Pendahuluan
Last mile delivery memainkan peran krusial dalam e-commerce, tetapi juga berkontribusi pada kemacetan, emisi karbon, dan biaya logistik tinggi. Paper ini mengeksplorasi berbagai solusi green logistics seperti kendaraan listrik (EV), drone, pusat distribusi perkotaan (UCC), dan smart grids untuk menciptakan sistem pengiriman yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Tantangan Last Mile Delivery
- Polusi & kemacetan: Kendaraan pengiriman menyumbang 30% emisi CO₂ perkotaan.
- Biaya tinggi: Mencakup lebih dari 50% total biaya logistik e-commerce.
- Efisiensi rendah: Banyak pengiriman gagal atau tertunda akibat sistem logistik konvensional.
Solusi Logistik Hijau dalam Last Mile Delivery
1. Kendaraan Listrik (EV) & Pengurangan Emisi
- Studi Kasus: DHL & UPS
- DHL telah mengadopsi Cubicycle, sepeda kargo listrik yang mengurangi emisi hingga 30% dibandingkan van diesel.
- UPS menggunakan truk listrik & hybrid di Eropa, menghemat hingga 50% biaya bahan bakar.
- Keunggulan EV dalam Logistik Hijau
✅ Bebas emisi karbon dengan efisiensi bahan bakar lebih tinggi.
✅ Biaya operasional lebih rendah dibanding kendaraan diesel.
✅ Didukung regulasi ramah lingkungan di Eropa dan Amerika Utara.
2. Urban Consolidation Centers (UCCs) untuk Efisiensi Distribusi
- Studi Kasus: Barcelona & London
- Barcelona mengurangi jumlah kendaraan pengiriman di kota hingga 30% dengan UCC.
- London menurunkan emisi karbon sebesar 25% dengan optimasi pusat distribusi.
- Keuntungan UCCs
✅ Mengurangi jumlah perjalanan pengiriman dalam kota.
✅ Memungkinkan penggunaan EV & sepeda kargo untuk pengiriman jarak pendek.
✅ Meningkatkan efisiensi rute distribusi dengan sistem berbasis AI.
3. Drone Delivery: Masa Depan Logistik Cepat & Ramah Lingkungan
- Studi Kasus: Amazon Prime Air & Wing (Google)
- Amazon Prime Air: Pengiriman drone dapat menghemat 40% emisi karbon dibandingkan kendaraan darat.
- Wing (Google): Mengoperasikan layanan drone di AS, Australia, dan Finlandia dengan sukses.
- Tantangan & Solusi
❌ Regulasi penerbangan membatasi penggunaan drone di beberapa negara.
✅ Integrasi drone dengan kendaraan otonom untuk meningkatkan jangkauan pengiriman.
4. Smart Grids & Pengisian EV Berbasis Energi Terbarukan
- Studi Kasus: Tesla Supercharger & Grid Eropa
- Tesla telah membangun jaringan Supercharger berbasis energi matahari untuk mendukung EV.
- Di Eropa, beberapa kota mengadopsi smart grids untuk mendukung pengisian kendaraan listrik dari sumber energi hijau.
- Manfaat Smart Grids dalam Logistik
✅ Mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
✅ Mengoptimalkan biaya listrik dengan pemanfaatan energi terbarukan.
Kesimpulan & Rekomendasi
Paper ini membuktikan bahwa logistik hijau dalam last mile delivery dapat mengurangi emisi, meningkatkan efisiensi, dan mengoptimalkan biaya.
Rekomendasi untuk E-commerce & Perusahaan Logistik
✅ Adopsi kendaraan listrik & AI untuk optimasi rute pengiriman.
✅ Pengembangan pusat distribusi perkotaan (UCCs) untuk mengurangi kemacetan.
✅ Investasi dalam smart grids & energi terbarukan untuk mendukung keberlanjutan logistik.
✅ Kolaborasi dengan regulator untuk mempercepat adopsi drone dan kendaraan otonom.
Dengan strategi yang tepat, last mile delivery dapat menjadi lebih cepat, efisien, dan berkelanjutan.
Sumber Artikel:
Saleh, M. (2017). Green Logistics in Last Mile Delivery (B2C E-Commerce). Politecnico di Milano.