Logistik Cerdas dan Pengiriman Last Mile
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 07 Maret 2025
Pendahuluan
Seiring dengan pesatnya pertumbuhan e-commerce, last-mile delivery (LMD) menjadi tantangan utama dalam rantai pasok modern. Pengiriman tahap akhir ini sering kali menyumbang 40%-50% dari total biaya logistik dan berdampak besar terhadap kepuasan pelanggan serta keberlanjutan lingkungan.
Artikel ini mengulas inovasi dalam last-mile delivery, seperti drone, robot pengiriman, smart parcel lockers, dan crowdsourcing, serta tantangan yang dihadapi dalam implementasi teknologi ini.
Tantangan dalam Last-Mile Delivery
1. Peningkatan Volume Pengiriman
2. Dampak Lingkungan dan Keberlanjutan
3. Biaya Operasional Tinggi
4. Tekanan Waktu Pengiriman
Solusi Inovatif dalam Last-Mile Delivery
1. Drone Pengiriman
2. Robot Pengiriman
3. Parcel Lockers dan Micro-Hubs
4. Crowdsourced Delivery
Studi Kasus: Implementasi Inovasi Last-Mile Delivery
1. Amazon Prime Air (Amerika Serikat)
2. Starship Technologies (Eropa)
3. JD Logistics (China)
Rekomendasi untuk Masa Depan
Kesimpulan
Industri last-mile delivery menghadapi tantangan besar, namun inovasi seperti drone, robot, dan parcel lockers dapat meningkatkan efisiensi operasional dan keberlanjutan lingkungan.
Dengan dukungan regulasi dan investasi teknologi, masa depan last-mile delivery akan lebih efisien, ramah lingkungan, dan dapat diandalkan.
Sumber Artikel : Wassen AM Mohammad, Yousef Nazih Diab, Adel Elomri & Chefi Triki (2023). Innovative solutions in last mile delivery: concepts, practices, challenges, and future directions. Supply Chain Forum: An International Journal, 24:2, 151-169.
Logistik Cerdas dan Pengiriman Last Mile
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 07 Maret 2025
Pendahuluan
Perkembangan e-commerce telah mendorong peningkatan permintaan terhadap layanan pengiriman cepat dan fleksibel. Namun, tantangan utama dalam last-mile delivery adalah tingginya biaya operasional, inefisiensi logistik, dan dampak lingkungan akibat peningkatan jumlah kendaraan pengiriman.
Penelitian ini mengeksplorasi solusi inovatif untuk meningkatkan efisiensi last-mile delivery dalam model business-to-consumer (B2C). Dengan fokus pada crowdsourcing logistics dan penerapan algoritma optimasi, studi ini menawarkan strategi baru untuk memenuhi permintaan pelanggan sambil mengurangi beban operasional dan lingkungan.
Tantangan dalam Last-Mile Delivery B2C
1. Efisiensi Operasional dan Biaya Pengiriman
2. Dampak Lingkungan dan Kemacetan
3. Pengiriman Gagal dan Pengembalian Barang
Solusi Inovatif dalam Last-Mile Delivery
Penelitian ini membahas dua model utama dalam optimalisasi last-mile delivery berbasis teknologi dan crowdsourcing:
1. Crowdsourcing Logistics: Menggunakan Kapasitas Berlebih
2. Algoritma Optimasi Rute Pengiriman
Studi Kasus: Implementasi Crowdsourcing Logistics dalam Last-Mile Delivery
1. Penggunaan Crowdsourcing oleh Walmart
2. Amazon Flex: Memanfaatkan Pengemudi Independen
3. Penggunaan Trunk Delivery sebagai Solusi Alternatif
Tantangan dan Rekomendasi dalam Implementasi Solusi Inovatif
1. Keamanan dan Kepercayaan dalam Crowdsourcing Logistics
Solusi:
2. Ketergantungan pada Ketersediaan Pengemudi
Solusi:
3. Regulasi dan Kebijakan Transportasi Perkotaan
Solusi:
Kesimpulan
Solusi inovatif dalam last-mile delivery berbasis crowdsourcing dan algoritma optimasi memungkinkan efisiensi yang lebih tinggi dalam distribusi e-commerce.
✅ Crowdsourcing logistics dapat mengurangi biaya pengiriman hingga 30%.
✅ Algoritma AI dan Machine Learning meningkatkan efisiensi rute dan mengurangi waktu pengiriman hingga 50%.
✅ Model trunk delivery dan pickup points mengurangi pengiriman gagal dan meningkatkan fleksibilitas pelanggan.
Dengan adopsi strategi ini, perusahaan logistik dan e-commerce dapat meningkatkan layanan pelanggan sambil mengurangi dampak lingkungan dan biaya operasional.
