspirasi. Sejak Tutik membuat pembelajaran di YouTube, rekan-rekannya pun sudah bisa membuat video serupa. “Pembelajaran saya saya upload ke YouTube, karena saat menonton YouTube anak-anak merasa saya jelaskan secara langsung. Sedangkan tugas saya kirim melalui aplikasi WhatsApp. Tugas itu mengambil materi dari YouTube, LKS atau buku pelajaran,” kata Tutik. Terkait pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas, Tutik mengaku SMPN 1 Rongkop mengharapkan lebih banyak kebijakan dari pemerintah daerah.

Pada saat pelaksanaan PJJ, beberapa siswa SMPN 1 Rongkop datang ke sekolah untuk menyelesaikan tugas yang tidak terselesaikan karena kendala sinyal. “Pada saat pembelajaran luring berlangsung, SMPN 1 Rongkop telah mempersiapkan segala dukungan baik sarana prasarana maupun sosialisasi siswa untuk mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di masa pandemi Covid-19,” tambah Tutik

Sumber: kompas.com

 

 
Selengkapnya
Inovasi Pembelajaran: Guru SMPN 1 Rongkop Kreatif Ajarkan Matematika melalui YouTube

Pendidikan

Mengkombinasikan Kelas Maya dan Kuliah Tatap Muka: Antara Harapan dan Tantangan

Dipublikasikan oleh Dimas Dani Zaini pada 18 April 2024


KOMPAS.com - Terkait rencana terbatas pembelajaran tatap muka (PTM), Wakil Presiden Republik Indonesia dan Ketua Pengurus Besar Nadhatul Ulama (PBNU), Prof. Mohammad Nasir, jawabnya. Nasir berharap, perkuliahan tatap muka terbatas tidak dimaknai sebagai akhir dari perkuliahan daring. Menurutnya, perkuliahan daring merupakan sebuah langkah maju yang sangat berharga dalam dunia pendidikan. “(Dengan bantuan pembelajaran daring) kita sudah mengalami kemajuan. Bahwa perkuliahan daring tidak boleh ditolak dan ditarik kembali. “Bahkan perlu kita kombinasikan dengan pembelajaran daring dan perkuliahan tatap muka,” kata Nasir yang juga mantan Menteri Sains, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi itu dalam Webinar Komunitas Pusat Vidya Utama (Sevima). , Selasa (27 April 2021).

Menurut Nasir, dunia pendidikan harus menggunakan metode ini sebagai alat untuk membawa pendidikan Indonesia ke jenjang yang lebih tinggi. Nasir meyakini metode pembelajaran gabungan atau kombinasi antara tatap muka dan perkuliahan daring bisa menjadi solusi untuk menciptakan hasil pendidikan yang lebih baik di Indonesia. Dengan kata lain, menggabungkan keunggulan pembelajaran daring. Dan menutupi kekurangan dengan tatap muka. -pembelajaran tatap muka.-perkuliahan tatap muka. Artinya tidak ada metode yang tertinggal dengan kombinasinya. “Perlu ditegaskan, dengan adanya pandemi ini kita memahami bahwa pembelajaran daring tidak berarti mengurangi hakikat belajar mengajar, dan sama sekali tidak menjadi hambatan untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang cerdas dan kompeten,” kata Nasir.

Keunggulan Blended Learning

Menggabungkan perkuliahan tatap muka dan daring mempunyai beberapa keunggulan, yaitu:

1. Peluang

Berbeda dengan komunitas pendidikan sekolah yang biasanya memilih tatap muka -belajar tatap muka, siswa dan orang tuanya justru lebih nyaman. belajar daring “Karena mahasiswa cenderung mandiri dalam belajar. Selain itu, penelitian di universitas negeri menunjukkan bahwa mahasiswa suka belajar online.”

2. Dari sudut pandang ekonomi.

Kelas online berarti mahasiswa luar kota tidak perlu belajar online. tidak perlu mengemudi atau terbang." Ini merupakan penghematan besar bagi keluarga,” tambah Nasir.

3. Pekerjaan lebih mudah bagi mahasiswa yang bekerja

Mereka dapat mengikuti perkuliahan online di mana saja, kapan saja. Rekaman kuliah online dapat dilihat kapan saja. Begitu pula dengan mata kuliah yang dapat diambil nantinya jika memenuhi batas waktu yang ditentukan. Cara ini biasa disebut pembelajaran asynchronous (tidak langsung). “Itulah kemudahan perkuliahan online, bisa belajar kapan saja, di mana saja, dan di mana saja (anywhere). Meski mahasiswa menghadapi perkuliahan tatap muka terbatas, namun pembelajaran daring memungkinkan mereka memperdalam perkuliahan,” kata Nasir.

Tidak, Anda tetap dapat menyampaikan perkuliahan online secara penuh, namun perkuliahan online pun memiliki tantangannya masing-masing. Apalagi kesempatan belajar yang tidak merata. Beberapa kursus tidak memerlukan latihan. Hal ini menjadi lebih sulit karena tidak adanya perkuliahan tatap muka. Nasir mengungkapkan sebenarnya ada solusi teknis untuk mengatasi permasalahan tersebut. Misalnya saja penggunaan kecerdasan buatan (AI), virtual reality (VR) dan mekanisme pembelajaran otomatis lainnya. Namun tidak semua lapisan masyarakat mempunyai pilihan tersebut, karena harganya yang cukup mahal. “Di Kanada, mahasiswa kedokteran bisa menggunakan VR Box (kacamata virtual tiga dimensi) sehingga mereka bisa berhadapan langsung dengan pasien dan melatih keterampilannya. Tapi harus diakui fasilitas ini mahal, sangat mahal,” tambah Nasir.

Jadi solusi terbaik yang bisa dilakukan adalah dengan memperbanyak penggunaan e-learning dan membatasi perkuliahan tatap muka.Nasir menyambut baik dengan adanya perkuliahan tatap muka terbatas ini dan menyarankan agar protokol kesehatan dijalankan dengan baik. Yakni menerapkan protokol 5M: mencuci tangan, menggunakan masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi pergerakan. Nasir, kata ceramahnya, yaitu:

  1. Kurangi jam kerja fisik dan gantikan dengan opsi lain.
  2. Siapkan perencanaan olahraga atau olahraga yang efektif di lembaga pendidikan.
  3. Siapkan tutorial online dalam jumlah yang memadai.
  4. Anda harus benar-benar mengikuti aturan kesehatan. Demikian pendapat Nasih dan pakar kesehatan Sukadiano mengenai rencana perkuliahan perguruan tinggi.

Sumber: kompas.com

Selengkapnya
Mengkombinasikan Kelas Maya dan Kuliah Tatap Muka: Antara Harapan dan Tantangan
« First Previous page 41 of 46 Next Last »