Sumber Artikel: Sampaio Oliveira, A. H. (2021). Innovative business-to-business last-mile solutions: models and algorithms. Technische Universiteit Eindhoven.
Logistik Cerdas dan Pengiriman Last Mile
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 05 Maret 2025
Resensi Paper: Cognitive Smart City Logistics – Solusi Cerdas untuk Last-Mile yang Berkelanjutan
Pendahuluan
Dalam era digitalisasi, logistik kota (city logistics) menghadapi tantangan besar, terutama dalam pengiriman last-mile yang berkontribusi lebih dari 20% total biaya rantai pasok. Selain itu, masalah seperti kemacetan, polusi udara, dan regulasi transportasi semakin menekan efisiensi logistik perkotaan. Oleh karena itu, penelitian ini mengusulkan Cognitive Smart City Logistics (CSCL) sebagai solusi berbasis AI, Digital Twins (DT), dan Internet of Things (IoT) untuk meningkatkan efisiensi, keberlanjutan, dan ketahanan sistem logistik perkotaan.
Konsep Cognitive Smart City Logistics (CSCL)
CSCL adalah pendekatan inovatif yang menggabungkan Digital Twins (DT), kecerdasan buatan (AI), dan IoT untuk menciptakan ekosistem logistik kota yang lebih efisien. Konsep utama dalam CSCL meliputi:
Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus berbasis Digital Twin dan simulasi berbasis AI. Data dikumpulkan dari berbagai sumber untuk menguji efektivitas model CSCL dalam pengelolaan parkir kargo dan optimasi rute distribusi.
Studi Kasus & Hasil Empiris
1. Pengelolaan Parkir Kargo di Paris
2. Optimasi Pengiriman Last-Mile dengan Digital Twin
Tantangan & Solusi Implementasi CSCL
1. Integrasi Sistem Digital
2. Biaya Implementasi yang Tinggi
3. Regulasi dan Kebijakan Kota
Kesimpulan & Rekomendasi
Penelitian ini menunjukkan bahwa Cognitive Smart City Logistics (CSCL) dapat meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan logistik perkotaan. Untuk adopsi yang lebih luas, perusahaan dan pemerintah perlu:
✅ Mengoptimalkan penggunaan Digital Twin dan AI dalam perencanaan logistik.
✅ Meningkatkan integrasi data real-time untuk visibilitas rantai pasok yang lebih baik.
✅ Mendukung kebijakan smart city yang inklusif dan berbasis data.
Sumber Artikel:
Liu, Yu (2022). Cognitive Smart City Logistics: a new approach for sustainable last mile in the era of digitization. Université Paris Sciences et Lettres.
Logistik Cerdas dan Pengiriman Last Mile
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 28 Februari 2025
Pendahuluan
Seiring meningkatnya e-commerce dan tuntutan pengiriman cepat, last mile delivery menghadapi tantangan besar dalam hal biaya, efisiensi, dan keberlanjutan lingkungan. Paper ini membahas solusi inovatif untuk mengatasi masalah ini, termasuk penggunaan kendaraan listrik, drone, pusat konsolidasi perkotaan (UCC), dan smart lockers.
Tantangan Last Mile Delivery
Solusi Berkelanjutan untuk Last Mile Logistics
1. Smart Lockers: Efisiensi & Reduksi Biaya
2. Kendaraan Listrik: Mengurangi Emisi & Biaya Operasional
3. Urban Consolidation Centers (UCCs): Optimalisasi Rantai Pasok
4. Drone Delivery: Masa Depan Logistik
5. Packaging Ramah Lingkungan & Manajemen Limbah
Kesimpulan & Rekomendasi
Paper ini menunjukkan bahwa solusi berkelanjutan dalam last mile delivery dapat mengurangi biaya, meningkatkan efisiensi, dan meminimalkan dampak lingkungan.
Rekomendasi untuk Industri Logistik & E-commerce
✅ Adopsi kendaraan listrik & AI untuk mengoptimalkan rute dan mengurangi emisi.
✅ Pengembangan smart lockers untuk mengurangi pengiriman gagal dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
✅ Implementasi pusat konsolidasi perkotaan (UCCs) untuk meningkatkan efisiensi distribusi.
✅ Kolaborasi dengan pemerintah untuk mempercepat regulasi drone dan kendaraan otonom.
Dengan strategi yang tepat, masa depan last mile delivery akan lebih cepat, efisien, dan ramah lingkungan.
Sumber Artikel:
[SLD18.pdf] – Sustainable Solutions in Last Mile Logistics
Logistik Cerdas dan Pengiriman Last Mile
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 27 Februari 2025
Pendahuluan
Last mile delivery memainkan peran krusial dalam e-commerce, tetapi juga berkontribusi pada kemacetan, emisi karbon, dan biaya logistik tinggi. Paper ini mengeksplorasi berbagai solusi green logistics seperti kendaraan listrik (EV), drone, pusat distribusi perkotaan (UCC), dan smart grids untuk menciptakan sistem pengiriman yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Tantangan Last Mile Delivery
Solusi Logistik Hijau dalam Last Mile Delivery
1. Kendaraan Listrik (EV) & Pengurangan Emisi
2. Urban Consolidation Centers (UCCs) untuk Efisiensi Distribusi
3. Drone Delivery: Masa Depan Logistik Cepat & Ramah Lingkungan
4. Smart Grids & Pengisian EV Berbasis Energi Terbarukan
Kesimpulan & Rekomendasi
Paper ini membuktikan bahwa logistik hijau dalam last mile delivery dapat mengurangi emisi, meningkatkan efisiensi, dan mengoptimalkan biaya.
Rekomendasi untuk E-commerce & Perusahaan Logistik
✅ Adopsi kendaraan listrik & AI untuk optimasi rute pengiriman.
✅ Pengembangan pusat distribusi perkotaan (UCCs) untuk mengurangi kemacetan.
✅ Investasi dalam smart grids & energi terbarukan untuk mendukung keberlanjutan logistik.
✅ Kolaborasi dengan regulator untuk mempercepat adopsi drone dan kendaraan otonom.
Dengan strategi yang tepat, last mile delivery dapat menjadi lebih cepat, efisien, dan berkelanjutan.
Sumber Artikel:
Saleh, M. (2017). Green Logistics in Last Mile Delivery (B2C E-Commerce). Politecnico di Milano.
Logistik Cerdas dan Pengiriman Last Mile
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 27 Februari 2025
Pendahuluan
Dalam era digital dan pertumbuhan e-commerce yang pesat, tantangan dalam rantai pasok semakin kompleks, terutama dalam last mile delivery—tahap akhir pengiriman barang ke pelanggan. Paper ini membahas berbagai solusi inovatif untuk meningkatkan efisiensi last mile delivery, seperti drone, kendaraan otomatis (AGV), droid, pengiriman dalam kendaraan (in-car delivery), hingga smart lockers. Dengan menggunakan model Hau Lee, penelitian ini mengidentifikasi faktor kritis keberhasilan (Critical Success Factors - CSF) yang mempengaruhi efektivitas berbagai metode pengiriman.
Konsep Last Mile Delivery
Last mile delivery mencakup semua proses dari pusat distribusi terakhir hingga ke tangan pelanggan. Beberapa tantangan utama yang dihadapi dalam proses ini antara lain:
Untuk menjawab tantangan ini, paper ini mengusulkan berbagai solusi berbasis otomatisasi dan digitalisasi.
Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dan analisis literatur terhadap solusi otomasi dalam last mile delivery. Model Hau Lee diterapkan untuk menilai keseimbangan antara permintaan pelanggan dan ketersediaan layanan logistik. Studi ini juga mengeksplorasi CSF dari berbagai metode pengiriman yang diuji dalam industri logistik, e-commerce, dan makanan.
Studi Kasus & Data Empiris
1. Drone Delivery: Solusi Cepat & Efektif
2. Kendaraan Otonom (AGV) untuk Distribusi Efisien
3. Smart Lockers: Solusi untuk Efisiensi Logistik
4. Pengiriman dengan Droid & In-Car Delivery
Tantangan & Solusi Implementasi
Kesimpulan & Rekomendasi
Paper ini menyoroti bahwa otomatisasi dalam last mile delivery memiliki potensi besar untuk mengurangi biaya, meningkatkan kecepatan pengiriman, dan mengurangi dampak lingkungan. Adopsi teknologi seperti drone, AGV, smart lockers, dan droid delivery dapat meningkatkan efisiensi rantai pasok secara signifikan.
Rekomendasi untuk Industri Logistik & E-commerce
✅ Investasi dalam teknologi otonom & AI untuk meningkatkan efisiensi pengiriman.
✅ Peningkatan infrastruktur smart lockers untuk mengurangi ketergantungan pada pengiriman individu.
✅ Kolaborasi dengan regulator untuk mempercepat adopsi teknologi baru.
✅ Edukasi pelanggan untuk meningkatkan penerimaan terhadap metode pengiriman otomatis.
Dengan strategi yang tepat, masa depan last mile delivery akan lebih cepat, efisien, dan ramah lingkungan.
Sumber Artikel:
[SLD17.pdf] – Soluzioni delle modalità di Last Mile Delivery